You are on page 1of 9

MODUL PERKULIAHAN

Metode Numerik

Solusi Persamaan Non-Linier dengan Metode Bisection

Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh

03
Teknik Informatika 190633006 Ulil Surtia Zulpratita, S.T., M.T.
Yenie Syukriyah, S.Si., M.Si.
Sunjana, S.Si., M.T.

Abstract Kompetensi
Resume ringkas/singkat, akurat, dan Mahasiswa memiliki kemampuan
jelas terhadap isi materi pertemuan membuat algoritma program untuk
mata kuliah mengacu pada menentukan akar menggunakan
Rancangan Pembelajaran Semester metode Bisection.
(RPS)

‘20 Metode Numerik Biro Akademik dan Pembelajaran


http://www.widyatama.ac.id
Ulil Surtia Zulpratita, S.T., M.T.
1 Yenie Syukriyah, S.Si., M.Si.
Sunjana, S.Si., M.T.
Solusi Persamaan Non Linier : Metode TERTUTUP (Bisection)

Penyelesaian persamaan non-linear adalah menghitung akar suatu persamaan non-linear

dengan satu variabel x, f(x), atau secara umum dituliskan :


f(x) = 0
Contoh:

1. f (x)  5  4x  9x2 12x3  x5  0


5  4x  9x2 12x3  x5
2. f (x)  12  0
2x  5
x
3. f (x)  x  e 0

Metode numerik yang dapat digunakan untuk memperoleh solusi dari persamaan non-linear
antara lain:
1. Metode Biseksi (Bisection)

2. Metode Regula Falsi (False Position)

3. Metode Newton-Raphson

4. Metode Secant

5. Metode Iterasi Tetap (Fixed Point Iteration)

‘20 Metode Numerik Biro Akademik dan Pembelajaran


http://www.widyatama.ac.id
Ulil Surtia Zulpratita, S.T., M.T.
2 Yenie Syukriyah, S.Si., M.Si.
Sunjana, S.Si., M.T.
1. Algoritma Metode Biseksi

Grafik Metode Biseksi

‘20 Metode Numerik Biro Akademik dan Pembelajaran


http://www.widyatama.ac.id
Ulil Surtia Zulpratita, S.T., M.T.
3 Yenie Syukriyah, S.Si., M.Si.
Sunjana, S.Si., M.T.
Metode Biseksi
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam metode biseksi
 
 Fungsi harus kontinu pada interval xn dan xn+1.
 
 Menentukan xn dan xn+1 dapat diperoleh dengan membuat grafik fungsinya.

Nilai toleransi (error)
dapat ditentukan oleh pengguna ataupun didasarkan pada bidang ilmu dari
 permasalahan yang

diselesaikan.

Kelebihan Metode Biseksi


Selalu
berhasil menemukan akar (solusi) yang dicari, atau dengan kata lain
selalu konvergen.

Kekurangan Metode Biseksi



Metode biseksi hanya dapat dilakukan apabila ada akar persamaan pada
 interval yang diberikan.

 akar pada interval yang diberikan maka hanya satu akar saja yang
Jika ada beberapa
 dapat ditemukan.

 sehingga memperlama proses penyelesaian. Tidak
Memiliki proses iterasi yang banyak
 memandang bahwa sebenarnya

akar atau solusi yang dicari dekat sekali dengan batas interval yang digunakan.

Contoh:

3
Tentukan solusi dari persamaan non-linier: y = x – 7x + 1
dengan error 0.005.
Penyelesaian:

‘20 Metode Numerik Biro Akademik dan Pembelajaran


http://www.widyatama.ac.id
Ulil Surtia Zulpratita, S.T., M.T.
4 Yenie Syukriyah, S.Si., M.Si.
Sunjana, S.Si., M.T.
- Dengan Metode Biseksi
3
Langkah 1 : Membuat grafik dari y = x – 7x + 1 untuk memperoleh batas
interval xn dan xn+1.
3
Dengan program Maple diperoleh grafik y = x – 7x + 1 sebagai berikut:

Solusi eksak

xn xn + 1

3
Terlihat dari grafik di atas bahwa solusi dari y = x – 7x + 1 ada pada interval 2.5 dan 2.6,
maka digunakan xn = 2.5 dan xn+1 = 2.6.

