Professional Documents
Culture Documents
1687-Article Text-5669-1-10-20220525
1687-Article Text-5669-1-10-20220525
2)
Irwan Susanto
Sistem Informasi, Institut Teknologi Telkom Purwokerto
Jalan. DI Panjaitan, No.128 Jawa Tengah, Indonesia
E-Mail: irwan@ittelkom-pwt.ac.id
3)
Daniel Yeri Kristiyanto
Sistem Informasi, Institut Teknologi Telkom Purwokerto
Jalan. DI Panjaitan, No.128 Jawa Tengah, Indonesia
E-Mail: daniel@ittelkom-pwt.ac.id
ABSTRACT
Kedungwuluh Village is a Government service unit at the smallest level.
Based on the President's instruction no. 3 of 2003 concerning implementing
e-Government in Indonesia, Kedungwuluh Village should have implemented
these instructions but the implementation has not gone well, this is
evidenced by Kedungwuluh Village already has a website but has not been
utilized optimally. The Kedungwuluh Village website was created by the
Banyumas Regency Communication and Information Office. In order to
understand the problems that occur, Kedungwuluh Village requires an in-
depth study of the barriers to implementing e-Government to find out what
obstacles occur so that the website is not used. This study analyzes the
barriers to implementing e-Government, focusing on the use of the
Kedungwuluh village website. This study uses a Technology-Organization-
Environment (TOE) approach. The measurement of the level of constraints
uses a Likert scale 3. The method to obtain data regarding the barriers to
implementing e-Government in Kedungwuluh Village is by conducting a
survey through questionnaires/interviews. Questionnaires were distributed
to the Kedungwuluh Sub-District Government by taking data in a population
of 15 Kelurahan employees and the Kedungwuluh Village Community by
taking sample data using random sampling with a minimum of 30
respondents. The method of analysis in this study uses descriptive statistics
and tabulation of respondents' answers. The method of presenting data is
by describing the results of descriptive statistics and tabulating the answers
to the questionnaire, then conducting a content study and analysis of the
relationship from the statistical results/tabulations of the answers to the
questionnaire to obtain conclusions. While the ease of technology for the
community and public knowledge about the village website have a low
score so that it becomes an obstacle in implementing the implementation of
the Kedungwuluh Village website. Recommendations to help the
Kedungwuluh Village Government are by conducting periodic socialization
and educate to the community so that people understand the use of the
Kedungwuluh Village website
tentang kendala implementasi teknologi. Hasil kendala kendala yang ada, baik dari segi teknologi
penelitian menunjukan bahwa kendala maupun dari segi sosial masyarakat sehingga
implementasi teknologi di sebabkan oleh faktor mengetahui titik permasalahan dan mendapatkan
faktor ketersediaan sumber daya server sebagai langkah untuk mengatasi kendala tersebut.
media penyimpanan agar lebih mudah sehingga Selama ini belum pernah ada penelitian yang
dapat mengelola infrastruktur dengan baik serta melakukan analisis hambatan penerapan
dapat meningkatkan kinerja sistem dan penggunaan website di kelurahan Kedungwuluh.
