Parametrik Fix 2

You might also like

You are on page 1of 13

Nama : Nindia Kumala Sinta Bela

NIM : P17110181027
Kelas : D3 Gizi 2A

1. Paired Sampel T – Test

Judul : Pengaruh Pemberian Penyuluhan Dengan Media Leaflet, Buku Saku dan
Poster Terhadap Tingkat Pengetahuan Kader Posyandu Balita Tentang Upaya
Perbaikan Gizi Keluarga (UPGK) Di Desa Sumbersekar Kecamatan Dau
Kabupaten Malang
Oleh : Mitsa Winisaifi Hazrina

Tabel 1. Rekap Data Tingkat Pengetahuan Kader Posyandu Balita Sebelum dan Sesudah
Penyuluhan Menggunakan Media

Sebelum
Nama Sesudah
No
Responden
Skor Kategori Skor Kategori
1 K 70 Cukup 90 Cukup
2 TS 75 Cukup 80 Cukup
3 Ms 70 Cukup 90 Cukup
4 S 70 Cukup 85 Cukup
5 Eg 65 Cukup 65 Kurang
6 UF 85 Baik 100 Baik
7 TS 55 Kurang 80 Cukup
8 KS 90 Baik 100 Baik
9 Wk 75 Cukup 85 Cukup
10 SW 75 Cukup 100 Baik
11 SS 65 Cukup 75 Cukup
12 EK 85 Baik 85 Cukup
13 T 60 Cukup 80 Cukup
14 En 75 Cukup 95 Cukup
15 MA 50 Kurang 95 Cukup
16 R 50 Kurang 80 Cukup
17 MM 75 Cukup 80 Cukup
18 FR 90 Baik 100 Baik
19 P 60 Cukup 75 Cukup
20 RJ 75 Cukup 90 Cukup
21 Wt 55 Kurang 55 Kurang
22 AK 75 Cukup 85 Cukup
23 M 75 Cukup 95 Cukup

Rumusan Masalah :
Bagaimana pengaruh sebelum dan sesudah pemberian penyuluhan terhadap tingkat
pengetahuan kader posyandu balita tentang Posyandu di Desa Sumbersekar Kecamatan Dau
Kabupaten Malang ?
Pengambilan keputusan :
Jika Sig F–hitung > 0,05 maka H0 diterima
Jika Sig F–hitung ≤ 0,05 maka H0 ditolak

Hipotesis :
H0 : Tidak ada perbedaan pemberian penyuluhan dengan media terhadap tingkat pengetahuan
kader posyandu balita sebelum dan sesudah penyuluhan tentang posyandu menggunakan
media
H1 : Ada perbedaan pemberian penyuluhan dengan media terhadap tingkat pengetahuan kader
posyandu balita sebelum dan sesudah penyuluhan tentang posyandu menggunakan media

Keputusan :
Analisis Paired Sample T-Test pada tingkat kepercayaan 95% (α = 0,05) didapat nilai Sig t-
hitung (0,000) < α (0.05) maka H0 ditolak, yang berarti ada perbedaan pengetahuan kader
sebelum dan sesudah penyuluhan.

Paired Samples Statistics


Mean N Std. Std. Error
Deviation Mean
Sebelum 70.4348 23 11.57123 2.41277
Pair 1
Sesudah 85.4348 23 11.47260 2.39220

Paired Samples Correlations


N Correlation Sig.
Pair 1 Sebelum & Sesudah23 .581 .004

Paired Samples Test


Paired Differences t df Sig. (2-
Mean Std. Std. 95% Confidence Interval of the tailed)
Deviatio Error Difference
n Mean Lower Upper
Sebelum -
Pair 1 -15.00000 10.5529 2.20043 -19.56341 -10.43659 -6.817 22 .000
Sesudah

Interpretasi :
Nilai t hitung -6.817, sedangkan t-tabel adalah 2,07387. Nilai t hitung tidak berada diantara +/-
2,07387. Sehingga H0 ditolak. Kesimpulannya terdapat perbedaan yang signifikan antara nilai
pretest dengan nilai posttest.

