You are on page 1of 18

KONSEP NILAI WAKTU UANG

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Manajemen

Keuangan

Dosen Pengampu: Dra. Indah Listiyani,M.M.

Disusun oleh :
1. Dewi Rahma Nurliana H (22130210333)
2. Ludfian Nur Firmanshah (22130210341)
3. Hernanda Bagus Hanafi (22130210354)

Kelas 3-A9

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS ISLAM KADIRI KEDIRI

2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas rahmat dan
karunia-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini yang berjudul "Pasar
Bisnis dan Perilaku Pembelian Bisnis”. Makalah ini kami susun sebagai bagian dari
tugas akademik untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam mata kuliah Manajemen
Pemasaran.
Makalah ini tidak mungkin terwujud tanpa dukungan berbagai pihak. Kami
mengucapkan terima kasih kepada dosen pengampu mata kuliah Manajemen Pemasaran
yaitu Bapak Drs. Ruslan Shomad, MM. dan Bapak Drs. Ec. Sudarno, MM. atas
bimbingan dan arahannya dalam menyusun makalah ini.
Kami menyadari bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna, dan kami menerima
setiap kritik dan saran yang membangun untuk perbaikan di masa mendatang. Semoga
makalah ini dapat memberikan manfaat dan pemahaman yang lebih dalam kepada
pembaca mengenai pasar bisnis dan perilaku pembelian bisnis.
Akhir kata, kami berharap makalah ini dapat menjadi sumber informasi yang
bermanfaat dan berguna bagi semua pihak yang tertarik dengan topik ini. Terima kasih
atas perhatian dan kesempatan yang diberikan untuk menyusun makalah ini.

Kediri, 08 Oktober 2023

Penyusun Makalah

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..................................................................................................................1
DAFTAR ISI.................................................................................................................................2
BAB I..............................................................................................................................................3
PENDAHULUAN.........................................................................................................................3
1.1Latar Belakang...........................................................................................................................3
1.2 Rumusan Masalah.....................................................................................................................3
1.3Tujuan Penulisan........................................................................................................................3
BAB II............................................................................................................................................4
PEMBAHASAN............................................................................................................................4
2.1Definisi dan Konsep Nilai Waktu atas Uang.............................................................................4
2.2Pengertian dan Perbedaan Future value dan Present value........................................................6
2.3Penjelasan Tingkat Suku Bunga................................................................................................7
2.4Penjelasan amortisasi pinjaman.................................................................................................9
BAB III.........................................................................................................................................11
PENUTUP....................................................................................................................................11
3.1 KESIMPULAN.......................................................................................................................11
3.2 SARAN...................................................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................................12

ii
ii
i
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Time value of Money menegaskan uang pada masa sekarang memiliki nilai yang jumlahnya
berbeda dengan jumlah uang pada masa depan. Artinya, sejumlah uang yang dimiliki seseorang pada
hari ini nilainya tidak akan sama dengan satu tahun yang akan datang. Ada dua faktor time value of
money yaitu opportunity cost dan inflasi. Konsep nilai waktu uang sangat diperlukan bagi manajer
keuangan untuk membantu dalam membuat keputusan berinvestasi yang efektif dan efisien. Karena
pada dasarnya uang tidak hanya sebagai alat pembayaran namun uang memiliki nilai lebih untuk
berinvestasi. untuk itu uang tidak terlepas dari yang namanya tingkat suku bunga. Suku bunga
berperan mengalirkan tabungan berjalan ke arah investasi guna mendukung pertumbuhan ekonomi.
Hal ini dibuktikan dalam konteks investasi jika suku bunga naik maka akan menguntungkan, karena
sebagian besar investasi dari investor asing dibiayai dari suku bunga pinjaman bank dan akan
menekan laju inflasi di suatu wilayah. Maka dari itu jumlah uang saat ini dinilai untuk waktu yang
akan datang maka jumlah uang tersebut harus digandakan nilainya dengan tingkat suku bunga
tertentu.
1.2 Rumusan Masalah
1) Bagaimana pentingnya konsep nilai waktu uang?
2) Bagaimana pengertian dari Future value?
3) Bagaimana pengertian dari Present value?
4) Bagaimana penentuan tingkat suku bunga?
5) Bagaimana pengertian amortisasi pinjaman?
1.3 Tujuan penulisan

