You are on page 1of 8

PROPOSAL

PELATIHAN PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN


BUDAYA MELAYU KEPULAUAN RIAU

A. Pendahuluan
Indonesia merupakan salah satu negara yang mempunyai banyak
keanekaragaman budaya yang sangat menarik dan unik. Dalam era
modernisasi sekarang ini, tidak sedikit penduduk Indonesia yang menganut
budaya asing dan melupakan budaya sendiri. Perkembangan teknologi dan
masuknya budaya barat ke Indonesia, tanpa disadari secara perlahan telah
menghancurkan kebudayaan daerah. Rendahnya pengetahuan menyebabkan
akulturasi kebudayaan yang tidak sesuai dengan nilai-nilai luhur yang
terkandung di dalam kebudayaan daerah tersebut. Masuknya kebudayaan
barat (asing) tanpa disaring oleh masyarakat dan diterima secara mentah
mengakibatkan terjadinya degradasi yang sangat luar biasa terhadap
kebudayaan asli. Berkurangnya nilai budaya dalam diri hendaknya perlu
perhatian khusus untuk menjaga agar tidak punah. Selain kurangnya
referensi tentang kebudayaan daerah itu sendiri kualitas bahan bacaan
tentang pengenalan budaya daerah kurang mampu menyaingi perkembangan
teknonogi saat ini.

Dalam upaya melestarikan budaya Melayu Kepulauan Riau agar tidak tergerus
oleh perkembangan dan kemajuan IPTEK, maka salah satu cara yang
dilakukan adalah dengan mengajarkan kebudayaan itu sendiri kepada
generasi penurus sehingga kebudayaan itu tidak musnah dan tetap dapat
bertahan. Seiring kebutuhan tersebut diatas perlu adanya perangkat
pembelajaran muatan lokal, dimana perangkat pembelajaran tersebut
merupakan pedoman guru untuk mengembangkan materi dalam proses
pembelajaran di sekolah. Muatan lokal sangat perlu diajarkan kepada para
peserta didik khususnya jenjang Sekolah Dasar di Kota Batam dan Provinsi
Kepulauan Riau pada umumnya, untuk memberitahu dan mengenalkan
budaya Melayu yang ada di Kepulauan Riau, dan ciri khas daerah Melayu
Kepulauan Riau kepada para peserta didik serta juga dapat memberikan
suatu bekal kepada peserta didik untuk terampil dan dapat hidup di
lingkungan masyarakat di masa yang akan datang dengan tidak
meninggalkan budaya asli daerah.

Sebagaimana berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan


Republik Indonesia Nomor 57 Tahun 2014 tentang Kurikulum 2013 SD/MI,
khususnya tentang struktur kurikulum Sekolah Dasar dan Madrasah
Ibtidaiyah yang memberi kesempatan kepada satuan pendidikan
mengembangkan komponen muatan lokal dan Peraturan Menteri Pendidikan
dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 79 Tahun 2014 tentang Muatan
Lokal Kurikulum 2013.

Memperhatikan permasalahan-permasalahan di atas, perlu diadakan


pelatihan-pelatihan yang berkenaan dengan hal tersebut.

B. Dasar Hukum
1) Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang
Sistem Pendidikan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2003 Nomor 4301);
2) Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 39 Tahun 2008 tentang
Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008
Nomor 166, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
4916);
3) Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587)
sebagaimana telah beberapa kali diubah, terakhir dengan Undang-Undang
Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang
Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5679);
4) Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 41,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4496)
sebagaimana telah beberapa kali diubah, terakhir dengan Peraturan
Pemerintah Kedua atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005
tentang Standar Nasional Pendidikan (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2015 Nomor 45, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5670);
5) Peraturan Presiden Nomor 72 Tahun 2019 tentang Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2019 Nomor 207);
6) Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor
79 Tahun 2014 tentang Muatan Lokal Kurikulum 2013;
7) Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor
68 Tahun 2014 tentang Peran Guru TIK dan Guru Keterampilan dalam
Pengelolaan Informasi pada Kurikulum 2013.

