You are on page 1of 10

LAPORAN HASIL KEGIATAN

ARISAN DASWAMISMA RT
Disusun untuk memenuhi tugas akhir mata kuliah
pancasila
Dosen pengampu :
Dr. H. Ilham Thohari, SH. HI

Oleh
Ahmad Tegar Aditya (22201057)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


FAKULTAS TARBIYAH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) KEDIRI
2022
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji syukur penulis panjatkan kepada Allah


SWT, atas segala limpahan rahmat, taufik serta inayah-Nya. Shalawat
serta salam semoga tetap terlimpah kepada Nabi Muhammad SAW.
Sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas pembuatan laporan untuk
memenuhi tugas mata kuliah ini. Melalui laporan ini, penulis harapkan
dapat membantu pembaca mendapat pengetahuan tentang masyarakat
madani dan bermanfaat bagi kehidupan sehari-hari.

Dalam kesempatan ini, penulis mengucapkan terima kasih


kepada semua pihak yang telah membantu menyelesaikan laporan ini.
Terkhusus kepada kedua orang tua dan Bapak Dr. H. Ilham Thohari,
S.H, H.i. Sebagai dosen pengampu mata kuliah Pancasila. Semoga
Allah SWT memberikan balasan yang berlipat ganda atas segala
bantuan yang telah diberikan. Laporan ini sangat banyak
kekurangannya, mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata
yang kurang berkenan. Kritik dan saran yang membangun penulis
nantikan agar nantinya meningkatkan dan merevisi kembali
pembuatan laporan di waktu berikutnya.

Kediri, 4 Desember 2022

Penyusun
DAFTAR ISI

JUDUL LAPORAN....................................................................................
KATA PENGANTAR...............................................................................
DAFTAR ISI............................................................................................
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................
a. Latar Belakang..................................................................................
b. Tujuan...............................................................................................
BAB II PEMBAHASAN...........................................................................
a. Teori................................................................................................
b. Data..................................................................................................
c. Analisis ...........................................................................................
d. Foto wawancara…………………………………………….…8
e. Foto kegiatan…………………………………………...……...9
BAB III PENUTUP.................................................................................
a. Kesimpulan.....................................................................................
b. Referensi.........................................................................................
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................
BAB I PENDAHULUAN

a. Latar belakang
Kerja bakti adalah kegiatan kerja bergotong-royong tanpa upah untuk
kepentingan bersama. Kerja bakti biasanya dilakukan bersama-sama semua warga
lingkungan setempat dengan tujuan agar lingkungan bersih dan nyaman. Kerja
bakti di lingkungan setempat seperti membersihkan selokan, mengepel masjid,
menanam pohon, mencabut rumput di pinggir jalan, memungut sampah dan lain
sebagainya. Dengan adanya kerja bakti di lingkungan rt di harapkan para warga
lebih mengenal sesama tetangga dan tetap terjalinnya kerukunan di antara mereka.
Kerja bakti di lingkungan rt ini hukumnya wajib di ikuti dan di laksankan
oleh semua warga rt, kerja bakti di lingkungan rt biasanya dilaksankan secara
berkala berkisaran satu bulan sekali ataupun melihat situasi dan kondisi, jika ada
acara besar di lingkungan tersebut maka akan di adakan kerja bakti juga. Tiap
warga biasanya telah diberi tugas masing-masing dalam kegiatan kerja bakti.

b. Tujuan
Kerja bakti bermanfaat untuk menjaga kebersihan serta menciptakan
keakraban. Selain itu, kerja bakti juga bermanfaat untuk menjaga sikap
persatuan dan kesatuan warga. Salah satunya, yaitu belajar menempatkan
kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi. Dengan kerja bakti, orang
tidak akan mengutamakan kepentingan dirinya sendiri. Karena ada tujuan
bersama yang ingin dicapai oleh orang yang terlibat di dalamnya.
BAB II PEMBAHASAN
a. Teori-teori
1. Teori pertama
Bintarto ( dalam Pasya, 2000) mengemukakan bahwa: “ Nilai itu dalam sistem
budaya orang Indonesia mengandung empat konsep, ialah: (1) Manusia itu tidak sendiri di
dunia ini tetapi dilingkungi oleh komunitinya, masyarakatnya, dan alam semesta sekitarnya.
Didalam sistem makrokosmos tersebut ia merasakan dirinya hanya sebagai unsur kecil saja,
yang ikut terbawa oleh proses peredaran alam semesta yang maha besar itu. (2) Dengan
demikian manusia pada hakikatnya tergantung dalam segala aspek kehidupannya kepada
sesamanya. (3) Karena itu, ia harus selalu berusaha untuk sedapat mungkin memelihara
hubungan baik dengan sesamanya terdorong oleh jiwa sama rata sama rasa, dan (4) selalu
berusaha untuk sedapat mungkin bersifat conform, berbuat sama dengan sesamanya dalam
komuniti, terdorong oleh jiwa sama tinggi sama rendah”.

