You are on page 1of 34

MAKALAH

KETERAMPILAN KOMUNIKASI DALAM MEMBANGUN


HUBUNGAN BISNIS YANG BAIK

Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas akhir mata kuliah Komunikasi Bisnis
Referensi dari Bab 1, 2, 3, 4, 6, 10 dan 12
Dosen Pengampu: Nono Sugiono,SE,MM

Oleh:
Nur Salsa Auliya
NIM : 372389030

Perguruan Tinggi Indonesia Mandiri


Jl. Belitung No.07 Merdeka, Kec. Sumur Bandung Kota Bandung,
Jawa Barat 40113
2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena dengan karunia,
limpahan nikmat, rahmat, taufik serta hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan tugas
makalah yang berjudul “Keterampilan Komunikasi dalam Membangun Hubungan Bisnis
yang Baik” dengan baik dan sesuai dengan waktu yang telah di tentukan. Makalah ini
membahas berbagai aspek keterampilan komunikasi, termasuk komunikasi verbal, non-
verbal, dan teknologi.
Keterampilan komunikasi memiliki peran sentral dalam kesuksesan dunia bisnis
yang kompetitif saat ini. Kemampuan untuk berkomunikasi dengan efektif tidak hanya
merupakan suatu keahlian, tetapi juga merupakan fondasi dari hubungan bisnis yang kuat
dan berkelanjutan. Makalah ini bertujuan untuk menggali lebih dalam tentang bagaimana
keterampilan komunikasi memengaruhi dinamika hubungan bisnis dan mengidentifikasi
strategi yang dapat digunakan untuk membangun hubungan yang sehat dan saling
menguntungkan antara pelaku bisnis.
Pada kesempatan kali ini penulis mengucapkan terima kasih yang tak terhingga
kepada dosen yang telah memberikan bimbingan, arahan, serta ilmu yang berharga dalam
perjalanan studi penulis. Pengalaman belajar yang penulis dapatkan telah memberi
landasan kuat untuk menyusun makalah ini dengan sebaik mungkin. Penulis juga
mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan dukungannya
tanpa henti kepada penulis, baik secara moral atau moril.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang positif
dan membangun dari pembaca untuk perbaikan selanjutnya. Akhir kata, Penulis berharap
semoga makalah ini bermanfaat bagi penulis khususnya dan umumnya bagi pembaca.

Bandung, 28 September 2023

Penulis

i
DAFTAR ISI

Halaman
KATA PENGANTAR ............................................................................................. i
DAFTAR ISI ............................................................................................................ ii

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ...................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ................................................................................. 1
1.3 Batasan Masalah .................................................................................... 2
1.4 Tujuan dan Manfaat ............................................................................... 2
1.4.1 Tujuan ......................................................................................... 2
1.4.2 Manfaat ...................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN
2.1 Komunikasi Bisnis ................................................................................ 4
2.1.1 Pengertian Komunikasi Bisnis .................................................... 4
2.1.2 Unsur Komunikasi Bisnis............................................................ 5
2.1.3 Karakteristik Komunikasi Bisnis ................................................ 5
2.2 Jenis Komunikasi Bisnis ....................................................................... 6
2.3 Perencanaan dan Pengorganisasian Pesan Bisnis .................................. 9
2.3.1 Pengertian Perencanaan dan Pengorganisasian Pesan Bisnis...... 9
2.3.2 Perencanaan Pesan Bisnis ........................................................... 10
2.3.3 Pengorganisasian Pesan Bisnis.................................................... 16
2.4 Etika dalam Komunikasi Bisnis ............................................................ 18
2.4.1 Pengertian Etika dalam Komunikasi Bisnis ................................ 18
2.4.2 Karakteristik Etika Komunikasi Bisnis ....................................... 18
2.4.3 Prinisip-Prinsip Etika dalam Bisnis............................................. 18
2.4.4 Contoh Etika Berkomunikasi dalam Lingkup Perusahaan .......... 19
2.5 Komunikasi Bisnis Antar Budaya ......................................................... 21
2.5.1 Pengertian Komunikasi Bisnis Antar Buadaya ........................... 21
2.5.2 Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Komunikasi Budaya ........ 22

ii
2.5.3 Strategi komunikasi Bisnis Antar Budaya ................................... 22
2.5.4 Etika dalam Komunikasi Bisnis Antar Budaya ........................... 24
2.5.5 Pentingnya Komunikasi Bisnis Antar Budaya ............................ 25

BAB III PENUTUP


3.1 Kesimpulan ......................................................................................... 27
3.2 Saran ................................................................................................... 28

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................... 30

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Dalam era globalisasi dan persaingan bisnis yang semakin ketat, hubungan bisnis
yang kuat menjadi kunci utama untuk mencapai kesuksesan dan keberlanjutan
perusahaan. Salah satu faktor kunci yang mempengaruhi keberhasilan hubungan
bisnis adalah keterampilan komunikasi. Komunikasi yang efektif tidak hanya
memungkinkan para pemangku kepentingan dalam bisnis untuk saling memahami,
tetapi juga memungkinkan mereka untuk bekerja sama secara sinergis.
Keterampilan komunikasi mencakup berbagai aspek, termasuk komunikasi
verbal, non-verbal, dan interaksi interpersonal. Penggunaan bahasa yang tepat,
kejelasan dalam menyampaikan pesan, serta kemampuan mendengarkan dengan baik
adalah elemen-elemen penting dalam membangun hubungan bisnis yang baik. Selain
itu, keberhasilan dalam membangun hubungan bisnis juga tergantung pada
kemampuan untuk beradaptasi dengan gaya komunikasi berbagai pihak terlibat,
termasuk rekan bisnis, karyawan, dan pelanggan.
Dalam konteks ini, keterampilan komunikasi dalam membangun hubungan bisnis
yang baik memiliki relevansi yang signifikan. Memahami bagaimana keterampilan
komunikasi yang efektif dapat memengaruhi dinamika hubungan bisnis dapat
memberikan wawasan berharga bagi para pemimpin dan praktisi bisnis untuk
meningkatkan kinerja dan pertumbuhan perusahaan.
Melalui makalah ini, diharapkan akan tergambar gambaran yang jelas tentang
peran penting keterampilan komunikasi dalam membentuk hubungan bisnis yang
kokoh dan saling menguntungkan.

1.2 RUSMUSAN MASALAH


1. Apa yang dimaksud dengan komunikasi bisnis?
2. Apa saja jenis komunikasi bisnis?
3. Bagaimana perencanaan dan pengorganisasian pesan bisnis agar komunikasi
bisnis efektif?
4. Bagaimana etika dalam komunikasi bisnis?

1
2

5. Bagaimana komunikasi bisnis antar budaya?

1.3 BATASAN MASALAH


1.3.1 Fokus pada Komunikasi Verbal
Batasan ini akan memusatkan perhatian pada aspek komunikasi lisan, seperti
presentasi, negosiasi, dan wawancara, yang diperlukan untuk membangun
hubungan bisnis yang efektif.
1.3.2 Analisis Terhadap Peran Kepemimpinan
Fokus pada bagaimana keterampilan komunikasi seorang pemimpin
mempengaruhi dinamika hubungan bisnis di dalam organisasi.
1.3.3 Fokus pada Komunikasi dalam Tim
Penelitian ini akan mempertimbangkan keterampilan komunikasi yang
diperlukan untuk membangun hubungan bisnis yang kuat di dalam tim atau
antar tim dalam suatu organisasi.
1.3.4 Pertimbangan Budaya dalam Komunikasi Bisnis
Mengkaji bagaimana keberagaman budaya memengaruhi keterampilan
komunikasi yang efektif dalam konteks bisnis internasional.

