You are on page 1of 6

Nama: Fienda Putri

Nim: 201310026
Kelas: 12 Manajemen Pagi
Makul: Perilaku Organisasi (Tugas Resume 11 Pertemuan 13)

1. Definisi Dari Struktur Organisasi


Struktur organisasi adalah suatu sistem yang digunakan untuk mendefinisikan suatu
hirarki dalam suatu organisasi. Ini mengidentifikasi setiap pekerjaan, fungsinya dan ke
mana ia melapor ke dalam organisasi.
Struktur ini dikembangkan untuk menetapkan bagaimana bisnis beroperasi dan
membantu usaha dalam mencapai tujuannya untuk memungkinkan pertumbuhan di masa
depan. Struktur diilustrasikan menggunakan bagan organisasi.
Struktur organisasi juga menentukan bagaimana informasi mengalir antar level dalam
perusahaan. Misalnya, dalam struktur terpusat, keputusan mengalir dari atas ke bawah,
sedangkan dalam struktur desentralisasi, kekuatan pengambilan keputusan didistribusikan
di antara berbagai tingkatan organisasi. Memiliki struktur organisasi memungkinkan
perusahaan untuk tetap efisien dan fokus.
2. Desain Organisasi Pada Umumnya
Desain organisasi pada umumnya adalah pola tentang hubungan antara berbagai
komponen dan bagian dari organisasi, namun sesungguhnya desain organisasi merupakan
proses perkembangan hubungan dan penciptaan struktur untuk mencapai tujuan
organisasi. Jadi pada hakikatnya struktur organisasi merupakan hasil dari desain
organisasi itu sendiri yang dibangun dengan mempertimbangkan prinsip organisasi dan
pembagian core bisnis yang jelas dengan berpedoman pada visi, misi, dan tujuan
organisasi itu sendiri. Struktur ini merupakan struktur organisasi yang dihasilkan melalui
keseluruhan proses. Struktur organisasi umum inilah yang biasanya dijadikan panduan
oleh para anggota organisasi untuk melakukan berbagai hal dalam upaya pencapaian
tujuan organisasi.
3. Desain Organisasi Terbaru
Bentuk dari desain organisasi ini ditentukan oleh tingkat formalisasi yang dilakukan,
tingkat sentralisasi dalan organisasi, kualifikasi karyawan, span of control yang ada serta
komunikasi dan koordinasi yang ada dalam organisasi (Robbins, 2003,136). Bentuk
desain organisasi terdiri dari:
1. Organic
Pada organisasi yang berbentuk organic, maka dalam organisasi ini terdapat tingkat
formalisasi yang rendah, terdapat tingkat sentralisasi yang rendah, serta diperlukan
training dan pengalaman untuk melakukan tugas pekerjaan. Selain itu terdapat span of
control yang sempit serta adanya komunikasi horisontal dalam organisasi.
2. Mostly Organic
Pada organisasi yang berbentuk mostly organic, formalisasi dan sentralisasi yang
diterapkan berada di tingkat moderat. Selain itu diperlukan pengalaman kerja yang
banyak dalam organisasi ini. Terdapat span of control yang bersifat antara horisontal
yang bersifat verbal dalam organisasi tersebut.
3. Mechanistic
moderat sampai lebar serta lebih banyak komunikasi Pada organisasi yang berbentuk
mechanistic, terdapat ciri-ciri yaitu : adanya tingkat formalisasi yang tinggi, tingkat
sentralisasi yang tinggi, training atau pengalaman kerja yang sedikit atau tidak terlalu
penting, ada span of control yang lebar serta adanya komunikasi yang bersifat vertikal
dan tertulis.
4. Mostly Mechanistic
Pada jenis organisasi ini, terdapat ciri-ciri yaitu : adanya formalisasi dan sentralisasi pada
tingkat moderat, adanya training-training yang bersifat formal atau wajib, span of control
yang bersifat moderat serta terjadi komunikasi tertulis maupun verbal dalam organisasi
tersebut.
