Professional Documents
Culture Documents
Abu Ibrahim Al-Misyri - Ketaatan Dan Kedisiplinan Jamaah Menuju Kejayaan
Abu Ibrahim Al-Misyri - Ketaatan Dan Kedisiplinan Jamaah Menuju Kejayaan
KTDISIPI.I
&Tm4&e
TT{U.lU
KT IAYAAT
peneriemoh:
M. Bukhort gurhanuddn
fuE fiArA*A'
nrqu
Judul asli: Dzarwatus-Sanaami lith-Thaa'ati wan-Nidhpam.
Penulis : Abu Ibrahim .{hmad bin Nashrullah Al-Mishry. .r
Penerbit : Markazul-l{uda.
Edisi Indooesia:
K},TAATAN DAN KEI'ISIPLINANJAMAA}T
MENUJUKE.'AYAAN
Dilarang memperrbanyak isi buku ini dalam bentuk apapun tanpa sei-
rtn penerlrit.
PERSEMBAI{AN
parsembrhtt
I(ATAPENGAT.ITAR
KehPf,'gulel
bersifat rnenyeluruh dan paripurna sesuai dengan hak
dan kewajiban masing-masing individu, baik pemegang
kekuasaan/pernerintahan atau rakyaVumaUanggota,
dan kesemua itu diarahkan agar dapat menghambakan
diri hanya kepada Allah Al- Ift"liq.
I{ehancuran yang terjadi pada semua perhimpunan
terletak pada kurangnya komitmen dari masing-masing
individu yang tergabung tialam perhimpunan tersebut.
Maka buku ini yang oleh pengarangnya mencoba
menawarkan satu alternatif perhimpunan yang di-
dasarkan atas landasan dinullah. Kami berharap, ki-
ranya pengqjaran yang terkandung di dalarnnya dapat
dijadikpn panduan bagi sennua perhimpunirn, baik
perhimpunan yang mendasarken atas profesi, ke-
aamaalr tujuan dan cita-cita sampai pada Dakwah Is-
lamiyah.
PenerAit.
PERSEMBAIIAN
KATA PENGAIYTAR . .I . .. 9
PENDAIIULUAN. 13.
ISLAM AGNTIA FIT'RAH 17
JAMAAII AI)AI,AII IGKUATA}I DAF{ PE}.
NUHKEBNKAN. .....,. X2
HAKEKAT IIAN PENTINGNYA MdTAM 3S
MENGAPA IMAMITU IIARUS AI}A ? 55
KODE ETHIK JAMAAH DAFT PENTINGNYA
MEMPERIIATIKAN DAN KETAATAI{ " 65
MEMPERIIATIKAN PNRINTAH IMAN4
ADALAHX'ARDU ........7I
PENTINGNYA KETAATAN DANIM$TSIPT,INAN. . . 9I
BEBERAPA KERUGIAN DAN BAIIAYANYA,
PERSELISIHAN PENDAPAT . ".. 99
BATAS.BATAS KETAATANKEPADA IMAM ...... II9
I'ALIL.DALIL ATAS KEBET{ARAN PRII{SIF INI " . . I2I
Daftar lsi 1l
PENDAHI.]LUAIV
?1 ; u'yr1s e'^*';f
iut-u 6? ";f
, t1.
16 ,ir)ter$ ),3 t'?
tt J1|*.';( U
';bt,i'A,u.*;l'i6 -#
"Maka apakah orang-ora.ng yang mendirihan masjid-.
nya di atns dasor tokwo kepada, Nlah dan mengharop
h,eridhaan-Nya itu yang lebih baik, otaukoh orang-
orang yong mend,irikan bongunannya di tepi tebing
yang hampir longsor; lalu bangunannya itu jatuh ber-
sarna-ffiila, dengon dia ke dalam neroka jah.o.nnam?
Ilon Nlnh tidok memberikan petunjuk kepodo orotg-
orong yang berbuat onioyo. " (Q. S. At-Taubah: 109)
Sesungguhnya Nabi Shallallahu Naihi uto Sallam
sangat menginginkan untuk membersihkan jiwa para
eahabat Beliau dan mendidik mereka agar taat,
berdisiplin, serta mendasari mereka dengan akidah dan
keynki 16n. Sehinga mereka menrpakan bayangan Be-
liau karena mengikuti petuqjuknya, sebagai perwu-
judan dari kecintaan, loyalitas, ketaatan dan komitmen,
disiplin dan keterikatan kepada Di inu.llah. OIeh karena
itu Allah 'Azza ua Jallo Inla]n memberikan rahmat
kepada orang-orang yang berirnan kepada-Nya dengan
firman-Nya:
;qt W;'€ii*,;#rft'6(
Jry .j..3 Jtb t ;+ U ris
'of; t-<r:rt
42t
(\1t:rsl.,^s
"sesungguhnya NIah telah memberi korunin' kepa!'.
orong-orang yang beriman ketiho Nlah mengutus di
;;6" *"i"Eo "*rong rasul dari golongan m'ereka
ayat' ayat
send.iri, yong membankan ktWfu rnereko
NIoh,' ineibersthkan Qiwa) mereftg, d'an m'enga'
iarkon kepad.a m.ereka Nkitab dan Nhikmah " Dan se'
'""is;;niy" sebelum (kedatangon Nobi) itq m'ereka
iaffin bJnar-benar d.alo,nz kisesatan yang nyata"'
(Q.S. AIiImran: 164)
Dan sekarang Pemuda Muslimin harus menyelam
dalam genarrgtttli" p"ndidikan praktis dan menghidup'
k";i;ffi dJ"* kehidupan aktual, serta mengibaskan
a"sa-dosa jahiliah. DemiAllah, tidnklah semua
""Jtp."
;"h.il dan frtnai' Eerangan dan ujian -yang me.leka
I"*iX"-tt, selain hanya arus terurainya ikotan tali'te'
mali mereka, terpecair-belahnya himpunan mereka dan
centang perrentangnya perjalanan mereka'
!CF'&9'is'f( f U
Psdahuluan
.irri;.Jlrl$r J-1,
o_
* ctr;
"Sesuai dengan ka.dar pemilik cito-cita, yong dieita-ci-
ta.hnn tiba, dan kemuliaan kedud.ukon iti akan da-
tang sesuni dengan kemuliaan kepribodi.an."
Benarlah Allah ketika berfirman:
',+ €rr$ ,i, :\U.r'ir; L'X'*f,, g[
( o,r :
jr;!r; .ti^5; \t lE';i.l
',D9n tgnah yang baik, tanaman-tanantennya tum-
buh subur d.engon seizinMloh; dan tanoh yang tidak
subbt; tanaman-tanamannya hanyo tumbull mera-
nc. " (Q.S. Al-A'raf: 58)
Dan adalah kewajiban orang Islam untuk menasihati
eaudara-eaudaranya {engan nasihat yang terbaik bagi
mereka sesuai dengan kadar pengetahuannya.
tr8 KaforiranDsnftdisgl[mJondr
taannya, adalah mengetahui mana yang merusak dan
mana yang mernperbaiki dari tatanan tersebut. Tbtanan
yang menentukan hukum dalarn perja-lanan manusia
dengan tegak dan lurus, sehingga me4jadikan rnanr.lnia
tangguh dalam menghadapi berbagai kendala dan per-
Lawanan demi tegaknya kebenaran dan rnenggusur ke-
batilan.
e
t4,
Urt A+ ,i j)t,3j$! td" c ult
r
.
(#3zf i "#rr.:)+', t- pr -,6.
A;S i
(rr :rtElty
"Don tidnHah orang-orang hafi.r itu d.atang h.epa-
damu (membowa) sesuati yang gonjil, *"loinioo
Ifutni dntonghan kepad,ami ying benor dan
"wti
Wngpal@boikpenjelasannya.',(e.S.Al--Furqan:38)
Maka wajiblah kita bersyukur kepada Allah yang
-
tel,ah nenunjuki kita dengan islam ini, ian sebagia" a.fi
kita menasihati sebagian yang lain:
tdenAgamafiihfih 2l
JAIT{AAH
ADAI,AHIMKUATAN
DAI{ PENUFT KEBAIKAN
Islam sungguh sangat menghasung untuk berhim-
pun dan m-ementingkan amaliah, dan bekerja secara ber_
jamaah dalam me-nunaikan sebagian b"*qr syiar_
syial_Vf dan kewajilan-kewajibannya. Sehingga h"m-.
pir tidak meninggalkan peluang untuk beribadat me-
lainkan memerintahkan pelaksanaannya secara ber-
sama dan disediakan pahata berlipat ganda serta derajat
yang tinggi. BiIa diadakan perbandingan dengan amal
perseorangan yang menyendiri, maka mereka terhal"ng
dari pahala dan derajat tersebut. Dan kalau anda lihai
ajaran Islam tentang hal ini berupa perintah dan ha-
sungan, maka akan timbullah judul pLmbahasan yang
besar yang seyoglanya terpisatr tersendiri, tetapi tiarf.I
Iqtl mengapadi sini disajikan petunjuk-petunjuk yang
cukup memadai tentang maksud tersebut. Maka AU"h
saja tem_pat mohon pertolongan dan kepada-Nyajua kita
bertawakkal.
Dalam prelnksanaan ibadah shalat terdapat hadis
yangmenyebutkan:
1. t o t ,./.
,F's,;>a d" 4i
*
,et^> a;*';ri>e
1c)o. . ,9 c / J?o .
.4-* r) OS-ES La^> oJ>1
22 KetwtonDonfidbglinonJanoah
"Shalat seseorcmg dalam iamaah nzelebihi shalat
orung itu sendirian dengan dua puluh lima deraiat."
(H.R. Bukhari dan Muslim, Shahih A]-Jami'ush-
Shaghir, halaman 3716)
<o4 - /otot'uorolzlot
e:.5"r.o),..o 't-h.ri1-
.d flr{ d : O-yF f y- t5v-f
"Puasa halian adnlah hari ketika kalian berpuasa,
dan Hari Raya Qurban kalian a'dalah hari ketika ka-
Eian berkurban.. " (Shal,-ih AlJami'ush-Shaghir, hala-
mnn 3701)
JamaahAdalahKe*uatandatPglluhKebaikan 23
.:u6, #. ti -+riti'u6,'.# t;'H(
"'Id.uI Fithri adalah pada hari, manusia berbuko
pttosa, dan ldul Adh'ha adalah pacla hori manusin
berhurban." (Shahih Al'Jamfush'Shaghir, halaman
4163).
