Professional Documents
Culture Documents
SK PELAYANAN KLINIS UOBF PKM Pasrepan
SK PELAYANAN KLINIS UOBF PKM Pasrepan
DINAS KESEHATAN
UOBF KESEHATAN PUSKESMAS PASREPAN
Jl. Ahmad Yani No. 11 Telp. (0343) 631539 Pasrepan 67156
E-mail : pkmPasrepan@gmail.com
TENTANG
1
2
MEMUTUSKAN:
Ditetapkan di : Pasrepan
Pada tanggal : 03 Januari
2022
KEPALA PUSKESMAS
PASREPAN
ARIS KURNIAWAN
NIP. 198312242010011018
3
Pendaftaran Pasien
Rujukan Rujukan
External Internal
1. Poli Umum
2. Poli Lansia 1. Tindakan
Rumah 3. Poli MTBS (UGD)
Sakit 4. Poli Gigi 2. Laboratorium
5. Poli KIA 3. Gizi
6. Tindakan (UGD) 4. Rawat Inap
7. Rawat Inap
Kasir
Pengambilan Obat
Pasien Pulang
4
ALUR PENDAFTARAN
Baru
Petugas Pendaftaran
mengantar Rekam Medis ke
poli yang dituju pasien
5
□ Tampak
□ Sadar mengantuk /
KESADARAN □ Tidak sadar
penuh gelisah bicara
tidak jelas
□ Nafas □ Tampak
PERNAFASAN □ Tidak bernapas
normal sesak
SKALA NYERI
Lokasi :
□ 1-3 □ 4-6 □ 6 - 10
13 Pelayanan Pengendalian P2
Konsultasi TB Selasa 07.30 – 12.00
Kamis 07.30 – 12.00
Sabtu 08.00 – 11.00
Konsultasi Kusta Senin s/d Kamis 07.30 – 12.00
Jum’at 08.00 – 10.00
Sabtu 08.00 – 11.00
Konsultasi HIV Selasa 07.30 – 12.00
Kamis 07.30 – 12.00
8
3. Tarif Pendaftaran
Sesuai Peraturan Daerah Kabupaten Pasuruan Nomor 4 tahun 2019 tentang Perubahan atas
Peraturan Daerah Nomor 2 tahun 2014 tentang Retribusi Pelayanan di UPTD Kesehatan
Puskesmas dan UPTD Kesehatan Laboratorium Kesehatan Daerah;
9
10
16. Peralatan dan tempat pelayanan wajib menjamin keamanan pasien dan petugas
kesehatan.
17. Rencana layanan dan pelaksanaan layanan harus sesuai dengan SOP
18. Jika dibutuhkan rencana layanan terpadu, maka kajian awal, rencana layanan, dan
pelaksanaan layanan disusun secara kolaboratif dalam tim layanan yang terpadu.
19. Rencana layanan disusun untuk tiap pasien, dan melibatkan pasien.
20. Penyusunan rencana layanan mempertimbangkan kebutuhan biologis,
psikologis, sosial, spiritual dan memperhatikan tata nilai budaya pasien.
21. Rencana layanan disusun dengan hasil dan waktu yang jelas dengan meperhatikan
efisiensi sumber daya.
22. Risiko yang mungkin terjadi dalam pelaksanaan layanan harus diidentifikasi.
23. Efek samping dan risiko pelaksanaan layanan dan pengobatan harus
diinformasikan kepada pasien.
24. Rencana layanan harus dicatat dalam rekam medis.
25. Rencana layanan harus memuat pendidikan/penyuluhan pasien.
B. PELAKSANAAN LAYANAN
1. Pelaksanaan layanan dipandu dengan pedoman dan panduan ditiap unit layanan
klinis.
2. Pelaksanaan layanan dilakukan sesuai rencana layanan.
3. Pelaksanaan layanan dan perkembangan pasien harus dicatat dalam rekam medis.
4. Jika dilakukan perubahan rencana layanan harus dicatat dalam rekam medis.
5. Tindakan medis/pengobatan yang berisiko wajib diinformasikan pada pasien
sebelum mendapatkan persetujuan.
6. Selama proses pemberian anestasi lokal dilakukan monitoring status fisilogi pasien
baik sebelum saat maupun sesudah pemberian anestesi lokal.
7. Tindakan medis yang beresiko wajib diinformasikan kepada pasien sebelum
mendapat persetujuan.
8. Pemberian informasi dan persetujuan pasien (informed consent) wajib
didokumentasikan.
9. Pelaksanaan layanan klinis harus dimonitor, dievaluasi, dan ditindak lanjut.
10. Kasus-kasus gawat darurat harus diprioritaskan dan dilaksanakan sesuai
prosedur pelayanan pasien gawat darurat.
11. Kasus-kasus berisiko tinggi harus ditangani sesuai dengan prosedur
pelayanan kasus berisiko tinggi.
12
12. Pada saat tindakan pembedahan minor dilakukan monitoring kepada pasien sebelum
saat dan sesudah tindakan.
13. Pemberian obat/cairan intravena harus dilaksanakan dengan prosedur pemberian
obat/cairan intravena yang baku dan mengikuti prosedur aseptik.
