You are on page 1of 6

2019

LSP SMK NEGERI 3 KENDAL

JUDUL : SKEMA SERTIFIKASI KKNI LEVEL II


PADA TEKNIK KENDARAAN RINGAN
KLASTER : PEMELIHARAAN BERKALA
KENDARAAN RINGAN

Disusun atas dasar permintaan dari Direktorat Jenderal Pendidikan Menengah Kejuruan
Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan untuk memastikan dan memelihara kompetensi bagi
tenaga kerja dalam melakukan pekerjaan pada kompetensi di Bidang Teknik Kendaraan
Ringan.

Ditetapkan tanggal: 01 Oktober 2019 Disyahkan tanggal: 01 Oktober 2019


Oleh:

Herry IswahyuadtS.Pd., M,A.


Ketua Komite Skema Ketua LSP SMK N 3 KENDAL

Nomor Dokumen 3/II/SKEMA-TKR/2019


Nomor Salinan
Status Distribusi
Terkendali
Tak terkendali
SKEMA SERTIFIKASI KOMPETENSI

1. LATARBELAKANG
1.1. Tuntutan persyaratan kompetensi untuk kebutuhan di industri bidang Teknik kendaraan
ringan.
1.2. Tuntutan persyaratan kompetensi agar siswa memperoleh sertifikat kompetensi kerja.

2. RUANG LINGKUP SKEMA SERTIFIKASI


2.1. Ruang lingkup : Teknik Kendaraan Ringan
2.2. Lingkup Penggunaan Sertifikat : Penggunaan skema sertifikasi ini berlaku untuk cakupan
industri otomotif dan bengkel pemeliharaan kendaraan
ringan.

3. TUJUAN SERTIFIKASI
3.1. Memastikan dan memelihara Kompetensi siswa SMK sesuai dengan tuntutan industri,
tuntutan profesi serta tuntutan pasar/konsumen.
3.2. Sebagai acuan dalam melaksanakan asesmen oleh LSP SMK dan asesor

4. ACUAN NORMATIF
4.1. Undang-undang No .13 Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan.
4.2. Undang-undang No. 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional.
4.3. Keputusan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik Indonesia Nomor 116/MEN/VII
Tahun 2004 tentang Penetapan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesai Sektor
Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan.
4.4. Peraturan Pemerintah No. 23 Tahun 2004 Tentang BNSP.
4.5. Peraturan Pemerintah No. 31 Tahun 2006 Tentang Sislatkernas.
4.6. Peraturan Presiden No. 8 Tahun 2012 tentang KKNI
4.7. Undang-undang Nomor 3 Tahun 2014 Tentang Perindustrian
4.8. Peraturan Menakertrans No. 2 Tahun 2016 tentang Sistem Standardisasi Kompetensi Kerja
Nasional
4.9. Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Republik Republik Indonesia No. 3 Tahun 2016
Tentang Tatacara Penetapan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia.
4.10. Instruksi Presiden nomor 9 Tahun 2016 Tentang Revitalisasi Sekolah Menengah
Kejuruan Dalam Rangka Peningkatan Kualitas dan Daya Saing Sumber Daya Manusia
Indonesia.
4.11. Surat Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah No.
130/D/KEP/KR/2017 Tentang Struktur Kurikulum Pendidikan Menengah Kejuruan.
4.12. Peraturan Badan Nasional Sertifikasi Profesi nomor 1/BNSP/l 11/2014 Tentang Pedoman
Penilaian Kesesuaian - Persyaratan Umum Lembaga Sertifikasi Profesi
4.13. Peraturan Badan Nasional Sertifikasi Profesi nomor 2/BNSP/VII/2017 Tentang Pedoman
Pengembangan dan pemeliharaan Skema Sertifikasi.
4.14. Peraturan Badan Nasional Sertifikasi Profesi Nomor: 1/BNSP/II/2017 tentang Pedoman
Pelaksanaan Sertifikasi Profesi bagi Lulusan SMK
SKEMA SERTIFIKASI KOMPETENSI

