You are on page 1of 17

MAKALAH

PERENCANAAN, PENGORGANISASIAN & REVISI


PESAN BISNIS

Disusun oleh :

Silvi Oktaviani – 382389007

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI - STAN INDONESIA


MANDIRI

2023

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat-Nya
sehingga makalah dengan judul “Perencanaan, Pengorganisasian dan Revisi Pesan
Bisnis” ini dapat tersusun hingga selesai. Penyusunan makalah ini bertujuan untuk
memenuhi nilai tugas dalam mata kuliah Komunikasi Bisnis. Makalah ini disusun dari
berbagai sumber yang penulis dapat dari media elektronik seperti internet dan
perpustakaan. Selain itu, pembuatan makalah ini juga bertujuan agar menambah
pengetahuan dan wawasan bagi para pembaca.

Penulis berharap agar makalah ini diterimah dan bermanfaat bagi pembaca. Penulis
menyadari bahwa sebagai manusia tidak luput dari kekurangan, kiranya makalah ini bisa
diterima oleh pembaca. Penulis juga menerimah kritik dan saran dari pembaca.

Bandung, 29 September 2023

Penyusun

2
DAFTAR ISI

JUDUL…………………………………………………………………………… I

KATA PENGANTAR……………………………………………………………. 2

DAFTAR ISI……………………………………………………………………… 3

BAB I

PENDAHULUAN................................................................................................... 4

1.1 Latar Belakang.................................................................................................... 4

1.2 Rumusan Masalah............................................................................................... 5

1.3 Tujuan Penulisan................................................................................................. 5

BAB II

PEMBAHASAN...................................................................................................... 6

2.1 Perencanaan......................................................................................................... 6

2.2 Pengorganisasian Pesan – Pesan Bisnis ............................................................. 7

2.3 Revisi Pesan – Pesan Bisnis ............................................................................... 11

BAB III

PENUTUP............................................................................................................... 14

3.1 Kesimpulan........................................................................................................ 14

3.2 Saran................................................................................................................... 14

DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................. 15

3
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dalam suatu organisasi, pesan-pesan yang disampaikan oleh pemimpin kepada para
bawahan,terkadang tidak terorganisasi dengan baik. Hal ini menyebabkan pesan-pesan
yang disampaikan tidak mengenai sasaran atau hasilnya tidak sesuai dengan apa yang
dikehendaki. Dengan mengatur ide-ide secara logis, berurutan, dan tidak bertele-
tele, ide yang disampaikan akan dapat memuaskan kebutuhan-kebutuhan informasi,
motivasi, maupun praktis bagi audiens. Mengorganisasi pesan-pesan secara baik adalah
suatu keharusan dan menjadi tantangan bagi komunikator. Hal yang perlu diperhatikan
dalam mengorganisasi pesan-pesan yang baik sebagai berikut: Subjek dan tujuan
harus jelas, semua informasi harus berhubungan dengan subjek dan tujuan, ide-ide harus
dikelompokkan dan disajikan dengan cara yang logis, semua informasi yang penting
harus sudah tercakup. Revisi dalam organisasi atau perusahaan sangat diperlukan agar
pesan-pesan bisnis yang telah direncanakan dan dibuat tersebut dapat ditinjau ulang
atau disempurnakan untuk menghindari terjadinya kesalahan ketik atau kekurangan
lainnya, sehingga sesuai dengan maksud dan tujuan yang dikehendaki.