4
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pentingnya Konsep Nilai Waktu Uang


Nilai waktu atas uang (time value of money) adalah konsep menghitung nilai uang
yang berkaitan dengan waktu. Seperti yang diungkap di atas, konsep ini dilakukan karena
nilai uang saat ini berbeda dengan nilai uang di masa mendatang. Bisa dikatakan bahwa
waktu menjadi fungsi dari uang itu sendiri atau waktu merupakan bagian dari variabel yang
mempengaruhi perubahan nilai uang.Seperti yang diketahui bersama, berkurangnya nilai uang
di masa depan terjadi karena adanya faktor inflasi (kenaikan biaya) dan berkurangnya nilai
sebuah uang. Lebih jauh, Boehm Bawerk dalam Syafii Antonio (2001:74) memberi
pandangan tentang nilai barang itu sendiri. Menurutnya ada tiga alasan yang membuat nilai
barang di waktu mendatang akan berkurang, yaitu:
1) Keuntungan di masa mendatang diragukan karena ketidakpastian peristiwa
serta kehidupan manusia yang akan datang. Sedangkan keuntungan saat ini
sudah sangat jelas dan pasti.
2) Kepuasan terhadap kehendak atau keinginan masa kini lebih bernilai bagi
manusia jika dibandingkan kepuasan pada waktu akan datang.
3) Barang-barang di waktu sekarang lebih berguna dan dibutuhkan dibandingkan
dengan barang-barang pada waktu mendatang.
Konsep nilai waktu atas uang sangat diperlukan dalam merencanakan keuangan di
masa depan. Konsep ini lumrah digunakan dalam manajemen keuangan suatu perusahaan
sehingga penting bagi manajer keuangan untuk memahaminya sebelum mengambil
keputusan. Apalagi dalam sebuah bisnis, keputusan seperti melakukan investasi pada
suatu aktiva dan menentukan sumber dana pinjaman, maka pemahaman akan nilai waktu
atas uang ini menjadi sangat krusial.

Contoh Konsep Nilai Waktu atas Uang:


Dalam nilai waktu atas uang, terdapat beberapa contoh konsep penerapannya yang
digunakan untuk perhitungan secara matematis. Konsep tersebut terdiri atas tiga jenis
yaitu nilai uang sekarang, nilai uang mendatang, dan anuitas atau pembayaran bertahap.
1) Nilai uang sekarang (present value)
Nilai sekarang adalah konsep tentang nilai uang saat ini yang bernilai lebih besar
dari pada jumlah yang sama di masa mendatang. Jadi, jika Anda menerima
sejumlah uang di masa depan, itu tidak bernilai lebih dari jumlah yang sama yang

5
diterima hari ini. Nilai sekarang (Present Value) dari Nilai Masa Depan (Future
Value) dihitung dengan tingkat diskonto. Semakin rendah tingkat diskonto,
semakin tinggi nilai sekarang, begitu juga sebaliknya semakin tinggi tingkat
diskonto maka semakin rendah nilai sekarang. Menghitung nilai sekarang, investor
harus menentukan tingkat diskonto yang sesuai.
Nilai uang sekarang menunjukkan nilai sejumlah uang saat ini yang dapat
dibungakan untuk mendapatkan jumlah yang lebih besar di masa mendatang.
Rumus matematis untuk present value ini adalah :
Pv = Fv / (1+i)n
Dengan Pv = Present value (nilai sekarang); Fv = Future value (nilai akan datang)
pada tahun ke-n; i = interest (tingkat suku bunga); n = jumlah tahun.

Berikut contoh dari perhitungan present value :


Tuan X ingin menabung dengan proyeksi mendapatkan uang sebanyak 10 juta
rupiah dalam 2 tahun kedepan. Jika tingkat suku bunga adalah sebesar 10%, maka
perhitungan uang yang harus ditabung tuan X saat ini adalah sebagai berikut.
Pv = Fv / (1+i)n
Pv = 10.000.000 / (1+0.10)2
Pv = 10.000.000 / (1,21)
Pv = 8.264.463
Jadi, jika ingin mendapatkan uang Rp 10.000.000,- dalam 2 tahun kedepan, maka
Tuan X harus menabung pada saat ini senilai Rp 8.264.463,-.

