You are on page 1of 8

BUKU JAWABAN UJIAN (BJU)

UAS TAKE HOME EXAM (THE)


SEMESTER 2022/23.2 Genap (2023.1)

Nama Mahasiswa : Asmi Sazria

Nomor Induk Mahasiswa/NIM : 856798024

Tanggal Lahir : 07 Agustus 1991

Kode/Nama Mata Kuliah : PDGK4202/ Pembelajaran IPA di SD

Kode/Nama Program Studi : 119 / PGSD S1

Kode/Nama UPBJJ : 18/Palembang

Hari/Tanggal UAS THE : Selasa/05 Juli 2023

Tanda Tangan Peserta Ujian

Petunjuk

1. Anda wajib mengisi secara lengkap dan benar identitas pada cover BJU pada halaman ini.
2. Anda wajib mengisi dan menandatangani surat pernyataan kejujuran akademik.
3. Jawaban bisa dikerjakan dengan diketik atau tulis tangan.
4. Jawaban diunggah disertai dengan cover BJU dan surat pernyataan kejujuran akademik.

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN


RISET, DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS TERBUKA
BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS TERBUKA

Surat Pernyataan Mahasiswa


Kejujuran Akademik

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama Mahasiswa : Asmi Sazria


NIM : 856798024
Kode/Nama Mata Kuliah : PDGK4202/ Pembelajaran IPA di SD
Fakultas : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Program Studi : PGSD S1 (Masukan Sarjana) Kurikulum Baru
UPBJJ-UT : Palembang 18

1. Saya tidak menerima naskah UAS THE dari siapapun selain mengunduh dari aplikasi THE pada laman
https://the.ut.ac.id.
2. Saya tidak memberikan naskah UAS THE kepada siapapun.
3. Saya tidak menerima dan atau memberikan bantuan dalam bentuk apapun dalam pengerjaan soal ujian
UAS THE.
4. Saya tidak melakukan plagiasi atas pekerjaan orang lain (menyalin dan mengakuinya sebagai pekerjaan
saya).
5. Saya memahami bahwa segala tindakan kecurangan akan mendapatkan hukuman sesuai dengan aturan
akademik yang berlaku di Universitas Terbuka.
6. Saya bersedia menjunjung tinggi ketertiban, kedisiplinan, dan integritas akademik dengan tidak
melakukan kecurangan, joki, menyebarluaskan soal dan jawaban UAS THE melalui media apapun, serta
tindakan tidak terpuji lainnya yang bertentangan dengan peraturan akademik Universitas Terbuka.

Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya. Apabila di kemudian hari terdapat pelanggaran atas
pernyataan di atas, saya bersedia bertanggung jawab dan menanggung sanksi akademik yang ditetapkan oleh
Universitas Terbuka.
Palembang, 05 Juli 2023

Yang Membuat Pernyataan

Asmi Sazria
BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS TERBUKA

1. Pak Ahmad adalah peserta pelatihan pengembangan guru SD. Ia


terpilih untuk mewakili guru Kelas 5 Gugus Melati di wilayahnya. Pak
Ahmad diberikan tugas untuk mengimplementasikan salah satu materi
pelatihan yang diikutinya diantaranya adalah implementasi teori
belajar dalam pemebelajaran IPA di SD. Ia memilih materi Perubahan
Wujud Zat untuk diimplementasikan menggunakan teori belajar
Brunner . Jika Saudara di posisi Pak Ahmad, berilah contoh penerapan
pembelajaran tersebut agar sesuai dengan tujuan pembelajaran
dengan menggunakan teori belajar Bruner!

