You are on page 1of 9

Percobaan VIII

Pengukuran Kekuatan Semen

TUJUAN


 Mengukur kekuatan semen menahan tekanan.
 Mengukur kekuatan merekatnya semen pada casing.
 Mengetahui prinsip kerja alat.

Dril-016h Percobaan VIII. Pengukuran Kekuatan Semen 1


1. Pendahuluan
Operasi penyemenan merupakan suatu hal yang tidak dapat dipisahkan dari kegiatan
eksploitasi minyak dan gas bumi serta eksploitasi energi panas bumi. Operasi penyemenan
terhadap suatu sumur minyak, gas bumi, atau sumur panas bumi diharapkan akan
menghasilkan suatu kondisi dimana casing yang disemen terhadap lubang bor dapat
berfungsi seperti yang diharapkan. Penyekatan dalam operasi penyemenan dianggap baik
bila mampu bertahan dan berfungsi dengan baik selama proses pengembangan dan
produksi sumur tersebut.
Beberapa hal yang penting adalah bahwa kekuatan semen haruslah :
1. Aman dan / atau mendukung casing di dalam lubang.
2. Menahan getaran akibat pemboran dan perforasi.
3. Menahan tekanan hydrolik yang tinggi tanpa terekah.
4. Menyekat lubang dari fluida formasi yang korosif.
5. Menyekat antar lapisan yang permeabel.
Pada situasi yang normal, semen mendapat gaya compressive horizontal dari formasi
dan gaya tensile vertikal dari berat casing.
Beberapa masalah yang ditemui dalam operasi penyemenan adalah temperatur
lubang yang tinggi, kontaminasi dari fluida formasi terhadap slurry semen, dan pembersihan
dinding lubang sumur. Masalah-masalah di atas menyebabakan umur operasi sumur lebih
pendek karena penyekatan dan perekatan antara casing dan dinding lubang sumur tidak
terbentuk dengan sempurna. Fluida formasi dan kotoran pada dinding lubang sumur akan
menurunkan atau menaikkan harga compressive strength dan shear bond strength.
Compressive strength didefinisikan sebagai kekuatan semen dalam menahan
tekanan-tekanan yang berasal dari formasi maupun dari casing, sedangkan shear bond
strength didefinisikan sebagai kekuatan semen dalam menahan berat casing. Dengan kata
lain compressive strength semen menahan tekanan-tekanan dalam arah horizontal dan shear
bond strength semen menahan tekanan-tekanan dalam arah vertikal.
Compressive strength dapat ditentukan dengan melihat harga tekanan pada saat
terjadi peretakan atau pecahnya sampel semen yang diuji. Pengukuran ini dirancang untuk
mendapatkan beberapa indikasi mengenai kemampuan semen untuk mengisolasi lapisan
batuan dan untuk melindungi serta menyokong casing.
Untuk mengkondisikan suspensi semen disini digunakan Water Bath. Peralatan ini
digunakan pada tekanan atmosfir dan temperatur sampai dengan 90 oC. Water Bath berupa
bak air terbuka, yang didalamnya dilengkapi dengan pemanas (heater), thermocopel, dan
peralatan pengatur temperatur (controller). Temperatur diatur sesuai yang diinginkan
dengan mengatur penunjuk temperatur pada pengatur tadi. Berdasarkan data temperatur
yang terdeteksi oleh thermocopel, controller bekerja secara otomatis untuk memutus arus
listrik ke arah heater, jika temperatur yang diinginkan telah tercapai. Dan jika temperatur
turun maka arus listrik akan mengalir lagi ke heater untuk memanaskan air yang ada di
water bath tersebut.
Compressive strength ditentukan dengan melihat harga tekanan pada saat terjadi
peretakan (pecah) menyilang dari sampel semen yang diuji. Pengukuran ini dirancang untuk
mendapatkan beberapa indikasi mengenai kemampuan semen dalam mengisolasi lapisan
batuan, dan untuk melindungi serta menyokong casing.

2 Dril-016h Percobaan VIII. Pengukuran Kekuatan Semen


Compressive strength semen dapat dihitung dengan menggunakan persamaan:

CS = k . P ( A1 / A2 ) ......................................................................................................................... (1)
dimana :
CS = Compressive strength semen, psi
P = Pembebanan maksimum, psi
A1 = Luas penampang block bearing dari hydraulic press, in2
A2 = Luas permukaan sampel semen, in2
k = Konstanta koreksi, fungsi dari perbandingan tinggi (t)
terhadap diameter (d)
Untuk t/d yang lebih kecil dari 2 maka dapat digunakan tabel berikut :
t/d coeffisien factor
1.75 0.98
1.5 0.96
1.25 0.93
1 0.87

 Gambar 1. Alat Water Bath

Pengukuran shear bond strength semen perlu dilakukan karena pengukuran


compressive strength tidak menunjukkan harga shear strength dari ikatan antara semen dan
casing atau semen dengan formasi batuan. Shear bond strength semen terukur antara
semen dengan dinding formasi dan semen dengan dinding casing. Kekuatan ikat semen
terhadap casing sangat dipengaruhi oleh kondisi dinding casing seperti kekasaran dan
pengaruh mud cake yang menempel, hal yang sama pengaruhnya terhadap kekuatan ikat
terhadap formasi.
Shear bond strength dapat dihitung dengan menggunakan persamaan :
SBS = P.[ A1 / ( π Dh) ] .................................................................................................................... (2)
dimana :
SBS = Shear bond strength semen, psi
A1 = Luas penampang block bearing dari hydraulic press, in2
D = Diameter dalam casing sampel semen, in

