You are on page 1of 10

REPROKIMIA, (2) December 2022 ISSN 2961-9211 (Online)

JURNAL REKAYASA, TEKNOLOGI PROSES


DAN SAINS KIMIA

Received: 02-12-2022 Accepted: 09-12-2022 Published: 04-01-2023

Optimum Adsorbtion of Activated Zeolite for


decreasing calcium Ion
Krissandarta Tarigan, MT.1), Juna Sihombing,ST,MT..2) & Emil Salim P. Siregar, MSc.Eng 3)*
1) Teknik Kimia, Politeknik Teknologi Kimia Industri Medan
2) Agribisnis Kelapa Sawit, Politeknik Teknologi Kimia Industri Medan
3) Agribisnis Kelapa Sawit, Politeknik Teknologi Kimia Industri Medan

*kristarigan@kemenperin.go.id
Abstrak

Zeolit mempunyai struktur tiga dimensi yang memiliki pori-pori yang dapat dilewati air. Ion Ca dan Mg akan
ditukar dengan ion Na dan K dari zeolit, sehinggaair tersebut terbebas dari kesadahan.Dalam studi ini, kami
melakukan proses Pengaktivasian Zeolit dengan menggunakan NaOH 0,1 N menjadi zeolit yang diuji daya
serapnya terhadap Ion Ca 2+. Pada penelitian ini, kami melakukan uji adsorpsi dengan parameter berat
zeolit 0; 0,05; 0,10;015;0,20 dan 0,25 terhadap Campuran air yang mengandung kesadahan yaitu ion Ca 2+.
Kecepatan pengadukan yaitu sekitar 50 rpm. Waktu kontak adsorpsi yaitu 15 menit . Hasil Analisa
Kandungan Kalsium secara Kompleksiometrik menunjukkan adsorpsi optimum Zeolit terhadap ion Ca
terjadi pada berat zeolit 0,1867 g yaitu sebanyak 40,3272 ppm. Berdasarkan hal tersebut, semakin banyak
zeolit yang sudah diaktivasi ditambahkan untuk menyerap ion Kalsium maka semakin tinggi juga efektifitas
adsorpsinya.

Kata Kunci: Zeolit yang sudah diaktivasi; adsorpsi; ion tembaga

Abstract
Zeolite has a three-dimensional structure that has pores through which water can pass. Ca and
Mg ions will be exchanged with Na and K ions from the zeolite, so that the water is free from
hardness. In this study, we carried out the Zeolite Activation process using 0.1 N NaOH to
become zeolite which was tested for its absorption capacity of Ca 2+ ions. In this study, we
carried out an adsorption test with a zeolite weight parameter of 0;0.05; 0.10; 015;0,20 and 0.25
for a mixture of water containing hardness, namely Ca2+ ions. Stirring speed is about 50 rpm.
The adsorption contact time was 15 minutes. The results of complexiometric analysis of calcium
content showed that the optimum adsorption of zeolite towards Ca ions occurred at a zeolite
weight of 0,1867 g, which was 40,3272 ppm. Based on this, the more activated zeolite added to
adsorb calcium ions, the higher the adsorption effectiveness.

