You are on page 1of 6

Dalam aktivitas produksi suatu perusahaan pasti dikenal istilah cost of

goods sold (COGS) yang biasa disebut juga dengan harga pokok
penjualan (HPP). Berikut ini adalah pengertian, rumus cara menghitung,
manfaat, komponen biaya dari cost of goods sold (COGS) yang akan
dijelaskan oleh Blog Mekari Jurnal.

Cost of goods sold (COGS) merupakan bagian dari produksi sehingga


penting bagi setiap pengusaha untuk memahaminya.

Dengan begitu, pengelolaan perusahaan akan berjalan dengan baik


karena akan berpengaruh terhadap biaya dan penjualan yang terjadi.

Apa itu Cost of Goods Sold (COGS)?


Pengertian cost of goods sold (COGS) adalah seluruh biaya yang
dikeluarkan oleh sebuah perusahaan untuk menghasilkan suatu produk
atau jasa yang dimulai dari proses pembuatan produk hingga produk
tersebut siap untuk didistribusikan ke pasaran.

Tujuannya adalah memberikan estimasi biaya perusahaan secara akurat.

Biasanya, perhitungan ini mencangkup komponen seperti biaya bahan


baku, tenaga kerja langsung dan juga biaya overhead.

Sedangkan biaya yang tidak termasuk dalam kegiatan operasi seperti


biaya seperti penjualan, iklan atau riset dan pengembangan bukan
komponen dari COGS itu sendiri.

Manfaat dari Perhitungan Cost of


Goods Sold (COGS)
Manfaat yang didapat bila perusahaan melakukan perhitungan cost of
goods sold (COGS) antara lain adalah sebagai berikut:

 Menentukan harga jual, perusahaan bisa dengan spesifik


mengetahui berapa harga jual yang cocok untuk dibebankan ke
pembeli berdasarkan biaya produksi, spesifikasi barangnya dan
banyaknya permintaan.
 Alat untuk memantau realisasi biaya produksi, apakah proses
produksi produk tertentu menghasilkan total biaya produksi pesanan
yang sesuai perrhitungan sebelumnya atau tidak.
 Membantu menghitung laba atau rugi, jika harga jual lebih besar
dari COGS maka perusahaan akan mendapatkan laba, sedangkan
jika harga jual lebih rendah maka Anda akan mengalami kerugian.

Biaya-Biaya yang Termasuk dalam


Komponen Cost Of Goods
Sold (COGS)
Berikut ini adalah komponen biaya yang termasuk dalam COGS:

Persediaan (Inventory)
Inventory merupakan persediaan barang yang berasal dari stok pada
periode sebelumnya.

Biaya inventory dapat dilihat dari persediaan awal yang ditambahkan


dengan pembelian barang dagang saat periode sedang berjalan lalu
adalah dikurangi sisa persediaan akhir barang.

Pada perusahaan dagang, besarnya persediaan barang yang terjual


terdiri dari persediaan barang jadi (inventory).

Sedangkan pada perusahaan manufaktur, besarnya persediaan barang


yang terjual terdiri atas persediaan bahan baku (raw materials),
persediaan barang saat dalam proses produksi (work in process), dan
persediaan barang jadi (inventory).

Sebelum mengetahui besarnya jumlah persediaan yang telah terjual,


ada beberapa hal lain yang harus diketahui sebelumnya yaitu
sebagai berikut:

 Persediaan awal, merupakan persediaan yang telah tersedia


sebelumnya sebelum proses pada periode sekarang dimulai.
 Pembelian (dalam perusahaan dagang), jumlah pembelian yang
dilihat hanya berdasarkan pengeluaran kas saja atau lebih tepatnya
hanya dilihat dari nilai bersihnya saja (net purchase).
 Laporan harga pokok produksi (dalam perusahaan manufaktur)
 Persediaan akhir, merupakan besarnya nilai persediaan yang
dijurnalkan pada akhir periode.
 Persediaan yang digunakan atau barang yang disediakan untuk
dijual

Tenaga Kerja Langsung (Direct Labour Cost)


Tenaga kerja langsung merupakan biaya atau upah yang dibayarkan
kepada karyawan oleh perusahaan yang terlibat secara langsung dalam
proses produksi barang dagang.

Disebut tenaga kerja langsung karena banyak sedikitnya upah yang


dibayarkan kepada karyawan tergantung pada berapa banyak jumlah unit
produk yang dapat dihasilkan atau upah dibayar per hari dengan hitungan
per jam.

Tenaga biaya kerja langsung kebanyakan terdapat dalam perusahaan


manufaktur.

Overhead
Biaya overhead (disebut juga sebagai biaya tidak langsung) merupakan
biaya-biaya lain yang muncul selain biaya inventory dan biaya tenaga
kerja langsung.

Jenis biaya inimemiliki beragam variasi jenis berdasarkan skala


usahanya, jenis usaha, dan jenis sumber daya yang digunakan oleh suatu
perusahaan.

