Ruang kolaborasi

budaya positif
Modul 1.4
Kelompok 2 :
1. Aliha Rozim.
2. Lutfiyah.
3. Ikhwatun Khasanah.
5 Kebutuhan Dasar Manusia
Kebutuhan untuk
bertahan hidup Cinta dan kasih sayang
( Survival ) ( love and belonging )

Kebebasan
( Freedom )

Kesenangan( Fun) Kekuasaan

( Power )
5 POSISI KONTROL GURU
Pembuat orang
Penghukum bersalah

Teman

Pemantau Manager
 KASUS 1
Guru Matematika dan wali kelas 8, Ibu Santi sakit, sehingga tidak dapat masuk dan
mengajar. Akhirnya dicarikan guru pengganti, Ibu Eni. Ibu Eni baru 2 tahun menjadi guru
SMP. Beberapa murid perempuan, Fifi dan Natali, mengetahui hal ini dan mulai
menggunakan kesempatan dan bersikap seenaknya, tertawa dan tidak mengindahkan
kehadiran Ibu Eni. Ibu Eni mencoba menyapa Fifi dan Natali dengan ramah, sambil
mengingatkan mereka untuk tetap fokus pada pengerjaan tugas, “Ayolah tugasnya
dikerjakan, nanti Ibu ditegur Bapak Kepala Sekolah kalau kalian tidak kerjakan tugas.
Tolong bantu Ibu ya?” Namun Fifi dan Natali malah jadi tertawa, “Ah Ibu, santai saja bu”.
Mereka tetap tidak mengerjakan tugas dan malah mengobrol. Keesokan harinya, Ibu
Santi memanggil Fifi dan Natali serta menanyakan tentang laporan Ibu Eni. Ibu Santi
menanyakan apakah mereka bersedia melakukan memperbaiki permasalahan yang
ada? Fifi dan Natali sempat ragu-ragu dan membela diri, namun pada akhirnya
mengatakan akan meminta maaf.
 LANJUTAN
Ibu Santi menanggapi bahwa tindakan itu boleh saja dilakukan bila mereka
sungguh-sungguh ingin meminta maaf, namun Ibu Santi menanyakan kembali, apa
yang mereka bisa lakukan untuk menggantikan rasa tidak dihormati Ibu Santi? Baik
Fifi maupun Natali mengakui bahwa perilaku mereka tidak sesuai dengan Keyakinan
Kelas. Ibu Santi melanjutkan kembali apa yang akan mereka lakukan untuk
memperbaiki masalah, apakah ada gagasan? Setelah berpikir sejenak, Natali dan
Fifi mengusulkan bagaimana kalau mereka mengadakan sebuah diskusi kelompok
dengan teman-teman sekelasnya. Tema yang mereka pilih adalah penerapan
keyakinan kelas, terutama tentang sikap saling menghormati dan bagaimana
penerapannya di kehidupan sehari-hari di sekolah. Usulan kedua adalah mengirim
email kepada Ibu Eni tentang gagasan mereka tersebut. Mereka pun memberitahu
Ibu Eni bahwa mereka telah memberitahu Kepala Sekolah, Pak Hasan, bila lain waktu
ada ketiadaan guru, maka mereka akan mengusulkan Ibu Eni sebagai guru
pengganti.
 BUDAYA POSITIF
Dalam kasus
di atas, 1). MENSTABILKAN IDENTITAS
2). VALIDASI TINDAKAN YANG SALAH
langkah- IBU SANTI MULAI DENGAN MEMBERIKAN
VALIDASI TERHADAP TINDAKAN YANG SALAH
langkah DENGAN BERTANYA KEPADA FIFI DAN NATALI,
“TINDAKAN ITU BOLEH SAJA DILAKUKAN, BILA
restitusi apa KALIAN SUNGGUH-SUNGGUH INGIN MEMINTA
MAAF." DIA MENUNJUKKAN PEMAHAMAN
saja yang TERHADAP PERASAAN MEREKA.
3). KEYAKINAN KELAS
sudah BU SANTI MENANYAKAN TENTANG KEYAKINAN
KELAS DAN MENGAJUKAN PERTANYAAN KEPADA
MEREKA, "APA YANG AKAN KALIAN LAKUKAN
dijalankan UNTUK MEMPERBAIKI MASALAH? APA ADA
GAGASAN?" INI ADALAH UPAYA UNTUK
oleh Ibu MELIBATKAN MEREKA DALAM MENCARI SOLUSI.

