1. Teori Karl Marx – Hukum itu Kepentingan Orang Berpunya.
Hukum tidak lepas dari ekonomi. Menurut Marx, hukum adalah alat legitimasi dari kelas ekonomi tertentu. 2. Teori Savigny – Hukum itu Jiwa Rakyat . Menurut Savigny, terdapat hubungan organik antara hukum dengan watak atau karakter suatu bangsa. Hukum hanyalah cerminan dari volkgeist. 3. Teori Jhering – Hukum itu Fusi Kepentingan. Menurut Jhering, posisi “saya” dalam dunia bersandar pada tiga proposisi: (1) saya disini untuk saya senditi, (2) dunia ada untuk saya, (3) saya disini untuk dunia tanpa merugikan saya. 4. Teori Henry S. Maine – Hukum itu Produk Adaptasi Sosial. Menurut S.Maine dalam masyarakat yang statis, hukum bertugas meneguhkan hubungan-hubungan antar-status. Sebaliknya pada masyarakat yang progresif, hukum berfungsi sebagai media kontrak antar-prestasi. 5. Teori Emile Durkheim – Hukum itu Moral Sosial Dalam konsep Durkheim, hukum sebagai moral sosial pada hakekatnya adalah ekspresi solidaritas sosial yang berkembang dalam suatu masyarakat. Hukum adalah cerminan soladaritas. 6. Teori Austin – Hukum itu Tata Hukum Menurut Austin, tata hukum itu nyata dan berlaku, bukan karena mempunyai dasar dalam kehidupan sosial (kontra Comte dan Spencer), bukan pula karena hukum itu bersumber pada jiwa bangsa (kontra von Savigny), bukan pula karena cermin keadilan dan logos (kontra Socrates Cs), tetapi karena hukum itu mendapat bentuk positifnya dari institusi yang berwenang. 7. Teori Ernst Bierling – Hukum itu Ide Umum Aturan Positif Bierling menggunakan metode induktif-empirik, tata hukum tertentu diambil sebagai sampel, untuk kemudian digali ide-idenya. Ide-ide tersebut lalu dibandingkan dengan ide-ide yang ada dalam tata hukum yang lain (tertentu dengan mempertimbangkan representasi menurut ukuran yang objektif), sehingga didapatilah ide-ide yang relative universal. 8. Teori Neo-Kantian – Di Mana Letak Sifat Normatif dari Hukum? Pemikir Neo-Kantian adalah mencari suatu pengertian transedental tentang hukum, yaitu sifat normatifnya. 9. Teori Rudolf Stammler – Hukum itu Normatif, Karena Kehendak Yuridis. Menurut Stammler, apa yang dikehendaki manusia dalam kehidupan sosial adalah hidup bersama yang teratur. Untuk menjamin hidup (bersama) yang teratur itu, dibutuhkan “perbuatan”, yakni pengaturan segala hal yang terdapat dalam kehidupan bersama tersebut. 10. Teori Hans Kelsen – Hukum itu Normatif Karena Grundnorm. Menurut Kelsen, sumber pedoman-pedoman objektif adalah grundnorm (norma dasar). Kelsen sendiri tidak menyebut isi dari grundnorm tersebut. Ia hanya katakana, grundnorm merupakan syarat transedental-logis bagi berlakunya seluruh tata hukum. Dengan demikian, secara tidak langsung, Kelsen juga sebenarnya membuat teori tentang tertib yuridis. 11. Teori Gustav Radbruch – Hukum itu Normatif, Karena Nilai Keadilan. Menurut Radbruch, nilai keadilan adalah “materi” yang harus menjadi isi aturan hukum, sedangkan aturan hukum adalah “bentuk” yang harus melindungi nilai keadilan. 12. Teori Max Weber – Hukum itu Cermin Rasionalitas dan Otoritas. Weber menggunakan ukuran “tingkat rasionalitas” dan “model kekuasaan” untuk mengkonstruksi teorinya tentang hukum. Dalam ranah “tingkat rasionalitas”, teori Weber berbunyi demikian; “tingkat rasionalitas sebuah masyarakat akan menentukan warna hukum dalam masyarakat itu”. 