You are on page 1of 19

KOLABORASI RISET

DOSEN DAN MAHASISWA

PENGARUH LITERASI KEUANGAN, SIKAP TERHADAP DANA


PENSIUNDAN GAYA HIDUP PADA PERENCANAAN DANA PENSIUN

ARTIKEL ILMIAH

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Penyelesaian


Program Pendidikan Sarjana
Program Studi Manajemen

Oleh:

DINA APRILIANA DEWI

2014210664

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI PERBANAS

SURABAYA

2018

i
2
THE INFLUENCE OF FINANCIAL LITERATION, ATTITUDE TO PENSION
FUNDS, AND LIFESTYLE IN PENSION FUND PLANNING IN SURABAYA

Dina Apriliana Dewi


2014210664
Perbanas Surabaya
Dina.luak.kopi@gmail.com

ABSTRACT

The purpose of this research is to know the influence of financial literacy, attitudes
toward pension funds, and lifestyle in pension plan planning. The number of
respondents in this study were 300 respondents. Data analysis techniques used
Analysis with the modeling of structural equations in PLS (Partial Least Square). The
results explain that financial literacy, attitudes toward pension funds, and lifestyle in
pension plan planning. The results of this study is expected that one can plan the old-
age finances by increasing the financial knowledge and sense of self-control in order
to be more wise in managing finances so as to be able to plan the pension fund

Key Words : financial literacy, attitudes towards pension funds, and lifestyle on
pension plan planning.

PENDAHULUAN meliputi kemampuan dalam


peningkatan tingkatan kehidupan,
Masyarakat Indonesia pendapatan, dan dapat merencanakan
mayoritas penduduknya akan masa tua. Jika individu dapat
mengalami masa pensiun, masa mengelola keuangannya dengan baik
dimana seseorang seharusnya bisa kemungkinan besar individu dapat
menikmati hasil jerih payah selama ini merencanakan dana pensiun.
yang tidak dapat dilakukan ketika Ketika seseorang belum
menjadi seorang pegawai atau memikirkan jangka panjang orang
karyawan seperti sebelumnya. Setiap tersebut dapat mengalami kesulitan
orang menginginkan hidup sejahtera hidup hari tua. Untuk itu maka
ketika pensiun.Sejahtera menunjuk ke sangatlah dibutuhkan perencanaan di
suatu keadaan yang serba hari tua atau perencanaan dana pensiun
baik.kesejahteraan individu ditunjukan bagi setiap individu yang sudah tidak
bagaimana individu tersebut dapat melakukan kesehariannya dengan
mencapai kehidupan yang lebih baik tidak bekerja lagi. Sehingga seseorang

1
yang sudah tidak bekerja, maka orang (pendapat) dan juga dunia sekitarnya
tersebut tidak harus memikirkan menurut (Nugroho J. Setiadi, 2003).
bagaimana cara untuk meneruskan Berdasarkan uraian diatas
kehidupannya dengan kebutuhan yang penulis ingin mengetahui “Pengaruh
semakin meningkat. Literasi Keuangan, Sikap Terhadap
Terdapat beberapa faktor yang Dana Pensiun Dan Gaya Hidup
mempengaruhi perencanaan pensiun Pada Perencanaan Dana PensiunDi
diantaranya adalah literasi keuangan, Surabaya” karena Surabaya
sikap dan gaya hidup. Literasi merupakan salah satu kota besar di
keuangan yang dimiliki seseorang Indonesia. Kota Surabaya merupakan
untuk mengelola keuangannya menjadi salah satu target masyarakat untuk
salah satu faktor penting untuk merantau mencari kerja karena di
mencapai kesuksesan dalam hidup Surabaya merupakan kawasan industri
sehingga pengetahuan akan dan banyak perusahan-perusahan yang
pengelolaan keuangan yang baik dan didirikan di Surabaya, sehingga
benar menjadi penting bagi semua penelitian kali ini di fokuskan di
warga masyarakat (Cummins, 2009). Surabaya.
Faktor kedua yang
mempengaruhi perencanaan dana KERANGKA TEORITIS YANG
pensiun lainnya yaitu sikap terhadap DIPAKAI DAN HIPOTESIS
dana pensiun. Sikap terhadap dana Perencanaan Dana Pensiun
pensiun yang baik dimulai dengan
membudayakan menabung sejak dini, Perencanaan adalah suatu
atau mengalokasikan dananya. proses untuk menentukan rencana atau
Sebaliknya jika suatu keluarga tidak program, kegiatan (Burhanuddin
melakukan perencanaan keuangan dan Yusuf, 2015:41). Perencanaan selalu
mengelola keuangan untuk tujuan berkaitan dengan tujuan. Perencanaan
keuangan akan menimbulkan kesulitan tidak dapat dibuat secara tergesa-gesa,
keuangan bagi keluarga tersebut dan namun memerlukan waktu yang cukup
akan sulit mendapatkan surplus untuk membantu kita mengetahui apa
keuangan untuk tabungan dimasa yang harus dilakukan. Sejatinya
depan (Elvira Unola dan Nanik perencanaan dana pensiun sangat
Linawati, 2014). Faktor yang terakhir penting untuk setiap individu. Rizky
yang mempengaruhi perencanaan dana Amelia, Hartoyo, dan Budi Suharjo
pensiun adalah gaya hidup. Gaya (2017) menunjukan bahwa dari 97
hidup secara luas didefinisikan sebagai responden di Kota Bogor terdapat
cara hidup yang diidentifikasi oleh 21.65 persen responden yang mengaku
bagaimana seseorang menghabiskan belum memiliki perencanaan keuangan
waktu (aktivitasnya), apa yang hari tua.
dianggap penting (ketertarikan) dalam
lingkungannya, dan apa yang
dipikirkan tentang diri sendiri