1.4 TUJUAN DAN MANFAAT


1.4.1 TUJUAN
a. Menganalisis pentingnya keterampilan komunikasi dalam konteks
hubungan bisnis.
b. Menjelaskan elemen-elemen utama dari keterampilan komunikasi efektif
dalam lingkungan bisnis.
c. Mengidentifikasi strategi dan teknik komunikasi yang dapat
meningkatkan hubungan bisnis.
1.4.2 MANFAAT
a. Memberikan pemahaman yang mendalam tentang peran keterampilan
komunikasi dalam membangun hubungan bisnis yang kuat dan saling
menguntungkan.
3

b. Memungkinkan pembaca untuk mengembangkan keterampilan


komunikasi mereka sendiri dan mengaplikasikannya dalam konteks
bisnis.
c. Mendorong para profesional bisnis untuk meningkatkan kemampuan
berkomunikasi mereka, yang dapat mengarah pada peningkatan efisiensi
operasional dan pencapaian tujuan perusahaan.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 KOMUNIKASI BISNIS


2.1.1 Pengertian
Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), komunikasi adalah
pengiriman dan penerimaan pesan atau berita antara dua orang atau lebih
sehingga pesan yang dimaksud dapat dipahami.Kata komunikasi berasal dari
bahasa latin, communicatus, artinya berbagi atau menjadi milik bersama -
mengacu pada upaya yang bertujuan untuk mencapai kebersamaan. Bernard
Berelson dan Gary A. Steiner: Komunikasi: transmisi informasi, gagasan,
emosi, keterampilan, dan sebagainya, dengan menggunakan simbol-simbol,
kata-kata, gambar, figur, grafik, dan sebagainya. Tindakan atau proses
transmisi itulah yang biasanya disebut komunikasi.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), bisnis adalah usaha
komersial dalam dunia perdagangan.Grififin dan Ebert (2007) Bisnis adalah
organisasi yang menyediakan barang atau jasa dengan maksud mendapatkan
laba. Prof. Owen Bisnis adalah sebuah perusahaan yang berhubungan dengan
produksi dan distribusi barang-barang untuk dijual ke pasaran ataupun
memberikan harga pada setiap jasanya.
Komunikasi bisnis adalah pertukaran informasi, gagasan, atau pendapat
yang disebarkan secara personal maupun impersonal melalui lambang atau
sinyal. Menurut Purwanto (2006:4), pengertian komunikasi bisnis yaitu
komunikasi yang digunakan dalam dunia bisnis, mencakup berbagai macam
bentuk komunikasi, baik komunikasi verbal ataupun komunikasi non verbal
untuk mencapai tujuan tertentu. Pada dasarnya komunikasi bisnis ini dibagi
dalam dua hal yaitu komunikasi verbal dan komunikasi non verbal.Menurut
Rosenbaltt (1982:7), pengertian komunikasi bisnis menurut beliau ini
dikemukakan dalam sebuah pernyataan komunikasi bisnis merupakan
pertukaran ide, opini, informasi, instruksi dan sejenisnya, yang disajikan
secara personal ataupun nonpersonal melalui simbol atau tanda untuk
mencapai tujuan perusahaan.

4
5

2.1.2 Unsur Komunikasi Bisnis


Berikut beberapa unsur yang terkandung dalam komunikasi bisnis.
a. Who (Komunikator /sumber)
Dalam hal ini, who berarti komunikator atau sumber yang terdapat di
komunikasi bisnis. Sumber tersebut merupakan pelaku utama atau pihak
yang mempunyai kebutuhan untuk berkomunikasi atau yang memulai
sesuatu komunikasi, bisa seorang individu, kelompok, organisasi, maupun
suatu negara.
b. What (Topik/Isi Pesan)
What merupakan topik dari komunikasi bisnis yang sedang
didiskusikan. Unsur ini berupa isi pesan yang akan disampaikan atau
dikomunikasikan kepada semua atau lawan bicara komunikator.
c. In Which Channel (Media/Alat yang digunakan)
Unsur yang satu ini merupakan media atau alat yang digunakan dalam
melakukan komunikasi bisnis. Unsur ini dapat berupa komunikasi langsung
ataupun menggunakan media seperti koran, telepon, dll.
d. To Whom (audien)
To whom Dalam komunikasi bisnis berarti seorang lawan bicara
ataupun audiens yang dapat mendengarkan seorang komunikator
menyampaikan pesan dan informasinya.
e. With What Effect (Tujuan/Dampak)
To whom Dalam komunikasi bisnis berarti seorang lawan bicara
ataupun audiens yang dapat mendengarkan seorang komunikator
menyampaikan pesan dan informasinya. With what effect merupakan
dampak yang terjadi pada lawan bicara setelah menerima pesan dari
komunikator, misalnya perubahan sikap, bertambahnya pengetahuan, dan
lain sebagainya.

2.1.3 Karakteristik Komunikasi Bisnis


Komunikasi bisnis, baik secara lisan maupun tertulis, memiliki karakter
sebagai berikut:
6

a. Pesan bisnis disusun untuk audiens yang membutuhkan informasi, oleh


karena itu pemahaman terhadap audiens sangatlah penting.
b. Pesan bisnis disusun dengan mempertimbangkan waktu dan biaya.
c. Pesan bisnis disampaikan berdasarkan tingkat kepentingannya.
d. Pesan bisnis disusun untuk lebih dari satu tujuan
e. Pesan bisnis harus disusun dengan baik untuk menjaga hubungan kerja sama
dengan semua pihak.
f. Pesan bisnis memperhatikan nada dan pengaruhnya terhadap audiens.
Pilihan kata dan nada dalam pesan bisnis diperhatikan sedemikian rupa
untuk menghindari adanya pengaruh negative terhadap audiens yang pada
akhirnya merugikan perusahaan.
Dalam kehidupan bisnis dalam era globalisasi dan perdagangan bebas saat
ini informasi mengalir dari dalam dan ke luar perusahaan melampaui batas-
batas wilayah berbagai negara dan budaya. Oleh karena itu, sangatlah penting
bagi pimpinan dan pegawai perusahaan untuk selalu meningkatkan
keterampilannya dalam berkomunikasi.

2.2 JENIS-JENIS KOMUNIKASI BISNIS


Komunikasi bisnis terbagi ke dalam beberapa jenis, berikut penjelasannya.
1. Menurut Ruang Lingkup
Berdasarkan ruang lingkupnya, komunikasi bisnis dibagi menjadi dua yaitu
komunikasi internal dan eksternal.
a. Komunikasi Internal
Komunikasi internal adalah komunikasi yang terjadi dalam perusahaan
yang sama.
• Komunikasi vertikal
Jika komunikasi internal tidak memperhatikan bidang, sentuhan
vertikal sebaliknya. Dalam hal ini, komunikasi intra-perusahaan hanya
saling menguntungkan antar level. Misalnya, komunikasi antar manajer
tanpa partisipasi bawahan.
• Komunikasi horizontal
7

Salah satu jenis komunikasi bisnis adalah jenis horizontal, yang


terjadi antara satu tingkat atau posisi. Pada umumnya tipe ini bersifat
informal dan lebih santai daripada komunikasi vertikal. Karena bahasa
yang digunakan adalah bahasa sehari-hari, Anda bahkan tidak perlu
memperhatikan aturan tertentu. Contohnya adalah komunikasi antar
karyawan yang biasanya tidak terlalu serius, sederhana dan
mengandung banyak kesenangan.
• Komunikasi antara atasan dan bawahan
Komunikasi tunggal ini juga bisa disebut komunikasi internal ke
bawah. Dalam konteks ini, komunikasi harus fokus pada posisi atau
level di perusahaan.
• Komunikasi dari bawahan ke atasan
Sebaliknya, jenis ini dikenal dengan jenis komunikasi internal ke
atas. Sama seperti sebelumnya, komunikasi ke atas memperhatikan
tingkatan dalam perusahaan, sehingga tidak dapat dilakukan
sembarangan. Contohnya ialah ketika pegawai memberikan laporan
rutin kepada pimpinan atau atasan.
b. Komunikasi Eksternal
Komunikasi eksternal adalah komunikasi yang dilakukan dengan lawan
bicara yang bukan dari perusahaan yang sama. Komunikasi eksternal
biasanya dilakukan untuk melakukan kerjasama dengan pihak di luar
perusahaan. Hal tersebut dapat berupa promosi, publikasi, wawancara
dengan media, atau kegiatan sosial.

