Professional Documents
Culture Documents
ADPU4332 Hukum Administrasi Negara 3
ADPU4332 Hukum Administrasi Negara 3
Pertanyaan: 1
Contoh kasus: Kementrian x melakukan kegiatan pengadaan barang milik negara melalui
metode pengadaan pelelangan umum, kementerian sebagai badan publik memiliki kewajiban
untuk menyediakan informasi (mandatory information).
Pertanyaan: Berdasarkan kasus di atas mahasiswa dapat mengurutkan informasi apa saja
yang harus diberikan oleh kementerian x dalam menyediakan informasi publik perihal
pengadaan barang milik negara.
Jawaban: 1
Pertanyaan: 2
Ibu Dinda merupakan seorang Dosen PNS di lingkungan Perguruan Tinggi dengan gelar
Doktor. Beliau terkenal sebagai dosen yang berintegritas tinggi menerapkan prinsip dalam
melakukan pelayanan publik sebagai seorang Dosen dengan selalu memberikan pengajaran
kepada mahasiswa, melakukan banyak penelitian dan aktif melaksanakan pengabdian kepada
2
masyarakat. Hal ini dilakukan Ibu Dinda sebagai tugas dan fungsinya sebagai seorang dosen
dalam penyelenggaraan pelayanan publik di bidang pendidikan.
a. Menurut analisis saudara gambarkan asas yang digunakan oleh Ibu Dinda sebagai seorang
dosen dalam melaksanakan pelayanan publik!
b. Lengkapi kewajiban apa saja bagi mahasiswa sebagai masyarakat pengguna pelayanan
publik dalam bidang pendidikan.
Jawaban: 2
a. Asas yang digunakan oleh Ibu Dinda sebagai seorang dosen dalam melaksanakan
pelayanan publik dapat mencakup beberapa asas berikut:
Sesuai dengan asas pelayanan publik (UU No.25 Tahun 2009 ttg Pelayanan Publik):
1. kepentingan umum;
2. kepastian hukum;
3. kesamaan hak;
4. keseimbangan hak dan kewajiban;
5. keprofesionalan;
6. partisipatif;
7. persamaan perlakuan/tidak diskriminatif;
8. keterbukaan;
9. akuntabilitas;
10. fasilitas dan perlakuan khusus bagi kelompok rentan;
11. ketepatan waktu; dan
12. kecepatan, kemudahan, dan keterjangkauan.
Gambaran asas pelayanan public oleh Ibu Dinda:
1. Kepentingan Umum: Ibu Dinda memiliki tujuan dan mengedepankan kepentingan
umum dalam melakukan pelayanan publik dengan mengajar ilmu dan menjadi
teladan yang baik bertujuan untuk ikut mencerdaskan mahasiswanya.
2. 3. Kesamaan hak: Ibu Dinda memperlakukan semua mahasiswa dengan adil dan
setara tanpa membedakan ras, agama, jenis kelamin, atau latar belakang sosial
ekonomi. Ia memberikan kesempatan yang sama kepada setiap mahasiswa untuk
belajar, berkembang, dan meraih kesuksesan akademik.
3. Keterbukaan: Ibu Dinda memberikan informasi yang jelas dan terbuka kepada
mahasiswa tentang tujuan pembelajaran, materi kuliah, tugas, dan penilaian. Ia
juga berkomunikasi dengan mahasiswa secara terbuka, memberikan umpan balik
konstruktif, dan memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk mengajukan
pertanyaan dan berpartisipasi dalam diskusi.
4. Akuntabilitas: Ibu Dinda bertanggung jawab dalam menjalankan tugasnya sebagai
dosen, termasuk mengikuti jadwal perkuliahan, menyiapkan materi yang relevan
dan berkualitas, serta memberikan penilaian yang adil dan objektif. Ia juga siap
menerima umpan balik dari mahasiswa dan melakukan perbaikan jika diperlukan.
3. Etika dan Disiplin: Mahasiswa diharapkan menjaga etika akademik, seperti tidak
melakukan kecurangan, menulis karya ilmiah dengan integritas, serta mematuhi kode
etik yang berlaku di perguruan tinggi.
4. Belajar dan Berprestasi: Mahasiswa memiliki kewajiban untuk belajar dengan
sungguh-sungguh, memahami materi yang diajarkan, dan mencapai hasil yang baik
dalam penilaian akademik. Mereka juga dapat berusaha untuk mencapai prestasi
akademik yang lebih tinggi melalui penelitian atau pengabdian kepada masyarakat.
