You are on page 1of 20

MAKALAH

PENTINGNYA PENERAPAN KONSEP DASAR ILMU MANAJEMEN BAGI


ORGANISASI PERUSAHAAN
Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Pengantar Ilmu Manajemen
Dosen Nono Sugiono, S.E., M.M.

Disusun Oleh :
Salma Nurismi Suherman
NIM 382142005

PROGRAM STUDI S1 MANAJEMEN KARYAWAN


PERGURUAN TINGGI INDONESIA MANDIRI
BANDUNG
2022
i

KATA PENGANTAR
Puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Allah Subhanahu Wata’ala karena dengan
rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya saya dapat menyelesaikan tugas makalah
ini dengan baik meskipun masih banyak kekurangan didalamnya. Dan juga saya ucapkan
terima kasih kepada Bapak Nono Sugiono, S.E., M.M selaku Dosen mata kuliah
Pengantar Ilmu Manajemen yang telah memberikan tugas ini kepada saya. Saya sangat
berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta pengetahuan
kepada saya pribadi serta kita semua khususnya yang membaca makalah ini mengenai
Pentingnya Penerapan Konsep Dasar Ilmu Manajemen Bagi Organisasi Perusahaan. saya
menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari
kata sempurna. Oleh karena itu, saya berharap adanya kritik beserta saran demi perbaikan
makalah yang telah saya buat di masa yang akan datang, mengingat karena tidak adanya
sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun.

Bandung, 11 Mei 2022

Salma Nurismi Suherman

MAKALAH PENGANTAR ILMU MANAJEMEN | Salma Nurismi


ii

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ....................................................................................................... i


DAFTAR ISI .................................................................................................................... ii
BAB I ................................................................................................................................ 1
PENDAHULUAN ............................................................................................................ 1
1.1 Latar Belakang ....................................................................................................... 1
1.2 Rumusan masalah ................................................................................................... 1
1.3 Tujuan ..................................................................................................................... 1
BAB II .............................................................................................................................. 2
PEMBAHASAN ............................................................................................................... 2
2.1 Definisi dan pentingnya tujuan dalam manajemen ................................................. 2
2.1.1 Definisi Manajemen ......................................................................................... 2
2.1.2 Definisi Menurut Ahli ...................................................................................... 2
2.2 Unsur –unsur Manajemen ....................................................................................... 3
2.3 Peran penting yang harus diterapkan dalam ilmu manajemen................................ 3
2.3.1 Perencanaan (Planning) ................................................................................... 3
2.3.2 Pengorganisasian (Organizing) ........................................................................ 5
2.3.3 Pengarahan (Actuating) .................................................................................... 8
2.3.4 Pengawasan (Controlling) .............................................................................. 12
2.4 Pentingnya tujuan dalam suatu manajemen .......................................................... 15
BAB III ........................................................................................................................... 16
PENUTUP ...................................................................................................................... 16
3.1 KESIMPULAN ..................................................................................................... 16
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................................... 17

MAKALAH PENGANTAR ILMU MANAJEMEN | Salma Nurismi


1

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Konsep Dasar Manajemen sebetulnya sama usianya dengan kehidupan manusia,
mengapa demikian karena pada dasarnya manusia dalam kehidupan sehari-harinya tidak
bisa terlepas dari prinsip-prinsip Manajemen, baik langsung maupun tidak langsung. Kata
Manajemen jika secara etimologi berasal dari Bahasa perancis kuno yaitu
“Menagement”yang artinya seni melaksanakan dan mengatur. Dan dari semenjak ribuan
tahun yang lalu sampai dengan saat ini ilmu manajemen sangat diperlukan dalam segala
bidang organisasi ataupun perusahaan. Dimana orang-orang sekitar saling bekerja sama
untuk mencapai suatu tujuan yang telah ditetapkan.
1.2 Rumusan masalah
Berdasarkan uraian latar belakang di atas maka dapat ditentukan rumusan masalah dalam
makalah ini seperti:
1. Apa pengertian dan pentingnya manajemen ?
2. Unsur-unsur apa saja yang dibutuhkan oleh suatu manajemen ?
3. Apa saja hal yang harus diterapkan dalam Ilmu Manajemen?
4. Mengapa kita harus memiliki tujuan dalam manajemen ?
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahuai pengertian manajemen
2. Untuk mengetahuai Unsur-unsur yang dimiliki oleh manajemen
3. Untuk mengetahui ilmu dan seni manajemen
4. Untuk mengetahuai pentingnya tujuan dalam manajamen

MAKALAH PENGANTAR ILMU MANAJEMEN | Salma Nurismi


2

BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Definisi dan pentingnya tujuan dalam manajemen
2.1.1 Definisi Manajemen
Manajemen berasal dari kata to manage yang artinya mengatur. Istilah
Manajemen (management) telah diartikan oleh berbagai pihak dengan perspektif
yang berbeda, misalnya pengelolaan, pembinaan, pengurusan, ketata laksanaan,
kepemimipinan, pemimpin, ketata pengurusan, administrasi, dan sebagainya.
Manajemen itu merupakan suatu proses untuk mewujudkan tujuan yang
diinginkan.
2.1.2 Definisi Menurut Ahli
Beberapa definisi atau pengertian dari Manajemen menurut para ahli seperti yang
diuraikan oleh George R. Terry yang mengatakan bahwa manajemen merupakan
proses yang khas yang terdiri dari tindakan-tindakan seperti perencenaan,
pengorganisasian, menggerakan, dan pengawasan yang dilakukan untuk
menentukan serta mencapai sasaran-sasaran yang telah ditetapkan melalui
pemanfaatan sumber daya manusia serat sumber-sumber lainnya.
Eiji Ogawa, manajemen adalah perencanaan, pengimplementasian, serta
pengendalian dari setiap kegiatan yang dilakukan oleh setiap perusahaan, atau
organisasi dengan menetapkan setiap sasaran yang disempurnakan sesuai dengan
kondisi (fleksibel)
Drs. H. Malayu S.P.Hasibuan, menurutnya Manajemen adalah ilmu dan seni
mengatur proses pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber-sumber lainnya
secara efektif dan efisien untuk mencapai suatu tujuan tertentu.
Dari beberapa definisi diatas, saya dapat menyimpulkan bahwa :
1. Manajemen adalah suatu proses pengelolaan aturan secara komprehensif yang
melibatkan semua pihak dan sumber daya untuk mencapai tujuan bersama.
2. Manajemen mempunyai tujuan yang ingin dicapai.
3. Manajemen harus didasarkan pada pembagian kerja, tugas, dan tanggung
jawab.
5. Manajemen merupakan perpaduan antara ilmu dengan seni