Kalau anda heran, marilah heran bersarna saya ten'
tang amalan naft'lah (tambahan) secara berjamaah, di
,n"i" Alhadis melebihkan pahalanya. Ketahuilah bah'
wa amalan itu adalah berzikir bbdamaah sebagaimana
diberitakan dalam Hadis Sahih:
:-rL€ 'i& a t,
iu, ?-t.=l.
o
H v
a. . ict-
lf Cr'ru
,-?-
z a'o ,,.,
24 KliriimDonKcdisgflmnfundt
'r*2lte* itt ' 'o"i;"i l'r1eJ
?;i; uSAt'g ui;'a3'St'4$3
.'o|,t g fi.'it
"Tl.daklah suatu kantm be'rzikir (berjarnaah) m'engi-
igit Nhn m.elainkan para Malaikat mengelilingi me-
rika, ra,hmat meliputi ntereka,, ketena'ngon turun
'i":[ia"-i"r",ka
ctan'Nlah menyeb-ut m'ereka di tengah
p;i- uit"ikat rli .sisi'Nvo." (Shahih Al'Jami'ush-
Shaghir,halaman 5624)
Dari sepanjang Pengetahtlal saya tak ada suatu
ibadah yarig m"mP.r"yti kelebihan- dan. pahala seperti
i"i v""! aI aaUmnyt munc-ul rahmat,oleh ketenangan'
e;"ilila*para Maiaikat, dimuliakan Allah Al'
il;;t;d Maha Agune dengan :nenvgbutlva di .
(t :.i.ajl ) k'*'-|";,i.
"S*ungguhnyo NIah menyuhai orong-orong long
berperang di jalan-Nyo dalam barisan yang teratur
seakan-akon mereka seperti sua.tu bonganan yong ter-
susun kokoh. " (Q.S. Ash-Shaff: 4)
Inilah tentang beberapa cabang dan beberapa fardu
yang terserak-seralc" dan betapa Islam telhh meng-
hasung pelaksanaannya dalam suatu bentuk keber-
samaan (jamat), lalu bagaimana kira-kira dugaan anda
tentang pelaksanaan Agama sebagai harakah, watak, ji-
had dan pemberitaan? Sesunguhnya AJlah 'Azza wa
Jalla tidak membiarkannya sebagai pilihan cam yang
bebas atau sebagai sunnah yang pelakunya ixrpahala
dan yang mengalqikannya tidak berdosa, tetapi mewa-
jibkan agar kita saling mengikatkan diri sebagai kewa-
jiban yang kuat, dan menetapkan agar kita berh!.mpun
sebagai ketentuan yang tidak nemberikan we$re.nang
kepada Beorang ahli Fiqih pun untulc mengubahnya
"'^,+lc \rrrrt*'r'it-.st b -A
ld';.;(
!s, ,.
'd#t*
"IHaHah *sqlng memimhkan diri d'ari iamnoh se'
jenghal sojo mdainkan moti sefugai kemntidn ia'
hiliah." (H.R. Bukhari dan Mr.rslim)
Islam memotong jalan orang yang terpedaya naf-
sunya untuk memecah-belah Jomobh.. Karenanya
Islam mengeluarkan ancaman siksa yang pating berat
serta memberikan hak kepada perhimpunarljarnaahun'
tuk membunutr penghasut ini. Orangyangmenghendaki
untulc mengkoydr-koyak kehormatan .jama'ah,
membuatnya bergolong-golongan dan merryinginkan
penyelewengan dan perpecahan, maka ingatlah sabda
Rasulullah Sh allallahil4laihi. wo Sallarn:
b* Irtrra0mrKdlrifrtmrluln/t
'r(
U;/t *6,ht e v 3;r, 3C{ V
Nr.i"#ri'$cl* Gr-, *rLti W
.ev;&y
"Barangsiapa da{ang lzepada ha.f.ian sedanghan
urusan kalian tertumpu pd.a seorang pernirnpin,
orang itu ingin mema.tehkan tangka,t kepemimpinan.
halian dan memecah-belah perhimpunan ljanoaah
halian, muka bunuhlah dia dengan ped.ang, sia.papun.
orangnya! " (H.R. Muslimi
Berkata Ibnu Taimiy ah rahimahul.l.ah:
"Dan setiap Bani Adam tidakish sempurna kepen-
tingan mereka --tidak di dunia dan tidak pula di akhirat--
kecuali dengarr berjamaah, tolong-menolong dan bantu-
membantu. Tblong-rnenolong dalann neraih manfaat
dan bantu-membantu dalarn menolak bahaya mereka,
dan karena itu dikatakan:,4J-fnsaonu Madaniyyu Bi.th-
thab'i = Manusia itu berkelonpok (zoon politicon) menu-
rut tabiatnya. Kalau mereka berhimpun maka harus ada
trrusan-urusan yang mereka kerjakan untuk qneraih
kepentingan dan urusan-urusan yang mercka jar.lhi
karena mengandung penyebab kemsakan. Dan rnereka
mematuhi seorang pemimpin yang menyuruh mela-
kukan beberapa tujuan untuk kebqikan dan melarang
melalnrkan hal-hal yang mendatangkan kemsakan,
maka selunrh Bani Adam hams taat kepada aeseorang
yang memerintah dan melarang..." Kemudi.an beliau
berkata: "Wajib diketahui bahwa pemimpin urusan
umat manusia. itu adalah sebagian darikewajiban-kewa-
jiban agama yang patring besar, bahkan tidak tegak
JullaahAdalahKdluatandanPeiuhKrt'laku 31
agarna, tidakjuga dunia, keeuali dengannya." Karena,
Bani Adam tidak akan sempurna kepentingan-kepen-
tingan mereka kecuali dengan berhimpun dalam keper-
luan antara sebagian kepada sebagian yang lain, dan
wajiblah rnereka ketika berhimpun itu mempunyai
pemimpin. Sehingga sarnpai BeXiau S hallal'Iahu'Naihi
wa Sallam bemabda:
i3g XeffianDm(dbillimnlonmh
bagai petunjuk dan penggembira, yang seyogyanya men-
jadi jalan hidup dan rambu-rarnbu bagi kaum Muslimin
dan dijadikan rel dalam berbagai perjalanan, dijadikan
pelita dalam gelap-gulita yangtelah merata' Karena itu,
maka saya tidak pelit kepada anda untuk menuliskan
hadis itu selengkapnya, keterangannya dan penge-
luaran dari sumbernya, sebab seseorang itu kalau mem-
bicarakan perbudakan dan fadhailul-'amal (amalan-
amalan yang utama) barang kali menggampangkannya
saja. Tbtapi kalau menghadapi yang halal dan yang
haram, maka sangatlah ketat dan teliti. Lalu bagaimana
pendapat anda kalau hadis itu mengenai kekhaMahan
Islam? Maka tentulah ketika itu didefinitifka-n, diteliti
runtutan kata-kata, pengumpulanjalan riwayatnya dan
sebagainya yang diperlukan oleh Ilmu Hadis dan prin-
sip-prinsipnya.
Dan hadis yang agung itu kita dapatkan dalam Taf'
siinrl Qut'anil Karim oleh Ibnu Katsir di bawah ayat no-
mor 2 l dari surat Al- Baqarah:
"{e eit$::rr!g-rl;6,ffi
"Hai manusia, sembahl'ah Tfuhanmw Yang telah m'en-
ciptakannzu..."
Dikeluarkan dari jalan Al-Imam Ahmad dari Al
Harits Al-Asy'ari, begitu juga dikemukakan oleh Al-
Bani dalarn ShahihAl- Jami'ush-Shaghir dengan angka
l?20, dan beliau (Al-Bani) berkata: Isnadnya Sehih
tanpa keraguan.
Inilah Alhadis yang seutuhnya kami tuiiskan: Se'
sungguhnya Allah Ta'ala memerintah Yahya dengan
lima aj aran, agar dia me ngamalkannya dan memerint'nh
JanaahAdatahK*uatandanPenuhKabakan 33
Bani Israil untuk mengamalkannya. Dan seakan-akan
dia itu memperlambat pelaksanakannya, maka Atlah
mewahyukan kepada 'Isa: "Baik engkau yang menyam-
paikannya. atau dia yang menyampaikannya!" Maka Isa
pun mendatangi Yahya lalu berkata kepadanya: "Se-
sungguhnya engkau diperintah dengan lima qiaran agar
engkau amalkan dan engkau perintahkan kepada Bani
Israil agar mereka mengamalkannya. Maka baik eng-
kau menyampaikannya atau saya yang menyampaikan-
nya". Yahya berkata kepada beliau: "Wahai Ruh Allah,
sesungguhnya saya takut kalau saya disiksa atau
ditenggelamkan dalam tanah..." Maka Yahya pun me-
ngumpulkan Bani Israil di Baitul Maqdis sehingga pe-
nuh masjid itu, lalu duduklah dia pada tempat yang
tinggi, lalu menyanjung dan memuji Allah, kemudian
berkata: "Sesungguhnya Allah telah memerintahku de-
ngan lima ajaran agar saya amalkan dan agar saya me-
merintah kalian untuk mengamalkannya:
Yang pertama, hendaklah kalian menghambakan diri
kepada Allah dan janganlah mempersekutukan sesuatu
pun dengan-Nya. Karena sesungguhnya perumpamaan
orang yang mempersekutukan Allah itu seperti seorang
lakiJaki yang membeli seorang budak dengan hartanya
yang mulus berupa emas atau perak, kemudian menem-
patkannya di sebuah rumah, lalu berkata: Bekerjalah
dan lap orkan hasilnya kepadaku ! M aka mulailah budak
itu bekerja dan melaporkan hasilnya kepada bukan maji-
kannya. Siapakah di antara kalian yang senang
budaknya berbuat seperti itu? Dan sesungguhnya Allah
telah menciptakan kalian dan memberi kalisn rizki,
maka mengabdilah kepada-Nya dan janganlah mem-
persekutukan sesuatr.l pun dengan-Nya!
