You are on page 1of 7

Volume 7 No.

1, Juni 2022 MEANS (Media Informasi Analisa dan Sistem)


http://ejournal.ust.ac.id/index.php/Jurnal_Means/ p-ISSN: 2548-6985, e-ISSN:2599-3089

Analisis Faktor Hambatan Penerapan E-Government Kelurahan


Kedungwuluh Menggunakan Framework Technology-Organization-
Environment (TOE)
(Studi Kasus: Website Kelurahan Kedungwuluh)
1)
Eza Nurmalasari
Sistem Informasi, Institut Teknologi Telkom Purwokerto
Jalan. DI Panjaitan, No.128 Jawa Tengah, Indonesia
E-Mail: 18103073@ittelkom-pwt.ac.id

2)
Irwan Susanto
Sistem Informasi, Institut Teknologi Telkom Purwokerto
Jalan. DI Panjaitan, No.128 Jawa Tengah, Indonesia
E-Mail: irwan@ittelkom-pwt.ac.id

3)
Daniel Yeri Kristiyanto
Sistem Informasi, Institut Teknologi Telkom Purwokerto
Jalan. DI Panjaitan, No.128 Jawa Tengah, Indonesia
E-Mail: daniel@ittelkom-pwt.ac.id

ABSTRACT
Kedungwuluh Village is a Government service unit at the smallest level.
Based on the President's instruction no. 3 of 2003 concerning implementing
e-Government in Indonesia, Kedungwuluh Village should have implemented
these instructions but the implementation has not gone well, this is
evidenced by Kedungwuluh Village already has a website but has not been
utilized optimally. The Kedungwuluh Village website was created by the
Banyumas Regency Communication and Information Office. In order to
understand the problems that occur, Kedungwuluh Village requires an in-
depth study of the barriers to implementing e-Government to find out what
obstacles occur so that the website is not used. This study analyzes the
barriers to implementing e-Government, focusing on the use of the
Kedungwuluh village website. This study uses a Technology-Organization-
Environment (TOE) approach. The measurement of the level of constraints
uses a Likert scale 3. The method to obtain data regarding the barriers to
implementing e-Government in Kedungwuluh Village is by conducting a
survey through questionnaires/interviews. Questionnaires were distributed
to the Kedungwuluh Sub-District Government by taking data in a population
of 15 Kelurahan employees and the Kedungwuluh Village Community by
taking sample data using random sampling with a minimum of 30
respondents. The method of analysis in this study uses descriptive statistics
and tabulation of respondents' answers. The method of presenting data is
by describing the results of descriptive statistics and tabulating the answers
to the questionnaire, then conducting a content study and analysis of the
relationship from the statistical results/tabulations of the answers to the
questionnaire to obtain conclusions. While the ease of technology for the
community and public knowledge about the village website have a low
score so that it becomes an obstacle in implementing the implementation of
the Kedungwuluh Village website. Recommendations to help the
Kedungwuluh Village Government are by conducting periodic socialization
and educate to the community so that people understand the use of the
Kedungwuluh Village website

Keyword : Kedungwuluh, Village, Website, Obstacle, TOE.

PENDAHULUAN inpres tersebut memiliki tujuan untuk menerapkan


Menurut Peraturan penerapan E- Government di E-Government di Indonesia sebagai upaya untuk
Indonesia pada instruksi Presiden Republik mengembangkan penyelenggaran Pemerintahan
Indonesia no. 3 tahun 2003 tentang Kebijakan dan berbasis elektronik untuk meningkatkan kualitas
Strategi Nasional yang ditandatangi oleh Presiden layanan public secara baik dan tepat[1].
Megawati Soekarno Putri tahun 2003 dalam Pemerintah menyadari bahwa dengan

Analisis Faktor Hambatan Penerapan E-Government Kelurahan Kedungwuluh Menggunakan Framework 65


Technology-Organization-Environment (TOE). (Studi Kasus: Website Kelurahan Kedungwuluh)
Oleh : Eza Nurmalasari, Irwan Susanto, Ruli Herdiana, Edi Tohidi, Umi Hayati
Volume 7 No. 1, Juni 2022 MEANS (Media Informasi Analisa dan Sistem)
http://ejournal.ust.ac.id/index.php/Jurnal_Means/ p-ISSN: 2548-6985, e-ISSN:2599-3089