MAKALAH PENGANTAR ILMU MANAJEMEN | Salma Nurismi


3

2.2 Unsur –unsur Manajemen


Unsur-unsur manajemen terdiri dari Man, Money, Methods, Materials, Machines, dan
Market jika disingkat menjadi 6M. Berikut akan saya jelaskan dibawah mengenai
pengertian dari unsur-unsur manajemen.
1. Man (Manusia) yaitu tenaga kerja manusia yang paling menentukan, baik dalam tenaga
kerja pimpinan maupun tenaga kerja operasional/pelaksana lapangan. Tanpa adanya
manusia maka tidak akan ada proses manajemen terjadi didalamnya.
2. Money (Uang) merupakan alat tukar dari besar atau kecilnya kegiatan pembiayaan
yang dapat diukur dari jumlah uang yang sudah beredar dalam suatu perusahaan atau
organisasi.
3. Methods (Metode) yaitu cara-cara yang dipergunakan dalam usaha organisasi atau
manajemen untuk mencapai tujuan.
4. Materials (Bahan) yaitu terdiri dari bahan setengah jadi dan yang sudah jadi, Bahan
adalah unsur yang sama pentingnya karena menjadi sarana dalam tercapainya tujuan.
5. Machines (Mesin) yaitu alat yang diperlukan atau dipergunakan untuk mempermudah
proses kerja serta dapat menghasilkan keuntungan yang lebih banyak.
6. Market (Pasar) yaitu Target pasar yang kita tuju untuk menjual barang dan jasa-jasa
yang sudah dihasilkan oleh perusahaan.
2.3 Peran penting yang harus diterapkan dalam ilmu manajemen
Pada dasarnya kemampuan manusia itu terbatas, sedangkan kebutuhannya tidak terbatas.
Usaha untuk memenuhi kebutuhan dan terbatasnya kemampuan dalam melakukan
pekerjaan mendorong manusia membagi pekerjaan, tugas, dan tanggung jawab. Dengan
adanya pembagian kerja, tugas, dan tanggung jawab ini maka terbentuklah kerja sama
dan keterikatan formal dalam suatu organisasi. Dalam organisasi ini maka pekerjaan yang
berat dan sulit akan dapat diselesaikan dengan baik serta tujuan yang akan diinginkan
tercapai.
Manajemen harus memiliki fungsi di dalamnya. Berikut adalah beberapa hal yang harus
diterapkan dalam penerapan ilmu manajemen yang baik bagi perusahaan atau organisasi
diantaranya :
2.3.1 Perencanaan (Planning)
Perencanaan adalah proses penentuan tujuan dan pedoman pelaksanaan dengan
memilih yang terbaik dari alternatif-alternatif yang ada. Perencanaan juga adalah
fungsi seorang manajer yang berhubungan dengan memilih tujuan-tujuan,
kebijaksanaan-kebijaksanaan, prosedur-prosedur, dan program-program dari
alternatif-alternatif yang ada.

MAKALAH PENGANTAR ILMU MANAJEMEN | Salma Nurismi


4

1. PERENCANAAN DAN PROSES MANAJEMEN


Untuk mengulangi penjelasan perencanaan sebagai suatu fungsi dasar dari proses
manajemen. Dapat beralasan yaitu perencanaan merupakan dasar (basic) dari
fungsi-fungsi dasar manajemen lainnya, seperti: peng-organisasian, penggerakan,
dan pengawasan. Karena tanpa kegiatan yang ditentukan oleh perencanaan, tak
ada gunanya pengorganisasian, peng-gerakan, dan pengawasan. Sudut pandangan
ini menekankan pentingnya perencanaan di dalam proses manajemen,
diasumsikan bahwa perencanaan mendahului ketiga fungsi manajemen lainnya
dalam prakteknya, benar atau tidak bukan merupakan soal. Umumnya seorang
manajer harus mempertimbangkan semua fungsi manajemen secara serentak.
Perencanaan memeberikan semua pola peker-jaan yang harus dikerjakan dan
dalam hal ini, memberikan dasar di mana fungsi manajemen lainnya bekerja.
Usaha pengorganisasian, misalnya harus sesuai dengan perencanaan yang dibuat,
begitupun dengan penggerakan dan pengawasan harus sesuai dengan apa yang
harus dilakukan untuk mencapai pekerjaan tertentu. Tak ada manajer yang dapat
mengorganisasikan, menggerakkan, dan mengawasi dengan sukses selama suatu
periode waktu tanpa mempunyai perencanaan. Dengan perencanaan merupakan
pedoman bertindak agar usaha mencapai tujuan tidak gagal total, dikarenakan
oleh adanya ketidak pastian situasi pada saat kegiatan pencapaian tujuan
dilaksanakan. Jadi, seorang manajer dalam melakukan aktivitasya terlebih dahulu
menyusun rencana sebagai pedoman dalam melakukan fungsi-fungsi lainnya
guna menghadapi unsur ketidak pastian itu.
2. PENGERTIAN DAN MANFAAT PERENCANAAN
Mengenai perencanaan sudah banyak yang memberi batasan atau definisi yang
berbeda satu sama lain formulasinya. Walaupun formulasi yang berbeda, namun
mempunyai inti yang sama. Secara umum dapat dikatakan perencanaan adalah
suatu kegiatan yang dilaksanakan sebelum melakukan tindakan
penyelenggaraannya, meliputi serangkaian keputusan termasuk penentuan tujuan,
kebijaksanaan, membuat program, menentukan metode dan prosedur serta
menetapkan jadwal waktu pelaksanaan. Orang yang melakukan kegiatan
perencanaan disebut perencana (planner). Dan pernyataan suatu keinginan yang
hendak dicapai disebut rencana (plan).
Perencanaan sebagai suatu proses, karena Perencanaan adalah suatu tindakan
pemilihan yang terbaik/menguntungkan dari berbagai alternatif dqlam usaha
pencapaian tujuan yang sifatnya berkesinambungan, dan tidak ada rencana yang
bersifat final, tetapi selalu merupakan bahan untuk diadakan perbaikan. Oleh
karena itu, rencana bukan merupakan hasil akhir dari proses perencanaan, akan
tetapi perencanaan adalah suatu catatan yang kompleks dari sejumlah putusan
yang saling berkaitan antara perencanaan awal dengan perencanaan berikutnya.