2
Pengaruh Literasi Keuangan seseorang yang memiliki sikap
Terhadap Perencanaan Dana terhadap dana pensiun yang baik maka
Pensiun dapat mengontrol keuangannya di
kehidupan selanjutnya seperti
Literasi keuangan dapat menabung untuk jangka panjang ketika
diartikan sebagai pengetahuan sudah tidak memiliki pekerjaan.
keuangan dan keterampilan untuk Hasil penelitian Norma
menetapkan pengetahuan keuangan Yulianti dan Meliza Silvi (2013)
tersebut (Lusardi dan Mitchel 2007). menunjukan bahwa sikap pengelolaan
Literasi keuangan mencakup keuangan memoderasi dan
kemampuan untuk membedakan memperkuat pengaruh pengetahuan
pilihan keuangan, membahas uang dan keuangan perilaku perencanaan
masalah keuangan tanpa investasi keluarga. Pada penelitian
ketidaknyamanan, merencanakan masa Peminas Pangeran (2012) menyatakan
depan dan merespon kompeten untuk umumnya responden memiliki sikap
peristiwa kehidupan yang positif berkaitan dengan perencanaan
mempengaruhi keputusan keuangan dana pensiun mereka tidak cenderung
sehari-hari. Literasi keuangan sangat khawatir atau cemas tentang aspek
penting dalam meningkatkan tertentu dari masa pensiun. Rumah
kesejahteraan individu, dimana tangga desa memandang pentingnya
pengetahuan keuangan yang dimiliki mengelola keuangan dengan
dapat mendorong dalam pengambilan baik.Selain itu mereka memandang
keputusan keuangan (Margaretha dan uang sebagai lambing kesuksesan.
Pambudi, 2015).Roiij et al (2011)
menyatakan bahwa terdapat hubungan H2 = Sikap Terhadap Dana Pensiun
positif dan bermakna secara ekonomi berpengaruh Positif Pada Perencanaan
antara literasi keuangan dan Dana Pensiun.
perencanaan pensiun.
Pengaruh Gaya Hidup Terhadap
H1 = Literasi Keuangan berpengaruh Perencanaan Dana Pensiun
positif terhadap perencanaan dana
pensiun Gaya hidup adalah pola cara
atau sudut pandang seseorang yang
berbeda, seperti gaya hidup yang
Pengaruh Sikap Terhadap Dana
hedonisme yang artinya bahwa
Pensiun
Pada Perencanaan dana pensiun seorang individu yang mempunyai
karakter atau sikap dengan kebiasaan
yang selalu hidup dengan bermewah-
Adanya sikap terhadap dana
mewahan seperti melakukan hal
pensiun yang baik maka akan memiliki
(liburan, membeli baju bermerek, dan
perencanaan keuangan dalam jangka
hangout). Tetapi ada pula gaya hidup
panjang yang baik, seperti dalam
yang tidak hedonisme (hidup
merencanakan dana pensiun. Sehingga
sederhana) yang tidak memikirkan

3
barang mewah dan berpergian Ridwan S. Sundjaja et all
ditempat yang mahal. (2011) menunjukan bahwa gaya hidup
Anggun Karlina (2016) karyawan di kota Bandung memiliki
menunjukan bahwa gaya hidup gaya hidup yang masih hidup. Hal ini
hedonis berpengaruh buruk terhadap ditunjukan dalam pengaturan
menghadapi pensiun.Hal ini keuangan dalam penerimaan dan
menunjukan bahwa semakin tinggi pengeluarannya dan pemilihan
hedonisme seseorang maka orang lebih prioritas kebutuhan dan keinginananya
cenderung tidak akan merencakan dalam memenuhi gaya hidup. Hasil ini
dana pensiun, sehingga dimasa tuanya juga menunjukan bahwa sebanyak
akan mengalami kesulitan financial 90% responden memiliki kebiasaan
maka individu tersebut akan menabung atau berinvestasi, dengan
bergantung kepada demikian seseorang yang mempunyai
anaknya.Sebaliknya jika seseorang kesadaran dalam menabung dan
memiliki tingkat hedonisme yang berinvestasi seseorang tersebut akan
rendah maka individu tersebut akan mendapatkan kesejahteraan dimasa
merencanakan dana pensiun, sehingga tuanya.
diusi pensiun individu tersebut tidak H1 = Gaya Hidup berpengaruh
menglami kesulitan dalam financial signifikan terhadap perencanaan dana
dan mampu hidup sendiri. pensiun.