Tabel 1.1 Distribusi Frekuensi Hasil Pretest dan Posttest Pengetahuan Kader Posyandu
Balita Di Desa Sumbersekar Kecamatan Dau Kabupaten Malang
Tingkat Pengetahuan Pretest Posttest
n % n %
Baik 4 17 4 17
Cukup 15 66 17 74
Kurang 4 17 2 9
Jumlah 23 100 23 100
Tabel 1.1 menunjukkan sebelum dan sesudah dilakukan penyuluhan untuk kader
posyandu balita, pengetahuan kader dalam kategori baik pada pretest sebesar 17% atau
berjumlah 4 responden dan posttest sama besar sebesar 17% atau berjumlah 4 responden.
Lalu kategor cukup pada pretest sebesar 66% atau berjumlah 15 responden, sedangkan pada
posttest meningkat menjadi 74% sama dengan 17 responden. Lalu pengetahuan kader
posyandu balita dalam kategori kurang pada pretest sebesar 17% atau berjumlah 4 responden
dan pada posttest dalam kategori kurang menurun menjadi 9% sama dengan 2 responden.
Pengaruh penyuluhan terhadap pengetahuan kader dapat diukur dengan
membandingkan pengetahuan kader sebelum dan sesudah penyuluhan. Uji statistika untuk
mengetahui ada tidaknya pengaruh penyuluhan terhadap peningkatan pengetahuan
menggunakan uji paired sample t-test. Namun, syarat agar bisa melakukan uji paired sample t-
test harus lulus uji normalitas terlebih dahulu. Setelah melakukan uji normalitas dengan
menggunakan nilai skewness dan nilai kurtosis pada data pretest dan data posttest berada
pada ±2, sehingga data pengetahuan kader posyandu balita berdistribusi secara normal,
sehingga bisa dianjurkan dengan uji statistic paired sample t-test.

Tabel 1.2 Distribusi Beda Pengetahuan Kader Posyandu Balita dalam Kegiatan
Posyandu Sebelum dan Sesudah Penyuluhan
t hitung Df Sig. Keputusan
Uji Paired -6,817 22 0,000 < 0,05 H0 diterima

Tabel 2. menunjukkan bahwa nilai p<0,05 yaitu sebesar 0,000, artinya penyuluhan
berpengaruh secara signifikan terhadap peningkatan pengetahuan kader posyandu balita dari
pretest dan posttest. Akan tetapi, masih ada kader dengan pengetahuan dalam kategori kurang
tentang Upaya Perbaikan Gizi Keluarga (Tabel 1) yang dapat mempengaruhi kader dalam
menjalankan tugasnya.

2. ONE WAY ANOVA


Judul : Pengaruh Pemberian Penyuluhan Dengan Media Leaflet, Buku Saku dan
Poster Terhadap Tingkat Pengetahuan Kader Posyandu Balita Tentang Upaya
Perbaikan Gizi Keluarga (UPGK) Di Desa Sumbersekar Kecamatan Dau
Kabupaten Malang
Oleh : Mitsa Winisaifi Hazrina

Tabel 2. Data Tingkat Pengetahuan Kader Posyandu Balita Menggunakan Media Leaflet,
Poster dan Buku Saku

No Responde Pengetahuan
n Poster Leaflet Buku Saku
Skor Kategori Skor Kategori Skor Kategori
1 K 90 Cukup 90 Cukup 92 Cukup
2 TS 100 Baik 80 Cukup 82 Cukup
3 Ms 95 Baik 90 Cukup 92 Cukup
4 S 85 Cukup 85 Cukup 87 Cukup
5 Eg 80 Cukup 65 Kurang 67 Kurang
6 UF 85 Cukup 100 Baik 100 Baik
7 TS 85 Cukup 80 Cukup 82 Cukup
8 KS 80 Cukup 100 Baik 100 Baik
9 Wk 85 Cukup 85 Cukup 87 Cukup
10 SW 100 Baik 100 Baik 100 Baik
11 SS 65 Kurang 75 Cukup 77 Cukup
12 EK 75 Cukup 85 Cukup 87 Cukup
13 T 90 Cukup 80 Cukup 82 Cukup
14 En 85 Cukup 95 Cukup 97 Cukup
15 MA 80 Cukup 95 Cukup 97 Cukup
16 R 70 Kurang 80 Cukup 82 Cukup
17 MM 75 Cukup 80 Cukup 82 Cukup
18 FR 100 Baik 100 Baik 100 Baik
19 P 75 Cukup 75 Cukup 77 Cukup
20 RJ 80 Cukup 90 Cukup 92 Cukup
21 Wt 70 Kurang 55 Kurang 57 Kurang
22 AK 75 Cukup 85 Cukup 87 Cukup
23 M 95 Baik 95 Cukup 97 Cukup