Keywords: Zeolite that has been activated; adsorption; calcium ions

I. PENDAHULUAN
Kesadahan disebabkanoleh ion-ion bervalensi +2 terutama ion calcium dan magnesium. Ion calcium dan
magnesium terlarut dari batuan kapur, dolomite, dan mineral-mineral lainnya. Efek dari kesadahan
meningkatkan pemakaian sabun, tertutupnya pori kulit, merubah warna porcelain. Jenis-jenis kesadahan yaitu
kesadahan tetap dan kesadahan sementara. Kesadahan tetap disebabkan sulfat, klorida, nitrat, silikat, kalsium,
dan magnesium, sedangkan kesadahan sementara disebabkan oleh karbonat dan bikarbonat. Water softening
atau pelunakan air berfungsi untuk menghilangkan kesadahan air. Kesadahan dalam air disebabkan oleh ion
calcium dan magnesium hasil kontak air dengan system dengan susunan geologi. Air yang mengandung kadar
kesadahan yang tinggi perlu dilakukan pengolahan, agar kesadahan tidak menyebabkan dampak bagi
pengunanya.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah desalinasi menggunakan material pengikat ion
(adsorbent). Beberapa material alam seperti karbon aktif, abu terbang, clay, dan zeolit telah digunakan
menjadi material adsorben oleh peneliti sebelumnya . Dari material-material tersebut, zeolit memiliki
kemampuan adsorpsi dan kemampuan sebagai penukar ion Zeolit yang digunakan adalah zeolit berjenis
clinoptilolite karena zeolit ini mudah ditemukan di indonesia selain itu keberadaan alumunium pada kerangka
zeolit melekular strukur dimana pada atom menyebabkan zeolit mampu mengikat kation. Zeolit juga
mempunyai pori - pori berukuran melekular sehingga dapat memisahkan atau menyaring molekul dengan
ukuran tertentu. Setelah itu 2 dilakukan proses aktivasi termal pada temperatur yang berbeda, akan
meningkatkan luas permukaan pori - pori zeolit. Sedangkan pada sodium hydroxise (NaOH) merupakan jenis
basa yang membentuk larutan alkalin yang kuat dan bersifat lembab, berfungsi untuk membersihkan
pengotor pada permukaan pori - pori zeolit sehingga mampu melakukan penyerapan atau pemurnian pada
unsur - unsur yang terdapat pada air laut.
Pada penelitian ini, untuk meningkatkan kemampuan adsorpsi zeolit dilakukan proses aktivasi secara
kimia dan termal. Pengaktivasian secara kimia yaitu dengan cara mencampurkan zeolit dengan larutan NaOH
0,1 N selama 24 jam, setelah itu dikeringkan dengan menggunakan oven selama 1 jam agar membersihkan
pori-pori pada permukaan zeolit sehingga kotoran pada pori - pori permukaan zeolit menghilang. Akibatnya
akan terjadi proses adsorpsi (penjerapan) pada permukaan pori - pori zeolit terhadap larutan Natrium
Hidroksida (NaOH). Penelitian yang dilakukan ini adalah dengan menggunakan modifikasi kimia dari Zeolit
dengan menggunakan Magnetic Stirrer dengan kecepatan pengadukan sekitar 50 rpm selama 15 menit dengan
memvariasikan berat Zeolit.