Dril-016h Percobaan VIII. Pengukuran Kekuatan Semen 3


h = Tinggi sampel semen, in
P = Pembebanan geser maksimum, psi

 Gambar Alat Hydraulic Press

4 Dril-016h Percobaan VIII. Pengukuran Kekuatan Semen


2. Alat Dan Bahan

2.1. Alat
 Mixer
 Cetakan sampel silinder casing
 Cetakan sampel core silinder
 Water bath
 Hydraulic Press
 Mold silinder
 Batang pendorong

2.2. Bahan
 Semen
 H 2O
 Additive

Dril-016h Percobaan VIII. Pengukuran Kekuatan Semen 5


3. Prosedur Percobaan

1. Buat suspensi semen dengan komposisi yang diberikan asisten.


2. Tuangkan suspensi semen ke dalam cetakan yang tersedia. Pengkondisian di
water bath sebagai berikut :
A. Isi water bath dengan air pada standar volume tertentu yang diinginkan.
B. Sambungkan aliran listrik pada sistem controller pada voltase yang sesuai
(110 V atau 220 V). Kemudian atur jarum penunjuk temperatur pada yang
sesuai dengan temperatur percobaan yang diinginkan. Diamkan beberapa
saat hingga temperatur yang diinginkan tercapai.
C. Masukkan cetakan sampel yang telah berisi suspensi semen ke dalam water
bath.
D. Pengkondisian ini dilakukan selama kurang lebih 24 jam. (Dilakukan sehari
sebelum pengukuran kekuatan semen dilakukan).
E.. Setelah waktu pengkondisian tercapai, angkat sampel. Matikan saklar listrik
pada input controller, dan dinginkan sampel dalam beberapa menit.
3. Siapkan sampel yang telah dikondisikan.
4. Untuk Compressive Strength :
 Bersihkan permukaan sampel dari tetesan air dan pasir atau gerusan
butiran semen agar tidak menempel pada bearing block mesin penguji.
 Periksa apakah permukaan sampel sudah benar-benar rata.
 Atur posisi block bearing atas sedemikian sehingga pengujian ini bisa
terlaksana dengan baik.
 Letakkan sampel semen dalam block bearing dan atur supaya tepat
ditengah- tengah permukaan block bearing. Posisi sampel semen harus
vertikal. Perkirakan tekanan maksimum retak (pecah), apabila lebih dari
3000 psi (skala manometer) beri pembebanan awal setengah tekanan
maksimum, bila kurang dari 3000 psi, pembebanan awal tidak perlu
dilakukan.
 Pekirakan laju pembebanan sampai maksimum tidak kurang dari 20 detik
dan tidak lebih dari 80 detik.
 Hidupkan motor penggerak pompa dan jangan lakukan pengaturan
(pembetulan) pada control testing selama pembebanan sampai didapatkan
pembebanan maksimum ketika batuan pecah.
 Catat harga pembebanan maksimum tersebut.
5. Untuk Shear Bond Strength :
 Bersihkan permukaan sampel dan mold dari tetesan air dan pasir atau
gerusan butiran semen agar tidak menempel pada bearing block mesin
penguji.
 Letakan mold silinder yang berisi sampel semen pada holder silinder
penyangga yang didudukkan pada bearing block hidraulik bagian bawah.
Posisi sampel harus vertikal.
 Dudukkan batang pendorong pada permukaan sampel semen dan
turunkan posisi bearing block hidraulik bagian atas dengan pemutar
tangkai pengontrol spiral.

6 Dril-016h Percobaan VIII. Pengukuran Kekuatan Semen


 Perkirakan laju pembebanan maksimum tidak kurang dari 20 detik dan
tidak lebih dari 80 detik. Jangan lakukan pengaturan (pembetulan) pada
control testing motor selama pembebanan sampai terjadi pergeseran
sampel semen dari casing sampel. Pada saat terjadi pergeseran itu
merupakan harga pembebanan yang maksimum.
 Catat harga pembebanan geser maksimum.

Dril-016h Percobaan VIII. Pengukuran Kekuatan Semen 7


DAFTAR FARAMETER DAN SATUAN

CS = Compressive strength semen, psi


P = Pembebanan maksimum, psi
A1 = Luas penampang block bearing dari hydraulic press, in 2
A2 = Luas permukaan sampel semen, in2
k = Konstanta koreksi, fungsi dari perbandingan tinggi (t)
terhadap diameter (d)

8 Dril-016h Percobaan VIII. Pengukuran Kekuatan Semen


DAFTAR PUSTAKA

1. Adam, N. J., 1986, "Drilling Engineering, A Complete Well Planning Approach", Penn
Publishing Co., Tulsa, Oklahoma.
2. American Petroleum Institute, 1980, "Specification for Material and Testing for Well
Cements", Washington DC, API Spec. 10, Fifth Edition.
3. Rudi Rubiandini R. S., 1996., "Semen Penyekat Lubang Sumur Minyak, Gas dan
Panasbumi yang Bertemperatur dan Bertekanan Tinggi", Laporan
Penelitian, LP-ITB.
3. Ridwan, 1994, "Pengaruh Retarder HR-13L Terhadap Kualitas Semen Pemboran Sumur
Panasbumi", Tugas Akhir, TM-ITB.

Dril-016h Percobaan VIII. Pengukuran Kekuatan Semen 9

You might also like