Santi?
 Menurut Anda, BUDAYA POSITIF
apakah restitusi
yang diusulkan MENURUT PENDAPAT SAYA RESTITUSI YANG
Fifi dan Natali DIUSULKAN FIFI DAN NATALI SUDAH SESUAI
DENGAN PELANGGARAN YANG TELAH DIBUAT
sudah sesuai YAITU MEREKA MENGADAKAN SEBUAH DISKUSI
KELOMPOK DENGAN TEMAN-TEMAN SEKELASNYA.
dengan TEMA YANG MEREKA PILIH ADALAH PENERAPAN
pelanggaran yang KEYAKINAN KELAS, TERUTAMA TENTANG SIKAP
SALING MENGHORMATI DAN BAGAIMANA
telah dibuat? PENERAPANNYA DI KEHIDUPAN SEHARI-HARI DI
SEKOLAH. USULAN KEDUA ADALAH MENGIRIM EMAIL
Apakah langkah- KEPADA IBU ENI TENTANG GAGASAN MEREKA
langkah restitusi TERSEBUT. MEREKA PUN MEMBERITAHU IBU ENI
BAHWA MEREKA TELAH MEMBERITAHU KEPALA
yang telah SEKOLAH, PAK HASAN, BILA LAIN WAKTU ADA
KETIADAAN GURU, MAKA MEREKA AKAN
diusulkan MENGUSULKAN IBU ENI SEBAGAI GURU PENGGANTI
mereka?
 BUDAYA POSITIF
Dalam kasus di
atas, posisi DALAM KASUS INI POSISI YANG DIAMBIL OLEH IBU
apakah yang ENI ADALAH PEMBUAT ORANG BERSALAH DENGAN
MENGATAKAN “AYOLAH TUGASNYA DIKERJAKAN,
telah diambil NANTI IBU DITEGUR BAPAK KEPALA SEKOLAH
KALAU KALIAN TIDAK KERJAKAN TUGAS.” SELAIN
oleh Ibu Eni POSISI TERSEBUT BU ENI JUGA MEMPOSISIKAN
SEBAGAI TEMAN DENGAN MENGATAKAN “TOLONG
dalam BANTU IBU YA?”,BELIAU TIDAK LANGSUNG
MENGAMBIL TINDAKAN TEGAS,TETAPI MEMBERIKAN
menangani Fifi KESEMPATAN UNTUK MEMPERBAIKI TINGKAH LAKU
MEREKA.IBU ENI JUGA BISA DIKATAKAN SEBAGAI
dan Natali? PEMANTAU KARENA MENGAWASI SETIAP TINGKAH
LAKU SISWA SAAT DI KELAS, BELAIU JUGA
Jelaskan MELAKUKAN PENCATATAN, DAFTAR CEK, ATAUPUN
LAINNYA YANG DIGUNAKAN SEBAGAI BUKTI
jawaban Anda. TERHADAP TINDAKAN YANG DILAKUKAN SISWA.
 BUDAYA POSITIF
Jika Anda
adalah Pak
JIKA SAYA ADALAH PAK HASAN SAYA
Hasan, AKAN MENGHARGAI SETIAP LANGKAH
YANG DILAKUKAN OLEH IBU SANTI
bagaimana KARENA LANGKAH YANG DIAMBIL OLEH
IBU SANTI SANGATLAH BAIK DAN
