You are on page 1of 4

EFEKTIFITAS DAUN STROBERI TERHADAP PEMUTIHAN GIGI

Kata Pengantar

Tiada kata yang mewakili perasaan saya saat ini kecuali rasa syukur. Untuk itu, saya
ucapkan terima kasih kepada Tuhan atas rahmat-Nya, saya dapat menyusun
makalah ini dengan baik.
Meski mendapatkan kendala, tapi saya bisa melaluinya sehingga makalah erjudul
"Efektifitas Daun Stroberi terhadap Pemutihan Gigi" ini dapat terselesaikan tepat
waktu.

Saya mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang terlibat. Saya ucapkan
terima kasih kepada dosen pembimbing yang tak lelah menerima ajakan diskusi.
Kemudian kepada para respondah yang bersedia saya wawancarai. tanpa
kesediaan mereka, saya tidak akan mendapatkan data yang lengkap untuk
menyusun makalah ini.

Selain itu saya sangat berterima kasih kepada orang tua, sahabat, dan teman-
teman. Mereka telah memberikan dukungan serta doa sehingga saya memiliki
kekuatan lebih untuk mengumpulkan data dan melakukan analisis.

Saya menyadari bahwa proposal ini masih banyak kekurangan. Sebagai penulis,
saya berharap pembaca bisa memberikan kritik agar tulisan selanjutnya jauh lebih
baik. Di sisi lain, saya berharap pembaca menemukan pengetahuan baru dari
laporan penelitian ini. Walaupun tulisan ini tidak sepenuhnya bagus, saya berharap
ada manfaat yang bisa diperoleh oleh pembaca.

Demikian sepatah dua patah kata dari saya. Terima kasih.

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kesehatan mencakup kondisi seluruh tubuh, serta tidak terlepas dari kesehatan gigi
dan mulut. Pencernaan makanan sudah dimulai dalam mulut. Oleh karena itu,
mempunyai organ pengunyahan yang baik adalah suatu persyaratan bagi
pencernaan makanan yang optimal. Gigi geligi juga mempunyai peranan penting
pada waktu bicara dan juga menentukan ajah seseorang (Houwink, dkk., 1992)

Selain untuk fungsi tersebut di atas, gigi dan mulut juga berfungsi untuk fungsi
estetika atau kecantikan. Karena gigi dan mulut merupakan bagian integral dari
wajah yang tidak luput
untuk dipercantik selain bagian-bagian tubuh lainnya. Langkah pertama untuk
membuat gigi
dan mulut tampak cantik adalah dengan membuat gigi terlihat lebih putih (Houwink,
dkk.,
1993).

Menurut Purwanti (2008), perubahan warna gigi seperti abu-abu, kuning atau coklat
kehitaman dipengaruhi banyak faktor dari luar tubuh (ekstrinsik) maupun dari dalam
tubuh (intrinsik). Faktor ekstrinsik biasanya terjadi karena pelekatan warna makanan,
minuman ataupun rokok yang meninggalkan tar berwarna kecoklatan pada gigi yang
terjadi secara perlahan dalam jangka waktu yang panjang.

Sedangkan faktor intrinsik yaitu gigi yang mengalami diskolorasi/perubahan warna


yang terjadi semasa pembentukan struktur gigi. Contohnya adalah penggunaan
antibiotik golongan tetrasiklin pada masa pertumbuhan atau digunakan oleh ibu yang
sedang mengandung dapat menyebabkan perubahan warna pada gigi menjadi
kekuningan sampai kecoklatan tergantung seberapa parah efek yang terjadi akibat
dari tetrasiklin tersebut.

Diskolorisasi gigi dapat pula disebabkan oleh intake fluoride yang melebihi batas
aman, kadar aman fluoride yang diperbolehkan adalah 800-1000 ppm, akan tetapi
pada anak sebaiknya sekitar 250-300 ppm. Gigi juga bisa berubah warna karena
kerusakan syaraf gigi akibat proses degeneratif, penyakit kelainan darah, terkena
benturan keras/trauma, perawatan saluran akar gigi maupun karena pengaruh
bahan penambalan gigi.

