You are on page 1of 110

1

KATA PENGANTAR

Modul ajar perkembangan teknologi yang digunakan, proses kerja, dan isu – isu global dibidang
industri pengolahan hasil pertanian ini dibuat untuk memperkuat kompetensi peserta didik dari aspek
pengetahuan dan keterampilan serta penambahan unsur – unsur sikap dalam setiap proses
pembelajaran serta penguatan profil pelalajar Pancasila. Modul ini merupakan panduan bagi peserta
didik tingkat X SMK jurusan Teknologi Pengolahan Hasil Perikanan.
Modul ini memberikan materi tentang Perkembangan teknologi pengolahan hasil pertanian,
antara lain: perkembangan bioteknologi, otomatisasi dan digitalisasi pada proses pengolahan hasil
pertanian, internet of Things (IoT), proses-proses penanganan pasca panen, proses pengolahan hasil
dan pengujian laboratorium; isu-isu pemanasan global, perubahan iklim, ketersediaan pangan global,
regional dan lokal, pertanian berkelanjutan, sistem kelembagaan pada rantai produksi dan pasar.
Demikian modul perkembangan teknologi yang digunakan, proses kerja, dan isu – isu global
dibidang industri pengolahan hasil pertanian ini dibuat, penulis menyadari masih banyak kekurangan
dalam modul ini, sehingga penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun untuk perbaikan
modul ini dan modul lain kedepannya sehingga menjadi lebih baik dan lebih sempurna. Terima kasih
yang tiada terhingga kepada semua pihak yang telah membantu terselesaikannya modul ini.

Bontang, September 2021


Penyusun

ii
DAFTAR ISI

Halaman
HALAMAN SAMPUL ........................................................................................ i
KATA PENGANTAR ......................................................................................... ii
DAFTAR ISI ..................................................................................................... iii
A. INFORMASI UMUM .................................................................................... 1
1. IDENTITAS ....................................................................................... 1
2. KOMPETENSI AWAL ....................................................................... 1
3. PROFIL PELAJAR PANCASILA ......................................................... 2
4. SARANA DAN PRASARANA.............................................................. 2
5. TERGET PESERTA DIDIK ................................................................. 2
6. MODEL PEMBELAJARAN YANG DIGUNAKAN................................... 3
B. KOMPETENSI INTI .................................................................................... 3
1. TUJUAN PEMBELAJARAN................................................................ 3
2. PERTANYAAN PEMATIK .................................................................. 4
3. KEGIATAN PEMBELAJARAN ............................................................ 4
4. ASESMEN........................................................................................ 21
5. PENGAYAAN DAN REMEDIAL .......................................................... 22
C. LAMPIRAN.................................................................................................. 23
1. LEMBAR KERJA PESERTA DIDK ...................................................... 23
2. RUBLIK ASESMEN ........................................................................... 41
3. BAHAN BACAAN GURU DAN PESERTA DIDIK ................................. 61
GROSARIUM .................................................................................................. 105
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 107

iii
SMKN 2

PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN TIMUR BONTANG

DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN TERAKREDITASI “A”


SMK NEGERI 2 BONTANG
JL. Cumi-cumi No. 1 Tanjung Laut Indah, Bontang Selatan Telp./Fax (0548)3032530
Website: smkn2-bontang.sch.id e-mail: smkndua_btg@yahoo.co.id
BONTANG – KALIMANTAN TIMUR

MODUL AJAR

A. INFORMASI UMUM
1. IDENTITAS:
a. Nama Guru : Nova Tirta Ningrum, S.Pi
b. Nama Sekolah : SMK NEGERI 2 BONTANG
c. Jenjang : SMK
d. Program Keahlian : Agroteknologi Pengolahan Hasil Perikanan
e. Kelas : X (Sepuluh)
f. Tahun Pelajaran : 2021-2022
g. Alokasi Waktu : 6 x Pertemuan / 1.620 Menit / 36 JP

2. KOMPETENSI AWAL
a. Fase yang Diampu : Fase E
b. Elemen : Memahami perkembangan teknologi yang digunakan,
proses kerja, dan isu – isu global dibidang industri
pengolahan hasil pertanian
c. Materi Pokok : Perkembangan teknologi pengolahan hasil pertanian,
antara lain: perkembangan bioteknologi, otomatisasi dan
digitalisasi pada proses pengolahan hasil pertanian,
internet of Things (IoT), proses-proses penanganan pasca
panen, proses pengolahan hasil dan pengujian
laboratorium; isu-isu pemanasan global, perubahan iklim,
ketersediaan pangan global, regional dan lokal, pertanian
berkelanjutan, sistem kelembagaan pada rantai produksi
dan pasar.

1
d. Capaian Pembelajaran :
Pada akhir fase E, peserta didik mampu menjelaskan perkembangan teknologi pengolahan
hasil pertanian, antara lain: perkembangan bioteknologi, otomatisasi dan digitalisasi pada
proses pengolahan hasil pertanian, internet of Things (IoT), proses- proses penanganan pasca
panen, proses pengolahan hasil dan pengujian laboratorium; isu-isu pemanasan global,
perubahan iklim, ketersediaan pangan global, regional dan lokal, pertanian berkelanjutan,
sistem kelembagaan pada rantai produksi dan pasar .

3. PROFIL PELAJAR PANCASILA


a. Beriman, Bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan Berakhlak Mulia : Selalu
berkompetisi dalam kebaikan agar mendapatkan rida dari Allah Swt
b. Bernalar Kritis : Mempersiapkan diri untuk mendapatkan masa depan yang cerah
c. Mandiri : Belajar dengan tekun dan rajin agar kompeten dalam bidang pengolahan hasil
perikana

4. SARANA DAN PRASARANA


a. Media : PPT, Video
b. Alat/ Bahan : Laptop, In-Focus / LK, Bahan Ajar, Alat dan Bahan Praktek
c. Sumber : Buku Agriteknologi Pengolahan Hasil Pertanian, Buku Pengolahan Hasil
perikanan dan sumber – sumber lain yang relevan dari Internet

5. TARGET PESERTA DIDIK


a. Peserta didik reguler/ tipikal
b. Peserta didik dengan kesulitan belajar
c. Peserta didik dengan pencapaian tinggi

Penanganan:
a. Penanganan untuk peserta didik yang mengalami kesulitan belajar dilakukan dengan cara guru
menerapkan teknik bimbingan individu atau menggunakan peer teaching untuk membimbing
peserta didik mencapai capaian pembelajaran.
b. Penanganan untuk peserta didik regular dan memiliki kecepatan belajar dilakukan dengan cara
guru memberdayakan peserta didik yang bertindak sebagai tutor sebaya untuk membantu

2
teman-temannya memperkaya dan memperdalam materi. Atau guru memberikan pengayaan
materi yang bersumber dari literatur yang beragam.

6. MODEL PEMBELAJARAN YANG DIGUNAKAN


a. Model Pembelajaran (Problem Based Learning), :
Tatap muka dan PJJ (Blended Learning)
B. KOMPONEN INTI
1. TUJUAN PEMBELAJARAN
a. Melalui model pembelajaran Problem Based Learning dengan industry peserta didik mampu
memahami tentang perkembangan bioteknologi dalam bidang industri pengolahan hasil
perikanan
b. Melalui model pembelajaran Problem Based Learning dengan industry peserta didik mampu
memahami tentang otomatisasi dan digitalisasi dibidang industri pengolahan hasil perikanan
c. Melalui model pembelajaran Problem Based Learning peserta didik mampu memahami tentang
internet of Things (IoT)
d. Melalui model pembelajaran Problem Based Learning peserta didik mampu memahami tentang
proses- proses penanganan pasca panen hasil perikanan
e. Melalui model pembelajaran Problem Based Learning peserta didik mampu memahami tentang
proses pengolahan hasil perikanan
f. Melalui model pembelajaran Problem Based learning peserta didik mampu memahami tentang
proses pengujian laboratorium
g. Melalui metode pembelajaran Problem Based Learning peserta didik mampu memahami
tentang isu-isu pemanasan global, perubahan iklim, ketersediaan pangan global, regional dan
lokal, pertanian berkelanjutan, sistem kelembagaan pada rantai produksi dan pasar .

2. PEMAHAMAN BERMAKNA
a. Manfaat belajar tentang kompetisi perkembangan teknologi pengolahan hasi perikanan
antara lain :
1) Menambah pemahaman dan wawasan tentang perkembangan teknologi yang digunakan,
proses kerja, dan isu – isu global dibidang industri pengolahan hasil perikanan
2) Semakin menyadari tentang pentingnya memanfaatkan lingkungan dengan lebih ramah
dan bertanggung jawab
3) Menjadi pribadi yang pantang menyerah dan siap menghadapi perubahan dunia dengan
bijaksana
4) Termotivasi untuk selalu menjadi pribadi yang lebih baik

3
3. PERTANYAAN PEMANTIK
a. Apakah kalian mengetahui tentang apa itu bioteknologi dan manfaatnya dibidang pengolahan
hasil perikanan?
b. Tahukah kalian bagaimana mengkolaborasikan teknologi dengan pengolahan hasil
perikanan?
c. Apakah kalian mengetahui bagaimana cara menangani ikan agar tetap segar sampai ditangan
konsumen?
d. Tidak semua orang suka ikan, jadi menurut kalian bagaimana caranya agar ikan disukai oleh
semua kalangan masyarakat?
e. Apakah kalian mengetahui alasan mengapa semua produk olahan hasil perikanan harus diuji
atau diteliti dahulu kandungan yang ada dalam produknya di laboratorium?
f. Apakah kalian ketahui tentang pemanasan global?

4. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Pertemuan Pertama 6 JP

ALOKASI
KEGIATAN DESKRIPSI KEGIATAN
WAKTU
1. Peserta didik melakukan do’a dan bersyukur sebelum belajar.
2. Guru memeriksa kehadiran peserta didik dan meminta peserta
didik untuk mempersiapkan perlengkapan dan peralatan yang
diperlukan.
3. Peserta didik menerima informasi tentang pembelajaran yang
akan dilaksanakan dengan materi yang memiliki keterkaitan
dengan materi sebelumnya.
4. Peserta didik menerima informasi tentang kompetensi, ruang
Pendahuluan 15 menit
lingkup materi, tujuan, manfaat, langkah pembelajaran,
metode penilaian yang akan dilaksanakan yang ditayangkan.
5. Guru menyampaikan kepada peserta didik bahwa materi yang
akan dipelajari yaitu pengertian bioteknologi dan penggunaan
teknologi otomatisasi dan digitalisasi
6. Peserta didik menyimak apersepsi tentang salah satu produk
hasil dari proses bioteknologi

4
✓ Pernahkan kalian melihat
produk pada gambar tersebut
atau yang sejenis dirumah?
✓ Menurut kalian bagaimana
produk tersebut dibuat?

7. Peserta didik menyimak penjelasan guru tentang manfaat


kegiatan pembelajaran, sehingga siswa merasa termotivasi
akan pentingnya mempelajari materi ini
PROBLEM
PENDEKATAN SAINTIFIK BASED
LEARNING
1. Guru menayangkan power point tentang
pengertian bioteknologi secara umum
2. Guru menayangkan video cara pembuatan
kecap ikan :

https://www.youtube.com/watch?v=uW1qGjO
Fase 1:
t3YM
Orientasi
peserta didik
https://www.youtube.com/watch?v=E-
kepada masalah
vnu1X1O8c
Kegiatan Inti
Apa pebedaan kecap ikan yang dibuat secara
235 nit
konvensional dan modern?
Produk – produk hasil perikanan apa saja
yang termasuk dalam produk konvensional
dan modern?
1. Peserta didik membentuk kelompok dengan Fase 2:
mempertimbangkan heterogenitas Mengorganisasi
2. Setiap kelompok diberikan LK kan peserta
didik
1. Peserta didik secara berkelompok Fase 3:
mempelajari LK yang telah dibagi untuk Membimbing
mengetahui langkah-langkah yang akan penyelidikan
dilakukan. individu dan

5
2. Setiap kelompok mendiskusikan kelompok
permasalahan yang ada di LK
3. Peserta didik dengan bimbingan guru
mencatat dan mengolah data hasil
pengamatan yang diperoleh dengan bantuan
menjawab pertanyaan yang terdapat dalam
LK
1. Peserta didik mempresentasikan hasil diskusi
kelompok tentang data hasil pengamatan dan
Fase 4:
jawaban pertanyaan di LK
Mengembangka
2. Peserta didik mengemukakan pendapat atas
n dan
presentasi yang dilakukan dan ditanggapi
menyajikan hasil
oleh kelompok lain.
karya
3. Peserta didik bertanya atas presentasi yang
dilakukan dan peserta didik lain diberi
kesempatan untuk menjawabnya.
1. Peserta didik diberikan penguatan dengan Fase 5:
memberikan jawaban yang seharusnya. Menganalisa &
2. Peserta didik diberi kesempatan bertanya mengevaluasi
yang masih merasa bingung dan kurang proses
mengerti terkait materi yang dipelajari. pemecahan
masalah
1. Peserta didik dan dibantu guru menyimpulkan materi yang telah
dilaksanakan
2. Memberikan umpan balik terhadap kinerja peserta didik selama
diskusi
3. Peserta didik mengerjakan tes dengan jujur untuk menguji
Penutup pemahamannya terhadap materi yang dipelajari 20 menit
4. Menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan
berikutnya dengan mengajak peserta didik untuk membaca sub
bab materi pada pertemuan berikutnya yang akan disampaikan
5. Guru mengakhiri kegiatan belajar dengan mengucapkan salam

6
Pertemuan Kedua 6 JP
ALOKASI
KEGIATAN DESKRIPSI KEGIATAN
WAKTU
1. Peserta didik melakukan do’a dan bersyukur sebelum belajar.
2. Guru memeriksa kehadiran peserta didik dan meminta peserta
didik untuk mempersiapkan perlengkapan dan peralatan yang
diperlukan.
3. Peserta didik menerima informasi tentang pembelajaran yang
akan dilaksanakan dengan materi yang memiliki keterkaitan
dengan materi sebelumnya.
4. Peserta didik menerima informasi tentang kompetensi, ruang
lingkup materi, tujuan, manfaat, langkah pembelajaran,
metode penilaian yang akan dilaksanakan yang ditayangkan.
5. Guru menyampaikan kepada peserta didik bahwa materi yang
akan dipelajari yaitu memahami tentang otomatisasi dan
digitalisasi dibidang industri pengolahan hasil perikanan dan
internet of Things (IoT)
6. Apersepsi :
Pendahuluan ✓ Guru bertanya tentang otomatisasi, digitalisasi dan 15 menit
pemanfaatan internet of things(loT)

✓ menurut anda, bagaimana


perkembangan otomatisasi,
digitalisasi dibidanng
pengolahan hasil perikanan?
✓ bagaimanakah pemanfaatan
internet of things (loT) dibidang
pengolahan perikanan?

7. Peserta didik menyimak penjelasan guru tentang manfaat


kegiatan pembelajaran, sehingga siswa merasa termotivasi
akan pendingnya mempelajari materi ini

7
PROBLEM
PENDEKATAN SAINTIFIK BASED
LEARNING
1. Peserta didik bersiap – siap untuk
melaksanakan pembelajaran PJJ dengan
Fase 1:
industry/UMKM bidang pengolahan hasil
Orientasi
perikanan
peserta didik
2. Guru meminta peserta didik mempersiapkan
kepada masalah
alat tulis dan perlengkapan lain yang
menunjang pembelajaran
1. Peserta didik membentuk kelompok dengan
mempertimbangkan heterogenitas
2. Setiap kelompok diberikan tugas menyiapkan
pertanyaan yang berhubungan dengan materi
kepada pihak industry/UMKM bidang Fase 2:
pengolahan hasil perikanan Mengorganisasi
3. Peserta didik menyimak materi yang kan peserta
Kegiatan Inti disampaikan oleh pihak industry/UMKM didik
4. Peserta didik diizinkan bertanya tentang hal – 235 menit
hal yang terkait materi
5. Peserta didik menyimpulkan hasil diskusi
dengan bimbingan guru
1. Peserta didik secara berkelompok
mempelajari LK yang telah dibagi untuk
mengetahui langkah-langkah yang akan
Fase 3:
dilakukan.
Membimbing
2. Setiap kelompok mendiskusikan
penyelidikan
permasalahan yang ada di LK
individu dan
3. Peserta didik dengan bimbingan guru
kelompok
mencatat dan mengolah data hasil
pengamatan yang diperoleh dengan bantuan
menjawab pertanyaan yang terdapat dalam
LK
1. Peserta didik mempresentasikan hasil diskusi Fase 4:
kelompok tentang data hasil pengamatan Mengembangka

8
dan jawaban pertanyaan di LK n dan
2. Peserta didik mengemukakan pendapat atas menyajikan hasil
presentasi yang dilakukan dan ditanggapi karya
oleh kelompok lain.
3. Peserta didik bertanya atas presentasi yang
dilakukan dan peserta didik lain diberi
kesempatan untuk menjawabnya.
1. Peserta didik diberikan penguatan dengan Fase 5:
memberikan jawaban yang seharusnya. Menganalisa &
2. Peserta didik diberi kesempatan bertanya mengevaluasi
yang masih merasa bingung dan kurang proses
mengerti terkait materi yang dipelajari. pemecahan
masalah
1. Peserta didik dan dibantu guru menyimpulkan materi yang telah
dilaksanakan
2. Memberikan umpan balik terhadap kinerja peserta didik selama
diskusi
3. Peserta didik mengerjakan tes dengan jujur untuk menguji
Penutup pemahamannya terhadap materi yang dipelajari 20 menit
4. Menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan
berikutnya dengan mengajak peserta didik untuk membaca sub
bab materi pada pertemuan berikutnya yang akan disampaikan
5. Guru mengakhiri kegiatan belajar dengan mengucapkan salam

9
Pertemuan Ketiga 6 JP
ALOKASI
KEGIATAN DESKRIPSI KEGIATAN
WAKTU

1. Peserta didik melakukan do’a dan bersyukur sebelum belajar.


2. Guru memeriksa kehadiran peserta didik dan meminta peserta
didik untuk mempersiapkan perlengkapan dan peralatan yang
diperlukan.
3. Peserta didik menerima informasi tentang pembelajaran yang
akan dilaksanakan dengan materi yang memiliki keterkaitan
dengan materi sebelumnya.
4. Peserta didik menerima informasi tentang kompetensi, ruang
lingkup materi, tujuan, manfaat, langkah pembelajaran, metode
penilaian yang akan dilaksanakan yang ditayangkan.
5. Guru menyampaikan kepada peserta didik materi yang akan
dipelajari
6. Guru memberikan apersepsi dengan pernahkan kalian melihat,
menonton atau melakukan proses penaganan ikan pasca panen
Pendahuluan 15 menit

Apakah kalian mengetahui


apa itu pasca panen?