Perkembangan IT telah membantu sekali dalam tersebut menjelaskan mengenai penggunaan


tata kelola Pemerintahan sehingga Pemerintah fasilitas teknologi untuk memudahkan dalam
membuat suatu aturan tata kelola yang menjadi pelayanan kependudukan sehingga dapat
perintah bagi seluruh unit di tingkat desa. mempercepat pelayanan yang ada di kantor
Pemerintahan Indonesia sudah mulai memberikan Pemerintahan Kabupaten Banyumas. Perwujudan
pelayanan yang baik dan lebih maksimal serta implementasi e-Gov Kabupaten Banyumas
lebih menghemat waktu dengan mengikuti merambah sampai ke Pemerintahan tingkat
perkembangan zaman. desa[4]. Kelurahan Kedungwuluh salah satu
Era globalisasi ini informasi dapat dengan Pemerintah desa di Kabupaten Banyumas tidak
cepat tersebar sehingga masyarakat bisa ketinggalan melaksanakan instruktusi penerapan
mendapat informasi dengan cepat dan e-Gov.
Pemerintah dapat mewujudkan pemerintahan Salah satu bentuk teknologi yang
yang baik dalam memberikan pelayanan kepada diterapkan yaitu website Kelurahan.Website
masyarakat[2]. Pemanfaatan Teknologi Informasi Kelurahan ini merupakan sarana untuk berbagi
dan Komunikasi (TIK) pada bidang pemerintahan informasi mengenai kegiatan yang dilaksanakan di
menjadi suatu kebutuhan bukan hanya sebagai wilayah Kelurahan Kedungwuluh. Beberapa
kualitas terhadap managemen pemerintahan yang layanan yang di sajikan oleh Pemerintah
modern. Salah satu perkembangan IT di Kantor Kedungwuluh diantaranya layanan pembuatan
Pemerintahan di kelurahan Kedungwuluh adalah surat keterangan, surat pindah domisili, surat
website Kelurahan Kedungwuluh. Penerapan pengantar pernikahan, surat pengantar kepolisian.
Teknologi ini dapat digunakan sebagai sarana Namun layanan yang disajikan di dalam website
komunikasi antara pemerintah dan masyarakat, Kelurahan Kedungwuluh hanya meliputi pelayanan
meningkatkan kinerja aparatur sipil negara dan pernikahan dan akte kelahiran.
sektor swasta yang terkait dengan pemerintahan Pemerintah sudah melakukan upaya untuk
sehingga pelayanan yang diberikan menjadi lebih menerapkan dan mengembangan e-Gov di
baik[3]. berbagai daerah termasuk di Kelurahan
Kemudahan dalam memperoleh dan Kedungwuluh, namun tiap instansi memiliki
memberikan informasi pada masa kini bisa keadaan yang berbeda beda sehingga problem
dimanfaatkan sebagai sarana untuk menjalankan yang terjadi juga beragam[5]. Hal ini terlihat pada
tata kelola Pemerintahan yang tepat , baik dan website yang tidak digunakan secara baik.
cepat [1]. Kemudahan dalam memberikan Termasuk website Kelurahan Kedungwuluh.
informasi memudahkan untuk menjadi media Website yang tersedia sedikit orang yang
informasi publik, sarana sosialisasi dan sarana membuka baik dari kalangan masyarakat maupun
transparansi pemerintah. Pemanfaatan teknologi petugas dari Pemerintah desa.
yang ditujukan untuk tata kelola bagian Technology Organization-Environment
pemerintahan biasa disebut dengan e- (TOE) merupakan salah satu teori yang banyak
Government. E-Government atau biasa disingkat digunakan untuk meneliti implementasi teknologi.
e-Gov merupakan media interaksi yang TOE menganalisis keputusan adopsi teknologi
memanfaatkan ICT untuk mendukung berdasarkan dimensi teknologi, organisasi dan
Pemerintahan yang baik .Sesuai dengan lingkungan[6]. Penerapan teknologi ini sudah
tujuannya, teknologi informasi ini digunakan untuk banyak dipelajari. Beberapa dari mereka
meningkatkan kinerja dari pelayanan menyelidiki keterbatasan implementasi teknologi.
pemerintahan. Ketika melaksanakan tugas dan Hasil penelitian menunjukkan bahwa keterbatasan
fungsinya Kelurahan Kedungwuluh didukung implementasi teknologi disebabkan oleh kurangnya
dengan sumber daya aparatur serta didukung tenaga terlatih yang mengakibatkan keterlambatan
sarana dan prasarana perkantoran yang pelaporan/pengumpulan data yang lengkap.
memadai. Pelaksanaan pelayanan publik Pemerintah perlu membekali staff dengan
Kelurahan Kedungwuluh sangat memerlukan keterampilan di seluruh sistem. Keterampilan yang
sarana dan prasarana perkantoran yang memadai dimaksud adalah sistem canggih dan literasi
seperti perlengkapan, peralatan, kendaraan informasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
operasional, pelayanan jaringan komunikasi dan penggunaan metode pelatih atau magang telah
sarana pendukung lainnya[1] . terbukti membuat perbedaan di Kenya.
Peraturan penerapan di Kabupaten Pendekatan ini mempengaruhi bagaimana
Banyumas juga terdapat pada PERBUB BMS karyawan dilatih sehingga dapat memberikan
Nomor 76 Tahun 2018 pasal 2 yang berbunyi “ pengetahuan kepada karyawan yang belum
Maksud dari pelayanan administrasi memahami penggunaan sistem. Kurangnya
kependudukan secara online adalah proses pelatihan dapat menyebabkan kualitas data yang
pendaftaran administrasi kependudukan yang buruk di beberapa sistem entri, sehingga
diakukan secara elektronik (online) yang berbasis Kementerian harus memastikan kualitas entri data
website/internet dengan memanfaatkan fasilitas dalam sistem baik. Penekanan harus ditempatkan
teknologi komunikasi data dan informasi dalam pada keterampilan yang diperlukan untuk
rangka percepatan pelayanan administrasi melengkapi personel yang bertanggung jawab atas
kependudukan di Kabupaten Banyumas”. Pasal bagian entri data.[3] Beberapa diantaranya meneliti