II. STUDI PUSTAKA


2.1 Air Sadah
Kesadahan air adalah kandungan mineral-mineral tertentu didalam air. Umumnya ion kalsium (Ca)
dan magnesium (Mg) dalam bentuk garam karbonat. Air sadah adalah air yang memiliki kadar mineral yang
tinggi. Sedangkan air lunak adalah air dengan kadar mineral yang rendah. Selain ion kalsium dan magnesium,
penyebab kesadahan juga biasa merupakan ion logam lain maupun garam-garam bikarbonat dan sulfat.
Berdasarkan jenis anion yang diikat oleh kation (Ca2+ atau Mg2+), air sadah digolongkan menjadi dua jenis,
yaitu air sadah sementara dan air sadah tetap. Air sadah sementara adalah air sadah yang mengandung ion
bikarbonat (HCO3 - ), khususnya senyawa kalsium bikarbonat (Ca(HCO3)2) dan magnesium bikarbonat
(Mg(HCO3)2). Disebut air sadah sementara karena kesadahannya dapat dihilangkan dengan pemanasan. air
membebaskan ion Ca2+ dan Mg2+. Selanjutnya, senyawa-senyawa tersebut akan mengendap pada dasar ketel.
Air sadah tetap adalah air sadah yang mengandung anion selain ion bikarbonat, misalnya berupa ion Cl- , NO3
- , dan SO4 2- . Berarti senyawa yang terlarut boleh jadi berupa kalsium klorida (CaCl2), kalsium nitrat
(Ca(NO3)2), kalsium sulfat (CaSO4), magnesium klorida (MgSO4). Air yang mengandung senyawa-seyawa
tersebut disebut air sadah tetap, karena kesadahannya tidak bisa dihilangkan hanya dengan cara pemanasan.
Kesadahan tetap dapat dihilangkan dengan mereaksikan air tersebut dengan zat kimia tertentu. Pereaksi yang
digunakan adalah larutan karbonat : Na2CO3(aq) atau K2CO3(aq). (Atastina , 2012)
2.2 Karakteristik Air
Karakteristik kimia Air, yaitu :
1. pH Pembatasan pH dilakukan karena akan mempengaruhi rasa, korosifitas air, dan efisiensi klorinasi.
Beberapa senyawa asam dan basa lebih toksid dalam bentuk molekuler. Dimana disosiasi senyawa asam dan
basa lebih toksid dalam bentuk molekul, dimana disosiasi senyawasenyawa tersebut dipengaruhi oleh pH.
2. DO (Dissolved Oxygent) DO adalah jumlah oksigen yang terlarut dalam air yang berasal dari fotosintesa dan
absorbsi atmosfer/udara. Semakin banyak jumlah DO maka kualitas air semakin baik. Satuan DO biasanya
dinyatakan dalam presentase saturasi.
3. BOD (Biological Oxygent Demand) BOD adalah banyaknya oksigen yang dibutuhkan oleh mikroorganisme
untuk menguraikan bahan-bahan organik (zat pencemar) yang terdapat di dalam air buangan secara biologi.
BOD dan COD digunakan untuk memonitoring kapasitas self purication badan air penerima.
4. COD(Chemical Oxygent Demand) COD adalah banyaknya oksigen yang dibutuhkan untuk mengoksidasi
bahan organik secara kimia. Reaksi : 95% terurai zat organi + O2 CO2 + H2O
5. Kesadahan Kesadahan air yang tinggi akan mempengaruhi efektifitas pemakaian sabun, namun sebaliknya
dapat memberikan rasa yang segar. Di dalam pemakaian untuk industri (air ketel, air pendingin, atau 3
pemanas) adanya kesadahan dalam air tidaklah dikehendaki. Kesadahan yang tinggi bisa disebabkan oleh
adanya kadar residu terlarut yang tinggi dalam air.
6. Senyawa-senyawa kimia yang beracun Kehadiran unsur Arsen (As) pada dosis yang rendah sudah
merupakan racun terhadap manusia sehingga perlu pembatasan yang agak ketat (±0,05 mg/l). Kehadiran besi
(Fe) dalam air bersih akan menybabkan timbulnya rasa dan bau logam, menimbulkan warna koloid merah
(karat) akibat oksidasi oleh oksigen terlarut yang dapat menjadi racun bagi manusia. ( Widayat, Wahyu .
2012)
2.3 Pengolahan Air Sadah menjadi Air Minum
Secara umum, kualitas air sumur atau air tanah mempunyai karakteristik tertentu yang berbeda dengan
