You are on page 1of 5

Mikroteknik 4(29):1-6

Mikrometri
Alivia Nazillah1*, Susiyanti1, Anni Nurliani2
1
: Program Studi Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, ULM.
2
: Departemen Anatomi dan Fisiologi, Laboratorium Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam, ULM.
*
E-mail: 2111013220019@mhs.ulm.ac.id
Abstrak
Mikrometri merupakan pengukuran preparat di bawah mikroskop untuk mengetahui ukuran (tebal atau
panjang) sel atau bagian sel yang diamati. Mikrometer adalah kaca yang berskala dan dikenal dengan 2
jenis mikrometer yaitu mikrometer okuler dan mikrometer objektif. Benda yang diamati dengan
menggunakan mikroskop dapat diketahui ukurannya dengan menggunakan beberapa alat bantu yang
disebut dengan mikrometer objektif dan mikrometer okuler. Mengukur objek yaitu pertama-tama
mengkalibrasi mikrometrer terlebih dahulu, dengan menggunakan yang telah dikalibrasi kita dapat
menentukan ukuran dari objek yang sedang kita amati. Tujuan dari praktikum ini yaitu untuk
mengukur panjang atau lebar sel dan bagian sel. Alat yang digunakan yaitu adalah mikroskop
binokuler, mikrometer objektif, dan mikrometer okuler. Prosedur praktikum ini di awali pada tahap
persiapan yaitu mempersiapkan mikroskop yang diberi mikrometer okuler. Lalu, menyiapkan
mikrometer objek serta preparat yang akan diukur. Langkah selanjutnya yaitu mencari nilai skala
okuler mikrometer dan kemudian dilanjutkan dengan mengukur panjang/lebar sel atau bagian sel.
Berdasarkan percobaan yang dilakukan pada praktikum ini, sebelum melakukan pengukuran preparat,
perlu dilakukan kalibrasi skala okuler terlebih dahulu. Kalibrasi skala okuler yang dilakukan pada
praktikum ini dengan perbesaran 4x didapatkan skala okuler sebesar 0,25 μm. Sedangkan, kalibrasi
skala okuler pada perbesaran 10x didapatkan skala okuler sebesar 0,1 μm. Pengukuran preparat
dilakukan setelah nilai skala okulernya diketahui, kemudian pengukuran preparat dapat dilakukan pada
mikroskop dengan menempatkan bayangan skala okuler mikrometer pada bayangan preparat hingga
arah bayangan skala itu sesuai dengan arah panjang/lebar sel atau bagian sel yang diukur dan
selanjutnya mengalikan jumlah skala dengan nilai skala sehingga mendapatkan panjang/lebar sel atau
bagian sel pada preparat yang dicari.

Kata kunci : Mikrometeri, mikroskop, okuler, objektif

PENDAHULUAN
Sel adalah bagian terkecil dari makhluk hidup. Ukuran sel tentunya sangat kecil sehingga
untuk melihatnya perlu menggunakan alat yang disebut dengan mikroskop. Mikrometer
merupakan kaca yang berskala dan dikenal dengan 2 jenis mikrometer yaitu mikrometer okuler
dan mikrometer objektif. Mikrometer okuler dipasang pada lensa okuler mikroskop, sedangkan
mikrometer objektif berbetuk slide yang ditempatkan pada meja preparat mikroskop. Jarak antar
garis skala pada mikrometer okuler tergantung pada perbesaran lensa objektif yang digunakan
yang menentukan lapang pandang mikroskop. Jarak ini dapat ditentukan dengan mengkalibrasi
antara mikrometer okuler dan objektif (Badriyah, 2016).
Benda yang diamati dengan menggunakan mikroskop dapat diketahui ukurannya dengan
menggunakan beberapa alat bantu yang disebut dengan mikrometer objektif dan mikrometer
okuler. Mikrometer objektif terbuat dari kaca benda yang didalamnya terukir skala dengan
ukuran tertentu. Biasanya terbagai menjadi 10 skala besar yang masing-masing skala berukuran
0,1 mm. Masing-masing skala besar tersebut terbagi lagi menjadi 10 skala yang lebih kecil lagi
yang berukuran 0,01 mm. Mikrometer okuler juga terbuat dari kaca tetapi berbentuk seperti
Mikroteknik 4(29):1-6

