You are on page 1of 7

LOGIKA, Desember 2018, XXII (3): 58-64 Tribhuwana. Perbandingan Pengukuran....

Perbandingan Pengukuran Luas Area


Antara Theodolit Dan Global Positioning System (GPS)
Awliya Tribhuwana

Fakultas Teknik, Universitas Swadaya Gunung Jati Cirebon


email korespondensi : tribhuwana69@gmail.com

ABSTRAK
Pengukuran luas area merupakan jumlah luasan bidang horisontal yang dikelilingi oleh garis-garis
batas, garis batas merupakan bidang poligon yang dilakukaun dengan pengukuran dilapangan,
pengukuran luas area merupakan salah satu informasi hasil pengukuran lapangan yang dibutuhkan
dalam perencanaan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan pengukuran luas
dengan menggunakan theodolit dan GPS, serta untuk menganalisis faktor-faktor faktor-faktor yang
mempengaruhi pengukuran poligon. Penelitian dilaksanakan di Majasem Kota Cirebon pada Bulan
Maret 2018. Alat yang digunakan dalam pengukuran luas area adalah Theodolite dan GPS. Hasil
pengukuran lapangan dianalisis data pengukuran thoedolit dan GPS sehingga mendapatkan hasil
koordinat theodolit dan koordinat GPS. Untuk menentukan besaran luasan area dalam penelitian ini
digunakan metode koordinat.Penelitian ini membandingkan hasil pengukuran theodolit dan GPS
yang dilakukan di Perumahan Majasem Cirebon, dari hasil pengolahan data dihasilkan
perbandingan luas pengukuran theodolit 2129,65,m2 dan GPS 2132,500 m2. Selisih luas antara
pengukuran theodolit dan GPS adalah 2,848 m2. Faktor penentu terjadinya selisih disebabkan oleh
setting theodolit sangat berpengaruh pada pengolahan data, pada saat membidik maupun pada saat
pengukuran jarak langsung, keadaan cuaca agar memberikan efek pencahayaan pada theodolit.

Kata Kunci : Area, Azimuth, Koordinat, Theodolit, GPS.

PENDAHULUAN Theodolite merupakan alat


pengukuran luas untuk menentukan sudut
Pengukuran luas merupakan pengukuran
yang sering dilakukan didalam pekerjaan yang dibentuk antara dua titik pada saat
sebelum perencanaan desain dilakukan, pengukuran (Suhendra, 2011). Titik
koordinat dalam suatu wilayah dapat
karena perhitungan dan informasi luas
diperoleh dengan bantuan theodolite.
merupakan salah satu informasi yang
Penggunaan theodolite memungkinkan
dibutuhkan untuk mendesain perencanaan
untuk berpindah tepat guna mendapatkan
dari hasil pengukuran dilapangan.
data yang akurat (Rianandra, Arsali, &
Pengukuran luas ini dipergunakan untuk
Bama, 2015).
berbagai kepentingan, baik dalam bidang
konstruksi maupun dalam bidang hukum Seiring dengan perkembangan
pertanahan, perubahan status hukum tanah, teknologi untuk mendapatkan titik
koordinat posisi yang tepat, murah dengan
pajak bumi dan lain sebagainya.
tingkat akurasi yang cukup dalam
Pengukuran wilayah yang tidak
pemetaan wilayah dapat digunakan GPS.
luas, bisa dilakukan menggunakan patok
GPS (Global Positioning System)
dan meteran. Sedangkan pengukuran
merupakanalat atau sistem yang dapat
wilayah dalam skala luas dibutuhkan
memberikan informasi posisi pengguna
peralatan yang dapat menjangkau jarak
tersebut. Alat yang umumnya dipakai secar global di permukaan bumi yang
adalah theodolite, total station, dan GPS.