kerahasiaan data dalam mendukung proses bisnis
sehingga dapat memperkuat infrastruktur sistem METODE PENELITIAN
[7] . Pengumpulan data dilakukan dengan cara
Penelitian sebelumnya membahas mengidentifikasi masalah, wawancara dengan
mengenai keterbatasan implementasi organisasi. pegawai kelurahan kedungwuluh, studi literatur
Pada penelitian ini menunjukan bahwa dukungan, dan menyebaran kuesioner. Pengolahan data
manfaat yang dirasakan dan persiapan teknis dari untuk jawaban responden pada kuesioner
manajemen puncak merupakan faktor yang dikelompokan sesuai parameter penelitian, lalu
menjadi bagian dari organisasi. Menurut diolah menggunakan statistik deskriptif kemudian di
Kihuba(2014) Persiapan teknis terdiri dari konversikan kedalam kategori interval. Analisa
mempromosikan ketersediaan infrastruktur teknis datta dilakukan melalui 4 tahapan yaitu :
dan sumber daya manusia yang diperlukan untuk 1. mengidentifikasi masalah dengan melakukan
penggunaan sistem. Penelitian Vest (2010) wawancara dengan pegawai Kelurahan
menemukan bahwa rumah sakit dengan pelatihan Kedungwuluh
teknis yang lebih sedikit cenderung tidak 2. Melakukan studi literasi berdasarkan penelitian
mengadopsi dan menggunakan sistem tersebut. sebelumnya dan melakukan telaah teori
Dukungan manajemen puncak sangat penting terutama teori tentang adopsi teknologi yang
untuk menciptakan lingkungan yang kondusif menggunakan framework Technology-
untuk penggunaan sistem yang efektif. Menurut Organization-Environtment (TOE).
Karuri (2014) Dukungan manajemen puncak 3 Menyusun kuesioner menggunakan framework
mengacu pada kesediaan untuk mengalokasikan Technology-Organization-environtment (TOE)
waktu, sumber daya dan dorongan untuk Teknik pengumpulan data pada penelitian ini
penggunaan informasi[3]. yaitu dengan melakukan wawancara.
Penelitian sebelumnya menjelaskan Kuesioner disusun dengan menggunakan
mengenai kendala implementasi lingkungan, beberapa indikator, yaitu :
dalam kerangka TOE faktor lingkungan. menurut a. Parameter Teknologi : Kesiapan teknologi,
Awa (2016) menggabungkan struktur industri, kemudahan teknologi, kemanfaatan
ketersediaan penyedia layanan teknis, dan teknologi
lingkungan organisasi yang kuat dan tidak dapat b. Parameter Organisasi: komitmen
diubah. Menurut Skupola (2003)Teknologi pimpinan,kesiapan sumber daya manusia
pendukung infrastruktur dapat mempengaruhi c. Parameter Environment: Pengetahuan
inovasi. Selain itu, menurut Baker (2012) masyarakat tentang web kelurahan.
kehadiran konsultan dan pekerja berkualitas serta 4. Penyebaran Kuesioner kepada pengguna
penyedia layanan teknis lainnya mendorong Kuesioner akan disebarkan kepada pengguna
inovasi . Faktor lingkungan kerangka TOE menurut website Kelurahan Kedungwuluh yaitu
Taylor (2019) mengatakan bahwa,membantu Pegawai Kelurahan Kedungwuluh dengan
untuk lebih memahami dampak dari tekanan jumlah populasi sebanyak 15 orang dan
lingkungan eksternal pada adopsi organisasi [3]. Masyarakat Kelurahan Kedungwuluh dengan
Kerangka Technology Organization- menggunakan data random sampling minimal
Environment (TOE) akan menjadi indikator yang 30 orang partisipan. Pengolahan data dan
akan digunakan dalam penelitian ini. Berdasarkan Analisa Data
permasalahan yang telah didapatkan hasil Pengolahan data .Pengolahan data hasil
wawancara dengan bapak Agus Triyadi,SE selaku kuesioner menggunakan Skala Likert tingkat
staff Tata Pemerintahan dan Pelayanan, diketahui 3. Kuesioner yang telah dibuat kemudian
bahwa kendala dalam implementasi website yang dikumpulkan dan dihitung jumlah dan rata-
terjadi di desa Kedungwuluh meliputi: operator ratanya untuk masing masing indikator
terbatas, akses yang terbatas, informasi data pertanyaan.