2) Nilai uang akan datang (future value)


Nilai uang akan datang merupakan nilai uang yang diterima di masa mendatang
dari sejumlah uang yang disimpan sekarang dengan tingkat bunga tertentu.
Karakteristik dari nilai uang akan datang adalah kemungkinan jumlah uang yang
dimiliki seseorang menjadi berlipat ganda. Nilai dari uang akan datang ini sendiri
bisa ditentukan dengan mengalikan tingkat bunga dengan pokok pinjaman pada
periode tertentu.

Berikut contoh dari perhitungan present value :


Tuan X menabungkan uangnya tahun ini sebesar 10 juta rupiah di sebuah bank.
Dengan tingkat bunga sebesar 5% per tahun, maka untuk mengetahui nilai uang

6
Tuan X pada 2 tahun mendatang adalah sebagai berikut.
Fv = Pv (1+i)n
Fv = 10.000.000 (1+0.05)2
Fv = 10.000.000 (1,1025)
Fv = 11.025.000
Jadi, nilai uang Tuan X yang saat ini sebesar Rp10.000.000,-, pada 2 tahun
mendatang akan memiliki nilai Rp11.025.000,-.

2.2 Pengertian dari Future Value


Pada dasarnya, future value adalah suatu estimasi yang memperkirakan nilai uang
atau dana saat ini pada masa yang akan datang. Perhitungan estimasi tersebut dilakukan
berdasarkan suku bunga, maupun tingkat pertumbuhan khusus yang lainnya. Future value
atau bisa juga disebut sebagai nilai di masa depan dapat dengan mudah diprediksi apabila
tingkat pertumbuhannya ditentukan dengan pasti. Nilai masa depan ini juga bisa
digunakan untuk memperkirakan atau memperhitungkan jumlah dana yang bakal dimiliki
di waktu mendatang. Istilah ini juga bisa diartikan sebagai nilai di masa depan atas uang
atau kas yang didapatkan atau dimiliki saat ini.
Future value dari uang atau kas di masa depan bisa dihitung dengan cara
memfaktorkannya menggunakan tingkat imbal hasil atau return tertentu yang dapat
dihasilkan oleh uang atau kas. Selain itu, perkiraan nilai kas atau uang di masa depan juga
bisa ditentukan oleh laju inflasi. Dalam catatan, semakin tinggi tingkat return, imbal hasil,
maupun laju inflasinya, future value juga akan menjadi lebih besar di kemudian hari.
Agar bisa menghitung nilai sekarang, perlu mengetahui dulu nilai dari future
value, begitu pun sebaliknya. Present value adalah nilai discount atau diskonto saat ini
dari cash flow atau arus kas masa depan. Nilai masa kini memberi tahu jika nilai dari uang
nominal Rp10.000 saat ini lebih besar ketimbang uang Rp10.000 5 tahun mendatang.
Alasannya karena inflasi menurunkan nilai uang seiring berjalannya waktu. Dengan kata
lain, seberapa besar uang yang dimiliki sekarang, nilainya akan terus berkurang di masa
mendatang sesuai dengan tingkat inflasi
2.3 Pengertian Present Value
Secara umum, yang dimaksud dengan present value adalah suatu konsep yang
menjelaskan jika nilai uang di masa sekarang lebih besar dibanding di masa mendatang,
walaupun nominalnya sama persis. Penilaian dari konsep tersebut dilakukan dengan
menghitung tingkat pengembalian yang sudah ditentukan sebelumnya maupun yang sudah
disebut melalui tingkat diskonto. Cara mengetahui nilai dari present value adalah melalui
7
pemahaman terhadap future value atau tingkat diskonto.
Definisi lainnya dari nilai saat ini adalah value dari nominal uang maupun cash
flow atau arus kas yang terperinci terhadap berdasarkan tingkat pengembalian
khusus. Cash flow yang diterima akan didiskontokan berdasarkan dengan tingkat diskonto
yang telah ditentukan. Makin tinggi tingkatan diskonto, maka present value arus kas di
masa mendatang menjadi makin rendah. Kunci dari menilai arus kas di masa mendatang
secara akurat ini adalah mengetahui tingkat diskonto secara tepat.
2.4 Penentuan Tingkat Suku Bunga
1) Pengertian tingkat suku bunga
Tingkat suku bunga menurut Boediono (2014:76) adalah “harga dari penggunaan
dana investasi (loanable funds). Tingkat suku bunga merupakan salah satu
indikator dalam menentukan apakah seseorang akan melakukan investasi atau
menabung”. Pengertian suku bunga menurut Sunariyah (2013:80) adalah “harga
dari pinjaman. Suku bunga dinyatakan sebagai persentase uang pokok per unit
waktu. Bunga merupakan suatu ukuran harga sumber daya yang digunakan oleh
debitur yang harus dibayarkan kepada kreditur. Selain suku bunga internasional,
tingkat diskonto suku bunga Indonesia (SBI) juga merupakan faktor penting dalam
penentuan suku bunga di Indonesia. Tingkat suku bunga atau interest rate
merupakan rasio pengembalian sejumlah investasi sebagai bentuk imbalan yang
diberikan kepada investor.
2) Fungsi tingkat suku bunga
Fungsi tingkat suku bunga adapun fungsi suku bunga menurut Sunariyah
(2013:81) adalah :
(1) Sebagai daya tarik bagi para penabung yang mempunyai dana lebih untuk
diinvestasikan.
(2) Suku bunga dapat digunakan sebagai alat moneter dalam rangka
mengendalikan penawaran dan permintaan uang yang beredar dalam suatu
perekonomian. Misalnya, pemerintah mendukung pertumbuhan suatu
sektor industri tertentu apabila perusahaan-perusahaan dari industri
tersebut akan meminjam dana. Maka pemerintah memberi tingkat bunga
yang lebih rendah dibandingkan sektor lain.
(3) Pemerintah dapat memanfaatkan suku bunga untuk mengontrol jumlah
uang beredar. Ini berarti, pemerintah dapat mengatur sirkulasi uang dalam
suatu perekonomian”.

