You are on page 1of 36

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn.

J DENGAN MASALAH
KEPERAWATAN UTAMA PENURUNAN CURAH JANTUNG
DI RUANG ICU RS PKU MUHAMMADIYAH SRUWENG

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Stase Kritis

Disusun oleh :
Juliyanto
2022030122

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN PROFESI NERS


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH GOMBONG
2022/2023

i
HALAMAN PENGESAHAN

Yang bertandatangan di bawah ini menyatakan bahwa“ Asuhan Keperawatan


Pada Tn. J Dengan Masalah Keperawatan Utama Penurunan Curah Jantung di
Ruang ICU RS PKU Muhammadiyah Sruweng”

Disusun Oleh
Juliyanto
2022030122
Telah disetujui pada tanggal .. April 2023

Pembimbing Akademik Pembimbing Klinik

(barkah Waladani, M.Kep) (Heni Kurniawati, S. Kep, Ns)

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL....................................................................................... i
LEMBAR PENGESAHAN............................................................................ ii
DAFTAR ISI................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Pengertian................................................................................................ 1
B. Faktor Risiko........................................................................................... 1
C. Batasan Karakteristik............................................................................... 2
D. Fokus Pengkajian..................................................................................... 5
E. Patofisiologi dan Pathway....................................................................... 6
F. Masalah Keperawatan Yang Muncul…………………………………... 6
G. Intervensi Keperawatan………………………………………………... 7
BAB II TINJAUAN KASUS.......................................................................... 9
BAB III PEMBAHASAN............................................................................... 24
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………….. 25

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. PENGERTIAN

Penurunan curah jantung didefinisikan sebagai suatu keadaan di mana


pompa darah oleh jantung yang tidak adekuat untuk mencapai kebutuhan
metabolisme tubuh (Wilkinson& Ahern, 2012).

Congestive Heart Failure (CHF) adalah keadaan di mana jantung tidak


dapat memompa darah keseluruh tubuh dengan baik (Darmawan, 2012).

Penurunan curah jantung adalah ketidakadekuatan jantung memompa


darah untuk memenuhi kebutuhan metabolisme tubuh (SDKI DPP PPNI
2016).

Penurunan Curah Jantung adalah Ketidakadekuatan volume darah yang


dipompa oleh jantung untuk memenuhi kebutuhan metabolik tubuh. ( Nanda-I
2018-2020).

B. ETIOLOGI
Penyebab :
1. Perubahan irama jantung
2. Perubahan frekuensi jantung
3. Perubahan kontraktilitas
4. Perubahan preload
5. Perubahan afterload

C. BATASAN KARAKTERISTIK

Pasien dengan Penuruna Curah Jantung memiliki tanda dan gejala mayor
maupun minor sebagai berikut (PPNI, 2016):
Gejala dan Tanda Mayor :

4
Subyektif :
1. Perubahan irama jantung
 Palpitasi
2. Perubahan Preload
 Lelah
3. Perubahan afterload
 Dispnea
4. Perubahan kontraktilitas
 Paroxymal nocturnal dipsnea (PND)
 Ortopnea
 Batuk
Objektif :
1. Perubahan irama jantung
 Bradikardia/Takikardia
 Gambaran EKG artimia atau gangguan konduksi
2. Perubahan Preload
 Edema
 Distaensi Vena Jugularis
 Central Venaus Pressure (CVP) meningkat/menurun
3. Perubahan Afterload
 Tekanan darah meningkat/menurun
 Nadi perifer teraba lemah
 Capillary Refill Time > 3 detik
 Oliguria
 Warna kulit pucat/sianosis
4. Perubahan Kontraktilitas
 Terdengar suara jantung S3/S4
 Ejection Fraction (EF) menurun
Gejala dan Tanda Minor :

5
Subjektif :
1. Perubahan Preload
2. Perubahan Afterload
3. Perubahan Kontraktilitas
4. Perilaku/emosional
 Cemas
 Gelisah
Obyektif :
1. Perubahan Preload
 Murmur jantung
 Berat badan bertambah
 Pulmonari Arteri Wedge Preassure (PAWP) menurun
2. Perubahan Afterload
 Pulmonary Vascular Resistance (PVR) meningkat/menurun
 Systemmic Vascular Resistence (SVR) meningkat/menurun
3. Perubahan Kontraktilitas
 Cardica Index (CI) menurun
 Left Ventry Cular Stroke Work Index (LVSWI) menurun
 Stroke Volume Index (SVI) menurun
4. Perilaku/Emosional