Analisis Faktor Hambatan Penerapan E-Government Kelurahan Kedungwuluh Menggunakan Framework 66


Technology-Organization-Environment (TOE). (Studi Kasus: Website Kelurahan Kedungwuluh)
Oleh : Eza Nurmalasari, Irwan Susanto, Ruli Herdiana, Edi Tohidi, Umi Hayati
Volume 7 No. 1, Juni 2022 MEANS (Media Informasi Analisa dan Sistem)
http://ejournal.ust.ac.id/index.php/Jurnal_Means/ p-ISSN: 2548-6985, e-ISSN:2599-3089

tentang kendala implementasi teknologi. Hasil kendala kendala yang ada, baik dari segi teknologi
penelitian menunjukan bahwa kendala maupun dari segi sosial masyarakat sehingga
implementasi teknologi di sebabkan oleh faktor mengetahui titik permasalahan dan mendapatkan
faktor ketersediaan sumber daya server sebagai langkah untuk mengatasi kendala tersebut.
media penyimpanan agar lebih mudah sehingga Selama ini belum pernah ada penelitian yang
dapat mengelola infrastruktur dengan baik serta melakukan analisis hambatan penerapan
dapat meningkatkan kinerja sistem dan penggunaan website di kelurahan Kedungwuluh.
kerahasiaan data dalam mendukung proses bisnis
sehingga dapat memperkuat infrastruktur sistem METODE PENELITIAN
[7] . Pengumpulan data dilakukan dengan cara
Penelitian sebelumnya membahas mengidentifikasi masalah, wawancara dengan
mengenai keterbatasan implementasi organisasi. pegawai kelurahan kedungwuluh, studi literatur
Pada penelitian ini menunjukan bahwa dukungan, dan menyebaran kuesioner. Pengolahan data
manfaat yang dirasakan dan persiapan teknis dari untuk jawaban responden pada kuesioner
manajemen puncak merupakan faktor yang dikelompokan sesuai parameter penelitian, lalu
menjadi bagian dari organisasi. Menurut diolah menggunakan statistik deskriptif kemudian di
Kihuba(2014) Persiapan teknis terdiri dari konversikan kedalam kategori interval. Analisa
mempromosikan ketersediaan infrastruktur teknis datta dilakukan melalui 4 tahapan yaitu :
dan sumber daya manusia yang diperlukan untuk 1. mengidentifikasi masalah dengan melakukan
penggunaan sistem. Penelitian Vest (2010) wawancara dengan pegawai Kelurahan
menemukan bahwa rumah sakit dengan pelatihan Kedungwuluh
teknis yang lebih sedikit cenderung tidak 2. Melakukan studi literasi berdasarkan penelitian
mengadopsi dan menggunakan sistem tersebut. sebelumnya dan melakukan telaah teori
Dukungan manajemen puncak sangat penting terutama teori tentang adopsi teknologi yang
untuk menciptakan lingkungan yang kondusif menggunakan framework Technology-
untuk penggunaan sistem yang efektif. Menurut Organization-Environtment (TOE).
Karuri (2014) Dukungan manajemen puncak 3 Menyusun kuesioner menggunakan framework
mengacu pada kesediaan untuk mengalokasikan Technology-Organization-environtment (TOE)
waktu, sumber daya dan dorongan untuk Teknik pengumpulan data pada penelitian ini