MAKALAH PENGANTAR ILMU MANAJEMEN | Salma Nurismi


5

Bila dilihat dari sisi proses pengertian perencanaan dapat dibagi menjadi tiga,
yaitu :
1. Fungsi perencanaan adalah proses dasar yang digunakan untuk memilih
tujuan dan menentukan bagaimana tujuan tersebut akan dicapai.
2. Fungsi manajemen, perencanaan adalah fungsi di mana pimpinan
menggunakan pengaruh atas wewenangnya untuk menentukan atau mengubah
tujuan dan kegiatan organisasi.
3. Pengambilan keputusan, perencanaan merupakan pengambilan keputusan
untuk jangka waktu yang panjang atau yang akan datang mengenai apa yang akan
dilakukan, bagaimana melakukannya, bilamana dan siapa yang akan
melakukannya, di mana keputusan yang diambil belum tentu sesuai, hingga
implementasi perencanaan tersebut dibuktikan di kemudian hari.
Sedangkan dalam hal kepentingannya perencanaan dapat dibagi dalam dua
katagori yaitu:
1. Perencanaan informal adalah rencana yang tidak tertulis dan bukan merupakan
tujuan bersama anggota suatu organisasi.
2. Perencanaan formal adalah rencana tertulis yang harus dilaksanakan suatu
organisasi dalam jangka waktu tertentu. Perencanaan formal merupakan rencana
bersama anggota korporasi, artinya, setiap anggota harus mengetahui dan
menjalankan rencana itu. Rencana formal dibuat untuk mengurangi ambiguitas
dan menciptakan kesepahaman tentang apa yang harus dilakukan.
2.3.2 Pengorganisasian (Organizing)
Pengorganisasian adalah suatu proses penentuan, pengelompokan, dan
pengaturan bermacam-macam aktivitas yang diperlukan untuk mencapai tujuan,
menempatkan orang-orang pada setiap aktivitas ini, menyediakan alat-alat yang
diperlukan, menetapkan wewenang yang secara relatif didelegasikan kepada
setiap individu yang akan melakukan aktivitas-aktivitas tersebut.
Organisasi (organization) dan pengorganisasion (organizing) memiliki hubungan
yang erat dengan manajemen. Organisasi merupakan alat dan wadah atau tempat
manejer melakukan kegiatankegiatannya untuk mencapai tujuan yang diinginkan
Dalam ilmu-ilmu sosial, organisasi dipelajari oleh periset dari berbagai bidang
ilmu, terutama sosiologi, ekonomi, ilmu politik, psikologi, dan manajemen.
Kajian mengenai organisasi sering disebut studi organisasi (organizational
studies), perilaku organisasi (organizational behaviour), atau analisa organisasi
(organization analysis). Organisasi pada dasarnya digunakan sebagai tempat atau
wadah dimana orang-orang berkumpul, bekerjasama secara rasional dan
sistematis, terencana, terorganisasi, terpimpin dan terkendali, dalam
memanfaatkan sumber daya (uang, material, mesin, metode, lingkungan),
saranaparasarana, data, dan lain sebagainya yang digunakan secara efisien dan
efektif untuk mencapai tujuan organisasi. atau dapat disebut sebagai bentuk