x x
xmid n1 n
Langkah 2 : Hitung nilai f (xn), f (xn+1),  dan f (xmid).
2
‘20 Metode Numerik Biro Akademik dan Pembelajaran
http://www.widyatama.ac.id
Ulil Surtia Zulpratita, S.T., M.T.
5 Yenie Syukriyah, S.Si., M.Si.
Sunjana, S.Si., M.T.
Tabel 1

No xn xn+1 f (xn) f (xn+1) xmid f (xmid)


1. 2.5 2.6 -0.875 0.376 2.55 -0.269

f (x)  x3  7x 1
f (x n )  f (2.5)  (2.5)3  7(2.5) 1 0.875
f (x n1 )  f (2.6)  (2.6)3  7(2.6) 1  0.376

x  2.5  2.6  2.55


mid
2
f (x mid )  f (2.55)  (2.55)3  7(2.55) 1 0.269

0.376

-0.875

‘20 Metode Numerik Biro Akademik dan Pembelajaran


http://www.widyatama.ac.id
Ulil Surtia Zulpratita, S.T., M.T.
6 Yenie Syukriyah, S.Si., M.Si.
Sunjana, S.Si., M.T.
Langkah 3 : Apakah f (xn) dan f (xmid) sama tanda? Jika sama tanda maka xmid
menggantikan xn, sedangkan jika berbeda tanda maka xmid menggantikan xn+1.

Terlihat dari tabel 1, f (xn) = -0.875 dan f (xmid) = -0.269 sama tanda, maka xmid =
2.55 menggantikan xn = 2.5.

Tabel 2

No xn xn+1 f (xn) f (xn+1) xmid f (xmid)


1. 2.5 2.6 -0.875 0.376 2.55 -0.269

sama tanda

2. 2.55 2.6 -0.269 0.376

Langkah 4 : Apakah | f (xmid)| ≤ 0.005? Jika ya, maka xmid = 2.55 merupakan
solusi dari persamaan non linier tersebut, jika tidak, ulangi langkah 2 dengan xn
= 2.55 dan xn+1 = 2.6.

Dikarenakan | f (xmid)| = 0.269 > 0.005 maka ulangi langkah 2 sehingga


diperoleh hasil sebagai berikut:

‘20 Metode Numerik Biro Akademik dan Pembelajaran


http://www.widyatama.ac.id
Ulil Surtia Zulpratita, S.T., M.T.
7 Yenie Syukriyah, S.Si., M.Si.
Sunjana, S.Si., M.T.
Tabel 3

No xn xn+1 f (xn) f (xn+1) xmid f (xmid)

1. 2.5 2.6 -0.875 0.376 2.55 -0.269 | f (xmid)|


= 0.269 >
0.005
sama tanda

2. 2.55 2.6 -0.269 0.376 2.575 0.049 | f (xmid)|


= 0.049 >
0.005
beda tanda
| f (xmid)|
3. 2.55 2.575 -0.269 0.049 2.562 -0.117 = 0.117 >
0.005

sama tanda
| f (xmid)|
4. 2.562 2.575 -0.117 0.049 2.568 -0.041 = 0.041 >
0.005

sama tanda
| f (xmid)|
= 0.010 >
5. 2.568 2.575 -0.041 0.049 2.572 0.010
0.005

beda tanda | f (xmid)|


= 0.015 >
0.005
6. 2.568 2.572 -0.041 0.010 2.570 -0.015

sama tanda

7. 2.570 2.572 -0.041 0.010 2.571 -0.003

| f (xmid)| = 0.003 ≤ 0.005 maka iterasi dihentikan dan diperoleh solusi persamaan non linier

yang diinginkan yaitu x = 2.571.

‘20 Metode Numerik Biro Akademik dan Pembelajaran


http://www.widyatama.ac.id
Ulil Surtia Zulpratita, S.T., M.T.
8 Yenie Syukriyah, S.Si., M.Si.
Sunjana, S.Si., M.T.
Daftar Pustaka
[1] Rinaldi Munir, Diktat Kuliah Metode Numerik untuk Teknik Informatika, Dep. Teknik IF
ITB.

[2] Steven C. Chapra dan Raymond P. Canale, Numerical Methods for Engineers with
Personal Computer Applications, MacGraw-Hill Book Company.

[3] Bambang T., Metode Numerik, Jurusan T. Sipil FT UGM.

[4] Conte, De Boor; Elementary Numerical Analysis; McGraw-Hill, 1982.

You might also like