kualitas air permukaan/sungai. Air tanah pada umumnya jernih, namun sering mengandung mineral-mineral
atau garam-garam yang cukup tinggi, sebagai akibat dari pengaruh batuan dibawah tanah yang dilalui oleh air
tanah. Pada air tanah dangkal, kualitas dan kauntitasnya dipengaruhi oleh kondisi lingkungan di
permukaannya, dalam hal kuantitas sangat dipengaruhi oleh curah hujan setempat, sementara kualitasnya
dipengaruhi oleh kondisi sanitasi disekitarnya. Proses pengolahan air sumur menjadi air yang siap minum,
yaitu air dari sumur atau air yang berasal dari PAM dipompa dengan menggunakan pompa jet, sambil diinjeksi
dengan larutan kaporit atau kalium permanganat, selanjutnya dialirkan ke tangki reaktor untuk
menyempurnakan reaksi. Dari tangki reaktor, air dialirkan ke saringan multi media untuk menyaring oksida
mangan yang terbentuk di dalam tangki reaktor serta menghilangkan zat besi atau mangan yang belum
sempat teroksidasi oleh khlorine atau kaporit. Dari filter mangan zeolit, air selanjutnya dialirkan 4 ke filter
karbon aktif untuk menghilangkan polutan mikro misalnya zat organik, deterjen, bau, senyawa phenol, logam
berat, dan lain-lain. Dan selanjutnya ke filter penukar ion untuk mrnghilangkan kesadahan. Setelah melalui
penukar ion, air dialirkan ke filter cartrige ukuran 0,5 mikron untuk menghilangkan sisa partikel padatan yang
ada di dalam air, sehingga air menjadi benar-benar jernih. Untuk menjamin air produk bebas dari bakteri dan
mikroorganisme lain, air dialirkan ke sterilisator ultra violet dan supaya lebih aman lagi bisa dilengkapi
dengan ozon generator yang diinjeksikan setelah filter cartrige. Air yang keluar dari sterilisator ozon dan ultra
violet merupakan air hasil olahan yang dapat langsung diminum.( Sulistyani, 2012 )
2.4 Penanggulangan Air Sadah
Ada beberapa cara penanggulangan air sadah, yaitu :
1. Melalui proses pemanasan Cara pertama untuk menghilangkan kesadahan air adalah dengan cara
memasak atau degan cara pemanasan. Cara ini bisa dilakukan ketika akan membuat air minum untuk
dikonsumsi agar tidak bahaya dalam tubuh.
2. Gunakan pelunak air atau soda cuci Selanjutnya bisa mengguanakan produk pelunak air atau soda
cuci yang berbentuk bubuk. Ini bisa digunakan ketika akan menggunakan air untuk kebutuhan mencuci.
3. Pilih sabun yang berkualitas tinggi Selanjutnya untuk keperluan mencuci juga bisa dipilih dan
digunakan sabun yang memiliki kualitas tinggi sehingga bisa mengalahkan kesadahan air. (Atastina . 2012)
Melihat fakta dan bahaya yang ditimbulkan dari air yang mengandung zat besi atau kesadahan tentunya akan
berpengaruh terhadap lingkungan dan manusia, maka dibutuhkan suatu media untuk menurunkan
kandungan mangan. Metode pengolahan air limbah untuk mengurangi kandungan mangan dari dalam air yang
mengandung zat besi atau kesadahan bisa digunakan mengikuti langkah-langkah dasar yaitu oksidasi,
sedimentasi dan filtrasi. Untuk memperoleh hasil optimal dari media filter yang digunakan berdasarkan
variasi ketebalan zeolit. Zeolit memiliki sejumlah sifat kimia maupun fisika yang menarik, diantaranya mampu
menyerap zat organik maupun anorganik, dapat berlaku sebagai penukar kation, dan sebagai katalis untuk
berbagai reaksi. Kemampuan zeolit dalam pemisahan ini, didasarkan pada struktur zeolit yang tersusun oleh
rongga atau pori, dimana sistem rongga ini membentuk saluran yang saling berhubungan dan dihubungkan
dengan celah oksigen. (Atastina, 2012)