MAKALAH PENGANTAR ILMU MANAJEMEN | Salma Nurismi


6

formal dari sekelompok manusia dengan tujuan individualnya masing-masing


(gaji, kepuasan kerja, dll) yang bekerjasama dalam suatu proses tertentu untuk
mencapai tujuan bersama (tujuan organisasi). Agar tujuan organisasi dan tujuan
individu dapat tercapai secara selaras dan harmonis maka diperlukan kerjasama
dan usaha yang sungguh-sungguh dari kedua belah pihak (pengurus organisasi
dan anggota organisasi) untuk bersama-sama berusaha saling memenuhi
kewajiban masing-masing secara bertanggung jawab, sehingga pada saat masing-
masing mendapatkan haknya dapat memenuhi rasa keadilan baik bagi anggota
organisasi/pegawai maupun bagi pengurus organisasi/pejabat yang berwenang.
1. BENTUK-BENTUK ORGANISASI
Dalam hal manajemen terutama organizing, kita dapat membentuk suatu
organisasi yang memudahkan kita mencapai tujuan secara optimal.Untuk
memudahkan melihat bagaimana posisi seseorang dan hubungannya dengan
orang lain, maka timbulah berbagai bentuk organisasi. Menurut Malayu S.P.
Hasibuan (2003: 150) bentuk-bentuk organisasi yang lazim kita kenal adalah:
a. Organisasi Lini (Line Organization) Organisasi ini berbentuk garis dan
satuan-satuan bulat pada tingkat-tingkat yang diperlukan. Wewenang dan
pimpinan mengalir langsung kepada para kepala. Satuan organisasi ini memegang
wewenang bulat dan memikul tanggung jawab penuh mengenai segala hal yang
termasuk bidang kerja satuannya. Dengan demikian, para pelaksana bawahannya
menerima perintah dan petunjuk langsung dari satuan dan tanggung jawab
kepadanya.
b. Organisasi Lini dan Staf (Line and Staf Organization) Bentuk ini
dipergunakan apabila pimpinan dan organisasi dan bentuk line atau garis tidak
dapat menguasi seluruh seluk-beluk yang ada dibawahnya. Hal ini bisa terjadi
kalau organisasinya cukup besar, sehingga permasalahannya menjadi lebih ruwet.
Untuk itu pimpinan harus dibantu oleh staf yang terdiri dari beberapa ahli. Tenaga
staf ini tidak harus berada langsung di bawah pimpinan, tetapi dapat diletakan
pada satuan-satuan organisasi lain.
c. Organisasi Fungsional (Functional Organization) Berbeda dengan dua
bentuk di atas, bentuk fungsi ini mempunyai jalur wewenang yang diberikan
sepenuhnya kepada seseorang kepala atau pejabat yang dipandang ahli dalam
suatu urusan. Urusan yang dipegang ini dapat menyangkut bawahannya langsung
atau bawahan dan kepala yang lain, sesuai dengan bidang keahliannya. Jadi,
dalam organisasi ini tugas dan wewenang dapat menyilang.
d. Organisasi Panitia (Committee Organization) Dalam organisasi bentuk ini
wewenang diberikan kepada sekelompok orang yang ditunjuk untuk
melaksanakan kegiatan-kegiatan khusus, yang tidak dapat diselesaikan sendiri
oleh sekolah atau sebuah dewan. Organisasi komite mengutamakan
kepemimpinan, artinya dalam organisasi ini terdapat pimpinan kolektif
(presidium atau plural executive) dan komite ini bersifat manajerial.

MAKALAH PENGANTAR ILMU MANAJEMEN | Salma Nurismi


7

2. KOORDINASI
Koordinasi adalah proses untuk memadukan tujuan dan aktivitas dari unit-unit
yang ada, supaya tujuan secara keseluruhan dapat tercapai. Tanpa koordinasi, ada
kemungkinan masing-masing kerja keras, tetapi kurang mendukung organisasi
bahkan merugikan organisasi. Asas ini diperulukan agar suatu organisasi harus
memiliki keselarasan aktivitas di antara satuan/unit organisasi atau di antara
pimpinannya. Dengan adanya keselarasan dapat dihindari adanya konflik, rebutan
sumber atau fasilitas, duplikasi pekerjaan, dan adanya delay antar antar aktivitas.
Ada beberapa hal yang menjadi alasan mengapa koordinasi sangat
diperlukandalamsuatorganisasi,yaitu:
1. Perbedaan Sikap dan Pandangan Seseorang cenderung lebih dipengaruhi
pandangan tujuan organisasi yang lebih langsung menjadi tanggung jawab
merekan, misal bagian pemasaran, merasa yang paling penting adalah kegiatan
pemasaran.
2. Perbedaan Orientasi Waktu Bagian produksi, cenderung berorientasi jangka
operasional, dibanding bagian pengembangan produk, yang cenderung
berorientasi jangka panjang.
3. Perbedaan Hubungan Antara Manusia Misalnya di bagian produksi, yang
cenderung pragmatis dan rutin, proses komunikasi kurang berkembang, berbeda
dengan bagian pemasaran, yang sangat variatif, cenderung proses komunikasi
cenderung berkembang.
4. Perbedaan Formalitas Unit-unit organisasi yang pada umumnya memiliki
metode dan standar yang berbeda untuk mengukur kemajuan atau hasil kerja. ada
beberapa kegaitan organisasi yang dapat secara jelas terukur baik dari segi
ongkos, waktu, kualitas dan ada pula yang tidak jelas terukurnya. Untuk mencapai
koordinasi yang efektif antar kegiatan di dalam organisasi, dibutuhkan beberapa
pendekatan. Ada tiga jenis pendekatan yang dapat diterapkan, yaitu:
1. Pendekatan Teknik Manajemen
a. Hirarkhi Manajerial, rantai perintah yang terbentuk dalam organisasi,
mempermudah aliran informasi serta kerjasama antar unit organisasi.
b. Aturan dan Prosedur, dengan adanya pedoman inisemua orang dapat bertindak
secara tepat dan mandiri.
c. Rencana dan Sasaran, sebagai sarana untuk koordinasi yang baik, karena dapat
mengarahkan kegiatan darisetiap unit organisasi.

