You are on page 1of 12

EVOLUSI VERTEBRATA (Pisces, Amphibia, Reptil, Mamalia)

KELOMPOK 6
Anggota :
Muhamad Sidik Heryana 1132060046
Riyan Sadili 1132060067
Siti Syahidatulfalah 1132060074
Evolusi vertebrata

Vertebrata adalah anggota filum kordata (chordata) kordata adalah hewan bilateria,
mereka tergolong ke dalam klad hewan yang dikenal sebagai deuterostomia.

A. Karakter turunan kordata

Semua kordata memiliki serangkaian karakter turunan yang sama, walaupun banyak
spesies memiliki beberapa dari sifat-sifat ini hanya selama perkembangan embrionik,
mengilustasikan empat karakter kunci kordata sebuah notokord, sebuah batang syaraf ,dorsal
yang berongga, celah atau sibakan faring, dan ekor post-anal yang berotot,Kordata yang
paling primitif adalah kelompok Cephalochordata dan kelompok Urochordata,
Cephalochordata kebanyakan berupa fosil dan yang masih hidup diwakili Amphioxus ataua
Branchiostoma, yang menyerupai ikan dan sudah memiliki notokornya , kelompok
Urochordata diwakili oleh kelompok tunicata. Suatu hewan yang menyerupai annemone dari
chordata ini kemudian terjadi evolusi ke arah ikan.

B. Asal usul ikan

Diperkirakan Amphioxus merupakan nenek moyang dari ikan yang tidak berahang
(agnatha) yang mempunyai ciri tidak mempunyai rahang sehingga makan dengan cara
menghisap, sedangkan tubuhnya ada yang diliputi oleh perisai di permukaan kulit yang
menulang (Ostrachoderma), fosil dari agnatha banyak dijumpai pada era kambrian.

Kebanyakan mempunyai mulut di daerah ventral atau menghadap kebawah untuk makan
di dasar perairan makanya dihisap melalui mulutnya dan di saring, sedangkan air dibuang
dibuang lewat sebaris lubang insang seperti pada lamprey, mengapa ikan dilindungi dengan
pelat tulang, sedangkan pada masa itu mereka merupakan predator akhir diperkirakan pelat
tulang tersebut dihasilkan dari klebihan kalsium dan berguna untuk menghemat energi,
kelebihan kalsium juga merngarah kepada pembentukan geligi yang membuat proses
memakan lebih efesien , proses kemudian mengarah kepada pembentukan tulang, yang jauh
lebih kuat dibandingkan dengan notocord.

Setelah agnatha berevolusi, kemudian muncul dua kelompok ikan bertulang yaitu
Gnathostoma dan Placoderma. Kedua kelompok ikan yang sudah memiliki rahang yang
kokoh dan kehidupan ikan karnivora mulai berlangsung, pada kedua kelompok ikan, struktur
insang sudah terlihat dengan jelas.

1
Lalu munculah ikan modern yang muncul kemudian termasuk dalam dua kelompok, yaitu
yang bertulang rawan ( Chondroichtyes) dan yang bertulang sejati (Osteichthyes) , pada
Osteichtyes terdapat dua kelompok besar , yaitu Actinopterygi (ikan sekarang) yang meliputi
kebanyakan ikan sekarang dan Sarcopterygii (termasuk di dalamnya ikan berparu-paru dan
ikan yang bersirip tebala, kelompok kedua kebanyakan sudah punah, kecuali Coelacanth dan
ikan berparu-paru (Dipnoi, Neoceratodus).

Pada pengunjung periode devon, keanekaragaman Kelompok Sarcopterygii mengalami


penurunan , dan saat ini hanya ada tiga garis keturunan yang sintas, salah satu garis
keturunannya koelakan (Actinistia), di duga telah punah 75 juta tahun yang lalu, dan garis
keturunan ke dua adalah ikan paru-paru (Dipnoi), kini dipresentasikan oleh enam spesies
dalam tiga genus, semuanya ditemukan di belahan bumi selatan, dan berevolusi di samudera,
namun kini hanya ditemukan di perairan tawar , umumnya di dalam kolam dan rawa rawa
yang airnya tidak mengalir , mereka naik ke permukaan untuk menghirup udara ke dalam
paru paru yang tersambung faringnya.