Literasi
Keuangan
H1 (+)

Sikap Terhadap H2 (+) Perencanaan Dana


Dana Pensiun Pensiun
H3 (-/+)

Gaya Hidup

GAMBAR 1
KERANGKA PEMIKIRAN

4
DATA PENELITIAN digunakan untuk menyimpulkan hasil
Berdasarkan jenis data yang diteliti, penelitian yang telah dilakukan. Berikut
penelitiaan ini termasuk penelitian adalah kriteria yang ditetapkan pada
korelasional yaitu untuk menentukan apakah penelitian ini:
terdapat hubungan (asosiasi) antara dua 1. Pekerja dengan usia minimal 20 Tahun
variabel atau lebih (Mudrajad Kuncoro, 2. Pekerja dengan minimal pengalaman
2013:12). Ditinjau dari pengumpulan bekerja 2 Tahun
datanya, penelitian ini berdasarkan data 3. Pengelola keuangan di keluarga atau
primer yang biasanya di peroleh dengan individu
4. Pekerja dengan pendapatan minimal
survey lapangan yang menggunakan semua
Rp.4.000.000/bulan individu
metode pengumpulan data menggunakan
kuesioner (Mudrajad Kuncoro, 2013:148) Variabel Penelitian dan Pengukuran
kepada masyarakat yang melakukan Variabel-variabel dalam penelitian ini
perencanaan pensiun keluarga. Berdasarkan terdiri dari variabel eksogen(bebas) dan
variabel endogen(terikat) :
dimensi waktu, penelitian ini merupakan
1. VariabelTerikat (Y)
cross section(silang tempat), yaitu data yang Sebagai varibel yang di pengaruhi atau
dikumpulkan pada suatu titik waktu, data variabel tidak terikat (y) adalah
silang tempat digunakan untuk mengganti Perencanaan Pensiun Keluarga
respon dalam periode yang sama, sehingga 2. VariabelBebas (X)
variasi terjadinya antar pengamatan, dengan Sebagai variabel yang mempengaruhi
demikian data ini biasanya lebih sesuai untuk adalah Literasi Keuangan, Sikap
terhadap dana pensiundan Gaya Hidup.
mendukung pembuktian dari perilaku Definisi Operasional Variabel
individu, perusahaan, atau wilayah Perencanaan Dana Pensiun
(Mudrajad Kuncoro, 201 :146-147). Perencanaan dana pensiun adalah sesuatu
upayah yang direncanakan oleh individu
yang akan berguna bagi masa depan
METODE PENELITIAN khususnya dana pensiun. Pengukuran
Klasifikasi Sampel variabel perencanaan dana pensiun dalam
penelitian ini menggunakan skala likert.
Populasi dalam penelitian ini adalah Sangat Tidak Setuju (skor 1), Tidak Setuju
masyarakat di surabaya. Teknik pengambilan (skor 2), Kurang Setuju (skor 3), Setuju (skor
sampel cluster samplng yaitu pengambilan 4), Sangat Setuju (skor 5). Penelitian saat ini
sampel dengan cara mengelompokkan menggunakan 3 indikator Moorthy, et al
wilayah Surabaya menjadi lama bagian yaitu (2012)
Surabaya Timur, Surabaya Barat, Surabaya 1. Kesiapan keuangan untuk dana
Pusat, Surabaya Selatan, Surabaya Utara. pension
Selanjutnya dalam setiap pembagian 2. Standart hidup untuk dana pension
wilayah ditentukan proporsi pengambilan 3. Pengeluaran saat pension
sampel yang disebut quota sampling, Literasi Keuangan
proporsi untuk setiap bagian adalah 20%. Literasi keuangan adalah pengetahuan dan
Berikutnya menggunakan teknik purposive ketrampilan tentanhg konsep ekonomi dan
sampling dengan maksud dan tujuan tententu keuangan, serta kemampuan dalam
untuk dilakukan analisis kemudian mengelola sumber daya keuangan secara

5
efektif untuk kesejahteraan keuangan. Dalam Gaya Hdiup
variabel literasi keuangan terdapat tiga Gaya hidup adalah cara hidup seseorang
indikator yang digunakan untuk mengukur menghabiskan waktu mereka dalam
literasi keuangan Pengukuran variabel aktivitas, lingkungan ada apa yang mereka
literasi keuangan menggunakan skala rasio, pikirkan tentang diri mereka sendiri.
dengan penilaian benar atau salah. Berikut Pengukuran variabel diukur menggunakan
rumus perhitungan skala rasio yaitu : Skala Likert dimulai dari skala 1 sampai
dengan 5 dengan indikator pernyataan
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝐽𝑎𝑤𝑎𝑏𝑎𝑛 𝐵𝑒𝑛𝑎𝑟 Sangat Setuju, Setuju, CukupSetuju, Tidak
𝑥 100%
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐽𝑎𝑤𝑎𝑏𝑎𝑛 Setuju, dan Sangat Tidak Setuju bahwa
penelitian ini ( Range) dalam penelitian ini
Pada variabel Literasi Keuangan 3 indikator dibalik. Penelitian saat ini menggunakan 3
menurut Van Rooij, et al (2011), dan Chen indikator Resti Athhardi Wijaya, M. As’ad
dan Volpe (1998) Djalali, Diah Sofia (2015) yaitu:
1. Pengetahuan dasar keuangan 1. Gaya hidup seputar hangout dan
2. Simpanan dana pinjam berlibur keluar kota
3. Investasi 2. Gaya hidup hidup seputar hobi dan
perkembagan teknologi
Sikap Terhadap Dana Pensiun 3. Gaya hidup seputar pembelian
Sikap terhadap dana pensiun adalah pakaian dan pembelian barang
gambaran kepribadian seseorang melalui bermerk
fisik dan tanggapan terhadap suatu keadaan HASIL PENELITIAN DAN
dan sasaran keuangan dalam dana PEMBAHASAN
pensiun.Pengukuran variabel menggunakan Analisis Data Deskriptif
skala likert Sangat Tidak Setuju (skor 1),
Tidak Setuju (skor 2), Kurang Setuju (skor Analisis deskriptif memberikan
3), Setuju (skor 4), Sangat Setuju (skor 5). gambaran seluruh variabel dalam penelitian
Penelitian saat ini menggunakan 5 indikator ini yaitu kontrol diri, literasi keuangan dan
Irine Herdjiono dan Angela Danamik (2016) perilaku pengelolaan utang. Analisis
1. Persepsi tentang masa depan untuk deskriptif digunakan untuk memberikan
mengelola dana pensiun dengan baik. gambaran hasil penelitian di lapangan
2. Mampu mengotrol situasi keuangan terutama yang berkaitan dengan responden
dari apa yang sudah dikerjakan penelitian. Analisis deskriptif adalah statistik
3. Tidak ingin menggantungkan diri yang digunakan untuk menganalisis data
sendirikepada orang terdekat dengan cara mendeskripsikan atau
4. Tidak ingin pensiun dengan biaya menggambarkan data yang telah terkumpul
hidup dibawah standart sebagai mana adanya tanpa bermaksud
5. Mampu mempersiapkan membuat kesimpulan yang berlaku untuk
keuangandengan baik ketika pensiun umum