MAKALAH PENGANTAR ILMU MANAJEMEN | Salma Nurismi


8

2. Peningkatan Potensi Koordinasi


a. Sistem Informasi Vertikal, dengan proses informasi dari atas ke bawah dan dari
bawah ke atas, akan membantu proses koordinasi.
b. Hubungan lateral, hubungan yang langsung bersangkutan, bisa berupa kontak
langsung, bentuk komisi atau gugus.
3. Pengurangan Kebutuhan Koordinasi
a. Penyediaan Tambahan Sumber Daya. Penyediaan tambahan sumber daya dan
dana merupakan jalan keluar untuk membentuk unit-unit organisasi mengatasi
persoalan- persoalannya.
b. Pembentukan unit-unit organisasi yang mandiri. Kebutuhan atas koordinasi
dapat dikurangi dengan jalan membentuk unit-unit organisasi yang mampu
melaksanakan semua aspek tugas secara mandiri.
2.3.3 Pengarahan (Actuating)
Pergerakan atau Actuating adalah suatu tindakan untuk mengusahakan agar
semua anggota kelompok berusaha untuk mencapai sasaran yang sesuai dengan
perencanaan manejerial dan usaha-usaha organisasi. Jadi actuating artinya
menggerakkan orang-orang agar mau bekerja dengan sendirinya atau dengan
kesadaran secara bersama-sama untuk mencapai tujuan dikehendaki secara
efektif. Dalam hal ini yang dibutuhkan adalah kepemimpinan. Actuating adalah
Pelaksanaan untuk bekerja. Untuk melaksanakan secara fisik kegiatan dari
aktivitas tesebut, maka manajer mengambil tindakan-tindakannya kearah itu.
Seperti : Leadership (pimpinan), perintah, komunikasi dan conseling (nasehat).
George R. Terry (1986) mengemukakan bahwa actuating merupakan usaha
menggerakkan anggota-anggota kelompok sedemikian rupa hingga mereka
berkeinginan dan berusaha untuk mencapai sasaranperusahaan dan sasaran
anggota-anggota perusahaan tersebut oleh karena para anggota itu juga ingin
mencapai sasaran tersebut. Dari pengertian di atas, pelaksanaan (actuating) tidak
lain merupakan upaya untuk menjadikan perencanaan menjadi kenyataan, dengan
melalui berbagai pengarahan dan pemotivasian agar setiap karyawan dapat
melaksanakan kegiatan secara optimal sesuai dengan peran, tugas dan tanggung
jawabnya.Hal yang penting untuk diperhatikan dalam pelaksanan (actuating) ini
adalah bahwa seorang karyawan akan termotivasi untukmengerjakan sesuatu jika:
1. Merasa yakin akan mampu mengerjakan,
2. Yakin bahwa pekerjaan tersebut memberikan manfaat bagidirinya,
3. Tidak sedang dibebani oleh problem pribadi atau tugas lain yanglebih penting,
atau mendesak,
4. Tugas tersebut merupakan kepercayaan bagi yang bersangkutan Didalam
bahasa Inggris, ada lima istilah yang artinya hampir sama tetapi maknanya

MAKALAH PENGANTAR ILMU MANAJEMEN | Salma Nurismi


9

berbeda untuk pengeritan “menggerakan orang lain”, seperti dijelaskan berikut


ini.
(Husein Umar, 2000 : 77)
1. Directing, yakni menggerakan orang lain dengan memberikan berbagai
pengarahan,
2. Actuiting, yakni menggerakan orang lain dalam artian umum,
3. Leading, yakni menggerakan orang lain dengan cara menempatkan diri dimuka
orang-orang yang digerakan, membawa mereka ke suatu tujuan tertentu serta
memberikan contoh-contoh,
4. Commanding, yakni menggerakan orang lain disertai unsur paksaan, 5.
Motivating, yakni menggerakan orang lain dengan terlebih dahulu memberikan
alasan-alasan mengapa hal itu harus dikerjakan.
1. TUJUAN DAN FUNGSI PENGGERAKAN
Fungsi penggerakan dalam suatu organisasi adalah usaha atau tindakan dari
pimpinan dalam rangka menimbulkan kemauam dan membuat bawahan tahu
pekerjaannya sehingga dengan sadar menjalankan tugasnya sesuai dengan
rencana yang telah ditetapkan sebelumnya. Tindakan penggerakan ini oleh para
ahli adakalanya diperinci lebih lanjut ke dalam tiga tahap tindakan sebagai berikut
:
1. Memberikan semangat, motivasi, inspirasi atau dorongan sehingga timbul
kesadaran dan kemauan para petugas untuk bekerja dengan baik. Tindakan ini
juga disebut motivating.
2. Pemberian bimbingan lewat contoh-contoh tindakan atau teladan. Tindakan ini
juga disebut leading, yang meliputi beberapa tindakan seperti : pengambilan
keputusan, mengadakan komunikasi agar ada bahasa yang sama antara pimpinan
dan bawahan, memilih orang-orang yang menjadi anggota kelompok, dan
memperbaiki sikap, pengetahuan, dan keterampilan bawahan.
3. Pengarahan (directing atau commanding) yang dilakukan dengan memberikan
petunjuk-petunjuk yang benar, jelas dan tegas. Segala saran-saran dan perintah
atau instruksi kepada bawahan dalam pelaksanaan tugas harus diberikan dengan
jelas dan tegas agar terlaksana dengan baik terarah kepada tujuan yang telah
ditetapkan. Adapun fungsi pokok penggerakan didalam manajemen adalah
sebagai berikut :
1. Mempengaruhi orang-orang supaya bersedia menjadi pengikut.
2. Menaklukkan daya tolak orang-orang
3. Membuat seseorang atau orang-orang suka mengerjakan tugas dengan lebih
baik.

MAKALAH PENGANTAR ILMU MANAJEMEN | Salma Nurismi


10

4. Mendapatkan, memelihara dan memupuk kesetiaan pada pimpinan, tugas dan


organisasi tempat mereka bekerja.
5. Menanamkan, memelihara dan memupuk rasa tanggung jawab seorang atau
orang-orang terhadap Tuhan-nya, negara dan masyarakat. Jadi, pengarahan
merupakan fungsi manajemen yang sangat penting.
Sebab masing-masing orang yang bekerja didalam suatu organisasi mempunyai
kepentingan yang berbeda-beda. Supaya kepentingan yang berbeda-beda tersebut
tidak saling bertabrakan satu sama lain, maka pimpinan perusahaan harus dapat
mengarahkannya untuk mencapai tujuan perusahaan. Seorang karyawan dapat
mempunyai prestasi kerja yang baik, apabila mempunyai motivasi. Makadari itu,
tugas pimpinan perusahaan adalah memotivasi karyawannya agar mereka
menggunakan seluruh potensi yang ada dalam dirinya untuk mencapai hasil yang
sebaik-baiknya. Supaya manajer atau pimpinan perusahaan dapat memberikan
pengaraha yang baik, pertama-tama ia harus mempunyai kemampuan untuk
memimpin perusahaan dan harus pandai mengadakan komunikasi secara vertical.
Karena itu, pengarahan harus dilihat dari segi proses dan implementasinya.
Dimana proses implementasi program agar dapat dijalankan oleh seluruh pihak
dalam organisasi serta proses memotivasi agar semua pihak tersebut dapat
menjalankan tanggungjawabnya dengan penuh kesadaran dan produktifitas yang
tinggi. Kegiatan dalam fungsi pengarahan dan implementasi mengandung tiga
fungsi utama, yaitu :
1. Mengimplementasikan proses kepemimpinan, pembimbingan, dan pemberian
motivasi kepada tenaga kerja agar dapat bekerja secara efektif dan efisien dalam
pencapaian tujuan.
2. Memberikan tugas dan penjelasan rutin mengenai pekerjaan.
3. Menjelaskan kebijakan yang ditetapkan.