4. Kenapa Struktur Organisasi Berbeda-beda
Organisasi adalah kumpulan orang-orang yang bekerjasama dalam mencapai tujuan yang
sama. dan dalam pencapaian tujuan itu dibutuhkan kerjasama, kegiatan, struktur
organisasi dan rangkaian tugas, agar masing-masing orang mengetahui fungsi dan
tugasnya masing-masing. sehingga tidak ada tumpang tindih dalam pelaksanaan tugas.
masing-masing orang bertanggung jawab atas semua tugas yang telah menjadi tanggung
jawabnya, untuk itu dibutuhkan pengaturan yang jelas dari perusahaan atau organisasi.
Struktur organisasi dalam perusahaan digunakan untuk memetakan fungsi-fungsi antar
bagian dalam perusahaan, agar diketahui alur pertanggung jawaban sebuah pekerjaan
dalam perusahaan. Ada beberapa elemen struktur organisasi yang perlu kita ketahui yaitu:
- Spesialisasi pekerjaan
- Departementalisasi
- Rantai Komando
- Rentang Kendali
- Sentralisasi dan Desentralisasi
- Formalisasi
Ada beberapa desain organisasi umum yang biasanya digunakan yaitu:
- Struktur Sederhana (Simple Structure), Struktur organisasi ini biasanya digunakan
untuk bisnis pemula atau UMKM.
- Struktur Birokrasi, Struktur organisasi ini biasanya digunakan pada pemerintahan dan
perusahaan besar.
- Struktur Matriks, yaitu penggabungan 2 departemen atau lebih. Sehingga ada paduan
antara garis wewenang vertikal dan horizontal karena terjadi penyatuan spesialis yang
mempunyai fungsi yang sama.
Dan desain organisasi modern terdiri dari:
- Struktur Tim
- Organisasi Virtual
- Organisasi Nirbatas
Dari penjelasan diatas dapat kita ketahui bahwa yang menyebabkan model struktur
organisasi berbeda adalah perbedaan skala perusahaan dan jenis perusahaan.
5. Desain Organisasi dan Perilaku Organisasi
Desain Organisasi yakni sebuah proses memilih dan mengelola aspek-aspek struktural
dan kultural yang dilakukan oleh para manajer sehingga organisasi mampu
mengendalikan kegiatan apa saja yang dilakukan untuk mencapai tujuan bersama. Desain
organisasi mempunyai implikasi-implikasi penting pada manfaat kompeitif perusahaan
dimana salah satunya adalah untuk meningkatkan koordinasi dan motivasi para pekerja.
Dengan dibentuknya desain organisasi dalam perusahaan, maka akan jelaslah hubungan
dasar antara mereka yang berwenang dalam pembuat keputusan dan dengan mereka yang
wajib untuk melaksanakan keputusan tersebut. Adapun unsur kunci dalam membangun
desai struktur organisasi yang baik sehingga dapat memotivasi
karyawan,departementalisasi,hierarki dan koordinasi. Menurut Richard L. Daft
(1998:15), dimensi desain organisasi terdiri dari 2 tipe yaitu:
1. Dimensi Struktural, yaitu dimensi yang menggambarkan karakteristik internal dari
organisasi dan menciptakan suatu dasar untuk mengukur dan membandingkan organisasi.
