Professional Documents
Culture Documents
Dayak Hibun Merupakan Salah Satu Sub Suku Dayak Yang Masih Patuh Dengan Aturan Adat Dan Tradisi Asli Yang Telah Diwariskan Nenek Moyangnya. Ini Terbukti Pada 17 Oktober 2006 Lalu Dayak Hibun Yang _20230830_154054_0000
Dayak Hibun Merupakan Salah Satu Sub Suku Dayak Yang Masih Patuh Dengan Aturan Adat Dan Tradisi Asli Yang Telah Diwariskan Nenek Moyangnya. Ini Terbukti Pada 17 Oktober 2006 Lalu Dayak Hibun Yang _20230830_154054_0000
Dayak Hibun merupakan salah satu sub suku Dayak yang masih patuh dengan aturan adat dan
tradisi asli yang telah diwariskan nenek moyangnya. Ini terbukti pada 17 Oktober 2006 lalu
Dayak Hibun yang bermukim di Bodok, Kec. Parindu Kab. Sanggau telah menghukum adat
suku Melayu. Hukum adat yang dimaksudkan adalah Pati Nyawo (Pati Nyawa). Berdasarkan
aturan adat Dayak Hibun, untuk hukum adat Pati Nyawo besarnya tuntutan mencapai 18 tael
dengan pokok-pokok adat beserta rincian-nya sebagai berikut:
• Adat Besopa =
Tujuannya agar arwah yang telah meninggal tidak mengganggu orang yang masih hidup. Rincian
perlengkapan yang harus disediakan:
5 tokah janek, 2 ekor siap selaki bini, 1 ekor siap panggang, 2 botol tuak, 2 butir telur, 1 kg beras untuk
tepung seluang, 2 kg pulut untuk membuat buluh bamboo (sebangkang), dan sedikit uang sebagai
pengkaras pomang (pengkeras pembaca doa).
Selain memiliki pokok-pokok adat di atas, ada juga beberapa adat tambahan seperti:
• Adat Lepas Mahabo, artinya arwah yang meninggal baru sadar bahwa ia telah mati.
“Dengan melihat rumitnya hukum adat Pati Nyawo Dayak Hibun ini, maka tingkat
kriminal yang dilakukan oleh orang Dayak Hibun sendiri sangat jarang terjadi karena
takut dengan adat. Sehingga ke depan diharapkan masalah-masalah adat seperti ini
terus dilestarikan dan dijaga dengan baik,”
Ungkap M. Sila sebagai pengurus adat.