You are on page 1of 11

Percobaan II

Viskositas, Gel Strength, dan


Atmosfer Filtration Loss

TUJUAN


 Viskositas Dan Gel Strength
 Menentukan viskositas relatif lumpur pemboran dengan menggunakan Marsh
Funnel.
 Menentukan apparent viscosity, plastic viscosity, yield point, dan gel strength lumpur
pemboran dengan menggunakan Fann VG Meter.
 Memahami rheology lumpur pemboran.
 Mengetahui efek penambahan thinner dan thickener pada lumpur pemboran.
 Atmosfer Filtration Loss
 Menentukan laju filtrasi lumpur dan karakteristik mud cake.
 Mempelajari pengaruh komposisi lumpur bor terhadap filtration loss dan mud cake.
 Mengenal dan memahami alat-alat dan prinsip kerja Filter Press.

Dril-16b Percobaan II. Viscositas, Gelstrength dan Atmosfer Filtration Loss 1


1. Teori Percobaan

A. VISKOSITAS DAN GEL STRENGTH

1.1. Marsh Funnel Viscosity


Pengukuran viskositas ini didasarkan pada prinsip bahwa lumpur kental mengalir
lebih lambat daripada lumpur encer. Pengukuran ini merupakan test singkat terhadap
konsistensi lumpur pemboran dan biasanya digunakan untuk memonitor perubahan
viskositas dari lumpur yang sedang disirkulasikan. Marsh Funnel Viscosity dinyatakan
sebagai waktu yang diperlukan oleh sampel lumpur sebanyak 946 ml untuk mengalir
keluar dari Marsh Funnel dalam satuan detik per quart.

1. 2 Apparent Viscosity
Penentuan Apparent Viscosity dengan alat Fann VG Meter dapat dilakukan
dengan menggunakan salah satu dari dua persamaan berikut:

( 300 xθN )
μa=
N ........................................................................................................................ (1)
atau

τ
μa= x 100
γ .................................................................................................................................... (2)
dengan:
τ = 5.077 x qN................................................................................................................................... (3)
γ = 1.704 x N...................................................................................................................................... (4)
Keterangan:
τ = shear stress, dyne/cm2
γ = shear rate, detik -1
θN = dial reading @ N RPM, derajat
N = kecepatan rotor, RPM (Rotation Per Minute)
μa = apparent viscosity, cp

1. 3 Plastic Viscosity, Yield Point dan Gel Strength


Fann VG Meter juga dapat digunakan untuk menentukan parameter-parameter
rheology lumpur yang menggambarkan kelakuan fluida non-Newtonian. Saat ini,
parameter-parameter aliran dari model rheology Bingham Plastic digunakan dalam
laporan lumpur pemboran API standard. Tiga parameter diperlukan untuk
mengkarakterisasi fluida-fluida yang mengikuti model Bingham Plastic, yaitu: plastic
viscosity, yield point dan gel strength.
Plastic viscosity dan yield point biasanya dihitung dengan menggunakan
persamaan-persamaan:
μ p = (τ 600 - τ 300)/( γ 600 - γ 300).................................................................................... (5)

2 Dril-16b Percobaan II. Viscositas, Gelstrength dan Atmosfer Filtration Loss


μ p = θ 600 - θ 300......................................................................................................................... (6)
τ y = θ 300 - μ p.............................................................................................................................. (7)
Keterangan:
μp = plastic viscosity, cp
τy = yield point Bingham, lb/100 ft2
θ 600 = dial reading pada 600 RPM, derajat
θ 300 = dial reading pada 300 RPM, derajat
GS = gel strength, lb/100 ft2
Sedangkan gel strength (GS) didapat dengan mencatat penyimpangan dial
maksimum saat Fann VG Meter dijalankan pada kecepatan rotor rendah (3 RPM) setelah
lumpur dibiarkan dalam keadaan statik untuk beberapa periode waktu.

 Gambar 1. Shear Stress vs Shear Rate

Dril-16b Percobaan II. Viscositas, Gelstrength dan Atmosfer Filtration Loss 3


2. Peralatan Dan Bahan

Alat:
 Multimixer
 Marsh Funnel
 Bejana
 Cup Marsh Funnel
 Timbangan
 Fann VG Meter
 Gelas ukur 500 cc
 Pencatat waktu

Bahan:
 Air
 Bentonite
 Additive

4 Dril-16b Percobaan II. Viscositas, Gelstrength dan Atmosfer Filtration Loss


3. Prosedur Percobaan

3.1. Pembuatan Lumpur Pemboran


Prosedur pembuatan lumpur pemboran ini sama seperti dalam percobaan I
dengan komposisi lumpur yang telah ditentukan.