3 METODE PENELITIAN
Penelitian dilakukan di Laboratorium Pengembangan, Laboratorium Pengolahan Air dan Limbah
Industri Program Studi Teknik Kimia Politeknik Teknologi Kimia Industri Medan. Bahan yang digunakan dalam
penelitian ini adalah Zeoliti , Calsium Sulfat (CaSO4) sebagai sumber Calsium (Ca+2), natrium hidroksida
(NaOH) sebagai pengaktivasi, KOH 50 %, HONHHCl 10 %, Indikator NaNa sebagai indikator peniter Kadar
Kalsium, EDTA sebagai peniter Kadar Kalsium dan air (H2O ) sebagai pelarut. Sedangkan alat analisis utama
yang digunakan dalam penelitian ini adalah Buret yang merupakan Alat untuk menganalisa volumetrik ion
Kalsium yang dapat diserap oleh Zeolit.
ZEOLIT

DICAMPURKAN DENGAN NAOH 0,1N


(didiamkan selama 24 jam)

DIKERINGKAN DENGAN OVEN (150 °C) SELAMA 1 JAM

ZEOLIT YANG SUDAH DIAKTIVASI

Gambar 1. Prosedur Pengaktivasian Zeolit

Penentuan Nilai Optimum kadar Kalsium yang diserap oleh zeolit dilakukan dengan mengukur
kapasitas adsorpsi ion Ca2+ terhadap peningkatan penambahan zeolit. Pada konsentrasi ion logam Cu2+ 100
ppm, kecepatan pengadukan 50 rpm selama 15 menit. Larutan Ca2+ 100 ppm diambil sebanyak 100 mL dari
botol 1 L kemudian dimasukkan ke dalam Erlenmeyer, setelah itu ditambahkan zeolit yang sudah diaktivasi
sebanyak(0,05;0,1;0,15;0,2) gram kemudian diaduk menggunakan Magnetic Stirrer dengan kecepatan 50 rpm
pada suhu ruang selama 15 menit, lalu didiamkan selama 5 menit. Setelah itu sampel diambil sebanyak 20 mL
lalu dianalisa kadar ion Ca2+ dalam larutan setelah adsorpsi dengan menggunakan analisa Kompleksiometrik.

Kadar Kalsium dapat dihitung dengan menggunakan rumus :

Ca2+= x 1000/v x 0,4

Dimana :
a = Volume EDTA yang digunakan untuk mentitrasi
v = Volume sampel
0,4 = Ar Ca x Konsentrasi EDTA

Pengukuran dari pengaruh penambahan Zeolit terhadap kemampuan adsorpsi zeolit yang sudah diaktivasi
diukur dengan variasi massa yang berbeda yaitu 0;0,05;0,1;0,15;0,2;0,25 gram. Nilai kapasitas adsorpsi dengan
kecepatan 50 rpm dan konsentrasi larutan Ca2+ 100 ppm dengan durasi 15 menit. Prosedur analisis kapasitas
adsorpsi dilakukan dengan proses dan formula yang sama.

Gambar 2 Rangkaian Peralatan Analisa Kadar Kalsium


AIR SADAH

Analisa Ca2+

DITAMBAHKAN ZEOLITYANG SUDAH


DIAKTIVASI (0;0,05;0,10;0,15;0,2)gram

AGITASI

AIR SADAH SETELAH PENAMBAHAN ZEOLIT

Analisa Ca2+

TIDAK
SESUAI SNI

YA
AIR BERSIH

Gambar 3. Prosedur Analisa Kadar Kalsium


4 HASIL DAN PEMBAHASAN

Tabel 1 Data Pengamatan Penentuan Kadar Kalsium

p-nam Vol Vol V


Volume Vol Vol
Nama Titrasi
N bahan HONH3 Ind.
sampl Sampel aquad KOH EDTA
O HCl 10% NaNa
es 50% 0,01 M
Zeolit (mL) (Spa-
(mL) (mL)
Air (g) (mL) tula) (mL)
1 0 20 50 4 0,5 ¼ 4.8
Sadah
Air
3
2 Sadah 0,05 20 50 4 0,5 ¼
Air
2.45
3 Sadah 0,1 20 50 4 0,5 ¼
Air
2.65
4 Sadah 0,15 20 50 4 0,5 ¼
Air
1.8
5 Sadah 0,2 20 50 4 0,5 ¼
Air
6 2.3
Sadah 0,25 20 50 4 0,5 ¼