13. Teori Leon Duguit – Hukum itu Tatanan Karya Sosial. Menurut Duguit, hukum itu lahir dari dua rasa yaitu; (1) rasa keharusan sosial, (2) rasa keadilan. Rasa keharusan sosial, tampil dalam wujud keyakinan akan perlunya pedoman-pedoman bersama yang sesuai dengan kebutuhan “masyarakat karya”. Sedangkan rasa keharusan keadilan, menunjuk pada kepekaan tentang cara membagi beban dan imbalan yang proporsional. 14. Teori Eugen Ehrlich – Hukum itu Aturan Yang Hidup. Menurut Ehrlich, dikatakan “hukum yang hidup”, karena hukum itu bukan sesuatu yang ditambahkan dari luar secara a historis. Ia justru merupakan sesuatu yang eksistensial dalam sejarah hidup suatu masyarakat. Ehrlich menamakan hukum yang hidup itu sebagai Rechtsnormen (norma-norma hukum). 15. Teori Theodor Geiger – Hukum itu Gejala Sosial. Menurut Geiger, hukum itu bukan terutama, aturan formal dalam wujud undang- undang. Ia merupakan norma yang hidup dalam hati orang-orang. Karena itu, Geiger membedakan dua macam norma. Yang satu adalah “norma yang sebenarnya”. Dan yang lain, ialah “norma yang tidak sebenarnya”. 16. Teori Maurice Hauriou – Hukum itu Proses Penguatan. eori Hauriou ini berporos pada peran institusi (khususnya negara) untuk meneguhkan niat orang menaati hukum. Menurut Hauriou, dari sudut manusia individu, keinginan untuk menaati aturan itu selalu lemah. Ia akan bertambah kuat jika ada dukungan dari orang lain. 17. Teori George Gurvitch – Hukum itu Kenyataan Normatif. Menurut Gurvitch, prioritas hukum harus diberikan kepada hukum dari masyarakat yang bukan negara. Seharusnya hukum negara dibatasi oleh hukum masyarakat itu. 18. Teori Talcott Parsons – Hukum itu Mekanisme Integrasi. Menurut Parsons menempatkan hukum sebagai salah satu sub-sistem dalam sistem sosial yang lebih besar. Di samping hukum, terdapat sub-sub sistem lain yang memiliki logika dan fungsi yang berbeda-beda. Sub-sistem dimaksud adalah budaya, politik dan ekonomi. 19. Teori Roscoe Pound – Hukum itu Keseimbangan Kepentingan. Menurut Pound, hukum tidak boleh dibiarkan mengawang dalam konsep-konsep logis-analitis ataupun tenggelam dalam ungkapan-ungkapan teknis yuridis yang terlampau eksklusif. 20. Teori Oliver Holmes – Hukum itu Perilaku Hakim. Menurut Holmes, aturan hukum bukanlah poros sebuah keputusan yang berbobot. Aturan tidak bisa diandalkan menjawab dunia kehidupan yang begitu kompleks. Dan lagi pula, kebenaran yang rill, bukan terletak dalam undang-undang, tapi pada kenyataan hidup. 21. Teori Alf Ross – Hukum itu Rasa Wajib/Takut. Menurut Ross, suatu aturan hukum dirasa mewajibkan karena ada hubungan antara perbuatan yuridis dan sanksinya. Bila saya berbuat sesuai aturan, maka bebas dari sanksi. Sebaliknya, jika berbuat tidak sesuai, maka pasti menerima sanksi. 22. Teori Ralf Dahrendorf – Hukum itu Kepentingan Orang Berkuasa. Menurut Dahrendorf, hukum dikuasai oleh mereka yang memegang atau memiliki kuasa. Struktur sosial, sesungguhnya terkonfigurasi dalam relasi kekuasaan. 23. Teori Feminist Legal Theory – Hukum itu Kepentingan Kaum Lelaki. Menurut kaum Feminist Legal Theory, hukum merupakan tatanannya kaum adam yang meminggirkan kaum hawa. Factual, hukum dibangun dan dikonstruksi dalam logika laki-laki. Implikasinya, ia memperkokoh hubungan-hubungan sosio-yuridis yang patriartis. Ya, hubungan yang didasarkan pada norma, pengalaman, serta kekuasaan laki-laki, yang mengabaikan pengalaman perempuan. Dengan demikian, sampai derajat tertentu, hukum telah menyumbang kepada penindasan terhadap perempuan. 