D. FOKUS PENGKAJIAN

a. Breath
Meliputi pemeriksaan jalan nafas, nafas spontan atau tidak,bentuk dada,
ada benjolan tidak, ada lesi tidak, RR, pasien menggunakan nasal kanul
tidak, ada tidak pernafasan cuping hidung, ada tidak retraksi dinding
dada.
b. Blood

6
Meliputi pemeriksaan tekanan darah, nadi, MAP, saturasi, sianosis tidak,
akral warna kulit dan suhu
c. Brain
Meliputi pemeriksaan GCS, kesadaran, pupil, ada rangsang cahaya tidak.
d. Bowel
e. Bladder
Pasien terpasang kateter tidak, produksi urinnya berapa
Warna urin : -
Blas kosong tidak.
f. Bone
Kondisi tulang, ada oedema tidak, terpasang infus apa dan berapa
kekuatan otot

E. PATOFISIOLOGI

Respons dari fisiologis gagal jantung akan memunculkan manifestasi


seperti peningkatan frekuensi denyut jantung (takikardi), dilatasi
pulmonal, hipertrofi, dan peningkatan isi sekuncup. Hal tersebut akan
mempengaruhi peningkatan pengaruh simpatis pada pada jantung, arteri
dan vena yang menyebabkan peningkatan frekuensi denyut jantung
(takikardi), peningkatan aliran balik vena, dan peningkatan
kekuatan kontraksi yang akan mengakibatkan tekanan sistolik dan
diastolik tetap normal dan adanya peningkatan kebutuhan oksigen serta
peningkatan konsumsi oksigen oleh jantung. Peningkatan kebutuhan
oksigen serta peningkatan konsumsi oksigen oleh jantung akan
mempengaruhi preload melebihi kemampuan pemompaan yang akan
mempengaruhi kongestif vaskuler pulmonal, berdampak pada
pertukaran gas dalam paru-paru, penurunan aliran ke ginjal, usus dan
kulit ditandai dengan adanya penurunan haluaran urine, peningkatan
letargi, keringat dingin, sianosis, mengakibatkan penahanan Na+ (ion
natrium)dan H2O sehingga terjadi edema dan kelebihan volume cairan.

7
Peningkatan kebutuhan oksigen dan peningkatan konsumsi oksigen

oleh jantung yang diakibatkan oleh peningkatan pengaruh simpatis pada

jantung, arteri dan vena yang mempengaruhi penurunan aliran atau sirkulasi

darah ke ginjal, usus dan kulit juga mengakibatkan asidosis padajaringan

yang akan memberikan pengaruh pada jaringan lanjut (metastasis pada

organ dan jaringan yang lain), dan akan mengakibatkan iskemi miokard

maka terjadi penurunan curah jantung. Iskemi miokard ditandai dengan

kelemahan, kelelahan, perubahan tanda vital, disritmia, dispnea, pucat,

berkeringat sehingga terjadi ketidakseimbangan suplai oksigen

menyebabkan aktifitas berkurang (Huddak & Gallo, 2010).

8
F. PATHWAYS KEPERAWATAN
Peradangan dan pe
Kelainan otot Aterosklerosis Hipertensi Siste Faktor
Jantung nyakit Myokardium Penyakit Jantung
Koroner mik/ Pulmonal Lain Sistemik
Degenerative

Gagal jantung

Respon Fisiologi Gagal Jantung

Frekuensi denyutjantung Dilatasi pulmonal Hipertrofi Isi sekuncup

Peningkatan kerja saraf simpatis pada jantung arteri dan vena


Tanda dan gejala:
- Peningkatan frekuensi denyut jantung
- Peningkatan aliran balikvena
- Peningkatan kekuatankontraksi
Peningkatan keb. O2
Peningkatan konsumsi
O 2olehjantung Aliran ke ginjal, Preload melebihi
Usus dan kulit kemampuan
pemompaan