filter. Diameter mikometer okuler sama dengan diameter lensa okuler mikroskop, didalam
mikrometer okuler juga terukir skala kecil yang ukurannya belum diketahui, dapat ditentukan
dengan cara melakukan kalibrasi dengan bantuan mikrometer objektif (Harijati et al.,2017).
Mengukur objek yaitu pertama-tama mengkalibrasi mikrometrer terlebih dahulu, dengan
menggunakan yang telah dikalibrasi kita dapat menentukan ukuran dari objek yang sedang kita
amati. Mikrometri yang terletak di lensa okuler berwujud seperti garis-garis pada penggaris.
Angka pada mikrometri okuler tidak menentukan jarak yang sesungguhnya pada objek yang kita
amati. Sebelum digunakan, mikrometri perlu dikalibrasi dengan benda yang telah diketahui
ukurannya, seperti mikrometri panggung atau kamar hitung improved bauer. Dengan
menggunakan perbesaran tertentu, fokuskan garis-garis pada mikrometer panggung atau kamar
hitung. Tumpukan garis pada objek dengan garis-garis pada mikrometri okuler. Dengan
demikian, pada perbesaran tersebut dapat mengetahui bahwa satu garis pada mikrometri okuler
mewakili ukuran tertentu (nilai konversi). Setelah mikrometer dikalibrasi, pasang preparat yang
akan diamati, fokuskan. Kemudian konversikan hasilnya sehingga menjadi ukuran yang
sebenarnya. Kalibrasi perlu dilakukan agar skala okuler memiliki nilai dari perbandingan skala
objektif dengan skala okuler pada setiap pembesaran. Mikrometer okuler dapat dikalibrasi
dengan standar kalibrasi sehingga memiliki ketelitian yang lebih akurat untuk mengukur preparat
(Saktiyono, 2006). Tujuan dari praktikum ini yaitu untuk mengukur panjang atau lebar sel dan
bagian sel.

METODE
- Alat
Alat yang digunakan yaitu adalah mikroskop binokuler, mikrometer objektif, dan
mikrometer okuler.
- Prosedur praktikum
Pada praktikum kali ini, prosedur dimulai dengan memasukkan lensa mikrometer okuler ke
dalam tabung lensa okuler, kemudian meletakkan mikrometer objektif pada meja mikroskop.
Selanjutnya, kedua mikrometer pada lensa okuler dan objek disejajarkan, dan garis yang saling
berhimpitan diamati dan dihitung kalibrasi skala okuler dengan memasukkan angka yang didapat
ke dalam rumus. Mikroskop cahaya memiliki tiga sistem lensa, yaitu lensa obyektif, lensa
okuler, dan kondensor. Lensa okuler terletak pada ujung atas tabung mikroskop yang berdekatan
dengan mata pengamat. Lensa okuler pada mikroskop bisa berbentuk lensa tunggal (monokuler)
atau ganda (binokuler). Pada ujung bawah tabung mikroskop terdapat tempat dudukan lensa
obyektif atau revolver yang bisa dipasang tiga lensa atau lebih. Di bawah tabung mikroskop
terdapat meja benda yang merupakan tempat preparat. Untuk pengukuran (panjang, lebar,
diameter) suatu objek, pada lensa okuler diinsersikan mikrometer okuler yang berbentuk bulat
pipih dengan skala yang menyerupai penggaris berangka 0, 10, 20, ..., 100. Kalibrasi mikrometer
okuler dilakukan dengan memposisikan mikrometer okuler pada lensa okuler dan menghitung
kalibrasi skala okuler.
Mikroteknik 4(29):1-6