24. Teori Werner Maihofer – Hukum itu Wujud Eksistensi dan Sosialitas. Teori Maihofer tentang hukum, bertitik-tolak dari kegandaan ontology manusia, yakni sebagai individu eksistensial dan sebagai pribadi warga sosial. Kebebasan manusia sebagai pribadi eksistensial, menghasilkan hukum alam eksistensial. 25. Teori W.A.M Luypen – Hukum itu Keinsyafan Keadilan. Menurut Luypen, pembentukan hukum perlu dipandu keadilan. keadilan merupakan dasar dan norma kritis dalam hukum. Apa yang disebut tatahukum belum tentu dapat disebut hukum. Sebab bisa terjadi, terdapat tatahukum yang tidak mewajibkan, yakni kalau tatahukum itu tidak menurut norma-norma keadilan. 26. Teori Francois Geny – Hukum itu Perlu Tafsiran Kontekstual. Menurut Geny, undang-undang tidak pernah sempurna. Sebuah undang-undang tidak pernah mampu sempurna mempresentasikan keutuhan realitas yang ada dalam bentangan kehidupan sosial. 27. Teori Nonet- Selznick – Hukum Responsif. Menurut Nonet- Selznick lewat hukum responsive, menempatkan hukum sebagai sarana respon terhadap ketentuan-ketentuan sosial dan aspirasi publik. 28. Teori Satjipto Rahardjo – Hukum Progresif. Menurut Profesor Satjipto, hukum tidak saja dijalankan sebagai rutinitas belaka, tetapi juga dipermainkan sebagai “barang dagangan”. Akibatnya hukum terdorong ke jalur lambat dan mengalami kemacetan yang cukup serius, dari sinilah Profesor Satjipto menyuarakan perlunya hukum progresif. Pemikiran perlu kembali pada filosofi dasarnya, yaitu hukum untuk manusia. 29. Jan Gijssels dan Mark van Hoecke Teori hukum sebagai ilmu yang memiliki sifat menerangkan maupun menjelaskan mengenai hukum. Teori hukum sendiri dapat diartikan sebagai sebuah disiplin materi yang pada perkembangannya dipengaruhi dan memiliki kaitan yang besar dengan ajaran hukum umum. 30. Arief Sidharta teori ilmu hukum atau rechtstheorie secara umum dapat didefinisikan sebagai sebuah ilmu maupun disiplin hukum yang jika dilihat melalui perspektif interdisipliner serta eksternal secara kritis dapat digunakan untuk menganalisis berbagai aspek gejala hukum, baik secara sendiri maupun secara keseluruhan, baik di dalam konsep teoritisnya maupun dengan praktisnya, 31. Ronald Dworkin. Menurutnya Dworkin orang ahli hukum dan filsuf, mengemukakan bahwa teori hukum adalah "upaya untuk menjelaskan sifat dasar dari hukum dan perannya dalam masyarakat secara keseluruhan 32. Lon Fuller. Ahli hukum dan filsuf Amerika, mengemukakan bahwa teori hukum adalah "upaya untuk memahami dan menjelaskan bagaimana hukum bekerja dalam masyarakat, dan bagaimana hukum tersebut mempengaruhi individu dan masyarakat". 33. Oliver Wendell Holmes Jr. Seorang hakim dan ahli hukum Amerika, mengemukakan bahwa teori hukum adalah "penjelasan tentang bagaimana hukum seharusnya diaplikasikan dalam praktik, berdasarkan pada pengalaman dan hasil yang diharapkan". 34. Niklas Luhmann. Mengemukakan teori sistem hukum, yaitu teori yang memandang hukum sebagai sebuah sistem sosial yang mandiri dan otonom, yang beroperasi melalui komunikasi dan pertukaran informasi di antara para pemangku kepentingan di dalam sistem hukum itu sendiri. 35. John Austin John Austin. Seorang ahli hukum asal Inggris, mendefinisikan hukum sebagai "perintah yang diberikan oleh penguasa yang sah dan harus dipatuhi oleh warga negara." 36. Herbert Lionel Adolphus Hart Teori hukum adalah usaha untuk mengembangkan suatu sistem konseptual yang tepat dan logis yang dapat menggambarkan dan menjelaskan fenomena hukum dalam masyarakat. 