You are on page 1of 4

Osiloskop adalah alat ukur elektronika yang berfungsi memproyeksikan bentuk sinyal listrik agar dapat dilihat

dan dipelajari. Osiloskop dilengkapi dengan tabung sinar katode.Peranti pemancar elektron memproyeksikan
sorotan elektron ke layar tabung sinar katode. Sorotan elektron membekas pada layar. Suatu rangkaian khusus
dalam osiloskop menyebabkan sorotan bergerak berulang-ulang dari kiri ke kanan. Pengulangan ini
menyebabkan bentuk sinyal kontinyu sehingga dapat dipelajari.

Osiloskop biasanya digunakan untuk mengamati bentuk gelombang yang tepat dari sinyal listrik. Selain
amplitudo sinyal, osiloskop dapat menunjukkan distorsi, waktu antara dua peristiwa (seperti lebar pulsa, periode,
atau waktu naik) dan waktu relatif dari dua sinyal terkait.
Semua alat ukur elektronik bekerja berdasarkan sampel data, semakin tinggi sampel data, semakin akurat
peralatan elektronik tersebut. Osiloskop, pada umumnya juga mempunyai sampel data yang sangat tinggi, oleh
karena itu osiloskop merupakan alat ukur elektronik yang mahal. Jika sebuah osiloskop mempunyai sampel rate
10 Ks/s (10 kilo sample/second = 10.000 data per detik), maka alat ini akan melakukan pembacaan sebanyak
10.000 kali dalam sedetik. Jika yang diukur adalah sebuah gelombang dengan frekuensi 2500Hz, maka setiap
sampel akan memuat data 1/4 dari sebuah gelombang penuh yang kemudian akan ditampilkan dalam layar
dengan grafik skala XY.
Sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Osiloskop

Cara Perhitungan:
Cara menghitung Frekuensi Osiloskop
Untuk menghitung frekuensi yang ada pada osiloskop adalah sebagai berikut
F= 1/T
T= 1 Periode(gel.penuh) x time/div
catatan T harus dalam bentuk satuan second

jadi untuk menghitung frekuensi, kita harus mengetahui berapa div periodenya dan time/div yang ditunjuk oleh
soal/osiloskop.

Untuk T sendiri nantinya satuannya disesuaikan dengan satuan time / div. second, mili second, atau micro
second. berikut adalah perbandingan konversi second:
1milisecond =
1microsecond =

nah jadi saat kita mengukur ternyta 1 periodenya 5 div menggunakan time/div 2 microsecond/div ya tinggal
masukkan saja.
T= 5 x 2 microsecond/div
= 10 microsecond
= second
= second

F= 1/T

= hz
= 100 hz

jadi frekuensi nya adalah 100 hz


Untuk Pengukuran:

Osiloskop adalah alat ukur besaran listrik yang dapat memetakan sinyal listrik. Pada kebanyakan aplikasi, grafik
yang ditampilkan memperlihatkan bagaimana sinyal berubah terhadap waktu. Seperti yang bisa anda lihat pada
gambar di bawah ini ditunjukkan bahwa pada sumbu vertikal(Y) merepresentasikan tegangan V, pada sumbu
horisontal(X) menunjukkan besaran waktu t. Layar osiloskop dibagi atas 8 kotak skala besar dalam arah vertikal
dan 10 kotak dalam arah horizontal. Tiap kotak dibuat skala yang lebih kecil. Sejumlah tombol pada osiloskop
digunakan untuk mengubah nilai skala-skala tersebut.

Osiloskop ‘Dual Trace’ dapat memperagakan dua buah sinyal sekaligus pada saat yang sama. Cara ini biasanya
digunakan untuk melihat bentuk sinyal pada dua tempat yang berbeda dalam suatu rangkaian elektronik.
Kadang-kadang sinyal osiloskop juga dinyatakan dengan 3 dimensi. Sumbu vertikal(Y) merepresentasikan
tegangan V dan sumbu horisontal(X) menunjukkan besaran waktu t. Tambahan sumbu Z merepresentasikan
intensitas tampilan osiloskop. Tetapi bagian ini biasanya diabaikan karena tidak dibutuhkan dalam pengukuran.

Wujud/bangun dari osiloskop mirip-mirip sebuah pesawat televisi dengan beberapa tombol pengatur. kecuali terdapat garis-
garis(grid) pada layarnya.

You might also like