Professional Documents
Culture Documents
Makalah Manajemen Keuangan
Makalah Manajemen Keuangan
Keuangan
Disusun oleh :
1. Dewi Rahma Nurliana H (22130210333)
2. Ludfian Nur Firmanshah (22130210341)
3. Hernanda Bagus Hanafi (22130210354)
Kelas 3-A9
FAKULTAS EKONOMI
2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas rahmat dan
karunia-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini yang berjudul "Pasar
Bisnis dan Perilaku Pembelian Bisnis”. Makalah ini kami susun sebagai bagian dari
tugas akademik untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam mata kuliah Manajemen
Pemasaran.
Makalah ini tidak mungkin terwujud tanpa dukungan berbagai pihak. Kami
mengucapkan terima kasih kepada dosen pengampu mata kuliah Manajemen Pemasaran
yaitu Bapak Drs. Ruslan Shomad, MM. dan Bapak Drs. Ec. Sudarno, MM. atas
bimbingan dan arahannya dalam menyusun makalah ini.
Kami menyadari bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna, dan kami menerima
setiap kritik dan saran yang membangun untuk perbaikan di masa mendatang. Semoga
makalah ini dapat memberikan manfaat dan pemahaman yang lebih dalam kepada
pembaca mengenai pasar bisnis dan perilaku pembelian bisnis.
Akhir kata, kami berharap makalah ini dapat menjadi sumber informasi yang
bermanfaat dan berguna bagi semua pihak yang tertarik dengan topik ini. Terima kasih
atas perhatian dan kesempatan yang diberikan untuk menyusun makalah ini.
Penyusun Makalah
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..................................................................................................................1
DAFTAR ISI.................................................................................................................................2
BAB I..............................................................................................................................................3
PENDAHULUAN.........................................................................................................................3
1.1Latar Belakang...........................................................................................................................3
1.2 Rumusan Masalah.....................................................................................................................3
1.3Tujuan Penulisan........................................................................................................................3
BAB II............................................................................................................................................4
PEMBAHASAN............................................................................................................................4
2.1Definisi dan Konsep Nilai Waktu atas Uang.............................................................................4
2.2Pengertian dan Perbedaan Future value dan Present value........................................................6
2.3Penjelasan Tingkat Suku Bunga................................................................................................7
2.4Penjelasan amortisasi pinjaman.................................................................................................9
BAB III.........................................................................................................................................11
PENUTUP....................................................................................................................................11
3.1 KESIMPULAN.......................................................................................................................11
3.2 SARAN...................................................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................................12
ii
ii
i
BAB I
PENDAHULUAN
4
BAB II
PEMBAHASAN
5
diterima hari ini. Nilai sekarang (Present Value) dari Nilai Masa Depan (Future
Value) dihitung dengan tingkat diskonto. Semakin rendah tingkat diskonto,
semakin tinggi nilai sekarang, begitu juga sebaliknya semakin tinggi tingkat
diskonto maka semakin rendah nilai sekarang. Menghitung nilai sekarang, investor
harus menentukan tingkat diskonto yang sesuai.
Nilai uang sekarang menunjukkan nilai sejumlah uang saat ini yang dapat
dibungakan untuk mendapatkan jumlah yang lebih besar di masa mendatang.
Rumus matematis untuk present value ini adalah :
Pv = Fv / (1+i)n
Dengan Pv = Present value (nilai sekarang); Fv = Future value (nilai akan datang)
pada tahun ke-n; i = interest (tingkat suku bunga); n = jumlah tahun.
6
Tuan X pada 2 tahun mendatang adalah sebagai berikut.
Fv = Pv (1+i)n
Fv = 10.000.000 (1+0.05)2
Fv = 10.000.000 (1,1025)
Fv = 11.025.000
Jadi, nilai uang Tuan X yang saat ini sebesar Rp10.000.000,-, pada 2 tahun
mendatang akan memiliki nilai Rp11.025.000,-.
