Professional Documents
Culture Documents
BAB I
PENDAHULUAN
sebuah kitab suci yang menjadi pegangan umat Islam dalam menjalankan roda
adalah mu’jizat terbesar Nabi Muhammad yang tidak akan habis dimakan zaman
maupun hancur dimakan waktu, al-Qur’an akan tetap eksis terpatri di dalam
hatipara huffazh al-Qur’an bahkan Allah sendiri yang menjaganya dari kerusakan
sebagai mana dalam firman-Nya:
)٩:انانحننزاناالذكروانالهلحافظون(الحجر
Ibnu Katsir menafsirkan ayat ini bahwa Allah adalah Zat yang menjaga al-
terjadi pada kitab suci sebelumnya seperti perubahan terhadap Taurat dan
1
MahmudYunus,Terjemahal-Qur’an al-Karim,(Singapore:Al-Haromain, tt),h.237
2
IbnKatsiral-Qurasyial-Dimasyqiy,Tafsiral-Qur’anal-‘Azhim,(Beirut:Daral-
Fikr,1992),JilidII,h.666
2
menghayati hingga mengamalkan al-Qur’an tiada jalan lain tiada lain hanya dapat
3
M.QuraishShihab,Membumikan al-Qur’an,Fungsi danPeran Wahyu
dalamKehidupanMasyarakat,(Bandung:Mizan,1995),h.14
3
guna membangun dunia ini sesuai dengan konsep yang ditetapkan Allah.4
lebih besar kepada warga madrasah yaitu guru, kepala madrasah, orangtua dan
pendidikan nasional.
budaya dan agama yang dilakukan secara formal maupun informal sehingga
setakarier siswa.6
4
MuhammadQuthub,Manhajal-Tarbawiyyahal-Islamiyyah,(Daral-
Syuruq:Kairo1400H),JilidI,h.13
5
AbdulAziz,KurikulumBerbasisKompetensi,seriAkidahAkhlak(Jakarta:Departemen
Agama RI.DirektoratJendralKelembagaanIslam,2003),h.i
6
MohammadDjawadDahlan,TeoriBimbingandanKonseling,dalamIlmudanAplikasi
PendidikanBagianI:IlmuPendidikanteoritis,(Bandung,:IMTIMA,2007),h.173
4
Oleh karena itu, agar proses pendidikan berhasil dengan baik maka peserta didik
kualitas dirinya sehingga hasil dari proses pembelajaran itu sesuai dengan visi
loyalitasdan pengabdian yang tinggi dari para ustadz terhadap madrasah bila
perlu diragukan lagi karena landasan berfikir mereka adalah firman Allah :
)57( َم ٓا ُاِر ْيُد ِم ْنُهْم ِّم ْن ِّر ْز ٍق َّو َم ٓا ُاِرْيُد َاْن ُّيْطِعُم ْو ِن.
)58( ِاَّن َهّٰللا ُهَو الَّر َّز اُق ُذ و اْلُقَّو ِة اْلَم ِتْيُن
Artinya: “Aku Tidak menghendaki (meminta) rizki dari mereka, tidak pula
meminta makan, karena sesungguhnya Allah adalah Zat pemberi rizqilagi Zat
Dengan semangat jihad dan loyalitas yang tinggi para ustadz bersama
rangka menciptakan nilai jual atau ciri khas madrasah sehingga madrasah menjadi
IndraDjatiSidi,MenujuMasyarakatBelajar,MenggagasParadigmaBaruPendidikan
(Jakarta:Paramadina, 2001),h.25
8
MahmudYunus,Op.Cit.,h.472
5
kurikulum lokal.
Hal lain yang menjadi semangat belajar dan mengajar di pondok pesantren
)خيركممنتعلمالقرانوعلمه(رواهالبخارى
Artinya : “ sebaik-baik anda semua adalah orang yang belajar al-Qur’an dan
karenaselama 24 jam santri berada dalam bimbingan kiyai yang dibantu para
pondok pesantren maka madrasah sangat terbantu dengan intensifnya belajar al-
pesantren.
dan manajemen madrasah ini di harap kan mampu menciptakan siswa yang
belum menguasai ilmu tajwid dan masih banyak siswa yang belum tergali potensi
B. Identifikasi Masalah
dari Sekolah Dasar atau dari Madrasah Ibtidaiyah, atau pernah mengikuti
Keempat faktor ekternal siswa yaitu faktor sosial dan faktor non sosial.
perkampungan siswa juga orang tua dankl keluarga siswa, sikap dan kondisi
keluarga siswa.
1. Pembatasan Masalah
dipengaruhi). Agar judul penelitian ini dapat di pahami secara lebih jelas,
sesuatu atau daya yang timbul dari sesuatu, orang atau benda yang
melakukan sesuatu.11
semua sumber daya yang ada untuk mencapai sasaran organisasi dengan
pembelajaran.13
10
MuhammadAli,KamusLengkapBahasaIndonesiaModern,(Jakarta:PustakaAmani,tt),h.125
11
AndiniT.Nirmala,KamusBahasaIndonesiauntukSD,SLTP,SMUdanUmum,
(Surabaya:PrimaMedia, tt), h.219
12
JamesA.F.Stonerat.,all,Manajemen,AlexanderSindoro(Pent.),
(Jakarta:Prenhallindo,1996),JilidIh.7
13
Nurkolis,ManajemenBerbasisSekolah,Teori,ModeldanAplikasi,(Jakarta:Grasindo,2003),h.1
10
c. Prestasi Belajar, merupakan kata benda abstrak yang artinya hasil yang
diraih atau yang dicapai. Apabila kata prestasi dirangkai kan dengan
nya di tunjukkan dengan nilai test atau angka nilai yang berikan oleh
guru.14
dunia dan di akhirat,15ia adalah kitab suci yang dianggap ibadah bagiorang
2. Perumusan Masalah
14
LukmanAli,KamusBesarBahasaIndonesia,(Jakarta:BalaiPustaka,1966),h.787
15
AliHasaballah,Ushul al-Tasyri’ al-Islamiy,(Mesir:Dar al-Ma’arif, 1964), h.15
16
ibid,h.32
11
1. Tujuan Penelitian
2. Signifikansi Penelitian
penelitian. secara garis besar signifikasi penelitian ini adalah sebagai berikut:
yang sama.