Jawab :
Jerome Bruner adalah seorang psikolog Amerika yang mengembangkan teori belajar Bruner. Teori ini
menekankan bahwa siswa berperan aktif dalam membangun pengetahuan dan pemahaman mereka
sendiri. Bruner berfokus pada bagaimana siswa memproses data baru dan mengorganisasikannya
dalam struktur kognitif mereka. Sebagai contoh, Pak Ahmad dapat menggunakan teori belajar Bruner
dalam penerapan pembelajaran Perubahan Wujud Zat. Pak Ahmad harus mempertimbangkan
prinsip-prinsip pembelajaran konstruktivistik yang dianut oleh teori Bruner ini. Berikut adalah contoh
penerapan pembelajaran yang sesuai dengan tujuan pembelajaran dengan menggunakan teori
belajar Bruner :
a. Pendekatan Konkret
Melalui eksperimen atau observasi langsung, Pak Ahmad dapat memulai pembelajaran dengan
memberi siswa pengalaman langsung. Misalnya, Pak Ahmad dapat membawa benda-benda
yang dapat mengalami perubahan wujud zat seperti es, air, dan uap air. Dengan melakukan
eksperimen atau observasi langsung menggunakan benda konkret tersebut, siswa dapat
melihat, merasakan, dan mengamati perubahan wujud tersebut secara langsung.
b. Pengorganisasian Materi
Pak Ahmad dapat mengorganisasikan materi pembelajaran dengan mengelompokkan berbagai
macam perubahan wujud zat menjadi kategori yang jelas. Misalnya, dengan mengelompokkan
perubahan wujud zat menjadi perubahanwujud zat padat menjadi zat cair,pweubahan wujud
zat cair menjadi gas, dan sebagainya. Hal ini dapat membantu siswa memahami pola umum
atau prinsip dalam perubahan wujud zat.
c. Tahap Scaffolding
Sesuai dengan tingkat pemahaman siswa, Pak Ahmad dapat memberikan bantuan dan
dukungan yang sesuai. Misalnya, ia dapat memberi siswa contoh kasus sederhana tentang
perubahan wujud zat, seperti es yang meleleh menjadi air, lalu meningkatkan kompleksitas
contoh-contoh perubahan wujud zat yang diberikan kepada siswa secara bertahap. Pak Ahmad
juga dapat memberikan instruksi tahap demi tahap, untuk membantu siswa memahami konsep
yang lebih rumit,
BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS TERBUKA

d. Pembalajaran Berbasis Masalah


Pak Ahmad dapat bertanya kepada siswa seputar pertanyaan
atau masalah nyata tentang perubahan wujud zat. Misalnya,
pertanyaan seperti "Bagaimana cara membuat es krim yang
lezat?" atau "Bagaimana cara agar kita dapat menghindari
embun di cermin saat mandi air panas?". Ketika diberikan
masalah nyata, Siswa akan didorong untuk berpikir kritis,
menemukan masalah, dan mencari solusi berdasarkan
pemahaman mereka tentang perubahan wujud zat.

e. Penggunaan Representasi Visual


Pak Ahmad dapat menjelaskan konsep-konsep tentang perubahan wujud zat dengan
menggunakan representasi visual seperti gambar, diagram, atau video. Misalnya, ia dapat
menampilkan gambar atau diagram yang menunjukkan bagaimana proses perubahan wujud zat
dari padat ke cair atau perubahan wujud zat dari cair ke gas. Siswa dapat memvisualisasikan
dan memahami ide dengan lebih baik dengan bantuan representasi visual ini.
Pak Ahmad dapat membuat pembelajaran Perubahan Wujud Zat menjadi aktif dan interaktif dengan
menerapkan teori belajar Bruner. Dia juga dapat membantu siswa memahami konsep dengan lebih
baik. Hal ini akan membantu siswa memahami bagaimana perubahan wujud zat secara keseluruhan,
meningkatkan kemampuan mereka untuk berpikir kritis, dan mengaitkannya dengan hal-hal yang
terjadi dalam kehidupan sehari-hari.