Anda MENGGUNAKAN RESTITUSI SECARA
RUNTUT SEHINGGA MEMBUAT MURID
menyikapi DAPAT MENGAKUI KESALAHANNYA DAN
MENYELESAIKAN SOLUSI YANG
langkah yang DILAKUKAN DARI KESALAHAN YANG
ditempuh Ibu DILAKUKAN. SEHINGGA MURID DAPAT
MEMPERTANGGUNGJAWABKAN AKAN
Santi? TINDAKANNYA.
 KASUS
KASUS 22
Sabrina hari itu bangun terlambat, dan terburu-buru sampai di sekolah.
Dia pun akhirnya sampai di gerbang sekolah, tapi baru menyadari kalau
tidak menggunakan sepatu hitam seperti tertera di peraturan sekolah.
Di depan pintu kelas, Bapak Lukman memperhatikan sepatu Sabrina
yang berwarna coklat. Sabrina berusaha menjelaskan bahwa dia
terburu-buru dan salah mengenakan sepatu.
Pak Lukman menanyakan Sabrina, apa peraturan sekolah tentang
seragam warna sepatu. Sabrina menjawab sudah mengetahui sepatu
harus berwarna hitam, namun terburu-buru dan salah mengenakan
sepatu, selain tidak mungkin kembali pulang
 KASUS 2
LANJUTAN
karena rumahnya jauh sekali. Pak Lukman tetap bersikeras pada peraturan yang
berlaku dan mengatakan, “Ya sudah, kamu sudah melanggar peraturan sekolah. Kamu
salah. Sudah terlambat, salah pula warna sepatunya. Segera buka sepatumu kalau
tidak bisa mengenakan warna sepatu sesuai peraturan”.
Sabrina meminta maaf dan memohon kembali kepada pak Lukman agar tetap dapat
mengenakan sepatunya dan berjanji tidak akan mengulang kesalahannya. Namun pak
Lukman tidak mau tahu, “Tidak, kamu telah melanggar peraturan sekolah, kalau tidak
sanggup ambil sepatu di rumah atau diantarkan sepatu ke sekolah, ya sudah kamu
tidak bersepatu saja seharian di sekolah. Sekarang copot sepatumu dan silakan belajar
tanpa sepatu seharian.” Sabrina pun dengan berat hati mencopot sepatunya dan
memberikannya kepada pak Lukman. Seharian dia tidak berani berkeliling sekolah
karena malu, dan lebih banyak berdiam diri di kelas tanpa alas sepatu.
 BUDAYA POSITIF