Garis keturunan ke tiga yang sintas hingga beraneka ragam, organisme ini beradaptasi
dengan kehidupan di darat dan memunculkan vertebrata dengan tungkai dan kaki yang
disebut tetrapoda.

Karakter turunan tetrapoda dimana sebagai pengganti sirip pektoral dan pelvis, tetrapoda
memiliki tungkai yang mendukung bobot tubuhnya dan kaki dengan jari yang memungkinkan
mereka mentransmisikan gaya yang dihasilkan oleh otot ke tanah ketika berjalan, pada
tetrapoda kepala terpisah dari tubuh oleh leher yang awalnya memiliki satu vertebre yang
menjadi tempat tengkorak untuk bergerak naik dan turun, selanjutnya dengan kemunculan
vetebra ke dua di leher , kepala juga dapat berayun ke samping , tulang tulang pada gelang
panggul, tempat melekat kai belakang, menyatu dengan tulang belakang, memungkinkan
gaya yang dihasilkan oleh tulang belakang terhadap tanah ditransfer kebagian lain dari tubuh,
tetrapoda yang masih ada tidak memiliki celah insang , selama perkembangan embrionik,
celah faring malah memunculkan bagian-bagian telinga, kelenjar tertentu dan berbagai
struktur lain.

Penemuan penemuan fosil yang luar biasa selama lebih dari 20 tahun terakhir telah
memunginkan para ahli paleontologi merekonstruksi dengan yakin tentang asal usul
tetrapoda, keanekaragaman tertrapoda yang luar biasa muncul selama periode davon dan
karbon dan beberapa spesies mencapai 2 m , apabila menilai dari morfologi dan lokasi

2
penemuan fosil sebagain besar tetrapoda awal ini mungkin tetap tak terpisahkan dari air, ciri
yang juga dimiliki oleh bebrapa anggota kelompok tetrapoda yang masih ada, yang disebut
amphibia.

C. Asal usul amphibia

Amphibi pertama yang di ketahui fosilnya sudah memiliki bentuk seperti ikan berkaki
(Ichtyostega). Yang berkembang dari kelompok ikan Rhipisdistia,ekornya masih mempunyai
sirip, dan kulitnya mempunyai sisik yang menguatkan dugaan bahwa amphibia yang berasal
dari nenek moyang yang dekat dengan ikan, pembentukan tulang gelang bahu dan panggul
merupakan proses yang sangat penting, pada ikan, sirip dada berikatan dengan tengkorak.
Apabila alat gerak masih terikat pada kepala, maka terdapat kesulitan besar untuk bergerak,
terutama menggerakan kepala, dari ichtyostega terjadi perkembangan ke dua arah , yaitu pada
Leptospondyli yang mengarah pada jenis salamander dan sesilia dan kepala kelompok
Labyrinthodon yang mengarah pada anura (katak) dan mengarah pada reptilia.

Selama 25 tahun terakhir , para ahli zoologi telah mendokumentasikan penurunan


populasi populasi amphibia yang cepat dan mengkhawatirkan di seluruh dunia, tampaknya
banyak beberapa penyebab antara lain lenyapnya habitat penyebaran fungsi kritid patogen ,
perubahan iklim dan populasi, faktor-faktor ini dan yang lain tidak hanya mengurangi
populasi , namun juga menyebabkan kepunahan , nsebuah penilitian tahun 2004
mengindikasikan bahwa sejak 1980, setidaknya 9 spesies amfibia telah punah, sebanyak 113
spesies lain tidak pernah terlihat dan sejak itu di anggap “barangkali punah”.