2. Menurut Cara Penyampaian Pesan


Berdasarkan cara penyampaiannya, komunikasi bisnis dibagi menjadi dua,
yaitu:
a. Komunikasi Lisan
Komunikasi lisan adalah bentuk penyampaian informasi atau sumber
secara langsung ke lawan bicara. Mislanya, dialog, wawancara, dan rapat.
b. Komunikasi Tertulis
8

Komunikasi tertulis merupakan bentuk penyampaian informasi dalam


bentuk tulisan. Misalnya, memo, email, aplikasi pesan singkat, dan lain
sebagainya.

3. Menurut Perilaku
Komunikasi menurut perilaku dibagi menjadi dua jenis, yaitu:
a. Komunikasi Formal
Komunikasi formal adalah komunikasi yang disetujui oleh organisasi
itu sendiri dan sifatnya berorientasi kepentingan organisasi. Isinya berupa
cara kerja dalam berorganisasi, produktivitas, dan berbagai pekerjaan yang
harus dilakukan dalam organisasi. Misalnya, seminar, rapat, dan
wawancara.
b. Komunikasi Informal
Komunikasi informal adalah komunikasi antara sesama karyawan yang
ada dalam suatu organisasi, akan tetapi tidak direncanakan atau tidak
ditentukan dalam struktur organisasi. Biasanya komunikasi informal
bersifat lebih santai dan ringan. Misalnya, komunikasi yang terjadi antar
sesama karyawan di waktu senggang atau istirahat.

4. Menurut Jaringan Kerja


Berdasarkan jaringan kerja, komunikasi bisnis dibagi menjadi tiga, yaitu:
a. Komunikasi Jaringan Rantai
Komunikasi ini hanya memiliki satu arah seperti sebuah rantai.
Misalnya, dari satu titik ke titik lainnya mengikuti satu perintah atau satu
arahan dari atasan. Contoh, di sebuah pabrik yang pekerjaannya dilakukan
secara bergantian sesuai dengan bidangnya.
b. Komunikasi Jaringan Lingkaran
Jenis komunikasi jaringan kerja yang satu ini berbentuk seperti
lingkaran. Pada komunikasi jenis ini, semua individu memiliki bagian
untuk saling berinteraksi sehingga pesannya tersampaikan secara merata.
Misalnya, komunikasi yang biasa dilakukan dalam sebuah tim,
9

pendistribusian pesan dapat tersampaikan secara rata untuk seluruh


anggota.
c. Komunikasi Jaringan Bintang
Komunikasi jaringan bintang adalah jenis komunikasi yang melibatkan
semua anggotanya untuk berinteraksi sehingga setiap anggota feedback
yang cepat. Komunikasi jenis ini merupakan komunikasi yang paling
efektif.

2.3 PERENCANAAN DAN PENGORGANISASIAN PESAN BISNIS AGAR


KOMUNIKASI BISA EFEKTIF
2.3.1 Pengertian
Dalam suatu organisasi, pesan yang disampaikan oleh atasan kepada
bawahan terkadang tidak terorganisasi dengan baik. Akibatnya pesan yang
tersampaikan tidak mengenai sasaran atau tidak sesuai dengan harapan.
Perencanaan pesan bisnis adalah proses komposisi penyusunan pesan bisnis.
Proses itu sendiri terdiri dari perencanaan tujuan audiens, ide, saluran;
pengorganisasian ide; membuat draf, merangkai kata / kalimat / paragraph;
danmerevisi. Hal tersebut juga berlaku dalam dunia bisnis. Pengirim yang
berlaku seperti atasan perlu melakukan persiapan seperti perencanaan pesan
bisnis yang ingin disampaikan dengan sebaiknya. Supaya pesan tersampaikan
pada pihak lain dan diterima serta dipahami sesuai harapan pengirim. Menurut
Dewi, (2006) perencanaan pesan bisnis adalah tindakan yang
dilakukansebelum menyusun pesan bisnis agar pesan bisnis yang
dibuat dapat menarik perhatian, mudah dibaca, dan mudah dipahami.
Menurut Purwanto, (2006) perencanaan pesan bisnis merupakan suatu
langkah strategis bagi pencapaian tujuansuatu organisasi secara
menyeluruh, dan merupakan salah satu faktor penentukeberhasilan
komunikasi.
pengorganisasian pesan bisnis adalah penyusunan kata,kalimat dan pragraf
yang akan di pakai dalam pesan bisnis agar tujuan yang dipakai dalam pesan
bisnis agar tujuan yang kita inginkan dapat tersampaikan dan di terima oleh
audiens.
10

Organisasi dan komposisi erat kaitannya dengan penyusunan atau


pengaturan kata-kata, kalimat, dan paragraf. Oleh karena itu perlu diperhatikan
bagaimana menggunakan kata-kata, kalimat, dan paragraf yang sederhana,
mudah dipahami, dimengerti dan dilaksanakan oleh si penerima pesan.

2.3.2 Perencanaan Pesan Bisnis


Pada tahap ini, dirancang hal-hal yang mendasar dalam proses penyusunan
pesan bisnis,
yaitu :
a. Menentukan Tujuan
Pesan bisnis memberikan dampak bagi organisasi. Jika pesan bisnis
dapat disusun dan disampaikan dengan baik serta mendapatkan sambutan
atau dipahami dengan baik oleh penerima pesan, maka pesan bisnis
mampu menjaga dan meningkatkan citra perusahaan. Sebaliknya, jika
pesan bisnis tidak mampu mewakili organisasi dengan baik, maka
organisasi akan kesulitan dalam mendapatkan kepercayaan dan perhatian
dari pihak lain. Pesan bisnis yang baik adalah memiliki tujuan yang jelas,
dapat diukur, dan tidak bertentangan dengan tujuan organisasi. Tujuan
yang jelas akan membantu mengarahkan anda mencapai tujuan yang
dikehendaki. Penentuan tujuan yang jelas bagi suatu organisasi akan dapat
membantu proses pengambilan keputusan yang mencakup antara lain :
1. Keputusan untuk meneruskan pesan
2. Keputusan untuk menanggapi Audiens
3. Keputusan untuk memusatkan isi pesan
4. Keputusan untuk menetapkan media yang akan digunakan
Penentuan tujuan yang baik tentunya harus mudah diaplikasikan dalam
dunia nyata. Oleh karena itu, untuk menguji apakah suatu tujuan yang telah
ditetapkan tersebut sudah baik atau belum, perlu dilakukan pengujian
dengan empat pertanyaan berikut:
1. Apakah tujuan tersebut relistik?
2. Apakah waktunya tepat?
3. Apakah orang yang mengirimkan pesan sudah tepat?
11