6
TABEL 1

KARAKTERISTIK RESPONDEN RESPONDEN BERDASARKAN


IDENTITAS RESPONDEN

Jumlah
No Jenis Kelamin Persentase %
Responden
1 Laki-laki 153 51.0
2 Perempuan 147 49.0
Total 300 100.0
Jumlah
No Usia Persentase %
Responden
1 20 s/d 25 thn 56 18.7
2 25 s/d 35 thn 51 17.0
3 35 s/d 45 thn 78 26.0
4 45 s/d 55 thn 81 27.0
5 55 s/d 65 thn 34 11.3
Total 300 100.0
Jumlah
No Status Persentase %
Responden
1 Menikah 225 75.0
2 BelumMenikah 75 25.0

Total 300 100

Jumlah
No Etnis Persentase %
Responden
1 Jawa 180 60.0
2 Arab 106 35.3
3 Lainya 14 4.7
Total 300 100.0
Jumlah
No Pendidikan Persentase %
Responden
1 SMP 4 1.3
2 SMU 86 28.7
3 Diploma 72 24.0
4 Sarjana 130 43.3
5 Pascasarjana 8 2.7
Total 300 100.0

7
Jumlah
No Jenis Pekerjaan Persentase %
Responden
1 PNS 21 7.0
2 Pegawaiswasta 135 45.0
Pegawai
3 30 10.0
BUMN
4 Professional 6 2.0
5 Wiraswasta 108 36.0
Total 300 100.0
Jumlah
No Lama Bekerja Persentase %
Responden
1 2-4 thn 58 19.3
2 5-7 tahun 50 16.7
3 8-10 tahun 8 2.7
4 11-13 tahun 67 22.3
5 >14 tahun 117 39.0
Total 300 100.0
Jumlah Anggota
Keluarga Yang Jumlah
No Persentase %
Menjadi Responden
Tanggungan
1 >4 3 1.0
2 0 50 16.7
3 1 67 22.3
4 2 94 31.3
5 3 70 23.3
6 4 16 5.3
Total 300 100.0
No Dana Yang Jumlah
Persentase %
mer Disisihkan Responden
Tidakmenyisihk
1 17 5.6
an
2 10% s/d 30% 252 84.0
3 31% s/d 50% 31 10.3
4 50% s/d 100% 0 0

Total 300 100

8
No Jumlah
Pendapatan Persentase %
mer Responden
Rp 4000000 s/d
1 Rp 6999000 56 18.7

RP 7000000 s/d
2 173 57.7
Rp 9999000
Rp 10000000
3 39 13.0
s/d Rp12999000
Rp 13000000
4 s/d Rp 24 8.0
15999000
5 >Rp16000000 8 2.7
Total 300 100.0
Sumber: lampiran diolah

Perencanaan Dana Pensiun seseorang melalui fisik dan tanggapan


Tanggapan responden terhadap terhadap suatu keadaan dan sasaran
variabel perencanaan dana pensiun keuangan dalam dana pensiun.
bahwa responden setuju jika Gaya Hidup
merencanakan keuangan hari tua Tanggapan responden terhadap
merupakan hal yang penting agar variabel gaya hidup adalah Gaya hidup
mendapatkan kesejahteraan di masa adalah cara hidup seseorang
tuanya. menghabiskan waktu mereka dalam
Literasi Keuangan aktivitas, lingkungannya dan apa yang
Tanggapan responden terhadap mereka pikirkan tentang diri mereka
variabel literasi keuangan adalah sendiri.
semakin baik literasi keuangan Analisis Statistik
responden semakin tinggi pula individu Analisis statistic digunakan untuk
sangat pintar mengatur keuangannya. menjawab permasalahan pada
Sikap Terhadap Dana Pensiun
penelitian ini dengan menggunakan alat
Tanggapan responden terhadap
variabel sikap terhadap dana pensiun uji statistic. Berikut adalah hasil dari
adalah Sikap terhadap dana pensiun pengujian dengan metode WarpPLS:
adalah gambaran kepribadian