2. Dewasa ini masalah lingkungan adalah adalah salah satu masalah serius yang dibahas dalam era
pembangunan berkelanjutan. Ada banyak cara yang bisa dilakukan untuk berkontribusi memecahkan
masalah lingkungan ini salah satunya adalah melalui pembelajaran IPA di SD. Guru IPA atau Sains
dapat berperan dalam meningkatkan pengetahuan siswanya tentang penggunaan sumber daya alam
atau meningkatkan pemahaman tentang gejala alam dalam kehidupan sehari-hari menggunakan
pendekatan Sains Lingkungan Teknologi dan Masyarakat. Terkait kondisi tersebut, menurut saudara
bagaimana penerapan pengalaman belajar siswa dalam pembelajaran IPA menggunakan pendekatan
Sains-Lingkungan Teknologi-Masyarakat di kelas? (catatan: materi bebas)
Jawab :
Dengan menggunakan penerapan pendekatan Sains Lingkungan Teknologi dan Masyarakat dalam
pembelajaran IPA di kelas, siswa dapat memperoleh pengalaman belajar yang signifikan tentang
masalah lingkungan dan pembangunan berkelanjutan. Berikut adalah beberapa cara untuk
meningkatkan pembelajaran IPA di kelas dengan menggunakan pendekatan Sains Lingkungan
Teknologi Masyarakat :
BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS TERBUKA

a. Penggunaan Pendekatan Kontekstual


Guru dapat mengaitkan konsep-konsep ilmiah berdasarkan situasi
nyata yang berhubungan dengan lingkungan dan masyarakat.
Misalnya dengan mengamati penggunaan energi listrik di rumah-
rumah siswa atau mempelajari dampak polusi udara di lingkungan
sekolah. Dengan demikian, siswa dapat melihat bagaimana konsep
ilmiah berkaitan langsung dengan kehidupan sehari-hari.
b. Pembelajaran Berbasis Proyek
Guru dapat membuat proyek yang melibatkan siswa untuk memecahkan masalah lingkungan
sekitar. Misalnya, siswa dapat melakukan penelitian mengenai jenis-jenis sampah yang dihasilkan
oleh sekolah membuat program daur ulang yang tepat. Dengan cara ini, siswa dapat melihat
dampak nyata dari tindakan mereka terhadap lingkungan mereka dan meningkatkan keterlibatan
mereka dalam pembelajaran.
c. Kolaborasi dan Partisipasi Aktif
Guru dapat memotivasi siswa untuk bekerja sama dalam kelompok kecil atau tim untuk
menyelesaikan tugas atau proyek. Siswa dapat berbagi pengetahuan dan pengalaman mereka
untuk mengatasi masalah seputar lingkungan, serta mengembangkan kemampuan sosial mereka
dan keterampilan Kerjasama antar kelompok.
d. Pemanfaatan Teknologi
Guru dapat memanfaatkan teknologi dalam pembelajaran IPA dengan menggunakan perangkat
lunak simulasi, sumber daya digital, dan video. Misalnya dengan menggunakan perangkat lunak
simulasi untuk menunjukkan dampak perubahan iklim atau dengan memanfaatkan video
dokumenter untuk menunjukkan praktik-praktik yang berkelanjutan di masyarakat.
e. Penanaman Sikap dan Nilai
Selain memperoleh pengetahuan dan keterampilan, penting untuk membantu siswa
mengembangkan sikap yang peduli terhadap lingkungan dan keberlanjutan. Guru dapat
memfasilitasi diskusi yang mendorong siswa untuk berpikir tentang tugas dan tanggung jawab
mereka sebagai warga dunia dan mengajarkan nilai-nilai seperti kesetaraan, keadilan sosial, dan
tanggung jawab untuk generasi mendatang.

Dengan menggunakan Pendekatan Sain Lingkungan Teknologi Masyarakat dapat membantu siswa
memperoleh pemahaman yang lebih luas tentang masalah lingkungan dan menunjukkan bagaimana
masyarakat, teknologi, dan ilmu pengetahuan berkontribusi dalam pencarian solusi berkelanjutan.
Siswa dapat berpartisipasi secara aktif dalam pembelajaran dan menjadi agen perubahan yang sadar
akan dampak tindakan mereka terhadap lingkungan mereka jika diberikan pengalaman belajar yang
relevan dan menantang.
BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS TERBUKA

3. Bu Intan akan mengajarkan IPA materi listrik di kelas 5. Ia ingin

mengajak para siswanya memiliki kesadaran bahwa pada materi listrik


memiliki keterkaitan dan dapat melahirkan satu atau beberapa tema
pembelajaran. Jika pembelajaran Bu Intan termasuk ke dalam
pembelajaran terintegrasi, bagaimanakah rancangan pembelajaran
yang dapat dilakukan Bu Ani?