Dimensi struktural terdiri dari:
a. Formalisasi
Formalisasi mengacu pada suatu tingkat yang terhadapnya pekerjaan di dalam organisasi
itu dibakukan (Bedelan & Zammuto, 1991:129). Jika suatu pekerjaan sangat diformalkan,
maka pelaksana pekerjaan tersebut mempunya tingkat keleluasaan yang minimum
mengenai apa yang harus dikerjakan, kapan harus dikerjakan, dan bagaimana ia harus
mengerja kan. Ada 3 macam jenis formalisasi, yaitu: Formalisasi berdasarkan pekerjaan,
formalisasi berdasarkan aliran pekerjaan, dan formalisasi berdasarkan peraturan.
b. Spesialisasi
Spesialisasi hakikatnya ialah daripada dilakukan oleh satu individu, lebih baik seluruh
pekerjaan itu dipecah-pecah menjadi sejumlah langkah, dengan tiap langkah diselesaikan
oleh seorang individu yang berlainan (Daft, 1998:16). Suatu spesialisasi kerja ikatakan
bersifat ekstensif apabila setiap karyawan hanya mengerjakan tugas-tugas tertentu yang
sempit wilayahnya. Suatu spesialisasi dikatakan rendah apabila karyawan mengerjakan
tugas-tugas yang mempunyai batasan yang luas. Ada 2 (dua) tipe spesialisasi, yaitu:
· Spesialisasi horisontal ini menunjuk pada ruang lingkup suatu pekerjaan, atau pada
tingkat mana seorang karyawan melakukan suatu pekerjaan yang lengkap. Semakin kecil
bagian suatu karyawan terhadap suatu pekerjaan secara keseluruhan, maka semakin
horizontal tingkat spesialisasi pada pekerjaan tersebut.
· Spesialisasi vertikal menunjuk pada tingkat kontrol yang dimiliki oleh seorang
karyawan terhadap suatu pekerjaan. Semakin banyak keputusan yang dibuat oleh seorang
karyawan, mengenai bagaimana dan kapan harus melakukan suatu tugas, dan semakin
terbatas perilaku karyawan untuk melakukan tugas tersebut diatur oleh peraturan,
prosedur, pengawasan ataupun teknologi, semakin rendah tingkat spesialisasi vertikalnya.
c. Standarisasi
Standarisasi menunjuk pada prosedur yang di desain untuk membuat aktivitas organisasi
menjadi teratur, dan hal ini secara otomatis akan memfasilitasi adanya koordinasi
(Jackson & Morgan, 1978:92).
2. Hierarki Otoritas. Otoritas merupakan bentuk dari kekuasaan yang ada pada suatu
posisi atau kantor (Robbins, 2003:429). Ketika hak untuk mengatur bawahan termasuk
dalam otoritas seseorang, maka otoritas tersebut memberikan hak untuk membatasi
pilihan dan perbuatan yang dilakukan oleh bawahan. Hirarki berhubungan dengan “span
of control”, yaitu jumlah karyawan yang melapor pada seorang supervisor. Ketika span of
control ini sempit, hirarki otoritasnya cenderung tinggi, ketika span of control ini lebar,
hirarki otoritasnya akan lebih pendek.e. Kompleksitas
Kompleksitas menunjuk pada jumlah aktivitas maupun subsistem pada organisasi.
Kompleksitas bisa diukur melalui 3 (tiga) diferensiasi yaitu vertikal, horizontal dan
spatial.
· Diferensiasi vertikal. Semakin banyak tingkatan yang ada antara manajemen puncak
dengan bagian operasional, organisasi tersebut semakin kompleks.
· Diferensiasi horisontal adalah jumlah jenis pekerjaan satu departemen yang ada pada
organisasi. Semakin banyak jumlah pekerjaan yang ada pada suatu organisasi yang
membutuhkan pengetahuan dan keahlian khusus, semakin tinggi kompleksitas horisontal
pada organisasi tersebut.
· Diferensiasi spasial adalah jumlah daerah dari keberadaan organisasi secara fisik.
Dengan meningkatnya diferensiasi spasial ini maka semakin tinggi pula kompleksitasnya.