9
Gambar 2
Hasil Estimasi Model
Sumber : WarpPLS, diolah
Tabel 2

HASIL ANALISIS
P-
Keterangan Nilai Koefisien β Hipotesis
Values Hasil Pengujian
LK→PDP 0.18 (+) <0.01 H1 diterima
STDP→PDP 0.12 (+) <0.01 H2 diterima
GH→PDP 0.13 (+) <0.01 H3 diterima
1. Hipotesis 1 asumsi variabel lain konstan.
Selain itu, variabel literasi
Berdasarkan hipotesis satu dan keuangan memiliki pengaruh
gambar 4.13, hasil estimasi model positif signifikan terhadap
pada variabel Literasi keuangan perencanaan dana pensiun. Hal
menunjukkan bahwa H1 diterima, tersebut dapat dilihat dari nilai p-
H0 ditolak. Hal tersebut dapat value yaitu sebesar <0,01. Jika
dibuktikan dengan nilai koefisien β nilai p-value dibawah nilai α yaitu
yang dimiliki oleh variabel Literasi sebesar 5% atau 0,05 maka
keuangan yaitu sebesar positif variabel tersebut memiliki
0,18. Artinya bahwa literasi pengaruh signifikan.
keuangan berpengaruh positif 2. Hipotesis 2
terhadap perencanaan dana
pensiun. Jika literasi keuangan Berdasarkan hipotesis dua dan
naik satu satuan maka perilaku gambar 4.13 hasil estimasi model
perencanaan dana pensiun akan pada variabel sikap terhadap dana
naik sebesar 0,18 satuan dengan pensiun menunjukkan bahwa H1

10
diterima, H0 ditolak. Hal tersebut sebesar <0,01. Jika nilai p-value
dapat dibuktikan dengan nilai dibawah nilai α yaitu sebesar 5%
koefisien β yang dimiliki oleh atau 0,05 maka variabel tersebut
variabel pendapatan yaitu sebesar memiliki pengaruh signifikan.
positif 0,12. Artinya bahwa
pendapatan berpengaruh positif Pembahasan
terhadap perencanaan dana Penelitian ini bertujuan unituk
pensiun. Jika sikap terhadap dana menguji hipotesis yang telah di buat
pensiun naik satu satuan maka sebelumnya dan dalam rangka mencari
perilaku perencanaan dana pensiun pemecahan masalah-masalah yang
akan naik sebesar 0,12 satuan diajukan pada penelitian, sehingga
dengan asumsi variabel lain dapat tergambarkan dengan jelas
konstan. Selain itu, variabel sikap bahwa tujuan penelitian dapat tercapai.
terhadap dana pensiun memiliki Literasi Keuangan
pengaruh positif terhadap Hipotesis pertama menguji pengaruh
perencanaan dana pensiun.
literasi keuangan terhadap
Dikarenakan nilai p-valuediatas perencanaan dana pensiun masyarakat
nilai α yaitu sebesar 5% atau 0,05 Surabaya. Hasil dari penelitian ini
maka variabel tersebut memiliki
adalah literasi keuangan berpengaruh
pengaruh signifikan. positif terhadap perencanaan dana
pensiunmasyarakat di Surabaya, yang
3. Hipotesis 3 artinya semakin tinggi literasi
keuangan individu maka semakin
Berdasarkan hipotesis satu dan
tinggi pula perencanaan dana pensiun
gambar 4.13, hasil estimasi model masyarakat di Surabaya yang
pada variabel Literasi keuangan dimilikinya. Individu yang memiliki
menunjukkan bahwa H1 diterima,
literasi keuangan yang baik akan dapat
H0 ditolak. Hal tersebut dapat mengambil keputusan keuangan dalam
dibuktikan dengan nilai koefisien
keluarganya dengan bijak, kemudian
β yang dimiliki oleh variabel juga mampu mengendalikan
Literasi keuangan yaitu sebesar
pemasukan dan pengeluaran keuangan
positif 0,13. Artinya bahwa gaya keluarga mereka, serta akan
hidup berpengaruh positif
menyisihkan sebagian dananya untuk
terhadap perencanaan dana
merencanakan masa depan
pensiun. Jika gaya hidup naik satu
keluarganya seperti menabung,
satuan maka perencanaan dana
berasuransi dan berinvestasi. Sehingga
pensiun akan naik sebesar 0,13 memiliki kemampuan dalam
satuan dengan asumsi variabel lain merencanakan dan mengelola dana
konstan. Selain itu, variabel gaya
yang akan digunakan untuk
hidup memiliki pengaruh p
perencanaan dana pensiun masyarakat
signifikan terhadap perencanaan di Surabaya yang memiliki keluarga.
dana pensiun. Hal tersebut dapat Hal ini didukung oleh pernyataan
dilihat dari nilai p-value yaitu