7. Peserta didik menyimak penjelasan guru tentang manfaat


kegiatan pembelajaran, sehingga siswa merasa termotivasi
akan pendingnya mempelajari materi ini

10
PROBLEM
PENDEKATAN SAINTIFIK BASED
LEARNING

1. Guru memberikan penjelasan berupa


tayangan powerpoint tentang pasca panen

Guru memberikan stimulus berupa video


penaganan ikan dikapal dan pasca panen
diunit budidaya

https://www.youtube.com/watch?v=UOCch
QZNc18
Fase 1:
Orientasi
https://www.youtube.com/watch?v=uDjPDGeA4
peserta didik
6s
kepada masalah
apa perbedaan penanganan pasca panen
ikan diatas kapal dengan ikan yang dipanen
Kegiatan Inti ditempat budidaya?
235 menit
Apa saja alat dan bahan serta bagaimana
cara pasca panen di kedua tempat tersebut?

Bagaimana cara membedakan ikan segar dan


tidak segar?
1. Peserta didik secara berkelompok
mempelajari LK yang telah dibagi untuk
mengetahui langkah-langkah yang akan
dilakukan.
Fase 2:
2. Setiap kelompok mendiskusikan
Mengorganisasi
permasalahan yang ada di LK
kan peserta
3. Peserta didik dengan bimbingan guru
didik
mencatat dan mengolah data hasil
pengamatan yang diperoleh dengan bantuan
menjawab pertanyaan yang terdapat dalam
LK

11
1. Peserta didik secara berkelompok
mempelajari LK yang telah dibagi untuk
mengetahui langkah-langkah yang akan
Fase 3:
dilakukan.
Membimbing
2. Setiap kelompok mendiskusikan
penyelidikan
permasalahan yang ada di LK
individu dan
3. Peserta didik dengan bimbingan guru
kelompok
mencatat dan mengolah data hasil
pengamatan yang diperoleh dengan bantuan
menjawab pertanyaan yang terdapat dalam
LK
1. Peserta didik mempresentasikan hasil diskusi
kelompok tentang data hasil pengamatan dan
Fase 4:
jawaban pertanyaan di LK
Mengembangka
2. Peserta didik mengemukakan pendapat atas
n dan
presentasi yang dilakukan dan ditanggapi
menyajikan hasil
oleh kelompok lain.
karya
3. Peserta didik bertanya atas presentasi yang
dilakukan dan peserta didik lain diberi
kesempatan untuk menjawabnya.
1. Peserta didik diberikan penguatan dengan Fase 5:
memberikan jawaban yang seharusnya. Menganalisa &
2. Peserta didik diberi kesempatan bertanya mengevaluasi
yang masih merasa bingung dan kurang proses
mengerti terkait materi yang dipelajari. pemecahan
masalah
1. Peserta didik dan dibantu guru menyimpulkan materi yang telah
dilaksanakan
2. Memberikan umpan balik terhadap kinerja peserta didik selama
diskusi
Penutup 3. Peserta didik mengerjakan tes dengan jujur untuk menguji 20 menit
pemahamannya terhadap materi yang dipelajari
4. Menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan
berikutnya dengan mengajak peserta didik untuk membaca sub
bab materi pada pertemuan berikutnya yang akan disampaikan

12
5. Guru mengakhiri kegiatan belajar dengan mengucapkan salam

Pertemuan Keempat 6 JP
ALOKASI
KEGIATAN DESKRIPSI KEGIATAN
WAKTU

1. Peserta didik melakukan do’a dan bersyukur sebelum belajar


2. Guru memeriksa kehadiran peserta didik dan meminta peserta
didik untuk mempersiapkan perlengkapan dan peralatan yang
diperlukan
3. Peserta didik menerima informasi tentang pembelajaran yang
akan dilaksanakan dengan materi yang memiliki keterkaitan
dengan materi sebelumnya
4. Peserta didik menerima informasi tentang kompetensi, ruang
lingkup materi, tujuan, manfaat, langkah pembelajaran, metode
penilaian yang akan dilaksanakan yang ditayangkan
5. Guru menyampaikan kepada peserta materi yang akan dipelajari

Pendahuluan 6. Guru memberikan apersepsi dengan menanyakan apakah 15 menit


peserta didik pernah melihat produk pengolahan hasil perikanan

Apakah kalian pernah makan produk dari hasil olahan ikan?

7. Peserta didik menyimak penjelasan guru tentang manfaat


kegiatan pembelajaran, sehingga siswa merasa termotivasi
akan pendingnya mempelajari materi ini

PROBLEM
PENDEKATAN SAINTIFIK BASED

Kegiatan Inti LEARNING

1. Guru memberikan penjelasan berupa Fase 1: 235 nit


tayangan powerpoint tentang proses Orientasi

13
pengolahan hasil perikanan peserta didik
kepada masalah
Guru memberikan stimulus berupa video
pengolahan hasil perikanan
https://www.youtube.com/watch?v=-
1Q14XQAhWk

https://www.youtube.com/watch?v=dQRX29n
fej8

https://www.youtube.com/watch?v=N7f2kvHI
3T0
produk apa sajakan yang termasuk dalam
produk diversifikasi hasil perikanan?

Produk apa sajakan yang termasuk dalam


pengolahan tradisional?

Mengapa komoditas hasil perikanan


Sebagian besar diolah Kembali menjadi
produk lain?
1. Peserta didik secara berkelompok
mempelajari LK yang telah dibagi untuk
mengetahui langkah-langkah yang akan
dilakukan.
Fase 2:
2. Setiap kelompok mendiskusikan
Mengorganisasi
permasalahan yang ada di LK
kan peserta
3. Peserta didik dengan bimbingan guru
didik
mencatat dan mengolah data hasil
pengamatan yang diperoleh dengan bantuan
menjawab pertanyaan yang terdapat dalam
LK
1. Peserta didik secara berkelompok Fase 3:
mempelajari LK yang telah dibagi untuk Membimbing
mengetahui langkah-langkah yang akan penyelidikan

14
dilakukan. individu dan
2. Setiap kelompok mendiskusikan kelompok
permasalahan yang ada di LK
3. Peserta didik dengan bimbingan guru
mencatat dan mengolah data hasil
pengamatan yang diperoleh dengan bantuan
menjawab pertanyaan yang terdapat dalam
LK
1. Peserta didik mempresentasikan hasil diskusi
kelompok tentang data hasil pengamatan dan
Fase 4:
jawaban pertanyaan di LK
Mengembangka
2. Peserta didik mengemukakan pendapat atas
n dan
presentasi yang dilakukan dan ditanggapi
menyajikan hasil
oleh kelompok lain.
karya
3. Peserta didik bertanya atas presentasi yang
dilakukan dan peserta didik lain diberi
kesempatan untuk menjawabnya.
1. Peserta didik diberikan penguatan dengan Fase 5:
memberikan jawaban yang seharusnya. Menganalisa &
2. Peserta didik diberi kesempatan bertanya mengevaluasi
yang masih merasa bingung dan kurang proses
mengerti terkait materi yang dipelajari. pemecahan
masalah
1. Peserta didik dan dibantu guru menyimpulkan materi yang telah
dilaksanakan
2. Memberikan umpan balik terhadap kinerja peserta didik selama
diskusi
3. Peserta didik mengerjakan tes dengan jujur untuk menguji
Penutup 20 menit
pemahamannya terhadap materi yang dipelajari
4. Menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan
berikutnya dengan mengajak peserta didik untuk membaca sub
bab materi pada pertemuan berikutnya yang akan disampaikan
5. Guru mengakhiri kegiatan belajar dengan mengucapkan salam

15
Pertemuan kelima 6 JP
ALOKA
KEGIATAN DESKRIPSI KEGIATAN SI
WAKTU

1. Peserta didik melakukan do’a dan bersyukur sebelum belajar


2. Guru memeriksa kehadiran peserta didik dan meminta peserta
didik untuk mempersiapkan perlengkapan dan peralatan yang
diperlukan
3. Peserta didik menerima informasi tentang pembelajaran yang
akan dilaksanakan dengan materi yang memiliki keterkaitan
dengan materi sebelumnya
4. Peserta didik menerima informasi tentang kompetensi, ruang
lingkup materi, tujuan, manfaat, langkah pembelajaran, metode
penilaian yang akan dilaksanakan yang ditayangkan
5. Guru menyampaikan kepada peserta materi yang akan dipelajari
tentang pengujian laboratorium pengolahan hasil perikanan
6. Guru memberikan apersepsi dengan menanyakan gambar
15
Pendahuluan
menit

Menurut kalian pernah melihat


hal – hal pada gambar diatas?

Apa tujuannya ?

7. Peserta didik menyimak penjelasan guru tentang manfaat


kegiatan pembelajaran, sehingga siswa merasa termotivasi
akan pendingnya mempelajari materi ini

16
PROBLEM
PENDEKATAN SAINTIFIK BASED
LEARNING

1. Guru memberikan penjelasan berupa tayangan


powerpoint pengujian laboratorium pengolahan
hasil perikanan

Guru memberikan stimulus berupa video


pengujian dilaboratorium pengolahan hasil
perikanan

https://www.youtube.com/watch?v=TezktzSxSB
Fase 1:
w
Orientasi
https://www.youtube.com/watch?v=T_gCNk6YM peserta didik
1w kepada
https://www.youtube.com/watch?v=iCZUNRZ34l masalah
Kegiatan Inti k
235
Silahkan mengidetifikasi peralatan apa saja yang
menit
ada pada pengujian laboratorium pada produk
pengolahan hasil perikanan?

Mengapa perlu dilkukan pengujian pada produk


perikanan (uji organoleptic, uji kimia, uji
mikribiologi) ?
1. Peserta didik secara berkelompok mempelajari
LK yang telah dibagi untuk mengetahui langkah-
langkah yang akan dilakukan.
Fase 2:
2. Setiap kelompok mendiskusikan permasalahan
Mengorganis
yang ada di LK
asikan
3. Peserta didik dengan bimbingan guru mencatat
peserta didik
dan mengolah data hasil pengamatan yang
diperoleh dengan bantuan menjawab pertanyaan
yang terdapat dalam LK
1. Peserta didik secara berkelompok mempelajari Fase 3:

17
LK yang telah dibagi untuk mengetahui langkah- Membimbing
langkah yang akan dilakukan. penyelidikan
2. Setiap kelompok mendiskusikan permasalahan individu dan
yang ada di LK kelompok
3. Peserta didik dengan bimbingan guru mencatat
dan mengolah data hasil pengamatan yang
diperoleh dengan bantuan menjawab pertanyaan
yang terdapat dalam LK
1. Peserta didik mempresentasikan hasil diskusi
kelompok tentang data hasil pengamatan dan
Fase 4:
jawaban pertanyaan di LK
Mengemban
2. Peserta didik mengemukakan pendapat atas
gkan dan
presentasi yang dilakukan dan ditanggapi oleh
menyajikan
kelompok lain.
hasil karya
3. Peserta didik bertanya atas presentasi yang
dilakukan dan peserta didik lain diberi
kesempatan untuk menjawabnya.
1. Peserta didik diberikan penguatan dengan Fase 5:
memberikan jawaban yang seharusnya. Menganalisa
2. Peserta didik diberi kesempatan bertanya yang &
masih merasa bingung dan kurang mengerti mengevaluas
terkait materi yang dipelajari. i proses
pemecahan
masalah
1. Peserta didik dan dibantu guru menyimpulkan materi yang telah
dilaksanakan
2. Memberikan umpan balik terhadap kinerja peserta didik selama
diskusi
3. Peserta didik mengerjakan tes dengan jujur untuk menguji 20
Penutup
pemahamannya terhadap materi yang dipelajari menit

4. Menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan


berikutnya dengan mengajak peserta didik untuk membaca sub
bab materi pada pertemuan berikutnya yang akan disampaikan
5. Guru mengakhiri kegiatan belajar dengan mengucapkan salam

18
Pertemuan keenam 6 JP
ALOKASI
KEGIATAN DESKRIPSI KEGIATAN
WAKTU

1. Peserta didik melakukan do’a dan bersyukur sebelum belajar


2. Guru memeriksa kehadiran peserta didik dan meminta peserta
didik untuk mempersiapkan perlengkapan dan peralatan yang
diperlukan
3. Peserta didik menerima informasi tentang pembelajaran yang
akan dilaksanakan dengan materi yang memiliki keterkaitan
dengan materi sebelumnya
4. Peserta didik menerima informasi tentang kompetensi, ruang
lingkup materi, tujuan, manfaat, langkah pembelajaran, metode

Pendahuluan penilaian yang akan dilaksanakan yang ditayangkan 15 menit


5. Guru menyampaikan kepada peserta materi yang akan dipelajari
6. Guru memberikan apersepsi tentang isu-isu pemanasan global,
perubahan iklim,

https://www.youtube.com/watch?v=PRIJxSSwL3k

7. Peserta didik memberikan tanggapan dari video yang ditayangkan


8. Peserta didik menyimak penjelasan guru tentang manfaat
kegiatan pembelajaran, sehingga siswa merasa termotivasi
akan pentingnya mempelajari materi ini

PROBLEM
PENDEKATAN SAINTIFIK BASED
LEARNING

1. Guru memberikan penjelasan berupa


Kegiatan Inti
tayangan powerpoint secara umum tetang Fase 1:
pemanasan global, ketersediaan pangan Orientasi 235 nit
global, regional dan lokal, pertanian peserta didik
berkelanjutan, sistem kelembagaan pada kepada masalah
rantai produksi dan pasar.

19
https://www.youtube.com/watch?v=SMMZ6f
BSUh8

https://www.youtube.com/watch?v=kQU9_3E
gt1k

apa pengaruh antara pemanasan global


terhadap ketersediaan bahan hasil
perikanan?
1. Peserta didik secara berkelompok
mempelajari LK yang telah dibagi untuk
mengetahui langkah-langkah yang akan
dilakukan.
Fase 2:
2. Setiap kelompok mendiskusikan
Mengorganisasi
permasalahan yang ada di LK
kan peserta
3. Peserta didik dengan bimbingan guru
didik
mencatat dan mengolah data hasil
pengamatan yang diperoleh dengan bantuan
menjawab pertanyaan yang terdapat dalam
LK
1. Peserta didik secara berkelompok
mempelajari LK yang telah dibagi untuk
mengetahui langkah-langkah yang akan
Fase 3:
dilakukan.
Membimbing
2. Setiap kelompok mendiskusikan
penyelidikan
permasalahan yang ada di LK
individu dan
3. Peserta didik dengan bimbingan guru
kelompok
mencatat dan mengolah data hasil
pengamatan yang diperoleh dengan bantuan
menjawab pertanyaan yang terdapat dalam
LK
1. Peserta didik mempresentasikan hasil diskusi Fase 4:
kelompok tentang data hasil pengamatan dan Mengembangka
jawaban pertanyaan di LK n dan
2. Peserta didik mengemukakan pendapat atas menyajikan hasil
presentasi yang dilakukan dan ditanggapi karya

20
oleh kelompok lain.
3. Peserta didik bertanya atas presentasi yang
dilakukan dan peserta didik lain diberi
kesempatan untuk menjawabnya.
1. Peserta didik diberikan penguatan dengan Fase 5:
memberikan jawaban yang seharusnya. Menganalisa &
2. Peserta didik diberi kesempatan bertanya mengevaluasi
yang masih merasa bingung dan kurang proses
mengerti terkait materi yang dipelajari. pemecahan
masalah
1. Peserta didik dan dibantu guru menyimpulkan materi yang telah
dilaksanakan
2. Memberikan umpan balik terhadap kinerja peserta didik selama
diskusi
3. Peserta didik mengerjakan tes dengan jujur untuk menguji
Penutup 20 menit
pemahamannya terhadap materi yang dipelajari
4. Menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan
berikutnya dengan mengajak peserta didik untuk membaca sub
bab materi pada pertemuan berikutnya yang akan disampaikan
5. Guru mengakhiri kegiatan belajar dengan mengucapkan salam

5. ASESMEN
a. Penilaian Sikap
Penilaian sikap berupa observasi yang berasal dari catatan kegiatan rutin peserta didik
(Instrumen dan Rubrik Penilaian Terlampir)

b. Penilaian Pengetahuan
Peserta didik diminta mengerjakan soal pilihan ganda dan soal uraian. (Instrumen dan Rubrik
Penilaian Terlampir).

c. Penilaian Keterampilan
Penilaian ketrampilan berupa observasi pada saat presentasi dan keaktifan selama mengikuti
proses pembelajaran. (Instrumen dan Rubrik Penilaian Terlampir).