Sekarang ini masyarakat cenderung datang pertama kali ke dokter gigi untuk
mendapat nasehat dan pertolongan untuk memperbaiki penampilan, terlebih lagi bila
ada kelainan pada gigi depan. Perubahan warna gigi depan merupakan salah satu
hal yang paling sering dikeluhkan oleh penderita. Peningkatan kesadaran yang lebih
tinggi lagi adalah keinginan untuk membuat gigi mereka menjadi lebih cemerlang
atau lebih putih. Bleaching atau pemutihan gigi merupakan salah satu perawatan
estetik yang sering dilakukan untuk orang dewasa muda karena tidak dibutuhkan
pekerjaan laboratorium. Menurut Goldstein dan Garber (1995), lebih dari sejuta
orang yang telah dirawat bleaching oleh dokter gigi, sementara itu mungkin jutaan
orang lagi yang mencoba sendiri dengan produk-produk bleaching yang bebas dijual
di pasaran (Halim, 2001).

Berbagai macam tumbuhan dan buah-buahan juga bisa dijadikan sebagai alternatif
untuk memutihkan gigi, salah satunya yaitu daun stroberi. Selain itu, daun stroberi
juga bermanfaat untuk kesehatan umum seperti diuretik dan antirematik, untuk
menyembuhkan diare, mencegah pengeriputan kulit, sebagai obat kumur untuk
menghilangkan sakit tenggorokan, menyembuhkan bisul dan luka-luka infeksi
(Budiman dan Saraswati, 2008). Para peneliti menyatakan zat ellagic acid yang ada
di bagian daun stroberi berkhasiat untuk memutihkan lapisan email gigi.
Menggunakan daun stroberi yang telah dijus. Selain daun tersebut halus dan
berbentuk cairan, gigi direndam ke dalam jus daun stroberi tersebut selama
beberapa menit, hasilnya warna gigi lebih putih dari sebelum dilakukan pencelupan
(anonim a, 2008).

Untuk alasan tersebut di atas, maka peneliti ingin melakukan penelitian dengan
menggunakan daun stroberi sebagai alternatif pemutih gigi.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan di atas maka dapat
dirumuskan permasalahan "Apakah daun stroberi dapat digunakan sebagai alternatif
untuk memutihkan gigi?"

1.3 Tujuan Masalah

Penelitian ini untuk mengetahui efektifitas daun stroberi terhadap pemutihan gigi.
BAB II

PEMBAHASAN

Dari hasil pemeriksaan yang dilakukan sebelum perlakuan dengan menggunakan


daun stroberi pada penghuni Komplek Belanti Padang yang paling banyak
ditemukan adalah warna gigi A3 sebanyak 21 responden dari 32 sampel. Kemudian
terdapat warna gigi A3,5 sebanyak 8 responden dan warna gigi A2 sebanyak 3
responden.

Tidak ditemukan warna gigi A1 pada sampel, hal ini bisa dikarenakan adanya
kebiasaan konsumsi makanan atau minuman yang dapat menyebabkan perubahan
warna gigi (stain) seperti kopi, teh, soda dan pengaruh obat tetrasiklin sehingga
dalam jangka waktu yang panjang terjadi perubahan warna gigi (diskolorisasi)
(Purwanti, 2008).

Setelah dilakukan penelitian dengan menggunakan daun stroberi, terjadi perubahan


warna gigi (warna gigi menjadi lebih putih). Warna gigi A1 yang sebelumnya tidak
ditemukan, setelah perlakuan dengan daun stroberi terdapat 1 responden yang
mengalami perubahan warna menjadi A1. Warna gigi A2 meningkat dari 3 responden
menjadi 19 responden, sedangkan jumlah responden dengan warna gigi A3 dan
A3,5 menurun menjadi 11 responden dan 1 responden.

