You are on page 1of 1

Widya Salsabila Nasith – 11201130000018 – 4B

Pada pembelajaran kali ini, Ibu Friane menjelaskan mengenai sistem ekonomi “who gets what,
when and how” dalam perspektif European. Menurut European, peradaban hanya ada di barat,
padahal banyak peradaban besar lainnya yang diabaikan European, contohnya yaitu peradaban
paling besar disinyalir terletak di Afrika, tetapi sekarang, Afrika justru dinisbatkan menjadi
peradaban terbelakang dalam European view. Maka itu, perlunya pemahaman mengenai bias
pengetahuan agar mengerti keterbatasannya. Menurut European view, sebelum adanya pasar, yang
ada adalah free market dimana sistem ekonomi dalam bentuk:
1. Tribal; Aktivitas ekonomi berbasis kolektif. Contoh pada masa berburu, dimana para lelaki
berburu dan hasil buruannya dikelola secara keloktif untuk kebutuhan pangan bersama.
2. Slavery; aktivitas ekonomi berbasis operasi atau kekerasan dari majikan ke budak. Budak
tidak memiliki hak apapun bahkan haknya sebagai manusia, bisa dikatakan bahwa ini
adalah penguasaan penuh seorang majikan atas diri budaknya, termasuk tubunya.
3. Feudalisme; Aktivitas ekonomi berbasis social and power relation, seperti para pemilik
lahan memperkerjakan masyarakat sekitar untuk menggarap tanah mereka, dengan begitu
para pemilik tanah mendapat surplus dengan menukar hasil garapannya di pasar, sementara
para pekerja mendapat upah sesuai dengan keinginan pemilik lahan.
Selanjutnya yaitu transisi dari masa feudalisme ke market economy yaitu basisnya adalah surplus
ekonomi semakin besar dari para pemilik lahan sehingga para pemilik harus mengetahui
keterbatasan dari lahan yang dimiliki, Maka dengan itu, masa feudalism tidak bertahan dan
bertransisi menjadi merkantilisme. Merkantilisme ini adalah sistem yang dibuat pedagang sendiri.
Revolusi industri ini adalah hasil konsekuensi logis agar apa yang diperdagangkan bukan hanya
apa yang perlu dikonsumsi, tetapi untuk menghasilkan surplus agar lebih dinamis.
Selanjutnya kapitalisme mulai mengemuka abad 19. Kita harus tau central of planning economy
dimana sistem ekonomi berpusat pada otoritas pemerintah. Lalu muncul perdebatan sejauh apa
hubungan antara state dan market. Lalu berkembanglah keberadaan free market economy yang
mensyaratkan adanya desentralisasi agar keputusan mengenai aktivitas ekonomi diserahkan
kepada private sector (tentang jenis apa yang akan diproduksi dan kemana dikeluarkannya,
kemana flow monenya diserahkan kepada mekanisme pasar. Free market ini dikonsepkan oleh
Adam Smith sebagai bentuk pasar yang paling efisien dimana aktor yang terlibat bisa mendapat
keuntungan maksimal. Pasar memiliki kebebasan dan kemampuan untuk memutuskan sesuatu
berdasarkan sinyal yang mereka dapat di pasar, tanpa tunduk di bawah wewenang sebuah negara.
Menurut Smith, negara punya posisinya sendiri, tapi bukan mengatur pasar.
Ketika sistem ekonomi berkembang menjadi free market, revolusi industri membawa banyak
kemajuan teknologi di dimensi transnasioanal, free trade system mengemuka saat era globalisasi.
Aktivitas ekonomi secara global bukan berarti ia meniadakan keberadaan aktivitas ekonomi lokal,
tetapi surplus ekonomi juga berlaku di masyarakat umum. Ciri khas globalisasi pasca revolusi
industri yaitu transaksi uang dan modal. Salah satu yag menarik dari globalisasi yaitu perdebatan
tentang pentingnya posisi internasional rezim dan global governance, untuk memahami cara
pandang kedua hal tersebut menggunakan konsep global polity. Global polity adalah administrasi
dalam peraturan global bukan dibentuk oleh negara saja, harus ada global politic sebagai aturan
main bagi aktivitas ekonomi yang dilakukan secara internasional. Mengapa penting? Keberadaan
pasar dan negara bukan saling meniadakan, tapi saling complementer. Pasar akan semakin maju
kalo perfroma politik semakin baik, karena politik bagian dari pemerintah harus bisa menjaga
perdamaian dan regulasi tentang economy order dan memfasilitasi kebutuhan agar ekonomi bisa
revive dihidupkan kembali. Karakter dari sistem ekonomi sekarang yaitu kapitalisme terdapat 2
elemen dasar, yaitu keberadaan ownership dengan hak property dan kemapuan memutuskan untuk
megolah resourches tersebut. Ada pembagian aktivitas pekerjaan, ciri khasnya adalah efisiensi
dari penggunaan sumber (tenaga waktu maupun sdm).

You might also like