3.2. Penentuan Marsh Funnel Viscosity


1. Tutup bagian bawah Marsh Funnel dengan jari tangan. Tuangkan lumpur yang
telah dibuat ke dalamnya melalui saringan sampai lumpur menyinggung bagian
bawah saringan (1500 cc).
2. Siapkan bejana dengan volume 1 quart (946 ml). Buka jari tangan bersamaan
dengan dijalankannya pencatat waktu sehingga lumpur mengalir ke dalam
bejana dibawahnya.
3. Catat waktu yang diperlukan oleh lumpur untuk mengisi bejana tersebut.

3. 3. Penentuan Apparent Viscosity, Plastic Viscosity dan Yield Point


1. Masukkan lumpur ke dalam cup Fann VG Meter.
2. Letakkan cup pada tempatnya, atur kedudukannya sehingga rotor dan bob
tercelup ke dalam lumpur.
3. Jalankan rotor pada posisi HIGH dengan kecepatan rotor 600 RPM sampai
kedudukan skala (dial) mencapai keseimbangan kemudian catat harga yang
terbaca.
4. Lanjutkan pengukuran untuk kecepatan rotor 300, 200, 100, 6 dan 3 RPM dengan
mengubah-ubah gear saat motor sedang berjalan.

3. 4. Penentuan Gel Strength


1. Sebagai kelanjutan prosedur di atas, aduk lumpur dengan Fann VG Meter pada
kecepatan 600 RPM selama 10 detik.
2. Matikan Fann VG dan diamkan lumpur selama 10 detik.
3. Setelah 10 detik, jalankan rotor pada kecepatan 3 RPM. Catat simpangan
maksimum skala penunjuk sebagai gel strength 10 detik.
4. Aduk kembali lumpur dengan Fann VG pada kecepatan 600 RPM selama 10 detik
dan tunggu selama 10 menit dalam keadaan statis, jalankan rotor pada
kecepatan 3 RPM dan catat simpangan maksimumnya sebagai gel strength 10
menit.
5. Ulangi kerja di atas untuk lumpur dengan komposisi yang lain.

Dril-16b Percobaan II. Viscositas, Gelstrength dan Atmosfer Filtration Loss 5


 Skema 2. Gambar Marsh Funnel Dan Fann VG Meter

6 Dril-16b Percobaan II. Viscositas, Gelstrength dan Atmosfer Filtration Loss


4. Teori Percobaan

ATMOSFER FILTRATION LOSS


Saat lumpur pemboran berhubungan dengan batuan berpori, batuan tersebut
berperan sebagai sebuah saringan yang memungkinkan fluida dan padatan-padatan kecil
untuk melaluinya. Fluida yang hilang ke dalam batuan tersebut disebut filtrat sedangkan
lapisan padatan-padatan yang bertumpuk di permukaan batuan disebut mud cake.
Aliran mud filtrate melalui mud cake digambarkan dengan hukum Darcy. Volume
filtrat yang dihasilkan selama selang waktu tertentu dinyatakan dengan:

[{ )} ]
0. 5

Vf = A 2 kΔ Pt
fsc
fsm
−1 /μ ( ....................................................................................... (8)
di mana:
A = luas filter
k = permeabilitas mud cake
Δp = tekanan filtrasi
t = waktu filtrasi
fsc = fraksi volume solid dalam mud cake
fsm = fraksi volume solid dalam lumpur
μ = viskositas mud filtrate
Banyaknya filtrat yang terbentuk selama 30 menit (V30) dinyatakan sebagai API water
loss. Dalam prakteknya, seringkali digunakan 2x volume filtrat setelah 7.5 menit (V7.5)
sebagai API water loss saat volume filtrat 30 menit melebihi kapasitas tabung penampung
filtrat.
Selain itu seringkali ditemukan volume filtrat spurt loss, Vsp, yaitu volume filtrate
yang dihasilkan sebelum porositas dan permeabilitas dari mud cake menjadi stabil. Jika hal
ini terjadi maka API water loss dihitung dengan persamaan:
V30 = 2(V7.5 ) - Vsp ........................................................................................................................ (9)
atau :

V 30 /V t =√ ( 30/t )
5 . 477 xVt
V 30=
√ t ............................................................................................................................ (10)
dimana :
V30 : API water loss
V7.5 : volume filtrat terkumpul pada waktu 7.5 menit, ml
Vsp : volume spurt loss, ml
Vt : volume filtrat terkumpul pada waktu t menit, ml
t : waktu filtrat habis, T < 30, menit

Dril-16b Percobaan II. Viscositas, Gelstrength dan Atmosfer Filtration Loss 7


Cara terbaik untuk menentukan spurt loss adalah dengan memplot V vs t0.5 dan
mengekstrapolasinya ke t0.5 = 0.