Rumusan Masalah :
Bagaimana pengaruh pemberian penyuluhan dengan media leaflet, buku saku dan poster
terhadap tingkat pengetahuan kader posyandu balita tentang Posyandu di Desa Sumbersekar
Kecamatan Dau Kabupaten Malang ?

Pengambilan keputusan :
Jika F–hitung > Ftabel, maka H0 ditolak
Jika F–hitung < Ftabel, maka H0 diterima

Hipotesis :
H0 : Tidak ada pengaruh pemberian penyuluhan dengan media leaflet, poster dan buku
saku terhadap tingkat pengetahuankader Posyandu tentang Posyandu
H1 : Ada pengaruh pemberian penyuluhan dengan media leaflet, poster dan buku saku
terhadap tingkat pengetahuankader Posyandu tentang Posyandu

Keputusan :
Analisis One Way Anova pada tingkat kepercayaan 95% (α = 0,05) didapat nilai Sig t-hitung
(0,000) < α (0.05) maka H0 ditolak, yang berarti ada perbedaan antara media poster, buku saku
dan leaflet.

ANOVA
Pengetahuan
Sum ofdf Mean Square F Sig.
Squares
Between Groups 807.507 2 403.754 3.608 .033
Within Groups 7386.435 66 111.916
Total 8193.942 68

Skor

Perlakuan N Subset for alpha = 0.05

1 2

Poster 23 78.48

Bukusaku 23 85.43
Duncana
Leflet 23 87.09

Sig. 1.000 .729

Means for groups in homogeneous subsets are


displayed.
a. Uses Harmonic Mean Sample Size = 23.000.

Interpretasi :
Hasil dari uji One Way Anova adalah p value < 0,05  Ho ditolak. Sedangkan, F hitung 3.608 >
F table 3,17. Kesimpulannya ada pengaruh pemberian media terhadap pengetahuan.

Penelitian ini dilakukan dengan 3 kali kunjungan dengan 4 perlakuan. Kader posyandu balita
diberikan pretest yang kemudian diberikan penjelasan tentang Upaya Perbaikan Gizi Keluarga
(UPGK) menggunakan media leflet, poster dan buku saku.

1. Media Leaflet
Tabel 2.1. Distribusi Frekuensi Hasil Perlakuan Leaflet
Kategori Pretest Posttest
n % n %
Baik 4 17 4 17
Cukup 15 66 17 74
Kurang 4 17 2 9
Jumlah 23 100 23 100

Berdasarkan Tabel 2.1. menunjukkan bahwa kategori kurang sebesar 9% atau dengan
jumlah responden 2, dalam kategori cukup sebesar 74% sama dengan responden sebanyak 17
dan dalam kategori baik sebesar 17% sama dengan responden berjumlah 4 dari 23 responden.
Nilai kuesioner yang paling baik yaitu 90 dan yang paling rendah yaitu 55. Pada penelitian ini
penyuluhan dengan media leaflet lebih baik karena terjadi peningkatan dari 66% (15
responden) menjadi 74% (17 responden) dan dalam kategori kurang pun menurun dari 17% (4
responden) menjadi 9% (2 responden). Hal ini dikarenakan media leaflet menjadi media paling
diingat oleh responden karena pertama kali diberikan daripada media buku saku dan poster.

2. Media Buku Saku


Tabel 2.2. Distribusi Frekuensi Hasil Perlakuan Buku Saku
Kategori Pretest Posttest
n % n %
Baik 4 17 4 17
Cukup 15 66 17 74
Kurang 4 17 2 9
Jumlah 23 100 23 100

Tabel 2.2. menunjukkan bahwa perlakuan pada media buku saku dilakukan 2 minggu
setelah dilakukan pretest dan penyuluhan menggunakan media didapatkan hasil yang sama
dengan media leaflet, dalam kategori kurang sebesar 9% atau dengan jumlah responden 2,
dalam kategori cukup sebesar 74% sama dengan responden sebanyak 17 dan dalam kategori
baik sebesar 17% sama dengan responden berjumlah 4 dan 23 responden. Nilai kuesioner
responden yang paling baik yaitu 100 sedangkan nilai terendah adalah 57.

