You are on page 1of 2

MODUL KUP

BAB 1 PENDAHULUAN
Pajak dalam Pasal 1 angka 1 Undang-Undang KUP didefinisikan sebagai kontribusi wajib kepada
negara yang terutang oleh orang pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan Undang-
undang, dengan tidak mendapatkan imbalan secara langsung dan digunakan untuk keperluan
negara bagi sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.
Hukum pajak terbagi menjadi 2 (dua) yaitu hukum pajak formal dan hukum pajak material.
BAB 2 KEWAJIBAN MENDAFTARKAN DIRI DAN MELAPORKAN USAHA
Umum
NPWP adalah nomor yang diberikan kepada Wajib Pajak sebagai sarana dalam administrasi
perpajakan yang dipergunakan sebagai tanda pengenal diri atau identitas Wajib Pajak dalam
melaksanakan hak dan kewajiban perpajakannya. NPWP tidak berubah meskipun Wajib Pajak pindah
tempat tinggal/tempat kedudukan atau mengalami pemindahan tempat terdaftar.
Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1983 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan
sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan UndangUndang Nomor 7 Tahun 2021
tentang Harmonisasi Peraturan Perpajakan (UndangUndang KUP).
Kewajiban Mendaftarkan Diri dan Fungsi NPWP
Wajib Pajak yang telah memenuhi persyaratan subjektif dan objektif sesuai dengan ketentuan
peraturan perundangundangan di bidang perpajakan, wajib mendaftarkan diri pada kantor DJP yang
wilayah kerjanya meliputi tempat tinggal atau tempat kedudukan Wajib Pajak.
Wajib Pajak dalam pelaksanaan hak
dan/atau pemenuhan kewajiban perpajakannya antara lain berupa administrasi:
1. pembayaran PPh bagi orang pribadi atau badan;
2. pemotongan atau pemungutan PPh;
3. pemungutan PPN;
4. pembayaran PBB sektor perkebunan, PBB sektor perhutanan, PBB sektor pertambangan minyak
dan gas bumi, PBB sektor pertambangan untuk pengusahaan panas bumi, PBB sektor pertambangan
mineral atau batubara, dan PBB sektor lainnya; dan/atau
5. penyetoran bea meterai.
Subjek Pajak yang Wajib Mendaftarkan Diri untuk Memperoleh NPWP
1. Wajib Pajak orang pribadi meliputi:
a. Wajib Pajak yang tidak melakukan kegiatan usaha atau pekerjaan bebas dan memperoleh
penghasilan di atas PTKP; dan
b. Wajib Pajak yang melakukan kegiatan usaha atau pekerjaan bebas.
2. Wajib Pajak WBT;
3. Wajib Pajak badan meliputi:
a. Wajib Pajak badan yang memiliki kewajiban perpajakan sebagai pembayar
pajak, pemotong dan/atau pemungut pajak; atau
b. Wajib Pajak yang hanya memiliki kewajiban perpajakan sebagai pemotong
dan/atau pemungut pajak
4. Instansi pemerintah yang ditunjuk sebagai pemotong dan/atau pemungut pajak sesuai ketentuan
peraturan perundang-undangan di bidang perpajakan.
Kewajiban Mendaftarkan NPWP bagi Wanita Kawin dan Anak yang Belum Dewasa
anak belum dewasa yang belum berumur 18 (delapan belas) tahun dan belum pernah menikah,
pelaksanaan hak dan pemenuhan kewajiban perpajakan anak yang belum dewasa tersebut digabung
dengan orangtuanya.
wanita kawin yang tidak menjalankan usaha atau pekerjaan bebas dan memperoleh penghasilan di
atas PTKP atau wanita kawin yang menjalankan usaha atau pekerjaan bebas, dikenakan pajak secara
terpisah karena:
a. hidup terpisah berdasarkan keputusan hakim
b. melakukan perjanjian pemisahan penghasilan dan harta secara tertulis;
c. memilih melaksanakan hak dan memenuhi kewajiban perpajakan terpisah dari suaminya
meskipun tidak terdapat keputusan hakim atau tidak terdapat perjanjian pemisahan
penghasilan dan harta; atau
d. bercerai.
Kewajiban NPWP Warisan Yang Belum Terbagi
Wajib Pajak warisan yang belum terbagi sebagai satu kesatuan menggantikan yang berhak, yang
selanjutnya disebut Wajib Pajak WBT.

You might also like