4. Apakah tujuan selaras dengan tujuan organisasi perusahaan?


Apabila jawaban terhadap keempat pertanyaan tersebut adalah “tidak”,
sebaiknya pesan jangan disampaikan. Apabila tetap disampaikan, tujuan
tidak akan tercapai, atau hasilnya tidak seperti yang diharapkan.
b. Analisis Audiens/Penerima Pesan
Setelah tujuan bisa ditetapkan dengan baik, langkah selanjutnya adalah
melakukan analisis audiens. Sasaran atau target utama dari setiap
komunikasi adalah penerima atau audiens. Oleh karena itu, analisis
terhadap audiens sangat perlu dilakukan.Audiens dalam studi komunikasi
bisa individu ataupun organisasi. Audiens biasanya memiliki pemahaman
yang berbeda beda atas pesan yang mereka terima.Sehingga diharapkan
komunikasi bisnis dapat berjalan dengan lancar, jika dalam penyampaian
pesan memperhatikan audiens yang akan dihadapi. Siapa mereka,
bagaimana pemahaman/pengetahuan mereka, latar belakang usia,
pendidikan, jenis kelamin, bagaimana minat mereka, dan apa yang ingin
mereka ketahui. Mengetahui hal-hal tersebut sangat penting karena
mempengaruhi materi yang diberikan dan bagaimana cara mengatasi
audiens.
1. Mengembangkan Profil Audiens
Ada beberapa tahap yang dapat dilakukan komunikan dalam
mengembangkan profil audiens, yaitu :
• Menentukan ukuran dan komposisi audiens
Jumlah audiens harus diperhatikan dalam proses penyampaian
pesan. Audiens dalam jumlah kecil, materi dapat disampaikan dalam
suatu laporan sederhana kemudian dipresentasikan, dimana audiens
dapat juga dibagikan lembaran yang dipresentasikan. Sedangkan
untuk audiens dalam jumlah besar, materi sebaiknya dibuat dalam
bentuk makalah atau laporan dengan format penulisan yang lebih
formal. Semakin besar jumlah audiens, semakin bermacam-macam
latar belakang yang dimiliki, seperti usia, pendidikan, status, sikap,
dan lain-lain.
• Siapa, bagaimana reaksi dan tingkat pemahaman dari audiens
12

Seorang komunikan harus mengetahui siapa yang menjadi


audiens, apakah dengan dasar latar belakang pendidikan, status, usia,
serta kebutuhan mereka akan informasi. Hal itu berpengaruh
terhadap reaksi yang akan diberikan. Sebagai contoh jika audiens
adalah kelompok yang memiliki pendidikan rendah, maka
komunikasi yang disampaikan harus lebih hati-hati, dengan bahasa
yang sederhana, banyak disertai contoh, serta tidak dengan
gayamenggurui. Diharapkan muncul reaksi yang mendukung dan
sepakat karena penyampaian materi disesuaikan dengan tingkat
pemahaman audiens.
• Hubungan komunikan dengan audiens
Jika audiens adalah orang atau kelompok yang belum dikenal
oleh komunikan, menjadi keharusan bagi komunikan untuk mencari
informasi tentang audiens. Setelah mendapatkan informasi tentang
audiens, langkah berikutnya bagi seorang komunikan adalah
mempersiapkan diri, misalnya penampilan yang meyakinkan, suara
dengan intonasi yang jelas, dan yang paling penting adalah kesiapan
materi. Lain halnya jika audiens adalah seseorang atau kelompok
yang sudah dikenal oleh komunikan, maka kedekatan hubungan
tersebut menjadikan mudah bagi komunikan dalam penyampaian
pesan.
2. Memenuhi Kebutuhan Informasi Pada Audiens
Memenuhi kebutuhan informasi audiens merupakan salah satu
kunci sukses pesan bisnis. Pesan yang baik adalah pesan yang mampu
memberikan jawaban dan solusi dari pertanyaan audiens. Ada lima
pedoman yang perlu diperhatikan agar pesan bisnis mampu memenuhi
kebutuhan informasi pada audiens, yaitu :
• Menemukan apa yang ingin diketahui audiens
Apabila berhadapan dengan audiens yang pasif, maka komunikan
harus melancarkan cara untuk menghidupkan suasana dan mencoba
menggali apa yang ingin diketahui oleh audiens.
• Antisipasi terhadap pertanyaan yang tidak diungkapkan
13

Komunikan tidak harus hanya menyampaikan informasi yang ada


di teks,namun juga dapat menyampaikan informasi yang relevan
lainnya , sehingga memberikan kesan baik karena audiens
mendapatkan informasi yang lebih kaya.
• Memberikan informasi dengan lengkap dan utuh
Untuk mengetahui apakah informasi yang disampaikan sudah
lengkap dapat diuji dengan perpedoman pada 5W + 1H (Who, What,
Why, When, Where, dan How).
• Memastikan bahwa informasi yang disampaikan akurat
Dunia bisnis dan aktivitasnya membutuhkan ketepatan, demikian
halnya dalam informasi. Dikatakan informasi yang akurat jika
dilakukan pengkajian, perhitungan yang matang dan memastikan
keabsahannya terlebih dahulu sebelum disampaikan.
• Memberikan penekanan pada gagasan yang paling menarik
Dari sekian banyak gagasan yang disampaikan, komunikan harus
mampu menekankan gagasan mana yang paling menarik dengan
disertai alasan.
3. Memenuhi Kebutuhan Motivasi Dan Emosional Dari Audiens
Untuk memenuhi kebutuhan motivasi dan emosional dari audiens,
pesan bisnis harus disusun dengan menggunakan pendekatan emosional,
terstruktur, rasional, serta disusun dengan format yang menarik. Hal yang
harus diingat bahwa pesan bisnis disampaikan kepada audiens yang juga
melakukan kegiatan bisnis dan memiliki pemahaman terhadap masalah
bisnis. Mereka pada umumnya sibuk dan tidak memiliki banyak waktu
untuk membaca pesan. Disamping itu, audiens pada umumnya enggan
melakukan perubahan. Untuk mencapai tujuan komunikasi, diupayakan
agar pesan bisnis menggunakan pendekatan emosional audiens,
terstruktur, rasional, serta disusun dengan format yangmenarik.
c. Menentukan Ide Pokok
Ide pokok merupakan pernyataan tentang suatu topik yang menjelaskan
isi dan tujuan topik tersebut sehingga dapat diterima dengan baik oleh
audiens. Dengan penentuan ide pokok yang tepat, proses penyusunan pesan
14

bisnis dapat dilakukan dengan baik, sehingga audiens dapat menerima dan
memahami isi pesan secara benar. Contoh penyusunan pesan yaitu :
1. Topik :
Iuran Wajib Anggota Koperasi
2. Ide Pokok :
Iuran wajib anggota merupakan sumber dana koperasi. Ketaatan setiap
anggota koperasi dalam membayar iuran wajib setiap bulannya, akan
memperlancar anggota lainnya dalam melakukan pinjaman,
meningkatkan kesejahteraan anggota, serta memberi kesempatan
kepada koperasi untuk lebih berkembang.
3. Ide pendukung :
Pembayaran iuran wajib tidak memberatkan anggota serta manfaat
yang diterima lebih besar dari pengorbanan yang dilakukan.
d. Memilih Saluran Dan Media
Pemilihan saluran dan media sangat penting dilakukan dalam
perencanaan pesan bisnis yang berpusat pada penerima. Pilihan saluran dan
media komunikasi sangat tergantung pada sifat pesan, waktu, formalitas,
dan harapan penerima. Pesan-pesan bisnis harus sesuai dengan situasi yang
ada. Ide-ide dapat disampaikan melalui dua saluran komunikasi terdiri atas
saluran komunikasi lisan (oral communication) dan tertulis (written
communication). Pemilihan saluran dan media komunikasi disesuaikan
dengan sifat pesan, waktu, formalitas, sumber dana dan harapan penerima.
1. Saluran Komunikasi Tertulis (written communication)
Kelebihan dari komunikasi tertulis adalah bahwa pembuat pesan
mempunyai kesempatan untuk merencanakan dan mengendalikan
pesan. Kekurangannya adalah umpan balik secara langsung yang tidak
bisa diperoleh dalam waktu cepat. Gaya bahasa, penggunaan bahasa
yang resmi, tanda baca, pengaturan display harus diperhatikan sehingga
pesan yang dibuat dapat menarik perhatian dan dapat dipahami dengan
benar oleh penerima pesan.
Saluran komunikasi tertulis tepat dipergunakan bila Tidak
diperlukan umpan balik secara langsung dari penerima, Pesan terinci
15