Kongesti vaskuler pulmonal


Asidosis tingkat
Gangguan Pertukaran Gas
jaringan

Pengaruh

jaringanlanjut

Iskemik miokard
Manifestasi: Tanda:
Penurunan - Kelelahan,kelemahan - Menurunnya haluaran urin
Curah - Perubahantandavital - Letargimeningkat
Jantung - Disritmia - Kulit dingin
- Sianosis - Sianosis
- Pucat
- Berkeringat Menahan Na+dan H2O

Ketidakseimbangansuplai O 2 Edema

Intoleransi Aktifitas Hipervolemia


9
Gambar 2.2 Pathway dan perumusan diagnosa keperawatan
(Huddak & Gallo, 2010), (Smeltzer & Bare, 2002). dan (Wilkinson & Ahern, 2012

G. MASALAH KEPERAWATAN YANG MUNCUL


1. Penurunan curah jantung berhubungan dengan Perubahan Frekuensi
Jantung (D.0008)
2. Gangguan pertukaran gas berhubungan dengan perubahan membran
alveoulus-kapiler (D.0003)
3. Hipervolemia berhubungan dengan gangguan mekanisme regulasi
( D.0022)
4. Intoleransi aktifitas berhubungan dengan Ketidakseimbangan antara
suplai dan kebutuhan oksigen (D.0056)

10
G. INTERVENSI KEPERAWATAN

No. Diagnosa Keperawatan Kode Kode


SLKI SLKI SIKI SIKI

1. Penurunan curah jantung b.d L. 02008 Setelah dilakukan tindakan keperawatan I. 02075 Perawatan Jantung (I.02.075)
perubahan frekuensi jantung selama 2 x 24 jam diharapkan curah
Observasi :
(D.0008) jantung meningkat dengan kriteria hasil:
Gejala dan tanda mayor.  Identifikasi tanda/gejala primer penurunan
Curah Jantung ( L.02008 )
curah jantung (Dipsnea, kelelahan, edema,
Subyektif :
Kriteria Hasil Skala ortpnea)
Obyektif : 1 2 3 4 5  Monitor tekanan darah
 Monitor saturasi oksigen
 Perubahan irama jantung Takikardi
 Periksa tekanan darah dan nadi sebelum dan
 Perubahan preload Dipsnea
sesudah aktivitas
 Perubahan afterload Edema
 Monitor keluhan nyeri dada
 Perubahan kontraktilitas
Pucat/sianosis Terapeutik :
Gejala dan tanda minor.
 Posisikan pasien semi fowler/fowler
Subyektif ;  Berikan diit jantung yang sesuai
Keterangan :

 perubahan preload 1 :Meningkat  Failitasi pasien dan keluarga untuk


modifikasi gaya hidup
 perubahan afterload 2 :Cukup meningkat
 Berikan terapi relaksasi untuk mrngurangi
 perubahan kontraktilitas 3 : Sedang
stress

11
 perilaku / emosional 4 : Cukup menurun  Berikan oksigen untuk mempertahankan
Obyektif : 5 : Menurun saturasi oksigen > 94%
Edukasi :
 perubahan preload
 perubahan afterload  Anjurkan beraktifitas fisik sesuai toleransi
 perubahan kontraktilitas  Anjurkan aktifitas fisik secara bertahap
 perilaku / emosional  Anjurkan pasien dan keluarga mengukur
intake dan output cairan harian
Kolaborasi :

 Kolaborasi pemberian antiaritmia jika perlu


 Rujuk ke program rehabilitas jantung
2 Gangguan Pertukaran Gas (D. L.01003 a. Setelah dilakukan tindakan I.01026 1. Terapi Oksigen
0003). Observasi :
keperawatan 2 x 24 jam, diharapkan
monitor kecepatan aliran oksigen
ekspektasi meningkat : monitor tingkat kecemasan akibat
Gejala dan tanda mayor.
Subyektif : Kriteria Hasil Skala terapi oksigen
Dypsnea monitor efektivitas terapi oksigen
1 2 3 4 5 monitor tanda tanda hipoventilasi
Obyektif :
PCO2 meningkat/menurun Dypsnea monitor aliran oksigen secara periodik
dan pastikan fraksi yang diberikan
PO2 menurun Bunyi nafas cukup
Takikardi tambahan
Ph arteri meningkat/ Terapeutik :
Nafas cuping
menurun Pertahankan kepatenan jalan nafas
hidung berikan oksigen tambahan, jika perlu
Bunyi nafas tambahan

