Professional Documents
Culture Documents
Makalah Praktik Ibadah
Makalah Praktik Ibadah
Disusun Oleh :
Kelompok 3
1. Intan Risky Azkia (2281010100)
Puji syukur atas kehadirat Allah SWT. yang telah memberikan rahmat dan hidayah-
Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah mata kuliah Praktik Ibadah tentang
“Shalat Sunah Berjama’ah” ini tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas sebagai
seorang mahasiswa. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang
pemikiran madzhab malikiyah bagi para pembaca dan juga bagi penulis.
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada Bapak Zaenal Abidin Lc, MA. selaku
dosen Mata Kuliah Praktek Ibadah yang telah memberikan beberapa sumber informasi,
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini.
Kami menyadari, bahwa makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna.
Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan kami nantikan demi kesempurnaan
makalah ini.
Penulis
2
DAFTAR ISI
C. Tujuan ............................................................................................................................. 4
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Islam merupakan agama yang mempunyai aturan dan ajaran-ajaran yang
lengkap dan sempurna. Kelengkapan dan kesempurnaan ajaran-ajarannya dapat dilihat
dalam berbagai aspek kehidupan. Aspek-aspek kehidupan yang menjadi perhatian
Islam tidak hanya aspek kehidupan yang berhubungan langsung dengan Allah
Subhanahu wa Ta‟ala sebagai Dzat Pencipta dan satu satunya Dzat yang wajib
disembah (habl min Allah); akan tetapi aspek kehidupan itu juga meliputi hubungan
sesama manusia (habl min al-nas) maupun hubungan dengan makhluk lainnya, seperti
tumbuh-tumbuhan dan hewan (habl min al-„alam).
Dalam hubungan secara langsung dengan Allah, Islam telah memberikan tata
cara khusus yang harus dilakukan oleh umat Islam. Tata cara yang mengatur hubungan
langsung dengan Allah secara khusus adalah shalat. Sebagai ibadah madhah, shalat
merupakan satu-satunya ibadah langsung yang dapat menjembatani hubungan batin
manusia dengan Allah, yaitu hubungan makhluk dengan penciptanya. Dan bahkan
karena urgensinya, sampai-sampai Rasulullah Shallallahu ‟Alaihi wa Sallam dalam
menerima titah shalat ini harus di isra‟ mi‟rajkan, Rasulullah secara langsung bertemu
dengan Allah, beliau diperintah oleh Allah untuk mendirikan shalat. Shalat berjamaah
dikatakan syiar Islam yang sangat agung, dandiwajibkan secara khusus bagi laki-laki
Muslim yang terkena kewajiban melaksanakan shalat.
Dengan adanya kewajiban shalat berjamaah ini, ajaran Islam terlihat lebih
hidup dan eksis, kerukunan umat Islam lebih mudah tercipta dan tampak indah, bisa
saling ta‟awun dalam kebaikan dan ketakwaan. Sehingga tepatlah, jika syariat
memberikan banyak pahala bagi mereka yang menghidupkan syiar ini, di samping
memberikan ancaman berat bagi yang meninggalkannya.
B. Rumusan Masalah
1. Apa saja macam-macam shalat sunah berjama’ah ?
2. Bagaimana aturan dan tata cara shalat sunah berjama’ah ?
C. Tujuan
1. Mengetahui macam-macam shalat sunah berjama’ah.
2. Mengetahui aturan dan tata cara shalat sunah berjama’ah.
4
BAB II
PEMBAHASAN
ض أَ ْن
َ َُّور َوأَ َم َر ا ْل ُحي ِ ق َوذَ َوا
ِ ت ا ْل ُخد َ أ َ ْن نُ ْخ ِر-صلى هللا عليه وسلم- أ َ َم َرنَا – ت َ ْعنِى النَّبِ َّى
َ ِج فِى ا ْلعِي َدي ِْن ا ْلعَ َوات
ْ صلَّى ا ْل ُم
َسلِمِ ين َ يَ ْعت َ ِز ْلنَ ُم.