dan kompleks, Memerlukan perencanaan yang seksama, Memerlukan


catatan permanen, Penerima dalam jumlah banyak, Penerima sulit
dijangkau karena tersebar secara geografis dan Ingin meminimilkan
peluang distorsi
Media pada saluran tertulis adalah Surat, memo, laporan , proposal,
Electronic mail (e-mail), Telepon (SMS), Faks, Telegram serta Pos
biasa dan khusus.
2. Saluran Komunikasi Lisan (Oral Communication)
Komunikasi lisan merupakan saluran yang paling banyak
digunakan dalam bisnis. Kelebihan dari komunikasi lisan adalah
mampu memberikan umpan balik (feedback) dengan segera, dapat
mengetahui dengan langsung reaksi dari audiens, serta dapat
memberikan informasi-informasi tambahan yang relevan dengan
materi. Komunikasi lisan dipilih jika pesan yang disampaikan
sederhana dan tidak memerlukan cacatan permanen. Media atau alat
bantu yang digunakan dalam komunikasi lisan seperti film, proyektor
LCD, pengeras suara, dan banyak media bantu lain, dimana semua
bertujuan untuk mempermudah pemahaman dari audiens.
Saluran lisan dapat digunakan apabila Diperlukan umpan balik
secara langsung dari penerima, Pesan relatif sederhana dan mudah
dimengerti, Tidak memerlukan catatan permanen, Penerima dapat
dikumpulkan dengan mudah dan ekonomis, Ingin mendorong interaksi
untuk pemecahan masalah dan pengambilan keputusan.
Media pada saluran lisan diantaranya Percakapan tatap muka
(pidato, rapat, seminar, konferensi), Telepon, voice mail, Radio,
televise, computer, Pita audio dan video, Teleconference dan Video
conference.
3. Kekayaan Media
Kekayaan media adalah nilai dari media dalam situasi komunikasi.
Kekayaan ditetapkan oleh kemampuan media untuk menyampaikan
pesan dengan memakai lebih dari satu isyarat, memudahkan umpan
balik, dan menetapkan fokus pribadi (Bovee dan Thill, 2003:31).
16

Komunikasi tatap muka adalah media yang paling kaya karena bersifat
pribadi, menyediakan umpan balik verbal dan nonverbal secara
langsung, dan menyampaikan emosi di balik pesan. Namun, tatap muka
juga merupakan salah satu media yang paling terbatas karena penerima
dan pengirim pesan harus berada di satu tempat yang sama saat
berkomunikasi. Keterbatasan itu dapat diatasi dengan penggunaan
teknologi maju berupa teleconference.

2.3.3 Pengorganisasian Pesan Bisnis


Pengorganisasian pesan bisnis yang baik hendaknya mencakup hal-hal di
bawah ini :
a. Subyek dan tujuan dari pesan jelas
b. Semua informasi harus berhubungan dengan subyek dan tujuan
c. Ide-ide harus dikelompokkan dan disajikan dengan cara yang logis
d. Semua informasi yang penting harus sudah tercakup
Jika keempat pedoman di atas diterapkan dalam pengorganisasian bisnis,
maka pesan bisnis dapat terorganisasi dengan baik, dan mampu mempermudah
audiens dan komunikan sendiri. Hal-hal yang mempermudah tersebut adalah :
a. Membantu audiens memahami suatu pesan, dengan menyusun pesan secara
runtut serta memasukkan semua informasi yang relevan maka audiens akan
mudah memahami maksud dan tujuan pesan.
b. Membantu audiens menerima suatu pesan, selain memahami pesan audiens
juga dapat menerima pesan yang disampaikan. Misalnya seorang pemilik
rumah makan membuat pengumuman bahwa selama ramadhan harga
makanan per porsi mengalami kenaikan karena bahan mentah yang langka
dan mahal. Harga akan normal kembali sesuai dengan kembalinya harga
bahan mentah di pasar. Konsumen dapat memahami pesan serta dapat
menerima pesan karena pesan disusun dengan baik, sopan, tidak bertele-tele
serta disertai permintaan maaf dan meminta kemakluman dari konsumen.
c. Menghemat waktu, yaitu pesan yang disusun dengan baik, runtut dan hanya
memasukkan informasi yang relevan maka waktu yang diperlukan dalam
menyampaikan pesan dapat dihemat. Audiens tidak merasa membuang
17

waktu ketika mendengarkan pesan karena harapan antara waktu dan pesan
yang disampaikan sesuai.
d. Mempermudah pekerjaan komunikan, menjadi mudah bagi komunikan
dalam menyampaikan pesan yang terorganisir dengan baik. Komunikan
menjadi jelas pesan apa yang ingin disampaikan, bagaimana cara
menyampaikan serta menumbuhkan rasa percaya diri dari komunikan atas
kesiapan pesan yang disampaikan.
Sedangkan langkah-langkah bagaimana mengorganisasikan pesan dengan baik
dapat dilakukan dengan tahap-tahap :
a. Menetapkan ide/gagasan pokok
Pesan bisnis mengandung tujuan umum dan tujuan khusus. Pesan bisnis
memiliki satu gagasan pokok dan disertai gagasan-gagasan pendukung.
Untuk dapat menentukan gagasan pokok, penyusun pesan harus dapat
menentukan tema atau topik dari pesan, yang akhirnya dari topik tersebut
dapat ditarik menjadi hal yang lebih spesifik menjadi gagasan pokok dari
pesan.
b. Mengelompokkan ide/gagasan
Gagasan pokok didukung oleh gagasan-gagasan pendukung. Jika
menyusun pesan yang panjang dan kompleks, pesan dapat disusun dengan
bantuan gambar, grafik atau visualisasi yang lain untuk membantu
komunikan dalam menerangkan serta audiens lebih mudah menerima.
c. Memutuskan pola urutan pesan
Bahwa di atas telah disinggung bagaimana menyusun pesan bisnis, yaitu
apakah menggunakan pendekatan deduktif atau pendekatan induktif.
• Pendekatan deduktif atau langsung (direct approach) digunakan apabila
pesan yang disampaikan mengandung kabar gembira sehingga
kemungkinan audiens akan bereaksi netral atau merasa senang.
• Pendekatan induktif atau tidak langsung (indirect approach) digunakan
apabila pesan yang disampaikan dapat menimbulkan reaksi negatif atau
untuk berita yang tidak menyenangkan dan diperkirakan audiens
menolak gagasan yang disampaikan atau cenderung bersikap skeptis.
18

2.4 ETIKA DALAM KOMUNIKASI BISNIS


2.4.1 Pengertian
Etika atau bisa juga disebut etik, berasal dari kata Yunani yaitu Ethos yang
berarti normanorma, nilai-nilai, kaidah-kaidah dan ukuran-ukuran bagi tingkah
laku manusia yang baik. Jadi etika adalah ilmu yang membahas perbuatan baik
dan perbuatan buruk manusia sejauh yang dapat dipahamai oleh pikiran
manusia. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, etika adalah ilmu tentang
apa yang baik dan apa yang buruk serta tentang hak dan kewajiban moral
(akhlak). Etika adalah tuntutan mengenai perilaku, sikap dan tindakan yang
diakui, sehubungan suatu jenis kegiatan manusia.
Etika komunikasi bisnis adalah prinsip yang menjadi panduan setiap
individu dalam lingkup bisnis untuk berkomunikasi secara jujur, terbuka, dan
bertanggung jawab. Etika ini memastikan bahwa setiap bentuk komunikasi
yang dilakukan memiliki dampak yang positif pada semua pemangku
kepentingan, karyawan, masyarakat, dan semua pihak terkait secara
keseluruhan.