21
6. PENGAYAAN DAN REMEDIAL
a. PENGAYAAN
Peserta didik yang sudah mencapai ketuntasan belajar berdasarkan kriteria ketuntasan
minimal yang ditetapkan dapat mengikuti kegiatan pengayaan berupa pendalaman materi.
Kegiatan pengayaan dilakukan pada waktu tertentu sesuai perencanaan penilaian, berikut ini
adalah bahan-bahan pendalaman/ materi tambahan yang bisa digunakan:
1) https://media.neliti.com/media/publications/190463-ID-none.pdf
2) https://media.neliti.com/media/publications/190171-ID-none.pdf
3) https://www.youtube.com/watch?v=Lrx-RZC4P8w
4) https://www.youtube.com/watch?v=wqtaPyuJjQ0

b. REMEDIAL
Peserta didik yang belum mencapai ketuntasan belajar berdasarkan kriteria ketuntasan
minimal yang ditetapkan diharuskan mengikuti kegiatan remedial. Kegiatan remedial dilakukan
pada waktu tertentu sesuai perencanaan penilaian, baik itu dalam bentuk remedial teaching
atau remedial tes.

22
C. LAMPIRAN
1. LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK

Teknik Penilaian : Observasi


Bentuk Instrumen : Jurnal
Waktu Pelaksanaan : Saat Proses Pembelajaran Berlangsung

1. Perangkat Penilaian Kompetensi Sikap:


a. Rubrik Sikap Ilmiah
Skor
No Aspek
4 3 2 1
1. Menanya
2. Mengamati
3. Menalar
4. Mengolah data
5. Menyimpulkan
6. Menyaji

Kriteria:
1) Aspek Menanya
Jika pertanyaan yang diajukan sesuai dengan permasalahan yang
Skor 4 :
sedang dibahas
Jika pertanyaan yang diajukan cukup sesuai dengan permasalahan yang
Skor 3 :
sedang dibahas
Jika pertanyaan yang diajukan kurang sesuai dengan permasalahan
Skor 2 :
yang sedang dibahas
Skor 1 : Tidak menanya

2) Aspek Mengamati
Skor 4 : Terlibat dalam pengamatan dan aktif dalam memberikan pendapat
Skor 3 : Terlibat dalam pengamatan
Skor 2 : Berusaha terlibat dalam pengamatan
Skor 1 : Diam tidak aktif

23
3) Aspek Menalar
Skor 4 : Jika menalar dengan benar
Skor 3 : Jika menalar hanya sebagian yang benar
Skor 2 : Mencoba bernalar walau masih salah
Skor 1 : Diam tidak menalar

4) Aspek Mengolah Data


Skor 4 : Jika Hasil Pengolahan data benar semua
Skor 3 : Jika hasil pengolahan data sebagian besar benar
Skor 2 : Jika hasil pengolahan data sebagian kecil benar
Skor 1 : Jika hasil pengolahan data salah semua

5) Aspek Menyimpulkan
Skor 4 : jika kesimpulan yang dibuat seluruhnya benar
Skor 3 : jika kesimpulan yang dibuat seluruhnya benar
Skor 2 : kesimpulan yang dibuat sebagian kecil benar
Skor 1 : Jika kesimpulan yang dibuat seluruhnya salah

6) Aspek Menyajikan
Skor 4 : jika laporan disajikan secara baik dan dapat menjawabsemua petanyaan
dengan benar
Skor 3 : Jika laporan disajikan secara baik dan hanya dapat menjawab sebagian
pertanyaan
Skor 2 : Jika laporan disajikan secara cukup baik dan hanya sebagian kecil
pertanyaan yang dapat di jawab
Skor 1 : Jika laporan disajikan secara kurang baik dan tidak dapat menjawab
pertanyaan
Rubrik sikap selama mngikuti proses pembelajaran
Nama Kerja Sant Disi Resp Proak Tanggung Jumlah
No. Nilai
Siswa sama un plin o ntif tif Jawab Skor
1.
2.
3.
4.
5.

24
Cara pengisian lembar penilaian sikap adalah dengan memberikan skor pada kolom-kolom
sesuai hasil pengamatan terhadap peserta didik selama kegiatan yaitu:.
Skor 1 : jika tidak pernah berperilaku dalam kegiatan
Skor 2 : jika kadang-kadang berperilaku dalam kegiatan
Skor 3 : jika sering berperilaku dalam kegiatan
Skor 4 : jika selalu berperilaku dalam kegiatan

Penilaian sikap untuk setiap peserta didik dapat menggunakan rumus dan predikat berikut:

PREDIKAT NILAI
Sangat Baik ( SB) 80 ≤ AB ≤ 100
Baik (B) 70 ≤ B ≤ 79
Cukup (C) 60 ≤ C ≤ 69
Kurang (K) <60

b. Penilaian Pengetahuan

Instrumen Pertemuan 1 :

Bentuk
Pencapaian Teknik
Instru- Instrumen Jawab Skor
Kompetensi Penilai-an
men
Perkembangan Tes tulis Pilihan 1) Salah satu contoh produk bioteknologi B 10
bioteknologi, ganda dibidang perikanan adalah…

otomatisasi A. Keju
B. Bekasam
dan digitalisasi
C. Yogurt
pada proses
D. Susu
pengolahan
E. Tempe
hasil pertanian
2) cabang ilmu yang mempelajari
dan Internet of
pemanfaatan makhluk hidup dalam
Things (loT)
Rekayasa Teknologi proses produksi
untuk menghasilkan produk dan jasa
C 10
yang bermanfaat bagi kehidupan
manusia, adalah pengertian dari…

25
Bentuk
Pencapaian Teknik
Instru- Instrumen Jawab Skor
Kompetensi Penilai-an
men
A. Rekayasa genetic
B. Plasma nutfah
C. Bioteknologi
D. Biokimia
E. Fisika
3) Bioteknologi yang menggunakan
mikrooganisme secara utuh disebut
dengan bioteknlogi…
A. Pertanian
C 10
B. Perikanan
C. Konvensional
D. Modern
E. Peternakan
4) Dampak positif dari bioteknologi
adalah…
A. Beberapa produk trasgenik bisa
mengakibatkan kebal terhadap
obat antibiotic
B. Keracunan pada manusia
C. Munculnya penyakit baru dan
kerentanan terhadap penyakit
tertentu pada manusia
D. Menghilangnya plasma nutfah
(keanekaragaman makhluk E 10
hidup) yang alami akan musnah
pada tumbuhan dan hewan
karena proses rekayasa genetic
E. Menghasilkan bahan baku produk
olahan hasil perikanan lebih cepat
dan lebih berkualitas
5) Gambar dibawah ini merupakan salah
satu pemanfaatan teknologi dalam
bidang perikanan yaitu alat….

26
Bentuk
Pencapaian Teknik
Instru- Instrumen Jawab Skor
Kompetensi Penilai-an
men

A. Cooling
B. Freezing
C. Canning
D. Pre colling
E. Pengasapan
C 10

6) Dampak negative dari proses


digitalisasi pada kegiatan pengolahan
hasil perikanan adalah…
A. Kemudahan proses pengolahan
hasil perikanan
B. Hasil produk lebih bersih dan
higienis
C. Menghemat tenaga kerja
D. Produk yang dihasilkan lebih
banyak dalam kurun waktu yang E 10

singkat
E. Meningkatnya jumlah
pengangguran karena tenaga
manusia yang digantikan dengan
tenaga mesin
7) Sistem Internet of Things (IoT)
mengintegrasikan empat komponen,
yaitu…

27
Bentuk
Pencapaian Teknik
Instru- Instrumen Jawab Skor
Kompetensi Penilai-an
men
A. Perangkat sensor, konektivitas,
pemrosesan data, dan antarmuka
pengguna
B. Perangkat sensor, Kabel optik,
pemrosesan data, dan antarmuka
pengguna
C. perangkat sensor, konektivitas, 10
jaringan telpon, dan antarmuka
pengguna
D. perangkat sensor, kabel optik,
jaringan telpon, dan antarmuka
pengguna A
E. Kabel optik, konektivitas,
pemrosesan data, dan
penggunaan Bahasa
8) Salah satu contoh aplikasi IoT di
Indonesia, dibidang perikanan yaitu…
A. Gowes
B. eFishery
C. Qlue
D. Hara
E. eMarket
9) unsur – unsur dari Sistem Internet of
Things (IoT) yaitu…
A. Computer dan laptop
B. Laptop dan sensor
C. kecerdasan buatan dan
konektivitas
B 10
D. jaringan internet dan konektivitas
E. kecerdasan buatan dan
pemrosesan data
10) salah satu contoh penggunaan
Internet of Things (IoT) dalam bidang

28
Bentuk
Pencapaian Teknik
Instru- Instrumen Jawab Skor
Kompetensi Penilai-an
men
energi untuk penghematan energi
adalah…
A. Mobil tanpa mengemudi
B. Sensor cahaya untuk energi listrik
C. Pengembangan mesin dan alat
medis C 10
D. Big data untuk kecepatan
memperoleh informasi
E. Alat penelitian kualitas air

B 10

100

29
Instrumen Pertemuan 2 :

Teknik Bentuk
Pencapaian
Penilai- Instru- Soal Jawab Skor
Kompetensi
an men
Perkembangan Tes Soal 1) Jelaskan pengertian 1) Otomatisasi adalah 25
bioteknologi, tulis uraian otomatisasi dalam penggantian tenaga manusia
otomatisasi bidang pengolahan dengan tenaga mesin yang
dan digitalisasi hasil perikanan? secara otomatis melakukan
pada proses dan mengatur pekerjaan
pengolahan sehingga tidak memerlukan
hasil pertanian lagi pengawasan manusia
dan Internet of pada industry pengolahan hasil
Things (loT) perikanan, misalnya
pengunaan mesin
Channing(pengalengan),
mesin freezing dan lain lain
2)
a. Ikan rucah dapat dibuat
2) Sebutkan 5 produk terasi ikan 25
yang dapat dihasilkan b. Rumput laut dapat dibuat
dari proses biokimia Nata de seaweed
dibidang perikanan? c. Ikan kembung dapat dibuat
ikan peda
d. Udang rebon dapat dibuat
terasi udang
e. Ikan rucah dapat dibuat
silase ikan
f. Ikan rucah dapat dibuat
bekasam
g. Ikan dapat dibuat kecap
ikan

3) ganggang Spirulina sp

30
Teknik Bentuk
Pencapaian
Penilai- Instru- Soal Jawab Skor
Kompetensi
an men
3) Sebutkan komoditi 20
yang menghasilkan 4)
protein sel tunggal? a. Cephalospurium:penisilin-
N.
4) Selain Penicillium b. Cephalosporium:sefalospuri
chrysogenu, sebutkan n-C.
2 mikroorganisme c. Streptomyces: streptomisin, 30
juga digunakan untuk pengobatan TB
sebagai antibiotic?

100

Instrumen pertemuan ketiga

Teknik Bentuk
Pencapaian
Penilai- Instru- Soal Jawab Skor
Kompetensi
an men
Proses – Tes Soal 1) Penanganan yang dilakukan setelah penangkapan/ C 10
Proses tulis pilihan pemanenan ikan agar mutu ikan tetap terjaga

penaganan ganda merupakan pengertian dari penanganan…


A. Diversifikasi
pasca panen
B. Pengasapan
C. Pasca panen
D. Penangkapan
E. Pemeliharaan
2) Tujuan penanganan ikan dengan cermat, hati – hati,
teliti dan higienis diatas kapal adalah untuk
mencegah…

A 10

31
Teknik Bentuk
Pencapaian
Penilai- Instru- Soal Jawab Skor
Kompetensi
an men
A. Meminimalkan kerusakan fisik, kimia,
mikrobiologi dan memperlambat proses
biokimia
B. Meminimalkan kerusakan fisik, kimia,
mikrobiologi dan mempercepat proses
biokimia
C. Memaksimalkan kerusakan fisik, kimia,
mikrobiologi dan memperlambat proses
biokimia
D. Memaksimalkan kerusakan fisik, kimia,
mikrobiologi dan mempercepat proses
biokimia
E. Memudahkan dalam mengolah ikan secara
langsung
3) Setelah proses penangkapan ikan maka tahapan
proses selanjutnya adalah….
A. Mendinginkan ikan
B. Menyiangi ikan apabila diperlukan
C 10
C. Melepaskan ikan dari alat tangkap
D. Mencuci ikan dengan air dingin
E. Sortasi/seleksi
4) Cara pemyimpanan ikan yang baik adalah sebagai
berikut, kecuali…
A. Segera dinginkan dan diberi es yang cukup.

B. Ikan harus berkontak dengan es, bukan


C 10
dengan lainnya.
C. Setibanya ikan dalam palka, ikan dibiarkan
dahulu selama 1 hari tanpa es
D. Pengusahaan suhu yang cukup rendah
sekitar tumpukan ikan es
E. Air lelehan es mendinginkan dan
menyegarkan ikan, sambil menghayutkan
lendir, darah dan kotoran.

32
Teknik Bentuk
Pencapaian
Penilai- Instru- Soal Jawab Skor
Kompetensi
an men
5) Hal – hal yang harus diperhatikan untuk
mempertahankan kesegaran ikan yang ditangkap
ditambak adalah…
A. Penangkapan ikan dilakukan dengan cepat
tergantung permintaan konsumen
B. Sebelum pengemasan ikan biarkan hingga
mengalami kematian yang alami
C. Wadah pengangkut bisa menggunakan harus
bersih dan tertutup
D. Dapat menggunakan drum plastic yang terbuka
E. Ikan tidak perlu dicuci tapi langsung dimasukkan C 10
dalam karung
6) Pada saat pendinginan ikan dengan menggunkaan
media es batu, perbandingan es dengan ikan adalah…
A. 1:1
B. 1:2
C. 1:3
D. 1:4
E. 1:5
7) Cara pembongkaran ikan yang benar di TPI dari hasil
tangkapan/budidaya adalah…
A. Selama pengangkutan dan distribusi, suhu
ikan harus senantiasa rendah, alas wadah
harus dilapisi es halus kemudian lapisan ikan
yang ditaburi es disusun diatasnya.
B. Ikan tidak boleh dicuci dengan air kotor atau
air tercemar lainnya
C. Diatas dan dibawah tumpukan peti ikan
A 10
harus diberi lapisan es yang lebih tebal.
D. Selama penjualan dan pengeceran, ikan
harus dipertahankan suhunya tetap rendah,
yaitu sekitar 0°C, dengan cara melapisinya
dengan es halus.

33
Teknik Bentuk
Pencapaian
Penilai- Instru- Soal Jawab Skor
Kompetensi
an men
E. Ikan harus ditempatkan khusus, terpisah dari B 10
produk pangan lainnya
8) Proses pembuatan bahan dari bahan
mentah/segar menjadi produk-produk guna
memenuhi kebutuhan manusia baik secara Fisik,
Kimiawi maupun biokimiawi, merupakan
pengertian dari proses…
A. Penangkapan
B. Penyiangan
C. Pendinginan
D. Pembekuan
E. Pengolahan
9) Keuntungan yang didapatkan dari pengolahan hasil
perikanan adalah sebagai berikut, kecuali..
A. Memperluas pemasaran dengan
dihadirkannya beragam produk hasil
perikanan
B. Memudahkan penyimpanan dan distribusi
produk
C. Mengurangi biaya produksi
D. Mengurangi tingkat kerugian
E. Meningkatkan nilai ekonomis dan nilai sosial
10) Ikan – ikan yang baisanya setelah ditangkap dilakukan
proses penyiangan/pembersihan isi perut adalah….
A. Ikan dengan ukuran kecil
E 10
B. Ikan dengan ukuran besar
C. Jenis ikan karang
D. Ikan pelagis
E. Ikan Demersal

34
Teknik Bentuk
Pencapaian
Penilai- Instru- Soal Jawab Skor
Kompetensi
an men

C 10

B 10

100

35
Instrumen Penilaian Keempat

Teknik Bentuk
Pencapaian
Penilai- Instru- Soal Jawab Skor
Kompetensi
an men
Proses Tes Soal 1) Sebutkan Keuntungan 1) 70
pengolahan tulis uraian yang didapatkan dari ➢ Meperpanjang waktu
Hasil pengolahan hasil peyimpanan produk
perikanan ? ➢ Memperluas pemasaran
dengan dihadirkannya
beragam produk hasil
perikanan
➢ Memudahkan
penyimpanan dan
distribusi produk
➢ Mengurangi tingkat
kerugian
➢ Meningkatkan nilai
ekonomis dan nilai sosial
➢ Mengurangi pencemaran
ligkungan
➢ Mengurangi pencemaran
limbah karena produk
buangan hasil
perikanandapat diolah lagi
menjadi produk hasil
samping perikanan

2) Sebutkan 3 produk 2) nugget, otak – otak, sosis 30


diversifikasi olahan ikan, empek – empek ikan,
hasil perikanan? donat ikan, kaki naga, cikuwa,
roti ikan, bakpao ikan, siomay
ikan

100

36
Instrumen Penilaian Kelima

Teknik Bentuk
Pencapaian
Penilai- Instru- Soal Jawab Skor
Kompetensi
an men
Pengujian Tes Soal 1) Sebutkan 3 pengujian 1) Uji Organoleptik 20
laboratorium tulis uraian yang biasa dilakukan Uji Kimiawi
pada produk Hasil Uji Mkrobiologi
perikanan?

2) Pada pengujian 2) Mengidentifikasi suatu zat 20


mikrobiologi alat dengan cara uji nyala, atau
dibawah ini berfungsi untuk menginokulasi
untuk? mikrobia dari satu media
kemedia lainnya.