C. Tujuan
Kegiatan pelatihan pengembangan perangkat pembelajaran budaya Melayu
Kepulauan Riau bertujuan untuk :
1. Memberikan pembekalan pengetahuan dan pemahaman tentang budaya
Melayu Kepulauan Riau;
2. Meningkatkan kemampuan dan keterampilan guru dalam pengembangan
perangkat pembelajaran budaya Melayu Kepulauan Riau; dan
3. Meningkatkan kemampuan dan keterampilan guru dalam memanfaatkan
IT dalam mengembangkan perangkat pembelajaran budaya Melayu
Kepulauan Riau.

D. Sasaran
Peserta kegiatan pelatihan pengembangan perangkat pembelajaran budaya
Melayu Kepulauan Riau di Sekolah Dasar Negeri dan Swasta Kecamatan
Nongsa Kota Batam dengan kuota sebanyak 66 orang, yang terdiri dari 33
orang guru kelas dan 33 orang koordinator kurikulum di sekolah negeri dan
swasta yang ada di kecamatan Nongsa.

E. Hasil yang Diharapkan


Hasil yang diharapkan melalui pelatihan pengembangan perangkat
pembelajaran budaya Melayu Kepulauan Riau adalah tenaga pendidik mampu
untuk membuat perangkat pembelajaran budaya Melayu Kepulauan Riau dan
mampu mengimbaskan kepada teman sejawat yang ada di sekolah dasar
negeri ataupun swasta di Kecamatan Nongsa.

F. Pelaksanaan Kegiatan
1. Waktu dan Tempat Pelaksanaan
Kegiatan pelatihan pengembangan perangkat pembelajaran budaya
Melayu Kepulauan Riau dilaksanakan tanggal 16 s.d 19 Februari 2021 dan
diselenggarakan di Gedung LAM Kota Batam Provinsi Kepulauan Riau.

2. Penyelenggara
Penyelenggara kegiatan ini adalah Kelompok Kerja Guru (KKG) Kecamatan
Nongsa Kota Batam Provinsi Kepulauan Riau.

3. Narasumber/ Pengajar
Narasumber pada kegiatan ini yaitu:
a. Hendri Arulan, S.Pd (Kepala Dinas Pendidikan Kota Batam)
b. Yubahar, M.Pd (Kepala Bidang Pembinaan SD Dinas Pendidikan Kota
Batam)
c. Muhammad Zen, S.Pd (Kepala Bidang Kebudayaan Dinas Kebudayaan
dan Pariwisata Kota Batam)

4. Peserta
Peserta kegiatan pelatihan pengembangan perangkat pembelajaran
budaya Melayu Kepulauan Riau adalah guru kelas sekolah dasar di
Kecamatan Nongsa Kota Batam Provinsi Kepulauan Riau.
5. Kepanitiaan
Kepanitiaan kegiatan pelatihan pengembangan perangkat pembelajaran
budaya Melayu Kepulauan Riau adalah Kelompok Kerja Guru (KKG)
Kecamatan Nongsa Kota Batam.

Daftar Nama Panitia


Pelatihan Pengembangan Perangkat Pembelajaran Budaya Melayu
Kepulauan Riau

Jabatan Jabatan
No Nama
Kedinasan Kepanitiaan
Kepala Sekolah Penanggung Jawab
1 Siti Hajar, S.Pd
SDN 011 Nongsa (Ketua KKKS)
Dana Sundana, Guru SDN 003
2 Ketua
S.Pd.SD Nongsa
Guru SDS Miftahul
3 Yudi Hariyanto, S.Pd Sekretaris
Hasanah
Guru SDN 008
4 Sarini, S.H., S.Pd Bendahara
Nongsa
Guru SDN 004
5 Taufik Hidayat, S.Pd Koor. Acara
Nongsa
Guru SDS
6 Siti Isnaini Anggota
Muhammadiyah
Guru SDN 001
7 Sucidani Arini, S.Pd Anggota
Nongsa
Guru SDN 006
8 Jati Utomo, S.Pd Anggota
Nongsa
Guru SDN 010
9 Eva Lastika, S.Pd.SD Anggota
Nongsa
Widya Surya Dewi, SDS Ibnu Sina
10 Anggota
S.Pd Kabil

6. Struktur Program

Struktur Kegiatan
Pelatihan Pengembangan Perangkat Pembelajaran
Budaya Melayu Kepulauan Riau