2.4.2 Karakteristik Etika Komunikasi Bisnis


Beberapa karakteristik penting dari etika komunikasi yang juga dipakai saat
bisnis adalah sebagai berikut (Kumar, 2014 : 283 – 284) :
a. Memahami apa yang dimaksud tanpa menyerang orang lain
b. Mengelola hubungan dengan khalayak
c. Menyajikan informasi kepada khalayak tanpa menguranginya atau menahan
informasi penting
d. Memahami bahwa etika berkaitan dengan nilai-nilai dan mungkin dapat
berbeda bagi khlayak
e. Memastikan bahwa seluruh informasi adalah akurat dan dapat dijangkau

2.4.3 Prinsip-Prinsip Etika Dalam Bisnis


Yudha Bhakti. (2009) mengungkapkan bahwa dalam etika bisnis berlaku
prinsip-prinsip yang seharusnya dipatuhi oleh para pelaku bisnis. Prinsip
dimaksud adalah :
19

a. Prinsip otonomi yaitu kemampuan untuk mengambil keputusan dan


bertindak berdasarkan kesadaran tentang apa yang baik untuk dilakukkan
dan bertanggung jawab secara moral atas keputusan yang diambilnya.
b. Prinsip Kejujuran : bisnis tidak akan bertahan lama apabila tidak
berlandaskan kejujuran karena kejujuran kunci keberhasilan suatu bisnis (
misal kejujuran dalam pelaksanaan kontrak, kejujuran terhadap konsumen,
kejujuran dalam hubungan kerja dan lain-lain).
c. Prinsip keadilan : bahwa setiap orang dalam berbisnis harus mendapat
perlakukan sesuai dengan haknya masing-masing, artinya tidak boleh ada
yang dirugikan haknya.
d. Prinsip saling menguntungkan : agar semua pihak berusaha untuk saling
menguntungkan, demikian pula dalam berbisnis yang kompetitif.
e. Prinsip integritas moral : prinsip ini merupakan dasar dalam bberbisnis
dimana para pelaku bisnis dalam menjalankan usaha bisnis mereka harus
menjaga nama baik perusahaan agar tetap dipercaya dan merupakan
perusahaan terbaik.

2.4.4 Contoh Etika Berkomunikasi Dalam Lingkup Perusahaan


Etika Berkomunikasi Dalam Lingkup Perusahaan, Komunikasi
merupakan suatu hal yang sangat penting dalam kehidupan sehari-hari
khususnya dalam dunia kerja dan merupakan salah satu yang sangat perlu
diperhatikan untuk mencegah kesalahpahaman yang dapat menyebabkan
permasalahan yang terjadi. Berbicara merupakan salah satu komunikasi
langsung yang paling cepat dan sangat mudah untuk dilakukan selain itu
berkomunikasi dengan berbicara langsung dirasa mudah dimengerti dan
menimbulkan dampak feedback kepada lawan bicaranya.
Dalam dunia kerja berkomunikasi tentunya tidak lepas dengan bagaimana
cara karyawan berkomunikasi dengan atasan ataupun sebaliknya yang
terkadang masih menemui kendala. Kendala tersebut dapat terjadi sering
merasa khawatir bahwa ketika akan berbicara dengan atasan misalnya seperti
tampak menggurui dan merasa takut bahwa pendapat yang dikemukakan tidak
sesuai dengan keinginan dan tidak didengar. Kasus kesalahpahaman dalam
20

etika berkomunikasi inilah yang menyebabkan sering terjadi konflik dalam


dunia pekerjaan.
Peran seorang pimpinan disinilah yang menjadi faktor yang akan
mempengaruhi kualitasnya dalam memimpin perusahaan. Selain faktor
mentalitas, visioner tentunya faktor terpenting lainnya kemampuan mengelola
bawahannya yaitu dengan kemampuan berkomunikasi terhadap pimpinan.
Kemampuan berkomunikasi yang baik akan membantu dalam semua proses
yang ada dalam perusahaan. Sehingga pemimpin harus mampu mempengaruhi
bawahannya untuk berbuat perubahan untuk mencapai visi dan misi
perusahaan sehingga tujuan yang ingin dicapai perusahaan dapat terwujud.
Berikut merupakan beberapa etika yang harus diperhatikan dalam
menjalin komunikasi dalam dunia perkerjaan :
a. Penggunaan Bahasa yang Sesuai
Dalam berkomunikasi tentunya yang menjadi sorotan utama yaitu
pemilihan bahasa yang digunakan dalam berkomunikasi antar karyawan
maupun dengan pimpinan. Sebaiknya pemilihan bahasa menggunakan
bahasa yang formal, karena bahasa formal merupakan bahasa yang paling
aman dan memiliki kesan untuk rasa saling menghargai didalamnya.
b. Memastikan Intonasi Suara yang Jelas
Intonasi yang jelas akan menimbulkan berjalannya komunikasi dapat
berjalan dengan baik. Karena intonasi yang kurang jelas dapat menyebabkan
pesan yang disampaikan tidak dapat diterima dengan baik atau miss
comunication sehingga ini dapat menyebabkan kesalahpahaman. Untuk
menghindari hal tersebut sebaiknya menggunakan intonasi yang jelas
misalnya dalam mengucapkan huruf vokal (a,i,u,e,o).
c. Antusias
Antusias dalam berkomunikasi dapat diperlihatkan dengan cara
mendengarkan dengan seksama, memberikan tatapan mata yang berbinar
menunjukan rasa ketertarikan saat mendengarkan lawan bicara dan juga
menyimak apa yang dibicarakan dan diakhiri dengan memberikan pendapat
atau masukan jika ada dalam pesan komunikasi tersebut.
21

d. Jangan Berbicara Arogan


Mendengarkan dengan seksama dan memberikan tatapan mata dalam
berkomunikasi merupakan cara yang baik digunakan dalam beretika dengan
karyawan maupun dengan atasan. Tetapi dalam menanggapi atau memberi
masukan saat berkomunikasi dengan mengeluarkan kemampuan ilmu yang
kita miliki meskipun dirasa bahwa kita lebih pintar terhadap lawan bicara
hal tersebut yang harus dihindari. Hal tersebut akan menjadi sangat arogan
untuk didengar dengan lawan bicara dan dapat menyebabkan adanya
kesalahpahaman antar pihak.
e. Bahasa Tubuh dan Ekspresi Wajah
Komunikasi nonverbal merupakan bentuk dari hasil interaksi antar
individu dalam berkomunikasi. Ekspresi-ekspresi tertentu dapat dianggap
sebagai suatu tanda bagi lawan bicara, sehingga harus berhati-hati dalam
memperlihatkan bahasa tubuh dan juga ekspresi wajah dalam
berkomunikasi supaya tidak memunculkan sikap atau ekspresi yang dapat
menyingung lawan bicara atau sebaliknya.
f. Menjaga Sikap Profesional
Sikap profesional dalam berkomunikasi dapat terlihat saat kita bertutur
kata pada lawan bicara. Sikap profesional merupakan salah satu cara untuk
menjadikan kita lebih dihargai dalam berkomunikasi. Tidak diperbolehkan
mencampurkan masalah pribadi dengan permasalahan yang terjadi di
perusahaan hal ini dapat berakibat mengganggu kinerja anda di perusahaan.