11
PDP1 yang menyatakan bahwa positif terhadap perencanaan dana
responden menyisihkan uang setiap pensiun individu di masyarakat
bulan untuk persiapan hari tua dan Surabaya, yang artinya semakin baik
PDP5 yang menyatakan bahwa sikap yang dimiliki seseorang maka
responden menyisihkan dana yang akan semakin baik pula dalam
hanya bisa dicairkan saat pensiun. Hal mengelola keuangannya dan
tersebut dikarenakan individu telah melakukan perencanaan pensiun. Hal
memiliki literasi keuangan yang baik ini diperkuat dengan pernyataan dari
mengenai pengetahuan keuangan responden yang sikap keuangannya
umum, pengetahuan tabungan dan cenderung ke arah positif. Hal ini di
pinjaman, investasi serta asuaransi sumbang dengan hasil penelitian
sehingga individu tersebut dapat dimana setiap indikator sudah
dengan bijaksana mengelola keuangan menunjukkan bahwa responden sering
keluarganya. Literasi keuangan sendiri melakukan kegiatan tersebut.
dapat diartikan sebagai kombinasi dari Didukung oleh penyataan STDP2
kesadaran, pengetahuan, ketrampilan, seperti perlu menyiapkan dana pensiun
sikap, dan perilaku yang diperlukan sejak masih bekerja, dan pernyataan
untuk membuat keputusan keuangan STDP3 tidak bergantung hari tua nya
yang sehat yang pada akhirnya kepada orang lain atau orang terdekat ,
mencapai kesejahteraan keuangan memiliki standart hidup yang layak
individu.Individu dengan literasi ketika sudah pensiun, memiliki
keuangan yang tinggi ditemukan lebih persiapan keuangannya yang baik
mungkin berinvestasi dari pasar saham ketika pensiun, dll. Hal tersebut
(VanRooij et al, 2011).Alasan untuk membuktikan bahwa responden
korelasi positif antara literasi dan memiliki sikap terhadap dana pensiun
akumulasi kekayaan mungkin adalah yang baik.
individu yang berpengetahuan Hal ini sesuai dengan penelitian
mengambil keuntungan dari premi Aminatuzzahra (2014) yang hasil
ekuitas pada investasi saham. Literasi penelitiannya adalah pengetahuan
keuangan ditemukan berhubungan keuangan, sikap keuangan, dan sosial
positif dengan perilaku perencanaan demografi berpengaruh signifikan
(Lusardi dan Mitchell, 2007) terhadap pengambilan keputusan
Pernyataan tersebut sejalan investasi individu. Hal ini
dengan penelitian yang saya lakukan membuktikan bahwa sikap seseorang
dimana literasi keuangan berpengaruh terhadap sesuatu akan cenderung
positif terhadap perencanaan dana diikuti dengan perilaku tertentu.
pensiun. Sehingga seseorang dengan sikap
keuangan yang baik maka akan lebih
Sikap Terhadap Dana Pensiun baik pula dalam pengambilan berbagai
keputusan terkait manajemen
Hasil dari penelitian ini
keuangannya.
mengindikasikan bahwa sikap
Kemudian penelitian yang dilakukan
terhadap dana pensiun berpengaruh
Norma Yulianti dan Meliza Silvy

12
(2013) yang hasil penelitiannya adalah sederhana) yang tidak memikirkan
pengetahuan keuangan keluarga dan barang mewah dan berpergian
pengalaman keuangan berpengaruh ditempat yang mahal. Hal ini didukung
terhadap perilaku perencanaan oleh penyataan PDP3 yang
investasi keuangan keluarga. Sikap emnyatakan bahwa responden
pengelola keuangan memoderasi dan memiliki usaha untuh hari tua , dan
memperkuat pengaruh pengetahuan PDP7 yang menyatakan nbahwa
keuangan dan tidak memoderasi responden mengikuti program asuransi
pengaruh pengalaman keuangan hari tua.
terhadap perilaku perencanaan Hal ini sesuai dengan
investasi keuangan keluarga.. Hal ini penelitianAnggun Karlina (2016)
menunjukkan seseorang dengan sikap menunjukan bahwa gaya hidup
keuangan yang baik akan lebih hedonis berpengaruh buruk terhadap
waspada terhadap perilaku. menghadapi pensiun. Hal ini
menunjukan bahwa semakin tinggi
Gaya Hidup hedonisme seseorang maka orang lebih
Hasil dari penelitian ini cenderung tidak akan merencakan
dana pensiun, sehingga dimasa tuanya
menunjukan bahwa gaya hidup
akan mengalami kesulitan financial
berpengaruh positif signifikan
maka individu tersebut akan
terhadap perencanaan dana pensiun di
bergantung kepada anaknya.
masyarakat Surabaya, yang artinya
Sebaliknya jika seseorang memiliki
semakin rendah gaya hidup yang
tingkat hedonisme yang rendah maka
dimiliki seseorang maka akan semakin
individu tersebut akan merencanakan
baik pula gaya hidup individu dalam
dana pensiun, sehingga diusia pensiun
melakukan perencanaan
individu tersebut tidak menglami
danapensiunnya. Hal ini diperkuat
kesulitan dalam financial dan mampu
dengan pernyataan dari responden
hidup sendiri.
yang gaya hidup ke arah positif. Hal
Ridwan S. Sundjaja et all
ini diperkuat dengan hasil penelitian
(2011) menunjukan bahwa gaya hidup
dimana setiap indikator sudah
karyawan di kota Bandung memiliki
menunjukkan gaya hidup rendah.Gaya
gaya hidup yang masih baik
hidup responden sendiri adalah pola
untukkehidupannya. Hal ini ditunjukan
cara atau sudut pandang seseorang
dalam pengaturan keuangan dalam
yang berbeda, seperti gaya hidup yang
penerimaan dan pengeluarannya dan
hedonisme yang artinya bahwa
pemilihan prioritas kebutuhan dan
seorang individu yang mempunyai
keinginananya dalam memenuhi gaya
karakter atau sikap dengan kebiasaan
hidup. Hasil ini juga menunjukan
yang selalu hidup dengan bermewah-
bahwa sebanyak 90% responden
mewahan seperti melakukan hal
memiliki kebiasaan menabung atau
(liburan, membeli baju bermerek, dan
berinvestasi, dengan demikian
hangout). Tetapi ada pula gaya hidup
seseorang yang mempunyai kesadaran
yang tidak hedonisme (hidup
dalam menabung dan berinvestasi