8
Pengertian dan Rumus Suku Bunga Tunggal
Suku bunga tunggal adalah suku bunga yang ditetapkan oleh pemberi pinjaman berdasarkan pada
nilai pinjaman yang diberikan. Salah contoh paling sederhana dari penerapan suku bunga tunggal
adalah kegiatan menabung di bank.
Rumus Suku Bunga Tunggal:
i=pxrxt

Keterangan Rumus Suku Bunga Tunggal:

i = Bunga

p = Jumlah Pokok

r = Suku Bunga

t = Durasi pinjaman

Contoh Menghitung Suku Bunga Tunggal


Ibu Desi mengambil pinjaman sebesar Rp24.000.000 untuk kebutuhan modal usaha berjualan
pernak-pernik (merchandise) K-Pop. Pinjaman tersebut rencananya akan dilunasi dalam jangka
waktu lima tahun. Bank mengenakan bunga sebesar 8%. Untuk pinjaman tersebut. Berapa
besaran bunga tunggal yang harus dibayarkan oleh Ibu Desi?

Diketahui:

p = 24.000.000

r = 8% atau 0,08

t = 5 tahun

Ditanyakan: nilai i

9
i=pxrxt

Bunga = 24.000.000 x 0,08 x 5

Bunga = 9.600.000

Dalam contoh menghitung bunga tunggal di atas, dapat diketahui bahwa besaran bunga yang
harus dibayar Ibu Desi setelah lima tahun peminjaman adalah sebesar Rp9.600.000.
Pengertian dan Rumus Suku Bunga Majemuk
Suku bunga majemuk merupakan persentase hasil jumlah pokok. Bunga majemuk adalah jenis
bunga yang paling sering ditemui. Suku bunga majemuk biasa digunakan saat mengajukan
permohonan kredit atau pinjaman, ataupun saat akan berinvestasi. Penerapan suku bunga
majemuk akan lebih menguntungkan dan lebih memuaskan nasabah karena uang akan lebih cepat
bertambah.
Rumus Suku Bunga Majemuk:
Skema yang digunakan pada bunga majemuk merupakan skema bertingkat. Sehingga, rumus
bunga majemuk lebih rumit daripada rumus suku bunga tunggal. Rumus suku bunga majemuk
adalah sebagai berikut:

Na = Nt(1+i)n

Keterangan Rumus Suku Bunga Majemuk:

Na = nilai akhir

Nt = nilai tunai

i = suku bunga (%)

n = jangka waktu

1
0
Contoh Menghitung Suku Bunga Majemuk:
Pak Putra meminjam dana sebesar Rp20.000.000 untuk keperluan renovasi rumah. Bank
menerapkan adanya suku bunga majemuk sebesar 2% per bulan. Berapa dana yang harus
dibayarkan dalam waktu satu tahun?