D. Asal usul reptilia

Reptilia adalah hewan vertebrata pertama yang benar benar terikat pada daratan , evolusi
amphibia masih terjadi di air, dan tidak terpisahkan dari kehidupan air, berlainan halnya
dengan reftil , karena reptil harus dapat mengatasi semua persyaratn untuk hidup di daratan,

Salah satu amphibi yang erat kaitannya dengan adalah Seymouria dan Gephyrostegus,
amphibia berekor yang berbentu seperti reptil, bahkan sebelumnya di anggap seperti reftil
yang paling primitif. Sejarah kemunculan Reptilia di daratan ditandai dengan:

1. Terbentuknya sel telur berdinding ganda (telur amniota)


2. Kulit tubuh yang di tutupi perisai (misalnya kura-kura dan dinosaurus) atau sisik guna
melindungi diri terhadapa kekeringan.

3
3. Terbentuknya sistem ekskresi yang terpisah kalau dibandingkan dengan hewan
vertebrata lainya yang telah ada sebelumnya(ikan, Amfibi)
4. Terbentuknya anggota gerak
5. Terbentuknya alat indera penglihatan, pendengaran, penciuman, dan pengecapan yang
lebih baik.

Reptilia paling awal, yang kakinya pendek menjulur ke samping tubuh, menghabiskan
sebagian besar waktunya di dalam air dan hanya bertelur di darat sehingga mudah
disembunyikan dari mangsa. Seiring semakin keringnya zaman Permian, modifikasi lain
untuk hidup di daratan kering berevolusi. Perkembangan kulit kering memungkinkan mereka
untuk meninggalkan air dengan aman. Tetapi kulit kering tidak dapat digunakan untuk
respirasi. Penyempurnaan paru-paru dikembangkan dengan pembesaran rongga rusuk. Sekat
ventrikel mengurangi pencampuran darah yang mengandung oksigen dengan darah yang
kurang oksigen sehingga memungkinkan efisiensi peredaran darah. Kotilosaurus mengalami
radiasi adaptif dan menghasilkan lima garis keturunan yang utama, yaitu:

Pelikosaurus, menghabiskan sebagian besar hidupnya dalam air dengan kaki yang berada
di bawah sehingga memungkinkan untuk berlari lebih cepat dan lebih ringan di darat. Dari
pelicosaurus inilah berevolusi sekelompok reptil di darat yaitu terapsida. Pada awal zaman
Mesozoikum terapsida merupakan reptilia yang paling banyak jumlahnya, tapi mereka segera
dilampaui oleh kelompok lain. Namun, hal tersebut hanya bersifat sementara (juta tahun),
karena keturunan terapsida yaitu mamalia, pada akhirnya menguasai bumi ini.

Penyu (Ordo Chelonia), dari asal-usulnya dalam era Mesozoikum awal sampai sekarang,
sebagian besar penyu hidup di air tawar atau di lautan. Meskipun habitatnya demikian,
mereka tidak meninggalkan warisan adaptasi darat mereka. Mereka bernapas dengan paru-
paru dan meletakkan telur bercangkangnya di darat. Penyu air tawar merayap ke darat untuk
membuat lubang dalam pasir atau tanah untuk bertelur. Meskipun tidak punah, penyu
merupakan kelompok yang paling menonjol, karena masih ada setelah berada di bumi selama
200 juta tahun, dimana sebagian besar reptilia sezamannya telah punah.

Plesiosaurus dan Iktiosaurus, merupakan anggota kedua garis keturunan reptilia laut
yang berkembang dalam periode Jura tetapi punah pada akhir zaman Mesozoikum. Mereka
pemakan ikan, hal ini sesuai dengan kehidupan di laut. Namun kenyataanya, anggota tubuh
yang menyelip di sirip sangat sesuai untuk lokomosi di darat sehingga iktiosaurus

4
mempertahankan telur di dalam tubuh induk dan tidak bertelur di darat. Anak yang dilahirkan
hidup dan aktif, seperti halnya ikan hiu berenang.