Menulis pesan-pesan bisnis sangat berbeda dengan menulis pesan-pesan yang bersifat
pribadi. Dalam menulis pesan-pesan bisnis yang baik diperlukan proses pemikiran,
tenaga, dan waktuyang cukup. Akan berbahaya apabila penyampaian pesan-pesan
bisnis cenderung dilakukan secara asal-asalan dan ceroboh, baik dari sisi substansi isi
pesan maupun format penulisannya.
Keterampilan dalam merevisi pesan-pesan bisnis sangat diperlukan oleh para pelaku
bisnis agar maksud dan tujuan yang dikehendaki bisa sesuai dengan apa yang
direncanakan. Pemilihan kata yangtepat dan pengembangan paragraf yang efektif
sangat diperlukan dalam pembuatan revisi pesan-pesan bisnis yang efektif

4
1.2 Rumusan Masalah

1.1.1 Pengorganisasian Pesan Pesan Bisnis


1.1.2 Revisi Pesan – Pesan Bisnis

1.3 Tujuan Penulisan

Makalah ini memiliki tujuan untuk memberikan pemahaman yang mendalam tentang
manajemen produksi dan operasi . Berikut adalah tujuan penulisan makalah ini:
1.1.3 Memenuhi tugas mata kuliah Komunikasi Bisnis
1.1.4 Untuk mengetahui alasan mengapa pesan-pesan tak terorganisasi dengan baik
1.1.5 Untuk menjelaskan betapa pentingnya pengorganisasian pesan-pesan yang baik
1.1.6 Untuk mengetahui bagaiamana pengorganisasian pesan-pesan bisnis melalui outline

5
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 PERENCANAAN

Perencanaan pesan merupakan suatu langkah strategis bagi pencapaian tujuan


organisasi secara menyeluruh dan merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan
komunikasi. Pesan-pesan bisnis yang terencana dengan baik akan mempermudah
pencapaian tujuan komunikasi. Perencanaan pesan merupakan suatu langkah strategis
bagi pencapaian tujuan organisasi secara menyeluruh dan merupakan salah satu factor
penentu keberhasilan komunikasi. Pesan–pesan bisnis yang terencana dengan baik akan
mempermudah pencapaian tujuan komunikasi. Untuk membuat perencanaan bisnis yang
baik komunikator perlu melakukan analisis audiens. Caranya adalah dengan
mengembangkan profil audiens dan menganalisa pemuasan konsumen. Komunikator
mengantisipasi rekasi audiens, memperkirakan jumlah, mengetahui hubungan
komunikator dengan audiens apakah kenal atau tidak. Untuk pemuasan audiens
komunikator perlu mengetahui kebutuhan informasi audiens. Pemuasan juga bisa
dilakukan dengan motivasional dengan pendekatan argumentasi, rasional, dan emosi
audiens. Pemuasan emosional digunakan untuk mengubah perilaku audiens. Akan tetapi
ada hambatan yaitu audiens cederung tidak mau berubah untuk hal baru.

Penentuan ide pokok untuk menemukan cara mencapai tujuan tertentu bisa
dilakukan dengan brainstorming. Brainstorming dilakukan melalui beberapa cara : story
teller tour, random list, CFR (Conclusion Finding Recommendation)Worksheet, question
and answer chain, dan journalist approach. Dalam seleksi saluran perlu dipertimbangkan
beberapa hal yaitu tingkat kepentingan, formalitas, kompleksitas,kerahasian, emosi,
biaya, dan harapan audiens. Saluran lisan memiliki kelebihan cepat mendapat feedback
dan menyampaikan pesan, audiens merasa nyaman, reaksi audiens terbaca, dan ekonomis.
Bentuk saluran lisan adalah percakapan, wawancara, diskusi, seminar, lokakarya,
pelatihan, pidato, dan presentasi. Saluran lisan informal itu tidak terstruktur tapi ide
lancer. Saluran lisan formal terjadi saat RUPS, presentasi, dan penganugerahan. Alat
Bantu yang digunakan adalah film, video, rekaman, LCD, dan slide. Menurut Dewi,
(2006) perencanaan pesan bisnis adalah tindakan yang dilakukan sebelum menyusun

6
pesan bisnis agar pesan bisnis yang dibuat dapat menarik perhatian, mudah dibaca, dan
mudah dipahami. Menurut Purwanto, (2006) perencanaan pesan bisnis merupakan suatu
langkah strategis bagi pencapaian tujuan suatu organisasi secara menyeluruh, dan
merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan komunikasi.