Diketahui:

Nt = Rp20.000.000

i = 2% atau 0,02

n = 1 tahun (12 bulan)

Ditanyakan: nilai Na

Na = Nt(1+i)n

Na = Rp20.000.000 (1+0,02)12

Na = Rp20.000.000 (1,02)12

Na = Rp25.364.836

Dalam contoh menghitung bunga majemuk di atas, dapat diketahui bahwa jumlah dana yang
harus dibayar Pak Putra setelah satu tahun peminjaman adalah sebesar Rp25.364.836.
3) Anuitas atau pembayaran bertahap
Anuitas merupakan suatu pembayaran atau penerimaan tetap yang dilakukan
secara berkala dalam jangka waktu tertentu. Anuitas juga bisa diartikan sebagai
kontrak dimana perusahaan asuransi memberikan pembayaran secara berkala
sebagai suatu imbalan premi yang sudah dibayarkan. Contoh yang umum dijumpai
dari anuitas ini adalah bunga yang diterima dari obligasi atau dividen tunai dari
suatu saham. Anuitas sendiri ada dua jenis, yaitu:
(1) Anuitas biasa, yaitu anuitas yang pembayaran atau penerimaannya terjadi
pada akhir periode.

1
1
(2) Anuitas jatuh tempo, yaitu anuitas yang pembayaran atau penerimaannya
dilakukan di awal periode.
Rumus & Cara Menghitung Bunga Anuitas
Setelah membahas apa itu anuitas dan jenis-jenisnya, kali ini kami akan
mengajak sobat OCBC NISP mempelajari cara menghitung bunga anuitas.
Adapun rumus anuitas adalah sebagai berikut:

Bunga anuitas = Nilai Saat Ini / {[1 - (1/(1+ Tingkat Bunga)periode)] /


Tingkat Bunga}

Contoh cara menghitung anuitas:


Kevin mengajukan kredit mobil via leasing seharga Rp300 juta dengan jangka
waktu 5 tahun. Pihak leasing menggunakan sistem perhitungan bunga anuitas,
dengan tingkat bunga sebesar 1%. Dengan demikian, jumlah bunga anuitas yang
wajib dibayarkan Kevin adalah:

Bunga Anuitas =
= Rp300,000,000 / {[1 - (1/(1+0.01)5)] / 0.01}
= Rp300,000,000 / [(1 - 0.95/0.01]
= Rp300,000,000 / (0.05/0.01)
= Rp300,000,000 / 5
= Rp60,000,000

Jadi, total anuitas berikut bunga pembayaran kredit mobil Kevin adalah
Rp360,000,000, dengan pembayaran sebesar Rp6 juta/bulan selama 5 tahun.

a) Faktor-Faktor mempengaruhi Tingkat Bunga


Faktor-Faktor mempengaruhi Tingkat Bunga Menurut Kasmir (2010:137-140), “faktor–
faktor utama yang mempengaruhi besar kecilnya penetapan suku bunga (pinjaman dan simpanan)
adalah sebagai berikut:
1. Kebutuhan dana Faktor kebutuhan dana dikhususkan untuk dana simpanan, yaitu seberapa
besar kebutuhan dana yang diinginkan. Apabila bank kekurangan dana sementara pemohonan