Diapsida, merupakan garis keturunan kelima dari iktiosaurus. Disebut diapsida karena
mempunyai struktur tulang lengkung ganda yang khas di daerah temporal tengkorak.
Diapsida mempunyai adaptasi fisiologis yang penting untuk hidup di darat yang tidak
terdapat pada kelompok lain, yaitu kemampuan untuk mengubah limbah nitrogen menjadi
asam urat yang hampir tidak dapat larut. Asam urat keluar sebagai pasta putih bersama feses.
Kemampuan kelompok ini dan keturunannya mengekresikan limbah nitrogen sehingga
membebaskan mereka hampir seluruhnya dari ketergantungan pada air minum.

Evolusi kelompok reptilia ini diikuti beberapa cabang yang menghasilkan kadal dan
ular (Ordo Squamata) dan sekelompok reptilia mirip kadal yang keturunannya masih ada
(tetapi langkah) yaitu di Selandia Baru.

Kadal masa kini pertama kali timbul di periode Jura, merupakan penghuni penting
gurun pasir dan hutan daerah panas. Satu kelompok kadal periode Kreta menjadi hewan
meliang. Kaki-kaki hewan ini akhirnya lenyap dan dengan demikian terjadilah ular (sisa kaki
belakang masih dapat ditemukan pada Boa dan Piton. Meskipun ular dapat bertahan hidup di
daerah iklim sedang (temperate) dengan cara hibernasi selama musim dingin, tetapi mereka
juga berhasil di daerah tropis dan subtropis.

Tekodon merupakan cabang kedua dari reptilia darat yang mengeksresikan asam urat.
Hewan ini dapat berlari cepat di daratan dan menggunakan ekor yang panjang untuk
keseimbangan. Fosil dari tekodon tingkat tinggi menunjukkan adanya penutup insulasi tubuh
dan suatu histologi tulang yang menandakan bahwa hewan-hewan ini dapat mempertahankan
suhu tubuh yang relatif tinggi dan teratur baik. Hal ini digabung dengan kecepatan dan
toleransi terhadap keadaan gersang.

Lima ordo reptilia telah berevolusi dari tekodon. Anggota dari radiasi adaptif yang
luar biasa ini sering disebut reptilia yang berkuasa karena mereka mendominasi seluruh tanah
dan udara selama sisa era Mesozoikum.

Buaya dan aligator (ordo Crocodilia) meninggalkan lokomosi dengan dua kaki dari
moyang tekodonnya tetapi mempertahankan kaki belakang yang besar. Hewan ini dapat
bergerak cepat dengan mengangkat seluruh badannya di atas tanah. Hewan ini merupakan
satu-satunya keturunan reptilia tekodon yang tidak pernah punah.

5
Pada akhir periode Trias, muncul 2 ordo dari dinosaurus yang masing-masing
mengalami radiasi adaptif yang luar biasa. Selama sisa era Mesozoikum bumi dihuni oleh
dinosaurus dar berbagai gambaran, ukuran dan bentuk. Penemuan dan pemasangan fosil
dinosaurus merupakan cabang paleontologi yang palin aktif selama bertahun-tahun. Bila kita
melihat kerangka yang elah direkontruksi dari hewan seperti Tyrannosaurus (panjang 14,5 m
dan tinggi 5,8 m) dan Brachiosaurus (bobot mendekati 90 ton). Meskipun yang mewakili
hanya 2 dari 15 ordo reptilia yang ada pada waktu itu, dinosaurus saja sudah membuktikan
bahwa era Mesozoikum sebagai “Zaman Reptilia”.

