You are on page 1of 16

UJIAN TENGAH SEMESTER

STRATEGI BELAJAR MATEMATIKA

NAMA: IMELDA PUTRI


NIM:42224111027
KELAS: PSPM F 2022

DOSEN PENGAMPU

Budi Halomoan Siregar

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2023
UJIAN TENGAH SEMESTER
MATAKULIAH : STRATEGI BELAJAR MATEMATIKA
DOSEN : BUDI HALOMOAN SIREGAR
SEMESTER/ T.P : GASAL/ 2023-2024
HARI/ TGL : KAMIS/ 12 OKTOBER 2023
Petunjuk Pengerjaan
1. Telaah kasus yang diberikan.
2. Selesaikan kasus berdasarkan langkah-langkah dan tabel yang disediakan.

Altan adalah seorang mahasiswa pendidikan matematika Unimed yang sedang mengikuti
program magang II di salah satu sekolah di Kota Medan. Altan mengamati seorang guru yang
mengajar materi transformasi geometri (translasi, refleksi, rotasi dan dilatasi). Dimana KD dan
Indikator yang akan dicapai adalah sebagai berikut.
Kompetensi Dasar Indikator
1. Menjelaskan dan 1.1 Mengenal teorema Pythagoras.
membuktikan kebenaran 1.2 Menemukan rumus teorema Pythagoras.
teorema pythagoras dan 1.3 Menentukan panjang sisi segitiga siku-siku jika panjang dua sisi
tripel pythagoras. diketahui.
1.4 Menentukan jenis segitiga berdasarkan panjang sisi-sisi yang
diketahui
2. Menyelesaikan masalah 2.1 Memecahkan masalah pada bangun datar yang berkaitan dengan
yang berkaitan dengan teorema Pythagoras.
teorema Pythagoras dan 2.2 Memecahkan masalah kompleks yang berkaitan dengan penerapan
triple Pythagoras teorema Pythagoras

Berdasarkan pengamatan, ada beberapa catatan penting yang terjadi selama proses belajar, yaitu:
(a) Guru mendominasi proses pembelajaran, sementara siswa duduk tenang dan mendengarkan
penjelasan guru. (b) Guru tidak menggunakan media dan alat peraga dalam proses pembelajaran.
(c) Guru langsung menuliskan rumus. (d) Kemudian guru menjelaskan contoh dan (6)
memberikan 5 butir soal latihan. Untuk memperoleh data yang terperinci, Altan memutuskan
untuk mewawancarai guru tersebut. Berdasarkan hasil wawancara diperoleh beberapa informasi
berikut: (1) Proses pembelajaran tersebut telah berlangsung sejak puluhan tahun. (2) Guru
mengaku belum mengetahui media dan alat peraga yang tepat untuk mengajar materi tersebut.
(3) Pada dasarnya siswa bisa mengerjakan soal-soal latihan yang diberikan jika soal mirip
dengan contoh soal. (4) Siswa kesulitan menyelesaikan soal latihan jika soal yang diberikan
berada pada tingkat HOTS (higher order thinking skilll). Untuk mendapatkan data pendukung,
Altan juga mewawancarai 10 orang siswa. Adapun kesimpulan dari proses wawancara tersebut
adalah: (1) Siswa mengaku hanya mampu mengerjakan soal yang serupa dengan contoh yang
diberikan, namun merasa sangat kesulitan untuk menyelesaikan soal jika berbeda dengan contoh
soal. (2) Siswa mengaku tidak mengerti makna sebenar dari rumus yang disajikan oleh guru, (3)
Siswa mengaku cepat lupa terhadap rumus-rumus yang dihafalnya, dan (4) Siswa tidak mampu
menjelaskan penurunan rumus dan tidak mengetahui asal muasal rumus. Berdasarkan
permasalahan yang diperoleh, bantulah Altan untuk merancang sebuah proses pembelajaran
berbasis teori kontrukivisme dengan menggunakan alat peraga, agar permasalahan diatas dapat
diselesaikan dengan baik. Selesaikan permasalahan dengan mengikuti langkah-langkah berikut
ini:
1. Ayo Menelaah Masalah
Petunjuk: Identifikasi jenis masalah pembelajaran yang terkait dengan metode pembelajaran,
model-model pembelajaran inovatif, pembelajaran berbasis HOTS (High Order Thinking Skills),
miskonsepsi, pemanfaatan alat peraga atau multimedia dalam pembelajaran, kemudian uraikan
masalahnya.
Tabel 1. Hasil Menelaah Masalah
No Jenis Masalah Masalah yang Diidentifikasi
1 Metode pembelajaran Guru lebih mendominasi proses pembelajaran,
sementara siswa duduk tenang dan mendengarkan
penjelasan guru
2 Model-model pembelajaran inovatif Guru kurang mengerti tentang model-model
pembelajaran inovatif dan ketidakmampuan mereka
untuk menerapkannya secara efektif