1
2
pinjaman meningkat, maka yang dilakukan oleh bank agar dana tersebut cepat terpenuhi dengan
meningkat kan suku bunga simpanan. Namun, peningkatan suku bunga simpanan akan pula
meningkatkan suku bunga pinjaman.
2. Target laba Yang diinginkan faktor ini dikhususkan untuk bunga pinjaman. Sebaliknya apabila
dana yang ada dalam simpanan di bank banyak, sementara permohonan pinjaman sedikit, maka
bunga simpanan akan turun karena hal ini merupakan beban.
3. Kualitas jaminan Kualitas jaminan juga diperuntukkan untuk bunga pinjaman. Semakin likuid
jaminan yang diberikan, semakin rendah bunga kredit yang dibebankan dan sebaliknya.
4. Kebijaksanaan pemerintah Dalam menentukan baik bunga simpanan maupun bunga pinjaman
bank tidak boleh melebihi batasan yang sudah ditetapkan oleh pemerintah.
5. Jangka waktu Faktor jangka waktu sangat menentukan. Semakin panjang jangka waktu
pinjaman, akan semakin tinggi bunganya, hal ini disebabkan besarnya kemungkinan resiko macet
dimasa mendatang. Demikian pula sebaliknya, jika pinjaman berjangka pendek, bunganya relatif
rendah.
6. Reputasi perusahaan Reputasi perusahaan juga sangat menentukan suku bunga terutama untuk
bunga pinjaman. Bonafiditas suatu perusahaan yang akan memperoleh kredit sangat menentukan
tingkat suku bunga yang akan dibebankan nantinya, karena biasanya perusahaan yang bonafid
kemungkinan risiko kredit macet di masa mendatang relatif kecil dan sebaliknya.
7. Produk yang kompetitif Untuk produk yang kompetitif, bunga kredit yang diberikan relatif
rendah jika dibandingkan dengan produk yang kurang kompetitif. Hal ini disebabkan produk
yang kompetitif tingkat perputaran produknya tinggi sehingga pembayarannya diharapkan lancar.
8. Hubungan baik. Biasanya bunga pinjaman dikaitkan dengan faktor kepercayaan kepada
seseorang atau lembaga. Dalam praktiknya, bank menggolongkan nasabah antara nasabah utama
dan nasabah biasa. Penggolongan ini didasarkan kepada keaktifan serta loyaritas nasabah yang
bersangkutan kepada bank. Nasabah yang memiliki hubungan baik dengan bank tentu penentuan
suku bunganya pun berbeda dengan nasabah biasa.
9. Persaingan Dalam kondisi tidak stabil dan bank kekurangan dana, sementara tingkat
persaingan dalam memperebutkan dana simpanan cukup ketat, maka bank harus bersaing keras
dengan bank lainnya. Untuk bunga pinjaman, harus berada di bawah bunga pesaing agar dana
yang menumpuk dapat tersalurkan, meskipun margin laba mengecil.
10. Jaminan pihak ketiga Dalam hal ini pihak yang memberikan jaminan kepada bank untuk
menanggung segala resiko yang dibebankan kepada penerima kredit. Biasanya apabila pihak
yang memberikan jaminan bonafid, baik dari segi kemampuan membayar , nama baik maupun
loyaritasnya terhadap bank, maka bunga yang dibebankan pun berbeda”.

1
3
2.4Penjelasan amortisasi pinjaman

a) Pengertian amortisasi pinjaman


Amortisasi berasal dari kata bahasa Inggris, yaitu berasal dari kata amortize. Secara harfiah,
arti dari kata amortize adalah “membawa mati”. Kemudian, istilah ini digunakan di bidang
keuangan, akuntansi, dan perpajakan Jadi, definisi amortisasi adalah prosedur penyelesaian utang
yang berlangsung secara bertahap selama jangka waktu tertentu.
Pengertian amortisasi adalah proses pelunasan yang berlangsung selama jangka waktu atau
jangka waktu tertentu dan juga terjadi secara bertahap. Contoh sederhana dari pembayaran
amortisasi ini adalah pembayaran tagihan bulanan untuk kredit mobil, pinjaman kartu kredit,
kredit KPR, dan banyak masih banyak lagi. Prosedur pembayaran Amortisasi juga memiliki
metode perhitungan tersendiri. Namun yang pasti jumlah cicilan atau jumlah angsuran harus lebih
besar dari jumlah pokok pinjaman dan bunga yang harus dikeluarkan oleh peminjam.

b) Contoh Amortisasi
Menurut BPK RI amortisasi adalah alokasi yang sistematis atas nilai suatu aset tetap tidak
berwujud yang dapat disusutkan selama masa manfaat aset yang bersangkutan. Perusahaan sering
menghapus aset tidak berwujud tertentu untuk amortisasi, seperti goodwill. Biasanya juga ada
alokasi nilai berapapun yang dibayarkan saat membeli preferensi atau obligasi. Sedangkan dalam
amortization fund atau dana amortisasi ini dapat dikumpulkan secara berkala untuk menutupi
biaya amortisasi.
Contoh 1
Contoh amortisasi adalah perusahaan yang memiliki pinjaman sebesar Rp 10.000.000 dan
diangsur sebanyak Rp 200.000 per tahun, dari hal tersebut perusahaan telah diamortisasi
pinjaman sebesar Rp 200.000 per tahun.

