You are on page 1of 7

1.

Menurut saudara indikator-indikator atau aspek-aspek enkonomi dan non-ekonomi apa yang paling
penting diperhatikan agar bisnis usaha di luar negeri dapat berkelanjutan? Jelaskan mengapa
indikator/aspek tersebut penting diperhatikan?

Menurut pandangan pribadi saya, semua aspek memiliki peran penting dalam berjalannya suatu
perusahaan maupun dalam skala kecil ataupun besar. Pertama berdasarkan lingkungan budaya,
politik, hukum dikarenakan tentu setiap negara memiliki peraturannya tersendiri yang berlaku sesuai
budaya mereka, hal tersebut menjadi cost and risk yang ditanggung dalam melakukan bisnis
internasional. Kita harus menyesuaikan dengan rules negara itu tersebut agar produk yang kita jual
dapat diterima masyarakat sekitar dan menjadi bahan konsumsi mereka sehari-hari. Seperti
contohnya Negara Indonesia dimana sebagian besar mayoritas beragama muslim yang sangat
menentang keras penjualan/konsumsi minuman beralkohol dikarenakan menurut ajaran agama
tersebut dapat menyebabkan hal-hal negatif , dari pernyataan tersebut tentu kita sebagai pengusaha
tentu tidak dapat memaksakan untuk melakukan penjualan minuman beralkohol di negara Indonesia
tersebut melainkan kita melakukan alternatif lain seperti menjual minuman bersoda non-alhokol
(coca cola,sprite,fanta,etc) sehingga masyarakat dapat menerimanya dan mengkonsumsinya tanpa
adanya pertentangan budaya, politik maupun hukum. Inti dari poin pertama ini adalah kita harus
mencari informasi selengkap-lengkapnya tentang lingkungan budaya yang dianut negara tersebut
seperti apa? Lalu politik dinegara tersebut seperti apa? Apakah negara tersebut menganut sistem
politik democracy or totalitarianism. Dan juga hukum (law), apakah hukum dinegara tersebut
menganut sistem common law? Civil law? Theocratic law? sehingga hukum dari suatu negara
tersebut mendefinisikan legal framework dimana perusahaan melakukan bisnis, dan sering kali
mencerminkan ideologi dominan penguasa. Kedua yaitu sistem ekonomi yang ada dinegara tujuan.
Yang dimana pada umumnya terdapat 3 jenis sistem ekonomi pada suatu negara antara lainnya :
market economy, command economy, mixed economy. Tentu kita harus memilah terlebih dahulu
sistem ekonomi apa yang terjadi di negara tujuan, sehingga dari hasil pemilahan tersebut dapat
menuju dengan pemilihan strategi yang akan dijalankan dalam bisnis. Seperti contohnya negara-
negara yang mana tujuan individu lebih diutamakan daripada tujuan kolektif, kemungkinan besar
peluang sistem ekonomi merujuk kepada market economy. Tetapi jika di negara-negara yang
memiliki tujuan kolektif yang diraih, negara tersebut dapat mengambil kendali besar atas banyak
perusahaan dan pasar cenderung dibatasi.
Ketiga yaitu 5M (man,machine, method, material,money) yang dibutuhkan perusahaan untuk
terciptanya suatu produk, Apakah negara tujuan kita memiliki potensi 5M sebagai faktor pendukung?
Jika ada, tentu menjadi suatu lampu hijau bagi kita dapat meraih bisnis usaha diluar negeri. Jika tidak?
Kita sebagai pelaku usaha sangat membutuhkan modal yang sangat besar dalam firm growth, seperti
contohnya kita mengharuskan membeli mesin canggih dari negara a ke negara b (tujuan) untuk dapat
terciptanya produk yang ingin kita jual, material dan method yang dimiliki dan dipakai dalam negara
tersebut dapat memenuhi spesifikasi produk yang kita inginkan? Seperti contohnya Indonesia kaya
akan material nikel yang siap untuk memproduksi baterai dan tentu dengan melakukan pemberian
training buruh lokal negara tujuan tersebut dengan mandatangkan tenaga kerja ahli yang
berkompeten dari luar negara tujuan (expatriate). Tentu dua hal tersebut mejadikan kerugian dalam
berjalannya suatu perusahaan dikarenakan memakan biaya yang sangat besar. Ketiga yaitu sistem
ekonomi yang ada dinegara tujuan. Yang dimana pada umumnya terdapat 3 jenis sistem ekonomi
pada suatu negara antara lainnya : market economy, command economy, mixed economy. Tentu
kita harus memilah terlebih dahulu sistem ekonomi apa yang terjadi di negara tujuan, sehingga dari
hasil pemilahan tersebut dapat menuju dengan pemilihan strategi yang akan dijalankan dalam bisnis.
Seperti contohnya negara-negara yang mana tujuan individu lebih diutamakan daripada tujuan
kolektif, kemungkinan besar peluang sistem ekonomi merujuk kepada market economy. Tetapi jika
di negara-negara yang memiliki tujuan kolektif yang diraih, negara tersebut dapat mengambil kendali
besar atas banyak perusahaan dan pasar cenderung dibatasi. Terakhir yaitu Dynamic competitive.
Seperti kita harus dalam melihat size of market dari suatu negara, daya beli produknya, the future
wealth of consumers dan produk yang kita ingin jual apakah memiliki kompetisi yang strong or weak,
kembali lagi kepada kecocokan pasar dinegara itu tersebut.