36 KdffinDqn(dddmnffi,
(barakah) dengannya, dan agarmenjadi seberkas cahaya
di atas segala cahaya. Dan saya waeiatkan kepada sau-
dara-saudaraku agar kernbali kepada manhaj (sistem)
ini, sieten yang dicontohkan dalam hadis ini dari satu
waktu ke lain waktu, dan seaknn-skqn eaya telah me-
nemputr suatu jalan dari hadis ini menuju kekhalifahan
Islam dan Daulatul-Qudan. Maka eaya mulai dengan
Tauhid, lalu berhimpun di bawah kepemimpinan (ima-
rah) yang berhak untuk didengar dan ditaati, kemudian
pemimpin hiirah untuk mencari anugerah dan ridha
All,ah, untuk memenanglcan agama Allah. Dan dia ber-
perang berdaearkan atas kAbenaran ini Udak rnemba-
hayalcannya orang yang menyalahinya dan tidak pula
o_raqg yang menghinanya sehingga datang pertolongair
dan kemenangan dariAllah, dan dikokohkan-Nya poJisi-
nya di bumi, dan demikian itu tidnklah berat bagi Allah.
o-t' '
:- 2 1 7"'i' atl
r-, rdl I *qo*?;Lz;lr3r vi
../Ut,
"Ketahuilah sesungguhnyo jamaah itu pnuh kebaik-
on don poha.la, dan h,htw perpwhan itu penyesalan
don sik&." (Petikan dari hadis sahih)
88 Kffinilonftffiu,lomld,
HAKE I{AT DAIV PENTTINGNYA
IMAM
40 l/diwhnflin(ffinn/rrmd r
Alhadits, bahwa'6,r1'5in 14alik. berkata: Iblah bersabda
Rasulullah S hallallohu Noihi wo Sollam :
llak*oldonPudingtyolmom 4L
menghukumi tentangmereka dengan hulnrm yang diwa-
jibkan dan diridai oleh Rabb kita.
Hadis Sahih dari Ash-Shadiq Al-Mashduq Rasulullah
ShallollahuMoihi wa Sal,/onz bersabda :
.vvl
"IldnHoh saorang laki-laki memimpin urusan sepu-
luh orang ata.u lebih dnri itu melainkan akan mcng-
hadap Nlah dnngon terbelenggu tangonnyo ke
I ehemyo, dilep oskon oleh keboikonnya atau dibinaso-
h.an oleh dosanyo" yang pertamn elanyo, yang perte-
ngohan penyesalannya dan yang poling akhir ke-
hinaan podo hari Kiyam.ot!". (Lihat Shahih A1-
Jami'us-Shaghir: 57 18).
Dan Nabi Shollollahu Aleihi wa Sallam memperi-
ngatkan para Sahabat beliau dari jabatan Imarah:
i:ri'tjsZ e6 at
ic..ir 'J?ar\t
i4')''-4'jjr ;4t ygt i'; :,;i
.d-uutr
"Sesungguhnya kalian akan sangat menginginkan
jobann fntaroh, dan sesungguhnyo jabatan. itu ahan
menjadi pnyesalan dan keluh-kesah pada hari Ki-
yomat, maka beruntunglah yang menyusui dan seng-
saralah orang yang menghentikan susuanf menya-
pift .'(Dikeluarkan oleh Al-Buhhary dalam Sahihnya,
lihat Shahih AlJami'us-shaghir: 23A4)
Bahkan, ajaran Islam berjalan lebih jauh dari itu. Is-
lam rnengharamkan seorang lfialifah mernberikan
kedudukan yang tingi kepada seseolang yang sangat
pgnginginkan kedudukan dan jabatan. Mereka jangan-
lah diberi tugas Imarah atau penanggungiawab. Apalagi
kalau dia nemintanya eendiri atau eangat mengingin-
kannya, maka Nabi SlulJollahu Naihi wa Sallambe*
Hokekdl don Pentingnyo lmorn 4g
sumpah unhrk memperkuat akan hal itu sebagaimana
sabdanya:
G( *t{c r';{,6:in
?
j^ ,')i u" -r:i'; rl
r' ,Id'g
'f -'er''
"DemiAlloh! Sunggwh sa,ya tidak akan mengangh,ot
walilpentimpin atas pekerjaan ini seseorang
sebogai
yang mem.intanya, don ti.dah jtqa seseorang yang sa-
ngat menginginkannyal" (Hadis ini dikeluarkan oleh
Muslim dan lain-lainnya, Iihat Shahih Al- Jamfush-
Shaghir,229l)
Maka hati-hatilah wahai saudara yarg Mgslim, dari
penyakit ambisi kepada kedudukan tdggiz) dan pe'
nyakit ingin berkuasa, karena hal itu mengharamkan
anda untuk mendapat bagian di Akhirat:
44 Xdaulanfianftffimnlorwdt
"Nqeri Akhirat itu, Kami jad.ikon untuk orong'orong
yang tidak ingin menyombangh'an diri dan berbuat
herusokon di (muka) burni. Don kesud.ohan (yong
boik) iru adnlah bagi orong-orong Wng beftnkuta".
(Q. S. Af-Qashash ayat: 83).
Dan jadilah eeorang hamba yang bertakwa, tersem-
bunyi dan terselubung di tengah-tengah manueia, dan ti'
dak ditunjuk denganjari- jemari:
.'r4t a, -ri,t'",al"'artay
"fr,
"sesungguhnyo Nlah mencintoi hnmbo yong ber'
takwo, koya logt' tersembunyi." (Hadis Sahih dike-
luarkanolehMuglim).
Danjuga:
t o*
t5! ,y trt ;+<ti ;vgci', a;<Ji r;'a t L1I
.ri&;riilr)r?fr jr**
"sesungguhnyo Allah mzncintai orang'or(tng ya'ng
bertakwa, kayalagi. tersembunyi, yong halau mcreko
hadir orang-orang tidnk m'engenal, dnn kalau mnreka
tid.ak ada, orong-orang pun tid'ok rn'ev&ffi, kehilang-
oz. " (Lihat At-Targhib wa At-Tarhib).
Dan angkatlah pandangan anda bersama saye agar
anda melihat contoh ini dari kaum Shalihin sebagai di'
gambarkan oleh Hadis Qudsy yang indah ketika me-
ngatakan:
'6f
-Ls*./Llr i :'{ ,j*ii)i6'i'fJk
Hokekqt don Penlingnyo lmam
p6'* F'}' lAt';4) b't - u6ri;(
-tQG'rGt /, ervt, * ri+ p(
';:^ 6ts t3rt?', ggtrirtt'r!.,t u6,
,JGiJx,A ir(;'i';'"J Ui &
/ t2/
.:^irj
'Ju
tft; le'",U'd"L
"Allah Tabaraka wa Thhla berfi.rmnn: " Manusia yang
paling diirikan di sisi-Ku --Mantrcia yang pal.ing Aku .
46 KdwlonDonla@imnJmndt
i.,l *;g us :'rri k iut, ( ri W it i
tu';r,i*gJ" &,.:;
":^rii*(r'-:9,
.;Y-*'li ;* 3f6 Ju:;lii 9ir'itri
"';"'T' ' ;*li,
" Kami. nrcmohon ampunan-Mu, ya NIah! lb.njuhkan-
lah kepada hami bahwo kebenaran itu nmpak benar
dan berilah kepoda kami hemampua,n untuk
mengikutinya, dan tunj uhkanl ah kepada ka rni bohuto
yang batil. /palsu itu tampak bo.til d.an ber"iluh kepada
h.a mi. kema mp uan unt uk mer{ a uh inya. Dan j a uh han-
lah d.ari komi kebwrukan akhl{tk dan amal-per-
buatan... Am.in!" Semoga Allah mengabulkan per-
mohonankita!
Kalau hal di atas itu sudah eedemikianjelas, nnaka ti-
daklah mengapa kita berbicara tentang Imanr, hak-
haknya dan kewajiban-kewajibannya".
Berdasarkan pandangan yang jelas ini, setiap
pemimpin akan selalu berhati-hati, Karena pemimpin
adalah orangyanghanrs dikasihani, sebab tierLugas un-
tuk mengemban amanat. Untuk itu, Rasulullah sebagai
pemimpin mempunyai ajaran dan nasihat: "Henclaklah
bertakwa kepada Allah 'AzzaWaJallo, dan bersunguh-
sungguh, berjaga-jaga tanpa tidur untuk kepentingan
kaum Muslirnin, dan hendaklah rnengetahui bahwa di-
rinya ditempatkan di depan Rabbnya untuk dimintai
pertanggunganjawab tentang mereka, dan janganlah
lupa bahwa dirinya merupakan tembokuntuk menjaga
kaum Muslimin, dan karantina untuk memelihara diri
Hokekat &rn Penlingnyo lmom 47
mereka dari hal-hal yang hukumnya meragukan (Syub-
hat). .Imam. adalah baju-besi yang kuat, benteng
yang kokoh, dan pelayan yang terpercaya, bukan yang
lainJain." Oleh sebab itu umat hendaklah mende'
ngarkan perintah Imamul'Ummah. Karena sewaktu be'
liau melantik seorang pemimpin telah membisikkan
peringatan kepadanya, dan mengalungkan tugasny_a
dengan menjelaskan hakekat tugasnya, lalu Rasulullah
bersabda:
6
lo of.
-['ir a-Le Ly t*r;( b,
" sesungguhnya Imnm itu hanyalah sebuah be9'teng'
y oitu penjaga diadakon perang dori belakartgnya dan
diadafuin penjogaan dengannya, kolou dia m'ernerin-
tahkan bertakuta kepadn Alloh dan bertindak adil.,
maka s*ugguhnya boginya itu pahala, dan kalau me'
merintahkon selainnya' maka msungguhnya atasnya
si,tsal" (Dikeluarkan oteh Al-Bukhary dan Muslim,li'
hat Shahih AlJami'us-Shaghir: 322).
Dan beliau bersabda juga :
48 KdwtqnlhnKfiqfimn/lllnod,
"Tf.dnklah seorang pernimpin memimpin urunn
h.aum Muslimin kemudinn tida,k bersungguh-sung-
guh dan menasi.hati mereh.a, melainkan ti.dak m.uuk
Surga bersama mereka!" (Lihat Shahih Al-Iami'trs.
Shaghir:5697).
