Professional Documents
Culture Documents
Optimum Adsorbtion of Activated Zeolite For Decreasing Calcium Ion Krissandarta Tarigan-2
Optimum Adsorbtion of Activated Zeolite For Decreasing Calcium Ion Krissandarta Tarigan-2
*kristarigan@kemenperin.go.id
Abstrak
Zeolit mempunyai struktur tiga dimensi yang memiliki pori-pori yang dapat dilewati air. Ion Ca dan Mg akan
ditukar dengan ion Na dan K dari zeolit, sehinggaair tersebut terbebas dari kesadahan.Dalam studi ini, kami
melakukan proses Pengaktivasian Zeolit dengan menggunakan NaOH 0,1 N menjadi zeolit yang diuji daya
serapnya terhadap Ion Ca 2+. Pada penelitian ini, kami melakukan uji adsorpsi dengan parameter berat
zeolit 0; 0,05; 0,10;015;0,20 dan 0,25 terhadap Campuran air yang mengandung kesadahan yaitu ion Ca 2+.
Kecepatan pengadukan yaitu sekitar 50 rpm. Waktu kontak adsorpsi yaitu 15 menit . Hasil Analisa
Kandungan Kalsium secara Kompleksiometrik menunjukkan adsorpsi optimum Zeolit terhadap ion Ca
terjadi pada berat zeolit 0,1867 g yaitu sebanyak 40,3272 ppm. Berdasarkan hal tersebut, semakin banyak
zeolit yang sudah diaktivasi ditambahkan untuk menyerap ion Kalsium maka semakin tinggi juga efektifitas
adsorpsinya.
Abstract
Zeolite has a three-dimensional structure that has pores through which water can pass. Ca and
Mg ions will be exchanged with Na and K ions from the zeolite, so that the water is free from
hardness. In this study, we carried out the Zeolite Activation process using 0.1 N NaOH to
become zeolite which was tested for its absorption capacity of Ca 2+ ions. In this study, we
carried out an adsorption test with a zeolite weight parameter of 0;0.05; 0.10; 015;0,20 and 0.25
for a mixture of water containing hardness, namely Ca2+ ions. Stirring speed is about 50 rpm.
The adsorption contact time was 15 minutes. The results of complexiometric analysis of calcium
content showed that the optimum adsorption of zeolite towards Ca ions occurred at a zeolite
weight of 0,1867 g, which was 40,3272 ppm. Based on this, the more activated zeolite added to
adsorb calcium ions, the higher the adsorption effectiveness.
I. PENDAHULUAN
Kesadahan disebabkanoleh ion-ion bervalensi +2 terutama ion calcium dan magnesium. Ion calcium dan
magnesium terlarut dari batuan kapur, dolomite, dan mineral-mineral lainnya. Efek dari kesadahan
meningkatkan pemakaian sabun, tertutupnya pori kulit, merubah warna porcelain. Jenis-jenis kesadahan yaitu
kesadahan tetap dan kesadahan sementara. Kesadahan tetap disebabkan sulfat, klorida, nitrat, silikat, kalsium,
dan magnesium, sedangkan kesadahan sementara disebabkan oleh karbonat dan bikarbonat. Water softening
atau pelunakan air berfungsi untuk menghilangkan kesadahan air. Kesadahan dalam air disebabkan oleh ion
calcium dan magnesium hasil kontak air dengan system dengan susunan geologi. Air yang mengandung kadar
kesadahan yang tinggi perlu dilakukan pengolahan, agar kesadahan tidak menyebabkan dampak bagi
pengunanya.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah desalinasi menggunakan material pengikat ion
(adsorbent). Beberapa material alam seperti karbon aktif, abu terbang, clay, dan zeolit telah digunakan
menjadi material adsorben oleh peneliti sebelumnya . Dari material-material tersebut, zeolit memiliki
kemampuan adsorpsi dan kemampuan sebagai penukar ion Zeolit yang digunakan adalah zeolit berjenis
clinoptilolite karena zeolit ini mudah ditemukan di indonesia selain itu keberadaan alumunium pada kerangka
zeolit melekular strukur dimana pada atom menyebabkan zeolit mampu mengikat kation. Zeolit juga
mempunyai pori - pori berukuran melekular sehingga dapat memisahkan atau menyaring molekul dengan
ukuran tertentu. Setelah itu 2 dilakukan proses aktivasi termal pada temperatur yang berbeda, akan
meningkatkan luas permukaan pori - pori zeolit. Sedangkan pada sodium hydroxise (NaOH) merupakan jenis
basa yang membentuk larutan alkalin yang kuat dan bersifat lembab, berfungsi untuk membersihkan
pengotor pada permukaan pori - pori zeolit sehingga mampu melakukan penyerapan atau pemurnian pada
unsur - unsur yang terdapat pada air laut.