3 Pembelajaran berbasis HOTS Siswa kesulitan menyelesaikan soal latihan jika soal
yang diberikan berada pada tingkat HOTS (higher
order thinking skilll).
4 Miskonsepsi Siswa tidak mengerti makna sebenarnya dari rumus
yang disajikan oleh guru

5 Pemanfaatan alat peraga atau Guru tidak menggunakan media dan alat peraga
multimedia dalam pembelajaran dalam proses pembelajaran

2. Ayo Mengeksplorasi Masalah


Petunjuk: Tahap ini merupakan proses eksplorasi penyebab-penyebab masalah yang telah
diidentifikasi sebelumnya. Gunakan petunjuk berikut untuk membantu kamu dalam eksplorasi
penyebab masalah:
1. Kajian Literatur
 Lakukan pencarian literatur terkait masalah yang diidentifikasi.
 Baca artikel, jurnal, buku, atau sumber informasi lain yang relevan dengan topik
masalah.
 Identifikasi faktor-faktor yang dikaitkan dengan masalah tersebut berdasarkan temuan
dalam literatur.
2. Wawancara dengan Guru/Kepala Sekolah/Pengawas Sekolah/Rekan Sejawat di Sekolah:
 Ajukan pertanyaan kepada guru, kepala sekolah, pengawas sekolah, atau rekan sejawat
yang memiliki pengalaman terkait masalah yang diidentifikasi.
 Tanyakan pengalaman, pandangan, dan pemikiran mereka mengenai penyebab masalah
tersebut.
 Catat informasi yang diperoleh dari wawancara sebagai referensi untuk menganalisis
penyebab masalah.
3. Wawancara dengan Pakar dan Pihak Terkait Lainnya:
 Carilah pakar atau pihak terkait lainnya yang memiliki keahlian atau pengalaman dalam
masalah yang diidentifikasi.
 Lakukan wawancara dengan pakar tersebut untuk mendapatkan wawasan dan
pemahaman lebih mendalam tentang penyebab masalah.
 Tanyakan saran atau rekomendasi mereka mengenai langkah-langkah yang dapat
diambil untuk mengatasi masalah tersebut.
 Mintalah masukan, arahan, dan saran dari mereka untuk membantu kamu menganalisis
penyebab masalah secara lebih mendalam.
Setelah mengumpulkan informasi dari langkah-langkah di atas, kamu dapat menggunakan data
yang terkumpul sebagai dasar untuk menganalisis dan mengidentifikasi penyebab masalah yang
lebih spesifik.