3) Desikator memiliki sebutan


lain yaitu Eksikator. Yaitu
3) Jelaskan Fungsi
sebuah alat yang terbuat
Desikator dalam
dari kaca berbentuk panci
pegujian secara
bersusun dua yang bagian 20
kimiawi produk
bawahnya diisi bahan
perikanan ?
pengering seperti silika gel
sehingga pengaruh uap air
selama pengeringan dapat
diserap oleh silika gel
tersebut

4) Cawan Porselin berfungsi


untuk wadah mereaksikan
atau mengubah suatu zat
pada suhu tinggi

37
Teknik Bentuk
Pencapaian
Penilai- Instru- Soal Jawab Skor
Kompetensi
an men
4) Jelaskan fungsi cawan
porselin?
5) - Piring contoh
- Tissue 20
- Pisau
- Telenan
- Score sheet
5) Sebutkan alat – alat - Pensil
pengujian - penghapus
organoleptic? 20

100

Instrumen Penilaian Keenam

Teknik Bentuk
Pencapaian
Penilai- Instru- Soal Jawab Skor
Kompetensi
an men
Penanganan Tes Soal 1) jelaskan apa yang 1) Kejadian dimana panas 25
limbah tulis uraian dimaksud dengan dibumi terperangkap
laboratorium efek rumah kaca? karena terhalang oleh gas
emisi seperti karbon
diaoksida pada atmosfer.
Gas emisi biasanya
berasal dari asap

38
Teknik Bentuk
Pencapaian
Penilai- Instru- Soal Jawab Skor
Kompetensi
an men
kendaraan dan pabrik serta
kebakaran hutan

2) jelaskan pengertian 2) Perikanan berkelanjutan 25


konsep perikanan adalah konsep penangkapan
berkelanjutan? ikan yang dilakukan secara
berkelanjutan, atau dalam kata
lain populasi ikan tidak akan
menurun akibat praktik
penangkapan ikan. Contohnya
: penggunaan teknik
penangkapan ikan ramah
lingkungan, mrncegah
penangkapan ikan illegal, dan
lain – lain

3) jelaskan yang 3) Artinya memelihara 25


maksud dengan berkelanjutan stok /biomass
pembangunan sumberdaya ikan sehingga
perikanan yang pemanfaatannya tidak
brekelanjutan dari sisi melewati daya dukungnya ,
ekologi? serta meningkatkan kapasitas
dan kualitas ekosistemnya.

4) Jelaskan 4) Pakan ikan merupakan salah


permasalahan pakan satu komponen utama dalam 25
ikan yang terjadi pada kesuksesan proses budidaya
perikanan budidaya ikan brekelanjutan tapi karena
yang berkelanjutan? semua bahan baku yang
digunakan untuk pakan ikan
adalah hasil impor
menyebabkan harga pakan

39
Teknik Bentuk
Pencapaian
Penilai- Instru- Soal Jawab Skor
Kompetensi
an men
ikan menjadi mahal, dan
kualitas lebih rendah

100

40
c. Penilaian Keterampilan

Teknik Penilaina : Observasi


Bentuk Instrumen : Jurnal
Waktu Pelaksanaan : Saat Proses Pembelajaran Berlangsung

LEMBAR OBSERVASI PENILAIAN KEAKTIFAN SISWA


NAMA
SKOR TOTAL
PESERTA INDIKATOR
NO
DIDIK 1 2 3 4 5 6
1
2
3
4
5

KETERANGAN :

ASPEK YANG DINILAI

1. Kesiapan mengikuti pelajaran


2. Perhatian pada saat guru memberikan motivasi belajar/ apersepsi
3. Keaktifan mengajukan pertanyaan/memberikan penjelasan
4. Keaktifan menanggapi jawaban peserta didik yang lain
5. Membuat catatan saat guru memberikan penguatan konsep
6. Keaktifan saat menarik kesimpulan

Nilai = 𝑥 100

KRITERIA PENILAIAN :

Rentang Jumlah Skor 16 – 18 Sangat Baik


13 – 15 Baik
9 – 12 Cukup
<9 Kurang

41
RUBRIK OBSERVASI PENILAIAN KEAKTIFAN SISWA

SKOR
No INDIKATOR NILAI
1 2 3
1 Kesiapan mengikuti Terlambat Terlambat 15 Tepat waktu
pelajaran melebihi15 menit menit sesuaiwaktu
pembelajaran
yang sudah
dijadwalkan
2 Perhatian pada saat Memperhatikan Memperhatikan Memperhatikan
gurumemberikan jikaditegur guru dengan sikap dengan sikap serius
motivasi belajar/ santai
apersepsi
3 Keaktifan mengajukan Tidak pernah 1-2 kali bertanya/ Lebih dari duakali
pertanyaan/memberikan bertanya/menjawab menjawab bertanya/ menjawab
penjelasan
4 Keaktifan menanggapi Tidak pernah 1-2 kali Lebih dari dua kali
jawaban peserta didik menanggapi menanggapi menanggapi
yang lain jawabanpeserta jawaban peserta jawabanpeserta
didik yang lain didik yang lain didik yang lain
5 Membuat catatan Tidak membuat Membuat catatan Membuat catatan
saat guru catatan agak lengkap lengkap dan rapi
memberikan
penguatan konsep
6 Keaktifan saat Tidak membuat Membuat Membuat
menarikkesimpulan kesimpulan sama kesimpulan satu kesimpulan lebih
sekali kali dari satu kali

42
LEMBAR OBSERVASI PENILAIAN PRESENTASI SISWA

NAMA PESERTA
NO DIDIK INDIKATOR SKOR TOTAL KET
1 2 3 4
1
2
3
4
5

KETERANGAN :

ASPEK YANG DINILAI

1. Sistematika persentasi
2. Penggunaan bahasa
3. Ketepatan intonasi dan kejelasan artikulasi
4. Kemampuan mempertahankan dan menanggapi pertanyaan atau sanggahan
KRITERIA PENILAIAN :

Nilai = 𝑥 100

Rentang Jumlah Skor 86 – 100 Sangat Baik


70 – 85 Baik
55 – 69 Cukup Baik
<55 Kurang Baik

43
RUBRIK PENILAIAN PRESENTASI KELOMPOK

No Indikator Skor Nilai


1 2 3
1 Sistematika Materi presentasi Materi presentasi Materi presentasi
presentasi disajikan secara disajikan kurang disajikan sangat
tidak runtut runtut runtut
2 Penggunaan bahasa Bahasa yang Bahasa yang Bahasa yang
digunakan kurang digunakan digunakan mudah
bisa dipahami cukup dipahami
dipahami
3 Ketepatan intonasi Penyampaian Penyampaian materi Penyampaian materi
dan kejelasan materi disajikan disajikan dengan disajikan dengan
artikulasi dengan intonasi intonasi dan intonasi dan
dan artikulasi/lafal artikulasi/lafal yang artikulasi/lafal yang
yang tidak jelas cukup jelas sangat jelas
4 Kemampuan Kurang mampu Mampu Mampu
mempertahankan dan mempertahankan mempertahankan dan mempertahankan dan
menanggapi dan menanggapi menanggapi menanggapi
pertanyaan atau pertanyaan atau pertanyaan/sanggahan pertanyaan/sanggahan
sanggahan sanggahan dengan baik dan
bijaksana

44
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK

IDENTIFIKASI KELOMPOK

Tuliskan nama dan tempelkan foto anda pada tempat yang tersedia!

45
PERTEMUAN PERTAMA

TOPIK

Perkembangan bioteknologi dalam bidang industri pengolahan hasil perikanan


(bioteknologi konvensional dan modern)

TUJUAN PEMBELAJARAN

Melalui model pembelajaran Problem Based Learning dengan industry peserta didik mampu
memahami tentang perkembangan bioteknologi dalam bidang industri pengolahan hasil
perikanan

DISKUSI

Lakukan kegiatan diskusi secara berkelompok untuk mengumpulkan informasi dari berbagai
sumber dan menjawab pertanyaan atau melengkapi pernyataan berikut.

Fase 1. Orientasi Masalah

Perhatikan gambar dibawah ini :

A B C D E

Apakah kalian mengetahui nama nama dari produk apakah gambar diatas …………………

Apa saja bahan dasar pembuatan produk diatas……………………………………………………………

Apa saja mikrooganisme yang berperan pada pembentukan masing – masing produk…..
46
Fase 2.
Mengorganisasikan Peserta Didik Untuk Belajar

• Silahkan bentuk kelompok 5-6 orang


• Bacalah bahan ajar dan sumber lainnya
• Diskusikan LK

Fase 3.
Membimbing Penyelidikan Individu/Kelompok
Isilah Tabel Berikut :

Gambar Nama Produk Mikroorganisme Bahan Dasar Kelompok


pendukung bioteknologi

A
B
C
D
E

Fase 4. Mengembangkan dan Menyajikan Hasil Karya

PERSENTASI HASIL DISKUSI DI DEPAN KELAS

Fase 5. Mengevaluasi pemecahan masalah

Evaluasi hasil diskusi kelompok

Kesimpulan Akhir

Paraf Guru

47
PERTEMUAN KEDUA

TOPIK

Otomatisasi dan digitalisasi dibidang industri pengolahan hasil perikanan dan internet of Things (IoT)

TUJUAN PEMBELAJARAN

Melalui model pembelajaran Problem Based Learning dengan industry peserta didik mampu
memahami tentang otomatisasi dan digitalisasi dibidang industri pengolahan hasil perikanan
dan internet of Things (IoT)

DISKUSI

Lakukan kegiatan diskusi secara berkelompok untuk mengumpulkan informasi dari berbagai
sumber dan menjawab pertanyaan atau melengkapi pernyataan berikut.

Fase 1. Orientasi Masalah

Perhatikan gambar dibawah ini :

Dari gambar diatas apa perbedaan cara penanganan ikan antara kedua gambar tersebut ……

Sebutkan contoh – contoh pemanfaatan internet of Things (IoT) dalam pemasaran hasil
perikanan………………………………………………………………………………………………….

48
Sebutkan contoh – contoh pemanfaatan internet of
Things (IoT) dalam pemasaran hasil perikanan……

Fase 2.
Mengorganisasikan Peserta Didik Untuk Belajar

• Silahkan bentuk kelompok 5-6 orang


• Bacalah bahan ajar dan sumber lainnya
• Diskusikan LK

Fase 3.
Membimbing Penyelidikan Individu/Kelompok

Isilah Tabel Berikut :


Tentukan produk – produk yang telah mengalalami proses digitalisasi dalam pengolahannya :
Komoditas Perlakuan Penjelasan cara produksi
No
digitalisasi

49
Fase 4. Mengembangkan dan Menyajikan Hasil Karya

PERSENTASI HASIL DISKUSI DI DEPAN KELAS

Fase 5. Mengevaluasi pemecahan masalah

Evaluasi hasil diskusi kelompok

Kesimpulan Akhir

Paraf Guru

50
PERTEMUAN KETIGA

TOPIK

proses penanganan ikan pasca panen

TUJUAN PEMBELAJARAN

Melalui model pembelajaran Problem Based Learning peserta didik mampu memahami tentang
proses- proses penanganan pasca panen hasil perikanan

DISKUSI

Lakukan kegiatan diskusi secara berkelompok untuk mengumpulkan informasi dari berbagai
sumber dan menjawab pertanyaan atau melengkapi pernyataan berikut.

Perhatikan video berikut :

Apa yang dapat kalian amati


https://www.youtube.com/watch?v=UOCchQZNc18 ……………………………………………………………
https://www.youtube.com/watch?v=uDjPDGeA46s ……………………………………………………………
…………………………………………………………..

Pertanyaan-Pertanyaan yang muncul dari Video


1.
2.
3.

Fase 2.
Mengorganisasikan Peserta Didik Untuk Belajar

51
• Silahkan bentuk kelompok 5-6 orang
• Bacalah bahan ajar dan sumber lainnya
• Diskusikan LK

Fase 3.
Membimbing Penyelidikan Individu/Kelompok
Isilah Tabel Berikut :
Tentukan Apa saja alat dan bahan serta bagaimana cara pasca panen di kedua tempat :
alat Bahan Tempat Cara penanganan
No
pasca panen

Membedakan ikan segar dan tidak segar


No Bagian tubuh Ciri – ciri ikan segar Ciri – ciri ikan tidak segar

Fase 4. Mengembangkan dan Menyajikan Hasil Karya

PERSENTASI HASIL DISKUSI DI DEPAN KELAS

52
Fase 5. Mengevaluasi pemecahan masalah

Evaluasi hasil diskusi kelompok

Kesimpulan Akhir

Paraf Guru

PERTEMUAN KEEMPAT

TOPIK

Pengolahan Hasil perikanan

TUJUAN PEMBELAJARAN

Melalui model pembelajaran Problem Based Learning peserta didik mampu memahami tentang proses
pengolahan hasil perikana
Perhatikan gambar berikut :

Apakah kalian pernah melihat atau makan poduk pada gambar diatas…..

53
Fase 2.
Mengorganisasikan Peserta Didik Untuk Belajar

• Silahkan bentuk kelompok 5-6 orang


• Bacalah bahan ajar dan sumber lainnya
• Diskusikan LK

Fase 3.
Membimbing Penyelidikan Individu/Kelompok

Isilah Tabel Berikut :


Mencari produk – produk olahan hasil perikanan :
No Nama produk Kategori produk Cara pembuatan produk

Fase 4. Mengembangkan dan Menyajikan Hasil Karya

PERSENTASI HASIL DISKUSI DI DEPAN KELAS

54
Fase 5. Mengevaluasi pemecahan masalah

Evaluasi hasil diskusi kelompok

Kesimpulan Akhir

Paraf Guru

PERTEMUAN KELIMA

TOPIK
Pengujian laboratorium

TUJUAN PEMBELAJARAN
Melalui model pembelajaran Problem Based learning peserta didik mampu memahami tentang proses
pengujian laboratorium

DISKUSI

Lakukan kegiatan diskusi secara berkelompok untuk mengumpulkan informasi dari berbagai
sumber dan menjawab pertanyaan atau melengkapi pernyataan berikut.

55
Perhatikan gambar berikut :

Apakah kalian mengetahui peralatan apa saja yang dilakukan pada pengujian
diatas…

Fase 2.
Mengorganisasikan Peserta Didik Untuk Belajar

• Silahkan bentuk kelompok 5-6 orang


• Bacalah bahan ajar dan sumber lainnya
• Diskusikan LK

Fase 3.
Membimbing Penyelidikan Individu/Kelompok
Isilah Tabel Berikut :
Peralatan yang digunakan dalam pengujian secara organoleptic :
No Gambar alat Nama peralatan Kegunaan/fungsi

Peralatan yang digunakan dalam pengujian secara kimia :


No Gambar alat Nama peralatan Kegunaan/fungsi

56
Peralatan yang digunakan dalam pengujian secara mikrobiologi :
No Gambar alat Nama peralatan Kegunaan/fungsi

Fase 4. Mengembangkan dan Menyajikan Hasil Karya

PERSENTASI HASIL DISKUSI DI DEPAN KELAS

Fase 5. Mengevaluasi pemecahan masalah

Evaluasi hasil diskusi kelompok

Kesimpulan Akhir

Paraf Guru

57
PERTEMUAN KEENAM

TOPIK

Isu-isu pemanasan global, perubahan iklim, ketersediaan pangan global, regional dan lokal, perikanan
berkelanjutan, sistem kelembagaan pada rantai produksi dan pasar .

TUJUAN PEMBELAJARAN

Melalui metode pembelajaran Problem Based Learning peserta didik mampu memahami tentang isu-isu
pemanasan global, perubahan iklim, ketersediaan pangan global, regional dan lokal, pertanian
berkelanjutan, sistem kelembagaan pada rantai produksi dan pasar .

DISKUSI

Lakukan kegiatan diskusi secara berkelompok untuk mengumpulkan informasi dari berbagai
sumber dan menjawab pertanyaan atau melengkapi pernyataan berikut.

Perhatikan gambar berikut :

Pernahkan kalian melihat pencemaran laut …

Apa dampaknya terhadap krisis iklim…..

Apa dampaknya terhadap ketahanan pangan …

Apa dampaknya terhadap perikanan berkelanjutan…

58
Fase 2.
Mengorganisasikan Peserta Didik Untuk Belajar

• Silahkan bentuk kelompok 5-6 orang


• Bacalah bahan ajar dan sumber lainnya
• Diskusikan LK

Fase 3.
Membimbing Penyelidikan Individu/Kelompok
Isilah Tabel Berikut :

Jenis Kerusakan yang Dampak pada Solusi


No
pencemaran ditimbulkan ketersediaan pangan

Fase 4. Mengembangkan dan Menyajikan Hasil Karya

PERSENTASI HASIL DISKUSI DI DEPAN KELAS

59
Fase 5. Mengevaluasi pemecahan masalah

Evaluasi hasil diskusi kelompok

Kesimpulan Akhir

Paraf Guru

60
2. BAHAN BACAAN GURU DAN PESERTA DIDIK

PERKEMBANGAN BIOTEKNOLOGI DALAM BIDANG INDUSTRI


PENGOLAHAN HASIL PERTANIAN/ PERIKANAN

1) Pengertian dan Perkembangan Bioteknologi


a) Pengertian Bioteknologi
Secara umum bioteknologi didefinisikan sebagai cabang ilmu yang mempelajari
pemanfaatan makhluk hidup dalam Rekayasa Teknologi proses produksi untuk
menghasilkan produk dan jasa yang bermanfaat bagi kehidupan manusia. Bioteknologi
digunakan untuk menghasilkan produk baru.
Proses bioteknologi biasanya memanfaatkan bakteri, ragi, kapang, alga, sel
tumbuhan atau jaringan. Dalam penerapannya biasanya memadukan disiplin ilmu
mikrobiologi, biokimia, genetika, biologi molukuler, kimia, rekayasa proses dan teknik
kimia
Contoh – contoh dari produk yang dihasilkan dari bioteknologi dalam bidang
pengolahan hasil perikanan adalah kecap ikan, ikan peda, bekasam, terasi dan silase.