5. KEMASAN/PAKET KOMPETENSI
5.1. Jenis Kemasan : KKNI / OKUPASI NASIONAL / KLASTER
5.2. Jenis Skema : Pemeliharaan Berkala Kendaraan Ringan
5.3. Rincian Kompetensi :__________________________________
NO KODE UNIT JUDUL UNIT KOMPETENSI
1. OTO.KR01.001.01 Melaksanakan Pemeliharaan/Servis Komponen
2. OTO.KR01.009.01 Membaca dan Memahami Gambar Teknik
3. OTO.KR01.010.01 Menggunakan dan Memelihara Alat Ukur
4. OTO.KR01.016.01 Mengikuti prosedur Keselamatan dan Kesehatan Kerja
5. Menggunakan dan Memelihara Peralatan dan Perlengkapan
OTO.KR01.017.01
Tempat Kerja
6. OTO.KR01.018.01 Kontribusi Komunikasi di Tempat Kerja
7 OTO.KR02.001.01 Memelihara / Servis Engine dan Komponen-Komponennya
8 OTO.KR02.010.01 Memelihara /Servis Sistem Pendingin dan Komponennya
9 OTO.KR02.017.01 Memelihara /Servis Sistem Injeksi Bahan Bakar Diesel
10 OTO,KR02.020.01 Pemeliharaan/Servis Sistem Kontrol Emisi
11 OTO.KR03.007.01 Memelihara/Servis Transmisi Otomotis
12 OTO.KR03.010.01 Memelihara/Servis Unit Final Drive /Gardan

6. PERSYARATAN DASAR PEMOHON SERTIFIKASI


6.1. Siswa yang telah memperoleh materi pembelajaran sesuai dengan unit-unit kompetensi yang
tercantum dalam daftar unit Kompetensi Pemeliharaan Berkala Kendaraan Ringan

7. HAK PEMOHON SERTIFIKASI DAN KEWAJIBAN PEMEGANG SERTIFIKAT


7.1. Hak Pemohon:
7.1.1. Peserta berhak mengikuti uji kompetensi untuk seluruh unit kompetensi dalam lingkup
kualifikasi II secara sekaligus atau secara bertahap.
7.1.2. Peserta yang dinyatakan kompeten dalam asesmen pada seluruh unit kompetensi
pada Kualifikasi II berhak memperoleh sertifikat kompetensi {certificate of
competence).
7.1.3. Peserta yang kompeten pada beberapa unit kompetensi (bukan seluruh unit
kompetensi) maka berhak mendapatkan surat keterangan (skill pasport) untuk unit-unit
yang dinyatakan kompeten. Peserta yang belum kompeten pada beberapa unit
kompetensi dapat mengikuti uji kompetensi ulang pada unit kompetensi yang belum
kompeten untuk mencapai Kualifikasi II sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Jangka
waktu untuk menyelesaikan seluruh unit dalam Kualifikasi II sesuai klausul adalah 2
(dua) tahun terhitung sejak tanggal mengikuti uji kompetensi Kualifikasi II.
7.1.4. Peserta yang dalam jangka waktu dua tahun belum menyelesaikan seluruh unit
kompetensi pada Kualifikasi II maka dianggap gugur dan diwajibkan mengikuti uji
kompetensi ulang untuk seluruh unit kompetensi dan surat keterangan (skill pasport)
atau sertifikat kompetensi yang telah dimiliki dinyatatkan tidak berlaku (expired).
SKEMA SERTIFIKASI KOMPETENSI

7.1.5. Peserta yang dalam jangka waktu tiga tahun atau kurang dari tiga tahun dapat
menyelesaikan seluruh unit kompetensi pada Kualifikasi II, maka akan diterbitkan
sertifikat kompetensi Kualifikasi II yang berlaku 3 (tiga) tahun terhitung sejak tanggal
diterbitkannya sertifikat kompetensi tersebut.
7.2. Kewajiban Pemegang Sertifikat
7.2.1. Melaksanakan pekerjaan sesuai dengan lingkup sertifikat kompetensi dan tetap
menjaga kode etik profesi.
7.2.2. Mengikuti program surveilan untuk pemeliharaan kompetensi pemegang sertifikat.
7.2.3. Menjamin bahwa sertifikat kompetensi tidak disalahgunakan
7.2.4. Menjamin terpeliharanya kompetensi yang sesuai pada sertifikat kompetensi
7.2.5. Menjamin bahwa seluruh pernyataan dan informasi yang diberikan adalah terbaru,
benar dan dapat dipertanggung jawabkan
7.2.6. Membayar biaya sertifikasi

8. BIAYA SERTIFIKASI
Biaya ini digunakan untuk struktur biaya personil dan biaya non personil.
8.1 Biaya administrasi Rp. 50.000,-
8.2 Biaya asesmen Rp. 50.000,-
8.3 SewaTUK Rp. 50.000,-
8.4 Biaya Panitia Uji Rp. 50.000,- .
RP. 200.000,-