Tabel 2. Hasil Eksplorasi Penyebab Masalah

No Masalah yang Hasil Eskplorasi Analisis eksplorasi penyebab


Diidentifikasi Penyebab Masalah masalah

1 Guru lebih mendominasi 1. Tradisi dan budaya 1. Salah satu penyebab utama masalah
proses pembelajaran, pembelajaran yang ini adalah penggunaan pendekatan
sementara siswa duduk tidak berubah pembelajaran tradisional di kelas, di
tenang dan mendengarkan (Tradisional) mana guru dianggap sebagai sumber
2. Kurangnya sumber utama pengetahuan dan siswa
penjelasan guru
daya dan waktu diharapkan hanya sebagai penerima
3. Keterbatasan informasi. Pendekatan ini sering kali
pengetahuan guru membatasi partisipasi siswa dan
tentang metode mengabaikan gaya belajar yang
pembelajaran aktif berbeda. Beberapa lembaga
pendidikan masih menerapkan
pendekatan pembelajaran tradisional
yang menekankan peran sentral guru
dalam menyampaikan informasi. Hal
ini mungkin karena ketidaknyamanan
dalam mengadopsi metode baru.

2. Keterbatasan sumber daya, baik dalam


hal peralatan atau waktu pelajaran,
dapat membuat guru lebih cenderung
memilih metode yang lebih sederhana,
yaitu memberikan penjelasan
langsung. Ini bisa terjadi di sekolah
yang memiliki anggaran terbatas atau
jadwal yang padat.

3. Beberapa guru kurang memiliki


pemahaman yang cukup tentang
metode pembelajaran yang lebih aktif,
seperti pembelajaran berbasis proyek
atau pendekatan berpusat pada siswa.
Mereka mungkin merasa lebih nyaman
dengan metode pengajaran yang
mereka kuasai.
2 Guru kurang mengerti 1. Kurangnya pelatihan 1. Guru mungkin tidak menerima
tentang model-model dan pendidikan pelatihan yang memadai tentang
pembelajaran inovatif dan lanjutan pada guru model-model pembelajaran inovatif
ketidakmampuan mereka 2. Ketidakpastian dan selama pelatihan awal atau
ketakutan akan pengembangan profesional mereka
untuk menerapkannya
perubahan yang dialami sehingga kurang mengenal gagasan-
secara efektif gagasan baru dalam pendidikan.
3. Kurangnya akses
terhadap sumber daya Tanpa pelatihan yang tepat, guru tidak
dan teknologi guru akan memiliki pemahaman yang
cukup tentang cara merancang,
mengelola, dan mengevaluasi model-
model pembelajaran inovatif. Mereka
bisa merasa terjebak dalam metode
pengajaran yang sudah mereka kenal
sebelumnya saja.

2. Guru merasa takut atau tidak nyaman


dengan perubahan dalam metode
pembelajaran yang telah mereka
terapkan selama bertahun-tahun.
Ketakutan akan perubahan adalah
reaksi psikologis yang umum, dan hal
ini dapat menyebabkan
ketidakmampuan guru untuk terbuka
terhadap inovasi. Mereka mungkin
lebih memilih untuk tetap dalam zona
nyaman mereka daripada mencoba
sesuatu yang baru dan belum terbukti.

3. Guru yang tidak memiliki akses ke


peralatan atau teknologi yang
diperlukan untuk mendukung model-
model pembelajaran inovatif merasa
terhambat dalam menerapkannya.
Kurangnya sumber daya dapat
mencakup hal seperti perangkat lunak,
perangkat keras, atau koneksi internet
yang memadai. Model-model
pembelajaran inovatif seringkali
memanfaatkan teknologi dan sumber
daya digital. Ketika guru tidak
memiliki akses ke alat-alat ini, mereka
mungkin kesulitan untuk menerapkan
model-model tersebut, meskipun
mereka memahami konsepnya.
3 Siswa kesulitan 1. Kurangnya pemahaman 1. Siswa kurang memiliki pemahaman
menyelesaikan soal latihan dasar konsep materi yang kuat tentang konsep dasar yang
jika soal yang diberikan pembelajaran menjadi dasar dari soal-soal HOTS.
berada pada tingkat HOTS 2. Kurangnya latihan dan Tanpa pemahaman dasar yang kuat,
pengalaman siswa akan kesulitan menerapkan
(higher order thinking
menyelesaikan soal- pengetahuan mereka dalam pemecahan
skilll). masalah yang lebih kompleks.
soal HOTS
3. Keterbatasan
kemampuan berpikir 2. Kemampuan untuk menyelesaikan
kritis pada siswa soal-soal HOTS memerlukan latihan
yang berkelanjutan. Siswa mungkin
jarang atau bahkan tidak pernah diberi
kesempatan untuk berlatih dengan
soal-soal HOTS. Model latihan yang
terbatas dapat menghambat
kemampuan mereka untuk
menghadapi pertanyaan yang
menuntut berpikir lebih dalam.