Dan beliau pun memperingatkan lalu bersabda:
'fu\;'*)t'e
u f >' v
t# 6t .;( a j; V'4)(
i'rG'-yr',;,,i e "$ f( . j;V; ,#
-9>
$? lbtuaonDonftedbjfrmnJonrr/r
yaitu: Tbgakkanlah agama dan janganlah kartzu ber-
pem.h belah tentangzya. " (Q.S. Asy-Syura: 13)
Dan kami ulangr serta kami katakan: Pemim'
pin/Imamwajib mempunyai wawasan yang luas dalam
urusannya, mempunyai kemauan kuat pada petunjuk,
menjaga kehormatannya agar dihormati dan tidakjatuh
wibawanya karena main-main sehingga tidak dileceh-
kan. fidak menampaldran keragu-reguan dalam mem-
buat keputusan sehingga diremehkan, dan hendaklah
adil ddam menetapkan hukuman. Tidak memutuskan
hukum di kala marah, tidak menghukum musuh se-
belum mendegarkan keterangan dari yang lain. Dan
hendakJah mendekatkan orang-orang yang berakal se-
hat dan cerdas, serta berhati-hati terhadap orani'orang
Munafiq, pengacau dan penghambat. Waspada terhadap
gerakan-gerakan dan campur tangan mereka, dan hen-
daklah menjadi teladan utama yang dapat dicontoh, baik
dalam umsan kecil maupun besar. Dan kalau tidak men-
dapatkan kelayakan dan kemampuan dalam dirinya un-
tulc melaksanakan amanat dan rnemudahiran segala
urusan yang terkandung dalam kerangka Syadi, maka
janganlah menceburkan diri dalam sumber-sumtier ben-
cana atas kelanggengan dan kelestarian dirinya"Bab
kan hendaklah membebaskan diri secepatnya dan
melepaskan tanggung-jawabnya untuk melapangkan
peluang bagi yang lebih mampu, kalau dia enggan rnaka
demikian itu mempakan alamat buruk dan r:nengej*rba-
haya, maka saat itu hendaklah menunggu kedatangan
fitnah dan krisis yang akan menimpakan siksa pedih
atas dirinya, atau menanti saat kehaneuran, dan kehan-
curan adalah paling mencelakakan dan paling pahit:
'jL1i,'#'a( ';(';'o';49- uy, ,tX*
Hskekot &n Pentingnya lmarn 55
(1r :;lt) dj"ov;W-
" Maka hendnklah orang-ora.ng yang menyalahi perin-
toh-Nya takut akan d,itimpa abaan atau ditimp
azab yang pedih. " (Surah An-Nur ayat: 68).
,'o.
L:.-r
-/J
) oao,.u
e-^.r"Jl r ,1c:"5
((- i-u vtt t:i
it i*.tr1'1ni *;
(*;6'o(1r U ,:;
#t *J'FL'Jrtlr :":r:r
C+,zt;,:xtV;
Kitacela zamankita sedangkan cela itupada kita,
dan tidaklah zamankitabercacat selain igta.
SF tdmtunlh,t(dddimnlffi,ad,
Kita ejek zaman ini tanpa dosa,
sekiranya zaman itu bisa bicara kepada kita
tentu mengejekkita.
Tidaklah serigala itu makan dagingserigaia
yanglain,
sedangkan sebagian kita nnakan sebagian
yang lain terang-terangan.
Apakah langkah pertama pada jalan lurus yangoleh
orang Islam dipandang adil dan rnenengahi antara ber-
bagai kelompok yang melanda medan aktifitas Ielami
ini? Yang adil di antara mereka itu, hendaklah manusia
ini dari Atrli Sunnah wa! Jarna'ah untuk menghirnpun
para pengikut dan selumh kelompok: .:
60 Xetwfrnfun(&*limn.tolrndr
Bukankah semuanya urengetahui bahwa Syari'ah itu
seluruhnya berkisar pada firman Allah Tb'ala:
"Maka bertakwalah kepada Allah se$e.scr kemam.-
puankalian?"
Lalu apakah kemampue"n kita daiam menghadapi
problem Islamini?
Dahulu kaum Salafkita yang saleh telah mernastikan
akan datang suatu zaman atau kondisi seperti atau men-
dekati kerusakan dunia hr:ri ini. Dan telah mernbi-
carakan hal itu dengan ungkapan-ungkapan yang anda
dapati terkandung di dalam Kitab-kitab, yaitupastitirn-
bul dan bermunculan segala yang menyibukkan kaum
Muslimin yang hari ini rnendominasi medan pertsrung-
an-pertarungan tentang lragian-bagian kecil da-r:i Fiqih,
yang membunuh kemampuan dan kekuatnn kaum
Muslimin ketikakaunn Salafkita yangsalih telah menu-
naikan tugas dan janjinya, dan kaum Muslinnin masih
tenrs berbeda pendapat dalam rnasalah-rnasalah itu,
dan dalam hal itu tideklah r*engapa?
Saya ulangi lagi dan saya l<atakan: Dahulu mereka
telah menetapkan, trahwa pemecahan masalah itu di
tangan para'lllama yang rnukhlis dan para juru Da'wah
yang berjihad dengan halta dan liclah, dengan jiwa dan
anggota badan, yang mereka itu mernenganghak Ahiul-
Hilli wal-'Agdi (Majelis yang memecahkan dan menen-
tukan masalah). Di kalangan rnerekalah penyelesaian
masalah dan kepaela merekalah diserahkan tanggung-
jawab penyatuan kata dan birabingan Umat. Berkata
Imanoul-Flaramain A-Juwainy:
63 {drrrln&ra(@imntrrlmdr
Dan di sini terjadilah pertanyaan dan sebagian pem'
bantah,lalu mengatakan: Bagaimana kita harus mem-
punyai Ahlul-Hilli wal- 'Aqdi?
Barl-barr ini dikemukan fikiran-fikiran awal sekitar
jawabannya; "sesungguhnya Ahlul-Hilli walJAqdi itu
adalah para pemegang yang berwenang atas ulusan
umat, yaitu para lllama dan orang-orang terkemuka
yang menjadi pelindung Umat dalam segala kepenting'
an umum mereka, dan mereka itu adalah yang me'
ngatur segala urusan dan diikui oleh seluruh manusia.
Keputusan mereka mencerminkan kepuasan Umat atau
pafing tidak sebagian besar lJmat, dan mereka itu
aaaUn teUfr ditentukan oleh aktifitas da'wah {an segala
rintangan yang menghadangnya bempa ujian'ujian dan
guncangan-guncangan, tetapi yang baru dan alrtual
aaaUn:-t'fit" hanrs menghimpun para lllama agar dari
pertemuan beliau-beliau itu suara Umat dapat diper-
satukan. Karena beliau-beliau itu akan mencerminkan
keputusan yang tegak yang harus dipergrrnnkn n sebagai
media komunikasi dan argumentasi, kalau kita merg'
hendaki untuk menyatukan suara Umat. "
Dan mengapa begitu penting kita mengumpulkan
para pemimpin kegiatan Islam dan para Ulama pada
iatu mejamakan dengan segala perbedaan sistenn dan
metode mereks? Marilah kita hadirkan penulis Muslim
untuk menjawabnya, lalu berkata: Karena masing-ma-
sing dari mereka itu pada galibnya sangat diikuti dan di-
taati, kepereayaan para pengikutnya dan kepatuhan
mereka kepadanya adalah nyata dan rnantap tidak
mungkin disgrqikennya. Jalarr diharapkan dalam geng"
gaman mereka, dan jaminan kepatuhan mereke hanya-
lah dnri orang yang diikuti dan dita'sti. ilfeskipun
eebagian dari Ahlul-Hilli wal-Aqdi itu suka melampaui
ie( 6 ,r3*ts.'s'j,
IGlau pedangku hari ini tak mampu menebas,
atau aku hampa tangan dari para pendukung,
mnka telah kr.rcurahkan segala yang dfuniliki
tanganku,
dan kuserahkan kepada Yang Matra Perkasa
jerih-payahku!
s4 ndffinlonK&iimnluwdr
KODE ETHII(JAMAAH
DAIY PEhITIN GNYA MEMPERIIATIIGN
DAI{ I(ETAATAN
66 #dwtankn(fiSimnlmodt
wasiat-wasiat pilihan dari Nabi Slwllallahu Aleihi
Wasllam:
,t
t ri;*'t t ,Fr: t; rirf* v"t r;"|ij
:ii, frs rf G G,H i, r 38 ti'k't r;1*
;f i+".:J,
,t; J:X.tr'^::y::t
;;Ar
dciu;irf ;-ir'e pr'jr ,t:tg
.i&'-ei
"Bersepohatloh don jongan berselisih, sating
"iangan
jangon *ling mtnd.erryhi, jongon
membencL nling
m.em.ato-matoi, dan jadililh uahn{, hornba-lwmba
Nloh *fugai saudnrc sebagoimnrw telah diperintah^
hnn Nlah kepada halian, Dan orong Islom itu
nudnra orang ldom yong la,in" tidok boleh me.-
ngoniayan3n, tidak blch mznghinonya don tidak
boleh menyerahhonnyo kepadn musuh. Setiap orong
Islann itu terhadap orang Islann lainnya adaloh
lnram d.arohnya, hartonyo, dan hehormotannyo".
Maka janganlah melanggar haknya, baik kecil atau
besar kesrrali setelah mendapat izinnya. Waspadalah
dari perbuatan menggunjing, mengadu-domba dan pe-
kerti rendah, tabah dan bersabarlah. IGlau di sana ada
gesuatu yang tidak anda sukaijadilah orang yang ber.
takwa yang sanggup menahan marah dan suka me-
maafkan keedahan orang lain, karena Allah itu
mensintai orang-orang yang berbuat baik. Ketahuilah
Ko&EthkJanwh 6,1
bahwa orang yang bergaul dengan-orang banyak dan
bersabar ataa gangguan mereka itu lebih baik daripada
y""g tilik 6-rcampur dan bergaul dengan qrereka
"ir"g
a"r, iii"t tabar atas gtttggu.tt mereka' Mendekatlah
kepada orang-orang salih dan raihlah kecintaan orang'
orangberimin, tentu anda berada dalam singgasqll
Alilf; p.at U# Pembalasan nanti' Dan wujudkanlah
segala sarana yang mendatangkan kecintaan dan kasih'
di antara orang-orang beriman sehingga ba'
""it*
;d"fr persattabatan mEreka dan anda ulurkan timba
inda, dan mendekatlah kepada I\rhan-dengan sarana
ifU.Jrit-f."-*yarakatan ini, mdca anda dilimpatrkan
Ulamatan kepentingan orang lain' saling
".-U."i.".
il;;gikJaan bergandeng tangan, karena kalau anda
;;;;;d kepada jama atr vans lanvak ini tentu anda
lihat sebagai satu farisan dan sebuah bangunan-yang
iuat satr[ memperkokoh satu sama lain Dan kalau
metf,at ke sana tentu anda lihat sebagai satu
trb"h t"ttg kalau sebagian anggauta hrbuh itu eakit
"nd"
merasa sakitlatr eelurrrhnYa:
68 Kffialoald*frnnh,rr/r
dan mend.erita panas." (Hadis Sahih dikeluarkan oleh
Al-Bu}fiary dan lain- lainnya).