8
Pengertian dan Rumus Suku Bunga Tunggal
Suku bunga tunggal adalah suku bunga yang ditetapkan oleh pemberi pinjaman berdasarkan pada
nilai pinjaman yang diberikan. Salah contoh paling sederhana dari penerapan suku bunga tunggal
adalah kegiatan menabung di bank.
Rumus Suku Bunga Tunggal:
i=pxrxt
i = Bunga
p = Jumlah Pokok
r = Suku Bunga
t = Durasi pinjaman
Diketahui:
p = 24.000.000
r = 8% atau 0,08
t = 5 tahun
Ditanyakan: nilai i
9
i=pxrxt
Bunga = 9.600.000
Dalam contoh menghitung bunga tunggal di atas, dapat diketahui bahwa besaran bunga yang
harus dibayar Ibu Desi setelah lima tahun peminjaman adalah sebesar Rp9.600.000.
Pengertian dan Rumus Suku Bunga Majemuk
Suku bunga majemuk merupakan persentase hasil jumlah pokok. Bunga majemuk adalah jenis
bunga yang paling sering ditemui. Suku bunga majemuk biasa digunakan saat mengajukan
permohonan kredit atau pinjaman, ataupun saat akan berinvestasi. Penerapan suku bunga
majemuk akan lebih menguntungkan dan lebih memuaskan nasabah karena uang akan lebih cepat
bertambah.
Rumus Suku Bunga Majemuk:
Skema yang digunakan pada bunga majemuk merupakan skema bertingkat. Sehingga, rumus
bunga majemuk lebih rumit daripada rumus suku bunga tunggal. Rumus suku bunga majemuk
adalah sebagai berikut:
Na = Nt(1+i)n
Na = nilai akhir
Nt = nilai tunai
n = jangka waktu
1
0
Contoh Menghitung Suku Bunga Majemuk:
Pak Putra meminjam dana sebesar Rp20.000.000 untuk keperluan renovasi rumah. Bank
menerapkan adanya suku bunga majemuk sebesar 2% per bulan. Berapa dana yang harus
dibayarkan dalam waktu satu tahun?
Diketahui:
Nt = Rp20.000.000
i = 2% atau 0,02
Ditanyakan: nilai Na
Na = Nt(1+i)n
Na = Rp20.000.000 (1+0,02)12
Na = Rp20.000.000 (1,02)12
Na = Rp25.364.836
Dalam contoh menghitung bunga majemuk di atas, dapat diketahui bahwa jumlah dana yang
harus dibayar Pak Putra setelah satu tahun peminjaman adalah sebesar Rp25.364.836.
3) Anuitas atau pembayaran bertahap
Anuitas merupakan suatu pembayaran atau penerimaan tetap yang dilakukan
secara berkala dalam jangka waktu tertentu. Anuitas juga bisa diartikan sebagai
kontrak dimana perusahaan asuransi memberikan pembayaran secara berkala
sebagai suatu imbalan premi yang sudah dibayarkan. Contoh yang umum dijumpai
dari anuitas ini adalah bunga yang diterima dari obligasi atau dividen tunai dari
suatu saham. Anuitas sendiri ada dua jenis, yaitu:
(1) Anuitas biasa, yaitu anuitas yang pembayaran atau penerimaannya terjadi
pada akhir periode.
1
1
(2) Anuitas jatuh tempo, yaitu anuitas yang pembayaran atau penerimaannya
dilakukan di awal periode.
Rumus & Cara Menghitung Bunga Anuitas
Setelah membahas apa itu anuitas dan jenis-jenisnya, kali ini kami akan
mengajak sobat OCBC NISP mempelajari cara menghitung bunga anuitas.
Adapun rumus anuitas adalah sebagai berikut:
Bunga Anuitas =
= Rp300,000,000 / {[1 - (1/(1+0.01)5)] / 0.01}
= Rp300,000,000 / [(1 - 0.95/0.01]
= Rp300,000,000 / (0.05/0.01)
= Rp300,000,000 / 5
= Rp60,000,000
Jadi, total anuitas berikut bunga pembayaran kredit mobil Kevin adalah
Rp360,000,000, dengan pembayaran sebesar Rp6 juta/bulan selama 5 tahun.