MAKALAH PENGANTAR ILMU MANAJEMEN | Salma Nurismi


11

2. MACAM-MACAM PENGGERAKAN
Pada umumnya, pimpinan menginginkan pengarahan kepada bawahan dengan
maksud agar mereka bersedia untuk bekerja sebaik mungkin, dan diharapkan
tindak menyimpang dari prinsip-prinsip dimuka. Adapun macam-macam
pengarahan yang dilakukan dapat berupa :
1. Orientasi. Orientasi merupakan cara pengarahan dengan memberikan informasi
yang perlu agar supaya kegiatan dapat dilakukan dengan baik. Pada umumnya,
orientasi ini diberikan kepada pegawai baru dengan tujuan untuk mengadakan
pengenalan dan memberikan pengertian tentang berbagai masalah yang
dihadapinya. Pegawai lama yang pernah menjalani orientasi tidak selalu ingat atau
paham tentang masalah-masalah yang pernah dihadapinya. Dengan demikian,
orientasi ini perlu juga diberikan kepada pegawai-pegawai lama agar mereka tetap
memahami akan peranannya.
2. Perintah. Perintah merupakan permintaan dari pimpinan kepada orang yang
berada dibawahnya untuk melakukan atau mengulang suatu kegiatan tertentu pada
keadaan tertentu. Jadi, perintah itu berasal dari atasan, dan ditunjukan kepada para
bawahan; atau dapat dikatakan bahwa aus perintah ini mengalir dari atas ke
bawah. Perintah tidak dapat diberikan kepada orang lain yang memiliki
kedudukan sejajar atau orang lain yang berada dibagian lain.
3. Delegasi Wewenang. Pendelegasian wewenang bersifat lebih umum jika
dibandingkan dengan pemberian perintah. Dalam pendelegasian wewenang ini
pimpinan melimpahkan sebagian dari wewenang yang dimilikinya kepada
bawahan. Kaitannya dengan macam-macam penggerakan yang merupakan proses
penggerakan adala memberikan perintah, petunjuk, pedoman dan nasehat serta
keterampilan dalam berkomunikasi. Penggerakan merupakan inti daripada
manajemen yaitu menggerakan untuk mencapai hasil, sedang inti dari
penggerakan adalah leading, harus menentukan prinsip-prinsip efisiensi,
komunikasi yang baik dan prinsip menjawab pertanyaan :
 Who (siapa)  Why (mengapa)  How (bagaimana)  What (apa)  When
(kapan)  Where (dimana)

MAKALAH PENGANTAR ILMU MANAJEMEN | Salma Nurismi


12

2.3.4 Pengawasan (Controlling)


Pengawasan adalah proses yang dilakukan untuk memastikan atau memantau
berbagai factor kegiatan dalam suatu perusahaan, agar sesuai dengan ketetapan-
ketetapan dalam rencana.
1. TUJUAN DARI FUNGSI PENGAWASAN
Fungsi perencanaan dan pengawasan mempunyai peranan yang sangat besar dalam
pencapaian tujuan perusahaan. Oleh karena itu, manajemen perusahaan harus benar-
benar dapat merencanakan dan mengendalikan aktivitas-aktivitas perusahaan dengan
cara tertentu yang erat kaitannya dengan kelangsungan hidup perusahaan. Pihak
manajemen harus menetapkan tujuan-tujuan yang relistis dan memikirkan strategi-
strategi yang efisien guna pencapaian tujuan tersebut.
Dalam kegiatan operasional suatu organisasi terdapat hubungan yang sangat erat
antara fungsi perencanaan dan pengawasan, mengingat antara kedua fungsi ini
mempunyai hubungan yang bersifet kausalitif. Perencanaan merupakan suatu proses
yang terus menerus untuk menentukan kejadian dan kegiatan yang diperlukan untuk
mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Perencanaan oleh manajemen merupakan
suatu kegiatan untuk merancang suatu keadaan dimasa depan yang dikehendaki
dengan cara seefektif mungkin untuk mewujudkannya. Tujuan utama dari proses
perencanaan adalah memberikan arahan atau petunjuk kepada tiap-tiap pemimpin
guna menentukan pengambilan keputusan operasional. Apabila dikatakan bahwa
proses perencanaan pada hakekatnya adalah merupakan suatu pengambilan
keputusan, maka proses pengawasan adalah suatu proses untuk menjamin
teralisasinya tujuan perencanaan. Secara singkat dapat dikatakan bahwa pengawasan
dapat didefinisikan sebagai suatu tindakan yang diperlukan untuk meyakinkan bahwa
tujuann, rencana dan standar dapat dicapai. Griffin (2000) menjelaskan bahwa
terdapat empat tujuan dari fungsi pengawasan. Keempat tujuan tersebut adalah
adaptasi lingkungan, meminimalkan kegagalan, meminimumkan biaya, dan
mengantisipasi kompleksitas dari organisasi.
1. Adaptasi Lingkungan, Tujuan pertama dari fungsi pengawasan adalah agar
perusahaan dapat terus beradaptasi dengan perubahan yang terjadi di lingkungan
perusahaan, baik lingkungan yang bersifat internal maupun lingkungan eksternal.
Pengawasan dan pengendalian perlu dilakukan agar perusahaan tetap bisa beradaptasi
terus dengan perubahan lingkungan. Dengan demikian, fungsi pengawasan tidak saja
dilakukan untuk memastikan agar kegiatan perusahaan berjalan sebagaimana rencana
yang telah ditetapkan, akan tetapi juga agar kegiatan yang dijalankan sesuai dengan
perubahan lingkungan, karena sangat memungkinkan perusahaan juga mengubah
rencana perusahaan disebabkan terjadinya berbagai perubahan di lingkungan yang
dihadapi perusahaan.
2. Meminimumkan Kegagalan, Tujuan kedua dari fungsi pengawasan adalah untuk
meminimumkan kegagalan, perusahaan perlu menjalankan fungsi pengawasan agar
kegagalan-kegagalan tersebut dapat diminimumkan.