Dua kelompok Mesozoikum tersebut menjadi reptilia terbang. Cara berjalan dengan dua
kaki dari tekodon telah membebaskan kaki depan untuk digunakan sebagai sayap. Mulanya
sayap ini digunakan untuk meluncur tetapi kemudian digunakan untuk terbang lama. Salah
satu dari kelompok ini yaitu Pterosaurus, yang menguasai selama sebagian besar era
Mesozoikum. Pteranodon dengan rentangan sayap 8,2 m diduga merupakan anggota terbesar
dari ordo tersebut. Kemudian pada awal tahun 1970, fosil dari seekor pterosaurus dengan
rentangan sayap 15,5 m ditemukan di Big Bend National Park di Texas. Kelompok kedua
reptilia terbang merupakan moyang burung-burung sekarang.

E. Asal usul burung

Meskipun Pterosaurus mempunyai sayap, mereka tidak mempunyai nenek moyang yang
sama denga burung, burung diperkirakan berkembang dari kelompok Saurischua, salah satu
hal yang membedakan Pterosauria dari Saurischia adalah ada tidaknya ekor , Pterosauria
tidak memiliki ekor. Dugaan ini diperkuat karena burung memiliki metabolisme endoderm
dan memiliki jantung beruang empat.

Fosil reftil yang menyerupai burung adalah Archaepteryx dan Cosesaurus, keduanya
memiliki bulu seperti burung sekarang dan dianggap sebagai nenek moyang burung. Data
fosil mengenai fosil reftil lainnya sangat sedikit , sehingga asal usul burung masih begitu
tidak jelas, fosil burung yang lain, pada umumnya merupakan burung-burung seperti Kausari
yang tidak sanggup terbang (Diatryma gigantea (2m), Aepyornis maximus (3m), dan Diornis
maximus (4m)). Tidak berarti bahwa tidak ada fosil burung yang berukuran kecil, namun
pada umumnya fosil fosil tersebut tidak terawetkan dengan baik, eksistensi burung baru
berkembang setelah dinosaurus punah.

F. Asal usul mamalia

6
Mamalia dapat dengan mudah dibedakan atas vertebrata yang lain dari sejumlah ciri,
yaitu:

1. Kulit berbulu
2. Melahirkan anak
3. Menyusui anak
4. Alat pendengaran yang sempurna, didukung oleh tulang yang berasal dari tulang
kuadratum, artikular dan skuamosa
5. Adanya langit langit yang memisahkan ronnga mulut dari saluran udara
6. Mempunyai gigi yang tertanam pada rahang
7. Otak yang relatif besar
8. Rongga hidung tunggal
9. Jantung yang beruang empat
10. Hubungan tengkorak dan vertebrata yang didukung oleh dua kondilus oksipitalis
memungkinkan leher dapat berputar.

Fosil mamalia yang pertama adalah megazostrodon yang berbentuk dan berukuran seperti
tikus , data fosil mamalia juga termasuk jarang , mengikat mamalia muncul tidak lama setelah
reftilia. Karena reftilia menguasai dunia , mamalia pada umumnya tidak dapat berkembang ,
kebnyakan mamalia awal berukuran kecil dan menjadi mangsa reftilia, sehingga
meninggalkan sedikit sekali fosil, setelah dinosaurus punah secara mendadak, mamalia
mengalami radiasi adaptasi dan dalam waktu relatif singkat , sudah menguasai dunia.

a. Evolusi awal mamalia

Mamalia tergolong ke dalam sekelompok amniota yang dikenal dengan sebagai sinapsida
(synapsid), karakteristik khas sinapsida adalah sebuah temforal fenestra, lubang di belakang
rongga mata pada kedua sisi tengkorak. Manusia mempertahankan ciri ini otot otot rahang
anda melewati temporal fenestral dan tertambat di dahi, bukti fosil menunjukan bahwa
rahang dimodel ulang saat ciriciri mamalia muncul secara bertahap pada garis keturunan
sinapsida awal yang mengitunya,

