Professional Documents
Culture Documents
Laporan Pendahuluan DHF - Meri Apriyanto
Laporan Pendahuluan DHF - Meri Apriyanto
OLEH :
MERI APRIYANTO
NIM: 2023207209102
1. Pengertian
penyakit demam akut akibat infeksi virus dengue, dengan manifestasi yang
sangat bervariasi, mulai dari demam akut hingga sindrom renjatan yang
dengan malaria. Penyakit ini disebabkan oleh salah satu dari 4 serotipe
berbeda sehingga tidak ada proteksi silang dan wabah yang disebabkan
2016).
2. Klasifikasi
Klasifikasi DBD menurut WHO dalam Nurarif & Kusuma (2015) adalah
sebagai berikut :
3
a. Derajat 1
b. Derajat 2
Tanda dan gejala sama seperti derajat 1, selain itu ditemukan adanya
c. Derajat 3
dan menurun (<20 mmHg) ata hipotensi disertai kulit dingin, lembab
d. Derajat 4
Syok berat, nadi tidak teraba dan tekanan darah tidak dapat diukur.
3. Etiologi
Kusuma, 2016).
berikut :
a. Sanitasi Lingkungan
nyamukaedes sp.
c. Kepadatan Penduduk
d. Lingkungan Fisik
kelembaban yang tinggi, nyamuk Aedes sp. akan tetap bertahan hidup
e. Lingkungan Biologi
f. Perilaku Manusia
keringat manusia. Karena itu ingat, pakaian bekas pakai bisa menjadi
g. Pelayanan kesehatan
5. Patofisiologi DBD
manusia. Kemudian virus dengue masuk kedalam tubuh dan berdar dalam
Akibat dari pelepasan zat-zat tersebut tubuh mengalami demam, pegal dan
sakit kepala, mual, ruam pada kulit. Pathofisiologi primer pada penyakit
6. Manifestasi Klinik
Kusuma, 2015).
7. Pemeriksaan Penunjang
normal.
8. Komplikasi
a. Perdarahan
trombosit (trombositopenia)
b. Kegagalan sirkulasi
jaringan
c. Hepatomegali
dengan nekrosis karena perdarahan, yang terjadi pada lobulus hati dan
sel sel kapiler. Terkadang tampak sel netrofil dan limposit yang lebih
10
besar dan lebih banyak dikarenakan adanya reaksi atau kompleks virus
antibody.
d. Efusi pleura
dengan adanya cairan dalam rongga pleura bila terjadi efusi pleura
9. Penatalaksanaan
Pada umumnya masalah yang ada pada pasien DHF yakni demam tinggi
kompres hangat untuk menurunkan demam. Selain itu pasien DHF juga
asupan secara oral misalnya makan dan minum air yang cukup, pemberian
1. Pengkajian
a. Pengumpulan Data
1) Identitas
a) Umur
dari 15 tahun.
b) Jenis kelamin
c) Tempat tinggal
2) Keluhaan Utama
panas 28 terjadi antara hari ke-3 dan ke-7, kondisi semakin lemah.
dan persendian, nyeri ulu hati dan pergerakan bola mata terasa
lain.
6) Pemeriksaan Fisik
a) Keadaan Umum
b) Kesadaran
somnolen
c) Tanda-tanda vital
kebersihannya.
tekan abdomen.
kesehatan.
15
b) Poal Nutrisi
c) Pola elimianasi
energi, jumlah jam tidur pada siang dan malam, masalah tidur
dan insomnia.
kedalaman pernafasan.
2. Diagnosa Keperawatan
dengue.
muntah, anoreksia
3. Rencana Keperawatan
pemberian medikasi
sebelum makan (mis.
Pereda
nyeri,antiemetic),
jika perlu
- Kolaborasi dengan
ahli gizi untuk
menentukan jumlah
kalori dan jenis
nutrient yang
dibutuhkan, jika
perlu
3. Risiko Perdarahan Setelah dilakukan Pencegahan
intervensi Perdarahan
keperawatan selama
3 x 24 jam, maka Observasi
tingkat perdarahan - Monitor tanda dan
menurun, dengan gejala perdarahan
kriteria hasil: - Monitor nilai
1. Kognitif hematokrit/hemoglo
meningkat bin sebelum dan
2. Hemoglobin setelah kehilangan
membaik darah
3. Hematokrit - Monitor tanda-tanda
membaik vital ortostatik
- Monitor koagulasi
(mis: prothrombin
time (PT), partial
thromboplastin time
(PTT), fibrinogen,
degradasi fibrin
dan/atau platelet)
Terapeutik
- Pertahankan bed rest
selama perdarahan
- Batasi tindakan
invasive, jika perlu
- Gunakan kasur
pencegah decubitus
- Hindari pengukuran
suhu rektal
Edukasi
- Jelaskan tanda dan
gejala perdarahan
21
- Anjurkan
menggunakan kaus
kaki saat ambulasi
- Anjurkan
meningkatkan
asupan cairan untuk
menghindari
konstipasi
- Anjurkan
menghindari aspirin
atau antikoagulan
- Anjurkan
meningkatkan
asupan makanan dan
vitamin K
- Anjurkan segera
melapor jika terjadi
perdarahan
Kolaborasi
- Kolaborasi
pemberian obat
pengontrol
perdarahan, jika
perlu
- Kolaborasi
pemberian produk
darah, jika perlu
- Kolaborasi
pemberian pelunak
tinja, jika perlu
DAFTAR PUSTAKA
Smeltzer, S.C. & Bare, B.G. 2015. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah.
Brunner & Suddarth. Jakarta : EGC.