MAKALAH PENGANTAR ILMU MANAJEMEN | Salma Nurismi


13

3. Meminimumkan Biaya, Tujuan ketiga dari fungsi pengawasan adalah untuk


meminimumkan biaya yaitu melalui optimalisasi dari fungsi pengawasan.
4. Antisipasi Kompleksitas Organisasi, Tujuan terakhir dari fungsi pengawasan
adalah agar perusahaan dapat mengantisipasi berbagai kegiatan organisasi yang
kompleks. Kompleksitas tersebut dari mulai pengelolaan terhadap produk, tenaga
kerja, hingga berbagai prosedur yang terkait dengan manajemen organisasi. Oleh
karena itu, jelas fungsi pengawasan memiliki peran penting untuk menjamin bahwa
kompleksitas tersebut dapat diantisipasi dengan baik. Sistem perencanaan dan
pengawasan yang baik tentu mempunyai beberapa karakteristik sebagai berikut :
1. Tujuan dan Strategi yang Ditentukan Secara Seksama Tujuan dan strategi
sebaiknya dibuat secara tertulis sehingga dapat diketahui oleh semua anggota team
manajemen. Tujuan tersebut sedapat mungkin menunjukkan tujuan organisasi sebagai
suatu kesatuan dan tujuan setiap unit organisasi atau pusat-pusat
pertanggungjawaban.
2. Struktur Organisasi yang Didasarkan atas Desentralisasi Struktur organisasi yang
baik dapat mencerminkan pendelegasian wewenang pembuatan keputusan dari
manajer atas kemanajer bawahannya dan sekaligus menentukan tanggungjawab
bawahan tersebut. Struktur organisasi tersebut juga didukung oleh deskripsi dan
klasifikasi tugas setiap bagian dalam organisasi.
3. Karyawan Yang Cukup Cakap, Berpengalaman, dan Terlatih Kualifikasi karyawan
tersebut diperlukan agar dapat mencapai prestasi yang diharapkan. Program seleksi,
evaluasi, pelatihan, dan pendidikan karyawan yang baik dapat menghasilkan
kualifikasi tersebut.
4. Sistem Penyusunan Program Yang Baik Sistem penyusunan program organisasi
memusatkan pada keluarga produk atau jasa dan programprogram lainnya yang akan
dilaksanakan dalam jangka panjang dimasa yang akan datang.
5. Sistem Penyusunan Anggaran Yang Baik Sistem penyusunan anggaran yang baik
dapat menunjukkan kesanggupan para menajer unit-unit organisasi atau pusat-pusat
pertanggungjawaban dalam melaksanakan program atau bagian program. Anggaran
tersebut dipakai sebagai dasar perbandingan dengan realisasinya. Program dan
anggaran yang ditentukan harus dapat mencerminkan standar prestasi untuk menilai
pelaksanaan.
6. Penggunaan Teknik-Teknik Untuk Perencanaan dan Pengawasan Untuk menyusun
perencanaan dan pengawasan yang baik dapat digunakan beberapa tekhnik
perencanaan dan pengawasan. Teknik-teknik tersebut diharapkan dapat memberikan
manfaat yang lebih besar dibandingkan dengan biayanya.
7. Sistem Akuntansi Yang Baik Sistem akuntansi yang baik diharapkan dapat
menghasilka informasi untuk :
a. Menilai prestasi para manajer dengan cara menunjukkan perbandingan antara
prestasi yang diharapkan dengan prestasi yang dicapai.

MAKALAH PENGANTAR ILMU MANAJEMEN | Salma Nurismi


14

b. Berbagai pihak eksternal yang berkepentingan terhadap organisasi. Informasi yang


