You are on page 1of 4

Nama : Alivia Nazillah

Nim : 2111013220019
Tugas Resume Ekologi Kalimantan

SEJARAH GEOLOGI KALIMANTAN

Kalimantan merupakan bagian dari negara Indonesia, memiliki sejarah


geologi yang sangat menarik dan kompleks. Seiring berjalannya waktu, pulau ini
telah mengalami berbagai peristiwa geologis yang telah membentuk topografi dan
karakteristik geologinya seperti yang kita lihat hari ini. Pada zaman Prakambrium
dan Paleozoikum (450-250 Juta Tahun yang Lalu), Kalimantan adalah bagian dari
superbenua Gondwana. Batuan-batuan tua seperti batuan metamorfik dan granit
terbentuk selama periode ini. Zaman Mesozoikum (250-65 Juta Tahun yang Lalu),
selama zaman ini, Kalimantan mengalami peristiwa tektonik yang signifikan,
termasuk proses pembentukan lempeng benua. Kalimantan mulai terpisah dari
Gondwana dan bergerak menuju posisinya saat ini. Batuan sedimen seperti batu
pasir dan batu kapur terbentuk selama periode ini.
Zaman Tersier (65-2 Juta Tahun yang Lalu), pada masa ini Kalimantan terus
bergerak dan berinteraksi dengan lempeng tetangga. Gunung api aktif muncul,
dan terbentuknya cekungan sedimen yang kaya akan flora dan fauna. Formasi
Batuan Kalimantan Barat yang terkenal terbentuk selama periode ini. Zaman
Kuarter (2 Juta Tahun yang Lalu - Sekarang) yaitu selama zaman ini, Kalimantan
mengalami perubahan iklim signifikan yang mempengaruhi vegetasi dan
ekosistem. Pulau ini juga mengalami periode es yang membentuk relief
permukaannya. Batuan sedimen lebih lanjut terbentuk dan proses erosi dan
sedimentasi yang berkelanjutan terjadi hingga saat ini. Kalimantan masih
merupakan daerah yang aktif secara geodinamik, dengan gunung api seperti
Gunung Meratus di Kalimantan Selatan. Aktivitas geologis ini terus membentuk
lanskap pulau dan memengaruhi kehidupan masyarakat lokal. Sejarah geologi
Kalimantan mencerminkan proses alamiah yang berlangsung selama jutaan tahun.
Sebagai pulau yang kaya sumber daya alam dan keanekaragaman hayati,
pemahaman tentang sejarah geologinya adalah penting dalam pengelolaan
lingkungan dan sumber daya yang berkelanjutan di Kalimantan.
Skala geologi adalah konsep fundamental dalam ilmu geologi yang
digunakan untuk mengukur dan menggambarkan berbagai aspek geologi dari
berbagai ukuran, mulai dari skala mikroskopis hingga skala planet. Skala ini
merupakan alat penting dalam pemahaman dan analisis fenomena geologi, serta
dalam eksplorasi sumber daya alam dan mitigasi risiko geologi. Pada skala
mikroskopis, geologi mengkaji batuan dan mineral. Skala ini melibatkan analisis
mikroskopis untuk memahami sifat fisik dan kimia mineral, serta struktur batuan.
Dalam skala ini, geolog mengidentifikasi kristal, tekstur, dan komposisi mineral
yang membentuk batuan. Skala mesoskopis melibatkan pemahaman tentang
batuan secara lebih besar, seperti batuan sedimen, batuan beku, dan batuan
metamorf. Geolog melakukan analisis tekstur, struktur lapisan, dan komposisi
kimia pada skala ini. Ini penting dalam pengeboran minyak, penambangan, dan
pemahaman sejarah geologi. Pada skala regional, geologi mempelajari pergerakan
lempeng tektonik, pembentukan pegunungan, dan pengembangan cekungan
sedimentasi. Ini membantu dalam pemodelan perubahan geologi selama jutaan
tahun dan memahami proses-proses seperti tektonik lempeng dan erosi. Skala
global melibatkan pemahaman tentang geologi planet, seperti studi tentang bumi,
bulan, dan planet-planet lain. Ini mencakup analisis geologi permukaan, atmosfer,
dan aktivitas vulkanik pada skala yang sangat besar.
Skala waktu geologi adalah cara untuk mengorganisir dan memahami
lamanya proses geologi dan perkembangan Bumi. Skala ini digunakan oleh
geolog untuk mengkategorikan dan mengidentifikasi peristiwa dan perubahan
geologi yang terjadi dalam sejarah Bumi. Skala waktu geologi terdiri dari
beberapa unit waktu yang berjenjang, yang berkisar dari periode waktu yang
sangat singkat hingga ratusan juta tahun. Berikut adalah beberapa unit utama
dalam skala waktu geologi yaitu eon adalah satuan waktu geologi yang paling
lama dan mencakup seluruh sejarah Bumi. Dua eon utama adalah Eon Arkean dan
Eon Proterozoikum. Saat ini kita berada dalam Eon Fanerozoikum, yang dimulai
sekitar 541 juta tahun yang lalu hingga sekarang.
Era adalah satuan waktu yang lebih pendek daripada eon dan mencakup
ratusan juta tahun. Era dalam skala waktu geologi mencakup sejarah geologi
Bumi yang lebih terbatas. Era utama dalam Eon Fanerozoikum adalah
Paleozoikum, Mesozoikum, dan Kenozoikum. Periode adalah satuan waktu yang
lebih pendek lagi, yang mencakup puluhan hingga ratusan juta tahun. Periode
mengidentifikasi peristiwa dan perubahan besar dalam sejarah Bumi. Contoh
periode adalah Periode Trias, Periode Jurassic, dan Periode Kapur dalam Era