37. Menurut John Rawls Hukum sebagai sarana untuk mencapai keadilan Menurut John Rawls, hukum adalah sarana untuk mencapai keadilan di masyarakat. 38. Max Weber Hukum sebagai sistem norma sosial Max Weber berpendapat bahwa hukum adalah sistem norma sosial yang mengatur perilaku masyarakat. 39. Michel Foucault Hukum sebagai penegakan kekuasaan Michel Foucault berpendapat bahwa hukum adalah sarana bagi penguasa untuk mempertahankan kekuasaannya atas rakyat 40. Friedman Menurut friedman tentang teori hukum yaitu sebuah ilmu pengetahuan yang di dalamnya mempelajari esensi hukum yang memiliki kaitan antara filsafat hukum di satu sisi dengan teori politik yang berada di sisi lainya. 41. Ian Mc Leod Menurutnya Teori hukum merupakan sesuatu yang menjadi pengarah kepada analisis teoritik secara sistematis terhadap berbagai sifat dasar hukum, aturan hukum maupun institusi hukum secara umum. 42. John Finch. yang mengartikannya sebagai studi yang di dalamnya meliputi karakteristik esensial yang ada pada hukum serta kebiasaan yang memiliki sifat umum yang ada pada suatu sistem hukum dalam tujuan menganalisis berbagai unsur dasar yang menjadikannya sebuah hukum serta membedakannya dengan peraturan lain. 43. Bruggink. Kajiannya mengartikan teori hukum sebagai seluruh pernyataan yang saling berkaitan satu sama lain dengan sistem konseptual yang ada pada aturan hukum serta putusan hukum. Sistem tersebut digunakan untuk sebagian dan yang terpenting dipositifkan. 44. Borst Hukum adalah keseluruhan peraturan bagi perbuatan manusia di dalam kehidupan bermasyarakat. 45. Soerso Hukum adalah sebuah himpunan peraturan yang dibuat oleh pihak yang berwenang dengan tujuan untuk mengatur tata tertib kehidupan bermasyarakat yang memiliki ciri perintah dan larangan yang sifatnya memaksa dengan menjatuhkan sanksi-sanksi hukuman bagi pelanggarnya. 46. Prof. Dr. Mochtar Kusumaatmadja Hukum adalah keseluruhan kaidah serta semua asas yang mengatur pergaulan hidup dalam masyarakat dan bertujuan untuk memelihara ketertiban serta meliputi berbagai lembaga dan proses guna mewujudkan berlakunya kaidah sebagai suatu kenyataan dalam masyarakat. 47. Achmad Ali Hukum adalah seperangkat norma mengenai apa yang benar dan salah, yang dibuat dan diakui eksistensinya oleh pemerintah, baik yang tertuang dalam aturan tertulis maupun yang tidak, terikat dan sesuai dengan kebutuhan masyarakat secara menyeluruh, dan dengan ancaman sanksi bagi pelanggar aturan norma itu. 48. Ridwan Halim Hukum adalah segala peraturan tertulis ataupun tidak tertulis, yang pada intinya segala peraturan tersebut berlaku dan diakui sebagai peraturan yang harus dipatuhi dan ditaati dalam hidup bermasyarakat. 49. Aristoteles Hukum adalah kumpulan peraturan yang tidak hanya mengikat tetapi juga hakim bagi masyarakat. 50. Abdulkadir Muhammad Hukum adalah segala peraturan baik tertulis maupun tidak tertulis yang memiliki sanksi tegas terhadap pelanggarannya. 51. Wiryono Kusumo Hukum adalah keseluruhan peraturan baik yang tertulis maupun tidak tertulis yang mengatur tata tertib didalam masyarakat 52. Suwardi Tasrif Hukum adalah keseluruhan peraturan-peraturan hidup yang bersifat memaksa dan dibuat oleh yang berwenang berisikan suatu perintah/laranngan/izin untuk membuat sesuatu serta dengan maksud untuk mengatur tata tertib kehidupan masyarakat. 