dihasilkan sistem tersebut memiliki kualitas jika memenuhi kriteria relevan dan tepat
waktu.
8. Memberikan Umpan Balik Sistem perencanaan dan pengawasan yang baik dapat
memberikan umpan balik yang tepat waktu. Atas dasar umpan balik tersebut, prestasi
para manajer unit organisasi atau pusat pertanggungjawaban dapat di evaluasi dengan
menggunakan kriteria yang sudah ditentukan, sehingga dapat ditentukan penting
tidaknya dilakukan tindakan koreksi dan jenis tindakan koreksi jika diperlukan.
9. Dirancang Untuk Menjamin Efisiensi, Efektivitas, dan Kehematan Sistem
perencanaan dan pengawasan yang baik dirancang untuk dapat menilai efisiensi,
efektivitas, dan kehematan suatu organisasi sebagai satu kesatuan maupun untuk unit-
unit organisasi atau pusat-pusat pertanggungjawaban. Karakteristik tersebut diatas
diperlukan agar dapat dicapai pengawasan yang optimum.
Konsep yang digunakan sebagai pedoman adalah pengawasan yang optimum.
Pengawasan yang optimum berhubungan dengan pengawasan unit-unit organisasi
atau pusat-pusat pertanggungjawaban dengan cara yang masuk akal dengan
mendasarkan pada keseimbangan biaya dihubungkan dengan manfaatnya, dalam arti
manfaat pengawasan seharusnya lebih besar dibandingkan dengan biayanya. Konsep
pengawasan maksimum tidak dapat digunakan karena :
1. Tidak memungkinkan untuk dilaksanakan
2. Memerlukan biaya yang mahal, biaya tersebut kemungkinan besar tidak sesuai
dengan manfaatnya
2. BENTUK-BENTUK PENGAWASAN
Ada tiga bentuk dalam pengawasan, yaitu :
1. Pengawasan pendahuluan (feedforward control). Pengawasan pendahuluan, atau
sering disebut steering controls, dirancang untuk mengantisipasi masalah-masalah
atau penyimpanganpenyimpangan dari standar atau tujuan dan memungkinkan
koreksi dibuat sebelum suatu tahap kegiatan tertentu diselesaikan. Jadi, pendekatan
pengawasan ini lebih aktif dan agresif, dengan mendeteksi masalah-masalah dan
mengambil tindakan yang diperlukan sebelum suatu masalah terjadi. Pengawasan ini
akan efektif hanya bila manajer mampu mendapatkan informasi akurat dan tepat pada
waktunya tentang perubahan-perubahan dalam lingkungan atau tentang
perkembangan terhadap tujuan yang diinginkan.
2. Pengawasan yang dilakukan bersamaan dengan pelaksanaan kegiatan (concurrent
control). Pengawasan ini, sering disebut pengawasan "Ya-Tidak". screening control
atau "berhenti-- terus'; dilakukan selama suatu kegiatan berlangsung. Tipe
pengawasan ini merupakan proses di mana aspek tertentu dari suatu prosedur harus
disetujui dulu, atau syarat tertentu harus dipenuhi dulu sebelum kegiatan-kegiatan
bisa dilanjutkan, atau menjadi semacam peralatan "double-check" yang lebih
menjamin ketepatan pelaksanaan suatu kegiatan.

MAKALAH PENGANTAR ILMU MANAJEMEN | Salma Nurismi


15

3. Pengawasan umpan balik (feedback control). Pengawasan umpan balik, juga


dikenal sebagai pastaction controls, mengukur hasil-hasil dari suatu kegiatan yang
telah diselesaikan. Sebab-sebab penyimpangan dari rencana atau standar ditentukan,
dan penemuan-penemuan diterapkan untuk kegiatan-kegiatan serupa di masa yang
akan datang. Pengawasan ini bersifat historis, pengukuran dilakukan setelah kegiatan
terjadi.
2.4 Pentingnya tujuan dalam suatu manajemen
Menurut saya faktor utama terjadinya penerapan sistem manajemen dalam suatu
perusahaan karena adanya sebuah tujuan yang akan dicapai bersama yaitu seperti profit
dan keberlangsungan hidup dari usaha. Hal seperti ini berhubungan dengan 3 macam
unsur penting yaitu input, proses, output. Serta berpengaruh besar terhadap keefektifan
dan keefesienan dari sebuah usaha. Ini semua karena ilmu manajemen lah yang
membentuk terjadinya aktivitas yang berhubungan langsung dengan produksi, yaitu
kegiatan dengan masukan/input yang harus diproses sehingga akan menghasilakan output
yang disebut dengan produk, baik itu adalah berupa barang maupun jasa.
Setiap kegiatan yang dilakukan manusia diharapkan dapat mencapai tujuan yang
diinginkan seperti kita ketahui tujuan dalam manajemen sangat penting karena tujuan
tersebut dapat :
a. Terwujudnya suasana kerja yang aktif, inofatif, kreatif, efektif, menyenangkan dan
bermakna bagi para karyawan atau anggota
b. Terciptanya karyawan atau anggota yang aktif mengemangkan potensi dirinya untuk
memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, keperibadian, kecerdasan,
ahlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat bangsa dan Negara.
c. Tercapainya tujuan yang lebih efektif dan efisien dalam sebuah organisasi.
d. Terbekalinya tenaga profesional dengan teori tentang proses dan tugas administrasi
kepemimpinan (tertunjangnya profesi sebagai manajer atau konsultan manajemen).

MAKALAH PENGANTAR ILMU MANAJEMEN | Salma Nurismi


16

BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Konsep dasar manajemen yang merupakan ilmu sebagai suatu bidang pengetahuan yang
mengatur suatu organisasi untuk mencapai tujuan yang dilandasi dengan keahlian khusus.
Secara Etimologi Manajemen berasal dari bahasa perancis kuno yaitu “menagement”
yang artinya seni melaksanakan dan mengatur. Istilah Manajemen (management) telah
diartikan oleh berbagai para ahli dengan perspektif yang berbeda. Adapun unsur-unsur
manajemen itu terdiri dari 6M.
Manajemen itu sendiri memiliki fungsi yang terdiri dari : perencanaan, pengorganisasian,
pengarahan, dan pengendalian. Manajemen juga memiliki kepentingan dalam kehidupan
manusia yang mengharuskan kita untuk mempelajari, menghayati, dan menerapkannya
di lapangan.
Pentingnya manajemen juga sebagai ilmu dan seni untuk melakukan tindakan guna
mencapai tujuan, salah satunya adalah untuk terwujudnya suasana kerja yang aktif,
inovatif, kreatif, efektif, menyenangkan dan bermakna bagi para karyawan atau
anggotanya. Serta untuk menjaga keseimbangan diantara tujuan-tujuan yang saling
bertentangan.

MAKALAH PENGANTAR ILMU MANAJEMEN | Salma Nurismi


17

DAFTAR PUSTAKA

Hasibuan, Malayu S.P. 2011. Manajemen Dasar, Pengertian, dan Masalah. Jakarta :
Bumi Aksara.
https://ratnasari15.blogspot.com/2014/10/makalah-konsep-dasar-manajemen.html
https://konsultanmanajemenusaha.com/2017/06/06/pentingnya-penerapan-dan-tujuan-
utama-dari-manajemen-operasional-mo-bagi-organisasi-perusahaan
Modul E-Learning Buku Ajar Pengantar Manajemen

MAKALAH PENGANTAR ILMU MANAJEMEN | Salma Nurismi

You might also like