12
Keterangan :
Gejala dan tanda minor. 1 : Meningkat Edukasi :
Subyektif : 2 : Cukup meningkat ajarkan pasien dan keluarga cara
3 : Sedang menggunakan oksigen dirumah
Pusing
4 : Cukup menurun
Penglihatan kabur 5 : Menurun Kolaborasi
Obyektif : Kolaborasi penentuan dosis oksigen
sianosis Kolaborasi penggunaan oksigen saat
gelisah aktivitas dan/ atau tidur
nafas cuping hidung
diaforesis .
Pola nafas abnormal
(cepat/lambat,
regular/ireguler,
dalam/dangkal)
Warna kulit abnormal
(mis: pucat, kebiruan)
Kesadaran menurun

13
BAB II

TINJAUAN KASUS

Universitas Muhammadiyah Gombong


Program Studi Pendidikan Profesi Ners

Jl. Yos Sudarso No 461, Telp/Fax (0287)472433, 473749, Gombong, 54412

PENGKAJIAN KEPERAWATAN KRITIS


Nama Mahasiswa : Juliyanto
NIM : 2022030122

Tgl/ Jam : 5 April 2023 Tanggal MRS : 5 April 2023

Ruangan : ICU Diagnosis Medis : CHF, DIPSNEU, Oedem


Pulmo

Nama/Inisial : Tn. J No.RM : 001135xx

Jenis Kelamin : L Status Perkawinan : Kawin

Umur : 44 th Penanggung jawab : Tn M


IDENTITAS

Agama : Islam Hubungan : Kakak

Pendidikan : SMA Pekerjaan : Swasta

Pekerjaan : - Alamat : Bendogarap 1/3


klirong

Alamat : Bendogarap 1/3 klirong

14
Keluhan utama saat MRS: sesak nafas, lemas
RIWAYAT
KESEHATAN
SEKARANG

Keluhan utama saat pengkajian: sesak nafas

Riwayat penyakit saat ini (saat pengkajian): pasien baru, pindahan dari IGD
dengan keluhan sesak nafas sejak 5 hari, lemas, kesadaran CM, keadaan umum
lemah, TD 90/60 mmHg, RR: 28 x/ menit, N : 80 x/menit.

Riwayat Allergi : pasien tidak memiliki riwayat alergi


DAHULU DAN
KESEHATAN

KELUARGA
RIWAYAT

Riwayat Pengobatan : pasien tidak memiliki riwayat pengobatan sebelumnya.

Riwayat penyakit sebelumnya dan Riwayat penyakit keluarga: keluarga tidak


ada yang memiliki penyakit yang sama seperti yang dialami pasien saat ini.

15
Jalan Nafas :  Paten  Tidak Paten

Suara Nafas : Snoring Gurgling Stridor Tidak ada

Nafas : Spontan  Tidak Spontan

Obstruksi :  Lidah  Cairan  Benda Asing  Tidak


Ada

 Muntahan  Darah  Oedema

Gerakan dinding dada: Simetris  Asimetris

RR : 28 x/mnt

Sesak Nafas :  Ada  Tidak Ada

Irama Nafas :  Cepat  Dangkal  Normal

Pola Nafas :  Teratur Tidak Teratur

Jenis :  Normal  Kusmaul  Cyene Stoke  Lain...............

 Bradypnea  Tachypnea
BREATHING

Pernafasan :  Pernafasan Dada  Pernafasan Perut

Batuk :  Ya  Tidak ada

Sputum:  Ya , Warna: ... ... ... Konsistensi: ... ... ... Volume: ... … Bau: …

Tidak Ada

Emfisema S/C : Ada Tidak Ada

Alat bantu nafas:  OTT  ETT  Trakeostomi

 Ventilator, Keterangan: ... ... ...