Dalam kasus
POSISI YANG DIAMBIL BAPAK LUKMAN ADALAH
di atas, sikap SEBAGAI PENGHUKUM. KARENA BAPAK LUKMAN
TIDAK MENDENGARKAN ALASAN MENGAPA
posisi apakah SABRINA SAMPAI MENGGUNAKAN SEPATU
WARNA COKLAT, PADAHAL SABRINA
yang diambil BERUSAHA UNTUK MENJELASKAN ALASAN
MENGAPA DIA TERBURU – BURU DAN SALAH
oleh Bapak MENGENAKAN SEPATU NAMUN BAPAK LUKMAN
BERASUMSI BAHWA PERATURAN TETAPLAH
Lukman? PERATURAN YANG PERLU DITAATI TANPA ADA
ALASAN. PADAHAL HAL TERSEBUT TIDAK
Jelaskan, TIDAK BENAR, SEHARUSNYA PERATURAN
TERSEBUT DITETAPKAN DENGAN MELIHAT
apakah LATAR BELAKANG KENAPA PERATURAN
TERSEBUT DILANGGAR OLEH SABRINA
indikatornya?
 BUDAYA POSITIF

Bila Bapak
Lukman BILA BAPAK LUKMAN MENGAMBIL POSISI
mengambil posisi SEORANG MANAJER, MAKA BELIAU AKAN
MENGATAKAN KATA – KATA YANG LEBIH
seorang Manajer, EMPATI DAN AKAN MENGHARGAI SEMUA
PERNYATAAN YANG DISAMPAIKAN SABRINA.
apa yang akan PERTANYAAN-PERTANYAAN YANG AKAN
dikatakannya, DIAJUKAN KE SABRINA JUGA HARUS LEBIH
BAIK SEPERTI :
pertanyaan- 1). SABRINA, APA YANG SALAH DENGAN
DIRIMU HARI INI, COBA KAMU LIHAT MULAI DARI
pertanyaan ATAS SAMPAI UJUNG KAKI APAKAH ADA YANG
seperti apakah BEDA DENGAN TEMAN – TEMAN KAMU?
2). SABRINA, APA YANG MEMBUATMU
yang akan TERBURU – BURU SEHINGGA KAMU SALAH
diajukan ke MEMILIH SEPATU HARI INI?

Sabrina? Jelaskan.
 BUDAYA POSITIF

o Kira-kira bila
Anda adalah
Kepala Sekolah
di sekolah
tersebut, 1). NILAI KEDISIPLINAN
Nilai kebajikan 2). NILAI KERAPIHAN
apa yang ingin 3). NILAI TANGGUNG JAWAB
dituju oleh
peraturan harus
berwarna hitam?
 BUDAYA POSITIF

Bagaimana DENGAN SIKAP PAK LUKMAN, SAYA PERLU

Anda MEMANGGIL PAK LUKMAN UNTUK DUDUK
BERSAMA MENGENAI MASALAH TERSEBUT,
menyikapi BERTUKAR PIKIRAN AKAN KEJADIAN TERSEBUT
DAN MEMBERIKAN PEMAHAMAN AGAR BAPAK
langkah yang LUKMAN PERLUNYA KITA MEMPOSISIKAN
SEBAGAI MANAGER KARENA MURID DAPAT
diambil Pak MENGINDENTIFIKASI KESALAHAN DAN MENCARI
SOLUSI DENGAN SENDIRINYA, AGAR MURID TAHU
Lukman AKAN TANGGUNG JAWAB ATAS KESALAHAN
YANG DILAKUKANNYA. SELAIN ITU PADA SAAT
mengenai RAPAT SAYA AKAN MEMBAHAS ULANG TENTANG
BAGAIMANA CARA MENYELESAIKAN SUATU
kasus MASALAH TANPA HARUS MENYAKITI PERASAAN
SISWA TANPA MENYEBUT NAMA GURU YANG
tersebut? BERSANGKUTAN (PAK LUKMAN)
 KASUS 3
Ibu Dani sedang menjelaskan pelajaran Bahasa Inggris di papan tulis, namun beliau
memperhatikan bahwa Fajar malah tidur-tiduran dan tampak acuh tak acuh pada
pelajarannya. “Fajar coba jawab pertanyaan nomor 3. Maju ke depan dan kerjakan di
papan tulis”. Fajar pun tampak malas-malasan maju ke depan, dan sesampai di depan
papan tulis pun, Fajar hanya diam terpaku, sambil memegang buku bahasa Inggrisnya
dan memainkan spidol di tangannya. “Ayo Fajar makanya jangan tidur-tiduran, lain kali
perhatikan! Sudah sana, duduk kembali, kira-kira siapa yang bisa?”
Fajar pun kembali duduk di bangkunya. Hal seperti ini sudah seringkali terjadi pada Fajar,
seperti tidak memperhatikan, acuh tak acuh, dan nilai-nilainya pun tidak terlalu baik
untuk pelajaran Bahasa Inggris. Pada saat ditegur oleh Ibu Dani, Fajar hanya menjawab,
“Tidak tahu Bu”. Ibu Dani pun menjawab lirih, “Gimana kamu Fajar, kamu tidak kasihan
sama Ibu ya, Ibu sudah capek-capek mengajarkan kamu. Tidak kasihan sama Ibu?” dan
Fajar pun diam membisu.
 BUDAYA POSITIF