mengenai website yang kurang terbaru dan 5. Analisis data.Metode analisis yang digunakan
arsitektur sistem tidak terstruktur. Indikator pada dalam penelitian ini akan menggunakan
kerangka Technology Organization-Environment metode analisa statistic deskriptif. Data hasil
(TOE) dapat memudahkan dalam menganalisis wawancara dan penyebaran kuesioner direkap
masalah yang terjadi. dengan tuntutan terhadap berdasarkan atas pengelompokan parameter
pelaksanaan e-Gov, maka selayaknya penelitian, kemudian diolah menggunakan
Pemerintahan Kelurahan Kedungwuluh harus statistik deskriptif. Hasil statistik deskriptif
mampu mengatasi masalah-masalah yang kemudian dikonversikan ke kategori interval
terjadi.Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui penilaian.
rata-rata sebesar 2,1. Skor ini jika ,yaitu kriteria cukup siap. Berarti kesiapan
diproyeksikan kedalam tabel 12, penetapan teknologi dalam penerapan penggunaan
nilai interval berada pada rentang 1,67 – website dikategorikan cukup siap.
2,33,yaitu kriteria cukup bermanfaat. Berarti 7. Hasil Analisa Pengetahuan Masyarakat
kesiapan teknologi dalam penerapan
penggunaan website dikategorikan cukup
bermanfaat.
5. Hasil Analisa Komitmen Pimpinan
Indikator kemudahan teknologi itu merupakan sifat yang dikategorikan bahwa komitmen
dari teknologi itu sendiri.upaya yang perlu pimpinan cukup berkomitmen dalam
dilakukan oleh pihak kelurahan adalah bagiamana penerapan website Kelurahan
masyarakat bisa menjangkau,bagaimana cara Kedungwuluh. skor ini menunjukan bahwa
menggunakan teknologi tersebut. Sehingga bagi komitmen Lurah Kelurahan Kedungwuluh
masyarakat teknologi tersebut dirasa mudah cukup berkomitmen untuk pelaksanaan
karena dirasa mereka memahami cara penggunaan website.
menggunakannya. Indikator yang perlu diperbaiki e. Dimensi organisasi indikator Kesiapan
yang kedua adalah indikator pengetahuan Sumber daya memperoleh skor sebesar 5,6
masyarakat, kurangnya pengetahuan masyarakat yang dikategorikan bahwa sumber daya
tentang keberadaan website Kelurahan bisa yang ada di Kelurahan Kedungwuluh cukup
disebabkan karena mereka benar-benar belum siap dalam menerapkan website. Kesiapan
mengetahuidan hal ini dimungkinkan karena Sumber Daya memiliki skor tertinggi yaitu
belum adanya sosialasi oleh kelurahan. oleh sebesar 5,6 sehingga menunjukan bahwa
sebab itu untuk menyikapi kendala implementasi sumber daya yang terdapat di Kelurahan
website pada 2 indikator tersebut hal yang perlu Kedungwuluh cukup siap untuk
dilakukan oleh pihak kelurahan adalah mengimplementasikan website sebagai
mensosialisasikan keberadaan website kelurahan sarana pelayanan masyarakat.
dan mengedukasi bagaimana cara penggunaan f. Dimensi Lingkungan indikator Pengetahuan
teknologi tersebut padamasyarakat. masyarakat memperoleh skor 2,32 yang
dikategorikan bahwa masyarakat kurang
KESIMPULAN mengetahui tentang website Kelurahan
Dari penelitian yang dilakukan berdasarkan hasil Kedungwuluh.
penyebaran Kuesioner,maka dapat ditarik sebuah 2. Rekomendasi
kesimpulan yaitu sebagai berikut: Hasil dari analisa faktor hambatan bahwa
1. Hasil Analisa Faktor Hambatan E-Government hambatan penerapan website Kelurahan
Di Kelurahan Kedungwuluh Kedungwuluh yaitu kurang mudahnya
a. Dimensi teknologi pada indikator kesiapan masyarakat dalam menggunakan teknologi dan
teknologi memperoleh skor nilai sebesar ketidaktahuan masyarakat terhadap website
3,8 yang dikategorikan bahwa kesiapan Kelurahan Kedungwuluh sehingga masyarakat
teknologi pada Aparat Kelurahan tidak menggunakan website tersebut. oleh
Kedungwuluh cukup siap untuk karena itu untuk menyikapi kendala
menerapkan e-government artinya implementasi web pada 2 indkator tersebut hal
teknologi yang ada di Kelurahan yang perlu dilakukan oleh pihak kelurahan
Kedungwuluh cukup siap untuk adalah mensosialisasikan keberadaan website
menerapkan website dalam melaksanakan kelurahan dan mengedukasi bagaimana cara
pelayanan masyarakat. penggunaan teknologi tersebut pada
b. Dimensi teknologi pada indikator masyarakat.
