You are on page 1of 18

MAKALAH

FUNGSI DAN MEKANISME PELUMAS DAN PENDINGIN

TEKNIK OTOMOTIF D4

DI SUSU OLEH : KELOMPOK 12

NAMA

1. FATHUL KHAERIL
2. FIRMANSYAH AZHARY

UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR

FAKULTAS TEKNIK

2021/2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah yang Maha Esa atas limpahan rahmat dan hidayahnya
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah dengan yang berjudul “ Emisi
Pembakaran Bahan Bakar Hidrokarbon, Lingkungan dan Mitigasinya “ dengan baik.

Makalah disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Bahan Bakar Dan Pelumas.
Selain itu, makalah ini bertujuan menambah wawasan Mahasiswa tentang Emisi
Pembakaran Bahan Bakar Hydrocarbon , Lingkungan dan Mitigasinya.

Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, saran
dan kritik yang membangun diharapkan demi kesempurnaan makalah.
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR………………………………………………………………….2

DAFTAR ISI……………………………………………………………………………3

BAB 1……………………………………………………………………………………4

A. LATAR BELAKANG…………… ……………………………………………..4

B. RUMUSAN MASALAH……………………………………………………..……5

C. TUJUAN PENULISAN…………………………………………………………...5

BAB 2……………………………………………………………………………………6

ISI DAN PEMBAHASAN……………………………………………………………...6

1. SISTEM PELUMASAN………………………………………………………….6
2. SISTEM PENDINGINAN……………………………………...………………14

BAB 3…………………………………………………………………………………..16

PENUTUP……………………………………………………………………………..16

1. KESIMPULAN………………………………………………………………….16
2. DAFTAR PUSTAKA………… ………………………………………………..17
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Perkembangan zaman yang semakin pesat, menuntut adanya kemajuan didalam


segala bidang terutama dalam bidang teknologi. Kemajuan didalam bidang teknologi
ini memudahkan seseorang dalam melakukan suatu pekerjaan. Salah satu bidang
teknologi yang mengalami kemajuan adalah Otomotif. Kemajuan didalam bidang ini
dapat kita lihat pada kendaraan-kendaraan sekarang selalu ingin meningkatkan rasa
kenyamanan, keamanan, dan ramah terhadap lingkungan. Usaha didalam
peningkatan rasa kenyamanan, keamanan, dan ramah terhadap lingkungan salah
satunya adalah dengan meningkatkan kualitas sistem pelumasan dan pendininan
Kualitas sistem pelumasan dan pendinginan yang baik dapat membuat mesin menjadi
lebih awet dan kinerja mesin juga lebih baik. Sebaliknya, kualitas sistem pelumasan
dan pendinginan yang tidak baik dapat menjadikan mesin menjadi lebih cepat
mengalami kerusakan dan kinerja mesin tidak optimal. Pelumasan dapat diartikan
sebagai pemberian bahan pelumas pada suatu mesin dengan bertujuan untuk
mencegah kontak langsung persinggungan antara permukaan yang bergerak.
Sementara pendinginan sebagai proses untuk mendinginkan suatu mesin. Pelumasan
dan pendinginan memiliki suatu peranan yang penting pada suatu mesin agar tidak
terjadi kerusakan yang fatal.
B. Perumusahan Masalah

Dengan ini didalam makalah dijelaskan secara detail terperinci mekanisme mulai dari
dasar yang berhubungan dengan sistem pelumasan dan pendinginan pada mesin.
Untuk itu, dengan terbentuknya makalah Sistem Pelumasan dan pendinginan

Permasalahan tentang Sistem Pelumasandan pendinginan maka perserta didik


mampu menjelaskan hal-hal

Dibawah ini,seperti :

· Prinsip Kerja Sistem Pelumasan

· Karakteristik Sistem Pelumasan

. prinsip kerja sistem pendinginan

C. Tujuan Penulisan

· Mengetahui Apa Itu Pelumasan Tekan

· Mengetahui Apa Itu Pompa Oli

. Mengetahui Apa itu radiator

. Mengetahui Apa itu kipas pendingin


BAB II

PEMBAHASAN

1. Sistem Pelumasan

Pelumas memegang peranan penting dalam desain dan operasi semua mesin otomotif
Umur dan service yang diberikan oleh mobil tergantung pada perhatian yang kita
berikan pada pelumasannya. Pada motor bakar, pelumasan bahkan lebih sulit
dibanding pada mesin-mesin lainnya, karena disini terdapat panas terutama disekitar
torak dan silinder, sebagai akibat ledakan dalam ruang pembakaran. Tujuan utama
dari pelumasan setiap peralatan mekanis adalah untuk melenyapkan gesekan,
kehausan, dan kehilangan daya. Tujuan lain dari pelumasan pada motor bakar adalah :