2.2 PENGORGANISASIAN PESAN – PESAN BISNIS

1. Hal-Hal yang Menyebabkan Pesan-Pesan Tak Terorganisir dengan Baik


Dalam suatu organisasi, pesan-pesan yang disampaikan oleh pemimpin kepada para
bawahannya, kadang kala tak terorganisasi dengan baik. Hal tersebut dapat menyebabkan
pesan-pesan yang disampaikan tidak mengenai sasaran, atau hasilnya tidak sesuai denga
napa yang dikehendaki. Beberapa hal yang menyebabkan pesan-pesan tidak terorganisasi
dengan baik yaitu :
a. Beretele-tele
Sering kali pesan pembuka awal sebuah surat terlalu panjang hingga mencapai beberapa
paragraph, baru kemudian masuk ke topik bahasan. Dengan kata lain, pesan-pesan awal
terlalu bertele-tele, sehingga pembaca memerlukan waktu yang cukup lama untuk
memahami maksud pesan-pesan yang disampaikan.
b. Memasukan Bahan-bahan yang Tiak Relevan
Adanya informasi yang tidak relevan dan tidak penting dalam pesan-pesan yang
disampaikan kepada audiens. Informasi yang tidak relevan, dismaping membuang-buang
waktu, juga dapat membuat pesan-pesan yang disampaikan menjadi kabur, tidak jelas,
dan sulit dipahami. Oleh karena itu, sebaiknya hanya informasi relevan dan penting saja
yang disampaikan kepada audiens.
c. Menyajikan ide-ide Secara Tidak Logis
Penyebab selanjutnya yang menyebabkan pesan-pesan tidak terorganisasi adalah adanya
ide-ide yang tidak logis dan tidak terkait dengan topik ketidaklancaran komunikasi karena
audiens. Hal tersebut menyebaban ketidaklancaram komunikasi karena audiens akan sulit
mengerti pesan-peaan yang disampaikan.

d. Informasi Penting Kadang Tidak Tercakup di dalam Pembahasan


Apabila pesan-pesan yang tidak relevan, pesan-pesan yang tidak penting, dan pesan-
pesan yang bersifat bombastis lebih dominan, ada kecenderungan poin-poin yang penting
justru terlupakan dalam topik pembahasan. Karena focus membahas hal-hal yang hanya

7
bersifat pelengkap atau pendukung saja, poin-poin yang seharusnya memperoleh porsi
bahasan lebih besar menjadi terabaikan.
2. Pentingnya Pengorganisasian yang Baik

Dengan mengatur ide-ide secara logis, berurutan, dan tidak bertele-tele, ide yang
dismapaikan akan dapat meuaskan kebutuhan-kebutuhan informasi, motivasi maupun
praktis bagi para audiens. Mengorganisasi pesan-pesan secara baik adalah sebuah tantangan
bagi komunikator. Ada 4 hal yang perlu diperhatikan untuk dapat mengorgaisasikan pesan-
pesan dengan baik, yaitu :

a. subjek dan tujuan haruslah jelas

b. semua informasi harus berhubungan dengan subjek dan tujuan

c. ide-ide harus dikelompokkan dan disajikan dengan cara yang logis

d. semua infromasi yang penting harus sudah tercakup

Suatu pesan yang disusun dengan baik akan membantu audiens memahami pesan yang
disampaikan, membantu audiens menerima pesan, menghemat waktu audiens, dan
mempermudah pekerjaan komunikator.

a. Membantu Audiens Memahami Suatu Pesan


Dengan mengemukakan poin-poin penting secara jelas, Menyusun ide-ide secara logis dan
runtut, dan memasukkan semua informasi yang relevan dalam pesan, audiens dengan mudah
akan memahami maksud atau tujuan pesan.
b. Membantu Audiens Menerima Suatu Pesan
Pengorganisasian pesan-pesan yang baik di samping membantu audiens dalam memahami
maksud pesan, juga membantu audiens untuk dapat menerima isi pesan tersebut. Misalnya
seorang konsumen yang mengadukan masalah pembelian suatu prouk kepada manajer toko
memperoleh jawaban yang tidak menyenangkan dan menigecewakannya. Mungkin saja surat
jawaban yang diberikam telah disusun secara logis sehingga dapat dipahami maksudnya,
tetapi tidak dapat diterima oleh konsumen karena gaya Bahasa yang digunakan terlalu
menusuk pada sasaran ( to the pont ).
c. Menghemat Waktu

