Professional Documents
Culture Documents
Balance Sheet
Balance Sheet
Secara umum, balance sheet adalah suatu laporan neraca keuangan yang menunjukkan rincian
terkait modal (ekuitas), kekayaan (jumlah aset), serta kewajiban (utang) dari suatu
perusahaan. Adapun tujuan balance sheet adalah untuk memberikan gambaran besar
mengenai kondisi keuangan perusahaan tersebut.
Nama lain dari balance sheet adalah Laporan Posisi Keuangan atau Statement of Financial
Position. Bisa dikatakan, balance sheet merupakan salah satu poin utama dari penyajian
keuangan perusahaan yang kegunaannya cukup krusial. Maka dari itu, perusahaan biasanya
akan menggunakan laporan neraca ini sebagai acuan dasar dalam pengambilan keputusan.
Well, jangan heran jika balance sheet adalah hal penting yang sangat fatal jika dilewatkan.
Pasalnya, jika perusahaan gagal menyajikan balance sheet dengan tepat, hal tersebut bisa
berdampak ke berbagai aspek manajerial. Bagaimana tidak, balance sheet pada dasarnya
mengandung banyak informasi substansial bagi sejumlah pihak.
Adapun orang-orang yang membutuhkan laporan neraca tersebut bukan hanya perusahaan
semata, namun meliputi pemerintah, stakeholder, akademisi, pemilik saham, dan pihak-pihak
terkait lainnya.
Sementara, likuiditas akan menunjukkan total waktu yang dibutuhkan guna membarui aset
(aktiva) menjadi suatu kas perusahaan atau kewajiban terbayar. Lalu, solvabilitas dan
likuiditas pada akhirkan memberikan pengaruh terhadap arus keuangan perusahaan atau
fleksibilitasnya.
Perusahaan dengan tingkat fleksibilitas keuangan tinggi umumnya jauh lebih tangguh dan
kokoh di masa-masa kurang baik, bahkan mampu memanfaatkan berbagai kesempatan tak
terduga. Inilah alasan mengapa balance sheet adalah hal krusial bagi suatu perusahaan.
Komponen-komponen Balance Sheet
Seperti penjelasan sebelumnya, balance sheet adalah laporan neraca keuangan berisi rincian
modal (ekuitas), kekayaan (jumlah aset), serta kewajiban (utang) dari suatu perusahaan. Nah,
ketiga hal tersebut sebetulnya merupakan komponen-komponen yang wajib ada di dalam
suatu balance sheet. Agar lebih paham, simak penjelasannya di bawah ini.
1. Bentuk Stafel
Penyajian neraca ini dibuat secara berurutan mulai dari aktiva, pasiva,
dan modal sebagaimana ilustrasi di bawah ini:
2. Bentuk Skontro
Bentuk laporan neraca satu ini menyajikan rekening dalam dua sisi. Sisi
kanan berisi komponen pasiva yang berisi komponen kewajiban dan
modal. Sementara itu, sisi kiri berisi semua komponen harta (aktiva).
Berikut adalah contoh balance sheet dalam bentuk skontro:
Kesimpulan
Balance sheet adalah laporan yang wajib perusahaan buat guna
mengetahui gambaran kondisi perusahaan dalam periode tertentu. Di
dalamnya terdapat tiga komponen utama, di antaranya aset (aktiva),
kewajiban (likuiditas), dan modal (ekuitas). Laporan neraca dapat kita
buat dalam dua bentuk, yaitu stafel dan skontro. Pemilihan bentuk
neraca dapat disesuaikan dengan kebutuhan perusahaan.
Laporan neraca bermanfaat sebagai alat analisis perubahan kondisi
finansial bisnis dari satu periode ke periode lainnya. Kondisi finansial
suatu perusahaan dapat menjadi indikator yang sangat krusial dalam
pengambilan keputusan usaha di masa mendatang.
Bagi seorang investor, khususnya instrumen saham kemampuan
membaca laporan keuangan perusahaan dapat membantu kita
mengetahui suatu perusahaan worth it atau tidak untuk menanamkan
modal di sana. Namun, ini bisa jadi kendala teknis bagi investor yang
masih pemula.
Oleh karena itu, produk reksadana saham bisa jadi opsi yang lebih
ramah pemula, karena ada manajer investasi. Manajer investasi
bertugas untuk mengelola dana investor ke saham-saham terbaik dan
mengatur strategi investasi agar reksadana kelolaannya dapat
bertumbuh performanya.