Jawab :
Bu Intan dapat merancang pembelajaran terintegrasi tentang materi listrik di kelas 5 dengan
memasukkan tema pembelajaran yang terkait dan relevan. Untuk merencanakan pembelajaran
terintegrasi materi listrik di kelas 5, Bu Intan dapat mempertimbangkan beberapa langkah berikut :
a. Identifikasi Tema Pokok
Bu Intan perlu mengidentifikasi tema pokok yang berkaitan dengan materi listrik. Contohnya,
tema "Pemanfaatan Energi Listrik dalam Kehidupan Sehari-hari" atau "Keamanan dan Efisiensi
Penggunaan Listrik."
b. Menentukan Kompetensi Dasar
Bu Intan harus menentukan kompetensi dasar yang ingin dicapai siswa selama pembelajaran ini.
Misalnya, memahami prinsip dasar listrik, mengetahui komponen rangkaian listrik, dan
menggunakan pengetahuan mengenai listrik dalam kehidupan sehari-hari.
c. Identifikasi Mata Pelajaran Terkait
Bu Intan dapat mengidentifikasi mata pelajaran tambahan yang relevan dengan tema
pembelajaran listrik. Misalnya, mata pelajaran matematika materi menghitung dan mengukur
daya listrik, mata pelajaran bahasa indonesia materi menulis laporan eksperimen, atau mata
pelajaran seni materi membuat instalasi lampu sederhana.
d. Perencanaan Kegiatan Pembelajaran
Bu Intan dapat merencanakan berbagai kegiatan pembelajaran yang mencakup berbagai aspek
mata pelajaran terkait. Misalnya, melakukan eksperimen sederhana untuk mengukur daya lampu,
membaca dan menulis laporan eksperimen, membuat grafik daya listrik dalam matematika, dan
menggunakan lampu sebagai elemen artistik dalam karya seni.
e. Integrasi Evaluasi
Bu Intan harus merancang bentuk evaluasi yang mencakup aspek-aspek dari berbagai mata
pelajaran terkait. Misalnya, laporan eksperimen dalam bahasa Indonesia, tes tulis yang
menguji pemahaman siswa tentang konsep listrik, dan penilaian karya seni yang dibuat oleh
siswa.
f. Kolaborasi Antar Guru
Bu Intan dapat bekerja sama/kolaborasi dengan sesama guru-guru mata pelajaran yang
terkait untuk menggabungkan materi dan kegiatan pembelajaran.
BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS TERBUKA

Hal ini dapat membantu siswa lebih memahami topik listrik dan
meningkatkan hubungan antara mata pelajaran.
g. Pembelajaran Aktif dan Kolaboratif
Bu Intan dapat mendorong siswa untuk berpartisipasi secara aktif
dan bekerja sama dalam kegiatan pembelajaran. Misalnya
dengan melakukan eksperimen dalam kelompok, diskusi dalam kelompok kecil
mengenai aplikasi listrik dalam kehidupan sehari-hari , atau dengan membuat proyek kelompok
yang menggabungkan berbagai topik pembelajaran.

Dengan merancang pembelajaran terintegrasi, Bu Intan dapat memberikan pengalaman belajar yang luas
dan bermakna bagi siswa. Siswa akan melihat bagaimana materi listrik berkaitan dengan mata
pelajaran lainnya dan menemukan cara untuk menggunakan pengetahuan mereka dalam situasi dunia
nyata.