Iryhh p-engajaran-pengajaran serta kode ethik yang
menghanrskan kita dalam suahr , ,Jomneh, m"ki
hal itu wajib kita pelihara dan kita hormati demi terlak
sartanya Jama'ah. dan terrvujudnya sasaran per-
juangan. I(alau
-jama'ah itu berupa perhimpunan
perjalanan atau dalam pelatihan dan pengajaran, wa-
jiblah ada disiplin yang ketat pada selunrh pengqiaran
dan tata-tertib yqng telah disepakati dari pifrak m4elie
Pimpinan dari kalangan mereka, seperti: Aturan wafutu-
wdctu tertentu unhrkmakan,
lidur, garis perjalanan dan
lain-lainnya yang menunhrt sikqp positifiehingga t€pat
wakhrnya.
IGlau tida\lalu apa arti perintah Nabi Shettallahu
'Naihi Wonllam untuk mengangkat seorang Amir/
Pemimpin dalam perjalanan rniealnya, dan untuk ber-
jana'ah dalam segala keadaan pada umumnya? Karena
ihr hanrsleh ada ketakwaan dnlam hati setiap Muslim
yang akan membawa dan mendorong dirinya unhrk
grampu melaksanakan keta'atan dan disiplin ber-
dasarkan pilihan bebasnyatanpa ada paksaan. Xatauli-
wanya enggan bersikap demikian atau berat unhrk
berdisiplin sehingga pada suatu hari melakukan peleng-
garan, hendaklah rela menerirna hukuman yang tel,ah
ditetapkan untuk itu dengan hrlus hatiseUag;ri perbaik-
an atas dirinya agar terarah kepada ketaatan.-Karena
nafsu itu memang selalu mendorong kepada pe*uatan
buru\ kecuali bagi orang yang dirahmati oleh Allah
I\rhan Semesta Alam. pan wajiblah orang Islem yang
berakal sehat untuk tidak membiarkan hawa nafsunyl
sehingga akan tensesat dan melampaui batas, kareira
akibat buruklah sebagai akhir kesudahannya.
l(odeEthlk.lc/moof1- 69
Kandungan Hadis tersebut di atas adalah berkaitan
dengan Jama'ah secara umum dan para-prib-adi yang
terhimpun di dalamnya serta penjagaan hak'hah ang-
gota yang satu dengan yang lain. Hanya saja pimpinan
langm"mimpin pergerdcan !a1 mengatur perjalanan-
nya-adalah mempunyai kedudukan tersendiri. Halc'
haknya harus dii"ga dan diberikan kepadanya -secara
pen rit dan mengarahkan perhatian kepadanya dengan
bti.t", kalena dia adalah menrpakan komandan
pergendali pgrgerakan. Dia adalah benteng dan-pagll
p"tit drrttg, dan dari balikperlindungannya dilakukanji'
Lad, dia-mempunyai hak lebih besar daripada Imam
dalam Shalat. Bahkan tugas Imam ihr menrpd<an
cabang dari unrsan-urusan dan pengaturannf-a. S\3lat
Jama'ih itu tidak ehah kalau makmurn meninggalkan
ketaatan mengikuti Imamnya, maka sesungguhnya
Jama'ah kauurMuelimin tidaklah akan berunhmg' ti'
dak akan menang kalau Para Personal yang ada di
dalamnya menyalahi para pemimpin mereka.
Ingatlah, hendaknya kita mengeti balmq s?stmg.'
guhnya keberadaan/eksistensi kaum Muslimin itu ti-
a*dl berarti dan tidak berfungsi tanpa Berjama'ah
yangteraturrapi. Jama'ah tiada arti tanpa Imam
aantiaat danatd$andang; imam bilatidakdiper'
hatikan dan dita'ati.
?0 Kffiol.ilnftd{l/rnol'hnodt
Karena itu maka sesungguhnya Syara' yang biiak-
sana itu telah membawakan Sistem yang lunrs dan pe-
nguat yang agung dalam masalah tersebut, dan Allah
Tabaraka wa Ta'ala berfrrman dalam wah3'u yang tegas:
2)
K*"n" itu maka sesun6guhnya lmamul-Hararnain Al-Juwainy mer
jelaskan kepentingan mengikuti pedntah lmam walaupun berbeda de'
ngan adab p*a pribadi (yang dipimpinnye), maka beliau berkata:
'Bdtkart'w6ib mengikuti lmam secara tegas dalam nxenurut panda,E
annya dui masaldrm asatdt litihd iyah. Maka dia menganr Fpran$:
an berdasarkst Wrinta/l ydtE ditegaskanrilya yaitu lilangdt nrenyalalti
lman dalanr urusan yang d*rukannya walauptn asalnya masaldt itu
hwal* masaleh dh an (Wndapat yang kuat)... d *t kala,r tid d< ditetap
Koda EthikJornooh 7t
Beliau bersabda pula dengan lafal lain:
72 Kffim0alt(ffifrm/rnwh
Bukhary dan lain-lainnya dari Hudzaifah bin Al'
Yaman).
Perhatikanlah Ethika Qut'ani yang bernil,ai lutrur
itu, yang mengatur gerak pribadi dalam lingkungan
jama'ah, dan menjadikan disiplin denganethika ini seba'
gai indikasi kebenaran Iman dan mujahadatr dalam ber'
agama Islam, maka berfirm an lilah'Azzn wa Jallo:
Kode EtMkJunodt 73
h,omu kehendaki di antara mereka, dan rnolwnhanlah
annpanan untuk merehn kepad.o Nlah. Sesungguhnyo
Nlah Maha Pengampqn lagi Maho Penyayong."
)
(Surah An-Nur ayat: 62)u
Kemudian perhatikan petunjuk Al-Qu/an yang in-
dah ini, yang dimulai derqgan menyingkap pekerti kaum
Munafik yang tidak jujur dengan menyatakan ketaatan
namun menyembunyikan kemangkirannya, setelah itu
nenyingkapkan segi bahaya yang lain ketika terjadi pe-
ristiwa-peristiwa menyedihhan dan merajalela peri-
lakunya tanpa menghiraukan dieiplin untuk menyebar
luaekannya dalam setiap kesempatan sehingga menim-
b,trlkan kekacauan barisan dan keguncarryan jiwa. Yang
demikian itu adalah salah satu jenis pengacauan yang'
dilakukan oleh suatu kelompok yang tidak cinta kepada
Allah dan Rasul-Nya, tetapi cinta untuk menebarkan
kekejian dan kekacauan dalam kalangan kaum
Mu'minin.
Al-Qut'an mengembalikan segala urusan keprida ah-
linya dan menjaga hak-hak para pengenddi unrsan agar
mengembalikan pengannbilan keputr.san kepada me-
reka ketika menghadapi bahaya dan musibah, karena
gelain itu adalah merupakan salah satu darijalan-jalan
Syetan untuk menyusahkan orang-orang yang beriman
dan memperdayakan mereka.
Td iletwlonDon(disgfrrwnhnooh
Semua pengertian ini dan yang palirry baik akan anda
dapatkan dalam nash -- ketentuan Al-Qu/an - yang
sekiranya berasal dari sel,ain Allah, niscaya di dalamnya
anda temuksn ksntmdikei (perintah yang saling berten'
tangan) yangbanyalc
Dan setelah pengarahan-pengarahannya untuk
menstabilkan keamanan dalam pengaturan barisan,
saat itulah diperintahkanlah untuk berjihad dan mem'
bangkitkan semangatberjihad, kiranya Dia akan lnerre-
dam serangan kaum lGfirin. Maka renungkanlah
FirmanAllahTa'ala:
76 Xctwtorl.Don(dbglimntonndr
hekuatan dan omnt keras siksaon(Nya)." (Q'S At'
Nisa':81-84)
Betapa agungnya manhaj/metode Al-Qufa9 itu'
alangkah luas dan lengkapnya dalam mendidik Urnat,
Uait< priUaai-pribadi mauPun Jama'ah-jama'ah. Itulah
metode T\rtran seluruh Alam dan celupan warna dari
Allah, siapakah yang lebih bagus celupan warnanya dari
pada Allah bagi kaum yang meyakini? Aduhai kiranya
kaum ini mau mengerti!.
IGmudian marilah s€gera merujuk kembali kepada
hadis yang agung yang diriwayatkan oleh Al-Harits Al'
Asy'""y. Ingatlah bahwa Hadis itu adalah kebenaran
ntintrij kaum Muslimin pada zaman ini. fiddclah saya
bosan mengulanginya dan tidak mengeluh untuk me-
ngulanginya, bahkan kita baws serta sepanjan-g jalan:
"... d"r, Gasul) memerintah kalian dengan lima pe'
"k,
rintah, yang Allah telah memerintahku dengannya... :
1. Berjama'ah
2. Mendengarkan (perintah)
3. Mentaati
4. Berhijrah
5. Berjihad padajalan Allah
Dan saya sunggutr telah mengutamakan untulc
melampirkannya pada dalil-dalil, dan sayajadikan pedo'
man tertentu untuk umat kita- Di samping itu saya ser-
takan juga uraian secara rinci, karrena pentingnya dan
petunjuknya yang sangat besar, 1u6 lrita berlrenti ber'
iamr-lu*t di sana untuk menggariskan langkah'
langkah dan memperdalam artinya,leemudian &pa yang
kitaperoleh?
Kode EthikJomooh 77
MEMPERIIAIII{AI.I PE RII{TAII
IMANT ADAI"AHTIIRDU
?S gsmolrtu fiuhitnu,M,
Ini adalah salah satu yang dilihat seseorang sejak
pandangan pertama dari Alhadis tersebut adalah ber'
jamaah, yangkedua adalah lebih besar dan lebih mem'
pesona dariyangpertama -- bahwa Nhadis itu menuntut
"perhatian/mendengarkan" sebagai fardu tersendiri
yang diperintahkan bersama lima perintah yang lain, se-
belum perintah ketaatan. Lalu bagairnana penjelasan'
nya?