3. Kemampuan berpikir kritis adalah


aspek penting dalam menyelesaikan
soal HOTS. Tanpa kemampuan ini,
siswa akan kesulitan dalam mengurai
kompleksitas soal dan
mengembangkan solusi yang tepat.
4. Siswa tidak mengerti 1. Keterbatasan 1. Guru memiliki peran penting dalam
makna sebenarnya dari Penjelasan, dimana mengkomunikasikan makna konsep di
rumus yang disajikan oleh guru tidak memberikan balik rumus. Penjelasan yang kurang
penjelasan yang cukup mendalam atau tergesa-gesa dapat
guru jelas atau mendalam membuat siswa bingung.
tentang konsep di balik
rumus. 2. iswa mungkin tidak melihat
2. Kurangnya penyajian bagaimana rumus yang diajarkan
hubungan antara rumus berkaitan dengan situasi atau masalah
yang diajarkan dengan dalam kehidupan nyata. Mereka
konteks nyata dalam mungkin merasa rumus ini hanya teori
pembelajaran. tanpa aplikasi praktis.Mengaitkan
3. Kurangnya praktik dan rumus dengan contoh atau situasi
latihan cukup untuk dunia nyata dapat membantu siswa
mengaplikasikan rumus melihat relevansinya dan memahami
dalam berbagai konteks mengapa mereka perlu menguasai
atau masalah. rumus tersebut.

3. Penggunaan rumus yang konsisten dan


berulang dalam berbagai latihan atau
situasi membantu siswa merasakan
bagaimana rumus tersebut dapat
digunakan dan memperkuat
pemahaman mereka. Sebaliknya, jika
latihan yang dilakukan kurang, maka
dapat menghambat kemampuan siswa
untuk menguasai rumus.
5. Guru tidak menggunakan 1. Keterbatasan akses ke 1. Tanpa akses yang memadai, guru akan
media dan alat peraga media dan alat peraga terbatas dalam penggunaan media dan
dalam proses pembelajaran yang diperlukan, alat peraga untuk meningkatkan proses
seperti proyektor, pembelajaran. Ini bisa menjadi
komputer, atau masalah logistik yang menghambat
perangkat lunak kemampuan guru untuk
pembelajaran. mengintegrasikan teknologi dalam
2. Kurangnya pelatihan pengajaran mereka.
dan keterampilan yang
cukup dalam 2. Pelatihan dan pengembangan
penggunaan media dan profesional yang kurang dalam hal
alat peraga dalam teknologi dan alat peraga dapat
pengajaran. menghambat kemampuan guru untuk
3. Ketidakpercayaan guru mengintegrasikan elemen-elemen ini
terhadap efektivitas dalam pengajaran mereka. Mereka
media dan alat peraga mungkin lebih memilih untuk
dalam pembelajaran. menghindari teknologi daripada
merasa tidak nyaman.