1
2
pinjaman meningkat, maka yang dilakukan oleh bank agar dana tersebut cepat terpenuhi dengan
meningkat kan suku bunga simpanan. Namun, peningkatan suku bunga simpanan akan pula
meningkatkan suku bunga pinjaman.
2. Target laba Yang diinginkan faktor ini dikhususkan untuk bunga pinjaman. Sebaliknya apabila
dana yang ada dalam simpanan di bank banyak, sementara permohonan pinjaman sedikit, maka
bunga simpanan akan turun karena hal ini merupakan beban.
3. Kualitas jaminan Kualitas jaminan juga diperuntukkan untuk bunga pinjaman. Semakin likuid
jaminan yang diberikan, semakin rendah bunga kredit yang dibebankan dan sebaliknya.
4. Kebijaksanaan pemerintah Dalam menentukan baik bunga simpanan maupun bunga pinjaman
bank tidak boleh melebihi batasan yang sudah ditetapkan oleh pemerintah.
5. Jangka waktu Faktor jangka waktu sangat menentukan. Semakin panjang jangka waktu
pinjaman, akan semakin tinggi bunganya, hal ini disebabkan besarnya kemungkinan resiko macet
dimasa mendatang. Demikian pula sebaliknya, jika pinjaman berjangka pendek, bunganya relatif
rendah.
6. Reputasi perusahaan Reputasi perusahaan juga sangat menentukan suku bunga terutama untuk
bunga pinjaman. Bonafiditas suatu perusahaan yang akan memperoleh kredit sangat menentukan
tingkat suku bunga yang akan dibebankan nantinya, karena biasanya perusahaan yang bonafid
kemungkinan risiko kredit macet di masa mendatang relatif kecil dan sebaliknya.
7. Produk yang kompetitif Untuk produk yang kompetitif, bunga kredit yang diberikan relatif
rendah jika dibandingkan dengan produk yang kurang kompetitif. Hal ini disebabkan produk
yang kompetitif tingkat perputaran produknya tinggi sehingga pembayarannya diharapkan lancar.
8. Hubungan baik. Biasanya bunga pinjaman dikaitkan dengan faktor kepercayaan kepada
seseorang atau lembaga. Dalam praktiknya, bank menggolongkan nasabah antara nasabah utama
dan nasabah biasa. Penggolongan ini didasarkan kepada keaktifan serta loyaritas nasabah yang
bersangkutan kepada bank. Nasabah yang memiliki hubungan baik dengan bank tentu penentuan
suku bunganya pun berbeda dengan nasabah biasa.
9. Persaingan Dalam kondisi tidak stabil dan bank kekurangan dana, sementara tingkat
persaingan dalam memperebutkan dana simpanan cukup ketat, maka bank harus bersaing keras
dengan bank lainnya. Untuk bunga pinjaman, harus berada di bawah bunga pesaing agar dana
yang menumpuk dapat tersalurkan, meskipun margin laba mengecil.
10. Jaminan pihak ketiga Dalam hal ini pihak yang memberikan jaminan kepada bank untuk
menanggung segala resiko yang dibebankan kepada penerima kredit. Biasanya apabila pihak
yang memberikan jaminan bonafid, baik dari segi kemampuan membayar , nama baik maupun
loyaritasnya terhadap bank, maka bunga yang dibebankan pun berbeda”.
1
3
2.4Penjelasan amortisasi pinjaman
b) Contoh Amortisasi
Menurut BPK RI amortisasi adalah alokasi yang sistematis atas nilai suatu aset tetap tidak
berwujud yang dapat disusutkan selama masa manfaat aset yang bersangkutan. Perusahaan sering
menghapus aset tidak berwujud tertentu untuk amortisasi, seperti goodwill. Biasanya juga ada
alokasi nilai berapapun yang dibayarkan saat membeli preferensi atau obligasi. Sedangkan dalam
amortization fund atau dana amortisasi ini dapat dikumpulkan secara berkala untuk menutupi
biaya amortisasi.