3. Poster
Tabel 2.3. Distribusi Frekuensi Hasil Perlakuan Poster
Kategori Pretest Posttest
n % n %
Baik 4 17 5 22
Cukup 15 66 15 65
Kurang 4 17 3 13
Jumlah 23 100 23 100

Tabel 2.3. menunjukkan bahwa perlakuan pada media poster didapatkan hasil dengan
kategori kurang 13% (3 responden) dari 23 responden, kategori cukup 65% atau 15 kader
posyandu dari kategori bak 22% atau 5 responden. Nilai kuesioner responden yang paling baik
yaitu 100 sedangkan yang terendah yaitu 65.
Pengaruh pemberian leaflet, poster dan buku saku terhadap pengetahuan kader posyandu
balita tentang posyandu dapat diukur dengan membandingkan hasil perlakuan masing – masing
media uji statistika untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh penyuluhan terhadap pengaruh
media terhadap pengetahuan menggunakan One Way Anova. Selanjutnya, dapat dilihat
keefektifan media dengan menggunakan uji lanjutan yaitu dengan uji Duncan.

Tabel 2.4. Distribusi Pengaruh Pemberian Leaflet, Poster, dan Buku Saku terhadap
Pengetahuan Kader Posyandu Balita Tentang Upaya Perbaikan Gizi Keluarga
(UPGK)

JK df KT Fhitung Sig
Antar perlakuan 807,507 2 403,754 3,608 0,033
Galat 7386,435 66 111,916
Total 8193,942 68

Tabel 2.4. menunjukkan bahwa ada data yang telah diuji sig 0,033 < 0,05, maka H0
diterima dan H1 ditolak, sehingga ada pengaruh pemberian media terhadap pengetahuan
responden. Untuk melihat perbedaan yang signifikan antara satu perlakuan dengan perlakuan
yang lain dan juga melihat perlakuan mana yang paling berpengaruh terhadap pengetahuan
kader posyandu balita tentang Upaya Perbaikan Gizi Keluarga (UPGK), perlu dilakukan uji
lanjutan yaitu uji Duncan.

Tabel 2.5. Rerata Hasil Perlakuan Media Leaflet, Buku Saku dan Poster

Perlakuan Rerata
Poster 78,57
Buku Saku 85,22
Leaflet 86,30

Uji Duncan digunakan untuk melihat perbedaan yang signifikan antara satu perlakuan
dengan perlakuan yang lain dan juga melihat perlakuan mana yang paling berpengaruh
terhadap pengetahuan kader posyandu balita tentang Upaya Perbaikan Gizi Keluarga (UPGK).
Tabel 7. menunjukkan bahwa media dengan perlakuan yang terbaik adalah leaflet, karena
memiliki rerata (86,30) lebih besar dari pada yang lainnya. Serta dapat dilihat pada table
perlakuan media leaflet (Tabel 3) bahwa terjadi peningkatan hasil kuesioner tentang materi
Upaya Perbaikan Gizi Keluarga (UPGK).
3. One Sample T – Test

Judul : Pengaruh Pemberian Penyuluhan Dengan Media Leaflet, Buku Saku dan Poster
Terhadap Tingkat Pengetahuan Kader Posyandu Balita Tentang Upaya
Perbaikan Gizi Keluarga (UPGK) Di Desa Sumbersekar Kecamatan Dau
Kabupaten Malang
Oleh : Mitsa Winisaifi Hazrina

Tabel 3. Data Kategori Kader Posyandu

No Skor Kategori
1 90 Cukup
2 80 Cukup
3 90 Cukup
4 85 Cukup
5 65 Kurang
6 100 Baik
7 80 Cukup
8 100 Baik
9 85 Cukup
10 100 Baik
11 75 Cukup
12 85 Cukup
13 80 Cukup
14 95 Cukup
15 95 Cukup
16 80 Cukup
17 80 Cukup
18 100 Baik
19 75 Cukup
20 90 Cukup
21 55 Kurang
22 85 Cukup
23 95 Cukup

Rumusan Masalah :
Bagaimana pengaruh pemberian penyuluhan dengan media leaflet, buku saku dan poster
terhadap tingkat pengetahuan kader posyandu balita tentang Posyandu di Desa Sumbersekar
Kecamatan Dau Kabupaten Malang ?