3. Sentralisasi mengacu pada sampai tingkat mana pengambilan keputusan dipusatkan
pada suatu titik tunggal dalam organisasi. Dikatakan bahwa ketika manajemen puncak
membuat keputusan-keputusan kunci dalam organisasi dengan masukan yang terbatas
dari karyawan yang berada di bawahnya, maka organisasi tersebut memiliki tingkat
sentralisasi tinggi. Sebaliknya, semakin banyak karyawan yang berada di bawah
manajemen puncak memberikan masukan bagi pengambilan keputusan, maka dikatakan
bahwa organisasi lebih terdesentralisasi. Pada perusahaan yang memiliki karakter
sentralisasi tinggi akan mempunyai struktur yang berbeda dengan perusahaan yang
terdesentralisasi.
4. Profesionalisme adalah level dari pendidikan formal dan training yang harus dimiliki
dan diikuti oleh karyawan. Profesionalisme dianggap tinggi apabila karyawan harus
mengikuti training dalam jangka waktu yang lama untuk memegang suatu pekerjaan atau
jabatan pada perusahaan.
5. Personel ratio menunjuk pada jumlah karyawan pada suatu fungsi atau departemen
tertentu.
6. Dimensi Kontekstual, yaitu dimensi yang menggambarkan keseluruhan dari suatu
organisasi. Dimensi ini memperlihatkan susunan organisasi yang mempengaruhi dan
membentuk suatu dimensi struktural organisasi, yang terdiri dari:
- Ukuran. Ukuran adalah besarnya suatu organisasi yang terlihat dari jumlah orang dalam
organisasi tersebut.
- Teknologi Organisasi. Teknologi organisasi adalah dasar dari subsistem produksi,
termasuk teknik dan cara yang digunakan untuk mengubah input organisasi menjadi
output.
- Lingkungan. Lingkungan mencakup seluruh elemen di luar lingkup organisasi. Elemen
kunci mencakup industri, pemerintah, pelanggan, pemasok dan komunitas finansial.
Perilaku Organisasi
Perilaku organisasi (PO) adalah bidang ilmu yang mempelajari dan mengaplikasikan
pengetahuan tentang bagaimana manusia berperan atau berperilaku atau bertindak di
dalam organisasi (Davis&Newstrom, 1989). Elemen-elemen kunci dalam perilaku
organisasi adalah: manusia, struktur, teknologi, dan lingkungan tempat organisasi
tersebut beroperasi. Perilaku organisasi umumnya dikenal sebagai OB (Organizational
Behavior) adalah bidang interdisipliner yang ditunjukan untuk mempelajari sikap,
perilaku dan kinerja manusia dalam sebuah organisasi.
Prediktor- prediktor penting dalam organisasi kerja meliputi:
1. Kelompok Kerja, Yaitu Sekumpulan karyawan yang secara bersama-sama mempunyai
pekerjaan serupa (umum) dan melihat diri mereka sebagai satu kelompok.
2. Motivasi, Yaitu Motif intern yang menyebabkan orang berperilaku seperti yang
mereka lakukan.Istilah motivasi sendiri, secara taksonomi berasal dari kata latin
“movere” yang artinya bergerak. Adapun beberapa definisi tentang motivasi dapat
dikemukakan dsebagai berikut:
* Motivasi adalah proses pengembangan dan pengarahan perilaku atau kelompok, agar
individu atau kelompok itu menghasilkan keluaran (output) yang diharapkan, sesuai
dengan sasaran atau tujuan yang ingin dicapai organisasi (Ensiklopedi Manajemen,
Ekonomi dan Bisnis, 1993: 432-433).
* Motivasi adalah daya pendorong yang mengakibatkan seorang anggota organisasi mau
dan rela untuk mengerahkan kemampuan, dalam bentuk keahlian atau keterampilan,
tenaga dan waktunya untuk menyelenggarakan berbagai kegiatan yang menjadi
tanggungjawabnya dan menunaikan kewajibannya, dalam rangka pencapaian tujuan dan
berbagai sasaran organisasi yang telah ditentukan sebelumnya (Siagian,1986: 132).