Sinapsida berevolusi menjadi herbivor dan karnivor yanng berukuran besar selama
periode perm dan beberapa lama mereka menjadi tetrapoda yang dominan, akan tetapi
kepunahan perm-trias memakan banyak korban tetrapoda , dan keanekaragamannya turun
pada periode trias, sinapsida yang semakin mirip dengan mmalia muncul pada penghujung
periode trias 200 juta tahun lalu,Walaupun bukan mamalia mamalia sejati sinapsida sinapsida

7
ini telah memperoleh sejumlah karakter turunan yang membedakan mamalia dengan amniota
lainnya, mereka berukuran kecil dan mungkin berambut, dan mungkin mereka memakan
serangga di malam hari .

Selama periode jura , mamalia sejati muncul pertama kali dan berdiversifikasi menjadi
sejumlah garis keturunan, kebnyakan diantranya sudah punah, namun selama era
mesozoikum , sebagaian mamalia tetap berukuran kira kira sebesar celurut masa kini.

Pada awal periode kreta, ketiga garis keturunan utama mamalia yang ada telah muncul ,
monotrema (mamalia bertelur), marsupialia (mamalia berkantung) dan euteria (mamalia
berplasenta).setelah kepunahan dinosaurus besar, pterosaurus, dan reftil laut pada periode
kreta akhir, mamalia mengalami radiasi adaptif yang memunculkan predator dan herbivor
berukuran besar serta spesies spesies yang bisa terbang atau akuatik.

b. Primata

Ordo primata mencakup lemur, tarsius, monyet, dan kera. Manusia adalah anggota
kelompok kera, Karakter turunan primata sebagian primata memiliki tangan dan kaki yang
beradaptasi untuk memegang, dan jari jarinya memiliki kuku yang pipih,.

Primata paling awal yang diketahui merupakan penghuni-pohon, dan banyak karakteristik
primata merupakan adaptasi terhadap kebutuhan kebutuhan bagi kehidupan di pohon, tangan
dan kaki yang bisa memegang memungkinkan primata untuk bergelantung di cabang pohon,
semua primata yang masih ada kecuali manusia, memiliki jari kaki yang besar yang terpisah
jauh dari jari kaki yang lain, sehingga primata bisa memegang cabang pohon dengan kakinya.

Primata yang masih ada tiga kelompok utama primata:

1. Lemur lemur madagaskar serta kukang dan poto dari wilayah tropis afrika dan asia
tenggara
2. Tarsius, yang hidup di asia tenggara
3. Antropoid yangmencakup monyet dan kera yang ditemukan di seluruh dunia.
c. Manusia adalah mamalia yang memilik otak besar dan lokomosi bipedal

Banyak karakter yang membedakan manusia dari kera manusia berdiri tegak dan bipedal
(berjalan dua kaki) dan memiliki otak yang lebih besar serta rahang yang tereduksi
dibandingkan dengan kera yang lainnya

8
       
         
    

14. Kemudian air mani itu kami jadikan segumpal darah, lalu segumpal darah itu kami jadikan segumpal
daging, dan segumpal daging itu kami jadikan tulang belulang, lalu tulang belulang itu kami bungkus dengan
daging. Kemudian kami jadikan dia makhluk yang (berbentuk) lain. Maka Maha sucilah Allah, Pencipta yang
paling baik.(QS. Al Mu’minuun :14)

          
           
          
          
          
         
      