8
Dengan menyampaikan informasi atau ide-ide yang relevan, maka waktu audiens pun tidak
terbuang sia-sia. Disamping itu, audiens juga dapat dengan mudah mengikuti alur pemikiran
pesan yang disampaikan, tanpa harus memeras otak dan mengerutkan dahi.
d. Mempermudah Pekerjaan Komunikator
Pengorganisasian pesan-pesan yang baik dapat membantu pekerjaan komunikator, sehingga
dapat selesai lebih cepat dan hemmat waktu. Hal ini merupakan factor yang sangat penting
dalam dunia bisnis, agar penyelesaian pekerjaan berjalan dengan baik, cepat, dan efisien.
Denngan mengetahui apa yang ingin disampaikan dan mengetahui cara menyampaikannya,
rasa percaya diri komunikator, semakin cepat dan efisien ia menyelesaikan pekerjaan.

3. Pengorganisasian Pesan – Pesan Melaluli Outline


Pada dasarnya, untuk mencapai pengorganisasian yang baik diperlukan dua pross tahapan,
yaitu Mendefinisikan dan Mengelompokan ide-ide kemudian menetapkan urutan ide-ide
dengan perencanaan organisasional yang terpilih secara hati-hati.

1. Mendefinisikan dan Mengelompokkan ide-ide


Memutuskan apa yang harus dikatakan adalah maslaah mendasar bagi setiap
komunikator yan harus dipecahkan. Jika materi yang disajikan lemah dan tidak memiliki
suatu gaya menarik, fakta yang ada dapat menjadi kabur. Cepat atau lambat, audiens akan
menyimpulkan bahwa yang disampiakan benar-benar tidak mempunyai sesuatu yang bernilai
sedikitpun. Semua kegiatan komunikasi, baik menelpon, mebuat 3 paragraf surat, atau
menulis laporan 200 halaman, harus dimulai dengan mendefinisikan isi materinya. Semakin
panjang dan kompleks materi yang akan disampaikan, semakin penting tahap pertama ini.
Apabila pesan yang disusun panjang dan kompleks, pembuatan outline sangat diperlukan dan
menjadi penting artinya. Hal ini dikarenakan dengan adanya sebuah outline akan membantu
dalam memvisualisasikan hubungan antara bagian yang satu dengan bgaian yang lainnya.
Disamping itu, outline juga akan memberikan arahan sehingga komunikator dapat
menyampaikan ide-ide dengan cara yang sistematik, efisien dan efektif. Melalui perencanaan
yang baik, outline akan membantu komunikator mengekspresikan transisi antara ide-ide
sehingga audiens akan mengerti dan memahami pola pemikiran komunikator.
Susunan suatu outline secara garis besar dapat digolongkan ke dalam tiga golongan, yaitu :
• Mulailah dengan ide pokok

9
Ide pokok (main idea) akan membantu menetapkan tujuan dan strategi umum dari suatu
pesan. Idde pokok tersebut dapat dirangkum ke dalam dua hal yaitu:
(a) hal-hal apa yang diinginkan agar dilakukan atau dipikirkan oleh audience,
(b) alasan yang mendasar, mengapa mereka harus melakukan atau memikirkannya. Ide pokok
merupakan titik awal untuk membuat outline.

• Nyatakan poin-poin pendukung yang penting


Setelah menetapkan ide pokok pesan yang akan disampaikan, tahap kedua adalah menyusun
poin-poin penting lainnya, sebagai pendukung ide pokok.