Artinya:“Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam memerintahkan kepada kami pada
saat shalat ‘ied (Idul Fithri ataupun Idul Adha) agar mengeluarkan para gadis
(yang baru beranjak dewasa) dan wanita yang dipingit, begitu pula wanita yang
sedang haidh. Namun beliau memerintahkan pada wanita yang sedang haidh untuk
menjauhi tempat shalat.”
b. Waktu Pelaksanaan
Waktu mengerjakan shalat sunah Idul Fitri adalah setelah terbitnya matahari
dua penggalah (kurang lebih 3 meter) sampai tergelincirnya matahari. Sedangkan
shalat Idul Adha dimulai setelah matahari terbit satu penggalah. Adapun tempatnya
sebaiknya dilakukan di tanah lapang seperti yang dianjurkan oleh Nabi (kecuali ada
halangan), karena shalat Id itu untuk syiar agama. Namun sebagian ulama’
berpendapat lebih baik dikerjakan di Masjid, karena masjid itu tempat yang mulia
dan suci.
5
c. Cara Melaksanakan Sholat ‘Ied
1. Niat dalam hati.
lafal niatnya adalah:
إ َما ًما هلل تعالى/ تين َمأ ُمو ًما ِ سنةً لِعي ِد الف
ِ َ األضْحى َركع/ ِطر ُ صلّى
َ ا
Artinya: Saya niat sholat sunah Idul Fitri/Adha dua rakaat dengan
menjadimakmum/imam karena Allah Ta’ala.”
2. Takbiratul ihram.
3. Membaca doa iftitah.
4. Takbir 7x pada rakaat pertama dan 5x pada rakaat kedua dan diantara takbir
membaca tasbih:
5. Membaca ta’awudz
6. Membaca surat al Fatihah
7. Membaca surat al Qur’an. Sebaiknya surat Qaaf pada rakaat pertama dan
surat Iqtarabat pada rakaat kedua. atau surat al A’laa pada rakaat pertama
dan surat al Ghasyiyah pada rakaat kedua.
8. Setelah shalat Id dilanjutkan dengan khutbah.
d. Hal-hal yang disunahkan pada saat hari raya adalah:
1. Memperbanyak Takbir. Pada hari raya ‘Idul Fitri disunahkan memperbanyak
takbir dimulai sejak terbenamnya matahari dan berakhir ketika imam memulai
shalat ‘id. Sedangkan pada hari ‘Idul Adha disunahkan memperbanyak takbir
setiap selesai mengerjakan shalat fardlu, shalat rawatib, shalat sunah mutlak,
dan shalat janazah. dan berakhir sampai waktu Ashar tanggal 13 Dzulhijjah.
Bacaan takbir yang dimaksud adalah:
ِ هللاُ أ َ ْكبَ ُر كبيرا ً َوا ْلح َْم ُد ِهلل،ُ اَهللُ ا َ ْكبَ ُر َو ِهللِ ا ْل َح ْمد، َوهللاُ ا َ ْكبَ ُر،ُ َلَ ا ِٰلهَ اَِلَّ هللا، اَهللُ أ َ ْكبَ ُر، اَهللُ أ َ ْكبَ ُر،اَهللُ أ َ ْكبَ ُر
َو َه َز َم،ُ َوأَع ََّز ُج ْن َده،ُع ْب َده
َ َونَص ََر،ُق َو ْع َده َ ص َد َ ،ْ َلَ إِ ٰلهَ إَِلَّ هللاُ َو ْح َده،ًس ْب َحانَ هللاِ بُك َْرةً َوأ َ ِص ْيال ُ َو،ًَكثِيْرا
هللاُ أَ ْكبَ ُر َو ِِهللِ ا ْل َح ْم ُد، َلَ إِ ٰلهَ إَِلَّ هللاُ َوهللاُ أ َ ْكبَ ُر،ُاب َو ْح َده
َ اْألَح َْز.
6
3. Berangkat pagi-pagi, kecuali bagi imam disunahkan berangkat ketika shalat
hendak dilaksanakan.
4. Berhias diri dengan memakai wangi-wangian, pakaian yang bagus, memotong
kuku, serta menghilangkan bau yang tidak sedap.
5. Menempuh jalan yang berbeda ketika berangkat dan pulang.
6. Makan terlebih dahulu sebelum berangkat shalat ‘Idul Fitri, sedangkan pada
‘Idul Adha, sunah melakukan shalat terlebih dahulu.
7. Tahniah (ungkapan suka cita) atas datangnya hari raya disertai dengan berjabat
tangan. Seperti lafadh:
ُك َّل ع ٍَام َوأ َ ْنت ُ ْم ِب َخي ٍْر،ِ أَحْ يَا ُك ُم هللاُ ِألَ ْمثَا ِله،تَقَبَّ َل هللاُ مِ ْن ُك ْم.