penggunaan informasi[3]. yaitu dengan melakukan wawancara.
Penelitian sebelumnya menjelaskan Kuesioner disusun dengan menggunakan
mengenai kendala implementasi lingkungan, beberapa indikator, yaitu :
dalam kerangka TOE faktor lingkungan. menurut a. Parameter Teknologi : Kesiapan teknologi,
Awa (2016) menggabungkan struktur industri, kemudahan teknologi, kemanfaatan
ketersediaan penyedia layanan teknis, dan teknologi
lingkungan organisasi yang kuat dan tidak dapat b. Parameter Organisasi: komitmen
diubah. Menurut Skupola (2003)Teknologi pimpinan,kesiapan sumber daya manusia
pendukung infrastruktur dapat mempengaruhi c. Parameter Environment: Pengetahuan
inovasi. Selain itu, menurut Baker (2012) masyarakat tentang web kelurahan.
kehadiran konsultan dan pekerja berkualitas serta 4. Penyebaran Kuesioner kepada pengguna
penyedia layanan teknis lainnya mendorong Kuesioner akan disebarkan kepada pengguna
inovasi . Faktor lingkungan kerangka TOE menurut website Kelurahan Kedungwuluh yaitu
Taylor (2019) mengatakan bahwa,membantu Pegawai Kelurahan Kedungwuluh dengan
untuk lebih memahami dampak dari tekanan jumlah populasi sebanyak 15 orang dan
lingkungan eksternal pada adopsi organisasi [3]. Masyarakat Kelurahan Kedungwuluh dengan
Kerangka Technology Organization- menggunakan data random sampling minimal
Environment (TOE) akan menjadi indikator yang 30 orang partisipan. Pengolahan data dan
akan digunakan dalam penelitian ini. Berdasarkan Analisa Data
permasalahan yang telah didapatkan hasil Pengolahan data .Pengolahan data hasil
wawancara dengan bapak Agus Triyadi,SE selaku kuesioner menggunakan Skala Likert tingkat
staff Tata Pemerintahan dan Pelayanan, diketahui 3. Kuesioner yang telah dibuat kemudian
bahwa kendala dalam implementasi website yang dikumpulkan dan dihitung jumlah dan rata-
terjadi di desa Kedungwuluh meliputi: operator ratanya untuk masing masing indikator
terbatas, akses yang terbatas, informasi data pertanyaan.
mengenai website yang kurang terbaru dan 5. Analisis data.Metode analisis yang digunakan
arsitektur sistem tidak terstruktur. Indikator pada dalam penelitian ini akan menggunakan
kerangka Technology Organization-Environment metode analisa statistic deskriptif. Data hasil
(TOE) dapat memudahkan dalam menganalisis wawancara dan penyebaran kuesioner direkap
masalah yang terjadi. dengan tuntutan terhadap berdasarkan atas pengelompokan parameter
pelaksanaan e-Gov, maka selayaknya penelitian, kemudian diolah menggunakan
Pemerintahan Kelurahan Kedungwuluh harus statistik deskriptif. Hasil statistik deskriptif
mampu mengatasi masalah-masalah yang kemudian dikonversikan ke kategori interval
terjadi.Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui penilaian.