2. Teori kedua
Koentjaraningrat (dalam Pasya, 2000), mengemukakan konsep atau bentuk bentuk
kegiatan gotong royong di pedesaan antara lain : dalam hal pertanian, tetulung layat (yaitu
bentuk gotong royong spontan ketika ada seorang penduduk desa meningal dunia), guyuban
(yaitu bentuk gotong royong yang dilakukan untuk melakukan pekerjaan kecil disekitar
rumah atau pekarangan),nyurung (yaitu bentuk gotong royong ketika ada warga desa yang
memiliki hajat sunat, perkawinan, kelahiran dan lain – lain) dan juga dalam mengerjakan
pekerjaan yang berguna untuk kepentingan umum dalam masyarakat desa (Subagyo: 2012.
Vol.1 No.1 : 65).

3. Teori ketiga
Bentuk gotong-royong ini menurut Koentjaraningrat (1987) membagi dua jenis
gotong royong yang dikenal oleh masyarakat Indonesia; gotong royong tolong menolong
dan gotong royong kerja bakti.Kegiatan gotong royong tolong menolong terjadi pada
aktivitas pertanian, kegiatan sekitar rumah tangga, kegiatan pesta, kegiatan perayaan, dan
pada peristiwa bencana atau kematian. Sedangkan kegiatan gotong royong kerja bakti
biasanya dilakukan untuk mengerjakan sesuatu hal yang sifatnya untuk kepentingan umum.
Partisipasi aktif tersebut bisa berupa bantuan yang berwujud materi, keuangan, tenaga fisik,
mental spiritual, ketrampilan,

(Jannah, 2015)Jannah, A. M. (2015). Dinamika psikologis gotong-royong: Studi fenomenologi


pada survivor bencana erupsi Gunung Kelud di Desa Pandansari Kecamatan Ngantang.
14–68.

b. Data

Penerapan sila ke 3 dalam lingkungan salah satunya melalui kerja


bakti. Berdasarkan wawancara dengan bapak junawi selaku ketua RT 09, beliau
mengatakan " Untuk menumbuhkan rasa persatuan dan kesatuan di lingkungan
RT 10, kami terbiasa melakukan kerja bakti lingkungan. Biasannya kerja bakti
di lakukan 1 bulan sekali ataupun ketika lingkungan RT 10 mempunyai hajat
seperti PHBN (peringatan hari besar nasional) atau PHBI (peringatan hari besar
islam)".
Pak syafi'i selaku tokoh RT 10 menambahkan " Tujuan utama kerja
bakti selain menumbuhkan persatuan dan kesatuan juga dapat menjadi ajang
silaturahmi warga masyarakat RT 10, dan bisa saling mengenal satu sama
lainnya."
Menurut bapak misbah selaku ketua pelaksana kerja bakti RT 10.
Beliau mengatakan bahwa perlu di adakannya kegiatan kerja bakti adalah untuk
menjaga kebersihan dan keindahan lingkungan serta menjaga kerukunan antar
warga, jika kerja bakti itu tidak dilaksanakan, masyarakat tidak lagi perduli
akan kebersihan lingkungan dan tidak mengenal antar sesama tetangganya
sehingga mereka akan bersikap individualisme. Adapun alasan dilakukannya
kerja bakti ialah agar masyarakat dapat saling berinteraksi dan saling mengenal
satu dengan yang lainnya.
c. Analisis
d. Foto wawancara
e. Foto kegiatan kerja bakti

You might also like