Professional Documents
Culture Documents
Liturgi Natal
Liturgi Natal
Tema:
DATANGLAH YA RAJA DAMAI
(Yesaya
9:5) Sub
Tema:
Didamaikan oleh Allah untuk membawa damai-Nya bagi sesama
(2 Korintus 5:17-20)
I. PERSIAPAN
P. Tuhan sungguh mengasihi kita, sehingga Ia mengaruniakan anak-Nya yang tunggal, lahir
di kandang domba di Betlehem untuk menebus dosa kita.
J. Berbahagialah orang yang percaya kepada Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Penebusnya.
P. Nyanyikanlah nyanyian baru bagi Tuhan, serukanlah Hosanna…
teriakkanlah Haleluya…. untuk memuji dan memuliakan Tuhan Allah yang Maha Kasih.
J. Muliakanlah Tuhan dengan segenap kekuatanmu, dengan segenap hatimu dan
pikiranmu. Pujilah Dia.
P/J TUHAN…. Kami datang untuk memuliakan kebesaran-MU ya Juru selamat kami. (duduk)
DOA
P. Marilah Kita Berdoa!
Kami sungguh bersyukur ya Tuhan, karena Engkau melawat kami oleh karena kasih setia-Mu.
Sehingga Engkau mengutus anak-Mu Yesus Kristus untuk menyelamatkan kami manusia
berdosa ini. Tuhan kiranya berkenan menerima persekutuan kami ini menjadi persembahan
syukur untuk memuliakan nama-Mu. Curahkanlah berkat-Mu atas kami semua jemaat-Mu.
Didalam nama anak-MuTuhan Yesus Kristus kami berdoa dan mengucap syukur. Amin
1 : Saudaraku, apakah kita juga pernah merenungkan tentang air yang kita minum dan
yang kita gunakan setiap hari? Air itu tercurah dari langit berupa huja, meresap kedalam tanah,
menyegarkan hutan, kebun dan tumbuh –tumbuhan, mengalir hingga ke laut. Namun laut tidak
menjadi penuh. Semua teraturdan terkendali, hingga daratan tidak menjadi tenggelam. Siapakah
yang mengatur semuanya?
2 : Air juga keluar dari perut bumi, mengalir menganak sungai, menghidupi ikan di danau
dan di sungai. Ikan di danau menghasilkan ikan –ikan yang segar, yang kaya akan vitamin dan
mineral. Manusia menikmati manfaat dari semuanya itu. Siapa yang menjadikannya dan
menyediakannya?
1 : Lihatlah gunung berdiri menjulang tinggi dan berdiri kokoh seakan tak tergoyahkan.
Jurang dan lembah yang terjal berhias batu-batu pualam nan kokoh, yang membuat dia tidak
runtuh. Bagaimanakah hal itu ditata sedemikian rupa? Sungguh ajaib karya itu?
2 : Mungkinkah sesuatu terjadi tanpa asal muasal? Mungkinkah sesuatu ada tanpa
tercipta? Jika demikian siapakah yang menciptakan semuanya itu? Bagaimankah hal itu semua di
ciptakan, hingga seluruh ciptaan itu demikian indah dan menakjubkan? Pastilah dia Yang Maha
Agung! Pastilah dia maha kdan perkasa! Siapakah dia kalau bukan Tuhan? Ya , sungguh,
Tuhanlah Pencipta Langit, bumi dan segala isinya.
P : Hidup yang baik tidak mampu memuaskan hati manusia. Merasa kurang, itulah isi
keinginan manusia. Apakah yang terjadi ketika manusia hidup di dalam dosa? Mari
kita dengarkan penuturan liturgi ke 2 ini.
Setiap hari kita melihat kemajuan yang akan terjadi. Tekhnologi semakin canggih, hampir semua
keinginan terpenuhi. Namun apa dampak yang dihasilkan? Lihatlah setiap manusia
mementingkan dirinya sendiri. Tidak ada yang perduli lagi dengan sesamanya.
1 : Kekuasaan yang melanda hati manusia telah menciptakan sifat egoisme. Manusia lain
yang tidak berkuasa kembali menjadi budak. Yang kuat semakin kuat, yang lemah semakin
lemah.
2 : Yang kaya semakin kaya, yang miskin semakin miskin. Kebaikan yang diupayakan oleh
pemerintahnya, dianggap sebagai dongeng belaka. Perbuatan baik diukur dengan uang. Manusia
hidup di tengah-tengah perhambaan akan uang.
1 : Adik tidak lagi menghargai kakaknya. Orangtua tidak lagi dianggap sebagai sumber
hikmat Ilahi. Penghargaan semakin kurang. Mungkinkan kita mampu bertahan dalam situasi
yang demikian?
2 : Kapan semua ini akan berakhir? Kerakusan manusia menciptakan bencana alam yang tidak
dapat lagi dibendung. Pagar alam menjadi rusak dan bercacat. Hutan tidak lagi mampu
bernyanyi. Laut tidak mampu lagi berkilauan. Udara tidak lagi bersih, air telah tercemar. Semua
menjadi rusak.
P : Hukum tidak dihargai, semua menganggap tidak berarti sebuah kebaikan.
Menghalalkan segala cara adalah salah satu jalan pintas. Budaya mementingkan diri sendiri
semakin nyata.
Teguran dan sapaan tidak lagi terngiang. Semua telah pudar.
6. Bernyanyi lagu Di Tengah Ombak dan Arus Pencobaan
Ditengah ombak dan arus pencobaan
Hampir terhilang tujuan arah hidupku
Bagaikan kapal yang selalu ombang-ambingkan
Mengharap kasihNya seolah olah tiada mampu
Kata-kata sambutan
Ketua BPMJ Hosana Pekkabata
Ketua PPGTM Hosana Pekkabata
Ketua PPGTM Klasis Polewali
Hiburan