• Ilustrasi dengan bukti-bukti


Tahapan ketiga dalam menyusun outline adalah memberikan ilustrasi dengan
mengemukakan bukti yang berhasil dikumpulkan. Semakin banyak bukti yang dapat
disajikan, semakin baik outline yang dibuat.

2. Menentukan urutan dengan rencana organisional


Setelah selesai mendefinisikan dan menggolongkan ide-ide, langkah selanjutnya
adalah menentukan urutan penyampaian materi. Untuk menentukan urutan penyampaian
materi, ada dua pendekatan penting yang dapat digunakan, Yaitu:

• Pendekatan langsung
Pendekatan langsung sering disebut juga dengan istilah pendekatan deduktif, di mana ide
pokok muncul paling awal kemudian di ikuti bukti pendukungnya.

• Pendekatan tidak langsung


Sering disebut juga dengan istilah pendekatan induktif, di mana bukti-bukti muncul terlebih
dahulu kemudian diikuti dengan ide pokoknya.

Kedua pendekatan dasar tersebut dapat diterapkan baik untuk pesan singkat (memo
dan surat) maupun pesan formal/panjang (laporan, usulan, dan presentasi). Untuk
menentukan pendekatan yang akan digunakan, reaksi audience terhadap maksud/tujuan
pesan dan tipe/jenis pesan yang akan disampaikan harus dianalisis terlebih dahulu.

10
Secara umum, pendekatan langsung cocok digunakan manakala para audience mempunyai
hasrat, tertarik, senang, atau bersikap netral terhadap pesan yang akan disampaikan. Tetapi
jika mereka menolak, yang anda sampaikan, lebih baik digunakan pendekatan tak langsung.
Kesimpulanya, jika reaksi para audience positif, gunakanlah pendekatan langsung; dan
sebaliknya, jika reaksi audience negatif, gunakanlah pendekatan tak langsung Setelah
menganalisis kemungkinan reaksi para audiens dan memilih suatu pendekatan umum,
langkah berikutnya adalah menentukan rencana organisasional yang paling cocok diantara
bebagai model berikut :
• Direct request: penyampaian yang langsung pada poin yang dituju (to the point),
cocok menggunakan pendekatan pendekatan langsung.
• Pesan-pesan rutin, good news, atau goodwill: cocok dengan menggunakan
pendekatan langsung.
• Pesan-pesan bad news: pendekatan yang dapat diterapkan adalah pendekatan tak
langsung.
• Pesan-pesan persuasive: pendekatannya adalah dengan cara tak langsung.

2.3 REVISI PESAN BISNIS
Setelah tahapan perencanaan, pengorganisasian, dan pembuatan (penulisan) pesan-
pesan bisnis, langkah selanjutnya adalah melakukan koreksi, penyempurnaan atau
perbaikan(revisi) terhadap pesan-pesan bisnis. Revisi sangat diperlukan agar pesan-pesan
bisnis yang telah direncanakan dan dibuat tersebut dapat ditinjau ulang atau disempurnakan
umtuk menghindari kemungkinan terjadinya kesalahan ketik atau kekurangan lainnya,
sehingga sesuai dengan maksud dan tujuan yang dikehendaki.
Revisi merupakan langkah terakhir dalam mengembangkan pesan-pesan bisnis
secara efektif. Setiap pesan bisnis perlu diedit baik menyangkut masalah isi dan
pengorganisasiannya. Gaya penulisan yang efektif dimulai dengan pemilihan kata yang tepat.
Dalam memilih kata perlu diperhatikan antara lain memilih kata yang sudah familier sudah
dikenal secara umum, singkat, dan hindarkan kata yang memiliki pengertian ganda.
Penulisan pesan-pesan bisnis yang paling efektif akan mencakup keseimbangan
pemilihan terhadap ketiga jenis kalimat yaitu kalimat sederhana, majemuk, dan kompleks.
Kalimat-kalimat yang singkat dan menggunakan kalimat aktif akan mempermudah audiens

11
anda dalam memahami maksud dan tujuan suatu pesan-pesan bisnis. Dalam
mengembangkans uatu paragraph dapat dilakukan dengan berbagai macam cara antara lain
dengan menggunakan ilustrasi , perbandingan, pembahasan mengenai sebab akibat,
melakukan klasifikasi (pengelompokan), dan pembahasan mengenai pemecahan masalah
(problem solving). Pusatkan perhatian pada ide tunggal, dan usahakan untuk setiap paragraph
singkat saja.