Pada penelitian ini, untuk meningkatkan kemampuan adsorpsi zeolit dilakukan proses aktivasi secara
kimia dan termal. Pengaktivasian secara kimia yaitu dengan cara mencampurkan zeolit dengan larutan NaOH
0,1 N selama 24 jam, setelah itu dikeringkan dengan menggunakan oven selama 1 jam agar membersihkan
pori-pori pada permukaan zeolit sehingga kotoran pada pori - pori permukaan zeolit menghilang. Akibatnya
akan terjadi proses adsorpsi (penjerapan) pada permukaan pori - pori zeolit terhadap larutan Natrium
Hidroksida (NaOH). Penelitian yang dilakukan ini adalah dengan menggunakan modifikasi kimia dari Zeolit
dengan menggunakan Magnetic Stirrer dengan kecepatan pengadukan sekitar 50 rpm selama 15 menit dengan
memvariasikan berat Zeolit.
3 METODE PENELITIAN
Penelitian dilakukan di Laboratorium Pengembangan, Laboratorium Pengolahan Air dan Limbah
Industri Program Studi Teknik Kimia Politeknik Teknologi Kimia Industri Medan. Bahan yang digunakan dalam
penelitian ini adalah Zeoliti , Calsium Sulfat (CaSO4) sebagai sumber Calsium (Ca+2), natrium hidroksida
(NaOH) sebagai pengaktivasi, KOH 50 %, HONHHCl 10 %, Indikator NaNa sebagai indikator peniter Kadar
Kalsium, EDTA sebagai peniter Kadar Kalsium dan air (H2O ) sebagai pelarut. Sedangkan alat analisis utama
yang digunakan dalam penelitian ini adalah Buret yang merupakan Alat untuk menganalisa volumetrik ion
Kalsium yang dapat diserap oleh Zeolit.
ZEOLIT
Penentuan Nilai Optimum kadar Kalsium yang diserap oleh zeolit dilakukan dengan mengukur
kapasitas adsorpsi ion Ca2+ terhadap peningkatan penambahan zeolit. Pada konsentrasi ion logam Cu2+ 100
ppm, kecepatan pengadukan 50 rpm selama 15 menit. Larutan Ca2+ 100 ppm diambil sebanyak 100 mL dari
botol 1 L kemudian dimasukkan ke dalam Erlenmeyer, setelah itu ditambahkan zeolit yang sudah diaktivasi
sebanyak(0,05;0,1;0,15;0,2) gram kemudian diaduk menggunakan Magnetic Stirrer dengan kecepatan 50 rpm
pada suhu ruang selama 15 menit, lalu didiamkan selama 5 menit. Setelah itu sampel diambil sebanyak 20 mL
lalu dianalisa kadar ion Ca2+ dalam larutan setelah adsorpsi dengan menggunakan analisa Kompleksiometrik.
Dimana :
a = Volume EDTA yang digunakan untuk mentitrasi
v = Volume sampel
0,4 = Ar Ca x Konsentrasi EDTA
Pengukuran dari pengaruh penambahan Zeolit terhadap kemampuan adsorpsi zeolit yang sudah diaktivasi
diukur dengan variasi massa yang berbeda yaitu 0;0,05;0,1;0,15;0,2;0,25 gram. Nilai kapasitas adsorpsi dengan
kecepatan 50 rpm dan konsentrasi larutan Ca2+ 100 ppm dengan durasi 15 menit. Prosedur analisis kapasitas
adsorpsi dilakukan dengan proses dan formula yang sama.