Tabel 2 Perhitungan Regresi Kadar Kalsium

No X Y X2 X3 X4 XY X2Y

1 0.0000 96.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000

2 0.0500 60.0000 0.0025 0.0001 0.0000 3.0000 0.1500

3 0.1000 49.0000 0.0100 0.0010 0.0001 4.9000 0.4900

4 0.1500 53.0000 0.0225 0.0034 0.0005 7.9500 1.1925

5 0.2000 36.0000 0.0400 0.0080 0.0016 7.2000 1.4400

6 0.2500 46.0000 0.0625 0.0156 0.0039 11.5000 2.8750

∑ 0.7500 340.0000 0.1375 0.0281 0.0061 34.5500 6.1475


Y = a + bX + cX2

∂ = (∑X2)2 – n∑X4 = -0.017806

δ = ∑X∑Y - n∑XY = 47.7

θ= ∑X2∑Y – n∑X2Y = 9.865

α = ∑X∑X2- n∑X3 = -0.065625

β = (∑X)2 - n∑X2 = -0.2625

b = ∂ð−𝜃𝛼 = -549.5714

∂𝛽−𝛼2

c= 𝜃−𝑏𝛼 = 1471.4286

∑𝑌−𝑏 ∑X−𝑐 ∑X2 = 91.642857


a=
n

Persamaan yang diperoleh adalah y = 1471.4x2 - 549.57x + 91.643

Nilai Optimum = -b = 0,1867


2𝑐

Kadar Kalsium optimum yang dapat diserap Zeolit = 40.32729 ppm

Tabel 3 Perhitungan Koefisien Korelasi Kadar Kalsium

No X Y Ŷ Ȳ (Y-Ȳ)2 (Y-Ŷ)2

1 0 96 91.64286 56.66667 1547.111 18.98469


2 0.05 60 67.84286 56.66667 11.11111 61.51041

3 0.1 49 51.4 56.66667 58.77778 5.76

4 0.15 53 42.31429 56.66667 13.44444 114.1845

5 0.2 36 40.58571 140.6667 10955.11 21.02878

6 0.25 46 46.21429 56.66667 113.7778 0.045918

∑ 0.75 340 340 424 12699.33 221.5143

2− ∑(𝑌−Ŷ)2
r = √∑(𝑌−Ȳ)

∑(𝑌−Ȳ)2

r = 0.9476 𝑟2 = 0.898
Gambar 4 Grafik Hubungan Penambahan Zeolit Terhadap Kadar Kalsium

Pada Penelitian ini dilakukan pembuatan air sadah dengan membuat larutan standart Ca 100
ppm Dalam pembuatan air sadah ini dipipet 100 ml larutan Ca dimana larutan ini akan ditambahkan
dengan zeolit teraktivasi sebanyak 0,05 gram dan diaduk dengan bar stirrer selama 15 menit. Dan larutan
akan ditambahi dengan reagen-reagen tertentu serta indikator yang telah disediakan untuk nantinya
dititrasi dengan larutan EDTA 0,01M hingga titik akhir titrasi (TAT) berwarna biru. Pada akhir titrasi
didapatkan volume titrasi sebesar 1,8 ml untuk larutan standar Ca setelah ditambahi zeolit, dan volume
titrasi sebesar 4,8 ml untuk larutan Ca standar 100 ppm. Kesadahan air adalah kandungan mineral-
mineral tertentu di dalam air, umumnya ion kalsium (Ca) dalam bentuk garam karbonat. Air sadah atau
air keras adalah air yang memiliki kadar mineral yang tinggi, sedangkan air lunak adalah air dengan kadar
mineral yang rendah. Selain ion kalsium dan magnesium, penyebab kesadahan juga bisa merupakan ion
logam lain maupun garam-garam bikarbonat dan sulfat. . Kesadahan pada air minum yang tinggi
berhubungan dengan rendahnya penyakit kardiovaskular. Hasil Analisa Kandungan Kalsium secara
Kompleksiometrik menunjukkan adsorpsi optimum Zeolit terhadap ion Ca terjadi pada berat zeolit
0,1867 gr yaitu sebanyak 40,3272 ppm. Hal ini disebabkan oleh penambahan zeolit yang teraktivasi pada
sampel air sadah. Kadar Ca dalam air sadah menurun setelah penambahan zeolit teraktivasi. Ini
dikarenakan air sadah yang ditambahi zeolit mengalami pertukaran ion-ion, ion Ca, dalam air air sadah
ditukuar dengan ion Na dalam zeolit. Hal tersebut berlangsung terus sampai suatu saat ion Na dalam
zeolit telah habis ditukar dengan ion Ca dalam air, pada keadaan ini zeolit dinamakan telah jenuh dan
berarti zeolit tidak mampu lagi melakukan pertukaran ion. Agar dapat kembali aktif, zeolit yang telah

