You are on page 1of 5

MAKALAH

PRINSIP-PRINSIP GENETIKA DALAM BIDANG PERTANIAN

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Sarat Menyelesaikan Tugas Mata Kuliah
Pengantar Ilmu Tanaman Program Studi Agroteknologi
Fakultas Pertanian Universitas Jember

Dosen Pengampu :
Dr. Ir. Slameto, M.P.
Hardian Susilo Addy, S.P., M.P., Ph.D
Ir. Setiyono, M.P

Disusun Oleh:
Kelompok 6
1. Erna Indah Dwi Safitri 211510501113
2. Masfiah 211510501069
3. Novando Aji Baskoro 211510501071

Program Studi Agroteknologi


Faku ltas Pert anian
Universitas Jember
2021
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Sudah banyak diketahui bahwa pewarisan sifat itu sudah terjadi di bumi ini,
baik untuk manusia, hewan, maupun tumbuhan. Cabang ilmu biologi yang
memepelajari tentang pewarisan sifat dapat disebut genetika. Definisi genetika
merupakan ilmu yang menganalisis unit keturunan dan perubahan pengaturan
dari berbagai fungsi fisiologi yang membentuk karakter organisme. Secara luas,
genetika membahas mengenai: struktur materi genetika yang meliputi gen,
kromosom, DNA, RNA, plasmid, episom, dan elemen transposabel. Kemudian
masih ada beberapa kajian lainnya yang tentunya masih banyak dan sangat
kompleks.
Dalam hal ini karena genetika merupakan ilmu dasar yang konsep-
konsepnya dapat diterapkan dalam bidang lain, di bidang pertanian tentunya ada
penerapan tentang ilmu genetika. Dalam bidang pertanian kontribusi genetika
terdapat pada ilmu pemuliaan tanaman dan ternak. Dalam melakukan
persilangan-persilangan konvensional yang dilanjutkan dengan seleksi untuk
pemilihan bibit unggul baik untuk tumbuhan maupun ternak, menggunakan
ilmu genetika tentunya lebih efisien tuntuk seleksi bibit unggul tersebut. Selain
itu dalam bidang pertanian mengenai mutasi, kultur jaringan, dan sebagainya
juga menerapkan ilmu genetika untuk melakukannya.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa saja prinsip-prinsip genetika yang digunakan dalam pertanian?
2. Apa manfaat dan dampak negatif dalam penggunaan prinsip-prinsip
genetika di pertanian?
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui apa saja prinsip-prinsip genetika yang digunakan dalam
pertanian.
2. Untuk mengetahui apa manfaat dan dampak negatif dalam penggunaan
prinsip-prinsip genetika di pertanian.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Prinsip-Prinsip Genetika Dalam Pertanian


 Hukum Mendel I
Segregation Of Allelic Genes

Menyatakan bahwa pada saat pembentukan gamet pasangan alel


akan berpisah dan akan bertemu secara acak pada saat pembuatan,sehingga
setiap gamet mengandung salah satu alel. Hukum 1 mendel ini hanya bisa
dibuktikan dengan penyilangan monohibrid, dimana kita hanya
menyilangkan antar dua individu yang hanya memiliki satu sifat berbeda
(Fauzi, 2016).
Contoh penerapannya pada penyilangan menyilangkan cabai merah
(MM) dengan cabai hijau (mm) dan menghasilkan keturunan yang bercabai
merah semua (F1) dengan genotipe (Mm). Selanjutnya (F1) disilangkan
dengan sesamanya yaitu cabai merah dengan genotipe (Mm), maka akan
dihasilkan cabai dengan frekuensi fenotipe 3:1 (cabai merah : cabai hijau)
dengan frekuensi genotipe 1:2:1 (MM : Mm : mm)

 Hukum mendel II
Independent Assortment Of Genes

Menyatakan bahwa pada saat pembentukan gamet, alel mengadakan


kombinasi secara bebas sehingga sifat yang muncul dalam keturunan
beranekaragam. Sifat individu baru akan ditentukan oleh kombinasi gen alel
baru yang terbentuk, mungkinb akan sama dengan induk atau dapat berbeda.
Hukum mendel II berlaku pada peristiwa dihibrid dan polihibrid (Fauzi,
2016).
Contoh penerapannya pada penyilangan buah mangga mulus manis
(MMAA) dengan mangga keriput asam (mmaa). Saat disilangkan, semua
keturunannya (F1) merupakan mangga mulus manis tetapi memiliki
genotipe (MmAa). Kemudian (F1) disilankan kembali dengan sesamanya
yaitu mangga dengan genotipe (MmAa), maka akan dihasilkan mangga
dengan fenotipe 9:3:3:1 (mulus manis : mulus asam : keriput manis : keriput
asam)

2.2. Kelebihan dan Kekurangan Penerapan Genetika Dalam Pertanian


Tanaman hasil dari kegiatan genetika biasa disebut tanaman transgenik.
Tanaman transgenik merupakan organisme yang gen–gennya telah diubah
dengan menggunakan teknik rekayasa genetika (Prianto & Swara, 2017),
dalam tanaman transgeik terdapat beberapa kelebihan dan kekurangan.

 Kelebihan
1. Panen tinggi : Tanaman hasil rekayasa genetik dapat membantu
menambah kuantitas dan kualitas panen di lahan marjinal seperti tanah
asam dan tandus
2. Perbaikan nutrisi : Produk tanaman, kedelai misalnya, bisa dimodifikasi
mengandung lebih banyak protein, zat besi, untuk mengatasi anemia
3. Mengurangi pemakaian bahan kimia : Tanaman rekayasa genetik yang
sudah dibuat tahan hama dan gulma misalnya, tidak memerlu-kan lagi
pestisida dan herbisida.
 Kekurangan
1. Bahan genetik buatan dapat mengakibatkan penyakit pada manusia
2. Dapat merusak ekosistem : dengan tidak adanya hama tanaman maka
predator dari hama juga akan ikut punah ataupun
3. Hama bisa menjadi kebal terhadap herbisida dan pestisida
BAB III
PENUTUP

3.1. Kesimpulan
Genetika merupakan ilmu yang menganalisis unit keturunan dan
perubahan pengaturan dari berbagai fungsi fisiologi yang membentuk
karakter organisme. Dibidang pertanian kontribusi genetika terdapat pada
ilmu pemuliaan tanaman dan ternak. Dalam hukum Mendel menjelaskan
segregation of allelic genes dan independent assortment of genes. Hasil dari
persilangan tanaman memiliki dampak positif maupun negatif terhadap
manusia maupun ekosistem lingkungan.

DAFTAR PUSTAKA

Fauzi, A., & Corebima, A. D. (2016). Pemanfataan Drosophila melanogaster


sebagai organisme model dalam mempelajari Hukum Pewarisan Mendel.
In Seminar Nasional Biologi (pp. 372-377).
Prianto Y, Swara Y. 2017. Tanaman Genetically Modified Organism (GMO) dan
Perspektif Hukumnya Di Indonesia. Journal of Biology 10(2): 133-142
Sugianto, S. (2017). Kajian Bioetika Tanaman Transgenik. Mangifera Edu, 1(2),
25-34.

You might also like