13
seseorang tersebut akan mendapatkan sebesar 0.94 atau 94% dipengaruhi
kesejahteraan dimasa tuanya. atau dijelaskan oleh variabel lain yang
Berdasarkan Gambar 4.13 dari tidak terdapat dalam penelitian ini
hasil estimasi model menjelaskan seperti pengalaman keuangan terhadap
bahwa R-squared (R2) pengaruh perencanaan dana pensiun, literasi
literasi keuangan, sikap terhadap dana keuangan terhadap perencanan dana
pensiun dan gaya hidup pada pensiun, matreliasme terhadap dana
perencanaan dana pensiun yang pensiun, gaya hidup terhadap
memiliki nilai R2sebesar 0.06 atau perencanaan dana pensiun, risk
6%. Artinya bahwa 6% dipengaruhi tolerance terhadap perencanaan dana
sikap terhadap dana pensiun dan gaya pensiun.
hidup dan sisanya dipengaruhi oleh
estimasi diluar penelitian ini. Variabel Saran yang dapat diberikan
yang mempengaruhinya adalah peneliti berdasarkan hasil penelitian ini
variabel lain, locus of control(Sofi adalah sebagai berikut :
Ariani et al: 2016), status perkawinan
1. Responden diharapkan lebih
(Rizky Amelia, Hartoyo dan Budi belajar dan mengerti tentang
Suharjo: 2017) literasi keuangan (investasi,
pinjam, ansuransi)
KESIMPULAN, 2. Untuk para pengelola
KETERBATASAN, DAN SARAN keuangandisarankan untuk
Berdasarkan hasil uji terhadap memperbanyak informasi
hipotesis dan pembahasan pada tentang investasi dan dana
penelitian ini maka menunjukkan pensiun agar lebih memahami
bahwa. (1) Literasi Keuangan pentingnya investasi dan
berpengaruh positif pada perencanaan perencanaan pensiun bagi masa
dana pensiun. (2) Sikap Terhadap depan .
Dana Pensiun berpengaruh positif pada
.
perencanaan dana pensiun. (3) Gaya Daftar Rujukan
Hidup berpengaruh signifikan terhadap
perencanaan dana pensiun. Aminatuzzahra. 2014. “Presepsi
Berdasarkan penelitian yang Pengaruh Pengetuhan Keuangan,
telah dilakukan, penelitian ini Sikap Keuangan, Sosial
memiliki beberapa keterbatasan. Demografi terhadap perilaku
Adapun keterbatasan tersebut adalah Keuangan dalam Pengambilan
sebagai berikut : Keputusan Investasi Individu”.
R2 masih sangat rendahyaitu Jurnal Bisnis Strategi. Vol 23,
Hal.2.
sebesar 0.06% artinya variabel literasi
keuangan, sikap terhadap dana Anggun Karlina. 2016. “Hubungan
pensiun, gaya hidup hanya mampu Gaya Hidup Hedonis dan Jenis
Pekerjaan Terhadap Penerimaan
menjelaskan 6% variabel Sisanya,