53. John Chip Man gray Hukum adalah yang mana diyakini berasal dari pembuat undang-undang 54. J.Proudhon Hukum adalah suatu asas yang mengatur keseimbangan yang goyah antara pertentangan pokok yanng selalu ada dalam kenyataan sosial. 55. Schapera Hukum adalah setiap aturan tingkah laku yang mungkin diselenggarakan oleh pengadilan 56. A L Goodhart Hukum adalah keseluruhan dari peraturan yang dipakai oleh pengadilan. 57. Allen Hukum adalah suatu usaha untuk menegakkan keadilan dalam pihak yang harus dibedakan. 58. Bohannan Hukum adalah himpunan kewajiban-kewajiban yang telah dilembagakan kembali dalam pranata hukum. 59. Bellfoid Hukum adalah hukum yang berlaku disuatu masyarakat, mengatur tatatertib masyarakat, yang didasarkan atas kekuasaan yang ada pada masyarakat. 60. Bambang sunggono Hukum adalah subordinasi atau adalah produk untuk kepentingan-kepentingan politik. 61. Benyamin Cardozo Hukum adalah kegiatan hakim dipengadilan yang terikat pada tujuan hukum yaitu kepentingan hukum. 62. Bodenheimer Hukum adalah hukum yang terdiri dari penyempurnaan masyarakat makhluk yang berakal yang ada hubungannya dengann moralitas. 63. C.S.T Kansil Hukum adalah pengatur ketatatertiban dalam pergaulan manusia, sebagai keamanan dan ketertiban yang terpelihara. 64. Daliyo Hukum adalah peraturan-peraturan tingkahlaku manusia, yang diadakan badan-badan resmi yang berwajib dan sifatnya yang memaksa. 65. Eugen ehrlich Hukum adalah suatu yang berkaitan dengan fungsi kemasyarakatan dan memandang sumber hukum hanya dari legal story and jurisprudence dan living law. 66. Frank Hukum adalah salah satu konsekuensi dari kenyataan bahwa masyarakat yang melahirkan hukum dan bukan hukum yang melahirkan masyarakat. 67. Sudikno Mertokusumo teori hukum adalah pengendapan secara metodologis dalam mempelajari hukum. 68. Gluckman Hukum adalah keseluruhan gudang aturan diatas mana para hakim mendasarkan putusannya. 69. Gottfried Wilhelm Leibuiz Hukum adalah hubungan-hubungan kepentingan antara pribadi yang kian menonjol. 70. Karl Von Savigny Hukum adalah aturan yang terbentuk melalui kebiasaan dan perasaan kenyataan yang melalui pengoperasian kekuasaan secara diam-diam. 71. Kantorowih Hukum adalah keseluruhan aturan-aturan kemasyarakatan yang mewajibkan tindakan lahir yang mempunyai sifat keadilan serta dapat dibenarkan. 72. Llywellin Hukum adalah apa yang diputuskan oleh seorang hakim tentang suatu persengketaan. 73. Marhainis Abdul Hay Hukum adalah segala ketentuan yang mengatur tingkah laku orang didalam pergaulan masyarakat. 74. Paul Scholten Hukum adalah suatu petunjuk tentang apa yang layak dilakukan dan apa yang tidak layak dilakukan, yang bersifat perintah. 75. Piere Dubois Hukum adalah suatu aturan yang harus diterima secara terus-menerus dan bukan suatu yang statis. 76. Parson Siberntika Hukum adalah mekanisme integrasi dan sebagai salah satu subsistem dalam sistem sosial yang lebih besar. 77. Rudolf Von Jhering Hukum adalah keseluruhan peraturan yang memaksa yang berlaku dalam suatu negara. 78. H.I.A Hart Hukum adalah prediksi mengenai apa yang diperbuat oleh pemngadilan jika memang ada sanksi, maka hukumlah yang menjadi norma primer yang menggariskan sanksi. 79. Borst Hukum adalah keseluruhan peraturan bagi perbuatan manusia di dalam kehidupan bermasyarakat. 