58
LOGIKA, Desember 2018, XXII (3): 58-64 Tribhuwana. Perbandingan Pengukuran ....

berbsais data satelit (Santoso & Rais, kerangka dasar pemetaan karena sifatnya
2015). yang fleksibel dan kesederhanaan
Selain penggunaan alat yang tepat, hitungannya. Fleksibel dalam arti bahwa
pemilihan metode pengukuran juga pengukuran poligon dapat mengikuti
berpengaruh terhadap ketepatan hasil berbagai bentuk medan pengukuran, mulai
pengukuran. Dalam Theodolite salah satu dari yang paling sederhana; misalnya
metode yang dapat digunakan adalah berupa segitiga; sampai bentuk kompleks,
melalui metode pengukuran poligon. misalnya segi n dengan variasi loop (n
Titik di permukaan bumi yang adalah jumlah sisi poligon yang tak
disebut dengan titik koordinat terbatas).
dihubungkan dalam serangkaian garis Menurut Wongsoetjitro, (2008)
lurus. Melalui pengukuran poligon menggunakan istilah poligon pada
koordinat dari sudut yang diukur dan pembahasannya tentang penentuan
posisi horizontal banyak titik dapat koordinat titik-titik suatu tempat dengan
ditentukan. Sudut azimuth, dan titik tinggi cara membuat segi banyak yang panjang
ikat, merupakan hal yang perlu dan terhubung satu sama lain.
diperhatikan dalam pengukuran poligon. (Frick, 1979) menggunakan istilah
Hal ini dimaksudkan untuk mengurangi poligon dan membaginya secara lebih rinci
kesalahan pada saat pengolahan data menjadi berbagai jenis: terikat, lepas,
theodolite sehingga didapat luas wilayah poligon utama, dan poligon cabang.
pengukuran yang tepat. Brinker, Wolf, Elfick, & Fryer, (1984)
Berdasarkan uraian diatas maka tujuan mendefinisikan poligon secara lebih tegas
dari penelitian ini adalah untuk sebagai serangkaian garis berurutan yang
mengetahui perbedaan pengukuran luas panjang dan arahnya telah ditentukan dari
dengan menggunakan theodolit dan GPS, pengukuran. Menurutnya, pengukuran
serta untuk menganalisis faktor-faktor poligon merupakan pekerjaan menetapkan
faktor-faktor yang mempengaruhi stasiun-stasiun poligon, dan membuat
pengukuran poligon. Analisis tersebut pengukuran-pengukuran yang perlu, dan
diharapkan dapat menjadi pertimbangan merupakan cara yang paling dasar dan
pengambilan keputusan dalam paling banyak dilakukan untuk
perencanaan sebelum dilakukan menentukan letak nisbi titik-titik.
pembangunan suatu konstruksi.
Prinsip Perhitungan Poligon
METODOLOGI
1. Perhitungan besar koreksi sudut
Penelitian dilaksanankan di komplek PU
Cimanuk, Majasem Kota Cirebon, pada fß = (αakhir - αawal)+(Σß)+n.180°
bulan Maret 2018. Alat yang digunakan
adalah theodolit dan Global Positioning
Keterangan :
System (GPS). Dalam penelitian ini fß = koreksi sudut dalam
metode yang digunakan adalah metode α = azimuth
poligon tertutup. Σß = jumlah sudut dalam
Poligon adalah segi banyak yang n = banyak pengukuran sudut
sering digunakan dalam pengadaan 2. Perhitungan sudut dalam terkoreksi

59
LOGIKA, Desember 2018, XXII (3): 58-64 Tribhuwana. Perbandingan Pengukuran....

ßi = ß + 1. fß Metode koordinat adalah metode


n yang digunakan untuk mencari atau
menghitung luas tanah berdasarkan
ßi+1 = ßi+1 + 1. fß koordinat titik-titik batas ukur tanahnya.
n
Jika koordinat belum diketahui nilai
3. Perhitungan azimuth terkoreksi koordinatnya, maka nilai koordinat titik-
titiknya harus dihitung terlebih dahulu.
αi=αawal +ßi+ 180°
Adapun persamaan yang digunakan adalah
αi+1=αi +ßi+1+ 180° sebagai berikut:

Dalam perhitungan azimuth tiap titik


sebaiknya selalu memperhatikan sketsa  di 
Yi   . fy   di.cos i
dari poligon tersebut , untuk d 
mempermudah penentuan apakah
formula tersebut diatas menggunakan Xi+1 = Xi+∆Xi
tanda + (ditambah) atau – (dikurangi). Yi+1 = Yi+∆Yi
4. Perhitungan koreksi koordinat X dan Y
7. Perhitungan luas area
fx = (Xakhir-Xawal)-Σ(di.sin αi)
Luas Area = (XnYn+1)-(YnXn+1)…..(12)
fy = (Yakhir-Yawal)-Σ(di.cos αi)