Teori motivasi dari maslow menekankan dua ide dasar yaitu:
- Orang mempunyai banyak kebutuhan, tetapi hanya kebutuhan-kebutuhan yang belum
terpenuhi saja yang dapat mempengaruhi perilaku manusia.
- Kebutuhan manusia dikelompokkan dalam sebuah hierarki kepentingan. Jika satu
kebutuhan terpenuhi, kebutuhan lain yang tingkatannya lebih tinggi akan muncul dan
memerlukan pemuasan.
- Pekerjaan dan Sikap Jabatan
Perkembangan teknologi dewasa ini telah menyebabkan penggunaan mesin dan peralatan
otomatis yang lebih besar. Akibatnya, karyawan di pabrik kadang-kadang mengeluh
bahwa pekerjaan mereka membosankan. Mungkin mereka merasa tidak memperoleh
kesempatan untuk meggunakan ketrampilannya. Kecenderungan ke arah yang lebih
otomatis di bidang manufaktur dan pertanian lambat laun akan mendapat tantangan dari
serikat buruh. Beberapa penelitian antara lain dikemukakan oleh Max Weber (seorang
sosiolog jerman,1864 – 1920) yang pertama kali menggunakan istilah ‘etika protestan’
dalam bukunya berjudul ‘Protestant Ethic and the Spirit of Capitalism,’ berkaitan dengan
etika kerja. Penelitian iutu memperlihatkan bahwa yang dinamakan etika kerja itu
tidaklah sekuat yang ada di Amerika. Keyakinan bahwa kerja keras adalah baik itu juga
merupakan bagian dari etika kerja.
Kepuasan jabatan mungkiin merupakan sikap jabatan yang banyak diteliti. Ini mencakup
sikap kearah superfisi kerja, pembayaran, mitra karyawan, dan promosi. Dari penelitian
tersebut ditemukan kenyataan bahwa kepuasan jabatan berbeda –beda dari suatu jabatan
kejabatan yang lain.
Oleh Musselmah dan Jackson, kepuasan jabatan dipandang sebagai indikator yang
bermanfaat bagi manajemen untuk menentukan apakah tedapat bidang-bidang masalah
dalam angkatan kerja organisasi. Kepuasan jabatan telah dikaitkan dengan perputaran dan
absentiisme dalam angkatan kerja. Moral merupakan sikap umum dari angkatan kerja
dalam sebuah perusahaan terhadap jabatan mereka. Sedangkan kepuasan jabatan
merupakan istilah lain yang memberikan arti banyak tentang hal yang sama.
Konsep Dasar Perilaku Organisasi:
1. Perbedaan individual dimana ada istilah “hukum tentang perbedaan individual” (Law
of of individual differences)
2. Manusia secara keseluruhan, bahwa sifat manusia yang berbeda boleh dipelajari secara
terpisah, tetapi pada akhirnya sifat-sifat ini merupakan bagian sebuah system yang
menciptakan manusia secara keeluruhan.
3. Perilaku yang bermotivasi, dalam masalah kebutuhan manusia termotivasi bukan oleh
perikraan atas apa-apa yang dibutuhkannya, tetapi oleh keinginan mereka sendiri.
4. Nilai-nilai kemanusiaan (martabat manusia), konsep ini lebih bersifat etis filosofis dari
pada kesimpulan ilmiah.
Perilaku organisasi juga dikenal sebagai Studi tentang organisasi. Studi ini adalah sebuah
bidang telaah akademik khusus yang mempelajari organisasi, dengan memanfaatkan
metode-metode dari ekonomi, sosiologi, ilmu politik, antropologi dan psikologi. Disiplin-
disiplin lain yang terkait dengan studi ini adalah studi tentang sumber daya manusia dan
psikologi industri. Seperti halnya ilmu sosial, perilaku organisasi berusaha untuk
mengontrol, memprediksikan, dan menjelaskan. Namun ada sejumlah kontroversi
mengenai dampak etis dari pemusatan perhatian terhadap perilaku pekerja.

You might also like