HASIL
Gambar pengamatan Keterangan

1. Mikrometer okuler
1 2. Mikrometer objektif

Perbesaran 4x

DISKUSI
Ukuran sel yang sesungguhnya tentunya jauh lebih kecil daripada yang tampak di
mikroskop. Oleh karena itu diperlukan pengetahuan tentang mikrometri untuk mengetahui
ukuran sel yang sebenarnya. Mikrometri merupakan pengukuran preparat di bawah mikroskop
untuk mengetahui ukuran (tebal atau panjang) sel atau bagian sel yang diamati (Astuti, 2015).
Mikrometer okuler adalah suatu keping kaca kecil dengan garis-garis kecil sekali yang jaraknya
sama dan dapat ditempatkan dalam lensa okuler. Mikrometer okuler merupakan kaca bundar
berskala halus dan dapat dimasukkan ke dalam ruangan okuler melalui lensa depan. Mikrometer
okuler dipasang pada tabung lensa okuler, kemudian diatur posisi skala sesuai dengan panjang
dan lebar. Dihitung jumlah skala yang terukur, kemudian dikalikan dengan nilai kalibrasi skala
mikrometer okuler (Samiyarsih et al.,2020). Mikrometer objek terbuat dari kaca yang di
dalamnya terdapat skala dengan ukuran tertentu. Biasanya terbagi menjadi sepuluh skala besar
yang masing-masing skala berukuran 0,1 mm. Setiap skala besar dibagi lagi menjafi sepuluh
skala yang lebih kecil lagi masing-masing 0,01 mm (Kadaryanto, 2006).
Prinsip kerja mikrometri yaitu menempatkan bayangan skala mikrometer okuler
sedemikian hingga bayangan skala ini sesuai dengan panjang/lebar preparat atau bagian preparat
yang akan dihitung dan mengalikan jumlah skala panjang/lebar bayangan preparat dengan nilai
skala. Skala pengukuran pada mikroskop ditentukan melalui teknik kalibrasi dengan bantuan
mikrometer objektif dan mikrometer okuler sebelum melakukan pengamatan. Nilai skala yang
terdapat pada mikrometer okuler ditera dengan bantuan mikrometer objektif. Nilai skala ini tidak
sama antara mikroskop yang satu dengan mikroskop yang lain. Oleh karena itu, setelah menera
nilai skala mikrometer okuler dengan mikroskop tertentu, maka untuk selanjutnya harus tetap
memakai mikroskop tersebut untuk tiap kali kegiatan pengamatan (Wijaya et al.,2016). Agar saat
pengamatan dapat melihat ukuran partikel, maka perlu dilakukan terlebih dahulu kalibrasi garis
pada mikrometer okuler terhadap ukuran standar. Satu per satu, jumlah partikel yang termasuk
dalam kisaran ukuran tertentu dihitung dan hasil tersebut kemudian dimasukkan ke dalam
analisis data (Fitriana, 2022).
Mikroteknik 4(29):1-6

Perlunya dilakukan kalibrasi agar skala okuler memiliki nilai dari perbandingan skala
objektif dengan skala okuler di setiap pembesaran. Hal pertama yang dilakuan dalam kalibrasi
skala okuler diawali dengan persiapan mikroskop, kemudian sediakan kaca objektif di skala
angka. Setelah itu ubah ke perbesaran 4x dan difokuskan, kemudian kaca objektif digeser hingga
terlihat di ujungnya angka 0. Langkah selanjutnya yaitu memasang lensa okuler, kemudian
diratakan, digeser serta diputar hingga mencapai 0 dan berhimpitan dengan skala objektif.
Kemudian dihitung cari yang sejajar. Cara mensejajarkan kedua bayangan skala, yakni skala
mikrometer okuler dan skala mikrometer objektif yaitu dengan memutar bagian atas lensa okuler
(Rahayu et al., 2016).
Kalibrasi skala okuler adalah proses untuk mengukur atau mengkalibrasi mikroskop atau
alat optik serupa sehingga kita dapat mengukur objek dengan akurasi. Skala okuler adalah
sebuah alat yang memiliki garis-garis atau tanda-tanda yang dapat digunakan sebagai referensi
pengukuran. Langkah pertama dalam pengukuran objek pada preparat setelah diketahui nilai
skala okulernya diawali dengan mengambil mikrometer objek dan menggantinya dengan
preparat. Berikutnya, mencari bayangan preparat kombinasi objektif, okuler, serta panjang tubus
sama dengan waktu mencari skala okuler mikrometer. Kemudian, menempatkan bayangan skala
okuler mikrometer pada bayangan preparat sedemikian hingga arah bayangan skala itu sesuai
dengan arah panjang/lebar sel atau bagian sel yang diukur. Langkah selanjutnya yaitu
mengalikan jumlah skala dengan nilai skala sehingga mendapatkan panjang/lebar sel atau bagian
sel yang dicari (Samiyarsih et al., 2020). Langkah perhitungan nilai kalibrasi skala okuler yaitu
dengan mencari dahulu nilai mikrometer objektif dan mikrometer okuler, setelah nilai-nilai
tersebut diketahui kemudian nilai mikrometer objektif dibagi dengan nilai mikrometer okuler dan
dikali 10, seperti pada rumus berikut:
nilai mikrometer objektif
Skalaokuler= x 10
nilai mikrometer okuler