2. Shalat Tarawih
a. Pengertian Shalat Tarawih
Shalat tarawih adalah shalat sunah yang dilaksanakan khusus pada malam hari
bulan Ramadhan. Shalat tarawih merupakan amalan sunah pada bulan Ramadhan
di samping ibadah-ibadah lain seperti memperbanyak tadarus Al Quran, berzikir,
berdoa, mendalami ilmu agama dengan mengikuti pesantren kilat, dan sebagainya.
Kegiatan tersebut bertujuan untuk lebih mendekatkan diri kepada Allah SWT.
b. Hukum Shalat Tarawih
Hukum melaksanakannya adalah sunah muakkad, sebagaimana hadis Rasulullah
SAW :
غف َِر لَهُ َما تَقَ َّد َم مِ ْن ذَ ْن ِب ِه (رواه البخارى ُ ع َْن أ َ ِب ْي ه َُري َْرةَ َقا َل َر
َ ِس ْو ُل هللاِ َم ْن َقا َم َر َمضَانَ اِ ْي َمانًا َوا ْحت
ُ ً سابا
)ومسلم
Artinya :“Dari Abu Hurairah r.a., Rasulullah SAW bersabda : Barangsiapa yang
melaksanakan shalat pada malam hari di bulan Ramadhan dengan dilandasi
iman dan semata-mata mengharap ridha Allah SWT maka akan diampuni dosa-
dosanya yang telah lalu.” (HR. Bukhari dan Muslim).
Ada perbedaan pendapat mengenai jumlah rakaat shalat Tarawih di kalangan
umat Islam. Akan tetapi, perbedaan tersebut tidak penting dan tidak perlu
diperdebatkan. Hal yang penting adalah bagaimana shalat Tarawih tetap
dilaksanakan umat Islam. Bagi yang mengerjakannya 20 rakaat, setiap 2 rakaat
7
salam. Bagi yang mengerjakan 8 rakaat dilakukan 2 kali salam, boleh juga 4 kali
salam.
Waktu pelaksanaannya setelah shalat isya sampai dengan fajar sidiq (menjelang
waktu subuh). Shalat Tarawih ini dikerjakan seperti shalat biasa lainnya baik
mengenai bacaannya maupun gerakan-gerakannya dan pada setiap dua rakaatnya
ditutup dengan salam. hanya niat yang membedakan. yakni ;
3. Shalat Witir
a. Pengertian Shalat Witir
Witir artinya ganjil. Shalat Witir artinya shalat sunah yang biasannya
mengiringi shalat tarawih. Dikerjakan pada malam hari setelah shalat Isya’ dengan
bilangan rakaatnya ganjil baik di bulan Ramadan maupun diluar bulan Ramadan.
b. Tata Cara Melaksanaan Shalat Witir
Mengerjakan Shalat witir itu rakaatnya ganjil, minimal 1 rakaat, dan maksimal
11 rakaat. Tata cara pelaksanaan shalat witir sebagai berikut :
1. Waktunya pada malam hari setelah shalat isya’. Pada bulan Ramadan setelah
shalat Tarawih.
2. Dilaksanakan secara berjamaah atau sendirian (munfarid).
3. Jumlah rakaatnya ganjil
4. Dalam pelaksanaannya ada dua macam niat, yakni niat untuk shalat 2 rakaat
dan ditutup dengan niat untuk shalat 1 rakaat.
5. Berniat shalat witir 2 atau 1 rakaat. Bacaan niatnya apabila diucapkan adalah
8
Niat Shalat Witir 2 rakaat untuk Imam
6. Takbiratul ihram
7. Shalat 2 rakaat atau 1 rakaat seperti biasa.
8. Salam.
c. Do’a setelah shalat Witir
َ َسأَلُك
ًع َمال ْ َ َون،سأَلُكَ َي ِق ْينًا صَا ِد ًقا
ْ َ َون،سأَلُكَ ِع ْل ًما نَا ِف ًعا ْ َ َون،ش ًعا ِ سأَلُكَ َق ْل ًبا َخا ْ َ َون،سأَلُكَ ِإ ْي َمانًا دَا ِئ ًماْ َاَللَّ ُه َّم ِإنَّا ن
،ِعلَى ا ْلعَا ِفيَة
َ شك َْر ُّ سأَلُكَ ال ْ َ َون،َسأَلُكَ ا ْلعَ ْف َو َوا ْلعَا ِفيَة
ْ َ َون،ِسأَلُكَ ت َ َما َم ا ْلعَا ِفيَة ْ َ َون،سأَلُكَ ِد ْينًا َقيِّ ًماْ َ َون،صَا ِل ًحا
ِ َّسأَلُكَ ا ْل ِغنَى ع َِن الن
اس ْ َون.