5. Hai manusia, jika kamu dalam keraguan tentang kebangkitan (dari kubur), Maka (ketahuilah)
Sesungguhnya kami Telah menjadikan kamu dari tanah, Kemudian dari setetes mani, Kemudian dari segumpal
darah, Kemudian dari segumpal daging yang Sempurna kejadiannya dan yang tidak sempurna, agar kami
jelaskan kepada kamu dan kami tetapkan dalam rahim, apa yang kami kehendaki sampai waktu yang sudah
ditentukan, Kemudian kami keluarkan kamu sebagai bayi, Kemudian (dengan berangsur- angsur) kamu
sampailah kepada kedewasaan, dan di antara kamu ada yang diwafatkan dan (adapula) di antara kamu yang
dipanjangkan umurnya sampai pikun, supaya dia tidak mengetahui lagi sesuatupun yang dahulunya Telah
diketahuinya. dan kamu lihat bumi Ini kering, Kemudian apabila Telah kami turunkan air di atasnya, hiduplah
bumi itu dan suburlah dan menumbuhkan berbagai macam tumbuh-tumbuhan yang indah.(QS Al Hajj: 5)

          
    

85. Dan mereka bertanya kepadamu tentang roh. Katakanlah: "Roh itu termasuk urusan Tuhan-ku, dan
tidaklah kamu diberi pengetahuan melainkan sedikit". (QS. Al-ishraa :85)

            
            

9
         
 

7. Yang membuat segala sesuatu yang dia ciptakan sebaik-baiknya dan yang memulai penciptaan manusia
dari tanah.

8. Kemudian dia menjadikan keturunannya dari saripati air yang hina.

9. Kemudian dia menyempurnakan dan meniupkan ke dalamnya roh (ciptaan)-Nya dan dia menjadikan
bagi kamu pendengaran, penglihatan dan hati; (tetapi) kamu sedikit sekali bersyukur.(QS As-Sajdah:7-9)

         
           
          
         
       
 

172. Dan (ingatlah), ketika Tuhanmu mengeluarkan keturunan anak-anak Adam dari sulbi mereka dan
Allah mengambil kesaksian terhadap jiwa mereka (seraya berfirman): "Bukankah Aku Ini Tuhanmu?" mereka
menjawab: "Betul (Engkau Tuban kami), kami menjadi saksi". (Kami lakukan yang demikian itu) agar di hari
kiamat kamu tidak mengatakan: "Sesungguhnya kami (Bani Adam) adalah orang-orang yang lengah terhadap
Ini (keesaan Tuhan)",

173. Atau agar kamu tidak mengatakan: "Sesungguhnya orang-orang tua kami Telah mempersekutukan
Tuhan sejak dahulu, sedang kami Ini adalah anak-anak keturunan yang (datang) sesudah mereka. Maka apakah
Engkau akan membinasakan kami Karena perbuatan orang-orang yang sesat dahulu[582]?"

174. Dan Demikianlah kami menjelaskan ayat-ayat itu, agar mereka kembali (kepada kebenaran).

[582] Maksudnya: agar orang-orang musyrik itu jangan mengatakan bahwa bapak-bapak mereka dahulu
Telah mempersekutukan Tuhan, sedang mereka tidak tahu menahu bahwa mempersekutukan Tuhan itu salah,
tak ada lagi jalan bagi mereka, hanyalah meniru orang-orang tua mereka yang mempersekutukan Tuhan itu.
Karena itu mereka menganggap bahwa mereka tidak patut disiksa Karena kesalahan orang-orang tua mereka itu.
(QS Al-A’raaf :172-174)

        


           
        
       

10
         
     

185. Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. dan Sesungguhnya pada hari kiamat sajalah
disempurnakan pahalamu. barangsiapa dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam syurga, Maka sungguh
ia Telah beruntung. kehidupan dunia itu tidak lain hanyalah kesenangan yang memperdayakan.

186. Kamu sungguh-sungguh akan diuji terhadap hartamu dan dirimu. dan (juga) kamu sungguh-sungguh
akan mendengar dari orang-orang yang diberi Kitab sebelum kamu dan dari orang-orang yang
mempersekutukan Allah, gangguan yang banyak yang menyakitkan hati. jika kamu bersabar dan bertakwa,
Maka Sesungguhnya yang demikian itu termasuk urusan yang patut diutamakan. (QS Ali ‘Imran :185-186)

11

You might also like