Sungguh, ketaatan mengikuti pernirnpin itu tidak da'
pat dilaksanakan dengan baik selarna tidak mengkon-
sentrasikandirinya mendengarkan dengan baik, dan
selama tidak ada ketakwaan yang mendorong untuk
mendengarkan, memahan, i dan mempelajari perintah;
maka segala peringatan tidaklah berguna:
80 Kl'fli'mtutndi//m&/,mlt
dan mcngikuti hawo nafsu mereho^" (Q.S. Muham-
madayat:16)
Dan Dia telah memuji suatu kaum ketika mereke
mendengarkan dengan baik-baik lalu mereka menyan-
but dan mengikuti seruan itu, makatermasuklahBrerre-
ka itu orang-orang yang mendapat petunjuh:
(\ A* \ Y' :J/rl)
82 XffionDo.Kdili,hunlo,lrrd,
prasangka baik atas kemampuan, dan sejauh mana pe-
ngalamannya. Maka akan anda jumpai dia melepaskan
usul unhrk mengada-ada, memutuskan diri, mengeritik
dan menentanglmamnyalPemimpinnya, serta msm-
bandinghan dirinya dengannya, merasa bahwa dirinya
lebih pandai daripadanya.
Sungguh mengherankan, mengapa dia tidak me-
mastikan penentangnya, dan mengajak Imam untuk
mengikutinya setta membenci untuk berdi,siplin kepada
Jama'ah. Sedangkan suatu kebenaran yang prinsip
adalah prasangka baik atas kelayakanlmamdan keper-
cayaan atas kemauannye. Seharusnya ia memastikan
diri bahwa dia lebih berpengalaman dan lebih pandai,
dan bahwa penduduk Maldcah itu lebih mengerti ten-
tang lorong-lonongnya.
Marilah kita misdkan bahwa kita ini eedang diha-
dapan Eeorang dokter epesialis, dan anda merghadap
kepadanya menyampaikan hal-hal yang berkaitan de-
ngan spesialisasinya. Maka apakah tcrselip dalain jiwa
anda unhrk mengada-ada kepadanya bahwa anda lebih
pandai daripadanya, atau menyampaikan kritik ke-
padanya bahwa anda lebih berpengalaman dari-
padanya? Ini bukanlah tipe orang berakal sehat yang
menyadari kadar dirinya. Maka bandinekanlah hal itu
dengan kehidupan manueia yangsegala unrean berjalan
di sana, demikian juga kehidupan Islam dan tata-ker-
janya, yang pasti batrwalmamihr tidaklah didr.ldukk-an
untuk memimpinJama'ah tanpa tujuan tertentu, tetapi
eudah dengan pilihan dan bahwa segala unreannya ber-
jalan setelah diselenggarakan musyawarah dan tata-
tertibsebelumnya.
I(alau orang Islam menyadari hal itu sebelum me-
lepaskan lidahnya berbicara, dan kalau bergaul atas
84 Xdtrfilt/'-nanKadi$hmlul.trflt
tang, hanyalah kembali kepada ketiadaan perhatian
atas kebijaksanaan dalam memilih waktu yang cocok
dan cara yang sesuai untuk memberikan nasihat, peri-
ngatan, berdiskusi dan pengqiaran. Sehingga mengira
dirinya telah bertindak sebagai pemberi peiunjuk, pe-
nyenr, penghimbau kebqikan. Sementara itu kalau kehi-
langan kebijaksanaan dan pertimbangan yang turun
bersama Al Qut'an dan bidang dakwah, tidaklah akan
mewujudkan sesuatu pun yang diharapkan buahnya.
/'L:)i
- C, .)
t&''.*?'ir'd'*t#, t:rt A \,;
"&ULilt 4;;r'r-#"t;ti
V'* .;7 riyi ;<i a i)fi #t &,,
6 /a ?.
(\ oq
"Mahn disebabkan rahmnt dari Nlah-Iah komu ber-
laku lzmah lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu
bersikop keros lagi berhati kasar, tentulah nrcreka
m,enjauhkon diri dari sekelilingrnu. Koren,a itu nmaf-
hanlah mereka, mohonkanlah antpunan bogi nrcreka,
dan bermusyawarahlah dengan noereka dalam urus-
an itu. Kemudian opubita kontu telah nrcntbulatkan
tekod., moha bertowakkollah kepa.da Allah. Sesung-
guhnya Nlah m.enyu,h,ai orang-otang yang berawak-
hal kepada- /Vlm. " (Q,S. Ali Imran: lS9)
s!"olz3. otol
.--1c*"srlty ^J:,+l', vp: -L,.1 l_2e>l
(o o jt;lry :
3t
W*WyaK&etildatDbilfrt 91
Dan Allah Tabaraka wa Ta'ala berfirman:
'f"1''t
tttat *1
"tiv
"Seswtgguhnyo J
iihad ;**";
*:m'JXk
;inu"(Hadis '"^
Ae{ supaya sebagian dari kita janganla}r
- terbayang dalam benaknya, bahwa demikian
dan
terkejut
ltu
Tom-pe_rsempitatau mengganti perang pada jalan Allah,
dan bahwa hal ihr lebib-didahuluka; aan UHh aiu-
tamakan dari pada memerangi kaum luffaruntuk ne-
ngunggutkan semua ajaran A[ah. Saya katakan: lni
3d.al$_ rynrfakan pgngaburan dan k;ke[ruan, tetapi '
ini adalah ternrasuk firman Allah 'Azza wa Ja lln ,'
no )4', L(.i
.'o'fJ;<6 *( f;;st: t:-.,
(1r :6/.Jl;
"Peganglah teguh-tryh aW ya'ng Komi berihnn
ndaaanu aai ingitleh selalu apa-y9ryg-d'a di
dilo^oyo, agar hirnu berta'kwo" (Q.S' Al Baqarah:
63).
P$frl@ryiaKetaatarouDhfir 98
;;'i 1 f*)(, "-c('&'r*x:t;
.'o'
(1o :+l)
" Dan janganlnh seorang p un di antara hannu.m.erwleh
hebelakang dnn tenshnnlah perjalonon ke ternpot
yang diperintahkan kepa.domu." (Q.S. Al Hidr: 65).
Dan Allah'42 za uo Jolho menjelaskan sifat-sifat para
hamba-Nya yang dipilih-Nya untuk mengemban agama
ini dan memperkokoh posisinys di bumi serta rnenjadi
Iffralifah. .
94 Kdffinfion(fiiftndlcmmit
harunia NIah, d.i.berikan-Nya kepa.rla siapa yang
dikeh.endaki-Nya, dan Allah Maha Luns (pem.berinn-
Nya) lagi. M aha M engetah ui. " (Q. S. AI Maidah : 54)
S6 fr&'del*fhntrddirin&rmdr
-?';Xt Ls'r-;t u +rr l,' .F#vs
,l a o | ,t o .-
(rv:g4ty
"99ry barang-sinpa
Nlah, maka s*ungguhnya -mengagunghan syior-qi.:br
itu timbut d,ori hetaku,aon
hati." (q. S. Al Hqii: 32).
Maka berharaplah akan pahala dari sisi Allah,
-karena sesungguhnya anda adalah melaksanakan salah
satu dari perintah-perintah Allah,S ubhanahu wo Thala:
Perrlllg4yaKela?tand$nisintit 97
qiian atau bencana menimpanya berbnliklah wajah
mereka ke belakang dan membangkang. Tbtapi hendak-
lah sebagBimana anda taat pada waktu lapang, dan hen-
daklah tetap berdisiplin ketika dqlam kesempitan, dan
sebagaimana anda bekerja pada waktu penuh kemudah-
sn trendaLlnh juga bersungguh-sungguh waktu dalarn
keeulitan:
IraffinlhnXd{dimn&rr'rdr
BEBERAPAKERUGIAN
DANBAHAYAI\TIA
PE RSE L IS IHAT{ PE IYDAPA:r
g{"t$ t*aafia,ledinphtril,lunmh
mudian umat itu berkekalan eksietensinya di bumi dan
di mimbar-mimbar diskusi hampa dan pertengkaran
mengenaskan. Hadis Sahih dari Rasulullah Shollollahu
Naihi wa Sallam menjelaskan: "Ttd'aklah suetu koum
tcrsesat setelah kedatangan petuniuk lang iad,i landnsan
hehid.upan rnereka, ke atnli kolau mereka teloh did'otangi
pertengh,aranl" (Dikeluarkan oleh Ibnu Abi 'Ashim
lahm As-sunnah dan disahihkan oleh Albany).
Berfrrma n Al lah Thb ar aka u a Th' aJ a :
/t t srt.6 )-o2ot'
t-*".;.1": t'.9P )C.tr-C:"-et1 .;:t l*; ,-,tt
'/
|
i;
/t -
*:uit6"ikil
-'at .a-zol o).
ltt eafjf\j
* €;rt;Lt&,Wr',1'",s
'A,,4. t)'k Q"$ :"tt y, ; tir*
5 ;1 i."S'&
"K; t;a;;'|{fr A "3i
$, *'u:|5, j|;V,'o' ji(t *, J,.
;:i ;!i,s ;'"Kii o;-il, "j,til ;
, t .
WerapaKuugindnBahayuyaPersdi$nPqf,eet 103
nya tnereka adalah kaum yang tiado mengerti." (e. S.
AlHasyr:14).
Perhatikanlah betapa Nabi Shailaltahu Ataihi wa
Sallam.mrrk4sebagaimana yang diriwayatkan oleh Al-
Imam Ahmad dan disahihkan oleh Asy-Syaikh Syakir -
ketika beliau keluarmenjumpai sebagian-para Sahabat
beliau ylr4i sedang berselisih pendafat tentang suatu
ayat, maka beliau keluar dengan m"""h membla wa_
lahnya seolah-olah biji buah delima, dan
""p"rtilahi bersabda:
beliau melempar kepada mereka
'&;i:tryrj;y\:x
';.. ianganlah kalian. berselLgih lalu berselisih
pal*
lmti kalian*. /" (Hadis sahih).
'Abdullah bin Mas'ud menunaikan Shalat dalam per-
jalanan di belakang LTtsman bin ,Affan ,"U""yrf
rak*at sedangkan beliau mengerti bahwa tuntunan Sirn-
*Je.t
EeberepaKerugiandn&ahaynyapenat$tnp&dqat
105
natr adalatr dua rakaat saja, karena perselisihan itu selu'
nrhnyaadalahbunrk...