Hipotesis :
H0 : Tidak ada dugaan yang menyatakan bahwa nilai rata – rata kader posyandu tentang
gizi adalah sama dengan 90
Ha : Ada dugaan yang menyatakan bahwa nilai rata – rata kader posyandu tentang gizi
adalah sama dengan 90

Keputusan :
Analisis One Sample T-Test pada tingkat kepercayaan 95% (α = 0,05) didapat nilai Sig t-hitung
(0,000) < α (0.05) maka H0 ditolak, yang berarti ada perbedaan kategori
N Mean Std. Deviation Std. Error
Mean
Sesudah 23 85.4348 11.47260 2.39220

One-Sample Test
Test Value = 0
t df Sig. (2-tailed) Mean 95% Confidence Interval of
Difference the Difference
Lower Upper
Sesudah 35.714 22 .000 85.43478 80.4737 90.3959

Interpretasi :
Berdasarkan output “One Sample T Test” diatas diketahui nilai signifikan adalah sebesar 0.000
dan sig (0.000) < α (0,05), maka disimpulkan bahwa H0 ditolak. Dengan demikian dapat
diartikan bahwa nilai rata – rata kader posyandu sama dengan 90.
4. Independent Sample Test
Judul : Pengaruh Pemberian The Hitam Kemasan Cup Terhadap Kadar Hemoglobin
Oleh : Qois Sindu Pratama

Tabel 4. Data Sebelum dan Sesudah

Sebelum
No Jenis Kelamin Hasil Kadar HB (g/dl)
1 K2 13,2
2 K2 13,1
3 K2 12,8
4 K2 13,3
5 K2 13,8
6 K2 13,6
7 K2 13,5
8 K2 12,1
9 K2 12,7
10 K2 13,9
Sesudah
No Jenis Kelamin Hasil Kadar HB (g/dl)
1 K2 12,1
2 K2 12,7
3 K2 11,0
4 K2 10,1
5 K2 10,6
6 K2 10,9
7 K2 11,7
8 K2 10,0
9 K2 12,6
10 K2 12,7

Rumusan masalah :
Apakah ada pengaruh konsumsi teh hitam kemasan cup terhadap kadar haemoglobin ?

Hipotesis :
H0 : Tidak ada pengaruh yang signifikan akibat mengkonsumsi teh hitam kemasan cup
terhadap kadar HB
H1 : Ada pengaruh mengkonsumsi teh hitam kemasan cup terhadap kadar HB

Keputusan :
P < 0,1 : H1 diterima artinya ada pengaruh konsumsi the hitam kemasan cuo terhadap kadar
hemoglobin
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Teh Statistic Df Sig. Statistic Df Sig.
Kadar Hb Sebelum ,111 10 ,200* ,970 10 ,895
Sesudah ,163 10 ,200* ,902 10 ,232
*. This is a lower bound of the true
significance.

Group Statistics
Teh N Mean Std. Deviation Std. Error
Mean
Sebelum 10 132.0000 5.51765 1.74483
Kadar_HB
Sesudah 10 114.4000 10.58510 3.34730

Independent Samples Test


Levene's Testt-test for Equality of Means
for Equality of
Variances
F Sig. t df Sig. (2-Mean Std. Error95% Confidence
tailed) Differenc Difference Interval of the
e Difference
Lower Upper
Equal
variances 8.667 .009 4.663 18 .000 17.60000 3.77477 9.66950 25.53050
Kadar assumed
_HB Equal
variances not 4.663 13.555 .000 17.60000 3.77477 9.47890 25.72110
assumed