9. PROSES SERTIFIKASI
9.1. Persyaratan pendaftaran:
9.1.1. Pemohon memahami proses Asesmen Skema Sertifikasi Rekayasa Perangkat
Lunak ini yang mencakup persyaratan dan ruang lingkup sertifikasi, penjelasan
proses penilaian, hak pemohon, biaya sertifikasi dan kewajiban pemegang
sertifikat
9.1.2. Pemohon mengisi formulir Permohonan Sertifikasi (APL 01) yang dilengkapi
dengan bukti.
a. Copy Kartu Pelajar
b. Bukti dari persyaratan klausui 6
c. Pas foto terbaru 4x6 sebanyak 2 lembar
9.1.3. Peserta mengisi formulir Asesmen Mandiri (APL 02) dan dilengkapi dengan
buktibukti pendukung.
9.1.4. Peserta menyatakan setuju untuk memenuhi persyaratan sertifikasi dan
memberikan setiap informasi yang diperlukan untuk penilaian.
9.1.5. LSP menelaah berkas pendaftaran untuk konfirmasi bahwa peserta sertifikasi
memenuhi persyaratan yang ditetapkan dalam skema sertifikasi.

9.2. Proses Sertifikasi


Proses sertifikasi dilaksankan di Tempat Uji kompetensi (TUK) dan melibatkan asesor
kompetensi. Adapun persyaratan Tempat Uji Kompetensi (TUK) adalah harus sudah
diverifikasi dan mendapatkan lisensi dari LSP SMK Negeri 3 Kendal.
Sedangkan persyaratan asesor kompetensi adalah sebagai berikut:
a. Memiliki sertifikat asesor kompetensi yang diterbitkan oleh Badan Nasional Sertifikasi
Profesi (BNSP).
b. Mampu berbuat dan bersikap independen, jujur, dan berintegritas dalam menjalankan
kegiatan sertifikasi.
SKEMA SERTIFIKASI KOMPETENSI

Proses sertifikasi dilaksankan melalui tahapan sebagai berikut:


9.2.1. Petugas di Tempat Uji Kompetensi (TUK) memeriksa dan menelaah dokumen
persyaratan calon peserta uji sertifikasi.
9.2.2. Asesor kompetensi yang telah memperoleh penugasan dari PTUK, mempelajari rencana
asesmen yang telah disediakan oleh PTUK untuk disesuaikan dengan karakteristik
peserta sertifikasi (jika diperlukan).
9.2.3. Asesor kompetensi menelaah formulir APL-02 yang telah diisi peserta uji sertifikasi,
menelaah dokumen yang dilampirkan, serta mendiskusikan/mengklarifikasi dengan
peserta sertifikasi dan atau pihak lain yang relevan, mendiskusikan rencana asesemen
dengan peserta sertifikasi, melakukan penyesuaian yang diperlukan dan membuat
kesepakatan dengan peserta sertifikasi
9.2.4. Berdasarkan hasil telaah dokumen, asesor kompetensi membuat keputusan apakah
peserta sertifikasi direkomendasikan Kompten (K) karena dokumen telah Valid, Asli,
Terkini Dan Memadai (VATM) atau dilanjutkan dengan proses uji kompetensi karena
dokumen yang dilampirkan belum VATM.
9.2.5. Peserta sertifikasi kompetensi yang direkomendasikan untuk uji kompetensi dikoordinasi
oleh petugas TUK dan LSP SMK Negeri 3 Kendal untuk teknis pelaksanaan uji
kompetensi yang menyangkut jadwal dan lokasi uji.
9.2.6. Asesor yang ditugaskan melaporkan hasil asesmen kepada LSP SMK Negeri 3 Kendal.

9.3. Proses Uji Kompetensi


9.3.1. Uji kompetensi skema sertifikasi KKNI level II Kompetensi Keahlian Rekayasa
Perangkat Lunak dirancang untuk menilai kompetensi yang dapat dilakukan
dengan menggunakan metoda praktik, tertulis, lisan yang andal dan objektif serta
konsisten. Rancangan persyaratan uji kompetensi menjamin setiap hasil uji dapat
dibandingkansatu sama lain, baik dalam hal muatan dan tingkat kesulitan,
termasuk keputusan yang sah untuk kelulusan atau ketidaklulusan.
9.3.2. Uji kompetensi dilaksanakan di Tempat Uji Kompetensi (TUK) yang ditetapkan
melalui verifikasi LSP
9.3.3. Peralatan teknis yang digunakan dalam proses pengujian skema sertifikasi KKNI
level II Kompetensi Keahlian Rekayasa Perangkat Lunak diverifikasi dan
dikalibrasi. 9.3.4 Proses Uji kompetensi dapat dilakukan sekaligus atau dengan
cara dicicil per klaster sertifikasi.
9.3.4. Bukti yang dikumpulkan melalui uji kompetensi dievaluasi untuk memastikan
bahwa bukti tersebut mencerminkan bukti yang diperlukan untuk memperlihatkan
kompetensi telah memenuhi aturan bukti VATM
9.3.5. Hasil proses uji kompetensi yang telah memenuhi aturan bukti VATM
direkomendasikan "Kompeten" dan yang belum memenuhi aturan bukti VATM
direkomendasikan "Belum Kompeten".
9.3.6. Asesor melaporkan dan menyampaikan rekomendasi hasil uji kompetensi kepada
LSP.

