You are on page 1of 4

Alasan Melakukan Manipulasi

Manipulasi dilakukan dengan alasan tertentu yang memberi insentif kepada


pelakunya. Beberapa alasan melakukan manipulasi keuangan, antara lain:

 Pelaku memperoleh bayaran


 Mudah melakukannya
 Tidak akan ditangkap petugas

Pelaku Memperoleh Bayaran

Seperti diketahui, seorang direktur dikontrak oleh pemegang saham (pemilik) untuk
menjalankan bisnis perusahaan. Apabila mereka mencapai sasaran laba tertentu, mereka akan
mendapatkan pengakuan dalam beberapa bentuk, misalnya:

 Bonus
 Perpanjangan masa jabatan
 Stock option

Dengan demikian, mereka jelas berkepentingan terhadap tercapainya sasaran yang


sudah ditetapkan oleh pemilik, yaitu laba. Pada saat anggaran suda disetujui, dalam
pelaksanaanya dapat saja terjadi bahwa laba tidak dicapai dengan cara yang normal.
Sementara itu direktur harus diukur kinerjanya pada akhir tahun. Sasaran laba tidak tercapai
dengan beberapa alasan, misalnya:

 Kondisi ekonomi memburuk


 Volume industri turun
 Ketidakmampuan manajemen dalam bersaing

Dengan menurunnya kinerja manajemen, sementara keinginan meningkatkan


kesejahteraan manajemen tetap ada, manipulasi adalah jalan singkat untuk mendapatkan
kekayaan. Manipulasi dilakukan dengan melihat peluang yang tersedia pada kebijakan dan
sistem akuntansi. Peluang yang tersedia, antara lain:

 Penentuan umur aset


 Membebankan vs mengapitalisasi
 Pengakuan pendapatan
 Penentuan beban

Idenya adalah bagaimana laba yang dilaporkan sesuai dengan yang dikehendaki. Laba
yang dikehendaki akan bermuara terhadap bonus atau memengaruhi harga saham, pada
perusahaan publik. Khusus perusahaan yang menerapkan ESOP (employee stock option
program), kenaikan harga saham akan berpengaruh secara langsung terhadap kesejahteraan
manajemen saham atau berhak membeli saham.

Arah manipulasi tidak hanya pada kenaikan laba saja, tetapi bagaimana kenaikan laba
tersebut membuat persepsi pasar modal yang positif dan mendongkrak harga saham.
Selanjutnya kenaikan harga saham akan berpengaruh terhadap kesejahteraan manajemen.

Mudah Melakukannya

Melakukan manipulasi keuangan bisa dilakukan dengan mudah, yaitu dengan


mengubah tingkat estimasi, misalnya umur aset. Suatu aset bernilai Rp 40 miliar berumur 20
tahun. Maka, penyusutannya akan sebesar Rp 2 miliar setahun. Manajemen meninjau aset
tersebut menjadi berumur 40 tahun, maka penyusutannya turun menjadi Rp 1 miliar.
Manajemen melaporkan kenaikan kinerja sebesar Rp 1 miliar berupa laba, tanpa melakukan
pekerjaan sesungguhnya. Ditinjau dari laba akuntansi laba meningkat Rp 1 miliar. Apabila
dilihat dari arus kas, tidak ada kenaikan sama sekali.

Cara lain yang terbuka adalah pengakuan pendapatan. Peluang ini menjadi terbuka pada:

 Perusahaan jasa, saat pengakuan memerlukan estimasi, misalnya dalam membuat


faktur penagihan
 Perusahaan perdagangan, ketika jarak terbentang cukup lebar dari saat barang diambil
di gudang penjual sampai diterima di gudang pembeli
 Perusahaan cara pengakuan pendapatan dari konservatif menjadi agresif.

Tidak Akan Ditangkap Petugas

Pelanggaran di bidang pelaporan keuangan tidak secara langsung teridentifikasi


menjadi peristiwa kejahatan, apalagi kalua hal tersebut dibungkus dengan kebijakan
manajemen. Ada laporan keuangan perusahaan public yang wajib diaudit, yaitu laporan
keuangan tahunan. Sementara laporan triwulanan menjadi laporan yang tidak wajib audit.
Dengan demikian laporan triwulanan menjadi lebih mungkin untuk digarap dalam
manipulasi.

Penjualan yang tidak merata membuka kemungkinan manipulasi. Memajukan atau


memundurkan pendapatan dalam rangka mencapai pendapatan tertentu untuk dilaporkan
adalah peluang yang besar. Apalagi, secara total penjualannya memang tidak digeser
antarwaktu atau masih pada tahun yang sama. Maka, secara total penjualannya tidak berubah.
Jadi, secara total tidak salah, tetapi secara triwulanan laporan tersebut menyesatkan.

Menyesatkan harus diartikan bahwa laporan keuangan dapat dijadikan sandaran


sebagai dasar pengambilan keputusan investor dalam investasi saham atau surat utang.
Keputusan berdasar informasi tidak akurat dapat berakibat pada misalokasi dana. Seorang
karyawan di bagiam akuntansi perusahaan tersebut bisa jadi tahu atas kondisi yang terjadi.
Hanya sebagian kecil karyawan saja yang mampu melaporkan kegiatan berindikasi
kecurangan kepada petugas negara.

Ciri-ciri Pelaku

Sayangnya kejahatan kerah putih tidak dengan mudah dikenali dari ciri fisik
pelakunya. Beberapa ciri pelaku yang dapat diidentifikasi, antara lain:

 Umur 30+
 55% pria, 45% wanita
 Berpenampilan keluarga mapan
 Pendidikan di atas rata-rata (master)
 Kurang punya catatan criminal
 Kesehatan psikologi baik
 Pada posisi yang dipercaya
 Memiliki pengetahuan mengenai sistem akuntansi secara detail beserta kelemahannya
 Punya pengalaman akuntansi sebelumnya

Pengetahuan akuntansi yang memadai dapat digunakan untuk memanipulasi laporan


keuangan. Pelaku berlatar belakang akuntansi lebih tahu bagaimana melakukan ‘’treatment’’
terhadap laporan keuangan dibanding manajer dengan latar belakang nonakuntansi dan
keuangan.

You might also like