5. Perhitungan selisih absis dan koordinat HASIL DAN PEMBAHASAN


yang sudah dikoreksi
Sudut Azimuth dari pengukuran
 di  didapatkan αP1_P2 = 283°
Xi   . fx   di sin i dilapangan
d  48ʹ 40ʺ. Dan diketahui sudut dalam
pengukuran berlawanan, jadi
6. Perhitungan koordinat X terkoreksi menggunakan rumus : α23 = α12 - 180° +
dan Y terkoreksi β

Gambar 1. Poligon Tertutup sudut azimuth dan sudut dalam

Metode koordinat adalah metode yang luas tanah berdasarkan koordinat titik-titik
digunakan untuk mencari atau menghitung batas ukur tanahnya. Adapun perhitungan

60
LOGIKA, Desember 2018, XXII (3): 58-64 Tribhuwana. Perbandingan Pengukuran ....

koordinat yang didapat disajikan pada Tabel 1:

Tabel 1. Hasil Analisis Koordinat Theodolit dan Koordinat GPS


Lokasi : Perumahan Cimanuk-Majasem
Alat : Theodolit dan GPS
Koordinat GPS Koordinat Perhitungan
Titik
X (m) Y (m) X (m) Y (m)

P1 226629.000 9234249.000 226629.000 9234249.000

P2 226580.000 9234261.000 226577.934 9234261.692

P3 226580.000 9234236.000 226578.149 9234236.296

P4 226583.000 9234213.000 226582.662 9234213.019

P5 226621.000 9234202.000 226619.472 9234204.393

Sumber : Hasil Penelitian

Sumber : Hasil Penelitian


Gambar 2. Poligon Tertutup dengan Koordinat Theodolit

Sumber : Hasil Penelitian

Gambar 3. Poligon Tertutup dengan koordinat GPS

61
LOGIKA, Desember 2018, XXII (3): 58-64 Tribhuwana. Perbandingan Pengukuran....

Setelah dilakukan penelitian Hasil Perbandingan Perhitungan Luas


menggunakan persamaan maka diperoleh Area Theodolit dan GPS
perbandingan luas dengan menggunakan
Hasil perbandingan penghitunga luas area
theodolit dan GPS. Sehingga hasil
menggunkan theodolite dan GPS disajikan
hitungan luas area dengan cara koordinat
pada Tabel 4.
menggunakan theodolit adalah 2129,652
m2, dan koordinat GPS 2132,500 m2
Tabel 4. Hasil Analisis Perbandingan
Tabel 2. Hasil Analisis Luas Area Luas Area Theodolit dan GPS
Theodolit
Titik GPS Theodolit

P1 455197749.00 474430687.85
P2 -5664500.00 -7737692.63
P3 -32914048.00 -46948167.98
P4 -353392507.00 -341865883.27
P5 -63222429.00 -77874684.67
LUAS 2132.50 2129.65

Sumber : Hasil Penelitian


Pembahasan
Untuk hasil perhitungan dan penentuan
sudut azimuth dan sudut dalam, pada
gambar poligon tertutup sudut azimuth dan
Sumber : Hasil Penelitian sudut dalam, harus dilakukan koreksi
Tabel 3. Hasil Analisis Luas Area GPS untuk syarat sudut dalam yaitu sesuai
dengan :

fβ = ∑β – (n - 2) x 180⁰
= 539°56'40"-(5-2)×180°
= 539°56'40"-540°
= 0°3'20"

𝑘𝛽 = − ƒ𝛽 = − 0°3′20" = 0°0′40"
𝑛 5

Sudut dalam terkoreksi


Dari data yang telah dihitung bahwa selisih
sudut horizontal luar biasa dengan biasa
lebih besar dari 1 derajat, maka sudut
horizontal rata-rata tidak digunakan.
Koreksi sudut horizontal untuk sudut
Sumber : Hasil Penelitian horizontal biasa lebih besar dari sudut
horizontal luar biasa, maka sudut
horizontal yang digunakan adalah sudut
horizontal biasa.