Gambar 1. Contoh produk bioteknologi olahan hasil perikanan

b) Perkembangan bioteknologi
Untuk lebih memahami tentang perkembangan bioteknologi dibidang perikanan
dapat melihat dengan membuka link video dibawah ini :

61
Perbedaan bioteknologi konvensional dan modern :

Gambar 2. Perbedaan bioteknologi konvensional dan modern

2) Peranan mikrooranisme dalam bioteknologi


a) Penghasil makanan dan minuman
Berikut contoh makanan atau minuman dengan memanfaatkan
mikroorganisme melalui proses fermentasi dalam proses produksinya

Table 1. makanan dan minuman hasil fermentasi

b) Penghasil Protein Sel Tunggal (PST)


Protein Sel Tunggal (PST) adalah protein yang dihasilkan oleh mikroorganisme
62
dan letaknya berada di dalam sel mikroorganisme tersebut. Contoh mikroorganisme
yang dapat menghasilkan protein adalah ganggang Spirulina sp.

Gambar 3. Spirulina sp
Sumber: http://malcolmrcawwwmpbell.com

c) Penghasil obat
Antibiotika adalah suatu zat yang dihasilkan oleh organisme tertentu dan berfungsi
untuk menghambat pertumbuhan organisme lain yang ada di sekitarnya. Antibiotika
dapat diperoleh dari jamur atau bakteri yang diproses dengan cara tertentu. Dipelopori
oleh Alexander Fleming dengan penemuan penisilin dari Penicillium
notatum.Penicillium chrysogenum digunakan untukmemperbaiki penisilin yang sudah
ada dengan mutasi secara iradiasi ultra violet dan sinar X. Selain Penicillium
chrysogenu, beberapa mikroorganisme juga digunakan-sebagai-antibiotik,antara-lain:
- Cephalospurium:penisilin-N.
- Cephalosporium:sefalospurin-C.
- Streptomyces: streptomisin, untuk pengobatan TB
Zat antibiotika telah mulai diproduksi secara besar-besaran pada Perang Dunia II oleh
para ahli dari Amerika Serikat dan Inggris.
d) Pengolah limbah
Mikroba dalam hal ini banyak berperan dalam pengolahan hasil perikanan dimana hasil
perikanan pasca panen yang menjadi keresahan masyarakat dalam hal
pendistribusian hasil perikanan mereka karena sifat alami dari produk/komoditas
perikanan sendiri yang cepat busuk, namun bioteknologi hal ini menjawab keresahan
masyarakat dengan mendatangkan mikroba sebagai kompetitor dari bakteri patogen
tersebut sehingga pertumbuhan dan perkembangbiakan bakteri dapat terkontrol dan
diredam kuantitasnya dengan mengisolasi bakteri patogen, agar outputnya produk
perikanan dapat tahan lama dan pendistribusiannya dapat lebih lancar terlebih lagi
yaitu sehat dan higienis.

63
3) Penerapan Bioteknologi
a) Dibidang perikanan
➢ Pembenihan-Selektif
Pembenihan selektif, yang merupakan pembenihan ikan secara tradisional,
pertama kali dikembangkan pada ikan mas ribuan tahun yang lalu. Namun sampai
sekarang pembenihan selektif hanya diterapkan pada ikan untuk konsumsi seperti
ikan nila, catfish, dan trout sehingga masih banyak ikan budidaya yang
pembenihannya seperti di perairan umum. Program pembenihan secara selektif
telah memberikan peningkatan hasil dan pendapatan yang setabil contohnya
terdapat peningkatan tingkat pertumbuhan 5-20% pada ikan budidaya seperti
Salmon, Nila dan catfish.
➢ Bioteknologi pada Rekayasa Genetika Ikan
Genetika merupakan salah satu ilmu dasar yang penting untuk menjelaskan
berbagai pola pewarisan gen dalam populasi, genetik fenotip kualitatif dan
kuantitatif yang mengekspresikan sifat unggul dan landasan teori dasar dari
program seleksi ataupun program persilangan antara spesies atau famili.
Rekayasa yang dilakukan oleh manusia untuk memanfaatkan mikroba sebagai
agen bioteknologi yaitu Dengan menggunakan teknik transgenik pada ikan yang
telah dimulai dengan mengintroduksi gen tertentu kepada organisme hidup
lainnya. serta mengamati fungsinya secara in vitro. Dalam teknik ini, gen asing
hasil isolasi di injeksi secara makro ke dalam telur untuk memproduksi telur ikan
yang mengandung gen asing tersebut.
➢ Manipulasi
Manipulasi pada bentuk kromosom merupakan teknik yang bisa digunakan untuk
menghasilkan organisme ‘triploid’ yaitu organisme dengan tiga bentuk kromosom
dimana biasanya suatu organisme cuma memiliki dua bentuk. Triploid umumnya
tidak bisa bereproduksi sehingga ada pemikiran bahwa energi yang dimiliki akan
sepenuhnya digunakan untuk meningkatkan perkembangan suatu organisme
walaupun belum ada bukti yang menguatkan pemikiran tersebut. Keuntungan
triploid lebih terlihat pada fungsi sterilitasnya meskipun tidak mencapai 100%.
➢ Bioteknologi pada Media Budidaya Ikan
Bioteknologi perikanan dapat memudahkan manusia dalam memproduksi hasil
perikanan menjadi lebih efektif dan efisien terlihat dalam hal seperti budidaya
perikanan, pengolahan dan pemanfaatan limbah, pengolahan hasil perikanan, dan

64
lain sebagainya, dalam arti sempitnya bioteknologi perikanan merupakan ilmu
yang dibutuhkan di setiap rantai produksi dari hulu ke hilir. Media dari bioteknologi
perikanan salah satunya berupa mikroba yang telah terbukti mempertahankan
kualitas media budidaya sehingga aman untuk digunakan sebagai media budidaya
ikan.
➢ Bioteknologi pada tahap pasca panen
Pada tahap pasca panen hasil perikanan, bioteknologi mampu mengubah ikan
melalui proses transformasi biologi sehingga menghasilkan produk yang aman
untuk dkonsumsi dan sangat bermanfaat bagi kelangsungan dan memenuhi
kebutuhan hidup manusia. Contoh contoh produk dalam bidang perikanan yang
dihasilkan melalui konsep dan prinsip bioteknologi dengam menggunakan
mikroba. Seperti ikan peda, bekasam, kecap ikan dan terasi ikan
b) Dibidang kedokteran
Dalam bidang kedokteran bioteknologi dimanfaatkan antara lain untuk obat-obatan.
Sejumlah besar obat-obatan berbasis bioteknologi kini tersedia untuk mengobati
berbagai penyakit. Berikut ini adalah contoh produk bioteknologi yang dimanfaatkan
untuk pengobatan

No Nama Produk Kegunaan

1 Insulin Mengontrol kadar gula darah (diabetes mellitus)


Melawan kekerdilan (gangguan pertumbuhan), untuk
2 Hormon pertumbuhan
penyembuhan luka
Meningkatkan kekebalan tubuh, pencegahan penyakit seperti
3 Vaksin hepatitis B, mendeteksi dan mendiagnosis penyakit karena
virus dan kelainan bawaan.
Antibiotika, melawan infeksi oleh
4 Penicilin
bakteri atau jamur
Melawan infeksi, meningkatkan
5 Interferon
sistem kekebalan
Table 2. Manfaat Boiteknologi dibidang kedokteran

65
4) Dampak Positif dan Negatif Bioteknologi Penerapan dan Pengembangan
Bioteknologi
a) Dampak Positif Bioteknologi
Dampak positif dari bioteknologi :
- Bioteknologi merupakan cikal bakal terwujudnya perikanan modern
- Membantu kemajuan teknologi dibidang pengolahan hasil pertanian/perikanan
- Menghasilkan bahan baku produk olahan hasil perikanan lebih cepat dan lebih
berkualitas
- Mampu menekan biaya produksi
- Membantu manusia dalam berbagai bidang
b) Dampak Negatif Bioteknologi
Dampak negative bioteknologi :
- Pada kasus tertentu dapat menyebabkan beberapa alergi pada manusia
- Pada kasus tertentu dapat menyerang imunitas manusia
- Beberapa produk trasgenik bisa mengakibatkan kebal terhadap obat antibiotic
- Keracunan pada manusia
- Munculnya penyakit baru dan kerentanan terhadap penyakit tertentu pada
manusia
- Menghilangnya plasma nutfah (keanekaragaman makhluk hidup) yang alami akan
musnah pada tumbuhan dan hewan karena proses rekayasa genetic
- Rusaknya ekosistem

66
OTOMATISASI DAN DIGITALISASI PADA PROSES
PENGOLAHAN HASIL PERTANIAN/PERIKANAN

Amati gambar di bawah ini!

Gambar 4. Teknologi Manufaktur pada industry 4.0


Sumber: https://aptika.kominfo.go.id/2020/01/revolusi-industri-4-0/

Otomatisasi adalah penggantian tenaga manusia dengan tenaga mesin yang secara
otomatis melakukan dan mengatur pekerjaan sehingga tidak memerlukan lagi pengawasan
manusia (dalam industri dan sebagainya).
Otomatisasi dengan menggunakan robot diperlukan untuk Pengolahan Makanan, sebab
dengan menggunakan mesin konvensional beberapa jenis pekerjaan tidak dapat dilakukan
dengan baik, sebaik pekerjaan manusia. Robot mutahir sepenuhnya dapat mengotomastisasi
tugas mengambil alih tenaga kerja yang sebelumnya dilakukan oleh manusia. Ini artinya robot
telah membantu manusia untuk tidak lagi mengerjakan pekerjaan yang sifatnya pekerjaan
berulang-ulang, beresiko (bahaya) untuk mengerjakan hal lain yang lebih penting.

67
Gambar 5. Teknologi perikanan pada era digital
Sumber: https://kumparan.com/joko-yuwono/epcs-fisheries-digitalisasi-sektor-perikanan-
indonesia-menuju-era-industri-4-0-1545734640861045002/gallery/1
Digitalisasi mengacu pada penggunaan berbagai teknologi dan data digital untuk
meningkatkan proses berbagai kegiatan secara efektif dan efisien. Jika menilik lebih jauh,
digitalisasi hadir dan/atau diawali dengan revolusi digital sejak tahun 1980. Revolusi digital ini
mengubah penggunaan teknologi mekanik dan elektronik analog menuju teknologi digital.
Indonesia merupakan negara kepulauan yang memiliki sumber daya kelautan dan
perikanan yang sangat potensial. Garis panjang pantai Indonesia yang mencapai 95.181 km
merupakan garis panjang pantai terpanjang kedua di dunia. Sedangkan dua per tiga wilayah
NKRI adalah laut dengan luas 5,8 juta km2 yang terdiri dari 3,1 juta km2 perairan teritorial dan
2,7 juta km2 Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE). Luasnya lautan Indonesia ini merupakan sebuah
anugerah yang laur biasa bagi penapatan negara asalkan dimanfaatkan secara maksimal, oleh
sebab itu diperlukan peningkatan peningkatan penggunaan teknologi agar semua kekayaan
lama dari lautan yang ada dinegara kita ini dapat termanfaatkan dengan maksimal. Era
digitalisasi ini diharapkan dapat memudahkan dalam mewujudkan hal tersebut.
Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) memiliki kemampuan
mengembangkan sistem deteksi ikan yang dapat menghitung secara spasial jumlah kawanan
ikan dalam kolom air laut. Teknologi akustik tomografi ini dapat diterapkan pada setiap WPPRI
dan ketersediaan ikan dari waktu ke waktu dapat dipantau secara langsung. Inovasi teknologi
ini merupakan terobosan baru dalam perhitungan sumberdaya ikan nasional dan akan
mengangkat kemandirian dan penguasaan teknologi bangsa Indonesia dalam bidang
perikanan di dunia. Sistem pemantauan potensi wilayah tangkap ikan (fishing ground) berbasis
inderaja sudah sejak lama dikembangkan BPPT, LAPAN dan KKP. Produk Sikbes-Ikan BPPT
menggunakan parameter suhu, salinitas dan arus laut yang diperoleh dari satelit inderaja

68
berhasil memberikan lokasi prediksi tangkapan ikan dengan basis sistem pengetahuan
(knowledgebased system).
Dari sisi perikanan budidaya Contoh inovasi digital yang sudah dilakukan dalam industri
akuakultur adalah terciptanya Minapoli oleh seorang anak muda bernama Rully Setya
Purnama. Inovasi tersebut berperan sebagai hub jaringan informasi dan bisnis perikanan.
Menurut Rully, teknologi itu tujuan untuk memperluas dan memperkuat sekaligus sinergi
jaringan industry perikanan
Sementara, FisHby merupakan start up digital akuakultur untuk menggalang dana yang
dibutuhkan pembudidaya kemudian menyalurkannya sesuai dengan perjanjian di awal.
Kemudian, Jala adalah solusi bertambak udang yang menawarkan sistem manajemen terkini,
dengan berbasis data, untuk membantu petambak untuk membuat keputusan manajemen
yang tepat berdasarkan informasi aktual yang terjadi di tambak.

Gambar 6. Pengolahan Ikan dipabrik


Sumber : https://kkp.go.id/djpdspkp/artikel/24326-izin-pengolahan-ikan-kini-semakin-
mudah-dan-terintegerasi

Dari sisi pengolahan hasil perikanan makin banyak dan munculnya idustri bidang
perikanan yang menggunakna alat – alat yang modern dan lebih canggih seperti proses
cooling, Freezing dan canning(pengalengan) produk perikanan yang menggunakan alat alat
dengan teknologi modern sehingga menghasilkan produk yang lebih aman, higienis dan lebih
efisien

69
Gambar 7. Penggalengan ikan(canning) di industri
Sumber : https://ekbis.sindonews.com/berita/906365/34/thailand-kalahkan-industri-
pengalengan-ikan-indonesia

Dengan hadirnya digitalisasi bidang perikanan ini akan terdapat sisi positif dan negatifnya
Sebagai contoh dari sisi positifnya,antara lain :
- Kemudahan proses pengolahan hasil perikanan
- Hasil produk lebih bersih dan higienis
- Menghemat tenaga kerja
- Produk yang dihasilkan lebih banyak dalam kurun waktu singkat
- Pemasaran produk lebih cepat dan mudah melalui platform online
Sedangkan dampak negative dari proses digitalisasi dibidang perikanan ini antara lain :
- Hilangnya budaya gotong – royong
- Kurangnya interaksi sosial
- Meningkatnya jumlah pengangguran karena tenaga manusia yang digantikan
dengan tenaga mesin
Digitalisasi disegala bidang terutama bidang perikanan memang akan memberikan angin
segar bagi meningkatnya pendapatan negara dan peningkatan pendapatan masyarakat
asalkan dikelola dengan bijaksana oleh semua komponen yang terlibat baik dari palaku usaha
didunia indutri maupun pemerintah sebagai pengawas, serta masyarakat sebagai pengguna
produk.

70
Internet of Things (IoT)

Gambar 8. Perkembangan Revolusi Industri


Sumber: https://aptika.kominfo.go.id/2020/01/revolusi-industri-4-0/

IoT merupakan sistem yang menggunakan perangkat komputasi, mekanis, dan mesin
digital dalam satu keterhubungan (interrelated connection). Untuk menjalankan fungsinya
melalui komunikasi data pada jaringan internet tanpa memerlukan interaksi antarmanusia atau
interaksi manusia dan komputer. Sistem IoT mengintegrasikan empat komponen, yaitu:
perangkat sensor, konektivitas, pemrosesan data, dan antarmuka pengguna. Contoh aplikasi
IoT di Indonesia: Gowes (IoT untuk bike sharing), eFishery (IoT pemberi pakan ikan otomatis),
Qlue (IoT untuk smart city), dan Hara (IoT untuk pangan dan pertanian).

Teknologi merupakan sebuah terobosan baru yang telah diciptakan oleh manusia dari
beberapa generasi. Sehingga, setiap saat mengalami banyak perubahan dan penemuan hal
yang baru. Disaat itulah, akses jaringan dan sumber daya berbasis nirkabel juga berkembang
dan banyak menggantikan penggunaan jaringan kabel saat ini. Internet of things adalah salah
satu penemuan terbaru yang saat dikembangkan karena memiliki kelebihan dari segi
fungsionalitas dan mendukung kinerja tanpa menggunakan bantuan kabel, dan berbasis
wireless.

Internet of things dapat diartikan pula sebagai suatu konsep atau program dimana sebuah
objek memiliki kemampuan untuk mentransmisikan atau mengirimkan data melalui jaringan
tanpa menggunakan bantuan perangkat komputer dan manusia. Internet of things atau sering
disebut dengan IoT saat ini mengalami banyak perkembangan. Perkembangan IoT dapat

71
dilihat mulai dari tingkat konvergensi teknologi nirkabel, microelectromechanical (MEMS),
internet, dan QR (Quick Responses) Code. IoT juga sering diidentifikasi dengan RFID (Radio
Frequency Identification) sebagai metode komunikasi.