2. Jelaskan paling tidak perbedaan antara licensing dan franchising. Menurut saudara, untuk bisnis yang
berkaitan dengan pertambangan dan atau yang membutuhkan high tech, bentuk mana yang paling
sesuai untuk dipilih? Jelaskan.

licensing yaitu pemberi lisensi atau disebut memberikan hak atas property intagible (hak paten,
penemuan, desain, merek dagang) kepada penerima lisensi untuk periode tertentu. Sebagai
imbalannya penerima lisensi harus membayar royalty fee terhadap si pemberi lisensi. Pada
umumnya penggunaan licensing ini dengan tujuan mengurangi biaya dan risiko R&D dalam bisnis
tetapi dari segi kelemahannya si penerima lisensi tidak dapat menyadari ada nya experience curve,
membatasi strategy move untuk menambah keuntungan pada satu negara, pemberi lisensi dapat
mengalami kecolongan ide pengetahuan teknologi miliknya seperti halnya iphone yang memberi
lisensi kepada pihak China sehingga muncul persaing smartphone baru seperti vivo, huawei, oppo
dengan spesifikasi yang menyerupai smartphone pesaing teratas.

Sedangkan Franchising adalah bentuk khusus dari lisensi dimana “franchisor” tidak hanya menjual
property intangible kepada “franchisee”, tetapi juga dengan segala proses bisnisnya seperti
peralatan, proses produksi, dan bentuk pelayanan lainnya. Kebanyakan franchising sering digunakan
oleh perusahaan jasa seperti contohnya McDonald’s dengan harapan menghindari risiko dan biaya
yang terlibat dalam membuka pasar luar negeri sendiri, dengan segala bantuan dan layanan dari
franchisor.

Menurut pandangan pribadi saya bisnis pertambangan maupun high tech yang paling
direkomendasikan adalah joint ventures, dimana 2 perusahaan melakukan kerjasama dengan
kegiatan yang berbeda untuk mencapai tujuan yang sama. Dimana development cost and risk
ditanggung bersama oleh mitra sehingga modal yang dibutuhkan tidak begitu besar dan kerugian
yang dihadapi tidak terlalu besar, dan memungkinkan kita dapat mendapatkan manfaat dari
pengetahuan mitra lokal berupa tentang teknologi bisnis, politik, budaya, kondisi persaingan, dan
lain-lain. Dengan kata lain saling membantu perusahan satu sama lain dalam mencapai profit dengan
sharing berbagai ilmu dan skills.

3. A. Explain why is the president of this company so enthusiastic about indonesia?

Dikarenakan President of the coca cola company, dapat melihat size of market yang besar tentu
dibantu dengan tingginya potensi pembelian konsumen dikarenakan hukum di indonesia
berdasarkan agamis mayoritas muslim dan non agamis (law in Indonesia) tetap melarang adanya
penjualan minuman beralkohol secara massive berbeda dengan minuman bersoda, sehingga banyak
pemuda-pemuda yang ketika pada saat berpesta, hangout bersama teman-temannya tentu akan
condong memilih minuman bersoda dimana minuman tersebut kaya akan rasa manisnya
dibandingkan minuman mineral pada umumnya. Lalu juga untuk tingkat pemasaran minuman
beralhokol sangat tidak memungkinkan beredar di media Indonesia secara terbuka, dan faktor utama
yang menjadi minuman bersoda lebih disukai dibandingkan minuman alkohol adalah faktor strategi
harga yang cukup terjangkau.

B. Do you think it will be easy for the company to invest in Indonesia. If not, what are the main barier
of this company to enter Indonesia? Please explain your arguments.