Posisi
kontrol apa
yang diambil POSISI YANG DIAMBIL OLEH BU DANI
ADALAH PEMBUAT RASA BERSALAH
oleh Ibu KARENA IBU DANI MERASA KECEWA
APA YANG DILAKUKAN OLEHFAJAR
Dani dalam YANG ACUH TAK ACUH DAN TIDAK
MENGHARGAINYA UNTUK
pendekatan MENGERJAKAN DI DEPAN KELAS.
nya kepada
Fajar?
 BUDAYA POSITIF

Membaca KEBUTUHAN YANG DIPERLUKAN OLEH FAJAR

ADALAH KESENANGAN. KARENA DENGAN
MELIHAT SIKAP YANG DILAKUKAN KEMUNGKINAN
sikap Fajar, FAJAR TIDAK MENYENANGI PEMBELAJARAN
BAHASA INGGRIS HAL INI MUNGKIN DISEBABKAN
kira-kira OLEH KURANG PAHAM ATAU MENGERTI
TERHADAP MATERI YANG DISAMPAIKAN OLEH BU
kebutuhan DANI. ATAU MUNGKIN METODE YANG DIGUNAKAN
DALAM PENYAMPAIAN MATERI KURANG MENARIK
apa yang SEHINGGA DIA MERASA BOSAN DAN KURANG
TERMOTIVASI UNTUK BELAJAR. KEBUTUHAN
YANG KEDUA ADALAH KEBEBASAN DIMANA
diperlukan FAJAR MERASA DIRINYA TIDAK BEBAS DALAM
MENYAMPAIAKAN PENDAPAT SESUAI DENGAN
oleh Fajar? KEINGINAN DARI FAJAR ITU SENDIRI.
 BUDAYA POSITIF
Bilamana Ibu
Dani mengambil JIKA BU DANI MENGAMBIL POSISI SEBAGAI
posisi Pemantau, PEMANTAU YANG AKAN DILAKUKAN ATAU
DIKATAKAN OLEHNYA ADALAH KATA – KATA
apa yang akan YANG TIDAK MENUNJUKKAN KEKECEWAAN
BELIAU TERHADAP SIKAP FAJAR DAN AKAN
dilakukan atau MENGAJUKAN PERTANYAAN – PERTANYAAN
dikatakan SEPERTI :
1). FAJAR, APA YANG SEDANG KAMU FIKIRKAN?
olehnya? 2). FAJAR, KENAPA KAMU TIDAK FOCUS HARI
INI?
Pertanyaan- 3). APA YANG BISA SAYA LAKUKAN AGAR
KAMU BISA FOKUS MENGIKUTI PEMBELAJARAN
pertanyaan SAYA?
4). APAKAH TINDAKAN FAJAR SUDAH SESUAI
seperti apa yang DENGAN KEYAKINAN KELAS?
akan diajukan?
Jelaskan.
 BUDAYA POSITIF