5. Peralatan Dan Bahan

Alat:
 Multimixer
 Stop watch
 Bejana
 Jangka sorong
 Gelas ukur 500 dan 50 cc
 Filter press
 Timbangan
 Kertas saring
 Kompressor
 Kertas pH

Bahan:
 Air
 Bentonite
 Additive

8 Dril-16b Percobaan II. Viscositas, Gelstrength dan Atmosfer Filtration Loss


 Gambar 3. Alat Filtration Loss

6. Prosedur Percobaan

1. Buat lumpur dengan cara yang sama seperti percobaan sebelumnya


berdasarkan komposisi yang telah ditentukan.
2. Siapkan filter press, hubungkan silinder besi dan penutup bagian bawahnya
dengan menyertakan kertas saring dan ring karet diantaranya dan letakkan
gelas ukur di bawah silinder untuk menampung filtratnya.
3. Masukkan lumpur ke dalam silinder (tidak sampai penuh) sambil menutup
lubang pengeluaran dengan jari, pasang penutup dengan rapat.
4. Alirkan udara bertekanan 100 psi bersamaan dengan dibukanya jari penutup
dan dijalankankannya pencatat waktu. Interval pengamatan tiap 2 menit
pada 10 menit pertama dan kemudian tiap menit untuk 20 menit berikutnya.
Catat juga volume filtrat pada menit ke-7.5.
5. Hentikan aliran udara, buang tekanan udara dalam silinder (bleed off) dan
sisa lumpur dalam silinder dituangkan kembali ke dalam beaker glass.
6. Ukur tebal dan kekerasan relatif mud cake, ukur juga pH filtrat.

Dril-16b Percobaan II. Viscositas, Gelstrength dan Atmosfer Filtration Loss 9


DAFTAR PARAMETER DAN SATUAN

τ = shear stress, dyne/cm2


γ = shear rate, detik-1
θN = dial reading @ N RPM, derajat
N = kecepatan rotor, RPM (Rotation Per Minute)
μa = apparent viscosity, cp
μp = plastic viscosity, cp
τy = yield point Bingham, lb/100 ft2
θ 600 = dial reading pada 600 RPM, derajatq
θ 300 = dial reading pada 300 RPM, d cake
GS = gel strength, lb/100 ft2
A = luas filter
K = permeabilitas mud cake
ΔP = tekanan filtrasi
T = waktu filtrasi
fsm = fraksi volume solid dalam Lumpur
μ = viskositas mud filtrate
V30 = API water loss
V7.5 = volume filtrat terkumpul pada waktu 7.5 menit, ml
Vsp = volume spurt loss, ml
Vt = volume filtrat terkumpul pada waktu t menit, ml
t = waktu filtrat habis, T < 30, menit

10 Dril-16b Percobaan II. Viscositas, Gelstrength dan Atmosfer Filtration Loss


DAFTAR PUSTAKA

1. Bourgoyne Jr., Adam T., et al., "Applied Drilling Engineering", SPE Text Book Series vol
2, Richardson. TX, 1991.
2. "Drilling Fluid Engineering Manual", Magcobar Operation, Oil Field Product Division
Dresser Industries Inc., Houston, 1972.
3. Gatlin, C., "Petroleum Engineering - Drilling and Well Completion", Prentice Hall Inc.,
Englewood Cliffs, New York, 1950.
4. Lummus, James, L., J. J. Azaz, "Drilling Fluids Optimization. A practical Field Approach",
PennWell Publishing Co., 1986.
5. McGray and Cole, "Oil Well Drilling Technology", University of Oklahoma Press, Norman.
6. Monicard, R. P., "Drilling Mud and Cement Slurry Rheology Manual", Gulf Publishing Co.,
Edition Technique, Paris, 1982.
7. Moore, P. L., "Drilling Practice Manual", The Petroleum Publishing Co., Tulsa, 1974.
8. Roger, W. T., "Composition and Properties of Oil Well Drilling Fluids", Gulf Publishing Co.,
Houston, Texas, 1963.
9. "Standard Procedure for Field Testing Drilling Fluids" API RP 13B, Dallas TX 75201,
1984.
10. Sugiharto, "Pengontrolan Komposisi dan Tekanan Lumpur untuk Mengurangi Pengaruh-
Pengaruh Buruk Filtration Loss", Kolokium-I, Teknik Perminyakan ITB,
1980.

Dril-16b Percobaan II. Viscositas, Gelstrength dan Atmosfer Filtration Loss 11

You might also like