8
jenih harus diregenerasi dengan cara mengalirkan larutan garum dapur (NaCl 10-25%) ke dalam unggun
zeolit yang telah jenih tersebut. Pada proses regenerasi ini akan terjadi pertukaran ion Na dari dalam
larutan air garam, masuk ke dalam zeolit untuk menggantikan ion Ca dari dalam zeolit. Keunggulan
menggunakan zeolit sebagai bahan untuk pelunakan air sadah antara lain : mempunya sistem yang
kompak sehingga mudah dioperasikan, dapat dibuat secara kontinu, persentasi pengurangan kesadahan
dalam air relatif besar dan harganya relatif murah dan bahannya mudah didapat.
5 SIMPULAN
Kesadahan air adalah kandungan mineral – mineral tertentu dalam air, umumnya ion kalsium
(Ca) dalam bentuk garam karbonat. Air sadah adalah air yang memiliki kadar mineral yang tinggi,
sedangkan air lunak adalah air dengan kadar mineral yang rendah. Selain ion kalsium dan magnesium,
Metode yang digunakan adalah metode kompleksometri, dan faktor-faktor yang mempengaruhi
kesadahan adalah kandungan mineral-mineral umumnya ion kalsium ( Ca ) dalam bentuk garam
karbonat.
Kadar Ca2+ dalam sampel yaitu : 96 ppm (Ca2+ air sadah ), 60 ppm (0,05 gram ), 49 ppm (0,10
gram), 53 ppm (0,15 gram), 36 ppm (0,2 gram), dan 46 ppm(0,25 gram),
Hasil Analisa Kandungan Kalsium secara Kompleksiometrik menunjukkan adsorpsi optimum
Zeolit terhadap ion Ca terjadi pada berat zeolit 0,1867 gr yaitu sebanyak 40,3272 ppm.

6 UCAPAN TERIMAKASIH

Penulis mengucapkan terima kasih kepada Program Studi Teknik Kimia Politeknik Teknologi Kimia
Industri Medan atas dukungan finansial atas penelitian ini

DAFTAR PUSTAKA

Anonymous_a: www.wikipedia.org, 2022.(diakses pada tanggal 20 Desember 2022).

Anonymous_b: http://www.openrussia.ru/catalogitems/8035/Zeolite-Of Indonesia.htm, 2022. (Diakses


tanggal 20 Desember 2022).

Atastina. 2012. Penghilangan Kesadahan Air yang Mengandung Ion Ca Dengan Menggunakan Zeolite Alam
Lampung Sebagai Penukar Kation. Depok: Universitas Indonesia.

Beavon,Rod; Oxides and Hydroxides; http://www.rod.beavon.clara.net/oxides.htm; 2022:(diakses tanggal


20 Desember 2022).

Rini, & Lingga, Optimasi Aktivasi Zeolit Alam Untuk Dehumidifikasi; Universitas Diponegoro,Semarang,
2012.

Sihombing, J. 2022. Penuntun Praktikum Pengolahan Air dan Limbah Industri. Medan : Laboratorium
Pengembangan PTKI Medan.

Sulistyani, Sunarto, dan Fillaeli, Annisa. 2012. Uji Kesadahan Air Tanah di Daerah sekitar Pantai Kecamatan
Rembang Provinsi Jawa Tengah. Jurnal Sains Dasar. Vol. 1. No. 1

Widayat, Wahyu. 2012. Teknologi Pengolahan Air Sadah. Jurnal Teknologi Lingkungan. Vol. 3. No.3

You might also like