Apabila Anda JIKA SAYA ADALAH KEPALA SEKOLAH TINDAK LANJUT YANG
AKAN SAYA LAKUKAN ADALAH MEMANGGIL FAJAR UNTUK
adalah kepala MENGETAHUI APA PENYEBAB FAJAR ACUH TAK ACUH PADA
SAAT PEMBELAJARAN DARI IBU DANI, JIKA FAJAR
sekolah di BERPENDAPAT BAHWA DIA MERASA KURANG PAHAM ATAU
TIDAK BISA DALAM MEMAHAMI MATERI MAKA SAYA PERLU JUGA
MEMANGGIL IBU DANI UNTUK MEMBIMBING FAJAR SECARA
sekolah Fajar KHUSUS BISA DI LUAR JAM PELAJARAN. JIKA KURANG SENANG
DENGAN PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS KARENA METODE
dan YANG DIGUNAKAN, MAKA SAYA BERHARAP KEPADA BU DANI
MENCOBA METODE LAIN. JIKA FAJAR BERPENDAPAT JIKA TIDAK
mengetahui SUKA DENGAN MAJU KE DEPAN, CUKUP LANGSUNG PRESENTASI
DI TEMPAT UNTUK MENJAWABNYA, SAYA BERHARAP BU DANI
hal ini, MEMBERIKAN KESEMPATAN TERSEBUT. SAYA AKAN SELALU
MEMBERIKAN DUKUNGAN KEPADA BU DANI ATAS SEMUA
USAHANYA. SELAIN ITU SAYA AKAN MENGHIMBAU DAN
bagaimana MENFASILITASI SEMUA GURU UNTUK MENGIKUTI PELATIHAN –
PELATIHAN BAIK SECAR ONLINE MAUPUN OFFLINE DALAM
tindak lanjut MENGEMBANGKAN METODE PEMBELAJARAN
MENYENANGKAN DISEKOLAH SERTA MENGADAKAN PERTEMUAN
YANG

Anda? DENGAN ORANG TUA FAJAR UNTUK BERKOLABORASI DALAM

MEMBANTU FAJAR AGAR DAPAT MERAIH KEBERHASILAN DI
SEKOLAH.
 KASUS 4
Anto dan Dino sedang bermain bersama di lapangan basket, dan tiba-tiba terlibat dalam
sebuah pertengkaran adu mulut. Dino pun menjadi emosi dan mengadakan kontak fisik,
menarik kemeja Anto dengan kasar, sampai 3 kancingnya terlepas. Pada saat itu guru
piket langsung melerai mereka, dan membawa mereka ke ruang kepala sekolah. Ibu Suti
sebagai kepala sekolah berupaya menenangkan keduanya, terutama Dino. “Dino
sepertinya kamu saat ini sedang marah sekali.” Mendengar itu, Dino pun mengalir
bercerita tentang kekesalan hatinya. Ibu Suti pun melanjutkan bahwa membuat
kesalahan adalah hal yang manusiawi, dan bahwa mempertahankan diri adalah hal
yang penting. Namun meminta Dino memikirkan cara lain yang mungkin lebih efektif,
karena saat ini Dino berada di ruang kepala sekolah. Ibu Suti melanjutkan bertanya
tentang keyakinan sekolah yang disepakati, serta apakah Dino bersedia memperbaiki
kesalahan yang telah dilakukan terhadap Anto? Dino pun akhirnya perlahan
mengangguk.
 LANJUTAN
Kemudian Ibu Suti balik bertanya kepada Anto, hal apa yang bisa dilakukan Dino untuk
memperbaiki masalah. Anto menjawab, “Saya perlu kancing saya diperbaiki bu. Ibu saya
akan sangat marah kalau melihat kancing baju saya sampai copot 3 kancing begini.” Ibu
Suti pun kembali bertanya ke Dino apakah yang akan dia lakukan untuk menggantikan 3
kancing Anto yang terlepas? Dino berpikir sejenak, namun menjawab, “Wah tidak tahu
bu, saya lem kembali mungkin ya bu?” Ibu Suti berpikir sebentar dan menanggapi,
“Kalau di lem akan mudah terlepas kembali Dino. Bagaimana kalau kamu menjahitkan
saja, bersediakah kamu?” Dino tampak ragu-ragu dan menanggapi, “Menjahit? Mana
saya tau bagaimana menjahit bu.” Ibu Suti meneruskan, “Apakah kamu bersedia belajar
menjahit?” Dino berpikir sejenak, memandang kemeja Anto, dan menanggapi, “Yang
mengajari saya siapa bu?” Dengan cepat Ibu Suti menjawab, “Pak Irfan, guru Tata
Busana”. Dino kembali diam sejenak, memandang kemeja Anto yang tanpa kancing.
Akhirnya Dino mengangguk tanda menyetujui dan sepanjang siang itu Dino belajar
menjahit dan memperbaiki kemeja Anto. Terakhir kali terlihat kedua anak laki-laki
tersebut, Dino dan Anto pada jam pulang sekolah, mereka sudah bercengkrama dan
bersenda gurau kembali.
 BUDAYA POSITIF