Dengan indonesia berduduk di ranking 73 of EODB. Namun demikian produk coca cola akan tetap
diterima dengan baik di Indonesia. Menurut saya tidak ada main barier yang berarti pada pasar bisnis
Indonesia dengan faktor utama coca cola sudah beredar di Indonesia sejak tahun awal 1900’s
sebelum coca cola melakukan produksi masal pada pertengahan tahun 1900’s sehingga terciptanya
branding yang kuat dan keterbiasaan pola hidup masyarakat yang tidak terlepas dari kebutuhan
minuman bersoda .

C. So, what should the company do for Indonesia? And what factors influence the company’s decision
in this regard

Menurut saya yang harus dilakukan di Indonesia adalah joint ventures, dikarenakan jika terjadi hal
yang tidak diinginkan akan dibebankan bersama-sama oleh mitra bukan satu pihak, dan dapat
berbagi experience curve dalam usaha satu sama lain. Dengan kata lain menghemat pengeluaran
(cost and etc) dikarenakan menggabungkan sumber daya dan satu keahlian dengan satu keahlian
lainnya sehingga terjadi efisiensi kinerja perusahaan tersebut. Dan bersifat sementara yang dapat
berubah flexibility nya dalam melakukan usaha dalam jangka waktu yang tidak begitu lama sehingga
kerugian pun menjadi lebih kecil jika terjadi malfunction pada firm growth.

4. Apa perbedaan antara global strategy dengan transnational strategy? Jelaskan bagaimana cara
menentukan pilihan strategi dalam memasuki pasar internasional tersebut. Jelaskan juga staffing
policy yang harus dilakukan jika strategi bisnis internasional perusahaan tersebut multidomestic
strategy.

Global strategy berfokus pada peningkatan profitabilitas dengan cara pengurangan biaya yang
berasal dari efek experience curve and location economies. Biasanya aktivitias produksi, pemasaran,
dan R&D difokuskan hanya dibeberapa lokasi yang menguntungkan (low cost, high labor skill, cheap
rent). Tipe global strategy tidak menyesuaikan penawaran produk dan strategi pemasaran tetapi
memilih untuk memasarkan produk standar di seluruh dunia untuk memperoleh keuntungan
sebesar-besarnya. Intinya tipe ini merujuk bahwa perilaku banyak konsumen diseluruh dunia
memiliki kemiripan sifat dan perilaku yang sama, maka dari itu mereka menciptakan standarisasi
secara global. Tetapi jenis ini kurang tepat digunakan ketika munculnya respon lokal dikarenakan
berfokus kepada global, seperti di negara Rusia dimana penduduknya membutuhkan sepatu yang
berlapis bulu lebih tebal dikarenakan cuacanya yang begitu ekstrim ketika musim akhir tahun
dibandingkan negara tropis yang memerlukan ruang pernafasan pada sela-sela sepatu sehingga tidak
mengalami dehidrasi pada bagian kaki. Contohnya seperti Sepatu Nike, Adidas yang dimana
kebanyakan orang menggunakan untuk berolahraga tidak untuk fashion sehingga dibentuk
standarisasi dari ujung dunia sampai ujung dunia memiliki tingkat size, model, ketahanan sepatu yang
sama. Berbeda dengan Transnational strategy dimana strategi ini berencana untuk exploit
(mengeliminasi) biaya experience-based dan location economies, serta mentrasfer ketrampilan dan
penawaran produk dari home firm to foreign firm, lalu dari foreign subsidiary to home country, dan
dari foreign subsidiary to a foreign subsidiary (contohnya adalah Unilever). Tipe strategi ini sangat
diperlukan sebuah perusahaan dalam menghadapi tantangan untuk pengurangan biaya, respon lokal
sekitar dan peluang bagus untuk terjadinya upgrade skill (ketrampilan) dalam jaringan global
multinasional.