Analisa Ca2+
AGITASI
Analisa Ca2+
TIDAK
SESUAI SNI
YA
AIR BERSIH
No X Y X2 X3 X4 XY X2Y
b = ∂ð−𝜃𝛼 = -549.5714
∂𝛽−𝛼2
c= 𝜃−𝑏𝛼 = 1471.4286
No X Y Ŷ Ȳ (Y-Ȳ)2 (Y-Ŷ)2
2− ∑(𝑌−Ŷ)2
r = √∑(𝑌−Ȳ)
∑(𝑌−Ȳ)2
r = 0.9476 𝑟2 = 0.898
Gambar 4 Grafik Hubungan Penambahan Zeolit Terhadap Kadar Kalsium
Pada Penelitian ini dilakukan pembuatan air sadah dengan membuat larutan standart Ca 100
ppm Dalam pembuatan air sadah ini dipipet 100 ml larutan Ca dimana larutan ini akan ditambahkan
dengan zeolit teraktivasi sebanyak 0,05 gram dan diaduk dengan bar stirrer selama 15 menit. Dan larutan
akan ditambahi dengan reagen-reagen tertentu serta indikator yang telah disediakan untuk nantinya
dititrasi dengan larutan EDTA 0,01M hingga titik akhir titrasi (TAT) berwarna biru. Pada akhir titrasi
didapatkan volume titrasi sebesar 1,8 ml untuk larutan standar Ca setelah ditambahi zeolit, dan volume
titrasi sebesar 4,8 ml untuk larutan Ca standar 100 ppm. Kesadahan air adalah kandungan mineral-
mineral tertentu di dalam air, umumnya ion kalsium (Ca) dalam bentuk garam karbonat. Air sadah atau
air keras adalah air yang memiliki kadar mineral yang tinggi, sedangkan air lunak adalah air dengan kadar
mineral yang rendah. Selain ion kalsium dan magnesium, penyebab kesadahan juga bisa merupakan ion
logam lain maupun garam-garam bikarbonat dan sulfat. . Kesadahan pada air minum yang tinggi
berhubungan dengan rendahnya penyakit kardiovaskular. Hasil Analisa Kandungan Kalsium secara
Kompleksiometrik menunjukkan adsorpsi optimum Zeolit terhadap ion Ca terjadi pada berat zeolit
0,1867 gr yaitu sebanyak 40,3272 ppm. Hal ini disebabkan oleh penambahan zeolit yang teraktivasi pada
sampel air sadah. Kadar Ca dalam air sadah menurun setelah penambahan zeolit teraktivasi. Ini
dikarenakan air sadah yang ditambahi zeolit mengalami pertukaran ion-ion, ion Ca, dalam air air sadah
ditukuar dengan ion Na dalam zeolit. Hal tersebut berlangsung terus sampai suatu saat ion Na dalam
zeolit telah habis ditukar dengan ion Ca dalam air, pada keadaan ini zeolit dinamakan telah jenuh dan
berarti zeolit tidak mampu lagi melakukan pertukaran ion. Agar dapat kembali aktif, zeolit yang telah
8
jenih harus diregenerasi dengan cara mengalirkan larutan garum dapur (NaCl 10-25%) ke dalam unggun
zeolit yang telah jenih tersebut. Pada proses regenerasi ini akan terjadi pertukaran ion Na dari dalam
larutan air garam, masuk ke dalam zeolit untuk menggantikan ion Ca dari dalam zeolit. Keunggulan
menggunakan zeolit sebagai bahan untuk pelunakan air sadah antara lain : mempunya sistem yang
kompak sehingga mudah dioperasikan, dapat dibuat secara kontinu, persentasi pengurangan kesadahan
dalam air relatif besar dan harganya relatif murah dan bahannya mudah didapat.
5 SIMPULAN
Kesadahan air adalah kandungan mineral – mineral tertentu dalam air, umumnya ion kalsium
(Ca) dalam bentuk garam karbonat. Air sadah adalah air yang memiliki kadar mineral yang tinggi,
sedangkan air lunak adalah air dengan kadar mineral yang rendah. Selain ion kalsium dan magnesium,
Metode yang digunakan adalah metode kompleksometri, dan faktor-faktor yang mempengaruhi
kesadahan adalah kandungan mineral-mineral umumnya ion kalsium ( Ca ) dalam bentuk garam
karbonat.
Kadar Ca2+ dalam sampel yaitu : 96 ppm (Ca2+ air sadah ), 60 ppm (0,05 gram ), 49 ppm (0,10
gram), 53 ppm (0,15 gram), 36 ppm (0,2 gram), dan 46 ppm(0,25 gram),
Hasil Analisa Kandungan Kalsium secara Kompleksiometrik menunjukkan adsorpsi optimum
Zeolit terhadap ion Ca terjadi pada berat zeolit 0,1867 gr yaitu sebanyak 40,3272 ppm.
6 UCAPAN TERIMAKASIH
Penulis mengucapkan terima kasih kepada Program Studi Teknik Kimia Politeknik Teknologi Kimia
Industri Medan atas dukungan finansial atas penelitian ini
DAFTAR PUSTAKA
Atastina. 2012. Penghilangan Kesadahan Air yang Mengandung Ion Ca Dengan Menggunakan Zeolite Alam
Lampung Sebagai Penukar Kation. Depok: Universitas Indonesia.
Rini, & Lingga, Optimasi Aktivasi Zeolit Alam Untuk Dehumidifikasi; Universitas Diponegoro,Semarang,
2012.
Sihombing, J. 2022. Penuntun Praktikum Pengolahan Air dan Limbah Industri. Medan : Laboratorium
Pengembangan PTKI Medan.
Sulistyani, Sunarto, dan Fillaeli, Annisa. 2012. Uji Kesadahan Air Tanah di Daerah sekitar Pantai Kecamatan
Rembang Provinsi Jawa Tengah. Jurnal Sains Dasar. Vol. 1. No. 1
Widayat, Wahyu. 2012. Teknologi Pengolahan Air Sadah. Jurnal Teknologi Lingkungan. Vol. 3. No.3