Dari hasil penelitian diketahui bahwa sebagian besar warna gigi berubah dari A3
menjadi A2 yaitu sebanyak 17 responden. Hal tersebut dapat membuktikan bahwa
daun stroberi efektif digunakan sebagai pemutih gigi, sehingga dapat dinyatakan
sesuai dengan teori yang menyebutkan bahwa daun stroberi berkhasiat untuk
memutihkan lapisan email gigi (Budiman dan Saraswati, 2008).

Dalam penelitian ini terdapat selisih skor antara sebelum dan sesudah perlakuan
dengan menggunakan daun stroberi pada 32 sampel . Rata-rata skor sebelum
perlakuan adalah 3,17 point, sedangkan rata-rata skor setelah perlakuan adalah 2,4
point. Terdapat selisih skor 0,77 point dengan persentase 24,29%..

Data yang telah direkap dan diolah dengan menggunakan software SPSS for
Windows Version 15, menggunakan paired t-test dengan tingkat kepercayaan 95%
(α = 0,05), didapatkan hasil dengan nilai p = 0,00, karena p < 0,05 maka H0 ditolak
dan H1 yang diterima, yang berarti secara keseluruhan penelitian ini menunjukkan
bahwa daun stroberi efektif digunakan sebagai pemutih gigi.

Dengan demikian, daun stroberi efektif terhadap pemutihan gigi, karena adanya
reaksi antara ellagic acid pada daun stroberi dengan zat pembentuk enamel gigi
(Ca, F dan P) (anonim, 2005).

Pada penelitian kali ini, pemutihan dilakukan selama 1 minggu dengan cara
menempelkan daun stroberi yang dihaluskan pada gigi anterior rahang atas selama
3 menit setiap harinya. Dan dihasilkan perubahan 0,77 point dengan persentase
24,29%.

Penelitian tersebut hampir sama dengan penelitian yang dilakukan oleh Ratih
Kusuma pada tahun 2007 dengan perendaman gigi non vital selama 10 menit setiap
hari selama 1 minggu, dan dihasilkan perubahan sebesar 2,25 point dengan
persentase 52,94%. Sehingga dapat diketahui bahwa ellagic acid pada daun dan
buah stroberi dapat digunakan sebagai alternatif untuk memutihkan gigi.

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian tentang efektifitas daun stroberi terhadap pemutihan


gigi yang dilakukan pada penghuni Komplek Belanti Padang, dapat ditarik
kesimpulan sebagai berikut:

1. Daun stroberi efektif digunakan sebagai alternatif pemutih gigi.


2. Warna gigi sebelum ditempeli daun stroberi yaitu A3 dengan rata-rata skor 3,17
point.
3. Warna gigi setelah ditempeli daun stroberi yaitu A2 dengan rata-rata skor 2,4
point.
4. Perbedaan warna gigi sebelum dan sesudah ditempeli daun stroberi yaitu dari A3
menjadi
A2 dengan selisih skor 0,77 point dan dengan prosentase 24,29%.

3.2 Saran

Sesuai dengan hasil penelitian, maka peneliti dapat memberikan saran sebagai
berikut:

1. Masyarakat dapat menggunakan daun stroberi sebagai alternatif untuk


memutihkan gigi.
2. Untuk menjaga warna alami gigi, kurangi konsumsi kopi, teh, minuman
berkarbonasi dan sebagainya yang dapat menyebabkan pewarnaan (stain) pada
gigi. Selalu menjaga kebersihan dan kesehatan gigi dengan menggosok gigi secara
tekun, teliti dan teratur serta periksa gigi minimal 6 bulan sekali
3. Penelitian ini memerlukan penelitian lanjutan dengan membandingkan efektifitas
daun dan buah stroberi terhadap pemutihan gigi, diharapkan supaya hasil penelitian
akan lebih jelas membedakan keefektifan daun dan buah stroberi.

You might also like