Professional Documents
Culture Documents
Tingkah Laku Reproduksi Ikn-Kel.3-3
Tingkah Laku Reproduksi Ikn-Kel.3-3
OLEH :
DESTIKA NATANINA BR GINTING (2204112835)
EKA PRANATA (2204111619)
FERICA RATNA DEWANTI (2204112942)
NETTY IMELDA HABEAHAN (2204112844)
RISKI ADITIA (2204111616)
MANAJEMEN SUMBERDAYA PERAIRAN
SENIN / SESI 2 / 12.30 WIB
KELOMPOK 3
ASISTEN RIZKY AKBAR PUTRAYUDHA
Puji dan syukur saya ucapkan kepada Tuhan yang Maha Esa atas berkat dan
rahmat karunia-Nya saya masih diberikan kesempatan untuk menyelesaikan
laporan praktikum tepat pada waktunya. Adapun judul dari laporan praktikum ini
adalah “Tingkah Laku Reproduksi Ikan Guppy (Poecilia reticulata)”.
Pada kesempatan kali ini, penulis mengucapkan terimakasih banyak
kepada kak Rizky Akbar Putrayudha selaku asisten laboratorium serta kakak
asisten lainnya, juga kepada rekan kelompok dan pihak-pihak yang telah
membantu penulis dalam menyelesaikan laporan ini.
Penulis menyadari bahwa dalam menyelesaikan laporan praktikum ini
masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, penulia sangat mengharapkan
kritik dan saran yang membangun untuk membuat laporan praktikum ini menjadi
lebih baik serta bermanfaat bagi penulis dan pembaca. Semoga laporan ini dapat
berguna bagi rekan-rekan untuk menambah ilmu pengetahuan kita.
Kelompok 3
DAFTAR ISI
Isi Halaman
KATA PENGANTAR............................................................................. i
DAFTAR ISI............................................................................................ ii
DAFTAR TABEL.................................................................................... ii
DAFTAR GAMBAR............................................................................... iv
DAFTAR LAMPIRAN............................................................................ v
I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang.......................................................................... 1
1.2. Tujuan Praktikum...................................................................... 3
1.3. Manfaat Praktikum.................................................................... 3
II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Ikan Guppy (Poecilia reticulata).............................................. 4
2.2 Tingkah Laku Reproduksi Ikan Guppy (Poecilia reticulata)... 6
III. METODOLOGI PRAKTIKUM
3.1. Waktu dan Tempat.................................................................... 8
3.2. Alat dan Bahan.......................................................................... 8
3.3. Metode Praktikum..................................................................... 8
3.4. Prosedur Praktikum................................................................... 8
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Praktikum.......................................................................... 10
4.1.1. Klasifikasi Ikan Guppy (Poecilia reticulata).................. 10
4.1.2. Pengamatan terhadap Ikan Guppy (Poecilia reticulata) 11
4.2 Pembahasan Praktikum............................................................... 11
V. KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan................................................................................. 13
5.2 Saran........................................................................................... 13
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
1. Alat dan Bahan Praktikum..................................................................... 7
2. Pengamatan Ikan Gupy (Poecilia reticulata)........................................ 7
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
1. Ikan Guppy Jantan (Poecilia reticulata)................................................ 10
2. Ikan Guppy Betina (Poecilia reticulata)............................................... 10
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
1. Alat dan Bahan Praktikum..................................................................... 16
8
I. PENDAHULUAN
tangkapan perikanan, penting untuk menangkap hanya jenis ikan ekonomis tinggi
dalam ukuran yang sesuai (Kumaseh et al., 2013).
Ikan menunjukkan variasi dalam bentuk, ukuran, habitat, dan distribusi,
yang memerlukan pemahaman yang tepat tentang pengelompokan dan klasifikasi.
Bentuk tubuh ikan umumnya terkait erat dengan habitat dan gaya hidupnya.
Mayoritas ikan memiliki simetri bilateral, yang berarti jika dibelah di tengah, akan
terbagi menjadi dua bagian yang simetris. Namun, ada beberapa jenis ikan yang
menunjukkan simetri non-bilateral saat dibelah secara melintang (Bhagawati et
al., 2013).
Ikan memerlukan makanan untuk pertumbuhan dan kelangsungan hidup.
Makanan alami mereka terdiri dari berbagai tumbuhan dan hewan perairan, serta
berbagai biota darat. Kehidupan suatu spesies ikan sangat tergantung pada
ketersediaan makanan yang sesuai. Jenis makanan yang dikonsumsi biasanya
bergantung pada usia dan musim. Makanan memiliki peran penting dalam
kehidupan organisme (Ahzani, 2015).