12
Jayakerta Kabupaten Karawang baik siswa, orang tua, guru, maupun pihak
Pengertian Manajemen
memanfaatkan sumber daya yang ada secara efektif dan efisien. Hersey
sempurna sesuai dengan tujuan yang akan dicapai atau berhasil dengan baik,
1
HerseyandBlanchard,ManagementofOrganizationalBehavior,(NewJersey:Englewood
Cliffs,1988),h.4
14
F.Hipotesi
Hipotesis biasanya diartikan sebagai jawaban sementara atas pertanyaan
pernyataan-pernyataan dan secara teknis proses deduksi ini dikenal dengan istilah
operasionalisasi.31
metode penelitian merupakan cara atau strategi yang dilakukan secara sistematis
Sesuai dengan judul skripsi, tujuan penelitian ini adalah untuk menguji
hipotesis. oleh karena itu metode yang sesuai dengan penelitian ini adalah
datayang ada pada saat penelitian dilakukan dalam rangka memberikan gambaran
tentang suatu gejala, pengaruh atau hubungan antara dua variabel atau
karena nya gejala, fakta, data maupun fenomena dilapangan akan sangat berarti
bagi penulis.
1
Koentjaraningrat,Metode-metodePenelitianMasyarakat,(Jakarta:Gramedia,1997), h.7
2
IrawanSuhartono,MetodePenelitianSosial,SuatuTeknikPenelitianBidangKesejahteraan
Sosialdan IlmuSosialLainnya,(Bandung :RemajaRosyda Karya,1998),h.9
3
Ibid.
16
dengan wilayah sumber data yang dijadikan sebagai subyek penelitian maka
semua liku-liku yang ada didalam populasi. Oleh karena itu subyek penelitian
meliputui semua yang terdapat di dalam populasi, maka disebut juga teknik
sensus. Jika yang diteliti hanya sebahagian dari populasi, maka penelitian
adalah sebahagian dari populasi yang akan diteliti. 5Adapun populasi yang
1 Zanesa Almumtaja P II
2 Delisa Putri P II
4 Meira P II
5 Alfarizi L II
6 M.Adika L II
7 Fitria Nurjanah P II
8 Fitri Rahmawati P II
9 Siti Nadia P II
11 Martin L II
12 M.Heru L II
13 Ahmad Alpadil L II
14 Lulu Oktaviani P II
15 Cita Rismala P II
17 M.malik pahad L II
18 Zidan L II
19 Raditiya L II
20 Mely P II
18
2
guna. Jams A.F. Stoner mendefinisikan efektivitas sebagai kemampuan
Hal ini berarti bahwa sumber daya manusia yang bermutu tidak akan
3
JamesA.F.Stoneret.All.,Manajemen,AlexanderSindoro,(Pent.),
(Jakarta:Prenhallindo,1996),h.9
19
populasi di bawah 100 atau kurang dari 100 orang, maka seluruh populasi
diambil sebagai sampel atau disebut sampel jenuh artinya besaran jumlah
J. Instrument Penelitian
karena kebetulan ada kesamaan istilah antara instrument dan metode penelitian.
6
IrawanSuhartono,Op.Cit.,h.60
20
jenis kegiatan yang mungkin timbul dan akan diamati. Dalam proses
observasi peneliti tinggal memberikan tanda atau tally pada kolom tempat
peristiwa muncul. Oleh karena itu cara kerja seperti ini disebut dengan
Tabel 1:Kisi-kisiangket
Memberikan penilaian 6 – 10
terhadap pelaksanaan
MBM
2 Prestasi belajar al- Menjelaskan pemahaman 11 – 15
Menjelaskan pengaruh 16 – 20
MBM terhadap prestasi
belajar al-Qur’an Hadits
penulis memanfaatkan tiga sumber informasi yang berupa tulisan, tempat dan
diberikan kepada responden. Dalam hal ini angket diberikan kepada sampel
dari lima (5) opsi dan masing-masing opsi diberiskor sebagai berikut :(a:5);(b:4);
sampel penelitian kurang dari tiga puluh (30) orang maka rumus korelasi tata
dengan ( ρ ) jauh lebih efektif untuk dipergunakan sebagai teknik analisa data,
sedangkan apabila sampel penelitian kurang dari seratus (100) orang akan tetapi
8
IrawanSuhartono,Op.Cit.h.67-69
23
lebih dari tiga puluh (30) orang maka teknik rumus product moment lebih tepat
rumus product momen karena sampel penelitian lebih dari seratus (100) orang
∑𝑥𝑦
𝑟𝑥𝑦=
𝑁.𝑆𝐷𝑥.𝑆𝐷𝑦
Keterangan:
N = banyaknya data
9
Abd.Khaliq dan Arifin,Diktat Statistik Pendidikan, (Jakarta,Lembaga Pendidikan
PelitaUmat,2004),h.48
24
M. Sistematika Penulisan
penelitian.