62
LOGIKA, Desember 2018, XXII (3): 58-64 Tribhuwana. Perbandingan Pengukuran ....

Sudut horizontal terkoreksi

Tabel 5. Hasil Analisis Sudut Dalam

Titik Sudut Dalam


Koreksi pengikatan sudut azimut poligon
P1 91° 50’ 40” tertutup pada P1, setelah melakukan
P2 75° 49’ 10” perhitungan dari P1 sampai dengan P5,
P3 169° 32’ 10” maka sudut azimuth harus kembali pada
P4 114° 10’ 00” besaran sudut azimut awal yaitu : 283°
P5 88° 38’ 00” 48ʹ 40ʺ, Koreksi dapat dilakukan dengan
Sumber : Hasil Penelitian persamaan di bawah ini :
Sudut Azimut terkoreksi
αP1_P2 = αP5_P1 - 180° + βP1’
Tabel 6. Hasil Analisis Sudut Azimuth = 11° 58ʹ 0ʺ - 180° + 91° 50 ʹ 40ʺ
= 283° 48ʹ 40ʺ
Titik Azimuth
P1 - P2 283° 48ʹ 40ʺ Setelah dilakukan penelitian
P2 - P3 179° 37ʹ 50ʺ menggunakan persamaan maka diperoleh
P3 - P4 169° 10ʹ 00ʺ perbandingan luas dengan menggunakan
P4 - P5 103° 20ʹ 00ʺ theodolit dan GPS. Sehingga hasil
P5 - P1 11° 58ʹ 00ʺ hitungan luas area dengan cara koordinat
P1 - P2 283° 48ʹ 40ʺ
menggunakan theodolit adalah 2129,652
Sumber : Hasil Penelitian
m2, dan koordinat GPS 2132,500 m2

Sumber : Hasil Penelitian


Gambar 4. Perbandingan Luas Area Theodolit dan GPS

Berdasarkan grafik pada Gambar 4 terlihat a. Pada waktu pengukuran teodolit


perbedaan sangat kecil yaitu sebesar sentring alat, cek rambu ukur,
2,85m2. Perbedaan ini disebabkan oleh pembacaan skala derajat dan cuaca.
beberapa faktor antara lain :

63
LOGIKA, Desember 2018, XXII (3): 58-64 Tribhuwana. Perbandingan Pengukuran....

b. Sebelum melakukan pengukuran cek DAFTAR PUSTAKA


kembali peralatan yang akan Brinker, R. C., Wolf, P. R., Elfick, M., &
digunakan.. Fryer, J. G. (1984). Elementary
c. Lakukan pengukuran dengan teliti baik surveying. Harper & Row New York.
pada saat membidik maupun pada saat Frick, H. (1979). Ilmu dan alat ukur
pengukuran jarak langsung. Tanah. Kanisius.
d. Pada setting theodolit sangat Rianandra, R., Arsali, A., & Bama, A. A.
berpengaruh pada pengolahan data, (2015). Studi Perbandingan
lakukan setting dengan tepat. Penentuan Posisi Geografis
e. Pembacaan skala apada alat harus Berdasarkan Pengukuran dengan GPS
berulang kali. (Global Positioning System), Peta
f. Tegak lurusnya rambu ukur. Google Earth, dan Navigasi. Net.
Jurnal Penelitian Sains, 17(2).
g. Pengalaman dalam pembacaan skala
dan pemahaman tentang prosedur Santoso, K. I., & Rais, M. N. (2015).
pelaksanaan pengukuran dilapangan Implementasi Sistem Informasi
Geografis Daerah Pariwisata
KESIMPULAN Kabupaten Temanggung Berbasis
Android dengan Global Positioning
Tidak terdapat perbedaan yang signifikan System (GPS). Scientific Journal of
antara pengukuran area dengan Informatics, 2(1), 29–40.
menggunakan koordinat dan GPS. Hasil Suhendra, A. (2011). Studi Perbandingan
pengukuran menunjukkan bahwa metode Hasil Pengukuran Alat Teodolit
penghitungan luas dengan cara koordinat Digital dan Manual: Studi Kasus
memiliki luas yang lebih kecil (2129,652 Pemetaan Situasi Kampus Kijang.
m2) dibandingkan dengan menggunakan ComTech: Computer, Mathematics
and Engineering Applications, 2(2),
GPS (2132,500 m2).
1013–1022.

64

You might also like