9.4. Keputusan Sertifikasi


9.4.1. LSP menjamin bahwa informasi yang dikumpulkan selama proses uji kompetensi
mencukupi untuk:
a. mengambil keputusan sertifikasi
b. melakukan penelusuran apabila terjadi banding.
9.4.2. Keputusan sertifikasi terhadap peserta hanya dilakukan oleh LSP berdasarkan
rekomendasi dan informasi yang dikumpulkan oleh asesor melalui proses uji
SKEMA SERTIFIKASI KOMPETENSI
s K

kompetensi. Personil pelaksanaan uji kompetensi tidak ikut serta dalam membuat
keputusan sertifikasi.
9.4.3. Personil LSP SMK yang membuat keputusan sertifikasi harus memiliki
pengetahuan yang cukup dan pengalaman dalam proses sertifikasi untuk
menentukan apakah persyaratan sertifikasi telah dipenuhi.
9.4.4. LSP melakukan rapat teknis untuk memverifikasi berkas sertifikasi dan
menetapkan status kompetensi yang dibuat dalam berita acara, untuk proses
penerbitan sertifikat kompetensi.
9.4.5. LSP menerbitkan sertifikat kompetensi kepada semua yang telah berhak
menerima sertifikat dalam bentuk surat dan/atau kartu, yang ditandatangani dan
disahkan oleh personil yang ditunjuk LSP dengan masa berlaku sertifikat 3 (tiga)
tahun.
9.4.6. Sertifikat KKNI level II diserahkan setelah seluruh persyaratan sertifikasi dipenuhi.

9.5. Pembekuan dan Pencabutan Sertifikat


Sertifikat kompetensi dibekukan atau dicabut jika:
a. Tidak memenuhi ketentuan skema sertifikasi;
b. Sertifikat sudah kadaluwarsa/expired, dan tidak memperpanjang sertifikat kembali
c. Melakukan tindakan pidana yang merugikan orang lain, baik secara finansial, maupun non
finansial.
d. Menyalahgunakan sertifikat yang dapat merugikan LSP SMK Negeri 3 Kendal;

9.6. Pemeliharaan Sertifikasi


LSP tidak melakukan Pemeliharaan terhadap Sertifikat Kompetensi

9.7. Proses Sertifikasi Ulang


LSP tidak melakukan Proses Sertifikasi Ulang

9.8. Penggunaan Sertifikat


Peserta yang disertifikasi harus menandatangani persetujuan untuk:
9.8.1. Memenuhi ketentuan skema sertifikasi;
9.8.2. Menyatakan bahwa sertifikatnya hanya berlaku untuk ruang lingkup sertifikasi yang
diberikan
9.8.3. Tidak melakukan tindakan pidana yang merugikan orang lain, baik secara finansial,
maupun non finansial
9.8.4. Tidak menyalahgunakan sertifikat yang dapat merugikan LSP SMK Negeri 3 Kendal
9.8.5. Tidak melanggar kode etik profesi.

9.9. Banding
Banding merupakan proses pengajuan pengaduan dari peserta uji mengenai ketidakpuasaan
terkait pelaksanaan uji kompetensi yang telah dilaksanakan. Proses pengajuan banding, yaitu:
9.9.1. Sekretariat LSP SMK Negeri 3 Kendal menerima surat pengaduan dari peserta uji
mengenai ketidakpuasan pelaksanaan sertifikasi baik pada tahap keputusan peserta
sertifikasi, tahap pelaksanaan sertifikasi, dan atau tahap rekomendasi oleh asesor
kompetensi.
9.9.2. Ketua LSP SMK Negeri 3 Kendal membahas surat pengaduan bersama tim teknis dan
menyiapkan balasan atas pengaduan tersebut.
9.9.3. Surat balasan dikirim kepada pihak yang mengajukan banding.

You might also like