3. Beberapa guru memiliki pandangan


skeptis terhadap efektivitas media dan
alat peraga dalam pembelajaran. Ada
guru yang meragukan apakah
penggunaan alat peraga akan
meningkatkan hasil belajar siswa atau
tidak. Ketidakpercayaan inilah yang
dapat menghambat kemauan guru
untuk mencoba pendekatan baru.
3. Penentuan Akar Penyebab Masalah
Petunjuk: Setelah mengeksplorasi penyebab-penyebab masalah, langkah selanjutnya adalah
menentukan akar penyebab masalah yang paling mendekati konteks yang dihadapi guru tersebut.
Gunakan petunjuk berikut untuk membantu Anda dalam penentuan akar penyebab masalah:
1. Berkonsultasi dengan Guru/Kepala Sekolah/Pengawas Sekolah terkait:
o Diskusikan temuan Anda mengenai penyebab masalah
o Bagikan informasi tentang penyebab masalah yang telah Anda identifikasi dan
jelaskan konteks spesifik yang Anda hadapi.
o Tanyakan pendapat, saran, dan rekomendasi mereka dalam menentukan akar
penyebab masalah yang paling relevan.
2. Analisis dan Pertimbangan:
o Tinjau kembali data dan informasi yang telah Anda kumpulkan selama eksplorasi
penyebab masalah.
o Pertimbangkan konteks kelas/sekolah yang Anda hadapi dan evaluasi akar
penyebab masalah yang paling relevan untuk situasi tersebut.
o Identifikasi akar penyebab masalah yang memiliki dampak signifikan terhadap
hasil pembelajaran atau tantangan yang dihadapi oleh guru.
3. Penentuan Masalah dan Akar Penyebab:
Pilih minimal 2 (dua) masalah yang paling sesuai dengan tugas keseharian guru dan
matakuliah Strategi Belajar Matematika (SBM).
o Jelaskan akar penyebab dari setiap masalah yang dipilih secara rinci.
o Tinjau kembali penelitian dan analisis Anda untuk memastikan akar penyebab
tersebut relevan dan memiliki potensi untuk diatasi.
Pastikan untuk mencatat informasi yang diperoleh dalam lembar kerja dan gunakan
sebagai panduan dalam langkah-langkah berikutnya untuk menemukan solusi bagi
masalah yang telah diidentifikasi

Tabel 3. Akar Penyebab Masalah

No Hasil eksplorasi akar penyebab Analisis akar penyebab Masalah terpilih


penyebab masalah masalah (data pendukung) yang akan
masalah diselesaikan
1. 1. Tradisi dan Tradisi dan  Budaya pembelajaran yang 1. Guru lebih
budaya budaya tradisional cenderung mendominasi
pembelajaran pembelajaran memprioritaskan metode
yang tidak proses
yang tidak pengajaran konvensional yang pembelajaran,
berubah
(Tradisional) berubah mungkin sudah ada sejak sementara
2. Kurangnya (Tradisional). lama. Hal ini mungkin karena
siswa duduk
sumber daya dan faktor historis, budaya
waktu tenang dan
sekolah, atau resistensi
pembelajaran terhadap perubahan. mendengarkan
3. Keterbatasan penjelasan guru
 Kebiasaan dan norma-norma
pengetahuan 2. Guru tidak
guru tentang dalam lingkungan sekolah
metode yang mendorong penggunaan menggunakan
pembelajaran metode tradisional dapat media dan alat
aktif membuat guru dan siswa peraga dalam
merasa kurang termotivasi proses
atau kurang memiliki
dorongan untuk mencoba pembelajaran
pendekatan pembelajaran
yang lebih inovatif.
 Sistem pendidikan yang
berfokus pada tradisi dan
kurikulum yang berlaku lama
dapat menjadi penghalang
bagi perubahan dan
pengadopsian metode
pembelajaran yang lebih
modern dan aktif.
2. 1. Kurangnya Kurangnya  Guru adalah unsur kunci
pelatihan dan pelatihan dan dalam proses pendidikan, dan
pendidikan pendidikan mereka membutuhkan
lanjutan pada
lanjutan pada pengetahuan, keterampilan,
guru
2. Ketidakpastian guru. dan pemahaman yang terus
dan ketakutan berkembang untuk
akan perubahan menghadapi tuntutan yang
yang dialami berubah dalam pendidikan.
3. Kurangnya akses  Kurangnya pelatihan dan
terhadap sumber
pendidikan lanjutan dapat
daya dan
teknologi guru menghambat kemampuan
guru untuk memahami dan
menerapkan metode
pengajaran yang lebih efektif,
teknologi terkini, atau
pemahaman tentang
perkembangan terbaru dalam
bidang pendidikan.