80. Teori Bernadus. Arief Sidharta Teori Ilmu Hukum diartikan sebagai ilmu atau disiplin hukum yang dalam perspektif interdisipliner dan eksternal yang secara kritis menganalisis berbagai aspek gejala hukum 81. Teori Lon Fuller Suatu sistem hukum yang asli sejatinya diikat oleh asas-asas moral tertentu, dan asas-asas moral inner morality. 82. Teori Edgar Bodenheimer Jurisprudence meliputi nilai-nilai falsafah, aspekaspek empiris seperti pendekatan sosiologis, historis, dan juga mengkaji komponen-komponen analitik serta teori hukum. 83. Teori Oliver Holmes pelaksana hukum (hakim), sesungguhnya menghadapi gejala-gejala hidup secara realistis. 84. Teori Roscoe Pound hukum tidak boleh dibiarkan mengawang dalam konsep-konsep logis-analitis ataupun tenggelam dalam ungkapan-ungkapan teknis yuridis yang terlampau eksklusif. 85. Teori Talcott Parsons hukum sebagai salah satu sub-sistem dalam sistem sosial yang lebih besar. Di samping hukum, terdapat sub-sub sistem lain yang memiliki logika dan fungsi yang berbeda-beda 86. Teori Maurice Hauriou institusionalisasi hidup bersama dalam lembaga-lembaga yang ada, termasuk negara. 87. Teori Theodor Geiger hukum itu bukan terutama, aturan formal dalam wujud undang-undang. Ia merupakan norma yang hidup dalam hati orang-orang. 88. Teori Eugen Ehrlich hukum itu bukan sesuatu yang ditambahkan dari luar secara a historis. Ia justru merupakan sesuatu yang eksistensial dalam sejarah hidup suatu masyarakat. 89. Teori Gustav Radbruch aturan hukum adalah “bentuk” yang harus melindungi nilai keadilan. 90. Teori Ernst Bierling tata hukum adalah ide-ide yang relative universal. 91. Teori Savigny hubungan organik antara hukum dengan watak atau karakter suatu bangsa. 92. Teori Jhering kepentingan sebagai suatu yang menentukan dalam hukum, khususnya kepentingan masyarakat, menghantarkan dia pada interessenjuripruden. 93. Teori Talcott Parsons hukum sebagai salah satu sub-sistem dalam sistem sosial yang lebih besar. Di samping hukum, terdapat sub-sub sistem lain yang memiliki logika dan fungsi yang berbeda-beda 94. Teori W.A.M Luypen pembentukan hukum perlu dipandu keadilan. keadilan merupakan dasar dan norma kritis dalam hukum. Apa yang disebut tatahukum belum tentu dapat disebut hukum. 95. Teori Francois Geny undang-undang tidak pernah sempurna. Sebuah undang-undang tidak pernah mampu sempurna mempresentasikan keutuhan realitas yang ada dalam bentangan kehidupan sosial. Karena itu, sangat tidak logis untuk menarik garis lurus begitu saja antara konsep-konsep umum yang abstrak dalam undang-undang dengan kasus-kasus rill dalam dunia empiris. 96. Prof.Dr. Van Kan Hukum adalah keseluruhan peraturan hidup yang sifatnya memaksa untuk melindungi kepentingan manusia di dalam masyarakat suatu negara. 97. Duguit Hukum adalah tingkah laku anggota masyarakat, aturan yang penggunaannya di saat tertentu di acuhan oleh suatu masyarakat sebagai jaminan atas kepentingan bersama terhadap orang yang melanggar peraturan. 98. Mr.E. M. Meyers Hukum adalah aturan-aturan yang didalamnya mengandung pertimbangan kesusilaan. 99. Soerso Hukum adalah sebuah himpunan peraturan yang dibuat oleh pihak yang berwenang dengan tujuan untuk mengatur tata tertib kehidupan bermasyarakat yang memiliki ciri perintah dan larangan yang sifatnya memaksa dengan menjatuhkan sanksi-sanksi hukuman bagi pelanggarnya. 100. Teori Feminist Legal Theory hukum merupakan tatanannya kaum adam yang meminggirkan kaum hawa. Factual, hukum dibangun dan dikonstruksi dalam logika laki-laki. Implikasinya, ia memperkokoh hubungan- hubungan sosio-yuridis yang patriartis.