Dan inilah pula sejumlah Sahabat Rasulullah SDol-
lallahu Noihi wa Sallom menunaikan Shalat dibe-
lakang'.{l-Haiiaj bin Yusuf Ats-Tbaqafy, sedang}an
kejahaten Al-Haiiaj ini cuhup diketahui. Begitu juga
inilah Al-Innanr Ibnu Taimiyah nremperkuat dalam Ki'
tab Majmu'ul Fatawa yang lebih daripada satu tempat,
kemudian nnengutip pandangan para Imam yang alim
seperti Ahrnad Ibnu Hambal, bahwa sangat disukaibagr
Imam agar meningalkan pendapatnya, baik yangSrrn'
nah maupun yang Mustahab kalau para makmum di be-
iakangnya tidak sependapat denganlya -rhenurut.
mazhib mereka demi untulc mempersatukan hati sam-
pai suatu waktu nanti ditentukan kesempatan untuk
ttt rU"tp"ndapat... I)
Di gini timbulah pertanyaan: Manaksh dari dua
ketompok ini yang tebih baik kedudukannya? IGadaan
kaumbahf (terdahulu) yang Salih dari umat ini yang
menpunyai lembaran sejarah yang putih bersih, dan
lf"S ldmin&inlffimnluredr
yang lnengambil petuqjuk deri petunjuk Allah, serta
berusaha keras mengamalkan agama-Nya sehigga Allah
dengan lantaran mereka mengunggulkan qjaran-Nya
dan menegakkan Syariat-Nya. Ini yang lebih haik
ataukah kelompok yang datang setelah eyetan meng-
goda dalam kalangan mereka, membangkitkan per-
rnusuhan dan kebencian, dan timbul golongan-goiongBn,
ajaran-aj aran mazhab yang naembelengu Uma0 di bunni
dan Penguasa mengasingkan diri dsri Al Quran, ae-
hingga akhirnya meninggaikan kekhalifahan, kemu.
liaan dan kepemimpinan. Kemudian Allah menyan-
dangkan kepada mereka busana ketalnrtan, kelaparan,
kehinaan dan penindasan k&rena olah dan per$uatan
mereka sendiri.
Dan berita terahir dari Umat ini adalah bahwa
segenggam kecil masalah-masalah furu'iah rnonjadi ae-
bab besar untuk berpecah belah di antara mereka dan
hampir membinasakan sisa-sisa kekuatan dan he-
satuannyn. Sr.lngguh anda r*kan melihat sfilah Eeorang
dari mereka itu menjauhkan diri dsri rnelalnrkan Shalai
di belakang saudaranya kanena dia berlainan nrazhah,
dan sebagian yang lain tidak mengar4ggup sah perka-
winan dengan mazhab lain karena a.da sedikit pertedaan
akidahnya dan me nyimpang.
Maka tiba-tiba dalam suatu kaum terjadi saling
mencela di atas mimbar-mirnbar dan ealah s€orang di an-
tara merreka melemparkan celaan*elaan dan kritikan-
kritikan kepada yang lain. Berges€rlah semangat dan
kekuatan kaurn Muslimin dari *nernerangi musuh
mereka dan menyadari bahaya yang rnengepung dan
mengancam kebenadann cnereka *ecara senentak. Maka
bencana di antarn rrlere*sa pr.an menghebat, dan anda li-
(t :.;-eJr) -;;7;,:.
" Sesungguhnya Nlah itu m.eny ukai ora,ng-ora,ng y ong
berperang di jolon-Nya dalam barisan yang terotur
se&on-oh.on mnreko sepertr. suatu bangurnn yong ter-
susun h*.att " (Ash Shaaf: 4)
Sungguh, di antara para Sahabat Rasul Sd.Iahu
Noihi uto Sallam pvn berdapat berbagai perbedaan pan-
dangan tentang sebagian maealah-masalah frqih. lbtapi
tidak mempenganrhi kasih sayang dan saling keteri-
108 kmor.lhn(edsfitmnlanwdr
katan mereka, dan hampir tidak pernah di sampaikan
suatu masalah furu'iyah melainkan terjadi perbedaan
antara para 'IJlama yang agung itu, tetapi tidaklah ber-
pengamh atas kasih sayang dan ikatan persaudaraan di
antarameteka...o'
Maka saya tidak trihu apa yang telah menimpa kaum
Muslimin pada zaman ini, dan apa yang meneka peroleh
sekiranya mereka sding mengikatkan diri dan saling
menolong dalam masalah norma-norrna akidah dan
masalah-masalah pokok yang mereka sepakati. fidak
pula saling mencela dalam masalah-masalah furu'iyah
yang mereka perselisihan yatgmemang memungkirrkan
bagi mereka untuk berbeda pandangan dalam hal itu.
Sungguh para Sahabat Rasulullah Shallall.ohu
Naihi wa Sallam pernah bepergian bersama, lalu se-'
bagian mereka berpuasa dan sebagian yang lain tidalc
frfer;rx,l(rlnrygr,dan&irtaYlnYaetrl;e@rlnPnnryrr 109
berpuasa, tetapiyangberpuasa tidakmencelayangtidak
berpuaea dan yang tidak berpuasapun tidak menoela
yang berpuasa. Inilah keadaan kaum Salaf, dan inilatr
yang harus dimiliki oleh kaum Khalaf kalau mereka
ingin-mengembalikan kemuliaan agama ini. Sekalipun
t€rjaS juga perbedaan, maka tidaklah seyogianya irita
membawa perselisihan yang buruk dan kefanatikan
yang busuk ke medan-medan jihad yang suci. I(arcna
grytal jihad adalah aungguh sangat agung dan penutr
berkah dan kebaikan. Di sana pula terhimpun Ueitagai
macam tujugn keagamaan dengan beraneka perbedaan
dan pertengkarannya, semuanya ditampung pada hala-
pan yang luas dan pada puncaknya yang tinggi, ee
hingga _mereka tegak sebagai satu barisaii-yang
menghadapi satu musuh yang hendak mencabut;kaF
akar mereka dan menginjak-injak kehormatan mereka,
tidak membedakan antara yang Sala$ dan yang Khalfy.'
Maka wahai orang-orang yang beriman, waspadalah
dan berangkatlah berperang dengan berpasukan atau
berangkatlah bersama-eama, dan saya hanyalah mem-
l.tiry"tk?n anda dengan sebagian nasihat, saya birsik-
kan kepada anda sebagai pengarahan. Semog; dengan
itu kita dapat mencabut berbagai rart'au dan lcendala
yang oleh musuh dibidiktran kepeda kita di jalan yang
akan kita lalui, saya larang anda dari tiga hal: menyam-
paikan berita burung, banyak bertanya dan riem-
bangkit-bangkitkan keadaan... dan telah tersebut dalam
Alhadis:
.i.r, d *u,
"Hati-lntilah terhad.op sika) tnurlatr-i dolo*
ogana, hanenn *suttgguhnya teJdt binom oro,rl1g,-
orantg *Mum h.alian lnnya harern berlebih-Lebilnn
dalon qoma!" (Hadis Sahih, lihat "Huiiahrn Nabiy"
oleh Albany)
Dan telah bereabda Beliau Shallallohurllnihi un Sal-
lamz
3) Dik"lu"rk.n
oleh Muslim dalan Shahihnya, berkata Abdul'Ma'aly lma
muFHaramain dalam kitabnya "Ghayyatsul'Umma fi lltiyats idhdhulmi":
Adalah kaum Salaf terdahulu r.a. itu melarang mencari masalalr
masalah yang terselubung/tidak jelas, memperdalamhalhal yang sulit"
menyelidi ki yang beratierat" berpayahpayah mengumpulkan masal alt'
masalah syubhat dan memberati diri untuk menjalvab pertanyaan-per-
tanyaan tentangsgsuatu yang belum tefadi, mereka memperhatikan
pengarahan perhatian untuk menyuruh berbuat baik dan bertal$a'
mencegah gangguan dan berbuattaat sesuai dengan kemampuan, dan
mereka r.a. itu tidddah menahan diri dad yang digeluti kaum Mutaakhil
kerena kelemahan, keterbatasan dan bodoh tentang tabi'at dan kepirts
taran manusia.. sama sekali ..., mereka adalah makhluk palingcerdas
otak mereka dan palingkuat argumentasi'mereka, tetapi mereka meya
tl'z lartnnhol,lefriphol,Jsnntt
Hati.hatilah wahai saudara.saudaraktr, dari
sikap
ro"-"t"ut an/memperberat diri dan sangat -"Try*q'
All"h
;tk;;mal yang tidak mendekatkan diri kepldl
;Atr;; J"tiJ, j.irtil"rt omong kosong dan hal'h"l yatqg
iia"X -*""mUatr kebaikan-kebaikan kslian, karena te'
lah tersebut dalam Alhadis:
114 kmnmrfuttnuh
"Dan wrya adnlah Pemimpin di rumnh di tengah-te-
ngah Syurga bagi orong yang m.eninggalh.an per-
tengharon ualaupun untuk mcnyntakan hnbenuran ! "
(Diriwayatkan oleh At-T\rrmudzi).
Maka, kalaupun harus dilalmkan juga pertulraran
fikiran dan mer{elaskan beberapa maaalah, hendakla}r
dilalnrhan dengan penuh kebiinkeanaan dan pengajaran
yang baik sebagaimana yang diperintahkan Aliah Sa6-
hanahu wo Ta'alo kepada kita:
ProerepeKenryirrrdar'&ileryVePssffwtudeet 115
meraih ridha Allah 'Azzo woJalla, dan hita merendah-
ts" 9f" \epqda saudara-saudara kita serta mewujud-
Fl'*yaiyah-kep_ada Atlah yang Maha tunggal iagi
Matra Kuasa... ketika itu - dan b,,tian sebetumrfa - kiL
Ftrgp crrkup lnyak untuk menerima janji yang me;-
bawa kita ke puncak kejayaan d.i Dunia i""-.Ai*iit.
eu-?fat j2i')'r-+
I 1136 -;_$t,in I irii
'*,Uit i;i**t uk ;'rtrLa
.e:r .u.#:#j
'o'k
;xS d;.q,e( fi
.i'fu6r'J :g j" N,s'ui S U;,& o
(o o :-rlf
"Don Nlah telah berjanji kepd,o orang-orong yang
beriman di aharo kamu don *"os"iiokan*imai-
am4l ry.ng saleh bahwa Dia sunggui-slngguh akon
menjadihnn mereko berkuaso di-iurni, seiligoima na
Dio tclnh menja.dihan orong-orang -yang-sebelum
mer&o berkuasa, dan sunggltth Oi okoimeneguh-
fu? Uei m.ereha qama yolnl tcluh diridhai-Ni;;-
tr& merehn, dnn Dia bewr-berwr ahnn mnnu,har
(hdmn) rnereka., sesud.oh mereka berda dalam
haokuton
-rylidi otnon sentau,ffi,. Aerela titap
mcnyemboh-Ku d,engan tiad.a tnempersekutuan i-
ll6 frnirrol0ol-Ie&flhnhaodrr
stto u.oppun dengan Ahu. hn h,mngsiapa ,rung
@tafl leafv wudah (io"iU itq maluntcreha AtA"h
orcng tung fasiih." (q. S. An Nuur: 55).