Analisis Faktor Hambatan Penerapan E-Government Kelurahan Kedungwuluh Menggunakan Framework 67


Technology-Organization-Environment (TOE). (Studi Kasus: Website Kelurahan Kedungwuluh)
Oleh : Eza Nurmalasari, Irwan Susanto, Ruli Herdiana, Edi Tohidi, Umi Hayati
Volume 7 No. 1, Juni 2022 MEANS (Media Informasi Analisa dan Sistem)
http://ejournal.ust.ac.id/index.php/Jurnal_Means/ p-ISSN: 2548-6985, e-ISSN:2599-3089

6. Kesimpulan dan Saran Pemerintah Kelurahan Kedungwuluh


Setelah melakukan pengolahan data dan
melakukan analisis hambatan yang terjadi
menggunakan analisis deskriptif, selanjutnya
mencatat kesimpulan hasil dari penelitian dan
menuliskan saran untuk kendala yang
menjadi masalah dalam pengimplementasian
e- government sehingga diharapkan dapat
membantu mengatasi masalah yang terjadi.
7. Menyusun Hasil Analisa Identifikasi Faktor
Yang Menjadi Hambatan Implementasi Web Kemudahan teknologi pada Pemerintah
Kelurahan Kedungwuluh memperoleh skor total
Setelah melakukan penyebaran kuesioner rata-rata sebesar 1,8. Skor ini jika diproyeksikan
dan pengolahan data serta analisa maka di kedalam tabel 5 penetapan nilai interval berada
ditemukan identifikasi masalah yang menjadi pada rentang 1,67 – 2,33,yaitu kriteria cukup
kendala dalam penerapan e-Government di
mudah. Berarti kesiapan teknologi dalam
Kelurahan Kedunguwuluh. Selanjutnya penerapan penggunaan website dikategorikan
mengajukan rekomendasi atau saran untuk cukup mudah.
mengatasi masalah yang terjadi di Kelurahan 3. Hasil Analisa kemudahan teknologi bagi
Kedungwuluh sehingga diharapkan dapat masyarakat
membantu Pemerintah desa dalam menangani
kendala tersebut.

HASIL DAN PEMBAHASAN


Proses analisa yang dilakukan dalam penelitian ini
akan dilakukan dengan dua cara : pertama
mengelompokan parameter penelitian,
selanjutnya diolah ke menggunakan statistik
deskriptif. Hasil statistik deskriptif dikonversi ke
kategori interval penilaian. bagian analisa data ini
akan dilakukan analisa terhadap parameter-
parameter pada tiap dimensi yang diteliti yang
meliputi Kemudahan teknologi pada masyarakat
a. Parameter Pada dimensi teknologi : Kelurahan Kedungwuluh memperoleh skor
kesiapan teknologi, kemudahan teknologi, total rata-rata sebesar 3,06. Skor ini jika
kemanfaatan teknologi diproyeksikan kedalam tabel 9 penetapan nilai
b. Parameter Pada dimensi organisasi : interval berada pada rentang 1,67 – 2,33,yaitu
komitmen pimpinan, kesiapan sumber daya kriteria tidak mudah. Berarti kesiapan
manusia teknologi dalam penerapan penggunaan
c. Parameter Pada Dimensi Environment : website dikategorikan tidak mudah.
Pengetahuan masyarakat tentang web
kelurahan.