Contoh 1
Contoh amortisasi adalah perusahaan yang memiliki pinjaman sebesar Rp 10.000.000 dan
diangsur sebanyak Rp 200.000 per tahun, dari hal tersebut perusahaan telah diamortisasi
pinjaman sebesar Rp 200.000 per tahun.
Contoh 2
Penyusutan tentunya akan lebih mudah dipahami jika disertai dengan studi kasus. Studi kasus
yang paling sederhana adalah ketika sebuah perusahaan memiliki pinjaman sebesar Rp. 10 juta
dan perlu melakukan pembayaran tahunan sebesar Rp 750.000. Berdasarkan studi kasus ini, dapat
dibayangkan bahwa perusahaan telah melakukan amortisasi pinjaman hingga sebesar Rp.
750.000 per tahun.
Contoh 3
1
4
Studi kasus lainnya adalah ketika sebuah perusahaan garmen memegang hak paten atas sebuah
mesin untuk jangka waktu 10 tahun. Ketika perusahaan menghabiskan Rp. 250 juta untuk
mengembangkan produk mereka, beban biaya amortisasinya adalah 25 juta karena harus dibagi
dengan biaya massa manfaat mesin.
1
5
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Seperti yang diungkap di atas, konsep ini dilakukan karena nilai uang saat ini berbeda
dengan nilai uang di masa mendatang. Bisa dikatakan bahwa waktu menjadi fungsi dari uang itu
sendiri atau waktu merupakan bagian dari variabel yang mempengaruhi perubahan nilai
uang.Seperti yang diketahui bersama, berkurangnya nilai uang di masa depan terjadi karena
adanya faktor inflasi (kenaikan biaya) dan berkurangnya nilai sebuah uang. Nilai uang sekarang
(present value) Nilai uang sekarang menunjukkan nilai sejumlah uang saat ini yang dapat
dibungakan untuk mendapatkan jumlah yang lebih besar di masa mendatang. Nilai uang akan
datang (future value) Nilai uang akan datang merupakan nilai uang yang diterima di masa
mendatang dari sejumlah uang yang disimpan sekarang dengan tingkat bunga tertentu. a.
Pengertian Present Value Secara umum, yang dimaksud dengan present value adalah
suatu konsep yang menjelaskan jika nilai uang di masa sekarang lebih besar dibanding di masa
mendatang, walaupun nominalnya sama persis.
3.2 SARAN
Demikianlah makalah yang kami buat ini, semoga bermanfaat dan menambah
pengetahuan para pembaca. Kami mohon maaf apabila ada kesalahan ejaan dalam penulisan
kata dan kalimat yang kurang jelas. Kami hanyalah manusia biasa yang tak luput dari
kesalahan dan kami juga sangat mengharapkan saran dan kritik dari para pembaca demi
kesempurnaan makalah ini. Sekian penutup dari kami semoga dapat diterima di hati dan kami
ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya. Tentunya terhadap penulis sudah menyadari jika
dalam penyusunan makalah di atas masih banyak ada kesalahan serta jauh dari kata sempurna.
Adapun nantinya penulis akan segera melakukan perbaikan susunan makalah itu dengan
menggunakan pedoman dari beberapa sumber dan kritik yang bisa membangun para pembaca.
1
6
DAFTAR PUSTAKA
Emily Nur Saidy, “Uang Dalam Tinjauan Ekonomi” LAA MAISYIR, Volume 6, Nomor 2,
(2017)
Huda, Bakhrul. “Etika Pertukaran Valas Dalam Pasar Valuta Asing Perspektif Fikih Sarf”
dalam Iqtishadia Jurnal Ekonomi dan Perbankan Vol. 5 No. 1 (Juni 2018)
1
7