1) Unsur – unsur IoT

Gambar 9. Unsur-unsur IoT


Sumber: https://www.blogpress.id/internet-of-things/

Setelah mengenal apa itu internet of things, selanjutnya masuk pada pembahasan
mengenai unsur – unsur IoT. Setidaknya, terdapat lima unsur pembentuk dari internet
termasuk juga kecerdasan buatan, konektivitas, sensor, dan lain sebagainya.

2) Cara kerja IoT

Cara kerja internet of things adalah memanfaatkan sebuah argumentasi dari


algoritma bahasa pemrograman yang telah tersusun. Dimana, setiap argumen yang
terbentuk akan menghasilkan sebuah interaksi yang akan membantu perangkat keras atau
mesin dalam melakukan fungsi atau kerja. Sehingga, mesin tersebut tidak memerlukan
bantuan dari manusia lagi dan dapat dikendalikan secara otomatis. Faktor terpenting dari
jalannya program tersebut terletak pada jaringan internet yang menjadi penghubung antar
sistem dan perangkat keras. Tugas utama dari manusia adalah menjadi pengawas untuk
memonitoring setiap tindakan dan perilaku dari mesin saat bekerja. Kendala terbesar dari
pengembangan Internet of things adalah dari sisi sumber daya yang cukup mahal, serta
penyusunan jaringan yang sangat kompleks. Biaya pengembangan juga masih terlampau
mahal dan tidak semua kota atau negara telah menggunakan IoT sebagai kebutuhan primer
mereka.

72
3) Contoh internet of things dalam kehidupan sehari-hari

Gambar 21. IoT dalam kehidupan sehari-hari


Sumber: https://kliknklik.com/blogs/iot-pada-kehidupan/

Banyak sekali contoh dari penerapan IoT dalam kehidupan sehari-hari yang tanpa
anda sadari sangat dekat dengan anda. Berikut merupakan beberapa contoh bidang yang
telah menerapkan teknologi IoT.

a) Bidang kesehatan
Contoh internet of things yang pertama dalam bidang kesehatan. Saat ini, banyak sekali
teknologi advanced yang dapat membantu kinerja dari dokter maupun tenaga medis. IoT
juga membuat sebuah terobosan baru dalam pengembangan mesin dan alat medis
untuk mendukung kinerja dari tenaga medis agar lebih efektif, tepat, dan mengurangi
resiko kesalahan. Salah satu contoh dari keberadaan IoT dalam dunia kesehatan adalah
membantu dalam proses pendataan detak jantung, mengukur kadar gula tubuh,
mengecek suhu tubuh dan lain sebagainya.
b) Bidang energi
Dalam bidang energi, terdapat bervariasi permasalahan yang timbul. Mulai dari polusi
atau pencemaran, pemborosan, dan berkurangnya pasokan sumber daya. Oleh karena
itu, dengan adanya IoT sendiri mampu untuk mengurangi beberapa resiko tersebut.
Misalnya saja, dengan penerapan sensor cahaya mampu untuk mengurangi
penggunaan energi listrik. Dengan sensor tersebut, mampu menangkap partikel cahaya,
sehingga saat cahaya tersebut banyak maka lampu akan mati. Namun, saat tidak ada
pasokan cahaya, maka lampu akan otomatis menyala. Kemudian, juga dapat
menerapkan pada fungsi penjadwalan yang dilakukan pada mesin oven, mesin

73
pemanas yang telah terintegrasi dengan jaringan internet. Dan contoh konkret yang
sering kita jumpai adalah pada smart TV yang telah menerapkan IoT untuk metode
pencarian channel disesuaikan dengan pilihan pengguna (user).
c) Transportasi
Teknologi cerdas juga telah mencapai bidang transportasi umum. Biasanya, anda selalu
mengendarai sebuah mobil sendiri sesuai dengan aturan dan kemampuan berkendara
yang telah anda pelajari. Namun, apakah anda sudah mengetahui saat ini ada
penemuan terbaru, dimana anda dapat menjalankan mobil tanpa mengemudi sendiri.
Mobil tersebut dapat berjalan sendiri sesuai dengan prosedur dan terprogram dengan
baik. Jadi, anda dapat merasakan sensasi seperti pada sistem autopilot di pesawat.
Tahap pengembangan kendaraan tersebut masih diujicobakan di beberapa negara
maju. Selain kendaraan, sistem lalu lintas juga termasuk dalam cakupan internet of
things. Dengan IoT, mampu untuk mengontrol berbagai sistem lalu lintas saat kondisi
macet maupun sepi. Sehingga, mampu mengurangi resiko angka kecelakaan dan
pelanggaran lalu lintas yang terjadi.
d) Lingkungan umum
Contoh internet of things yang terakhir yaitu dalam bidang lingkungan umum. Dimana
segala aktivitas manusia, tumbuhan, maupun hewan dapat dipantau dan diawasi
dengan menggunakan teknologi IoT. Misalnya saja, untuk melakukan penelitian kualitas
air harus dibutuhkan sumber informasi yang akurat dan terpercaya. Dengan bantuan
internet of things, mampu untuk mencari sumber data secara valid dan cepat. Tidak
hanya itu, cakupan wilayah geografis yang disajikan juga cukup luas dan dapat
menjangkau lebih banyak daerah. Dengan bantuan big data, permasalahan mengenai
kecepatan transfer data dan pembacaan data data tertutupi dengan baik

74
PROSES PENAGANAN PASCA PANEN DAN
PENGOLAHAN HASIL PERIKANAN

a. Proses Penaganan Pasca Panen


1) Pengertian Penanganan pasca panen
Ikan merupakan produk yang sangat mudah mengalami penurunan mutu atau
sangat cepat mengalami kerusakan (high perishable), tubuh ikan mempunyai kadar air
yang tinggi dan pH tubuh yang mendekati netral sehingga merupakan media yang baik
untuk pertumbuhan bakteri pembusuk maupun organisme lain. Setelah ikan mati,
berbagai proses perubahan fisik, kimia, dan organoleptik berlangsung dengan cepat.
Semua proses perubahan ini akhirnya mengarah ke pembusukan.
Oleh sebab itu diperlukan penanganan pasca panen yan cepat dan tepat.
Penanganan pasca tangkap atau pengolahan merupakan pekerjaan atau usaha untuk
mempertahankan atau merubah sifat hasil perikanan (diversifikasi) agar tetap disukai oleh
konsumen. Secara umum, penanganan pasca tangkap hasil perikanan bertujuan
menyediakan dan mempertahankan sifat segarnya dan melakukan preparasi seperlunya
untuk pengolahan lebih lanjut. Oleh karena hasil perikanan ke banyakan dari laut,. Maka
dua hal yang harus diperhatikan dalam penanganan pasca tangkap adalah penanganan
sewaktu masih berada di laut (di kapal) dan penanganan sesudah ikan di daratkan.

2) Tujuan dilakukannya proses pasca panen


Adapun tujuan dari penaganan pasca panen adalah :
- Menjaga mutu ikan yang dipanen agar sampai ditangan konsumen masih dalam
keadaan segar
- Menjaga harga jual ikan tetap baik karena ikan yang sampai masih dalam kondisi segar

3) Penanganan pasca panen hasil tangkapan dilaut


Kecepatan pembusukan ikan setelah penangkapan dan pemanenan sangat
dipengaruhi oleh teknik penangkapan dan pemanenan, kondisi biologis ikan, serta teknik
penanganan dan penyimpanan di atas kapal. Oleh karena itu, segera setelah ikan
ditangkap atau dipanen harus secepatnya diawetkan dengan pendinginan atau
pembekuan.

Proses atau prosedur penanganan ikan di atas kapal merupakan penanganan


75
awal yang sangat menentukan terhadap penangananan dan pengolahan ikan
selanjutnya. Teknik penanganan pasca penangkapan dan pemanenan berkolerasi positif
dengan kualitas ikan dan hasil perikanan yang diperoleh. Semakin baik teknik
penanganannya maka semakin bagus kualitas ikan, dan semakin tinggi nilai jual ikan
tersebut.

Batasan penanganan ikan di atas kapal meliputi perlakuan-perlakuan yang


diberikan sejak ikan ada dalam alat tangkap (pancing atau jaring) hingga ikan tersebut
sampai ke darat. Hal ini bertujuan untuk meminimalkan kerusakan- kerusakan fisik, kimia,
dan mikrobiologi serta memperlambat proses biokimia yang mengarah pada proses
pembusukan. Penanganan dan penempatan ikan secara higienis merupakan prasyarat
dalam menjaga ikan dari kemunduran mutu karena baik buruknya penanganan akan
berpengaruh langsung terhadap mutu ikan sebagai bahan makanan atau bahan baku
untuk pengolahan lebih lanjut. Demikian juga penempatan ikan pada tempat yang tidak
sesuai, misalnya pada tempat yang bersuhu panas, terkena sinar matahari langsung,
tempat yang kotor dan lain sebagainya akan berperan mempercepat mundurnya mutu
ikan

Oleh karenanya begitu ikan tertangkap harus diangkat secepat mungkin ke atas
kapal dan ditangani dengan baik serta hati-hati untuk kemudian disimpan di cold storage
atau diolah bahkan langsung dimasak untuk dikonsumsi. Beberapa faktor yang
mempengaruhi keberhasilan proses penanganan di atas kapal diantaranya adalah alat
penanganan, media pendingin, teknik penanganan, dan keterampilan pekerja.
Penggunaan alat-alat penanganan yang lengkap, bersih, dan baik dapat memperkecil
kerusakan fisik, kimia, mikrobiologi dan bikimia. Media pendingin yang memberikan hasil
terbaik adalah media pendingin yang dapat memperlambat proses biokimia dan
pertumbuhan mikroba daging ikan.

Banyak cara untuk penanganan ikan seperti diuraikan di atas dari mulai penyiapan
deck dan peralatan yang higienis, penyortiran atau pemisahan ikan perjenis, pemilahan
ikan yang rusak, pembersihan dan pencucian, perlindungan dari sengatan matahari dan
suhu tinggi, penyimpanan dalam ruang suhu dingin (chillingroom) termasuk di dalamnya
pemalkahan, peng-es-an, perendaman dengan air laut yang didinginkan (iced sea water,
refrigerated sea water dan lain sebagainya). Prinsip yang harus dilakukan dalam
penanganan dan penyimpanan hasil perikanan adalah mempertahankan kesegaran
dengan perlakuan yang cermat dan hati-hati serta cepat menurunkan suhu ikan hingga
0° C bahkan suhu pusatnya mencapai - 18° C dengan perlakuan secara bersih dan
hygiene.
76
Untuk lebih memahami tentang pendiginan dan penanagan ikan diatas kapal
dapat dilihat pada video berikut ini :
https://www.youtube.com/watch?v=785ItSNiqBM

alur proses penanganan ikan dikapal penangkapan adalah sebagai berikut :

Gambar 1. Alur Proses penaganan komoditi perikanan diatas kapal


Untuk lebih memahami alur proses penangana ikan diatas kapal dapat
menyaksikan video berikut ini :
https://www.youtube.com/watch?v=UOCchQZNc18
Semua peralatan penanganan, penyaluran dan penyimpanan ikan yang
digunakan di atas kapal ikan harus didesain, dikonstruksi dan dibuat dari material yang
77
baik agar tidak mencemari ikan hasil tangkapan, memudahkan, mempercepat dan
meningkatkan efisiensi penanganan ikan serta memudahkan dalam pencucian dan
pembersihannya. Dasar-dasar penyimpanan yang baik :
a) Segera dinginkan dan diberi es yang cukup.
b) Ikan harus berkontak dengan es, bukan dengan lainnya.
c) Air lelehan es mendinginkan dan menyegarkan ikan, sambil menghayutkan lendir,
darah dan kotoran.

d) Pengusahaan suhu yang cukup rendah sekitar tumpukan ikan es.Pemerliharaan


kebersihan segala peralatan, papan-papan, dan rak dalam palka harus bersih
sebelum ikan disusun. Sisa-sisa es dari perjalanan sebelumnya harus dibuang habis.

e) Perlakuan dalam palka. Perlakuan yang utama adalah bahwa setibanya ikan dalam
palka, harus cepat-cepat didinginkan dan suhu dipelihara pada 0°C.

f) Begitu kapal penangkap ikan atau kapal pengangkut hasil tangkapan sampai di
pelabuhan ( TPI ), maka ikan akan segera di proses. Ikan akan di kelompokkan
menurut jenis dan ukurannya, kemudian akan dilakukan pelelangan yang di pimpin
oleh juru lelang. Setelah proses pelelangan selesai termasuk urusan administrasi
TPI, ikan akan dimasukkan ke dalam drum - drum yang diberi es. Ikan – ikan siap
didistribusikan.

Gambar 2. Warga mengikuti lelang ikan hasil tangkapan nelayan di pelabuhan perikanan
terpadu Lampulo, Banda Aceh
Sumber : https://www.cnnindonesia.com/ekonomi/20151221154919-92-99639/2016-
pemerintah-optimis-produksi-ikan-tangkap-ri-8-juta-ton

78
4) Penaganan pasca panen hasil budidaya
Penanganan pascapanen pada ikan yang dibudidayakan sebenarnya tidak jauh
berbeda dengan ikan hasil tangkapan dilaut yaitu penanganan ikan setelah diambil dari
media hidupnya mulai dari pengemasan hingga pengirimannya.
Dua penanganan pascapanen ikan budidaya yang dilakukan yakni untuk ikan
dalam kondisi mati dan ikan dalam kondisi hidup. Penanganan pada kondisi ikan
mati harus dapat mempertahankan mutu kesegarannya supaya ikan tidak rusak atau
menuru mutunya. Hal yang perlu diperhatikan untuk mempertahankan kesegaran antara
lain :
1. Penangkapan harus dilakukan hati-hati agar ikan tidak luka
2. Sebelum dikemas, ikan harus dicuci agar bersih dari lendir
3. Wadah pengangkut harus bersih dan tertutup.
Untuk lebih memahami tentang penaganan pasca panen utuk produk perikanan
hasil budidaya, dapat menyaksikan video berikut ini :

https://www.youtube.com/watch?v=uDjPDGeA46s

Gambar 3. Proses pemanenan ikan ditambak


Sumber : https://seputartambak.blogspot.com/2016/06/panduan-cara-budidaya-bandeng-lengkap-dari-
awal-sampai-panen.html

5) Penaganan pasca panen di TPI


Begitu kapal penangkap ikan atau kapal pengangkut hasil tangkapan sampai di
pelabuhan ( TPI ), maka ikan akan segera di proses. Ikan akan di kelompokkan menurut
jenis dan ukurannya, kemudian akan dilakukan pelelangan yang di pimpin oleh juru
79
lelang. Setelah proses pelelangan selesai termasuk urusan administrasi TPI, ikan akan
dimasukkan ke dalam drum - drum yang diberi es. Ikan – ikan siap didistribusikan.
Adapun cara pembongkaran yang benar dari ikan ikan hasil tangkapan yaitu :
➢ Sewaktu membongkar muatan, hendaknya dipisahkan hasil tangkapan yang berbeda
hari atau waktu penangkapannya.
➢ Harus dihindarkan pemakaian alat-alat yang dapat menimbulkan kerusakan fisik,
seperti sekop, garpu, pisau dan lain-lain.
➢ Pembongkaran muatan harus dilakukan secara cepat dengan mengindarkan
terjadinya kenaikan suhu ikan.
➢ sebelum dilelang atau dijual, sebaiknya ikan dalam wadah masih diselimuti es
➢ Ikan tidak boleh dicuci dengan air kotor atau air tercemar lainnya.

➢ Di tempat pendaratan, pengumpulan, pelelangan dan pengepakan, selama


menunggu perlakuan berikutnya, ikan tidak boleh diletakkan di lantai dan sebaiknya
ikan ditaburi es.
➢ Setelah selesai penjualan atau pelelangan, ikan harus segera dikelompokkan
menurut jenis, ukuran dan mutu kesegarannya.
➢ Jika ikan disiangi, maka sepanjang kegiatan penyiangan dan pencucian harus
digunakan es hancuran yang cukup agar ikan tidak membusuk karena kenaikan suhu.

Sedangkan cara Penanganan Selama Pengangkutan dan Distribusi, adalah


sebagai berikut :
➢ Selama pengangkutan dan distribusi, suhu ikan harus senantiasa rendah, alas
wadah harus dilapisi es halus kemudian lapisan ikan yang ditaburi es disusun
diatasnya.
➢ Diatas dan dibawah tumpukan peti ikan harus diberi lapisan es yang lebih tebal.
Cara Penanganan Ikan Basah Selama Penjualan dan Pengeceran, adalah sebagai
berikut :
➢ Selama penjualan dan pengeceran, ikan harus dipertahankan suhunya tetap rendah,
yaitu sekitar 0°C, dengan cara melapisinya dengan es halus.
➢ Ikan harus ditempatkan khusus, terpisah dari produk pangan lainnya.

➢ Harus dilindungi terhadap pengaruh panas matahari, debu, serangga, binatang


pengerat dan kotoran lainnya.
➢ Ikan-ikan disusun dalam lapisan yang tipis, diatas dan dibawahnya ditaburi es halus.