kemudahan teknologi bagi Pemerintah
memperoleh skor total rata-rata sebesar 1,8 SARAN
dan kemudahan teknologi bagi masyarakat Saran untuk penelitian selanjutnya yaitu untuk
memiliki skor total rata rata 3,06 yang penelitian lebih lanjut para peneliti dengan topik
dikategorikan bahwa kemudahan teknologi sejenis dgn menggunakan pendekatan metode
Aparat Kelurahan Kedungwuluh cukup yang lain, sebagai contoh metode resistansi
mudah dalam menggunakan teknologi. inovasi.
Indikator kemudahan teknologi pada
masyarakat dikategorikan kurang mudah UCAPAN TERIMAKASIH
artinya masyarakat Kelurahan Ucapan terimakasih kepada Dosen Pembimbing
Kedungwuluh belum paham dalam yang telah membantu dalam merancang jurnal dan
penggunaan teknologi sehingga belum terimakasih kepada responden yang telah
siap untuk penerapan e-Government meluangkan waktunya untuk mengisi kuesioner
Kelurahan Kedungwuluh
c. Dimensi teknologi indikator kemanfaatan DAFTAR PUSTAKA
teknologi memperoleh skor sebesar 2,1
yang dikategorikan bahwa kemanfaatan [1] D. Napitupulu, “Kajian Faktor Sukses
teknologi untuk penerapan website Implementasi E-Government, Studi Kasus:
Kelurahan Kedungwuluh cukup bermanfaat. Pemerintah Kota Bogor,” Sisfo, vol. 05, no.
Skor ini menunjukan bahwa aparat sadar 03, pp. 22–32, 2015, doi:
bahwa website Kelurahan Kedungwuluh 10.24089/j.sisfo.2015.03.009.
penting untuk proses pelayanan [2] R. Musfikar, “Kendala Dalam Implementasi
masyarakat. E-Government Pada Pemerintah Kabupaten
d. Dimensi organisasi indikator komitmen Pidie,” Cybersp. J. Pendidik. Teknol. Inf., vol.
pimpinan memperoleh skor total rata-rata 2 2, no. 1, p. 48, 2018, doi:
10.22373/cs.v2i1.2746.
[3] J. A. M. Khobi, J. S. Mtebe, and J. T.
Mbelwa, “Factors influencing District Health
Information System usage in Sierra Leone:
A study using the Technology-Organization-
Environment Framework,” Electron. J. Inf.
Syst. Dev. Ctries., vol. 86, no. 6, pp. 1–15,
2020, doi:10.1002/isd2.12140.
[4] T. L. Negara, “Nomor: / £ ’ tahun 2018,”
2018.
[5] S. Tentang and E. Sukses, “E-
GOVERNMENT DAN PELAYANAN PUBLIK
E-GOVERNMENT DI PEMERINTAH
KABUPATEN SLEMAN ),”pp. 32–42.
[6] J. C. F. Li, “Roles of individual perception in
technology adoption at organization level:
Behavioral model versus toe framework,” J.
Syst. Manag. Sci., vol. 10, no. 3, pp. 97–
118, 2020, doi: 10.33168/JSMS.2020.0308.
[7] khotimatus sangadah, “No 主観的健康感を
中心とした在宅高齢者における 健康関連指
標に関する共分散構造分析Titl e,” Orphanet
J. Rare Dis., vol. 21, no. 1, pp. 1–9, 2020.