Reproduksi merupakan aspek penting dalam keberlangsungan makhluk
hidup. Proses reproduksi pada makhluk hidup terjadi untuk mempertahankan
keturunan dan kelangsungan jenisnya di alam. Reproduksi dapat terjadi secara
seksual dan aseksual. Reproduksi seksual melibatkan pertemuan antara gamet
jantan dan betina melalui proses pembuahan, sementara reproduksi aseksual tidak
melibatkan proses pembuahan. Secara umum, ikan bereproduksi secara seksual,
dengan beragam perilaku mulai dari memikat dan kawin, memijah, hingga
merawat telur dan anak-anaknya (Fahmi, 2021).
melebar. Pada ikan jantan, sirip ekor terlihat menarik dengan lebar dan warna
yang kontras, ditambah dengan corak yang bervariasi (Pratama et al., 2017).
Ikan guppy (Poecilia reticulata) merupakan ikan kecil dengan masa
kehamilan singkat, berkisar antara 21-30 hari, tergantung suhu air. Suhu air
sekitar 27 °C dianggap paling cocok untuk perkembangbiakan. Di akuarium, ikan
guppy dapat tumbuh hingga panjang 6 cm, sementara di habitat aslinya,
kebanyakan hanya mencapai sekitar 3 cm. Ukuran ini terlalu kecil untuk
memangsa jentik nyamuk. Ikan guppy tersebar luas di Nusantara, khususnya di
Jawa dan Bali, dan menjadi salah satu jenis ikan yang paling melimpah (Lubis dan
Pujiyati, 2014).
Salah satu pakan alami yang penting bagi ikan guppy adalah cacing sutra
(Tubifex sp.), juga dikenal sebagai cacing rambut dan cacing darah. Menurut
Buwono (2000), cacing sutra memiliki kandungan protein sekitar 54,725%, lemak
sekitar 13,770%, dan karbohidrat sekitar 22,250%. Namun, kekurangan cacing
sutra sebagai pakan alami terletak pada kandungan karotenoid yang kurang
mendukung pembentukan warna pada ikan guppy (Kurniawan, 2017).
Umur ikan adalah lama hidup suatu ikan mulai dari menetasnya telur hingga
dia dewasa. Penentuan usia ikan dapat dilihatt pada bagian-bagian tubuh yang
keras. Bagian-bagian tubuh yang keras untuk pembacaan umur suatu individu
ikan tersebut yaitu sisik kunci, tulang vertebrae, tulang operculum, pangkal duri
sirip dada, dan tulang otholit.
Penentuan umur suatu individu ikan dapat dilakukan melalui beberapa cara
yaitu cara langsung, cara ini hanya dapat dilakukan pada individu spesies ikan
budidaya cara tidak langsung yaitu pada individu spesiesikan yang masih hidup
diperairan alami. Umur ikan adalah masa kehidupan yang dapat ditempuh oleh
suatu individu dari suatu spesies ikan sampai saatnya spesies ikan itu mengalami
kematian secara alami atau karena keperluan tertentu maupun disebabkan oleh
faktor lain nya. (Manda, 2022).
Otolith adalah sekumpulan calcium carbonate yang terletak di tulang dalam
dari telinga ikan. Otolith ini menyimpan semua histori kehidupan dan lingkungan
yang merekontruksi parameter lingkungan seperti temperatur dan salinitas (kadar
garam). Otolith merupakan organ yang sangat penting, karena melalui otolith ini
13
kemudian mengeluarkan telur, diikuti oleh pelepasan sperma oleh jantan dekat
dengan sel telur yang dikeluarkan, memungkinkan proses pembuahan terjadi
dengan baik (Yuniar, 2017).
Ikan Guppy mudah berkembang biak pada usia 3 bulan, menggunakan
fertilisasi internal atau melalui proses beranak. Sebuah betina ikan Guppy bisa
melahirkan ratusan ekor anak dalam hidupnya. Jumlah anak ikan Guppy per induk
bervariasi tergantung pada ukuran induk, dengan larva ikan Guppy membutuhkan
waktu sekitar 3 hari untuk mulai membutuhkan pakan. Proses pemeliharaan ikan
Guppy dari larva hingga menjadi induk siap dipijahkan memerlukan waktu sekitar
90 hari (Pratama, 2017).
Ikan guppy berkembang biak melalui fertilisasi internal dan merupakan ikan
ovovivipar, di mana proses pembuahan terjadi di dalam tubuh induk dan embrio
berkembang di dalam tubuhnya hingga akhirnya dilahirkan. Pemijahan guppy
tidak memerlukan penanganan yang rumit, dengan perbandingan antara jantan dan
betina 1:3 hingga 1:10. Proses pemijahan melibatkan pergerakan gonopodium
jantan ke arah urogenital betina, di mana pembuahan terjadi secara internal. Jantan
dapat memiliki wilayah teritorial sebelum pemijahan, dan betina dapat
menyimpan sperma jantan selama beberapa bulan untuk fertilisasi (Budi, 2018).