Oksigenasi : 3 lt/mnt Nasal kanul  Simpel mask  Non RBT mask 


RBT Mask  Tidak ada

Penggunaan selang dada : Ada  Tidak Ada

Drainase :

Trakeostomi : Ada Tidak Ada

Kondisi trakeostomi:

Lain-lain: … …
16
Masalah Keperawatan:

Pulse Oxymetri: 98%

Nadi :  Teraba  Tidak teraba  N: 80 x/mnt

SpO2 :  Normal  Tidak Normal Nilai: 98%

Palpitasi :  Ada  Tidak ada

Irama Jantung :

Tekanan Darah : 70/65 mmHg

MAP: 70 mmHg

Clubbing Finger:  Ya Tidak

Muka (kulit, bibir dan membran mukosa):  pucat sianosis  Tidak


BLOOD

CRT : < 2 detik > 2 detik

Akral : Hangat  Dingin  S: 36,2º C

Pendarahan :  Ya, Lokasi: ... ... Jumlah ... ...cc  Tidak

Turgor :  Elastis  Lambat

Diaphoresis:  Ya Tidak

Terpasang CVC:  Ya  Tidak, Lokasi: … …

CVP:……mmHg

JVP: Ya Tidak, nilai: ……cm

Lain-lain: ……

Masalah Keperawatan: penurunan curah jantung

17
Kesadaran: Composmentis  Delirium  Somnolen  Apatis sopor
Koma

GCS : Eye 4  Verbal 5  Motorik 6

Pupil :  Isokor  Unisokor  Pinpoint  Midriasis

Refleks Cahaya:  Ada  Tidak Ada

Refleks Muntah:  Ada Tidak Ada

Refleks fisiologis:  Patela (+/-)  Lain-lain … …

Refleks patologis :  Kaku Kuduk (+/-)  Babinzky (+/-)  Kernig (+/-) 


BRAIN

Lain-lain ... ...

Bicara :  Lancar  Cepat  Lambat

Tidur malam : 6jam Tidur siang : 2 jam

Ansietas :  Ada  Tidak ada

PTIK:  Ada Tidak ada

CPP: …..mmHg

Lain-lain: … …

Masalah Keperawatan:

Nyeri pinggang:  Ada  Tidak

Nokturia:  Ada  Tidak Ada

BAK : Lancar  Inkontinensia  Anuri

Nyeri BAK :  Ada  Tidak ada


BLADDER

Frekuensi BAK : 4 x/hr Warna: kuning Darah :  Ada  Tidak ada

Kateter :  Ada  Tidak ada, Urine output: 50 cc/jam

Lain-lain: … …

Masalah Keperawatan:

18
Keluhan :  Mual  Muntah  Sulit menelan

TB : 165cm BB : 60 kg

Nafsu makan :  Baik  Menurun

Makan : Padat Cair , Frekuensi 3x/hr Jumlah : ..200. ... cc/porsi

Minum : Frekuensi 3 gls /hr Jumlah : 600 cc/hr

NGT: tidak

BAB :  Teratur Tidak

Hematemesis :  Ada Tidak Ada


BOWEL

Diare:  Ada  Tidak Ada

Frekuensi BAB : 1x/hr Konsistensi: lembek Warna: kuning (+)/ lendir(-)

Stoma: -

Ulkus:  Ada  Tidak Ada

Kondisi Ulkus: Lokasi……,- …cm, luas/sedikit, basah/kering

Lain-lain: … …

Masalah Keperawatan:

19
Deformitas :  Ya Tidak  Lokasi ... ...

Contusio :  Ya  Tidak  Lokasi ... ...

Abrasi :  Ya  Tidak  Lokasi ... ...

Penetrasi :  Ya  Tidak  Lokasi ... ...


(Muskuloskletal & Integumen)

Laserasi :  Ya  Tidak  Lokasi ... ...

Luka Bakar :  Ya  Tidak  Lokasi ... ...


BONE

Grade : - Luas ... %

Jika ada luka/ vulnus, kaji:

Luas Luka :-

Warna dasar luka: -

Kedalaman : -

Aktivitas dan latihan :0 1 2 3 4 Keterangan:


Makan/minum :  020  1 2 3 4 0; Mandiri

1; Alat bantu

2; Dibantu
orang lain
Masalah Keperawatan:

Kepala

Bentuk : mesocepal

Rambut : lurus, warna hitam, sedikit beruban

Kulit kepala : bersih

Penglihatan : baik penurunan kesadaran

Konjungtiva :  Anemis  Tidak Anemis

Sclera :  Ikterik Tidak Ikterik

Pernafasan Cuping hidung  Ada  Tidak Ada

Infeksi sinus :  Ya  Tidak  Lokasi ... ...

