You are on page 1of 6

Saya memilih materi “Genetika” karena materi ini baru dan sangat rumit untuk saya sehingga

saya sangat tertarik untuk mempelajari genetika dan pewarisan sifat pada mahluk hidup
terutama manusia.

MATERI GENETIKA

DEFINISI
GENETIKA adalah Ilmu yang mempelajari sifat-sifat keturunan
Genetika berasala dari kata genos yang artinya suku bangsa atau asal usul
 Hereditas: sifat yang diturunkan dari tetua pada keturunannya
 Unit yang berperan dalam menurunkan sifat adalah gen yang terdapat dalam
kromosom

Gambar Kromosom :

 GEN DAN ALEL


Gen: unit penentu sifat tertentu terletak di lokus tertentu pada kromosom
Alel: pasangan gen yang terletak di lokus yang sama pada kromosom homolog

Bapak Genetika
Seorang Pastor berkebangsaan Austria.
Membuat percobaan Kacang Erces

Mendel melakukan percobaan terhadap tanaman kacang ercis untuk Penyelidikan sifat
pewarisan dalam genetika dilakukan oleh Mendel dengan memanfaatkan kacang ercis.
Mendel menunjukkan bahwa warisan biologis gen tertentu darisifat dalam tanaman kacang
ercis mengikuti pola-pola tertentu, sekarang disebut sebagai Hukum Mendel.
SIFAT BEDA KACANG ERCIS:
1. Warna bunga (ungu dan putih)
2. Posisi bunga ( aksial dan terminal)
3. Warna biji (kuning dan hijau)
4. Bentuk biji (bulat dan keriput)
5. Bentuk polong (menggembung dan berkerut)
6. Warna polong (hijau dan kuning)
7. Panjang batang (tinggi dan pendek)
POLA PEWARISAN SIFAT
 Hukum Mendel I (Hukum Segregasi)
Persilangan monohibrid, menyatakan bahwa alel memisah (bersegregasi) satu dari yang
lain selama pembentukan gamet-gamet (sel-sel kelamin). Alel ialah pasangan gen yang
terdapat pada lokus yang sama dalam kromosom homolog
 Hukum Mendel II (Hukum Pemisahan dan Pengelompokan Secara
Bebas/Independent Assortment)
Pasangan gen berbeda yang sedang bersegregasi akan berpadu atau mengelompok secara
bebas.
Persilangan Monohibrid
P : MM (Ungu) x mm (Putih) Gamet : M m F1 : Mm (Ungu)
Jika F1 (bunga ungu) disilangkan dengan F1 (bunga ungu) Mm x Mm
Gamet : M , m M , m
Tabel Punnet

F2 ♂ M m

M MM (Ungu) Mm (Ungu)
m Mm (Ungu) Mm (Putih)
Ratio Fenotipe : Ungu : Putih = 3 : 1
Ratio Genotipe :MM : Mm, Mm : mm = 1 : 2 : 1
BAHAN GENETIK
 Hadir dalam berbagai variasi
 Menyimpan informasi
 Mengekspresikan informasi
 Melakukan replikasi
 Harus bermutasi
Bahan Genetik : 1. DNA : Gula, Fosfat, Basa
2. RNA
DNA RNA
2 utas double helix 1 utas rantai polinukleotida
A T G C AUGC
pur pir pur pir Rantai lebih pendek
Rantai lebih panjang Ribosa
Deoksiribosa
Ikatan Hidrogen
A T
HUKUM BERPASANGAN
G C
STRUKTUR DNA

REPLIKASI DNA
 Semikonservatif : Tiap pita parental bertindak selaku cetakan.
 Konservatif : Double helix parental tetap utuh, disampingnya dicetak molekul DNA
baru.
 Dispersif : Kedua pita dari double helix parental putus dibeberapa tempat. Kemudian
dibentuk segmen segmen baru, selanjutnya bersambung membentuk dua double helix
baru

RNA ( Ribo Nucleic Acid)