Cara untuk menentukan pilihan strategy dalam memasuki pasar international yaitu dengan melalui
4 tahap. Pertama management vision, memiliki visi dan perencanaan masa depan dikarena
keberhasilan dan pertumbuhan tidak mungkin jika kita tidak dengan adanya sebuah visi.
Management vision ini bisa berupa kegiatan pengorganisasian, memimpin dan mengendalikan. Lalu
yang kedua yaitu strategy and value creation. Pentingnya penciptaan nilai sendiri seperti saya ingin
membangun sebuah perusahaan sepatu dengan karena itu saya harus memiliki value creation yang
berhubungan dengan kenyamanan orang-orang untuk beraktivitas, dari terciptanya value creation
dan terbitlah kita memasuki pemilihan strategi apa yang tepat dalam menjalankan visi dan value
creation tersebut. Selanjutnya yaitu Firm Performance, kinerja perusahaan menjadi bagian penting
dalam manajemen perusahaan karena dapat menjadi nilai evaluasi dan nilai performa perusahaan
itu tersebut. Seperti halnya gambaran tentang mengevaluasi kondisi keuangan di perusahaan itu
tersebut, apakah memiliki kondisi keuangan yang baik atau tidak baik. Tanpa adanya penilaian serta
evaluasi, kita tidak dapat menemukan titik kekurangan atau kesalahan dalam menjalankan proses
bisnis. Sisi baiknya kita dapat menjadi lebih dekat apa nilai unggul yang kita miliki. Dan yang terakhir
yakni External Influences, bisa berupa standarisasi teknologi yang mengacu pada proses terciptanya
produk. Lalu trend serta customer orientation kita harus mengenal lebih dalam trend apa yang
sedang terjadi didalam negara tersebut dan customer orientation dimana kita berusaha memberikan
pelayanan semaksimal untuk kepuasan pelanggan bisa berupa pemberian informasi, kesopanan
dalam berkomunikasi, kecepatan pengiriman, dan lain-lain. Dengan adanya kepuasan pelanggan
pengaruh dari produk yang kita berikan maka muncul rasa ingin membeli kembali, rasa ingin membeli
produk yang lainnya, rasa memberikan pengalaman positif terhadap teman dan keluarga terdekat.
Politic, legal, culture, economic conditions juga harus menjadi pertimbangan, Apakah negara
tersebut EODB (Ease of doing business) nya memiliki peringkat teratas atau terendah? Sehingga kita
dapat mengetahui tantangan yang akan dialami dari perbedaan politic,legal,dan culture. Lalu
competitive dynamic dan industry structure yang terjadi dinegara tersebut, apakah kita akan
menghadapi struktur pasar yang bersifat monopoly? oligopoly? monopolistic perfect competition?
Jika negara tersebut menganut monopoly maka competitive yang terjadi menjadi semakin kecil
dibandingkan dengan struktur pasar monopolistic perfect competition (fast-food,fashion) yang
memiliki competitive yang rumit. Dari urutan tersebut kita dapat mengacu kembali kepada strategy
yang ingin kita gunakan demi menuju kesuksesan dalam bisnis internasional setelah kita
memperhatikan berbagai situasi dan kondisi yang terjadi dinegara tujuan.

Pada multidomestic strategy lebih disarankan pada pendekatan polycentrik, dimana pendekatan ini
cocok untuk bisnis multidomestic dengan alasan tidak terjadinya culture shock yang dialami oleh
tenaga kerja dan host country managers memiliki peluang lebih kecil untuk melakukan kesalahan
dalam kerja dikarenakan budaya, attitude, dan hukum sudah melekat pada diri mereka sejak kecil.
Contoh seperti perusahaan indonesia yang melakukan ekspansi bisnis internasional ke negara
singapore, tentu untuk mengisi position management harus lebih baik dari masyarakat singapore
dengan tujuan tidak terjadi ketimpangan pengaruh dilingkungan kerja yang menyebabkan buruknya
evaluasi kinerja perusahaan.

5. Jika negara yang menjadi tujuan bisnis memiliki pertumbuhan ekonomi rendah, tetapi potensi pasar
besar, apakah sebaiknya negara tersebut dapat dijadikan tujuan bisnis saudara? Jelaskan.
Tidak karena progress bisnis menjadi sangat lambat sekali dan menyebabkan pengembalian modal
yang sangat kecil nilainya, dikarenakan nilai GNP (Gross National Product) dinegara tersebut rendah
yang mengakibatkan pengeluaran atau pendapatan perbulan masyarakat terhadap negara tersebut
kecil. Sehingga potensi konsumen untuk membeli produk yang ingin kita promosikan tidak tercapai.
Maka dari itu pemilihan location sangat penting diperhatikan untuk jangka panjang, apakah dengan
penanaman modal dilokasi tersebut menghasilkan keuntungan yang bagus? risiko yang besar? Atau
pengeluaran biaya yang besar? Solusi terbaik yaitu pemilihan tempat dimana kondisi politik negara
tersebut stabil (Contohnya naik turunnya yang stabil harga saham efek politik). Lalu dilihat juga
kemampuan internal aset dalam membangun pengembangan suatu usaha, jangan membangun
bisnis yang tidak mendorong loyalty customers dan harus mempunyai strategi komitmen yang baik
dan matang (strategic commitment). Dan juga kapan kita memasuki market tersebut, apakah kita
first-mover? Jika iya, kita dapat memilki keuntungan seperti capturing customer demand yang tinggi,
meraih loyalty customer dengan mudah, dan tentu secara tidak langsung kita memiliki branding
yang sangat kuat di negara tersebut tentu dengan konsekuensinya yaitu pioneering cost yang tinggi
secara berjalannya waktu.

You might also like