14. Kinerja pelayanan klinis harus dimonitor dan dievaluasi dengan indikator yang
jelas.
15. Hak dan kebutuhan pasien harus diperhatikan pada saat pemberian layanan.
16. Keluhan pasien/keluarga wajib diidentifikasi, didokumentasikan dan ditindak lanjuti.
17. Pelaksanaan layanan dilaksanakan secara tepat dan terencana untuk menghindari
pengulangan yang tidak perlu.
18. Pelayanan mulai dari pendaftaran, pemeriksaan fisik, pemeriksaan penunjang,
perencanaan layanan, pelaksanaan layanan, pemberian obat/tindakan, sampai dengan
pasien pulang atau dirujuk harus dijamin kesinambungannya.
19. Pasien berhak untuk menolak pengobatan.
20. Pasien berhak untuk menolak jika dirujuk ke sarana kesehatan lain.
21. Penolakan untuk melanjutkan pengobatan dipandu oleh prosedur yang ada.
22. Jika pasien menolak untuk pengobatan atau rujukan, wajib diberikan informasi
tentang hak pasien untuk membuat keputusan, akibat dari keputusan, dan tanggung
jawab mereka berkenaan dengan keputusan tersebut.
23. Pelayanan anestesi dan bedah minor dipandu dengan prosedur tetap.
24. Jenis –jenis obat anastesi antara lain : Lidokain, Spray ethyl chloride
25. Pelayanan anestesi dan pembedahan harus dilaksanakan oleh petugas yang
kompeten.
26. Sebelum melakukan anestesi dan pembedahan harus mendapatkan informed consent.
27. Status pasien wajib dimonitor setelah pemberian anestesi sampai dengan
selesainya tindakan pasien dan pasien pulang.
28. Pendidikan/penyuluhan kesehatan pada pasien dilaksanakan sesuai dengan rencana
layanan.
C. RENCANA RUJUKAN DAN PEMULANGAN
1. Pemulangan pasien rawat inap harus sesuai dengan SOP
2. Dokter yang menangani bertanggung jawab untuk melaksanakan proses
pemulangan/rujukan.
3. Umpan balik dari fasilitas rujukan wajib ditindak lanjuti oleh dokter yang
menangani pasien.
13
Jenis Anestesi
Nama/Macam oprasi/Tindakan
Diagnosis Prabedah
Diagnosis Pascabedah
A = Pro................................. A = Pro................................. A=
P = Lanjutkan anastesi P = Lanjutkan intervensi P = Instruksi Post Ekstraksi
Tanda tangan dan nama dokter yang mengerjakan
18
Diagnosis Prabedah
Diagnosis Pascabedah
A = Pro................................. A = Pro................................. A=
P = Lanjutkan anastesi P = Lanjutkan intervensi P = Instruksi Post Ekstraksi
Tanda tangan dan nama petugas yang mengerjakan
19
20
Diagnosis Prabedah
Diagnosis Pascabedah
7. Petugas memasukkan jarum disekitar tumor atau area yang akan di lakukan
tindakan lalu melakukan aspirasi dan menginjeksikan obat anestesi dengan
8. Petugas melakukan observasi pasien untuk alergi atau reaksi keracunan
saat memasukkan obat anestesi dan menunggu sampai semua stimulus nyeri
9. Petugas mencabut jarum, tunggu 5-10 menit kemudian cek rangsang nyeri
10. Petugas melakukan pemeriksaan subjektif dan pemeriksaan objektif (TTV) kembali
sesuai dengan data pada kolom POST ANASTESI
KONDISI TINDAKAN
ANASTESI
PRE ANASTESI PRA ANASTESI POST ANASTESI
S / Keluhan = S / Keluhan = S / Keluhan =
TD = N= TD = N= TD = N=
S= RR = S= RR = S= RR =
A = Pro................................. A = Pro................................. A=
KONDISI SPESIFIK
KONDISI KLINIS TINDAKAN/TERAPI
Mengetahui,
(Penerima) (Pengirim)
22
UOBF PUSKESMAS
PASREPAN KABUPATEN
Kode Dok :
PASURUAN
Jalan Raya Bromo Nomor 04 Pasrepan Kode Pos 67175
Telp. (0343) 441845
Desa Pasrepan Kecamatan Pasrepan Kabupaten Pasuruan
Nama
SURAT PASIEN PULANG
Jenis Kelamin
Tanggal Opname : Tanggal Pulang Opname
Ruangan : Ruangan
Dipulangkan dari keadaan
□ Sembuh □ Pulang Paksa
□ Meneruskan denghan obat jalan □ Lari
□ Pindah ke RS lain □ Meninggal
A. Kontrol
Waktu :
Tempat :
B. Lanjutan keperawatan di rumah (luka operasi, pemasangan gift, pengobatan dll)
C. Aturan Diet/Nutrisi :
E. Aktivitas :
G. Istirahat :
Hal yang dibawa pulang (hasil laboratorium, foto, EKG, obat, lainnya):
Lain-lain:
(......................................) (....................................)
23
24
Pasuruan,........................
Dokter Pemeriksa
KEPALA PUSKESMAS
PASREPAN