َ
9
selama shalat, ya Allah, yaAllah, ya Allah Dzat yang Maha Pengasih dan
Penyayang, semoga Allah memberi kesejahteraan atas sebaik-baik makhluk-
Nya yaitu Nabi Muhammad, atas keluarga dan semua sahabatnya, dan segala
puji bagi Allah Tuhan semesta alam.
10
5. Berdoa menghadap kiblat dan mengangkat dua tangan.
6. Dianjurkan doa Istisqa.
7. Bertawasul dengan amal shalih.
8. Khusus untuk kaum lelaki disunnahkan memindahkan dan membalikkan
selendang atau sorbannya.
9. Dianjurkan imam keluar bersama masyarakat.
5. Shalat Gerhana Matahari (Kusuf) Dan Shalat Gerhana Bulan (Khusuf)
a. Pengertian Shalat Sunah Gerhana
Shalat kusuf atau shalat khusuf adalah shalat yang dikerjakan dengan tata cara
tertentu karena terjadinya gerhana matahari atau gerhana bulan. Hukum shalat
gerhana adalah sunnah mu’akkad sebagaimana shalat gerhana matahari dan
dilakukan secara berjamaah. Nabi SAW bersabda:
َ ص
ال ِة َّ َف ِإذَا َرأ َ ْيت ُ ُموهُ َما َفا ْف َزعُوا ِإلَى ال
Artinya: Jika kalian melihat kedua gerhana yaitu gerhana matahari dan
bulan, bersegeralah menunaikan shalat.” (HR. Bukhari)
َلِل تَعَالَى
ِ َّ ِ َّمس َر ْكعَتَي ِْن
ِ ف الش ُ سنَّةَ ِل ُك
ِ س ْو َ ُأ
ُ ص ِّل ْي
11
6. Kemudian ruku’ kembali (ruku’ kedua) yang panjangnya lebih pendek dari
ruku’ sebelumnya.
7. Kemudian bangkit dari ruku’ (i’tidal).
8. Kemudian sujud yang panjangnya sebagaimana ruku’, lalu duduk di antara
dua sujud kemudian sujud kembali.
9. Kemudian bangkit dari sujud lalu mengerjakan raka’at kedua sebagaimana
raka’at pertama hanya saja bacaan dan gerakan-gerakannya lebih singkat dari
sebelumnya.
10. Salam.
11. Setelah itu imam menyampaikan khutbah kepada para jama’ah yang berisi
anjuran untuk berdzikir, berdo’a, beristighfar, sedekah, dan membebaskan
budak.
12
masing, mungkinkah syiar Islam akan tampak? Sungguh dibalik keluar masuknya
umat Islam ke masjid terdapat izzah (kemuliaan/kejayaan) yang sangat
dibenci musuh-musuh Islam.
3. Kesempatan menimba ilmu. Betapa banyak orang mendapat hidayah, ilmu dan
cahaya lewat perantara shalat berjamaah.
4. Belajar disiplin (lihat syarh Mumti 4/135-137, Ibnu Utsaimin)
13
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Shalat sunnah berjama’ah adalah ibadah yang terdiri atas perkataan dan
perbuatan yang dimulai dari takbir dan diakhiri dengan salam yang lebih baik dilakukan
secara berjama’ah dan memenuhi beberapa syarat yang ditentukan yang apabila
dikerjakan mendapatkan pahala, namun bila ditinggalkan tidak mendapatkan siksa
(tidak berdosa).
Macam-macam salat sunnah diantara lain Salat Gerhana adalah Salat ini
dilakukan apabila terjadi gerhana, baik gerhana bulan maupun gerhana matahari.Salat
Istisqa’ adalah Salat Istisqa’ yaitu salat yang dilakukan unutk memohon kepada Allah
SWT. agar diturunkan hujan disaat terjadinya kekeringan tanah atau musim kemarau
yang panjang. Salat Tarawih dan Witir adalah salat malam pada bulan Ramadhan
yang dilaksanakan setelah isya. Shalat Idain adalah shalat pada waktu dua hari raya
yakni Hari Raya Idul fitri (1 syawal) dan Hari Raya Idul Adha (10 Dzulhijjah).
14
DAFTAR PUSTAKA
15