2.5 KOMUNIKASI BISNIS ANTAR BUDAYA


2.5.1 Pengertian
Komunikasi bisnis antar budaya merujuk pada proses pertukaran
informasi, ide, dan gagasan yang terjadi antara individu atau kelompok bisnis
dari latar belakang budaya yang berbeda dalam konteks bisnis. Komunikasi
bisnis antar budaya melibatkan interaksi dan pertukaran komunikasi yang
terjadi saat berbisnis dengan orang dari budaya yang berbeda, baik melalui
komunikasi langsung maupun melalui media elektronik.
22

Komunikasi bisnis antar budaya adalah komunikasi yang digunakan dalam


dunia bisnis baik komunikasi verbal maupun nonverbal dengan memperhatikan
faktor-faktor budaya di suatu daerah, wilayah atau negara. Pengertian antar
budaya dalam hal ini bukanlah semata-mata budaya asing (internasional),
tetapi juga budaya yang tumbuh dan berkembang di berbagai daerah dalam
wilayah suatu negara. Para pelaku bisnis akan melakukan ekspansi bisnisnya
ke daerah lain atau ke negara lain (perusahaan multinasional), pemahaman
budaya di suatu daerah atau negara tersebut menjadi sangat penting agar jangan
sampai terjadi kesalahan fatal yang dapat mengakibatkan kegagalan bisnis.

2.5.2 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Komunikasi Budaya


Beberapa faktor yang mempengaruhi komunikasi budaya antara individu
atau kelompok yang berbeda budaya adalah:
a. Bahasa adalah alat komunikasi utama yang mencerminkan budaya.
Perbedaan bahasa dapat menyebabkan hambatan komunikasi dan
kesalahpahaman jika tidak dipahami dengan baik oleh kedua belah pihak.
b. Nilai-nilai dan norma-norma yang dipegang oleh suatu budaya
memengaruhi cara berkomunikasi dan berinteraksi. Perbedaan dalam
sistem nilai dan norma dapat menghasilkan perbedaan dalam harapan dan
tafsiran terhadap komunikasi.
c. Kepercayaan dan keyakinan yang dipegang oleh individu atau kelompok
dalam budaya mereka dapat mempengaruhi persepsi dan interpretasi
mereka terhadap komunikasi. Keyakinan yang berbeda dapat menyebabkan
perbedaan dalam cara berkomunikasi dan memahami pesan.
d. Konteks sosial yang melibatkan struktur sosial, peran gender, dan hierarki
juga dapat mempengaruhi komunikasi budaya. Perbedaan dalam hierarki
atau peran gender dapat mempengaruhi cara seseorang berkomunikasi dan
berinteraksi dalam konteks budaya tertentu.

2.5.3 Strategi Komunikasi bisnis antar Budaya


a. Pemahaman dan Penghormatan terhadap Budaya Lain. Penting untuk
memahami dan menghormati budaya lain dalam komunikasi bisnis antar
23

budaya. Ini melibatkan belajar tentang nilai-nilai, norma, bahasa, adat


istiadat, dan kepercayaan dari budaya target. Menghormati perbedaan
budaya dan menunjukkan ketertarikan yang tulus terhadap budaya orang
lain akan membantu membangun hubungan yang baik dan saling
menguntungkan.
b. Pembelajaran Bahasa dan Budaya. Mempelajari bahasa dan budaya orang
lain merupakan langkah penting dalam komunikasi bisnis antar budaya. Hal
ini akan membantu memahami pesan secara lebih akurat, menghormati
budaya target, dan memperluas kemampuan komunikasi. Mengambil kursus
bahasa, berpartisipasi dalam program pertukaran budaya, atau
menggunakan sumber daya pembelajaran online dapat membantu dalam
pembelajaran bahasa dan budaya.
c. Mengatasi Stereotip dan Prasangka Budaya. Stereotip dan prasangka
budaya dapat menjadi hambatan dalam komunikasi bisnis antar budaya.
Penting untuk mengatasi stereotip dan prasangka ini dengan cara membuka
pikiran, mengeksplorasi pengalaman langsung dengan budaya lain, dan
membangun pemahaman yang lebih mendalam tentang individu dan budaya
yang berbeda.
d. Meningkatkan Kesadaran akan Perbedaan dalam Gaya Komunikasi. Setiap
budaya memiliki gaya komunikasi yang berbeda. Meningkatkan kesadaran
akan perbedaan dalam gaya komunikasi budaya yang berbeda akan
membantu dalam beradaptasi dan mengatasi hambatan komunikasi. Hal ini
melibatkan mempelajari bahasa tubuh, isyarat, nuansa verbal dan nonverbal
yang digunakan dalam budaya target.
e. Mengembangkan Keterampilan Fleksibilitas Budaya. Keterampilan
fleksibilitas budaya memungkinkan individu untuk beradaptasi dengan
budaya dan gaya komunikasi yang berbeda. Fleksibilitas budaya melibatkan
kemampuan untuk memahami, menghargai, dan menyesuaikan diri dengan
perbedaan budaya dalam komunikasi bisnis. Dengan membuka diri terhadap
perbedaan budaya, individu dapat mengembangkan keterampilan
fleksibilitas yang lebih baik.
24

f. Membangun Hubungan Kerja yang Baik dan Jaringan Kontak. Membangun


hubungan kerja yang baik dengan pihak bisnis dari budaya lain sangat
penting dalam komunikasi bisnis antar budaya. Ini melibatkan
pembangunan kepercayaan, saling pengertian, dan kerjasama yang erat.
Selain itu, membangun jaringan kontak yang luas dapat membantu dalam
memahami budaya target, mendapatkan wawasan bisnis, dan memfasilitasi
komunikasi yang efektif.
g. Menggunakan Teknologi Komunikasi dengan Bijaksana. Teknologi
komunikasi seperti email, telekonferensi, dan media sosial dapat membantu
dalam komunikasi bisnis antar budaya. Namun, penting untuk
menggunakan teknologi ini dengan bijaksana dan mempertimbangkan
perbedaan budaya dalam penggunaannya. Misalnya, memahami preferensi
komunikasi tertulis atau lisan, etika email, dan etika penggunaan media
sosial dalam budaya target.

2.5.4 Etika Dalam Komunikasi Bisnis Antar Budaya


Etika dalam komunikasi bisnis antar budaya melibatkan kesadaran dan
penghormatan terhadap perbedaan budaya dalam berkomunikasi. Beberapa
aspek etika dalam komunikasi bisnis antar budaya meliputi:
a. Kesadaran Budaya: Penting untuk memahami budaya, nilai-nilai, norma-
norma, dan cara komunikasi dari pihak yang berbeda budaya. Hal ini
membantu menghindari kesalahpahaman dan konflik yang mungkin
timbul akibat perbedaan interpretasi.
b. Keterbukaan dan Kesantunan: Komunikasi harus dilakukan dengan
keterbukaan dan kesantunan terhadap pihak dari budaya yang berbeda.
Menjaga rasa hormat, tidak menghakimi, dan menghindari sikap
superioritas membantu membangun hubungan yang baik.
c. Ketepatan Bahasa: Menggunakan bahasa yang tepat dan memastikan
pesan yang disampaikan dapat dipahami dengan jelas oleh penerima.
Menghindari penggunaan idiom, frasa, atau kata-kata yang mungkin
ambigu atau menyinggung dalam budaya tertentu.
25

d. Keterbukaan terhadap Umpan Balik: Menghargai umpan balik yang


diberikan oleh pihak dari budaya yang berbeda dan bersedia untuk
memperbaiki atau menyesuaikan komunikasi jika diperlukan. Bersedia
belajar dan mengubah pendekatan komunikasi yang tidak efektif adalah
bagian dari etika dalam komunikasi bisnis antar budaya.