1. Hasil Analisa Kesiapan Teknologi

Kesiapan teknologi memperoleh skor total


rata- rata sebesar 3,8. Skor ini jika
diproyeksikan kedalam tabel 2 penetapan nilai
interval berada pada rentang 3,34 – 4,67,yaitu
kriteria cukup siap. Berarti kesiapan teknologi
dalam penerapan penggunaan website 4. Hasil analisa parameter Kemanfaatan teknologi
dikategorikan cukup siap. Kemanfaatan teknologi pada Pemerintah
2. Hasil Analisa Kemudahan Teknologi Bagi Kelurahan Kedungwuluh memperoleh skor total

Analisis Faktor Hambatan Penerapan E-Government Kelurahan Kedungwuluh Menggunakan Framework 68


Technology-Organization-Environment (TOE). (Studi Kasus: Website Kelurahan Kedungwuluh)
Oleh : Eza Nurmalasari, Irwan Susanto, Ruli Herdiana, Edi Tohidi, Umi Hayati
Volume 7 No. 1, Juni 2022 MEANS (Media Informasi Analisa dan Sistem)
http://ejournal.ust.ac.id/index.php/Jurnal_Means/ p-ISSN: 2548-6985, e-ISSN:2599-3089

rata-rata sebesar 2,1. Skor ini jika ,yaitu kriteria cukup siap. Berarti kesiapan
diproyeksikan kedalam tabel 12, penetapan teknologi dalam penerapan penggunaan
nilai interval berada pada rentang 1,67 – website dikategorikan cukup siap.
2,33,yaitu kriteria cukup bermanfaat. Berarti 7. Hasil Analisa Pengetahuan Masyarakat
kesiapan teknologi dalam penerapan
penggunaan website dikategorikan cukup
bermanfaat.
5. Hasil Analisa Komitmen Pimpinan

Pengetahuan Masyarakat pada


masyarakat Kelurahan Kedungwuluh memperoleh
skor total rata-rata sebesar 2,32. Skor ini jika
diproyeksikan kedalam tabel 21 penetapan nilai
interval berada pada rentang 3,34-4,67 ,yaitu
kriteria Kurang Mengetahui. Berarti kesiapan
Komitmen pimpinan pada Pemerintah teknologi dalam penerapan penggunaan website
Kelurahan Kedungwuluh memperoleh skor dikategorikan Kurang Mengetahui.
total rata-rata sebesar 2. Skor ini jika Secara umum, pada tabel diatas
diproyeksikan kedalam tabel 15 penetapan Menggambarkan rangkuman persepsi pengguna
nilai interval berada pada rentang 1,67 – 2,33 atas dimensi teknologi (Technology,) organisasi
,yaitu kriteria cukup berkomitmen. Berarti (Organization) dan lingkungan (environtment)
kesiapan teknologi dalam penerapan masing-masing dimensi di jabarkan dalam item-
penggunaan website dikategorikan cukup item indikator .Adapun skoring persepsi indikator
berkomitmen. sebagai berikut, pada dimensi teknologi parameter
6. hasil Analisa Kesiapan Sumber Daya kesiapan teknologi menunjukan skor 3.8 (cukup
siap), kemudahan teknologi menunjukan skor 1.8
/3.06 (tidak mudah), Dimensi organisasi yang
terdiri dari parameter kemanfaatan teknologi
menunjukan skor 2,1 (cukup bermanfaat),
komitmen pimpinan menunjukan skor 2 (cukup
berkomitmen) kesiapan sumber daya menunjukan
skor 5,6 (cukup siap). Sedangkan dimensi
lingkungan parameter pengetahuan masyarakat
mendapat skor 2,32 (kurang mengetahui)
Berdasarkan rangkungan tersebut, ada
beberapa parameter yang sudah menunjukan level
cukup diantaranya adalah indikato kesiapan,
kemanfaatan, komitmen pimpinan, kesiapan
sumber daya. Disamping itu ada beberapa
indikator yang masih perlu diperbaiki yaitu
kemudahan teknologi dan pengetahuan
masyarakat. Berdasar atas analisa persepsi
tersebut,nampak bahwa ada 2 indikator yg
levelnya masih perlu diperbaiki dan diduga
penyebab kendala implementasi website di
Kelurahan Kedungwuluh.oleh sebab itu untuk
Kesiapan Sumber Daya pada Pemerintah meningkatkan implementasi website di Kelurahan
Kelurahan Kedungwuluh memperoleh skor Kedungwuluh yang perlu di proritaskan untuk
total rata-rata sebesar 5,6. Skor ini jika diperbaiki adalah dari sisi indikator kemudahan
diproyeksikan kedalam tabel 18 penetapan teknologi dan pengetahuan masyarakat.
nilai interval berada pada rentang 5,1 – 7,0