Revisi pesan bisnis dibutuhkan supaya pesan yang akan dikirim dapat diperiksa untuk
mencegah kesalahan atau kekurangan, sehingga dapat dilakukan perubahan sesuai
kebutuhan.

Melakukan Revisi Pesan Bisnis

Dalam menulis pesan bisnis harus cermat dan teliti serta dilakukan konfirmasi kepada
komunikator, apakah pesan bisnis tersebut telah sesuai atau sebaliknya.

• Pesan Bisnis Tertulis

Revisi pesan bisnis tertulis, melalui beberapa tahapan penting yaitu melakukan proses editing
konten, gaya penulisan dan pengorganisasian, mengedit teknis penulisan, serta mengedit
format dan layout.

• Pesan Bisnis Lisan

Revisi pesan bisnis lisan meliputi editing atau revisi substansi inti pesan, pengorganisasian
pesan, dan gaya bahasa.

Pemilihan Kata dan Kalimat Pesan Bisnis yang Efektif

Revisi pesan bisnis pada kata dan kalimat harus dilakukan, supaya kata dan kalimat yang
digunakan dalam pesan bisnis tersusun dengan baik dan tepat. Pemilihan kata dan kalimat
dalam penyampaian pesan bisnis sangat penting. Beberapa hal yang perlu diperhatikan.

• Memilih kata familiar

Pemilihan kata yang tidak asing akan membantu komunikator untuk menyampaikan pesan
bisnis yang mudah dipahami dan dimengerti.

12
• Memilih kata-kata to the point

Susunan kata dan kalimat yang to the point akan mempermudah audiens dalam memahami
pesan bisnis yang disampaikan oleh komunikator. Namun, perlu diperhatikan kaidah
penggunaan bahasa, yaitu menggunakan kaidah bahasa yang baik dan benar.

• Menghindari kata-kata ambigu

Hindari kata-kata ambigu saat menyampaikan pesan bisnis, karena akan menyebabkan
penafsiran dan persepsi yang berbeda di antara audiens. Yang kemudian akan menimbulkan
tidak tercapainya tujuan dan maksud dari pesan bisnis kepada audiens.

Menyusun Kalimat Efektif

Kalimat efektif adalah bentuk kalimat yang disusun dengan baik dan benar sesuai dengan
susunan yang biasa digunakan dalam penulisan pesan bisnis. Terdapat tiga jenis kalimat
efektif, yaitu kalimat sederhana, kalimat majemuk, dan kalimat kompleks. Dalam
penyusunan paragraf pesan bisnis, perlu adanya pengembangan kalimat. Berikut merupakan
metode pengembangan paragraf, yaitu pengilustrasian, perbandingan, pembahasan sebab-
akibat, klasifikasi, dan pemecahan masalah.

13
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Dalam menjalan kan tugas di Perusahaan seseorang akan melakukan berbagai tugas
Komunikasi, baik secara lisan maupun tulisan. Apapun tugas kita dan seberap kompleks tugas
Komunikasi yang harus dijalankan, Komunikasi efektif merupakan kunci untuk berhasil.
Selain itu, Pesan-pesan bisnis haeus hidup, ringkas dan mudah dibaca untuk
mendapatkan perhatian yang diinginkan dari pembaca. Sasaran penulisan yang efektif adalah
menyatakan gagasan bukan mengesankan penerimaan. Cara terbaik untuk melakukan
penulisan pesan bisnis yang efektif adalah mengikuti proses penulisan sitematis.
Komunikator bisnis yang efektif melakukan sejumlah langkah sistematis Ketika menyusun
komunikasi tertulis.
Kemampuan menulis pesan-pesan bisnis merupakan modal yang sangat berharga
untuk tercapainya tujuan Komunikasi bisnis yang efektif. Memahami dasar-dasar
Komunikasi tertulis sangat penting dan kritikal karena pentingnya penulisam yang baik
dalam aktifitas bisnis sehari-hari yang bersifat rutin mengetahui apa yang akan dikatakan atau
disampaikan dan bagaimana menyampaikannya juga sama pentingnya. Jadi kita perlu
mendesain pesan-pesan yang mempunyai makna yang jelas dan dapat menciptakan impresi
kesan yang menguntungkan.