. I(emudian daripada ih.r, anda pasti i.kan mengingat,
inget elanapayangeaya Latekan-kepada anda, dan saya
serahlan urusen ini kepada Allnh, sesunguhnya anlil
itu Mahe nelihat aknn selunrh hamba!
mol4.t/etdeldn8cfiqnyaPlrr/dul.Bldryi ll'l
BAfAS.BAIASITETAATAN
KI0PADA TMAM
.C6,i;';it$i
"Perhnbangan ant'oro beberapo kepentingan"
l2O lffi0mf@hmtmilt
DALIL.DALIL ATAS KEBENARAI\T
PRINSIP INI
*t 'i,tt&o6 '!
t6
?#t uy-*-!'r ra-l ,
4 3(
f*!$y*\3'y y1ry , ,itit4)
"-Jt::;9)l
6
U,UJ |
.*,
124 Kaorlonlonftfi*limnfirrrruoh
jar wanita itu dan setelah dapat menemukannya dan
ditanya, maka pertama kali dia mengnku bahwa dia
tidak membawa apa-apa. Setelah itu Ali berkata
kepadanya: "Hendaklah kaukeluarkan surat itu atau
kami telanjangi engkau!" Disuruhnya dia dengan
baik untuk mengeluarkan surat itu atatr melepas
seluruh pakaiannya. Hal ini berarti hanrs membuka
Auratnya. Jelaslah bahwa mernbocorkan rencana
kaum Muslimin itu lebih gawat daripada membuka
Aurat.
5. Perhatikan ketika perjdanan sangat berat, se-
dangkan Jibril menyeru agar pergi beryerang, dnn
sang Pembawa Berita Gembira dan Ancaman (Nabi
ShallallahuMaihi wa Sallam) bersenr pula:
-: lt
-t
';*ir",;?b" t3$ ti6'a& ;*{ /
_ J. oa'-
.P-f ,g
"Ingotloh, fu,rangsiapa mnu mnmperhatikan d.an
taat, mako jongordah sekali-kali mengerjakon S halat
'Ashor keeuali di perkampungan Bonu Quraid,hah!"..
Ini harus tetap berjalan meskipun waktu 'Ashar
akan berlalu - sebagaimana terjadi pada sebagain
orang secara praktis berdasarksn ilmu bahwa Sha-
lat Ashar dalam hal ini tidah boleh dijamak dengan
Shalat Maghrib, tetapi tercapainya sasaran dalam
waktu yang ditetapkan ini lebih wajib ketika itu, se-
dangkan Allah bertindak sekehendak-Nya. Inilah...
dan seyogiyanya disebutkan bahwa relevansi Al-
hadis:
-;Ar
9'#r*,; rAr flLL|.A !1.
c6
.-E;ljr
,726 Kdrr/onthnKaddknn/ornadr
"sesungguhnya moksud ungh'apan itu bukan rnenu-
rut seb6,6 yaig tertentu, tetapi mznurut orti kata yong
urnunx"
Hendaklahdikatakan: Ini benar! Tbtapi menarnpilkan
;t;t itu adalah sebagai contoh unhrk dijadikan dan
ai"atUtt analogi/kiyai atasnya' Jadi tidak ada pem-
benaran yang memPerbolehkan Pelntah untuk masuk
aoi ini. dan tidaklah masuh akal kalau seseorang menu'
ilii p"tl"t"tt itu. Dan sungguh telah ada kela-['ang-an dan
p"ngg."ti dalam menghukum dan menjerakan dengan
lara"3"t"tt"ndaknya dengan api y,ang tidak diper-
gunakan untuk menyiksa
"Jl"itt
selain oleh I\rhannya'
Dan hendaklah, wahai eaudaraku yang Mus[im,
k"fi anda melihat sesuatu yang anda benci dari'
imanfPimpinan anda, atau anda diq3rintah untuk
melalnrkan sesuatu yang menyalahi pendapat andl
"ttP
madzhab anda atau yanlbertentangan dengan pelntah
5y*;; dahm hal yang gulry! -melslnduns adalah tlrylry
;i;" danrrat, *"k" t "tit " ihr y1"gbertindak taat
d.rqrypuh adalah
;;.lGtttk, aan Xeui5arsanaan salah dalam mene-
ilraiiiptin hingg"""kit"nyalmamitu
hpk; hukuri-setelah mencurahkan segda k9-lT-
ouan di dalam berijtihad sesuai dengan tuntutan ketg$-
waan kepada Allah dan kepentingan kaum Muslimin'''
'*J fri i;
";-jt''^1K" &
t;f '*uto
'^+-"ra"rll,r*"fi p "ir:*,,st'Ui"{(
.I.lae
"fgrang siapo melihat-dgri Amirnya sesurltu
dibenei.nya maka handaktah lang
dia birsaha,
";;;iA
hgrgng, sesulssuhnya tidak seorang pun memisahkon
d.iri dari Jomabh sejauh s";engLlt W" ii ,r*i
melainkan moti sebagai hamat{an jahitiahf, (igl.--
wayatkan oleh Al-Bukhary dan Muslim).
Dan bersabda pula beliau:
fg8 ffatai'iutfiol-fattsiatrmhnmh
kang 'Utsman Radhiallahu Anhu tidak bersama se-
muanya - di Mina - sedangkan mel,eka dalam keadaan
bepergian melalrukan empat rakaat s€mpurna tanpa
diqasar (ringkas), dan'Abdullah mengerti Sunnah yang
wajib adalah dua rakaat, tetapi dia meninggalkan pen-
dapatnya karena mengikuti ijtihad Imam, dan karena
sangat menghendaki ketaatan dan kesatuan barisan
serta memadukan hati kaum Muelimin, dan beliaulah
yangmengatakan:
"Perselisihan itu semuanya jelek! " dan a lki sah itu ter-
dapat dalam Kitab Ash-Shahih.
Ya, benarlah Ibnu Ummi'Abd: pereelisihan itu selu-
ryhnya buruk, karena sesunggunhya kekompnLan hati.
dan persatuanbarisan itu adalah suatu nikmatyangtak
ternilai harganya, dan kalau anda membelanjakanfulu-
nrh isi bumi tidaklah dapat anda memiersatukan
Irereka,ialu bagaimana kita akan menyia-rqriekannya?
Bahkan kita wajib mengarahke sana.
Inilah... dan sesungguhnya fardu Jihad itu adalah
salah satu fardu yang paling memerlukan Jame'ah, tata-
-t"*ib dan kepatuhan. Dan tidaklah dalat digambarkan
bahwa semua aktifitas Jihad akan berhasil icara sem-
purna pada zaman Kenabian atau sesudahnya pada
zaman lftilafah Rasyidah, sedangkan setiap pribadi
menunrtkan kepala Kabilahnya eendiri dan ianatik
kepada acuannya, lalu tidak memberikan perhatian
kepada pengarahan-pengarahan Imam sehingga kalau
Imam menghendaki orang-orang pergl berperang ma -
sing-masing berpalingdan tidak mendapatkan *"or*ng
pux yang patuh... Ini suatu hal yang tidak terjadi dan
belum pgTl"\ terjadi. Maka adakah oralrg yang mau
mengarnbil pelajaran?
.rt,;,;;'tj Gg rpJ.o(
Yoitu: "TbgakkanJah Agoma itu dan jangonloh berpe-
mh-beloh!"
tg$ Imnlhn(d4/lnntffit
Ilen kalau Allah mengetahui kebaikan dalam hati kalian
tentu kalian akan dikaruniei bbaikan yang diambil'
Nya dari kalian, dan mengganti ketakutan dengan
keamanan, kehinaan dengan kemuliaan. Maka ke'
mukakanlah argumentasi dan penfelasan, bersikaplah
jujurf ber:sahr, snling mencintai dan bersungguh-sung-
guh demi Asma Allah. Kalian tidak menghedaki keting-
gi,an kedudukan di bumi dan tidak pula menghendaki
kenrgakan, dan janganlah mencari penyimpangan
dalam kebenaran ataupun perubaban. I(enudian b€n-
daklatr knlinn ridha dan lapang dada, berhimpunlah ber-
sama Atrlul-HiUi walJAqdi dari kdian, XanB kalian
cintai dan mereka pun mencintai kalian. Memka telah
befiaubat kembdi kepada t\rhan mereka, eegala urusan
dimusyawaralrkan di antara msrpka. Mereka memper-
hatiken unraan kalian dan mereka beriitihad bersung-
guh-suryguh dalem mencari kebaikan kali;an, maka
ulurkanlah tangan kalian kepada mercka. Berikanleh
Leikhlasan hati kalian kepada mereka, den taatilah
mereka s€|suai dengan kemampuan kalisn. Berjalanlah
nenunrt garis perjalanan meneka, mqka kalau Allah
memperhatikan hati kalien dan nengetahui kejujuran
kdian tentulah Dia menjaga kalien dan meluruskan
langkah-Iangkah kalian, serta menyediaknn Surga ba-
kd temp at tinggal kalian.
L::i; 3';;
)'.tl- J - AI r;&; b1
.
r
/G'";.it t#(;
o)-u t'/
(V :L.3) .Fs\,i$l
'Wohai. omng-orong yong berimon, jiko kamu me-
nolong (agarno) Nlah" nisuya Dio akan menolongmu
Dalilda0Ahst$benuu WM 131
dan men4uhkan kd.udukonnu'." (Q. S. Muham'
mad:7)