Mesozoikum. Epoch adalah satuan waktu yang lebih kecil lagi, yang biasanya
mencakup puluhan juta tahun. Epoch digunakan untuk menggambarkan
perubahan yang lebih halus dalam iklim, flora, fauna, dan geologi Bumi.
Age adalah unit waktu terkecil dalam skala waktu geologi. Setiap periode
dan epoch terbagi menjadi beberapa age yang biasanya mencakup beberapa juta
tahun. Age digunakan untuk mengidentifikasi peristiwa dan fosil kunci dalam
catatan fosil Bumi. Penting untuk dicatat bahwa skala waktu geologi terus
berkembang seiring dengan penelitian dan pemahaman lebih lanjut tentang sejarah
Bumi. Penanggalan radiometrik dan studi geologis lebih lanjut terus membantu
mengoreksi dan memperbarui skala waktu geologi. Skala waktu geologi penting
dalam penelitian ilmu bumi, paleontologi, dan pemahaman kita tentang evolusi
Bumi dan kehidupan di atasnya.
Gunung Padang adalah sebuah situs arkeologi yang terletak di desa
Karyamukti, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Indonesia. Situs ini telah menjadi
subjek perdebatan dan kontroversi dalam beberapa tahun terakhir karena beberapa
teori yang menghubungkannya dengan Atlantis, meskipun klaim ini tidak
didukung oleh mayoritas ahli arkeologi dan geologi. Piramida Gunung Padang,
situs ini terdiri dari beberapa tingkat teras yang mengingatkan pada piramida.
Beberapa orang yang mendukung teori ini mengklaim bahwa Gunung Padang
adalah sisa-sisa bangunan Atlantis yang hilang. Mereka menyatakan bahwa situs
ini memiliki usia yang jauh lebih tua daripada yang diterima secara konvensional
oleh ilmu arkeologi. Usia yang Dipermasalahkan, salah satu argumen yang
digunakan oleh pendukung teori ini adalah usia situs Gunung Padang.
Beberapa penelitian geologi menyatakan bahwa situs ini bisa memiliki usia
lebih dari 20.000 tahun, yang akan membuatnya jauh lebih tua daripada sebagian
besar situs arkeologi lainnya. Namun, metode penanggalan yang digunakan untuk
menentukan usia Gunung Padang masih menjadi subjek perdebatan di antara ahli
geologi dan arkeologi. Penelitian dan Kontroversi: Sejumlah penelitian telah
dilakukan untuk mencari tahu lebih lanjut tentang Gunung Padang. Namun,
mayoritas komunitas ilmiah masih belum sepakat mengenai usia sebenarnya dari
struktur tersebut atau apakah situs ini benar-benar terkait dengan Atlantis.
Sebagian besar ahli arkeologi cenderung memandang situs ini sebagai kompleks
pemakaman kuno yang dibangun oleh masyarakat prasejarah Indonesia. Penting
untuk diingat bahwa klaim tentang Gunung Padang sebagai Atlantis masih dalam
tahap penelitian dan kontroversi. Sebagian besar komunitas ilmiah memandang
klaim ini dengan skeptis dan membutuhkan lebih banyak bukti yang kuat untuk
dapat menerima teori ini secara luas. Meskipun begitu, penelitian dan eksplorasi
lebih lanjut tentang situs ini terus berlanjut, dan mungkin akan memberikan
pemahaman yang lebih baik tentang sejarah dan fungsi sebenarnya dari Gunung
Padang.
Cekungan Kutai dan Cekungan Tarakan adalah dua cekungan sedimentasi
geologis yang terletak di wilayah Indonesia, khususnya di Pulau Kalimantan.
Keduanya merupakan wilayah geologi yang penting karena potensi sumber daya
alamnya, terutama minyak dan gas bumi. Cekungan Kutai terletak di sebelah
timur laut Pulau Kalimantan, Indonesia. Cekungan ini memiliki sejarah panjang
dalam pengeboran minyak dan gas bumi. Cekungan Kutai terbentuk akibat proses
sedimentasi selama jutaan tahun, yang menghasilkan lapisan batuan yang
berpotensi mengandung minyak dan gas. Wilayah ini menjadi sangat penting
dalam industri minyak dan gas di Indonesia, dan sejumlah sumur minyak dan gas
bumi telah ditemukan di dalamnya. Salah satu lokasi pengeboran yang terkenal di
Cekungan Kutai adalah lepas pantai Balikpapan yang juga memiliki potensi
sumber daya batu bara dan mineral lainnya.
Cekungan Tarakan terletak di sebelah utara Pulau Kalimantan, berbatasan
dengan perairan Selat Makassar dan Laut Sulawesi. Cekungan ini juga memiliki
potensi besar dalam hal sumber daya alam, terutama minyak dan gas bumi.
Sejumlah sumur minyak dan gas telah ditemukan di wilayah ini. Selain minyak
dan gas, Cekungan Tarakan juga memiliki potensi dalam pengembangan sumber
daya batu bara, batu gamping, dan mineral lainnya. Lokasi eksploitasi minyak
terbesar di Cekungan Tarakan adalah Pulau Tarakan dan daerah lepas pantai
sekitarnya.
Keduanya merupakan wilayah geologi yang signifikan dan strategis bagi
Indonesia karena sumber daya alamnya yang melimpah. Pengeboran minyak dan
gas bumi, pengembangan tambang batu bara, dan eksploitasi sumber daya lainnya
di kedua cekungan ini telah menjadi sumber pendapatan ekonomi yang penting
bagi negara Indonesia. Namun, pengelolaan sumber daya ini juga memerlukan
pertimbangan yang hati-hati terhadap dampak lingkungan dan keberlanjutan
ekonomi jangka panjang.

You might also like