No Materi JP
1 Kebijakan Dinas Pendidikan Kota Batam 2
2 Pengembangan Budaya Melayu Kepulauan Riau 10
3 Pengembangan Perangkat Pembelajaran Budaya 10
Melayu Kepulauan Riau di SD
- Penyusunan Kompetensi Dasar
- Pembuatan Silabus
- Pembuatan RPP
4 Pengenalan Pembuatan Batik Batam Kepulauan 5
Riau
5 Pengenalan Pembuatan Tanjak Melayu Batam 5
Kepulauan Riau
6 Pengembangan Budaya Melayu Berbasis 7
Teknologi
7 Evaluasi 1
Jumlah 40

7. Pembiayaan
Biaya pelaksanaan kegiatan pelatihan pengembangan budaya Melayu
Kepulauan Riau berasal dari dana yang dikumpulkan bersama peserta
pelatihan. (RAB terlampir)

8. Jadwal Kegiatan
Pelatihan pengembangan perangkat pembelajaran budaya Melayu
Kepulauan Riau dilaksanakan dengan jadwal kegiatan sebagai berikut:

Hari Ke-1 Hari Ke-2 Hari Ke-3 Hari Ke-4


No Waktu 17-02- 18-02- 19-02-
16-02-2021
2021 2021 2021
07.20 – 08.00 Reg
1 08.00 – 08.40 1 2 3 5
2 08.40 – 09.20 1 2 3 5
09.20 – 09.35 Istirahat
3 09.35 – 10.15 2 3 4 5
4 10.15 – 10.55 2 3 4 6
5 10.55 – 11.35 2 3 4 6
6 11.35 – 12.15 2 3 4 6
12.15 – 13.15 Istirahat
7 13.15 – 13.55 2 3 4 6
8 13.55 – 14.35 2 3 5 6
9 14.35 – 15.15 2 3 5 6
10 15.15 – 15.55 2 3 5 7

Keterangan:
1 : Kebijakan Dinas Pendidikan
2 : Pengembangan Budaya Melayu Kepulauan Riau
3 : Pengembangan Perangkat Pembelajaran Budaya Melayu Kepulauan Riau di SD
4 : Pengenalan Pembuatan Batik Batam Kepulauan Riau
5 : Pengenalan Pembuatan Tanjak Melayu Kepulauan Riau
6 : Pengembangan Perangkat Pembelajaran Budaya Melayu Berbasis Teknologi
7 : Evaluasi
G. Penutup
Demikian proposal kegiatan pelatihan pengembangan budaya melayu
Kepulauan Riau ini dibuat dan disampaikan dengan harapan ada partisipasi
serta kebersamaannya demi terwujudnya pendidikan Indonesia yang lebih
baik.

Batam, 2 Februari 2021


Panitia Pelaksana

Ketua Panitia, Sekretaris Panitia,

DANA SUNDANA, S.Pd.SD YUDI HARIYANTO, S.Pd


NIP.198210102009031002

Mengetahui,
Ketua KKKS Kecamatan Nongsa

SITI HAJAR, S.Pd


NIP. 197004032009032002
Lampiran

RENCANA ANGGARAN BIAYA (RAB)


PELATIHAN PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN
BUDAYA MELAYU KEPULAUAN RIAU

HARGA
NO URAIAN VOLUME JUMLAH
SATUAN
I ADMINISTRASI
1. Buat Stempel Panitia 1 100.000 100.000
2. Kertas A4 1 48.000 48.000
3. Penggandaan Proposal 4 25.000 100.000
II DOKUMENTASI
1. Cetak Spanduk 2 200.000 400.000
2. Laporan Kegiatan 1 150.000 150.000
3. Cetak Sertifikat 80 10.000 800.000
III HONORARIUM
1. Panitia 10 100.000 1.000.000
2. Narasumber Dinas 3 1.000.000 3.000.000
IV TRANSPORTASI
1. Transportasi Kegiatan 1 250.000 250.000
V KONSUMSI
1. Narasumber 5 @ 1 Keg. 150.000 750.000
2. Panitia 10 @ 4 Keg. 25.000 1.000.000
3. Peserta 66 @ 4 Keg. 25.000 6.600.000
4. Tamu 33 @ 1 Keg. 10.000 330.000
VI GEDUNG
1. Kebersihan Gedung 4 Keg 500.000 500.000
JUMLAH 15.028.000
# Lima belas juta dua puluh delapan ribu rupiah#

You might also like