3. 1. Kurangnya Keterbatasan  Kemampuan berpikir kritis


pemahaman kemampuan adalah keterampilan inti
dasar konsep berpikir kritis dalam pemecahan masalah,
materi
pada siswa analisis, penalaran, dan
pembelajaran
2. Kurangnya evaluasi. Kurangnya
latihan dan kemampuan berpikir kritis
pengalaman dapat mempengaruhi sejauh
menyelesaikan mana siswa mampu
soal-soal HOTS menyelesaikan soal-soal
3. Keterbatasan HOTS.
kemampuan
berpikir kritis  Keterbatasan kemampuan
pada siswa berpikir kritis dapat
disebabkan oleh beberapa
faktor, termasuk kurikulum
yang kurang menekankan
pengembangan keterampilan
berpikir kritis, metode
pengajaran yang lebih fokus
pada hafalan daripada
pemahaman konseptual, atau
kurangnya penerapan latihan
berpikir kritis dalam
pembelajaran sehari-hari.

4. 1. Keterbatasan Kurangnya Semua tiga penyebab


Penjelasan, pemahaman permasalahan yang tercantum
dimana guru konsep dasar berkaitan erat dengan
tidak
dan penerapan pemahaman konsep dasar.
memberikan
penjelasan yang praktik yang Ketika guru tidak memberikan
cukup jelas atau efektif dalam penjelasan yang cukup jelas
mendalam pembelajaran. tentang konsep di balik rumus
tentang konsep di (penyebab 1), siswa mungkin
balik rumus. tidak memahami dengan baik
2. Kurangnya konsep tersebut. Hal ini
penyajian
menyebabkan kesulitan dalam
hubungan antara
rumus yang menghubungkan rumus yang
diajarkan dengan diajarkan dengan konteks nyata
konteks nyata (penyebab 2).
dalam Kemudian, kurangnya
pembelajaran. pemahaman konsep dasar
3. Kurangnya mempengaruhi kemampuan
praktik dan
siswa untuk mengaplikasikan
latihan cukup
untuk rumus dalam berbagai konteks
mengaplikasikan atau masalah (penyebab 3)
rumus dalam karena siswa mungkin lebih
berbagai konteks cenderung mengingat rumus-
atau masalah rumus tanpa pemahaman yang
mendalam.
5. 1. Keterbatasan Kurangnya  Keterbatasan akses,
akses ke media dukungan kurangnya pelatihan, dan
dan alat peraga komprehensif ketidakpercayaan guru
yang diperlukan,
dalam terhadap teknologi dan media
seperti proyektor,
komputer, atau penggunaan dalam pembelajaran adalah
perangkat lunak teknologi dan faktor-faktor yang saling
pembelajaran. media dalam terkait. Jika guru tidak
2. Kurangnya pendidikan. memiliki akses yang
pelatihan dan memadai, mereka mungkin
keterampilan merasa kurang termotivasi
yang cukup
untuk mencari pelatihan dan
dalam
penggunaan mengembangkan
media dan alat keterampilan, serta mungkin
peraga dalam akan lebih skeptis terhadap
pengajaran. efektivitas media dalam
3. Ketidakpercayaa pendidikan.
n guru terhadap
 Kurangnya dukungan
efektivitas media
dan alat peraga komprehensif mengenai
dalam infrastruktur, pelatihan, dan
pembelajaran. pengembangan kepercayaan
dalam penggunaan teknologi
dan media dapat menghambat
kemampuan sekolah dan guru
untuk mengintegrasikan
sumber daya ini secara efektif
dalam proses pembelajaran.
4. Penentuan Alternatif Solusi
Petunjuk:

Kolom (1): Permasalahan yang telah diidentifikasi. Tuliskan permasalahan yang dirasa paling
urgent terkait pembelajaran dari sejumlah masalah yang telah ditemukan dalam tahap identifikasi
masalah dan ditentukan di tahap sebelumnya untuk diatasi.

Kolom (2) dan (3) Penyebab Masalah dan Kategori penyebab masalah. Kedua kolom ini
merupakan penajaman dari tahap sebelumnya. Kategorikan penyebab masalah yang sebelumnya
telah diidentifikasi apakah lebih dekat ke materi, metode, model, atau media pembelajaran.
Ketiganya merupakan aspek yang paling memungkinkan untuk guru intervensi secara langsung
dalam mengatasi permasalahan tersebut.

Kolom (4) Tuliskan 2-3 solusi yang sesuai dengan masalah dan penyebab masalah yang telah
diidentifikasi.

Kolom (6), (7) dan (8) Buatlah evaluasi dari alternatif solusi. Tuliskan apa kekuatan dan
kelemahan dari solusi tersebut. Untuk kelemahan yang diidentifikasi, tuliskan mitigasi atau
langkah apa yang dapat diambil untuk meminimalisir/ mengantisipasi kelemahan.
Masalah Penyebab
Kategorisasi Masalah Alternatif Solusi Kelebihan Kekurangan Mitiga
dalam Masalah si
Pembelajaran

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

1. Guru lebih 1. Tradisi dan budaya


metode model Media 1. Melaksanakan - Meningkatkan - Memerlukan - Memastikan
mendominasi pembelajaran yang
tidak berubah Pelatihan Guru pemahaman guru investasi waktu pelatihan disusun
proses
(Tradisional) tentang Metode tentang metode dan sumber daya secara fleksibel
pembelajaran,
2. Kurangnya sumber Pembelajaran pembelajaran aktif. untuk pelatihan. dan sesuai dengan
sementara siswa
duduk tenang
daya dan waktu
pembelajaran
 Aktif
- Membantu guru - Tidak semua guru
kebutuhan guru.

dan 3. Keterbatasan merancang dan mungkin bersedia - Mendukung


mendengarkan pengetahuan guru mengimplementasik atau mampu pelatihan dengan
penjelasan guru tentang metode an strategi mengikuti penghargaan atau
pembelajaran aktif pembelajaran yang pelatihan. insentif bagi guru
lebih partisipatif. yang berhasil
- Tidak menjamin
mengadopsi
- Dapat mengubah perubahan dalam
metode
paradigma praktek guru jika
pembelajaran
pembelajaran yang tidak didukung
aktif.
lebih tradisional. oleh kebijakan dan
budaya sekolah. - Menggabungkan
pembaruan
kebijakan sekolah
untuk mendorong
perubahan budaya
pembelajaran.
2. Pengembangan - Menyediakan - Memerlukan - Melibatkan guru
Kurikulum panduan konkret waktu dan sumber dalam proses
yang untuk guru tentang daya untuk pengembangan
Mendukung cara merancang dan kurikulum untuk
Pembelajaran mengintegrasikan mengimplementasi memastikan
Aktif metode kan kurikulum relevansi dan
pembelajaran aktif yang baru. penerimaan.
ke dalam pelajaran.
- Pengembangan - Menyusun
- Memudahkan guru kurikulum yang perencanaan dan
dalam tepat memerlukan sumber daya yang
merencanakan pengetahuan dan memadai untuk
pembelajaran yang sumber daya yang implementasi
lebih berfokus pada memadai. kurikulum baru.
partisipasi siswa.
- Mengurangi
ketidakpastian
dalam mengadopsi
metode
pembelajaran aktif.