1
Skalaokuler ( perbe saran 4 x )= x 10=0 , 25 μm
40

0 ,5
Skalaokuler ( perbesaran 10 x )= x 10=0 , 1 μm
50

0,1
Skalaokuler ( perbesaran 40 x )= x 10=0,025 μm
40

Perhitungan pada perbesaran 4x, didapatkan nilai mikrometer objektif yaitu 1 dan nilai
mikrometer okulernya 40, setelah dimasukkan ke dalam rumus didapatkan nilai kalibrasi skala
okulernya adalah 0,25 μm. Perhitungan pada perbesaran 10x, didapatkan nilai mikrometer
objektif yaitu 5 dan nilai mikrometer okulernya 50, setelah dimasukkan ke dalam rumus
didapatkan nilai kalibrasi skala okulernya adalah 0,1μm.

KESIMPULAN
Skala pengukuran pada mikroskop ditentukan melalui teknik kalibrasi dengan bantuan
mikrometer objektif dan mikrometer okuler sebelum melakukan pengamatan Berdasarkan
percobaan yang dilakukan pada praktikum ini, sebelum melakukan pengukuran preparat, perlu
dilakukan kalibrasi skala okuler terlebih dahulu. Kalibrasi skala okuler yang dilakukan pada
Mikroteknik 4(29):1-6

praktikum ini dengan perbesaran 4x didapatkan skala okuler sebesar 0,25 μm. Sedangkan,
kalibrasi skala okuler pada perbesaran 10x didapatkan skala okuler sebesar 0,1 μm. Pengukuran
preparat dilakukan setelah nilai skala okulernya diketahui, kemudian pengukuran preparat dapat
dilakukan pada mikroskop dengan menempatkan bayangan skala okuler mikrometer pada
bayangan preparat hingga arah bayangan skala itu sesuai dengan arah panjang/lebar sel atau
bagian sel yang diukur dan selanjutnya mengalikan jumlah skala dengan nilai skala sehingga
mendapatkan panjang/lebar sel atau bagian sel pada preparat yang dicari.

DAFTAR PUSTAKA
Astuti, T. (2015). Buku Pedoman Umum Pelajar Biologi Rangkuman Inti Sari Biologi. Lembar
Langit Indonesia, Makassar.
Badriyah, B. (2016). Ensiklopedia Rumus Biologi SMA Kelas 1,2,3. Pustaka Ilmu Semesta,
Malang.
Fitriana, M. (2022). Fisika Farmasi : Sains dan Terapan. Kaizen Media Publishing, Bandung.
Harijati, N., Setijono, S., Serafinah, I., & Aris, S. (2017). Mikroteknik Dasar. UB Press, Malang.
Kadaryanto. (2006). Biologi : Mengungkap Rahasia Alam Kehidupan. Yudhistira Ghalia
Indonesia, Yogyakarta.
Rahayu, N. L. S. S., Suwiti, N. K., & Suastika, P. (2016). Struktur histologi dan histomorfometri
granulosit pada sapi bali pasca pemberian mineral. Buletin Vet Udayana, 8(2),
151-158.
Saktiyono. (2006). Ipa Biologi. Erlangga, Jakarta.
Samiyarsih, S., Rohma, A., Sasongko, N. D., & Fitrianto, N. (2020). Profil Mikromorfologi
Kecipir (Psophocarpus tetragonolobus (L.) DC) Mutan Akibat Iradiasi Sinar Gamma
Cobalt-60. Journal of Agricultural Science, 5(2), 95-106.
Wijaya, I., Siti, Z., & Heru, K. (2016). Anatomi Daun Galur-Galur Harapan Kedelai (Glycine
Max L. Merill) Tahan Cpmmv (Cowpea Mild Mottle Virus) Sebagai Sumber Belajar.
Jurnal Pendidikan, 1(3), 463-467.

You might also like