Jenis-jenis biaya overhead yang sering ditemui dalam perusahaan


dagang dan manufaktur yang juga komponen COGS yaitu adalah
sebagai berikut:

 Biaya sewa (umumnya biaya sewa gedung)


 Depresiasi mesin dan peralatan
 Biaya listrik dan air pada perusahaan manufaktur (pabrik)
 Biaya pemeliharaan pabrik dan mesin (maintenance)
 Biaya pengemasan (packaging)
 Biaya ongkos kirim
 Biaya sampel produksi
 Biaya container
 Biaya gudang
 Biaya penyusutan gedung (pabrik)

Rumus Perhitungan Cost Of Goods


Sold (COGS)
Rumus-rumus yang digunakan dalam perhitungan cost of goods
sold (COGS) adalah:

 Penjualan bersih = penjualan kotor – retur penjualan – potongan


penjualan
 Pembelian bersih = pembelian – biaya angkut pembelian – retur
pembelian – potongan pembelian
 HPP = persedian awal barang + pembelian bersih – persediaan
akhir
 Laba kotor = penjualan bersih – harga pokok penjualan
 Laba bersih sebelum pajak = laba kotor – akumulasi biaya

Contoh Perhitungan Cost Of Goods


Sold (COGS)
Pabrik Mulya Abadi merupakan perusahaan manufaktur yang mengolah
tepung tapioca menjadi kerupuk.

Pada awal bulan November Pabrik Taruna Jaya memiliki persedian bahan
baku sebesar Rp.450.000,- membeli persedian bahan baku sebesar
Rp.15.105.000,-

Produksi kerupuk ini dibantu oleh 10 orang karyawan yang total biaya
perbulannya sebesar Rp.15.800.000,- untuk biaya tenaga kerja.

Selama proses produksi, biaya overhead yang dikeluarkan selama


sebulan sebesar Rp.9.950.000,-

Pada akhir bulan November terdapat sisa penggunaan bahan baku


mentah sebesar Rp. 8.087.500,-

Berapa nilai cost of goods sold (COGS) perusahaan Mulya Abadi?


Langkah pertama, menghitung bahan baku yang digunakan

Untuk mengetahuinya, saldo awal bahan baku di bulan pertama +


pembelian bahan baku – saldo akhir bahan baku.

Rp.450.000 + Rp.15.105.000 – Rp.8.087.500 = Rp.7.47.500

Langkah kedua, menghitung biaya produksi

Untuk mengetahui biaya produksi, bahan baku yang digunakan + biaya


tenaga kerja langsung – biaya overhead produksi.

Rp.7.467.500 + Rp.15.800.000 – Rp.9.950.000 = Rp.33.217.500

Langkah ketiga, menghitung harga pokok produksi

Untuk mengetahui harga pokok produksi, rumus yang digunakan yaitu


total biaya produksi + saldo awal persediaan barang dalam proses
produksi – saldo akhir persedian barang.

Namun karena tidak ada persedian dalam proses produksi di awal dan
akhir bulan maka total harga pokok produksi sebesar Rp.33.217.500,-

Sehingga kita bisa mendapatkan harga pokok penjualan sebesar


Rp.33.217.500,- dengan jumlah kerupuk yang dihasilkan adalah 250.000
buah.

Ini artinya biaya produksi kerupuk persatuannya adalah Rp 33.217.500 /


250.000 = Rp.132.87,-

Berdasarkan harga jual yang ditetapkan, yaitu 600 per buah dan dengan
biaya produksi sebesar Rp.132.87,- pcs maka laba yang seharusnya
diperoleh adalah Rp.417.13,- per pcs.

Langkah keempat, menghitung perolehan laba

Untuk mengetahui laba yang diperoleh Pabrik Taruna Jaya, penjualan


kerupuk selama priode tersebut dikurangi harga pokok penjualan.

Penjualan 250.000 pcs x Rp 600 = Rp 150.000.000 – Rp 33.217.500 = Rp


116.782.500
Diasumsikan laba kotor yang diperoleh sebesar Rp.116.782.500,-
perbulan.

Besarnya keuntungan kotor tersebut belum dipotong dengan beban-


beban, seperti adminstrasi dan pemasaran.

Bila diasumsikan besar beban biaya administasi dan pemasaran sebesar


Rp.10.000.000,- maka keuntungan bersih yang diperoleh perusahaan
tersebut adalah Rp.106.782.500,- perbulan.

Software Akuntansi Jurnal


Memudahkan Anda dalam Melakukan
Perhitungan COGS
Agar lebih mudah menghitung cost of goods sold (COGS), maka Anda
dapat memanfaatkan software akuntansi Jurnal.

Jurnal merupakan software akuntansi berbasis cloud yang memudahkan


Anda mengelola keuangan bisnis dengan cepat, tepat dan mudah.

Berikut contoh penggunaan Jurnal untuk menghitung nilai cost of


goods sold (COGS):

Anda menjual roti tawar dengan komponen biaya mulai dari bahan baku
pembuatan (tepung, gula, dll), biaya overhead, tenaga kerja, dan lainnya.

Langkah-langkah selanjutnya yang perlu Anda lakukan adalah:

1. Buat produk berupa bahan baku dari pembuatan roti tawar


2. Lakukan stock opname untuk mengisikan kuantitas awal dari
masing-masing bahan baku
3. Pencatatan proses produksi dan melakukan konversi ke barang jadi
4. Penjualan

Di bawah ini adalah tampilan dalam aplikasi Mekari Jurnal yang


menunjukkan keseluruhan biaya bahan baku.

You might also like