Professional Documents
Culture Documents
SSRN Id3265338
SSRN Id3265338
Hartono
Universitas Atma Jaya Makassar
ABSTRACT
The Theory of Efficient Market Hypothesis plays an important role in the evolution of accounting
research. The efficient market is divided into three forms by Fama (1970), which is weak and
strong semi strong form. This paper describes how a market is said to be efficiently informed as
reflected in the price change of existing securities in the market. Of the numerous studies
reviewed mostly test the semi-strong efficient market. Researches on testing the shape of the
market up to the moment are still being done and foster the development of accounting theory.
This will later be used to explain and predict the rational behavior of investors.
2.3 Alasan-alasan yang Menyebabkan Pasar Menjadi Efisien dan Tidak Efisien
Terdapat beberapa alasan yang menyebabkan pasar menjadi efisien. Pasar efisien
dapat terjadi karena peristiwa-peristiwa sebagai berikut ini:
a. Investor adalah penerima harga (price takers), yang berarti bahwa sebagai pelaku
pasar, investor seorang diri tidak dapat mempengaruhi harga dari suatu sekuritas.
Harga dari suatu sekuritas ditentukan oleh banyak investor yang menentukan
demand dan supply. Hal seperti ini dapat terjadi jika pelaku-pelaku pasar terdiri
dari sejumlah besar institusi-institusi rasional yang mampu mengartikan atau
menginterprestasikan informasi dengan baik untuk digunakan menganalisis,
menilai dan melakukan transaksi penjualan atau pembelian sekuritas
bersangkutan.
b. Informasi tersedia secara luas kepada semua pelau pasar pasa saat yang bersamaan
dan harga untuk memperoleh informasi tersebut murah.
c. Informasi dihasilkan secara acak (random) dan tiap-tiap pengumuman informasi
sifatnya random satu dengan yang lainnya. Informasi dihasilkan secara random
mempunyai arti bahwa investor tidak dapat memprediksi kapan emiten akan
mengumumkan informasi yang baru.
d. Investor bereaksi cepat dengan menggunakan informsi secara penuh dan cepat,
sehingga harga dari sekurtias berubah dengan semestinya mencerminkan
informasi tersebut untuk mencapai keseimbangan yang baru. Keondisi ini dapt
tejadi jika pelaku pasar merupakan individu-individu yang canggih
(sophisticated) yang mampu memahami dan menginterpretasikan informasi
dengan cepat dan baik.
Sebaliknya jika kondisi-kondisi di atas tidak terpenuhi, kemungkinan pasar tidak
efisien dapat terjadi. Dengan demikian pasar dapat menjadi tidak efisien jika kondisi-
kondisi berikut terjadi.
Banz, R. W. (1981). The relationship between return and market value of common stocks.
Journal of financial economics, 9(1), 3-18.
Fama, E. F., Fisher, L., Jensen, M. C., & Roll, R. (1969). The adjustment of stock prices
to new information. International economic review, 10(1), 1-21.
Fama, E. F. (1970). Efficient capital markets: A review of theory and empirical work. The
journal of Finance, 25(2), 383-417
Fama, E. F. (1991). Efficient capital markets: II. The journal of finance, 46(5), 1575-
1617.
Finnerty, J. E. (1976). Insiders and market efficiency. The Journal of Finance, 31(4),
1141-1148.
Gumanti, T. A., & Utami, E. S. (2004). Bentuk Pasar Efisiensi dan Pengujiannya. Jurnal
Akuntansi dan Keuangan, 4(1), pp-54.
Hartono, J. (2017). Teori portofolio dan analisis investasi. Edisi sebelas. Yogyakarta:
BPFE.
Jones, C. P. (1995). Investments: analysis and management. John Wiley & Sons.
Nasruddin (2011). Pengujian Hipotesis Pasar Efisien Bentuk Lemah Pasar Modal
Indonesia. Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah.
Sari, N. (2015). Pengujian Efisiensi Pasar Setengah Kuat Secara Keputusan Terhadap
Inisiasi Dividen Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia.
Universitas Negeri Yogyakarta.
Scott, W. R. (2009). Financial accounting theory fifth edition. Pearson, Prentice Hall:
New York.
Sunder, S. (1973). Relationship between accounting changes and stock prices: problems
of measurement and some empirical evidence. Journal of Accounting Research, 1-
45.