3. Penyediaan - Memungkinkan - Memerlukan - Membuat


Sumber Daya guru untuk investasi finansial anggaran khusus
Tambahan mengadopsi metode untuk membeli untuk sumber
pembelajaran aktif sumber daya atau daya pendukung
dengan lebih efektif. perangkat pembelajaran.
pembelajaran.
- Mengurangi beban - Memastikan
kerja guru dengan - Perawatan dan sumber daya
penyediaan alat pemeliharaan tersedia dan
bantu atau perangkat sumber daya yang terjaga dengan
pembelajaran yang diperlukan baik.
sesuai.
- Meningkatkan
akses guru dan
siswa terhadap
sumber daya
pendukung
pembelajaran.

4. Mendorong - Memotivasi siswa - Tidak semua - Mendidik siswa


Partisipasi untuk aktif belajar. siswa mungkin tentang manfaat
Siswa dalam siap atau terbiasa pembelajaran
- Mendorong
Proses dengan aktif dan
pengembangan
Pembelajaran pembelajaran aktif. memberikan
keterampilan sosial
dukungan dalam
dan kritis siswa. - Memerlukan
menghadapinya.
perubahan
- Mengubah
signifikan dalam - Memberikan
dinamika kelas
metode pengajaran pelatihan dan
menjadi lebih
guru.. bimbingan kepada
demokratis dan
guru untuk
kolaboratif.
mengadopsi
metode
pembelajaran
yang mendorong
partisipasi siswa.
1. Keterbatasan akses ke
2. Guru tidak
menggunakan
media dan alat peraga
yang diperlukan,
 1. Pengadaan
Sumber Daya
Memberikan akses
ke media dan alat
Memerlukan
investasi finansial
Mencari sponsor
atau dana
media dan alat seperti proyektor, dan peraga yang dalam pengadaan tambahan,
peraga dalam komputer, atau Infrastruktur diperlukan kepada perangkat dan memanfaatkan
proses perangkat lunak sekolah guru. infrastruktur. program
pembelajaran pembelajaran. pemerintah atau
2. Kurangnya pelatihan donasi, dan
dan keterampilan yang
merencanakan
cukup dalam
penggunaan media anggaran jangka
dan alat peraga dalam panjang untuk
pengajaran. pemeliharaan dan
3. Ketidakpercayaan pengembangan
guru terhadap perangkat.
efektivitas media dan
alat peraga dalam
pembelajaran 2. menyediakan - Guru dapat - Kualitas sumber - Menggandeng
sumber daya menggunakan daya alternatif mitra atau
alternatif yang sumber daya ini mungkin tidak organisasi yang
lebih tanpa perlu sebaik perangkat dapat membantu
terjangkau dan mengandalkan mahal. dalam
mudah diakses, perangkat mahal. pengembangan
- Memerlukan
seperti sumber daya
- Dapat pengembangan
perangkat alternatif.
meningkatkan dan pemeliharaan
sederhana dan
aksesibilitas media sumber daya - Memastikan
perangkat lunak
dan alat peraga. tersebut. sumber daya
pembelajaran
alternatif mudah
online.
diakses dan
memiliki panduan
penggunaan yang
jelas.
3. mendorong - Guru dapat saling - Bergantung pada - Mendorong
kolaborasi belajar dan berbagi kemauan guru kolaborasi
antara guru ide untuk untuk melalui
untuk berbagi meningkatkan berkolaborasi. pertemuan rutin
pengalaman penggunaan media atau forum online.
- Tidak selalu
dan sumber dan alat peraga.
efektif jika guru - Memfasilitasi
daya.
- Tidak memerlukan tidak memiliki pertukaran
biaya tambahan. pengetahuan yang pengalaman dan
cukup. sumber daya yang
berguna antara
guru.

You might also like