Mulut : bersih kurang , kondisi………………


HEAD TO TOE

Stomatitis mukosa bibir :  Ya  Tidak

Pendengaran : baik  penurunan kesadaran

Telinga :  ada perdarahan Tidak  serumen

Dada; Paru

Bentuk :  normal pigeon chest barrel chest flail


chest

Lesi :  Ada  Tidak  Lokasi ... ...

Retraksi otot bantu nafas :  Ada Tidak Ada

Vokal fremitus:  Ada  Tidak

Perkusi : Normal Tidak , dengan bunyi…….

Bunyi Paru :  Vesikuler  Bronchovasikuler  bronchial

Bunyi tambahan Paru:  Ronchi Wheezing  crachless

Dada; Jantung

21
Denyut :  Terlihat  Tidak  Lokasi ... ...

Denyut :  Teraba  Tidak  Lokasi ... ...

Perkusi :  normal,…….  Tidak normal, ... ...

Bunyi Jantung:  normal  ada suara tambahan

Suara tamabahan:  gallop  murmur friction rub

Abdomen

Inspeksi:

Bentuk:  datar  cembung  cekung

Asites:  Ada  Tidak Ada

Luka Jahit:  Ada  Tidak Ada

Ruam:  Ada  Tidak Ada

Ekimosis:  Ada  Tidak Ada

Dilatasi vena:  Ada  Tidak Ada

Pulsasi aorta:  Ada, lokasi………  Tidak Ada

Lingkar Perut: 65..cm

Auskultasi, bising usus: 12x

Palpasi:

Distensi:  Ada  Tidak Ada

Nyeri:  Ada, Lokasi………………. Tidak Ada

Hepar:  Teraba  Tidak Teraba

Perkusi,  Pekak Timpani

Ekstremitas

Edema:  Ada  Tidak Ada

22
Lokasi: ………..

Pitting Edema: - mm

Terpasang IVFD:  perifer  central

Syringe pump:  Ada, jenis obat heparin  Tidak Ada

Infus pump:  Ada, jenis cairan Asering  Tidak Ada

Kulit

Sianosis:  Ada  Tidak Ada

Pallor:  Ada  Tidak Ada

Eritema:  Ada  Tidak Ada

Jaundice:  Ada  Tidak Ada

Petekie:  Ada  Tidak Ada

Lesi:  Bula  pustula  vesikel  sisik Tidak Ada

Data Sekunder
1. Data Penunjang
a. Pemeriksaan Laboratorium (abnormal)
Tanggal Pemeriksaan Hasil Nilai Satuan
Rujukan

23
5-4-2023 Creatinin 1.93 0.8 – 1.4 mg/dl
Ureum 163.1 10-50 mg/dl
SGOT 80 -50 U/I
SGPT 98 -50 U/I
GDS 197 70 - 120 mg/dl
Hemoglobin 9.8 13.2 – 17.3 g/dl
Hematokrit 30 40 - 52 %
Eritrosit 3.45 4.4 – 5.9 jt/ mm3

b. Pemeriksaan ST Scan (hasil gambarannya)


Tanggal -

c. Pemeriksaan Thoraks
Tanggal 5-04-23
- Apeks kedu pulmo bersih
- Corakan vaskuler meningkat
- Sibus CV lancip, diafragma licin
- CTR > 0.5
Kesan :
- Cardiomegali
- Awal edema pulmo

d. Pemeriksaan EKG (melampirkan gambarnya) -


Lampiran gambar ekg
Deskripsi : Iskemi Inferior

2. Terapi
No Tanggal Nama therapi Dosis

24
5-04-2023 Obat Parenteral :
1 meropenem 2 x 1 gr
2 OMZ 1 x 40 mg
3 Ondansentron 2 x 4mg
4 Dobutamin 10 - 20 mg
5 NTG 4,5 cc/ jam
6 Hidrocortison 2 x 50 mg
7 Vascon 0,5
8 Busmen 2x1
9 Lasalcom : Pulmicort 2x1
10 Dopamin 10-20 mg

3. Perjalanan Ventilator (jika pasien terasang ventilator)


No. Tanggal Settingan Ventilator

25
ANALISA DATA

No Tanggal Data Etiologi Masalah

1. 5-04-2023 Ds: pasien mengatakan sesak nafas dan merasa Perubahan frekuensi Penurunan Curah
cepat lelah jantung Jantung (D.0008)
Do: Kesadaran CM, GCS E4M6V5,
pasien terlihat sesak nafas,
terpasang oksigen NRM 10 ltr/mnt,
tampak pucat.
TD: 71/65 mmHg,
RR:28x/mnt
N:80x/mnt.