2.5.5 Pentingnya Komunikasi Bisnis Antar Budaya


Komunikasi bisnis antar budaya memiliki kepentingan yang signifikan
dalam konteks globalisasi dan interkoneksi bisnis di era modern. Beberapa
alasan mengapa komunikasi bisnis antar budaya penting adalah:
a. Memperluas jangkauan pasar. Dalam era globalisasi, perusahaan
seringkali harus beroperasi di pasar internasional. Komunikasi bisnis yang
efektif dengan pihak dari budaya yang berbeda membantu perusahaan
untuk memahami kebutuhan dan preferensi pelanggan di pasar asing,
sehingga dapat menyesuaikan produk dan strategi pemasaran mereka
dengan tepat. Dengan pemahaman yang baik tentang budaya lokal,
perusahaan dapat menyusun strategi pemasaran dan produk yang relevan
dengan target konsumen.
b. Menghindari kesalahpahaman dan konflik. Perbedaan budaya dapat
menjadi sumber potensial untuk kesalahpahaman dan konflik dalam
komunikasi bisnis. Melalui komunikasi bisnis antar budaya yang efektif,
perusahaan dapat mengurangi risiko terjadinya kesalahpahaman yang
dapat merugikan hubungan bisnis, serta meminimalkan potensi konflik
budaya yang dapat menghambat kerjasama.
c. Membangun Hubungan yang Baik: Komunikasi yang efektif antar budaya
membantu membangun hubungan yang kuat dan saling menguntungkan
antara organisasi bisnis di negara yang berbeda. Hal ini dapat membuka
peluang baru, menciptakan kemitraan, dan meningkatkan reputasi
perusahaan.
d. Meningkatkan Efisiensi Operasional: Komunikasi yang baik antar budaya
memungkinkan kolaborasi yang lebih baik antara tim yang beragam
26

budaya. Ini dapat meningkatkan efisiensi operasional, produktivitas, dan


inovasi dalam lingkungan bisnis internasional.
BAB III
PENUTUP

3.1 KESIMPULAN
Dalam era globalisasi dan persaingan bisnis yang semakin ketat, keterampilan
komunikasi memegang peranan penting dalam membentuk hubungan bisnis yang
berhasil. Makalah ini telah membahas berbagai aspek keterampilan komunikasi,
termasuk komunikasi verbal, non-verbal, dan tulisan. Pemahaman yang mendalam
tentang audiens, penyampaian pesan yang jelas, serta kemampuan mendengarkan
yang efektif, merupakan elemen kunci dalam menciptakan hubungan yang saling
menguntungkan antara perusahaan dan mitra bisnisnya.
Selain itu, pentingnya membangun empati dan memahami kebutuhan serta
kepentingan pihak lain dalam komunikasi bisnis. Kemampuan untuk menanggapi
umpan balik dengan bijak dan memperbaiki komunikasi jika diperlukan juga
merupakan faktor krusial dalam mempertahankan hubungan yang positif dan
berkelanjutan.
Selain mengidentifikasi faktor-faktor kunci, makalah ini juga menawarkan
beberapa rekomendasi praktis untuk meningkatkan keterampilan komunikasi dalam
konteks bisnis. Diantaranya adalah pelatihan reguler untuk karyawan, penggunaan
teknologi komunikasi yang efektif, dan penerapan strategi komunikasi yang tepat
untuk situasi tertentu.
Pentingnya keterampilan komunikasi yang baik tidak hanya terbatas pada level
interpersonal, tetapi juga memiliki dampak yang signifikan pada citra dan reputasi
perusahaan. Oleh karena itu, investasi dalam pengembangan keterampilan
komunikasi harus menjadi prioritas bagi setiap organisasi yang berusaha untuk
mencapai keunggulan kompetitif dalam pasar yang kompetitif ini.
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa keterampilan komunikasi
memainkan peranan kunci dalam membangun dan mempertahankan hubungan bisnis
yang kuat dan saling menguntungkan. Menerapkan prinsip-prinsip komunikasi yang
efektif akan membantu perusahaan untuk tetap relevan dan berkembang dalam
lingkungan bisnis yang dinamis dan berubah-ubah.

27
28

3.2 SARAN
Berikut adalah beberapa cara untuk meningkatkan keterampilan komunikasi
dalam membangun hubungan bisnis yang baik:
1. Mendengarkan Aktif
Berikan perhatian sepenuhnya pada lawan bicara . Dengarkan dengan penuh
perhatian, tanpa mengganggu, dan tunjukkan minat pada apa yang mereka
katakan.
2. Jaga Bahasa Tubuh
Ekspresikan kepercayaan dan kehormatan dengan bahasa tubuh yang positif.
Tatap mata, tersenyumlah, dan pertahankan postur tubuh yang terbuka.
3. Klarifikasi dan Pertanyaan
Memahami dengan benar apa yang dikomunikasikan. Jangan ragu untuk
mengajukan pertanyaan atau meminta klarifikasi jika ada hal yang tidak jelas.
4. Pilih Kata-Kata dengan Hati-Hati
Gunakan bahasa yang jelas, sopan, dan sesuai dengan konteks. Hindari
penggunaan kata-kata yang bisa menyinggung atau membingungkan.
5. Sesuaikan Gaya Komunikasi
Sesuaikan cara berkomunikasi dengan gaya dan preferensi orang yang diajak
bicara. Beberapa orang lebih suka komunikasi langsung, sementara yang lain
mungkin lebih nyaman melalui email atau pesan teks.
6. Jaga Kontak Rutin
Jaga komunikasi teratur dengan mitra bisnis atau klien. Ini membantu
membangun hubungan yang lebih kuat dan menguatkan kepercayaan.
7. Jangan Takut Memberi Umpan Balik
Beri umpan balik secara konstruktif, tetapi dengan sopan. Ini membantu
meningkatkan kerjasama dan menghindari masalah yang tidak disadari.
8. Pahami Perspektif Mereka
Coba lihat dari sudut pandang orang lain. Memahami perspektif mereka dapat
membantu berkomunikasi dengan lebih efektif.
9. Hindari Konflik Terbuka
29

Jika terjadi perbedaan pendapat atau konflik, selesaikan dengan cara yang
profesional dan pribadi, bukan melalui pertengkaran terbuka atau saling
menyalahkan.
10. Pantau Isyarat Non-verbal
Perhatikan ekspresi wajah, bahasa tubuh, dan nada suara. Isyarat non-verbal
dapat memberikan petunjuk tentang bagaimana pesan diterima.
DAFTAR PUSTAKA

Sumber Materi Perkuliahan:


Bab 1 Pengertian Komunikasi Bisnis
Bab 2 Perencanaan dan Pengorganisasian Pesan Bisnis
Bab 3 Komunikasi Bisnis melalui Surat
Bab 4 Presentasi Bisnis
Bab 6 Teknologi Informasi dalam Komunikasi Bisnis
Bab 10 Etika Komunikasi Bisnis
Bab 12 Komunikasi Bisnis Antar Budaya

Sumber Internet :
https://katadata.co.id/safrezi/berita/61de8d9d4a987/komunikasi-adalah-definisi-unsur-
dan-tujuannya
https://mahasiswaindonesia.id/apa-dan-bagaimana-cara-perencanaan-serta-
pengorganisasian-pesan-bisnis/
https://mekari.com/blog/etika-komunikasi-bisnis/
https://www.bola.com/ragam/read/5056538/pengertian-bisnis-menurut-para-ahli-
ketahui-tujuan-dan-fungsinya
https://www.pelatihan-sdm.net/etika-berkomunikasi-dalam-lingkup-perusahaan/
https://www.pinhome.id/blog/pengertian-komunikasi-bisnis-menurut-para-ahli/
https://www.studocu.com/id/document/universitas-prima-indonesia/komunikasi-
bisnis/4-perencanaan-pesan-bisnis/31806310

30

You might also like