80
6) Proses Pengolahan Hasil Perikanan

Gambar 4. Proses pengolahan produk – produk hasil perikanan


Sumber:https://infopublik.id/kategori/nasional-ekonomi-bisnis/462883/kkp-jamin-transparansi-
sertifikasi-kelayakan-pengolahan-ikan https://ekbis.sindonews.com/berita/1461598/34/ptan-masuk-6-
besar-produk-ekspor-perikanan-jateng-2019
https://www.pabriktunakaleng.com/2018/01/proses-pengalengan-tuna-pada-pabrik.html
https://kagama.id/yoga-sadana-mantan-bankir-yang-menjelma-menjadi-pengusaha-rajungan/

ikan merupakan produk yang sangat mudah sekali mengalami penurunan mutu
sehingga proses pemasarananya biasanya dilakukan dengan penanganan tertentu seperti
proses pendinginan, pembekuan , pengolahan tradisional dan diversifikasi hasil perikanan.
Keberagaman proses yang dilakukan biasanya tergantung tingkat kebutuhan masyarakat
atau permintaan pasar terhadap produk perikanan.
Proses pengolahan adalah proses pembuatan bahan dari bahan mentah/segar menjadi
produk-produk guna memenuhi kebutuhan manusia baik secara Fisik, Kimiawi maupun
biokimiawi. Pada bidang pengolahan hasil perikanan proses tersebut antara lain adalah
proses penanganan bahan, pembersihan, pemisahan, sortasi, pemanasan dengan suhu
tinggi, pendinginan dan pembekuan, pengeringan, pengentalan, pengkristalan, ekstraksi,
emulsifikasi,, distilasi, penggilingan, pencampuran, pengemasan, penyimpanan dan
penggudangan.

81
Pada setiap perlakuan tersebut akan menghasilkan produk yang berbeda, adapun
pengolahan hasil perikanan dilakukan dengan cara :
1) Pendinginan
2) Pembekuan
3) Pengolahan tradisional
4) Pengolahan diversifikasi
5) Pengolahan hasil samping perikanan
Untuk lebih memahami cara pengolahan hasil perikanan dapat melihat contoh – contoh
pengolahan hasil perikanan pada video berikut ini :
https://www.youtube.com/watch?v=-1Q14XQAhWk

https://www.youtube.com/watch?v=dQRX29nfej8
Keuntungan yang didapatkan dari pengolahan hasil perikanan adalah sebagai berikut :
1) Meperpanjang waktu peyimpanan produk
2) Memperluas pemasaran dengan dihadirkannya beragam produk hasil perikanan
3) Memudahkan penyimpanan dan distribusi produk
4) Mengurangi tingkat kerugian
5) Meningkatkan nilai ekonomis dan nilai sosial
6) Mengurangi pencemaran ligkungan
7) Mengurangi pencemaran limbah karena produk buangan hasil perikanandapat diolah lagi
menjadi produk hasil samping perikanan

82
PENGUJIAN LABORATORIUM

Gambar 1. Pengujian laboratorium mutu hasil perikanan

A. Ruang lingkup materi :


1. Mengenal Alat Laboratorium
2. Mengenal Simbol Bahan Kimia
3. Mengenal pengujian mutu hasil perikanan di laboratorium

B. Uraian Materi
1. Mengenal alat laboratorium
Sebelum melakukan pengujian atau melakukan percobaan dilaboratorium hal
pertama yang harus dilakukan adalah mengenali setipa alat yang ada dilaboratorium, hal
ininmutrakharus dilakukan agar tidak terjadi kesalahan selama proses pengujian
berlangsung. Adapun pelalatan peralatan yang ada di laboratorium secara umum adalah
sebagai berikut :
a) Labu Ukur

Fungsi: Menampung dan mencampur larutan kimia. Selain itu juga untuk membuat dan
mengencerkan larutan dengan ketelitian yang tinggi.

83
b) Tabung Reaksi

Fungsi : Menampung larutan dalam jumlah yang sedikit dan mereaksikan dua atau lebih
zat.

c) Gelas Beaker

Fungsi : Menampung bahan kimia atau larutan dalam jumlah yang banyak.

d) Gelas Ukur

Fungsi : Untuk mengukur volume larutan. Namun pada saat melakukan praktikum dengan
ketelitian tinggi tidak diperkenakan untuk menggunakan gelas ukur. Pengukuran dengan
ketelitian tinggi dilakukan menggunakan pipet volume.

84
e) Pipet Ukur

Fungsi : Mengukur volume larutan.

f) Penjepit Tabung Reaksi

Fungsi : Menjepit tabung reaksi selama melakukan proses pemanasan

g) Pipet Tetes

Fungsi : Memindahkan beberapa tetes zat cair.

h) Mortar dan Alu

85
Fungsi : Menggerus dan menghaluskan suatu zat yang berbentuk padat atau kristal.

i) Botol Semprot

Fungsi : Menyimpan aquades dan digunakan untuk mencuci atau membilas alat-alat dan
bahan.

j) Cawan Porselin

Fungsi : Wadah untuk mereaksikan atau mengubah suatu zat pada suhu tinggi

k) Kawat Nikrom/ose

Fungsi : Mengidentifikasi suatu zat dengan cara uji nyala

l) Erlenmeyer

86
Fungsi : Menyimpan dan memanaskan larutan dan menampung filtrate hasil penyaringan.

m) Pembakar Spirtus

Fungsi : Membakar zat atau memanaskan larutan dan dapat pula digunakan sebagai
strelisasi suatu proses.

n) Batang Pengaduk

Fungsi : Mengaduk larutan

0) Kaca Arloji

Fungsi : Penutup gelas kimia. Juga dapat sebagai tempat menimbang bahan

87
p) Klem

Fungsi : Memegang corong dan buret yang digunakan untuk titrasi

q) Statif

Fungsi : Bersama klem untuk menegakkkan corong dan buret


r) Kertas saring

Fungsi : Menyaring larutan

s) Rak Tabung Reaksi

Fungsi : Selain sebagai tempat tabung reaksi, biasanya digunakan pada saat melakukan
percobaan yang membutuhkan banyak tabung reaksi. Namun dalam mereaksikan zat yang

88
menggunakan tabung reaksi sebaiknya menggunakan rak tabung reaksi demi keamanan
diri sendiri maupun orang lain.

t) Bola Hisap

Fungsi : Menghisap larutan yang akan diukur dari botol larutan. Untuk larutan selain air
sebaiknya digunakan karet pengisat yang telah disambungkan pada pipet ukur.

u) Pipet Gondok atau Pipet Volume

Fungsi :memipet atau memindahkan volume cairan dengan teliti atau seksama
v) Mikropipet

Fungsi ; Mikropipet merupakan salah satu instrumen laboratorium yang umumnya


digunakan untuk mentransfer volume cairan secara tepat dan akurat dalam kisaran
mikroliter.

89
w) Corong (Funnels)
Terbuat dari jenis boroksiliat atau plastic. Corong mempunyai garis
tengah 35 – 300 mm dan ada yang mempunyai tangkai corong
panjang, sedang dan pendek.
Prinsip Kerja : membantu memasukkan cairan dalam suatu wadah
dengan ukuran mulut kecil.
Fungsi : digunakan untuk menyaring zat cair atau sampel padat.

x) Desikator

Fungsi :
• Digunakan untuk mendinginkan bahan atau alat gelas (misalnya ; krus porselin,
botol timbang) setelah dipanaskan dan akan ditimbang.
• Mengeringkan bahan atau menyimpan zat atau bahan yang harus diliindungi
terhadap pengaruh kelembapan udara.

y) Krus (Crucible)

Fungsi : umumnya digunakan untuk membakar / mengarangkan / mengabungkan zat pada


analisis gravimetri.

90
z) Cawan Petri

fungsi : Cawan petri atau istilah lainnya petri dish merupakan peralatan dasar di laboratorium
mikrobiologi. Cawan petridish mempunya banyak kegunaan antara lain: Di laboratorium
mikrobiologi digunakan untuk tempat perkembangbiakan mikroba, Tempat Menimbang
bahan, Tempat mengeringkan sample

2. Pengenalan simbol bahan Kimia


Pengenalan symbol bahan kimia pada bahan dilaboratorium sangat diperlukan untuk
menjaga keamanan laboran maupun tempat pengujian, Adapun symbol – symbol tersebut
antara lain :

a) Explosive (bersifat mudah meledak)

Bahaya : eksplosif pada kondisi tertentu


Conto : ammonium nitrat, nitroselulosa, TNT
Keamanan : hindari benturan, gesekan, loncatan api, dan panas

b) Oxidizing (pengoksidasi)

91
• Bahaya : oksidator dapat membakar bahan lain, penyebab timbulnya api atau
penyebab sulitnya pemadaman api
• Contoh : hidrogen peroksida, kalium perklorat
• Keamana : hindari panas serta bahan mudah terbakar dan reduktor

c) Flammable (mudah terbakar)

Jenis bahaya flammable dibagi menjadi dua yaitu Extremely flammable (amat sangat
mudah terbakar) dan Highly flammable (sangat mudah terbakar. Untuk Bahan-bahan
dan formulasi yang ditandai dengan notasi bahaya “extremely flammable “
merupakan likuid yang memiliki titik nyala sangat rendah (di bawah 0 0C) dan titik
didih rendah dengan titik didih awal (di bawah +350C).

Bahaya : mudah terbakar

d) oxic (beracun)

Bahan dan formulasi yang ditandai dengan notasi bahaya ‘toxic’ dapat
menyebabkan kerusakan kesehatan akut atau kronis dan bahkan kematian pada
konsentrasi sangat tinggi jika masuk ke tubuh melalui inhalasi, melalui mulut
(ingestion), atau kontak dengan kulit.

1. Bahaya : toksik; berbahaya bagi kesehatan bila terhisap, terteln atau kontak
dengan kulit, dan dapat mematikan.
2. Contoh : arsen triklorida, merkuri klorida

92
3. Kemanana : hindari kontak atau masuk dalam tubuh, segera berobat ke dokter
bila kemungkinan keracunan

e) armful irritant (bahaya, iritasi)

Ada sedikit perbedaan pada symbol ini yaitu dibedakan dengan kode Xn dan Xi.
Untuk Bahan dan formulasi yang ditandai dengan kode Xn memiliki resiko merusak
kesehatan sedangkan jika masuk ke tubuh melalui inhalasi, melalui mulut
(ingestion), atau kontak dengan kulit.

f) Corrosive (korosif)

Bahan dan formulasi dengan notasi ‘corrosive’ adalah merusak jaringan hidup. Jika
suatu bahan merusak kesehatan dan kulit hewan uji atau sifat ini dapat diprediksi
karena karakteristik kimia bahan uji, seperti asam (pH <2)>11,5), ditandai sebagai
bahan korosif. Frase-R untuk bahan korosif yaitu R34 dan R35.

• Bahaya : korosif atau merusak jaringan tubuh manusia


• Contoh : klor, belerang dioksida
• Keamanan : hindari terhirup pernapasan, kontak dengan kulit dan mata

93
g) angerous for Enviromental (Bahan berbahaya bagi lingkungan)

Beberapa Bahan Kimia yang sering digunakan dalam Praktikum Kimia:

a) Asam sulfat. Asam sulfat, H₂SO₄, merupakan asam mineral yang kuat. Zat ini larut dalam
air pada semua perbandingan. Asam sulfat mempunyai banyak kegunaan dan merupakan
salah satu produk utama industri kimia. Rumus: H2SO4. Nama IUPAC: Sulfuric acid.
Massa molar: 98,079 g/mol. Kepadatan: 1,84 g/cm³. Rumus molekul: H2SO4. Viskositas:
26,7 cP (20 °C).
b) Asam nitrat.Senyawa kimia asam nitrat adalah sejenis cairan korosif yang tak berwarna,
dan merupakan asam beracun yang dapat menyebabkan luka bakar. Rumus: HNO3.
Nama IUPAC: Nitric acid. Massa molar: 63,01 g/mol. Kepadatan: 1,51 g/cm³. Rumus
molekul: HNO3. Viskositas: 1,092 mPa.s (0 °C); 0,746 mPa.s (25 °C); 0,617 mPa.s (40
°C).
c) Natrium hidroksida, juga dikenal sebagai soda kaustik, soda api, atau sodium hidroksida,
adalah sejenis basa logam kaustik. Natrium Hidroksida terbentuk dari oksida basa Natrium
Oksida dilarutkan dalam air. Rumus: NaOH. Massa molar: 39,997 g/mol. Kebasaan (pKb):
-2,43. NFPA 704: 0 3 1. Nama IUPAC: Sodium oxidanide, Sodium hydroxide.
d) Kalium hidroksida adalah suatu senyawa anorganik dengan rumus kimia KOH, dan
umumnya disebut sebagai potash kaustik. Bersama dengan natrium hidroksida, padatan
tak berwarna ini adalah suatu basa kuat. Rumus: KOH. Nama IUPAC: Potassium
hydroxide. Massa molar: 56,1056 g/mol. Kepadatan: 2,12 g/cm³. Titik didih: 1.327°C. Larut
dalam: Air, Alkohol, Gliserol.
e) Hidrogen klorida (Asam Klorida). Senyawa hidrogen klorida mempunyai rumus HCl. Pada
suhu kamar, HCl adalah gas tidak berwarna yang membentuk kabut putih Asam klorida
ketika melakukan kontak dengan kelembaban udara. Nama IUPAC: Hydrogen chloride.
Rumus: HCl. Titik didih: -85,05°C. Kepadatan: 1,49 kg/m³. Kelarutan dalam air: 72 g/100
ml (20 °C). Bahaya utama: Beracun, korosif.

94
3. Mengenal pengujian mutu hasil perikanan di laboratorium
a) Pengujian organoleptic
Uji organoleptic disebut juga uji indra atau uji sensori merupakan cara pengujian dengan
menggunakan indra manusia sebagai alat utama untuk pengukuran daya penerimaan
terhadap produ. Pengujian organoleptic mempunyai peranan penting dalam penerapan
mutu.
Penilaian sifat-sifat dengan mangandalkan kemampuan indera manusia bergantung
pada kepekaan pengalaman dan kondisi phisiologis panelis. Uji organoleptik berfungsi
sebagai pengujian kesegaran dari produk ikan segar sedangkan uji hedonik terhadap produk
yang akan dipasarkan dan berguna sebagai gambaran akan tingkat kesukaan konsumen
terhadap produk. Oleh karena itu, uji organoleptik dan uji mutu hedonik menjadi sangat
penting dilakukan sebagai bahan evaluasi yang nantinya akan berguna sebagai bahan
pembelajaran untuk mengurangi kelemahan pada produk dan dapat menciptakan inovasi
terbaru serta meningkatkan kualitas produk. Pengujian ini mengandalkan indera
penciuman(hidung), pendengaran(telinga), perasa (mulut), pengamatan(mata)

Gambar …. Pengujian organoleptic di laboratorium mutu hasil perikanan

b) Pengujian kimia
Merupakan pengujian yang dilakukan untuk mengetahui kandungan bahan – bahan
yang ada pada produk, semua pengujian tersebut dilakukan untuk menentukan bahwa suatu
bahan hasil perikanan mempunyai mutu yang baik dan memenuhi standar dan aman untuk
dikonsumsi. Adapun jenis – jenis pengujian secara kimia pada produk hasil perikanan yaitu
- Penentuan kadar Protein
- Penentuan kadar lemak
- Penentuan kadar karbohidrat
- Penentuan kadar histamin
- Penentuan kadar mercury
- Penentuan kadar air

95
- Penentuan kadar garam

Gambar …..pengujian kimia di laboratorium pengolahan hasil perikanan

c) Pengujian mikrobiologi
Merupakan pengujian yang dilakukan untuk mengetahui jumlah mikroba yang ada pada
suatu sampel uji(produk). Secara umum pengujian yang dilakukan adalah dengan metode
Angka lempeng Total(ALT), pengujian ini digunakan untuk mengetahui jumlah bakteri yang
ada pada sampel secara umum atau belum spesifik pada jenis mikroba tertentu, uji ALT atau
lebih tepatnya aerob misofil atau anerob misofil menggunakan media padat dengan hasil
akhir berupa koloni yang dapat diamati secara visual dan dihitung, interpretasinya berupa
hasil berupa angka koloni (cfu) per ml/g atau koloni/100 ml.
Untuk mengetahui atau mengidetifikasi jumlah mikroba tertentu maka harus dilakukan
pengujian lanjutan misalnya pengujian bakteri Escherichia coli, salmonella, vibrio sp dan lain
lain sesuai dengan kebutuhan.

Gambar …pengujian mikribiologi di laboratorium pengolahan hasil perikanan

96
PEMANASAN GLOBAL: PENGERTIAN,
PENYEBAB, DAMPAK DAN CARA
MENGANTISIPASI

Sumber : https://kartunhd.blogspot.com/2020/03/fantastis-30-gambar-bumi-kartun-global.html

A. Pemanasan Global (Global Warming)

Pemanasan global (global warming) adalah suatu bentuk ketidakseimbangan ekosistem di bumi
akibat terjadinya proses peningkatan suhu rata-rata atmosfer, laut, dan daratan di bumi. Global warming
merupakan suatu proses yang ditandai dengan naiknya suhu atmosfer , laut, dan daratan. sekedar info
, Suhu rata-rata global pada permukaan Bumi telah melonjak 0.74 ± 0.18 °C (1.33 ± 0.32 °F) dalam
seratus tahun terakhir.

97
Gambar27 : Pemanasan Global: Pengertian, Penyebab, Dampak dan Cara Mengantisipasi
Sumber : https://ipa.pelajaran.co.id/pemanasan-global/
Adapun penyebab pemanasan global adalah sebagai berikut :

1. Efek Rumah kaca

Karbon dioksida atau CO2 yang dihasilkan oleh kegiatan di bumi ini seperti pernafasan
dan hasil pembakaran bahan bakar menyelubungi bumi . Karena kadarnya sudah berlebihan
maka CO2 seolah seperti kaca yang menutup permukaan bumi. Selain karbon dioksida juga
sulfur dioksida dan metana pun sama seperti CO2 menyelubungi bumi. Layaknya sifat kaca,
gas-gas yang melapisi tadi akan memantulkan infrared dari matahari yang seharusnya
dikembalikan lagi ke angkasa.