14
Diri Menghadapi Pensiun Pada BCP, Jatinangor’’. Jurnal Siasat
Pegawai Negeri Sipil di kota Bisnis. Vol 18. No 1. Hal 21-31.
Samarinda”. Journal Psikologi, Ghozali, Imam dan Hengky Latan.
Vol 4. No (1) hal 144-155. 2012. Partial Least Square:
Burhanuddin Yusuf. 2015. Konsep, Teknik dan Aplikasi
’’Manajemen Sumber Daya Menggunakan Program
Manusia di Lembaga Keuangan SmartPLS 2.0 M3. Semarang:
Syariah. Jakarta: Rajawali Pers. Universitas Diponegoro.
Chen, H & Volpe, R.P. 1998. An Hengky Latan dan Imam Ghozali.
Analysis Of Personal Financial 2012. Partial Least Squares
Literacy Among College Konsep, Metode, dan Aplikasi
Students. Financial Services Menggunakan Program Warppls
Review, Vol.7, No.2, Hal.107- 2.0 untuk penelitian
128. Empiris.Semarang : BP UNDIP.
Cooper, D. R., & Schindler, P. S. Imam Sudjono, 1999. Dana Pensiun
2006. “Metode Riset Bisnis”. Lembaga Keuangan. Edisi 3.
9𝑡ℎ edition, Vol. 2. Jakarta: Jakarta: Penerbit PT Gramedia
Salemba Empat. Pustaka Utama.
Cummins Mm, Hakel Janah H., and Irine Herdjiono, Lady Angela
Jenkins Susan. 2009. “Financial Damanik. 2016. Pengaruh
Attitudes and Soanding Habits of Financial Attitude, Financial
University Fresmen”. Journal of Knowledge, Parental Income
Economics and Economi terhadap Financial Management
Education Research, Vol 10, no. Behavior. Jurnal Manajemen
1. Teori dan Terapan, Vol.9, No.3,
Elvira Unola dan Nanik Linawati. Hal.226-241.
2014. “Analisa Hubungan Faktor Kompas (Jakarta), 16 Maret 2015, Hal.
Demografi dengan pererncanaan 4.
Dana Pendidikan dan dana Lusardi, Annamaria., dan Mitchell,
Pensiun pada Masyarakat Olivia S. 2014.”The Economic
Ambon”. Finesta.Vol: 2. Hal 29- Importance of Financial
34. Literacy: Theory and Evidence”.
Emil, S. 1996, Aspek Sikap Mental Journal of Economic Literature,
Dalam Sumber daya manusia, Vol 52 (1) : Hal 5-44.
Jakarta : Bina aksara. Mahfud Sholihin dan Dwi Ratmono.
Fitri Adi Wulandari dan Rosemarie 2013. “Analisis SEM-PLS
Sutjiati. 2014. ‘’Pengaruh dengan WarpPLS 3.0 untuk
Tingkat Kesadaran Masyarakat hubungan Nonlinier dalam
Dalam Perencanaan Keuangan Penelitian Sosial dan
Keluarga Terhadap Kesjahteraan Bisnis”.Yogyakarta : ANDI.
(Studi pada Warga Komplek Margaretha, F. Dan R. A., Pambudhi.
2015. “Faktor-faktor yang
mempengaruhi Literasi Finansial

15
Mahasiswa Fakultas Ekonomi antara-gaya-hidup-brand-
dan Bisnis Universitas mindeddengan-intensi-membeli-
Brawijaya”. Jurnal Manajemen produk-fashion-t.html.diakses 31
dan Kewirausahaan.Vol. 17. No. januari 2015)
1, Maret 2015: Hal 76-85. Ridwan S. Sudjaja, Budiana Gomulia,
Moorthy, M.K, et al. 2012. “A study Dharma Putra Sudjaja, Felisca
on the Retirement Planning Oriana S , Inge Barlian, Melinda,
Behavior of Working Individuals Vera Intanie Dewi. 2011. “Pola
in Malaysia”.International Gaya Hidup dalam Keuangan
Journal of Academic Research in Keluarga”. Bina Ekonomi
Economics and Management Majalah Ilmiah Fakultas
Sciencess.Vol.1. Hal.54-72. Ekonomi Unpar. Vol. 15. No. 2.
Mudrajad Kuncoro, 2013. “Metode Hal. 16-31.
Riset Untuk Bisnis dan Rizky Amelia, Hartoyo dan Budi
Ekonomi”. Jakarta: Erlangga. Suharjo. 2017. ’’Kepemilikan
Norma Yulianti dan Meliza Silvi. Perencanaan Keuangan Hari Tua
2013. “Sikap Pengelolaan Pada Pekerja Kota Bogor’’.
Keuangan dan Perilaku Jurnal Ilmiah Manajemen. Vol
Perencanaan Investasi Keluarga 7. No 1. Hal 97-112.
di Surabaya”. Journal of Soeisno Djojosoedarso. “Prinsip-
Business and Banking.Vol. 3. No Prinsip Manajemen Risiko Dan
1. Hal 57-68. Asuransi’’. Jakarta: Salemba
Nugroho J. Setiadi 2003. Perilaku Empat.
Konsumen “Perspektif Sofi Ariani, Putri Asiza Agustien
Kontenporer pada Motif, Tujuan, Aulia Rahma, Yurisha
dan Keinginan Konsumen”. Ramadhani Putri, Maulidatur
Jakarta : Prananda Media Group. Rohmah, Antika Budiningrum,
Perminas Pangeran. 2012. “Sikap Lutfi. 2016. “Pengaruh Literasi
Keuangan Rumah Tangga Desa Keuangan, Locus of Control, dan
pada Aspek Perencana Etnis terhadappengambilan
Keuangan”. JRAK.Vol. 8, No. 1. keputusan Investasi”. Journal of
Hal 35-50. Business and Banking. Vol 5,
Peter Garlans Sina, 2014.”Think No.2.
Wisley In Personal Finance”. T. Sunaryo. 2007. ‘’Manajemen Risiko
Yogjakarta, penerbit Real Books. Finansial’’. Jakarta: Salemba
Resti Athhardi Wijaya., M.As’ad Empat
djajali., Diah Sofiah. 2015.” Undang-undang Republik Indonesia
Gaya Hidup Brand Minded dan Nomor 7 Tahun 19983
Intensi Membeli Produk Fashion Undang-undang Republik Indonesia
Tiruan Bermerk Eksklusif Pada Nomor 11 Tahun 1992
Remaja Putri”. (Online), Undang-undang Republik Indonesia
(http://dimasda.com/berita-206- Nomor 13 Tahun 2003
kuesioner-penelitian-hubungan-

16
Undang-undang Republik Indonesia “Financial Literacy and
Nomor 40 Tahun 2004 Retirement Planing in the
Van Rooij Marten, Lusardi Annamaria Netherlands”. Journal of
dan Alessie Rob. 2011. Economic Psychology.

17

You might also like