· Menyerap dan memindahkan panas

· Sebagai penyekat lubang antara torak dan silinder sehingga tekanan tidak bocor
dari ruang pembakaran

· Sebagai bantalan untuk meredam suara berisik dari bagian-bagian yang


bergerak

Prinsip kerja sistem pelumasan :

Oli diangkat dari bak oli, oleh suatu sedotan, dari pompa oli yang digerakkan oleh
perputaran roda gigi yang dikoperlkan dengan perputaran poros engkol, melalui pipa
hisap. Dari pompa oli, disalurkan melalui pipa pembagi, kemudian dialirkan ke suatu
media pendingin yang berupa pipa penunjang melingkar satu setengah lingkaran
dengan dinding bersirip untuk memperluas permukaan pipa sehingga proses
pendinginan lebih lancar dari udara sekitarnya atau berupa radiator oli atau tanpa
kedua sistem pendingin tersebut, tergantung dari kapasitas diesel. Dalam hal yang
terakhir ini oli hanya disalurkan ke dalam pipa yang cukup pendek saja. Dari ini
kotoran oli yang mungkin terbawa, baik dari luar maupun sirkulasi didalam mesin
sendiri. Sistem pelumasan pada Rosker Arm dari klep, didapatkan melalui Camp
Shaft, penghubung poros langsung menembus baut pengatur jarak Rosker Arm (Tuas
Katup) kemudian menetes keluar sejenak ditampung , melalui celah antara Pipa
Pelindung , oli mengalir ke bahah menujuk ke Bak. Untuk pelumasan pada metal-
metal dan juga dinding-dinding silinder, oli disalurkan melalui pipa kapiler yang
terdapat dalam dinding Ruang Poros, juga masuk kedalam pipa yang sejenis dengan
ruang poros.

FUNGSI PELUMASAN

· Pelumas Pendingin

- Untuk mengurangi kehausan dan gesekan bagian-bagian yang bergerak

- Untuk mendinginkan dengan menghanyutkan panas

· Perapat

- Untuk perapat dengan baik rongga-rongga yang terdapat pada cincin-cincin


torak dengan dinding silinder

- Untuk membantu membersihkan bidang-bidang yang dilumasi dari


kotoran/bram

Mengurangi Gesekan

Misalnya pada sepeda motor terdiri dari beberapa komponen yang diam dan ada yang
bergerak. Gerakan komponen satu dengan yang lain akan menimbulkan gesekan, dan
gesekan akan mengurangi tenaga, menimbulkan kehausan, menghasilkan kotoran dan
panas. Guna mengurangi gesekan maka antara bagian yang bergesekkan dilapisi Oli
Pelumas.

Sebagai Peredam

Piston, Batang Piston dan Poros Engkol, merupakan bagian mesin meneima gaya
yang berfluktuasi, sehingga saat menerima gaya tekan yang besar memungkinkan
menimbulkan benturan yang keras dan menimbulkan suara berisik. Pelumas berfungsi
untuk melapisi antara bagian tersebut dan meredam benturan yang terjadi sehingga
suara mesin lebih halus

 Sistem Pelumasan Tekan

Minyak pelumas diberi tekanan oleh pompa, sehingga masuk pada bagian-bagian
yang perlu dilumasi seperti antara poros engkol dengan bantalannya. Poros engkol
dibuat berlubang dengan tujuan untuk menyalurkan minyak pelumas hingga sampai
ke tempat pergesekan.

A. Pelumasan Bantalan-Bantalan Poros Engkol

Pelumasan pada bantalan engkol pada sistem tekan ialah melalui lubang-lubang
yang dibuat khusus untuk melumasi batang engkol.

· Oli ditekan melalui lubang-lubang poros engkol untuk melumasi bantalan


batang

· Untuk memperoleh aliran oli,bantalan luncur poros engkol dilengkapi alur


B. Pelumasan Torak Dan Dinding Silinder

Pada sistem tekan pelumasan untuk bagian torak dan dinding silinder dicipratkan
melalui lubang-lubang poros engkol.

· Cipratan oli pada bantalan pangkal batang torak :

Oli ditekan melalui lubang-lubang poros engkol,melumasi bantalan batang


torak, sebagian keluar di cipratkan kedinding silinder

· Lubang penyemprot pada pangkal batang torak :

Untuk melumasi dinding silinder, pangkalan batang torak diberi lubang oli
yang mengarah pada dinding silinder

C. Pelumasan Pada Mekanisme Katup

Pada sistem pelumasan tekan untuk melumasi mekanisme katup adalah oli di
salurkan ke poros tuas katup kemudian dibagikan ketempat-tempat yang harus
dilumasi melalui lubang-lubang saluran oli yang telah di desain sedemikian rupa
sederhananya