Interpretasi :
Hasil uji statistika Independent T – Test p = 0,00 (p < 0,1) sehingga H1 diterima dan H0
ditolak. Pengaruh konsumsi teh hitam kemasan cup terhadap kadar hemoglobin pada
mahasiswa yang sebelum mengkonsumsi teh hitam dan sesudah mengkonsumsi teh hitam
umtuk mengetahui pengaruh konsumsi dilakukan uji statistika Independent T-test pada tingkat
kesalahan 5%.
Langkah pertama yang dilakukan pada uji statistika yaitu data harus berdistribusi
normal, sehingga harus dilakukan uji normalitas data. Hasil uji normalitas data menggunakan
One-sample Kolmogorov-Smirnov menunjukan hasil bahwa p=0,200. Uji One-sample
Kolmogorov-Smirnov data distribusi normal jika (p>0,1), sehingga data ini menunjukkan data
distribusi normal. Hasil uji statistika Independent T-test pada p=0,00 (p<0,1) sehingga H1
diterima dan H0 ditolak. Dapat disimpulkan ada pengaruh konsumsi teh hitam kemasan cup
terhadap kadar hemoglobin.

Analisa Univariate
Karakteristik Responden Berdasarkan Kadar Hemoglobin Sebelum Mengkonsumsi The Hitam
Kemasan Cup
Tabel 4.1. Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Kadar Hemoglobin Sebelum
Mengkonsumsi The Hitam Kemasan Cup Metode Cyanmeth
Kadar Hemoglobin Frekuensi Presentase %
Normal laki – laki (13,5 – 18,0 mh/dl) 2 20
Abnormal laki – laki (< 13,5 mg/dl) 0 0
Normal perempuan (11,5 – 16,5 mg/dl) 8 80
Abnormal Perempuan (< 11,5 mg/dl) 0 0
Total 10 100

Berdasarkan Tabel 4.1. menunjukkan kadar hemoglobin responden sebelum


mengkonsumsi the hitam kemasan cup metode Cyanmeth normal laki – laki yaitu 2 responden
(20%), sedangkan kadar hemoglobin normal perempuan yaitu 8 responden (80%).

Karakteristik Responden Berdasarkan Kadar Hemoglobin Sesudah Mengkonsumsi The Hitam


Kemasan Cup

Tabel 4.2. Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Kadar Hemoglobin Sesudah


Mengkonsumsi The Hitam Kemasan Cup Metode Cyanmeth
Kadar Hemoglobin Frekuensi Presentase %
Normal laki – laki (13,5 – 18,0 mh/dl) 0 0
Abnormal laki – laki (< 13,5 mg/dl) 2 20
Normal perempuan (11,5 – 16,5 mg/dl) 4 40
Abnormal Perempuan (< 11,5 mg/dl) 4 40
Total 10 100

Berdasarkan Tabel 4.2. menunjukkan kadar hemoglobin sesudah mengkonsumsi the


hitam cup responden metode Cyanmeth abnormal laki – laki yaitu 2 responden (20%),
sedangkan kadar hemoglobin yang normal perempuan yaitu 4 responden (40%) dan abnormal
4 responden (40%).

Analisa Bivariate
Pengaruh konsumsi teh hitam kemasan cup terhadap kadar hemoglobin
Tabel 4.3. Pengaruh Kengkonsumsi Teh Hitam Kemasan Cup Terhadap Kadar
Hemoglobin metode cyanmeth
Sebelum Mengkonsumsi Teh Sesudah Mengkonsumsi
Teh
No. Hasil (mg/dl) No. Hasil
Responden Responden (mg/dl)
1 13,2 1 12,1
2 13,1 2 12,7
3 12,8 3 11,0
4 13,3 4 10,1
5 13,8 5 10,6
6 13,6 6 10,9
7 13,5 7 11,7
8 14,1 8 10,0
9 12,7 9 12,6
10 13,9 10 12,7
Rata – rata 13,4 Rata – rata 11,4

Uji statistika Independent T-test p=0,000 (p<0,05)

Berdasarkan tabel 4.3. menunjukan hasil 10 responden yang sebelum mengkonsumsi


teh hitam kemasan cup memiliki rata-rata kadar hemoglobin 13,4 mg/dl. Sedangkan 10
responden yang sesudah mengkonsumsi teh hitam kemasan cup memiliki rata-rata kadar
hemoglobin 11,4 mg/dl dengan uji statistik independent T-test p=0,000 (p<0,1).

You might also like