Berfungsi sebagai penyimpan dan penyalur informasi genetik.
Pada RNA tiap ribonukleotida terdiri dari tiga gugus molekul, yaitu:
1. Gula 5 karbon (ribosa)
2. Basa nitrogen : Purin sama dengan DNA, namun pirimidin yg berbeda yaitu Sitosin
dan Urasil.
3. Gugus fosfa
Tipe RNA
 RNAm: RNA yg urutan basanyakomplementer dng salah satu urutan basa rantai
DNA. Membawa pesan atau kode genetik dari kromosom ke ribosom (sitoplasma).
 RNAr: sebagai tempat untuk sintesa protein
 RNAt: mengikat asam amino yg terdapat dalam sitoplasma
Tahapan Transkripsi
Enzim yg bertanggung jawab adalah RNA polimerase
 RNA polimerase menyusun molekul RNA dng urutan nukleotida yg
berkomplementer dengan untaian cetakan (DNA).
 Sintesis RNA dimulai pada titik awal (start) pada untai cetakan.
 Pemanjangan RNA dgn arah 5’ ke 3’.
 RNA polimerase mentranskripsi terminator (stop), suatu urutan nukleotida
disepanjang DNA yang menandakan akhir dari unit transkripsi tersebut
EKSPRESI GEN
GEN mRNA polipeptida/ protein
Transkrip Translasi
Upstream Downstream
DNA 5’ ------ ACTGCC ------ 3’ utas coding
3’ ------ TGACGG ------ 5’ utas cetakan
mRNA 5’ --- ACUGCC --- 3’
tRNA 3’-- UGA -- 5’ (bgn antikodon)
Thr (a.a yg dibawa)
Utas coding = utas sense
Urutan nt di sini menentukan urutan a.a pada rantai polipeptida yang dibentuk.
 Kode genetik: 1 a.a dikode oleh urutan 3 nt
 Urutan basa N dibaca dari 5’-3’
Utas template = utas cetakan
 Sebagai utas cetakan bagi pembentukan mRNA
mRNA
 Sesuai hukum berpasangan apabila di utas cetakan tertulis A maka pada utas
mRNA tertulis U, apabila tertulis G maka pada utas mRNA tertulis C
 Urutan basa N dibaca dari 5’-3’
 Satu kodon t.d 3 nt - 1 asam amino
GEN
 Gen: suatu segmen DNA yang berisi informasi/ kode genetik urutan asam amino dari
suatu rantai polipeptida/protein
 Gen: terdapat pada rantai DNA
 Peta gen: menunjukkan letak gen pd rantai DNA
 mRNA
 Urutan kodon (kode genetik pada mRNA) menentukan urutan a.a yg akan
dirangkai
 Satu kodon terdiri dari 3 nukleotida (triplet)
 Kode genetik bersifat hampir universal. Universal berarti kodon yang sama berlaku
untuk asam amino yang sama pada semua mahluk hidup
PEMBELAHAN SEL
 Pembelahan sel adalah suatu proses yang membagi satu sel induk menjadi dua atau
lebih sel anak.
 Tujuan pembelahan sel adalah untuk menambah jumlah dan jenis sel, atau
membentuk sel-sel lain dengan tujuan tertentu.
 Pembelahan sel dibagi menjadi tiga jenis, yaitu amitosis, mitosis, dan meiosis.
 PEMBELAHAN MIOSIS
Pembelahan Meiosis adalah pembelahan sel yang menghasilkan 4 sel anakan yang
masing-masing sel memiliki separuh dari jumlah kromosom sel induk.
Pembelahan meiosis berfungsi untuk menghasilkan sel gamet (sel telur dan sel
perma). Dengan pembelahan ini kemudian dihasilkan sel anak yang memiliki
kromosom setengah dari kromosom sel induk.
Jumlah kromosom yang dimiliki oleh sel anakan adalah n atau disebut haploid.
Maka, pembelahan sel meiosis disebut sebagai pembelahan reduksi.
Pembelahan Meiosis dibagi atas 2 tingkatan , yaitu :
 Meiosis I
 Meiosis II
Meiosis I adalah tahap pembelahan yang menghasilkan dua sel anakan yang masing-
masing memiliki setengah dari jumlah kromosom sel induk. Pada meiosis I, terdapat
pasangan kromosom homolog yang setiap anggota pasangan kromosom kemudian
akan bermigrasi ke kutub yang berbeda.
Meiosis II adalah fase kedua pembelahan sel dengan tujuan memisahkan kromatid
saudara. Meiosis II mirip dengan mitosis karena melibatkan pemisahan kromatid
saudara, menghasilkan empat sel haploid yang berbeda secara genetik dari sel induk
diploid.

 PEMBELAHAN MITOSIS
Pembelahan sel secara mitosis terjadi pada setiap sel-sel indukan yang mempunyai
sifat diploid (biasa disebut 2n), kromosomnya berpasangan dan akan menghasilkan
dua sel anakan yang bersifat diploid juga. Jumlah kromosom sel anakan sama dengan
jumlah kromosom pada sel induk.

Gambar Pembelahan Mitosis


TUGAS MATA KULIAH
BIOLOGI UMUM

GENETIKA

OLEH:
DAVIDSON E.F LOUPATTY
(2023-53-049)

PROGRAM STUDI FARMASI


JURUSAN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS PATTIMURA
AMBON
2023

You might also like