Pelumasan Torak Dan Dinding Silinder

· Cipratan oli pada bantalan pangkal batang torak, oli ditekan melalui lubang-
lubang poros engkol, melumasi bantalan batang torak, sebagian keluar
dicipratkan kedinding silinder
· Lubang penyemprot pada pangkal batang torak, untuk memperbaiki
pelumasan pada dinding silinder, pangkal batang torak diberi lubang oli yang
mengarah pada dinding silinder yang mengarah pada daerah sisa kerja

Sistem Pendingin Torak

· Oli dari saluaran utama disemprotkan kebagian bawah torak , bila tekanan
oli melebihi 200kpa (2 Bar), yaitu tekanan pembukuan katup pada nosel
penyemprotan

· Katup ini mencegah kerendahan tekanan oli pada putaran yang rendah (misal
idle)

Data-Data Pelumasan Tekan :

· Isi Panci Oli Sedan/Colt 3 – 6 liter

Truk/Bus 5 – 20 liter

Macam-Macam Sistem Pelumasan :

· Sistem Pelumasan Campur

Cara Kerja :

Oli dicampur dengan bahan bakar, maka oli ikut aliran bahan bakar keruang
dimana oli terbakar.

· Sistem Pelumasaan Ciprat

Cara Kerja :

Oli didalam panci dijilat oleh sendok pada pangkalan batang torak untuk melumasi
bagian-bagian motor.
 Pompa Oli

Adalah pompa yang berfungsi mensuplai oli ke bagian-bagian engine yang


memerlukan pelumasan. Biasanya digunakan jenis Gear atau Gearotor Pump, yang
diletakkan pada bagian bawah engine (didalam Karter) dan pada bagian hisap nya di
pasang saringan kasar.

(Strainer) untuk menghindari benda-benda kasar masuk ke dalam sistim. Pada


beberapa engine, Oli Pump nya mempunyai 2 pasang gear (Double Pump), dimana
sepasang pump untuk Main Pump dan yang satunya sebagai Scavenging Pump yang
berfungsi untuk selalu mensuplai oli agar tetap Stand By di saluran hisap Main Pum

Oil Pump : (1) Digerakkan oleh Timing Gear, menghisap oli dari Oil Pan. (2) Oli
kemudian mengalir melalui Strainer (3) yang berada pada Oil Pan dan Pompa, dan
kemudian di pompakan melewati Relief Valve. (4) Oli yang kembali ke Oil Pan
melalui Oil Cooler (5) Untuk didinginkan saat Engine distart, oli masih dingin, oli
tidak akan mengalir Oil Cooler melainkan langsung melalui ByPass Valve (6) untuk
mempercepat proses pemanasan Engine untuk mencapai suhu kerjanya. Saat tekanan
oli mencapai harga tertentu, Piston Cooling Valve (9) membuka dan mengalirkan Oli
ke Piston Cooling Jet. (10) Oli mengalir dari filter menuju jalur utama oli (11) yang
dibuat sepanjang Cylinder Block. Dari jalur tersebut oli di distribusikan lewat lubang-
lubang menuju Camshaft Bearing. (12) Main Bearing (13) dan ke Crankshaft.
Sebagian oli di pompakan menuju Rocker Arm Shaft. (16) Akibatnya, mekanisme
valve terlumasi sebelum mencapai Turbocharger. (17) oli mengalir melewati Pipa
External / External Pipe. (18) yang terhubung dengan Cylinder Block, Turbocharger
membutuhkan banyak oli karena unit turbin beroperasi dengan kecepatan yang sangat
tinggi, lebih dari 85.000 rpm. Fuel Injection Pump dan Air Compressor mendapatkan
pelumasan dari Pipa External pula, karena salah satu dari Timing Gear. (19)
terhubung dengan saluran sistem pelumasan, oli juga di distribusikan padanya dengan
semburan (Splashing).

· Jenis-Jenis Pompa Oli :

I. Pompa Oli Bentuk Rotor

1. Rotor bagian dalam / Rotor Penggerak

2. Rotor bagian luar / Rotor yang digerakkan

3. Rumah pompa

4. Poros pemutar

5. Saluran masuk

6. Saluran keluar

Cara Kerja : Rotor berputar menghisap oli ke dalam ruangan yang di bentuk antara
dua roda gigi rotor. Oli terdesak ke arah putaran roda gigi rotor dan di tekan keluar
menuju pemakai

· II. Pompa Oli Bentuk Gigi Luar

1. Roda gigi pemutar keluar

2. Roda gigi bebas pemutar

3. Rumah pompa
4. Saluran masuk

5. Saluran keluar

6. Poros pemutar

7. Poros tetap

Cara Kerja : Roda gigi berputar menghisap oli masuk ke samping kanan / kiri dari
kedua roda gigi. Oli di tekan keluar menuju pemakai

· III. Pompa Oli Bentuk Roda Gigi Dalam

1. Roda gigi dalam

2. Roda gigi luar

3. Pemisah

4. Saluran keluar

5. Saluran masuk

6. Spi/pasak

Cara Kerja : Roda gigi berputar,oli terhisap masuk ke dalam ruangan yang dibentuk
oleh dua roda gigi.Oli di desak keluar menuju pemakai
2. Sistem Pendinginan

Panas hasil pembakaran di dalam mesin,sebagian di ubah menjadi tenaga penggerak,


sebagian di buang keluar sebagai gas buang, dan sebagian lagi di serap oleh bagian –
bagian mesin.