3.2 SARAN
Dalam menyampaikan satu pesan, terkadang kita sering salah baik dalam penyampaian
maupun dalam pemakaian kata-kata yang sulit dicerna oleh komunikan. Apalagi dalam dunia
bisnis, seorang pemimpin Perusahaan harus dapat menyampaikan suatu pesan secara tegas
dan jelas baik secara tertulis maupun secara lisan. Untuk itu, sangatlah penting dilakukan
pengorganisasian dan revisi dalam penulisan pesan-pesan bisnis yang selalu diikuti dengan
Latihan-latihan atau praktik-praktik dalam kehidupan sehari-hari.

14
DAFTAR PUSTAKA

Pesan Bisnis: Perencanaan, Pengorganisasian, dan Revisi - studienwelt

https://vianisilv.wordpress.com/2015/04/30/152/

Dunia Arsawa (argafeb.blogspot.com)

blog serba bisa: MAKALAH REVISI PESAN - PESAN BISNIS

15
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Menurut Jay Heizer dan Barry Render manajemen produksi dan operasi adalah
serangkaian kegiatan yang menghasilkan nilai dalam bentuk barang dan jasa dengan
mengubah input menjadi output.
• Bahwa manajemen operasi dan produksi merupakan serangkaian proses
dalam menciptakan barang dan jasa atau kegiatan mengubah bentuk
dengan menciptakan atau menambah manfaat suatu barang dan jasa yang
akan digunakan untuk memenuhi kebutuhan manusia.
• Suatu sistem produktif adalah proses pengubahan masukan-masukan
sumber daya menjadi barang-barang dan jasa .
• Manajemen operasi dapat juga didefinisikan sebagai pelaksan kegiatan-
kegiatan manajerial yang dibawakan dalam pemilihan, perancangan,
pembaharuan, pengoperasian dan pengawasan sistem produktif.
• Pentingnya mempelajari manajemen poduksi adalah topik-topik yang
dipelajari dalam manajemen produksi berkaitan dengan desain, operasi dan
pengawasan sisi penawaran organisasi-organisasi.

16
• Proses pembuatan keputusan diawali dengan perumusan masalah yang
dilakukan dengan menguji hubungan sebab-akibat, mencari
penyimpangan-penyimpangan, dan yang paling penting adalah
berkonsultasi dengan pihak lain.
3.2 Saran
Dalam dunia bisnis, manajemen produksi dan operasi serta peramalan sangat perlu
untuk di mengerti oleh pihak-pihak yang bersangkutan langsung di dalam perusahaan itu
sendiri. Hal ini di perlukan untuk kepentingan perusahaan, karena dengan adanya
pemahaman tentang manajemen operasi dan produksi serta peramalan perusahaan dapat
mengetahui hal-hal penting yang harus di lakukan perusahaan itu sendiri untuk masa yang
akan datang.

DAFTAR PUSTAKA

1. Manajemen Produksi dan Operasi (kajianpustaka.com)


2. http://www.contohmakalah.co.cc/2010/01/manajemen-produksi-dan-operasi
3. https://id.wikipedia.org/wiki/Produksi
4. https://www.pelajaran.co.id/manajemen-produksi-dan- operasi/
5. https://www.studocu.com/id/document/universitas-negeri-
semarang/manajemen-stratejik/manajemen-produksi-dan-operasi/45342843

17

You might also like