2 13-01-2021 Ds : pasien mengatakan sesak nafas Perubahan membrane Gangguan pertukaran gas
DO : RR 28 x/ mnt alveolus-kapiler (D.0003)
Terdapat penggunaan otot bantu nafas
Pernafasan cuping hidung
Akral dingin
Terpasang oksigen NRM 10 liter/menit

DIAGNOSA KEPERAWATAN

1. Penurunan Curah Jantung b.d Perubahan frekuesi jantung (D.0008)

26
2. Gangguan pertukaran gas b.d perubahan membran alveolus-kapiler (D.0003)

27
RENCANA KEPERAWATAN

No Diagnosa Keperawatan Tujuan Intervensi

1 Penurunan Curah Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama Perawatan Jantung (I.02.075)
Jantung b.d Perubahan 2 x 24 jam diharapkan curah jantung meningkat
Observasi :
frekuesi jantung dengan kriteria hasil:
(D.0008)  Identifikasi tanda/gejala primer penurunan
Curah Jantung ( L.02008 )
curah jantung (Dipsnea, kelelahan, edema,
Kriteria hasil Awal Tujuan ortpnea)
 Monitor tekanan darah
Takikardi 2 5
 Monitor saturasi oksigen
Dipsnea 2 5  Periksa tekanan darah dan nadi sebelum dan
Pucat/sianosis 2 5 sesudah aktivitas
 Monitor keluhan nyeri dada
Terapeutik :
Keterangan :  Posisikan pasien semi fowler/fowler
 Berikan diit jantung yang sesuai
1 :Meningkat  Berikan oksigen untuk mempertahankan
2 :Cukup meningkat saturasi oksigen > 94%
Edukasi :
3 : Sedang
 Anjurkan beraktifitas fisik sesuai toleransi
4 : Cukup menurun
 Anjurkan aktifitas fisik secara bertahap

28
5 : Menurun Kolaborasi :

 Kolaborasi pemberian antiaritmia jika perlu


 Rujuk ke program rehabilitas jantung
2 Gangguan pertukaran Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama Terapi Oksigen (I.01026)
gas b.d perubahan 2 x 24 jam pertukaran gas (L.01003) menurun
 Monitor kecepatan aliran oksigen
membran alveolus- dengan KH :
kapiler (D.0003)  Monitor efektifitas terapi oksigen (mis,
Kriteia hasil Awal Tujuan
oksimetri, agd) jika perlu.
Dispneu 2 5
 Monitor tingkat kecemasan akibat terapi
Bunyi nafas 2 5 oksigen.
tambahan  Pertahankan kepatenan jalan nafas.
Pernafasan 2 5
cuping hidung  Kolaburasi penentuan dosis oksigen.

Gelisah 2 5
1: meningkat
2: cukup meningkat
3: sedang
4: cukup menurun
5: menurun

29
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
Tanggal NO Dx Implementasi Respon TTD

5-4-2023 1,2 - Mengidentifikasi tanda penurunan - Pasien tampak sesek, nafas cepat. Juliyanto
curah jantung
15.00 - Respirasi 28 x/ menit, irama nafas cepat
1,2 - Memonitor frekuensi dan irama nafas
- Nadi 80 x/ menit, TD : 71/65 mmHg
1 - Memonitor nadi dan tekanan darah
- Pasien merasa lebih nyaman
2 - Memberikan posisi semi fowler
- Saturasi O2 98%
2 - Memonitor saturasi oksigen
- Terpasang Oksigen NRM 10 Liter/ menit
- Memonitor oksigen untuk
1,2 mempertahankan saturasi - Hasil bacaan rontgen : cardiomegali
dengan edema pulmo.
- Memonitor hasil rontgen thorax
1 - KU lemah, masih tampak sesak nafas,
pucat

6-4-
2023 - Memonitor keadaan umum pasien
1,2 - Respirasi 2 x/ menit, irama nafas cepat
Jam dan tanda penurunan curah jantung