Pada sebagian besar ikan, jantan dan betina adalah individu terpisah yang
kemudian harus bertemu pada saat reproduksi. Reproduksi ikan dapat terjadi
secara internal atau eksternal. Pada reproduksi internal, sperma jantan membuahi
sel telur di dalam tubuh betina, sementara pada reproduksi eksternal, sperma
dilepaskan ke perairan bersamaan dengan pelepasan atau penempatan telur oleh
betina. Pada beberapa kasus, organ reproduksi pada ikan betina dimodifikasi
untuk memberikan zat makanan pada embrio yang berkembang di dalam
tubuhnya (Fahmi, 2021).
Sistem pemijahan ikan memainkan peran penting dalam keberhasilan
reproduksi secara alami, baik melalui pemijahan massal (kelompok) maupun
individu. Rasio kelamin ikan juga memengaruhi interaksi dan sinkronisasi antara
jantan dan betina serta efisiensi penggunaan jumlah ikan jantan atau betina selama
pemijahan. Setiap spesies ikan memiliki rasio kelamin jantan-betina yang optimal
15
yang dapat dimanfaatkan untuk pengelolaan induk yang tepat dalam budidaya
(Herjayanto et al., 2016).
sebanyak 4 jantan dan 12 betina siapkan akuarium diisi dengan air dan buat wadah
tempat pemeliharaan sepasang ikan yacatan molly dengan meletakkan eceng
gondok, kayu apu dan kiambang sebagai tempat ikan jantan membuat sarangnya
untuk memijah, lalu letakkan ikan gupi (Poecilia reticulata) kedalam wadah
sebelum di masukkan ke akuarium untuk melihat tingkah laku ikan sebelum
memijah, terakhir amati tingkah laku ikan gupi (Poecilia reticulata) stelah selesai
pemijahan dan dicatat hasil yang didapatkan.
17
4.1. Hasil
Hasil yang kami peroleh selama praktikum “Tingkah Laku Reproduksi Ikan
Guppy (Poecilia reticulata)” adalah sebagai berikut.
5.1. Kesimpulan
Kesimpulan dari praktikum ini yaitu Ikan Guppy jantan memiliki
penampilan yang lebih menarik dengan variasi warna yang mencolok, sedangkan
betina cenderung memiliki penampilan yang monoton. Selain itu, terdapat
perbedaan ukuran tubuh dan bentuk sirip ekor antara kedua jenis kelamin. Ikan
Guppy mengalami proses reproduksi secara internal melalui pembuahan dalam
tubuh betina. Pengamatan menunjukkan bahwa ikan betina dapat menyimpan
sperma jantan untuk jangka waktu tertentu dan menggunakan sperma tersebut
untuk proses pembuahan.
Hasil praktikum menunjukkan bahwa lingkungan pemeliharaan yang sesuai
memegang peranan penting dalam keberhasilan proses reproduksi ikan Guppy.
Suhu air dan kualitas air yang tepat serta pemberian pakan yang teratur menjadi
faktor penting dalam mendukung kesehatan dan perkembangan ikan Guppy.
Dengan demikian, pemahaman mendalam mengenai morfologi, perilaku
reproduksi, dan lingkungan pemeliharaan yang tepat dapat menjadi dasar penting
dalam kegiatan budidaya dan pemeliharaan ikan Guppy maupun jenis ikan hias
lainnya. Kesimpulan ini dapat menjadi landasan bagi para pembudidaya ikan
dalam mengoptimalkan praktik budi daya perikanan.
5.2. Saran
Praktikum mengenai reproduksi ikan Guppy (Poecilia reticulata)
menekankan ciri morfologi dan perilaku reproduksi. Hasil praktikum
menunjukkan perbedaan antara ikan jantan dan betina serta proses reproduksi
internal yang unik. Pengamatan dilakukan secara terencana dalam empat tahapan,
mulai dari persiapan hingga kelahiran anak ikan. Praktikum ini memberi
pemahaman yang mendalam dan disarankan untuk diintegrasikan dengan topik
terkait lainnya, seperti ekologi perairan dan genetika ikan. Diharapkan praktikum
ini memperluas wawasan dan memberikan pengalaman praktis yang berharga
kepada mahasiswa studi biologi perikanan.
22
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
24
Pelet
Ikan Guppy
25