5. Menghormati Hak dan Kewajiban Dosen: Mahasiswa diharapkan menghormati hak
dan kewajiban dosen, seperti menghormati kebebasan akademik, menghargai waktu
dan usaha yang diberikan oleh dosen.
Pertanyaan: 3
Paradigma kesejahteraan telah menempatkan negara bukan sebagai lembaga yang
menguasai dan memungut pajak untuk pembiayaan penguasanya. Akan tetapi, negara telah
mengambil posisi untuk bertindak sebagai lembaga yang mempunyai kewajiban untuk
mengatur dan mengelola negara sebaik mungkin agar masyarakatnya menjadi sejahtera dan
berkecukupan. Upaya yang dilakukan pemerintah untuk dapat meningkatkan kesejahteraan
sosial salah satunya adalah dengan adanya kegiatan pemberdayaan sosial yang sebagai
penerapan hukum kesejahteraan sosial.
Gambarkan bentuk pola pemberdayaan sosial yang dilakukan pemerintah demi
meningkatkan kesejahteraan masyarakat!
Jawaban: 3
Pemerintah dapat melakukan berbagai bentuk pola pemberdayaan sosial untuk
meningkatkan kesejahteraan masyarakat sebagai berikut:
1. Program Bantuan Sosial: Pemerintah dapat memberikan bantuan sosial kepada kelompok
masyarakat yang membutuhkan, seperti program bantuan tunai, bantuan pangan, bantuan
pendidikan, atau bantuan kesehatan. Program-program ini bertujuan untuk membantu
masyarakat dalam memenuhi kebutuhan dasar mereka. Contoh: Bantuan Uang
Tunai/Bahan Pokok
2. Pelatihan dan Pengembangan Keterampilan: Pemerintah dapat menyelenggarakan
program pelatihan dan pengembangan keterampilan bagi masyarakat, terutama yang
berada dalam kelompok rentan atau kurang mampu. Pelatihan ini dapat meliputi
keterampilan kerja, kewirausahaan, pertanian, atau keterampilan teknis lainnya, sehingga
masyarakat dapat memiliki keahlian yang dapat meningkatkan pendapatan dan
kesejahteraan mereka. Contoh: Prakerja, Beasiswa kursus tertentu.
3. Program Kesehatan dan Kesejahteraan: Pemerintah dapat menyelenggarakan program-
program kesehatan dan kesejahteraan, seperti program imunisasi, program kesehatan ibu
dan anak, program penanggulangan kemiskinan, atau program peningkatan gizi
masyarakat. Program-program ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup dan
kesehatan masyarakat secara keseluruhan. Contoh: BPJS, Pelayanan Kesehatan Bidan Desa.
4. Penyuluhan dan Pendidikan: Pemerintah dapat melakukan kegiatan penyuluhan dan
pendidikan kepada masyarakat mengenai berbagai hal, seperti pendidikan kesehatan,
pendidikan lingkungan, pendidikan keuangan, atau pendidikan pertanian. Kegiatan ini
bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan kesadaran masyarakat dalam
menghadapi permasalahan sosial yang dihadapi. Contoh: Seminar, Beasiswa Pendidikan.
5. Kemitraan dengan Masyarakat dan Organisasi Non-Pemerintah: Pemerintah dapat menjalin
kemitraan dengan masyarakat dan organisasi non-pemerintah dalam melaksanakan
kegiatan pemberdayaan sosial. Kemitraan ini melibatkan partisipasi aktif masyarakat dalam
4
Sumber:
UU Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik
Saddu, C. (2016). Hak Masyarakat dan Badan Publik atas Keterbukaan Informasi
Publik (Doctoral dissertation, Tadulako University).
Mahardhani, A. J. (2021). Pelayanan Publik Di Bidang Pendidikan Pada Pandemi Covid-
19. Jurnal Ilmiah Manajemen Publik Dan Kebijakan Sosial, 5(2), 137-155.
Siti Maryam, N. (2017). Mewujudkan good governance melalui pelayanan publik. JIPSI-Jurnal
Ilmu Politik Dan Komunikasi UNIKOM, 6.
Sumodiningrat, G. (2007). Pemberdayaan sosial: kajian ringkas tentang pembangunan manusia
Indonesia. Penerbit Buku Kompas.