2. Efek umpan balik

Selain efek rumah kaca, efek umpan balik juga memberi pengaruh pada pemanasan
global. Pemanasan yang terus terjadi itu menambah jumlah uap air secara terus menerus
hingga akhirnya tercapai kesetimbangan konsentrasi uap air. Efek rumah kaca dari penguapan
air disinyalir lebih besar dari efek rumah kaca gas CO2yang menghasilkannya.

3. Variasi matahari

Kenalan dulu yuk sama variasi matahari, variasi matahari adalah perubahan jumlah
energi radiasi yang dilepaskan matahari. Variasi matahari dipengaruhi siklus matahari 11-
tahunan (siklus bintik merah) selain fluktuasi-fluktuasi lainnya yang tidak periodik. Ada dugaan
bahwa adanya variasi matahari disebabkan oleh umpan balik dari awan telah memberi andil
dalam pemanasan saat ini.

Dampak Pemanasan Global adalah antara lain adalah :

1. Iklim Tidak Stabil

98
Iklim adalah rata-rata cuaca yang meliputi daerah yang luas dengan waktu yang
lama.Sementara cuaca Cuaca adalah keadaan udara pada suatu saat di daerah yang relatif
sempit. Faktor -faktor yang mempengaruhi iklim dan cuaca adalah sama sinar matahari, suhu,
tekanan udara,kelembaban udara ,angin, awan dan curah hujan.

2. Meningkatnya permukaan air laut

Cairnya es di daerah kutub telah menyebabkan volume air laut akan bertambah,
akibatnya akan terjadi peningkatan permukaan air laut. Tinggi muka laut di seluruh dunia telah
meningkat 10 – 25 cm (4 – 10 inchi) selama abad ke-20, dan para ilmuwan IPCC memprediksi
peningkatan lebih lanjut 9 – 88 cm (4-35 inci) pada abad ke-21 wow! Apa yang terjadi jika air
laut naik? Tentu saja daerah seputaran pantai akan terendam.

3. Suhu global cenderung meningkat

Jika kita membayangkan bahwa,dengan panasnya bumi, maka akan banyak makanan
yang dihasilkan,maka bayangan itu keliru. Mungkin di suatu daerah akan menguntungkan
karena mengalami musim hujan jadi lebih lama,tapi daerah di belahan bumi lain sebaliknya
mengalami musim panas berkepanjangan.

B. Aplikasi Perikanan Berkelanjutan


Perikanan berkelanjutan adalah upaya memadukan tujuan sosial, ekonomi dan ekologi.
Konsep perikanan berkelanjutan muncul dari kesadaran lingkungan. Perikanan
berkelanjutan dikembangkan karena kecemasan akan makin merosotnya kemampuan lingkungan
perairan untuk menyangga ketersediaan sumber daya ikan.
Berdasarkan Kebijakan Kementerian PPN/Bappenas, strategi yang akan dioperasikan untuk
menciptakan pengelolaan perikanan berkelanjutan sebagai berikut.

1. Peningkatan produksi ikan.

a. Peningkatan produksi perikanan tangkap dan perikanan budidaya untuk memenuhi


kebutuhan domestik dan eksport

b. Pengelolaan usaha perikanan secara berkelanjutan

2. Peningkatan konsumsi ikan.

a. kampanye gemar makan ikan

b. Peningkatan sarana dan prasarana pemasaran dalam rangka meningkatkan mutu dan
keamanan pangan

99
3. Peningkatan daya saing dan nilai tambah.

a. Peningkatan mutu produk perikanan

b. Pengembangan sistem logistik nasional

c. Peningkatan Utility UPI dan kepastian pasokan bahan baku

d. Pengendalian impor

4. Pengembangan ekonomi kelautan (bagian KKP).

a. Pendayagunaan pulau-pulau kecil dan kawasan konservasi untuk meningkatkan


keekonomian sd. Kelautan

b. Peningkatan kualitas garam, pengembangan bioteknologi, pengelolaan perikanan

5. Pengelolaan aset dan pertahanan keamanan laut (bagian KKP).

a. Pengelolaan pulau-pulau kecil

b. Meningkatkan koordinasi dan kerjasama pengelolaan wilayah laut

c. Meningkatkan kerjasama dalam pengelolaan wilayah laut dan pengamanan wilayah dari
pemanfaatan SDK yang merusak

6. Tata Kelola.

a. Pengaturan tata ruang laut

b. Penyelesaian rencana zonasi pesisir dan pulau-pulau kecil

c. Indonesian ocean policy

7. Pengurangan dampak bencana pesisir dan pencemaran laut.

a. Peningkatan ketahanan masyarakat pesisir terhadap bencana laut dan penanganan pencemaran
laut

b. Penanaman mangrove di kawasan pesisir yang rusak

8. SDM dan IPTEK yang mendukung.

a. Meningkatkan akses masyarakat terhadap pendidikan dan pengetahuan, terutama terkait


dengan peningkatan wawasan bahari dan peningkatan kapasitas masyarakat dengan
berorientasi pada permintaan

100
b. Meningkatkan kemampuan iptek terkait dengan pengelolaan SDK

9. Peningkatan kesejahteraan pelaku usaha perikanan atau masyarakat pesisir.

a. Peningkatan program kehidupan nelayan berbasis usaha perikanan

b. Program perlindungan nelayan dan pembudidaya ikan, termasuk asuransi, sertifikasi dan
sebagainya

c. Pemberdayaan masyarakat pesisir dan pulau-pulau kecil

Itulah beberapa upaya dari Kementerian PPN/Bappenas dalam strategi pengelolaan.


Sebagai contoh, kita selaku pihak masyarakat juga bisa turut andil dalam menjaga lingkungan laut
maupun pesisir dengan cara melakukan penanaman bibit mangrove supaya ekosistem perikanan
terjaga habitatnya dan akan menguntungkan perekonomian masyarakat lokal pesisir karena adanya
sumber daya perikanan berasal dari ekosistem dan habitat yang bagus.

C. Sistem Kelembagaan Pada Rantai Produksi dan Pasar


Manajemen rantai pasokan ini sebenarnya adalah sebuah proses yang terpadu dan jelas.
Fungsinya untuk membantu memberikan informasi kepada manajemen mengenai pengadaan
barang. Tak hanya itu saja, sistem ini juga memuat informasi mengenai hubungan dengan pihak luar
seperti vendor atau supplier. Tujuannya tentu untuk menjaga persediaan produk yang memang
dibutuhkan oleh perusahaan. Dengan demikian semua bisnis bisa berjalan dengan maksimal. Sistem
manajemen ini juga menyangkut ke semua aspek. Misalnya dari pengiriman pesanan, pengadaan
bahan baku, penyebaran informasi hingga pengembangan produk terbaru.
Semua perusahaan yang melakukan pemasokan bahan baku, melakukan produksi hingga
pengiriman disebut dengan supply chain atau rantai pasok. Supply chain merupakan jaringan secara
fisik. Sementara manajemen rantai pasokan merupakan metode pengelolaan yang memastikan
rantai pasok berjalan dengan baik dan lancar.
1. Tujuan Manajemen Rantai Pasokan
a) Tentunya secara keseluruhan manajemen ini ditujukan supaya tercapainya tujuan dari
perusahaan. Perusahaan pastinya menginginkan produk yang dibuat bisa meningkatkan
kepuasan terhadap pelanggan. Dengan demikian ini adalah tujuan utama dari dibuatnya
sebuah manajemen rantai pasokan. Tujuan lainnya adalah untuk memastikan keseluruhan
aktivitas mulai dari produksi, penyimpanan hingga distribusi. Dengan demikian, perusahaan
bisa mendapatkan biaya dan aktivitas yang lebih efisien. Bila tidak diatur, maka keseluruhan
proses bisa berantakan dan justru tidak membawa keuntungan bagi perusahaan.

101
b) Efisiensi tersebut juga bisa dicapai dengan memperhitungkan biaya dan aktivitas secara
keseluruhan. Misalnya saja dari persediaan bahan baku, proses produksi hingga barang
jadi. Dengan demikian proses bisnis bisa berjalan dengan lancar dan pastinya efisien dan
efektif.
2. Fungsi Supply Chain Management
a) Setelah mengetahui tujuan dari manajemen ini, Anda juga perlu mengetahui fungsinya
dalam sebuah perusahaan. Tentunya fungsi pertama adalah perencanaan. Supply chain
management berfungsi untuk perencanaan supaya bisa mencapai tujuan organisasi. Selain
merencanakan, manajemen ini juga bertujuan mengorganisasikan semua proses produksi
barang. Fungsi berikutnya juga mencakup penyediaan sumber daya. Manajemen ini akan
membantu penyusunan bagan organisasi sehingga bisa menyesuaikan kebutuhan agar
rencana bisa tercapai. Fungsinya juga termasuk dengan instruksi kerja supaya dapat
melaksanakan rencana-rencana yang sudah dibuat.
b) Terakhir fungsinya adalah pengendalian atau kontrol. Dari instruksi kerja yang sudah dibuat,
manajemen bisa melakukan kontrol atau pengawasan. Dengan demikian semua proses
kerja harus berjalan sesuai standar. Pastinya ini akan membuat operasional bisa berjalan
dengan optimal dan tujuannya tercapai.
3. Manfaat Manajemen Rantai Pasokan.
a) Hal berikutnya yang perlu Anda ketahui adalah manfaat dari manajemen ini. Jika
perusahaan Anda melakukan supply chain management, maka perusahaan akan
merasakan berbagai manfaatnya. Berikut penjelasan mengenai manfaat dari rantai
pasokan.
- Meningkatkan Keuntungan
Salah satu alasan mengapa keuntungan bisa bertambah karena proses produksi
berjalan sesuai rencana. Produk bisa terjual habis dengan manajemen yang tepat.
Maka, jangan sampai produksi barang perusahaan Anda hanya tertumpuk saja tanpa
terjual habis.
- Pelanggan Jadi Puas
Pastinya supply chain management akan memberikan kepuasan terhadap produk atau
perusahaan Anda. Manajemen yang tepat akan memastikan produk yang diterima oleh
konsumen dalam kondisi yang baik. Dengan demikian pelanggan akan menjadi
konsumen yang setia dan bisa memakai produk Anda dalam waktu yang lama.
- Dapat Menurunkan Biaya
Integrasi dan kerja sama antar divisi membuat biaya juga jauh lebih efisien. Tim akan
memastikan bahwa biaya produksi dari awal sampai akhir benar-benar sudah sesuai

102
dengan rancangan. Banyak perusahaan yang justru mengalami kesulitan untuk
mengatur biaya yang dikeluarkan sehingga keuntungan jadi minim.
4. Tahapan Manajemen Rantai Pasokan
Agar Anda semakin memahami betapa pentingnya manajemen rantai pasokan, Anda juga
perlu tahu ada sederet tahapan yang perlu dilakukan. Tahapan manajemen ini dimulai dari
persiapan produksi, produksi hingga akhirnya sampai ke konsumen. Berikut ini tahapannya.
a) Perencanaan
Segala sesuatu dalam bisnis pastinya dimulai dengan perencanaan terlebih
dahulu.Perencanaan ini biasanya dimulai dengan merencanakan kebutuhan dari
konsumen, perencanaan produksi, pembelian bahan baku sampai dengan tenaga kerja
dan transportasi. Dengan adanya perencanaan ini, perusahaan jadi tahu apa yang harus
dilakukan dalam kurun waktu ke depan. Misalnya perusahaan harus mengetahui
perkiraan permintaan dari konsumen. Sebagai pengusaha, Anda perlu memastikan
berapa jumlah produk yang harus dipersiapkan. Hal ini untuk memastikan semua produk
bisa terjual dengan habis. Proses perencanaan harus dibarengi dengan inventaris dan
laporan penjualan. Dengan bantuan laporan penjualan sebelumnya, Anda jadi tahu kira-
kira berapa permintaan dari pasar. Jangan lupa untuk memperhatikan faktor lainnya
misalnya tren pasar. Selain itu, jangan lupa buat laporan inventaris sehingga
mengetahui pengadaan barang atau jasa yang dibutuhkan untuk keseluruhan proses
produksi.
b) Pengadaan Barang
Setelah sudah membuat perencanaan yang matang, saatnya Anda melakukan
pengadaan barang untuk menunjang produksi. Pengadaan barang ini merupakan tugas
penting dari procurement management. Dengan bantuan tim khusus ini maka
perusahaan bisa mendapatkan barang dengan harga yang paling baik dengan kualitas
yang sesuai kebutuhan. Proses pengadaan juga akan jauh lebih mudah apabila terdapat
manajemen yang jelas. Procurement management akan membuat sistem pengadaan
barang yang jelas. Misalnya membuat tender untuk semua supplier dan vendor, memilih
supplier atau vendor yang sesuai dengan kebutuhan hingga melakukan pemesanan.
Procurement juga melakukan kontrol terhadap barang yang dibeli.
c) Produksi
Langkah berikutnya akan masuk ke proses produksi. Semua bahan baku kemudian akan
diolah menjadi produk yang siap dijual kepada konsumen. Tidak hanya melibatkan
sumber daya manusia saja, proses ini juga melibatkan mesin. Pengawasan sangat

103
penting dalam proses ini supaya hasil produknya tetap berkualitas karena dipengaruhi
oleh mesin hingga tenaga kerja.
d) Pengelolaan Penyimpanan
e) Setelah produk jadi tentunya tidak bisa langsung dikirim atau diterima oleh pelanggan. Anda
memerlukan gudang atau tempat penyimpanan. Proses penyimpanan juga harus jelas.
Harus ada pencatatan mulai dari memasukkan barang, pengambilan hingga mungkin terjadi
pengembalian barang. Semua barang yang masuk dan keluar perlu memiliki catatan yang
jelas. Supply chain management juga harus melakukan stock opname secara berkala.
Dengan demikian tidak ada nada perbedaan antara jumlah barang dengan pencatatan.
Biasanya pencatatan gudang ini akan memakai bantuan teknologi berupa warehouse
management software.
f) Proses Pengiriman
Proses akhir dari produksi barang tentunya adalah proses pengiriman ke pelanggan. Kurir
dan transportasi menjadi dua hal penting dalam proses ini. Anda perlu melakukan
pencatatan dan pelacakan sehingga proses pengiriman berjalan dengan lancar.
Perusahaan perlu memastikan bahwa barang tersebut benar-benar sudah diterima oleh
pelanggan dengan baik.

104
GLOSARIUM

Zona Ekomoni Eksklusif: zona yang luasnya 200 mil laut dari garis dasar pantai, yang mana
zona tersebut sebuah negara pantai mempunyai ha katas kekayaan alam didalamnya, dan
berhak menggunakan kebijakan hukumnya, kebebasan navigasi, terbang diatasnya ataupun
melakukan penananman kabel atau pipa

Akustik Tomografi: suatu metode pengukuran secara akustik dengan menggunakan


gelombang suara yang dipancarkan oleh transducer dari satu lokasi pada medium air laut
dengan prinsip resiprokal transmisi suara

Refrigetated: Mendinginkan

Panelis: sebutan bagi orang – orang yang terlibat dalam rangkaiaan pengujian produk dan
berlaku sebagai alat atau instrument uji

Histamin: suatu senyawa amina nitrogen organic yang disebut dengan bioamine, merupakan
bagian sistem imun yang teryata dapat memicu reaksi alergi

Efektif : Suatu Tindakan yang dapat memberikan pengaruh atau hasil yang berguna

Analisis: Prosedur mengukur, menentukan atau membandingkan suatu sifat atau parameter
dalam bahan/produk dengan menggunakan metode dan peralatan yang biasanya dilakukan
dalam suatu laboratorium.

Autoklaf: Alat yang digunakan untuk sterilisasi bahan dan alat dengan uap panas pada kondisi
tekanan tinggi.

Ekstraksi: Suatu proses pemisahan/penarikan suatu zat atau susbtansi tertentu dari suatu
bahan, dengan bantuan pelarut organik, air, dan lain-lain.

Inkubasi: Pengkondisian mikroba untuk tumbuh dan berkembang biak sesuai dengan suhu dan
waktu yang dibutuhkan.

Mikroba: Kelompok organisme yang berukuran kecil dan hanya dapat dilihat di bawah
mikroskop.

105
DAFTAR PUSTAKA

Dra.Wisnuwati, M.Pd. 2018. Modul Pengembangan Profesional Berkelanjutan, Mata pelajaran


Biologi Bidang Perikanan dan Kelautan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Aplikai
Bioteknologi Pada Bidang Perikanan dan Kelautan. Pusat Pengembangan dan
Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Pertanian Direktorat Jenderal Guru dan
Tenaga Kependidikan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

M.Abrani. 2018. Digitalisasi Industri Akuakultur Mulai Diterapkan di Indonesia. Begini Ceritanya.
https://www.mongabay.co.id/2018/05/16/digitalisasi-industri-akuakultur-mulai-diterapkan-
di-indonesia-begini-ceritanya/.

Dinas Kelautan dan Perikanan. 2020. Inovasi IpTEK dalam Pengelolaan Perikanan Tangkap
Nasional. http://dkp.sulbarprov.go.id/inovasi-iptek-dalam-pengelolaan-perikanan-tangkap-
nasional/

Buku Paket Dasar Pengendalian Mutu Hasil Pertanian dan Perikanan, Direktorat Pembinaan
Sekolah Menengah Kejuruan Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia

Yanto Julianto. 2019. 9 Strategi pengelolaan ikan berkelanjutan. https://m.brilio.net/creator/9-


strategi-untuk-menciptakan-pengelolaan-perikanan-berkelanjutan-637f3d.html

106
107

You might also like