Analisis Faktor Hambatan Penerapan E-Government Kelurahan Kedungwuluh Menggunakan Framework 69


Technology-Organization-Environment (TOE). (Studi Kasus: Website Kelurahan Kedungwuluh)
Oleh : Eza Nurmalasari, Irwan Susanto, Ruli Herdiana, Edi Tohidi, Umi Hayati
Volume 7 No. 1, Juni 2022 MEANS (Media Informasi Analisa dan Sistem)
http://ejournal.ust.ac.id/index.php/Jurnal_Means/ p-ISSN: 2548-6985, e-ISSN:2599-3089

Indikator kemudahan teknologi itu merupakan sifat yang dikategorikan bahwa komitmen
dari teknologi itu sendiri.upaya yang perlu pimpinan cukup berkomitmen dalam
dilakukan oleh pihak kelurahan adalah bagiamana penerapan website Kelurahan
masyarakat bisa menjangkau,bagaimana cara Kedungwuluh. skor ini menunjukan bahwa
menggunakan teknologi tersebut. Sehingga bagi komitmen Lurah Kelurahan Kedungwuluh
masyarakat teknologi tersebut dirasa mudah cukup berkomitmen untuk pelaksanaan
karena dirasa mereka memahami cara penggunaan website.
menggunakannya. Indikator yang perlu diperbaiki e. Dimensi organisasi indikator Kesiapan
yang kedua adalah indikator pengetahuan Sumber daya memperoleh skor sebesar 5,6
masyarakat, kurangnya pengetahuan masyarakat yang dikategorikan bahwa sumber daya
tentang keberadaan website Kelurahan bisa yang ada di Kelurahan Kedungwuluh cukup
disebabkan karena mereka benar-benar belum siap dalam menerapkan website. Kesiapan
mengetahuidan hal ini dimungkinkan karena Sumber Daya memiliki skor tertinggi yaitu
belum adanya sosialasi oleh kelurahan. oleh sebesar 5,6 sehingga menunjukan bahwa
sebab itu untuk menyikapi kendala implementasi sumber daya yang terdapat di Kelurahan
website pada 2 indikator tersebut hal yang perlu Kedungwuluh cukup siap untuk
dilakukan oleh pihak kelurahan adalah mengimplementasikan website sebagai
mensosialisasikan keberadaan website kelurahan sarana pelayanan masyarakat.
dan mengedukasi bagaimana cara penggunaan f. Dimensi Lingkungan indikator Pengetahuan
teknologi tersebut padamasyarakat. masyarakat memperoleh skor 2,32 yang
dikategorikan bahwa masyarakat kurang
KESIMPULAN mengetahui tentang website Kelurahan
Dari penelitian yang dilakukan berdasarkan hasil Kedungwuluh.
penyebaran Kuesioner,maka dapat ditarik sebuah 2. Rekomendasi
kesimpulan yaitu sebagai berikut: Hasil dari analisa faktor hambatan bahwa
1. Hasil Analisa Faktor Hambatan E-Government hambatan penerapan website Kelurahan
Di Kelurahan Kedungwuluh Kedungwuluh yaitu kurang mudahnya
a. Dimensi teknologi pada indikator kesiapan masyarakat dalam menggunakan teknologi dan
teknologi memperoleh skor nilai sebesar ketidaktahuan masyarakat terhadap website
3,8 yang dikategorikan bahwa kesiapan Kelurahan Kedungwuluh sehingga masyarakat
teknologi pada Aparat Kelurahan tidak menggunakan website tersebut. oleh
Kedungwuluh cukup siap untuk karena itu untuk menyikapi kendala
menerapkan e-government artinya implementasi web pada 2 indkator tersebut hal
teknologi yang ada di Kelurahan yang perlu dilakukan oleh pihak kelurahan
Kedungwuluh cukup siap untuk adalah mensosialisasikan keberadaan website
menerapkan website dalam melaksanakan kelurahan dan mengedukasi bagaimana cara
pelayanan masyarakat. penggunaan teknologi tersebut pada
b. Dimensi teknologi pada indikator masyarakat.
kemudahan teknologi bagi Pemerintah
memperoleh skor total rata-rata sebesar 1,8 SARAN
dan kemudahan teknologi bagi masyarakat Saran untuk penelitian selanjutnya yaitu untuk
memiliki skor total rata rata 3,06 yang penelitian lebih lanjut para peneliti dengan topik
dikategorikan bahwa kemudahan teknologi sejenis dgn menggunakan pendekatan metode
Aparat Kelurahan Kedungwuluh cukup yang lain, sebagai contoh metode resistansi
mudah dalam menggunakan teknologi. inovasi.
Indikator kemudahan teknologi pada
masyarakat dikategorikan kurang mudah UCAPAN TERIMAKASIH
artinya masyarakat Kelurahan Ucapan terimakasih kepada Dosen Pembimbing
Kedungwuluh belum paham dalam yang telah membantu dalam merancang jurnal dan
penggunaan teknologi sehingga belum terimakasih kepada responden yang telah
siap untuk penerapan e-Government meluangkan waktunya untuk mengisi kuesioner
Kelurahan Kedungwuluh
c. Dimensi teknologi indikator kemanfaatan DAFTAR PUSTAKA
teknologi memperoleh skor sebesar 2,1
yang dikategorikan bahwa kemanfaatan [1] D. Napitupulu, “Kajian Faktor Sukses
teknologi untuk penerapan website Implementasi E-Government, Studi Kasus:
Kelurahan Kedungwuluh cukup bermanfaat. Pemerintah Kota Bogor,” Sisfo, vol. 05, no.
Skor ini menunjukan bahwa aparat sadar 03, pp. 22–32, 2015, doi:
bahwa website Kelurahan Kedungwuluh 10.24089/j.sisfo.2015.03.009.
penting untuk proses pelayanan [2] R. Musfikar, “Kendala Dalam Implementasi
masyarakat. E-Government Pada Pemerintah Kabupaten
d. Dimensi organisasi indikator komitmen Pidie,” Cybersp. J. Pendidik. Teknol. Inf., vol.
pimpinan memperoleh skor total rata-rata 2 2, no. 1, p. 48, 2018, doi:

Analisis Faktor Hambatan Penerapan E-Government Kelurahan Kedungwuluh Menggunakan Framework 70


Technology-Organization-Environment (TOE). (Studi Kasus: Website Kelurahan Kedungwuluh)
Oleh : Eza Nurmalasari, Irwan Susanto, Ruli Herdiana, Edi Tohidi, Umi Hayati
Volume 7 No. 1, Juni 2022 MEANS (Media Informasi Analisa dan Sistem)
http://ejournal.ust.ac.id/index.php/Jurnal_Means/ p-ISSN: 2548-6985, e-ISSN:2599-3089

10.22373/cs.v2i1.2746.
[3] J. A. M. Khobi, J. S. Mtebe, and J. T.
Mbelwa, “Factors influencing District Health
Information System usage in Sierra Leone:
A study using the Technology-Organization-
Environment Framework,” Electron. J. Inf.
Syst. Dev. Ctries., vol. 86, no. 6, pp. 1–15,
2020, doi:10.1002/isd2.12140.
[4] T. L. Negara, “Nomor: / £ ’ tahun 2018,”
2018.
[5] S. Tentang and E. Sukses, “E-
GOVERNMENT DAN PELAYANAN PUBLIK
E-GOVERNMENT DI PEMERINTAH
KABUPATEN SLEMAN ),”pp. 32–42.
[6] J. C. F. Li, “Roles of individual perception in
technology adoption at organization level:
Behavioral model versus toe framework,” J.
Syst. Manag. Sci., vol. 10, no. 3, pp. 97–
118, 2020, doi: 10.33168/JSMS.2020.0308.
[7] khotimatus sangadah, “No 主観的健康感を
中心とした在宅高齢者における 健康関連指
標に関する共分散構造分析Titl e,” Orphanet
J. Rare Dis., vol. 21, no. 1, pp. 1–9, 2020.

Analisis Faktor Hambatan Penerapan E-Government Kelurahan Kedungwuluh Menggunakan Framework 71


Technology-Organization-Environment (TOE). (Studi Kasus: Website Kelurahan Kedungwuluh)
Oleh : Eza Nurmalasari, Irwan Susanto, Ruli Herdiana, Edi Tohidi, Umi Hayati

You might also like