4. Bu Nina pada pertemuan sebelumnya telah menyelesaikan materi "Perubahan Fisik dan Kimia dalam
Makanan pada pembahasan pembusukan makanan". Pada pertemuan hari ini Bu Nina akan
melakukan evaluasi terhadap proses belajar yang sudah dilaksanakan sebelumnya untuk mengukur
dan menilai hasil belajar siswa dalam konsep dan materi tersebut, Apakah siswanya sudah memahami
atau perlu perbaikan. Oleh karena itu dibutuhkanlah alat evaluasi. Bantulah Bu Nina untuk
menentukan alat evaluasi seperti apa yang cocok untuk mengukur hasil belajar siswa terkait
Perubahan Fisik dan Kimia dalam Makanan pada pembahasan pembusukan makanan!
Jawab :
Seperti yang telah diketahui bahwa Bu Nina telah menyelesaikan materi pertemuan sebelumnya
yaitu "Perubahan Fisik dan Kimia dalam Makanan pada pembahasan pembusukan makanan". Bu Nina
akan melakukan evaluasi proses belajar yang telah dilakukan sebelumnya pada pertemuan hari ini
untuk mengukur dan menilai hasil belajar siswa dalam konsep dan materi tersebut. Evaluasi
dilakukan untuk mengetahui sejauh mana pemahaman siswa terhadap materi dan apakah ada
perbaikan yang diperlukan. Untuk itu Bu Nina akan menggunakan alat evaluasi guna membantu
dalam proses pembelajaran tersebut. Alat evaluasi yang dapat digunakan bervariasi, tergantung pada
keinginan atau preferensi Bu Nina dan kebutuhan siswa. Berikut merupakan beberapa contoh alat
evaluasi yang mungkin dapat digunakan oleh Bu Nina antara lain:
a. Tes Tertulis
Bu Nina dapat membuat serangkaian pertanyaan essay, isian singkat, atau pertanyaan pilihan
ganda yang mencakup ide/konsep dan materi yang telah diajarkan sebelumnya.
b. Tugas Proyek
Bu Nina dapat memberikan tugas kepada siswa untuk mengerjakan proyek tentang perubahan
fisik dan kimia pada makanan, seperti mengamati bagaimana perubahan yang terjadi
pada makanan seiringnya waktu atau membandingkan bagaimana suhu mempengaruhi
pembusukan pada makanan.
BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS TERBUKA

c. Diskusi Kelompok
Bu Nina dapat mengorganisir diskusi kelompok di mana siswa
dapat saling berbagi pengetahuan dan tanggapan mereka tentang
topik materi tersebut.
d. Presentasi Siswa
Bu Nina dapat meminta siswa untuk mempresentasikan tentang konsep perubahan fisik dan
kimia yang ada pada makanan. Mereka harus memberikan penjelasan secara rinci dan mendalam
berikut dengan contoh yang relevan.

Bu Nina dapat menggunakan alat evaluasi ini untuk mengevaluasi seberapa baik siswa memahami
materi dan menentukan apakah ada bidang yang perlu diperdalam atau diperbaiki dalam
pembelajaran berikutnya. Dengan mengevaluasi proses belajar siswa tentang materi "Perubahan
Fisik dan Kimia dalam Makanan pada pembahasan pembusukan makanan". Bu Nina
dapat menentukan tingkat pemahaman siswa tentang materi dan menemukan area yang perlu
diperbaiki. Di masa mendatang, hasil evaluasi ini akan digunakan sebagai dasar untuk
mengembangkan metode pembelajaran yang lebih efisien.
Dengan demikian, Bu Nina dapat memastikan bahwa siswa memahami ide/konsep tersebut dengan
lebih baik dan secara mendalam. Evaluasi ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa dan
juga memastikan bahwa materi yang telah diajarkan dapat diterapkan dengan baik dalam kehidupan
sehari-hari. Bu Nina dapat meningkatkan pengalaman belajar dan mendukung perkembangan siswa
dengan upaya evaluasi yang baik.

You might also like