30
14.00 2
- Memonitor frekuensi dan irama nafas - Pasien merasa nyaman
1
- Memberikan posisi semi fowler - TD ; 90/62 mmHg, Nadi 110 x / menit
1,2
- Memonitor nadi dan tekanan darah - Saturasi O2 99%

- Memonitor saturasi oksigen - Terpasang Oksigen NRM 3 Liter/menit

- Memonitor oksigen untuk


mempertahankan saturasi

EVALUASI

31
Tanggal Dx. Kep SOAP Ttd
6-4- 2023 1 S : pasien mengatakan masih sesak nafas, nyeri dada, badan terasa lemas
O: Juliyanto
Jam
16.00  Pasien tampak sesak nafas, Saturasi 99 %
 TD: 100/62 mmHg, Nadi : 74 x/menit, RR: 24 x/menit.
 Tampak lemas, pucat.
A : Penurunan curah jantung belum teratasi .
Kriteria hasil Awal Tujuan Akhir
Takikardi 2 5 4
Dyspnea 2 5 3
Pucat/ sianosis 2 5 3
P: Pertahankan Intervensi
 Monitor tekanan darah
 Memonitor saturasi oksigen
 Memberikan oksigenasi

S : pasien mengatakan masih sesak nafas,

32
2 O : wheezing (+), Terpasang O2 NRM 3 lpm,
terdapat penggunaan otot bantu nafas,
RR: 24x/mnt, N: 74x/m, TD: 100/62 mmHg,
A : masalah keperawatan gangguan pertukaran gas belum teratasi
Indikator Skala

Awal Tujuan Akhir

Dispnea 2 5 4

Bunyi nafas tambahan 2 5 4

Pernafasan cuping 2 5 4
hidung

P : lanjutkan intervensi
1. Monitor KU dan Vital sign
2. Pertahankan oksigenasi
3. Posisikan semi fowler

33
BAB III
PEMBAHASAN

Pada pasien Congestive Heat Failure, masalah keperawatan yang


sering muncul adalah Penurunan curah jantung. Tindakan yang dilakukan
untuk mengatasi masalah keperawatan tersebut adalah pemberian
oksigenasi. Pemberian oksigen terutama diberikan kepada pasien gagal
jantung yang disertai dengan edema ( Muttaqin, 2014 ). Dalam pemberian
oksigen harus dimonitor untuk mengetahui adakah perubahan yang
signifikan menjadi baik atau buruk. Sejalan dengan teori yang
dikemukakan oleh Morton, Hudak, Gallo ( 2013 ) disebutkan bahwa
meningkatkan prosentase oksigen yang diberikan merupakan metode
mudah dan cepat untuk mencegah terjadinya hipoksia jaringan. Dimana
dengan meningkatkan prosentase oksigen maka akan meningkatkan PO2
yang merupakan faktor yang sangat menentukan saturasi oksigen. Dari hal
tersebut dapat disimpulkan bahwa pemberian terapi oksigen secara umum
harus memperhatikan faktor-faktor yang mempengaruhi sehingga target
pemenuhan saturasi oksigen dapat tercapai.

34
DAFTAR PUSTAKA

Moorhead, S. (2013).Nursing Outcomes Classification (NOC): Measurement of


Health Outcomes.5th Edition. Missouri: Elsevier Saunder

Mubarak, Wahit & Chayatin. (2010). Buku Ajar Kebutuhan Dasar manusia Teori
dan Aplikasi dalam Praktik. Jakarta: EGC
Nanda. (2018). Diagnosis Keperawatan Definisi & Klasifikasi 2018-2020 Edisi
11 editor Heather Herdman, Shigemi Kamitsuru. Jakarta: EGC.
PPNI ( 2016 ) : Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia :Definisi dan
Indikator Diagnostik, Edisi 1. Jakarta : DPP PPNI
PPNI ( 2018 ) : Standar Luaran Keperawatan Indonesia :Definisi dan Kriteria
Hasil Keperawatan, Edisi 1. Jakarta : DPP PPNI
PPNI ( 2018 ) : Standar Intervensi Keperawatan Indonesia :Definisi dan
Tindakan Keperawatan, Edisi 1. Jakarta : DPP PPNI

35
36

You might also like