Panas yang di serap ini harus di buang juga keluar agar panas mesin tidak berlebihan
(over heating), sebab panas yang berlebihan dapat menyebabkan gangguan pada kerja
mesin dan menyebabkan kerusakan yang fatal.

Untuk mengatasi hal tersebut, maka mesin di lengkapi dengan sistem pendinginan.

Ada dua cara sistem pendinginan pada mesin, yaitu sistem pendinginan udara dan
sistem pendinginan air. Tetapi yang lebih umum digunakan pada mobil adalah sistem
pendinginan air.

Sistem pendinginan air di lengkapi dengan radiator, pompa air, termostat, kipas angin,
mantel, dan komponen pelengkap lainnya.

Komponen lain yang bersatu dengan radiator adalah tutup radiator, tangki cadangan
selang atas, selang bawah, dan katup pembuang.

a. Radiator
Mempunyai pipa yang berbentuk pipih yang dapat dilalui air pendingin dari
tangki atas ke tangki bawah dan masuk ke dalam mesin

b. Tutup radiator

Tutup radiator berfungsi menutup lubang pemasukan air radiator, juga


mempertahan kan keaadan air agar tidak mendidih meskipun suhunya mencapai
100 “c atau lebih.

Suhu yang tinggi menyebabkan volume dan tekanan air bertambah. Bila tekanan
air dan uapnya naik, maka katup pengaman pada tutup radiator akan
membebaskannya melalui pipa pembuangan dan tangki.
c. Tangki cadangan
Bila volume air dari radiator memuai karena naiknya suhu, maka air pendingin
yang berlebihan di kirim ke tangki cadangan. Sebaliknya, bila suhu turun, air
yang ada dalam tangki akan kembali ke radiator.
Ini di atur oleh katup pengaman pada tutup radiator.

d. Pompa air
Pompa air berfungsi mensirkulasikan air pendingin. Umumnya yang banyak di
gunakan adalah jenis sentrifugal. Pompa air ini di tempatkan di bagian depan
blok selinder dan di gerakkan oleh puli poros engkol melalui tali kipas (V belt).

e. Termostat
Termostat berfungsi mempercepat tercapainya temperatur kerja mesin,
kemudian mempertahankan temperatur kerja tersebut pada saat mesin bekerja.
Jika air masih dingin, katup termostat tertutup, sirkulasi air tidak melalui
radiator tetapi langsung melalui pipa bypass. Jika air sudah terlalu panas, katup
termostat terbuka dan sirkulasi air melalui radiator.

f. Kipas pendingin

Bila kendaraan tidak bergerak, udara luar tidak akan cukup mendinginkan
radiator, oleh karena itu diperlukan kipas pendingin untuk membantu
mendinginkan radiator.

Kipas pendingin umumnya di gerakkan oleh poros engkol melalui tali


kipas.tetapi di era modern ini mesin-mesin sudah kebanyakan menggunakan
kipas pendingin elektrik.kipas pendingin elektrik ini hanya bekerja bila di
perlukan, sehingga dapat menghemat tenaga mesin dan mengurangi kebisingan
bunyi kipas.
BAB III

PENUTUP

A.Kesimpulan

Sistem pelumasan dan pendinginan adalah sistem pendukung yang sangat penting
bagi suatu mesin agar bisa bekerja optimal dan memiliki daya tahan yang bagus.

Didalam komponen mesin banyak sekali persinggungan dua logam yang saling
bergesekan oleh karena itu dibutuhkan pelumasan yang bagus untuk mendukung
kinerjanya.Sementara panas (suhu)yang berlebihan akan menyebabkan gangguan pada
kinerja mesin dan dapat menyebabkan kerusakan yang fatal,oleh sebab itu sistem
pendinginan sangat di perlukan bagi suatu mesin.
DAFTAR PUSTAKA

Catur, S. A. dan Djunaidi kegiatan pelumasan, Crovse H. William. 1980 automatic


mechanic, Fakultas Teknik Mesin, Universitas Tridinanti Palembang.Sumatera
Selatan.
SEKIAN MAKALAH DARI KELOMPOK KAMI

TERIMAH KASIH

You might also like