Posisi kontrol apa

POSISI KONTROL YANG DIPRAKTIKKAN
yang telah OLEH KEPALA SEKOLAH, IBU SUTI ADALAH
dipraktikkan oleh SEBAGAI MANAJER KARENA DALAM
MENYELESAIKAN PERMASALAHAN DINO
Kepala Sekolah DAN ANTO DENGAN BIJAK DAN PENUH
Ibu Suti? Hal-hal EMPATI. IBU SUTI MELAKUKAN LANGKAH –
LANGKAH RESTITUSI DENGAN RUNTUT
apa saja yang DAN TERARAH YAITU MENSTABILKAN
dilakukannya IDENTITAS TERLEBIH DAHULU, LALU
MEMVALIDASI KESALAHAN DAN AKHIRNYA
sehingga Anda MURID DISURUH MENCARI SOLUSI
PENYELESAIAN MASALAHNYA, DENGAN
berkesimpulan MEMBERI PERTIMBANGAN SEDIKIT.
demikian?
 BUDAYA POSITIF

Dalam kasus DENGAN MENYAMPAIKAN KATA-KATA MENGUATKAN DINO

YAITU “DINO SEPERTINYA KAMU SAAT INI SEDANG
tersebut, MARAH SEKALI.” MENDENGAR ITU, DINO PUN MENGALIR
BERCERITA TENTANG KEKESALAN HATINYA. IBU SUTI
PUN MELANJUTKAN BAHWA MEMBUAT KESALAHAN
bagaimana ADALAH HAL YANG MANUSIAWI, DAN BAHWA
MEMPERTAHANKAN DIRI ADALAH HAL YANG PENTING.
Dino HAL INI MEMBUAT DINO MERASA DIDENGARDAN DIPAHAMI.
SEDANGKAN DUKUNGAN UNTUK ANTO ADALAH
dikuatkan, MEMBERIKAN SOLUSI ATAS KANCING BAJUNYA YANG
LEPAS YAITU MENYARANKAN DINO UNTUK MENJAHIT
KEMBALI KANCING BAJUNYA TERSEBUT DENGAN
bagaimana MEMINTA ARAHAN/ BANTUAN MENGAJARI CARA
MENJAHIT KE GURU TATA BUSANA, PAK IRFAN.
Anto dikuatkan SEHINGGA DARI KEJADIAN INI MEMBERIKAN PELUANG
BAGI DINO DAN ANTO UNTUK MEMAHAMI PENTINGNYA
oleh Ibu Suti? PENYELESAIAN KONFIK YANG POSITIF DAN MEMPERBAIKI
HUBUNGAN MEREKA.
 BUDAYA POSITIF

Kira-kira nilai- NILAI – NILAI KEBAJIKAN YANG DITUJU

DALAM KASUS TERSEBUT ADALAH
nilai kebajikan EMPATI DAN TANGGUNG JAWAB, KARENA
DALAM BERBICARA WALAUPUN ITU
(keyakinan HANYALAH SEBUAH LELUCON, KITA
HARUS BISA MENGGUNAKAN BAHASA
sekolah) apa YANG BAIK SEHINGGA TIDAK MENYINGUNG
yang dituju PERASAAN YANG LAIN. SEDANGKAN
YANG MELAKUKAN KESALAHAN HARUS
dalam kasus BISA BERTANGGUNG JAWAB ATAS
SEMUA KESALAHANNYA UNTUK LANGKAH
tersebut? MENYELESAIKAN MASALAH TERSEBUT
SEHINGGA TIDAK ADA YANG TERSAKITI
Jelaskan! DAN DIRUGIKAN.
THANK YOU
I hope you can get helpful
knowledge from this presentation.
Good luck!