Contoh 2
Penyusutan tentunya akan lebih mudah dipahami jika disertai dengan studi kasus. Studi kasus
yang paling sederhana adalah ketika sebuah perusahaan memiliki pinjaman sebesar Rp. 10 juta
dan perlu melakukan pembayaran tahunan sebesar Rp 750.000. Berdasarkan studi kasus ini, dapat
dibayangkan bahwa perusahaan telah melakukan amortisasi pinjaman hingga sebesar Rp.
750.000 per tahun.
Contoh 3
1
4
Studi kasus lainnya adalah ketika sebuah perusahaan garmen memegang hak paten atas sebuah
mesin untuk jangka waktu 10 tahun. Ketika perusahaan menghabiskan Rp. 250 juta untuk
mengembangkan produk mereka, beban biaya amortisasinya adalah 25 juta karena harus dibagi
dengan biaya massa manfaat mesin.

1
5
BAB III
PENUTUP

3.1 KESIMPULAN
Seperti yang diungkap di atas, konsep ini dilakukan karena nilai uang saat ini berbeda
dengan nilai uang di masa mendatang. Bisa dikatakan bahwa waktu menjadi fungsi dari uang itu
sendiri atau waktu merupakan bagian dari variabel yang mempengaruhi perubahan nilai
uang.Seperti yang diketahui bersama, berkurangnya nilai uang di masa depan terjadi karena
adanya faktor inflasi (kenaikan biaya) dan berkurangnya nilai sebuah uang. Nilai uang sekarang
(present value) Nilai uang sekarang menunjukkan nilai sejumlah uang saat ini yang dapat
dibungakan untuk mendapatkan jumlah yang lebih besar di masa mendatang. Nilai uang akan
datang (future value) Nilai uang akan datang merupakan nilai uang yang diterima di masa
mendatang dari sejumlah uang yang disimpan sekarang dengan tingkat bunga tertentu. a.
Pengertian Present Value Secara umum, yang dimaksud dengan present value adalah
suatu konsep yang menjelaskan jika nilai uang di masa sekarang lebih besar dibanding di masa
mendatang, walaupun nominalnya sama persis.

3.2 SARAN
Demikianlah makalah yang kami buat ini, semoga bermanfaat dan menambah
pengetahuan para pembaca. Kami mohon maaf apabila ada kesalahan ejaan dalam penulisan
kata dan kalimat yang kurang jelas. Kami hanyalah manusia biasa yang tak luput dari
kesalahan dan kami juga sangat mengharapkan saran dan kritik dari para pembaca demi
kesempurnaan makalah ini. Sekian penutup dari kami semoga dapat diterima di hati dan kami
ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya. Tentunya terhadap penulis sudah menyadari jika
dalam penyusunan makalah di atas masih banyak ada kesalahan serta jauh dari kata sempurna.
Adapun nantinya penulis akan segera melakukan perbaikan susunan makalah itu dengan
menggunakan pedoman dari beberapa sumber dan kritik yang bisa membangun para pembaca.

1
6
DAFTAR PUSTAKA

Adiwarman A Karim, Ekonomi Makro ,Jakarta:PT.Rajagrafindo Persada. 2010

Agus Sartono, Manajemen Keuangan,Yogyakarta: BPFE, 1997.

Andri Soemitra, Bank dan Lembaga Keuangan, Jakarta:Kencana, 2009.

Emily Nur Saidy, “Uang Dalam Tinjauan Ekonomi” LAA MAISYIR, Volume 6, Nomor 2,
(2017)

Iggi H. Achsien, Investasi Syariah di Pasar Modal: Menggagas Konsep danPraktik


Manajemen Portofolio .Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2003.

Huda, Bakhrul. “Etika Pertukaran Valas Dalam Pasar Valuta Asing Perspektif Fikih Sarf”
dalam Iqtishadia Jurnal Ekonomi dan Perbankan Vol. 5 No. 1 (Juni 2018)

I Made Sudana, Manajemen Keuangan, Jakarta, Airlangga, 2017.

Kasmir, Bank dan lembaga keuangan lainnya.ed.revisi, Jakarta : Rajawali Pers.2008.

M.Nur Rianto Al Arif, Teori Makroekonomi : Konsep,Teori, dan Analisis,Bandung,


Alfabeta,2010.

1
7

You might also like