Professional Documents
Culture Documents
APRILIANA
2010701032
2023
ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN ASMA KRONIK
DENGAN MASALAH BERSIHAN JALAN NAFAS TIDAK
EFEKTIF
APRILIANA
2010701032
2023
i
KATA PENGANTAR
Segala Puji kehadirat Allah SWT atas rahmat dan hidayah-Nya penulis dapat
menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini. Judul yang dipilih didalam penelitian ini yaitu
“Asuhan Keperawatan Pada Klien Asma Dengan Masalah Bersihan Jalan Nafas
Tidak Efektif” yang dilaksanakan sejak 20 Februari 2023. Terimakasih penulis
ucapkan kepada Bapak Dr. Drg, Wahyusulistiadi, MARS selaku Dekan Fikes
UPNVJ, kepada Ibu Ns. Laksita Barbara, S.Kep M.N sebagai Kepala Program Studi
serta saya ucapkan terimakasih kepada Ibu Ns. Cut Sarida Pompey, S.Kep, MNS
selaku dosen pembimbing yang telah memberikan banyak saran kepada penulis,
masukan, dan pengarahan kepada penulis. Tidak lupa kepada klien Ny. T yang telah
bersedia untuk dilakukan penelitian pada Karya Tulis Ilmiah penulis
Penulis ucapkan terimakasih juga kepada kedua orang tua saya yaitu Bapak Misdi
dan Ibu Kusmiati serta kakak Lisna yang selalu memberikan dukungan dan doa yang
di panjatkan, penulis juga ingin mengucapkan terima kasih kepada sahabat saya
dirumah terutama (Ratna, Rafika, Tari) dan teman-teman saya di kampus yang selalu
memberikan support dukungan dan motivasi serta memberikan saran dalam
penyelesaian penelitian ini.
Apriliana
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL………………………………………………………………. i
KATA PENGANTAR………………………………………………………………i
DAFTAR ISI………………………………………………………………………………………………………………….ii
DAFTAR TABLE…………………………………………………………………iv
DAFTAR GAMBAR………………………………………………………………v
DAFTAR BAGANC………………………………………………………………vi
BAB I……………………………………………………………………………………………………………………………..1
PENDAHULUAN………………………………………………………………………………………………………..1
I.1. Latar Belakang..........................................................................................1
I.2. Rumusan Masalah.....................................................................................2
I.3. Tujuan Karya Tulis Ilmiah........................................................................2
I.3.1 Tujuan Umum........................................................................................2
I.3.2 Tujuan Khusus.......................................................................................5
I.4. ManfaatKarya Tulis Ilmiah.......................................................................5
I.4.1 Bagi Klien..............................................................................................5
I.4.2 Bagi Perawat..........................................................................................5
I.4.3 Bagi Penulis...........................................................................................6
I.4.4 Bagi Institusi..........................................................................................6
I.4.5 Bagi Peneliti Selanjutnya.......................................................................6
BAB II…………………………………………………………………………………………………………………………..7
TINJAUAN PUSTAKA………………………………………………………………………………………………7
II.1. Landasan Teori..........................................................................................7
II.1.1. Pengertian Asma................................................................................7
II.1.2. Etiologi Asma....................................................................................7
II.1.3. Manifestasi Klinis Asma....................................................................8
II.1.4. Klasifikasi Asma................................................................................9
II.1.5. Patofisiologi.......................................................................................9
II.1.6. Komplikasi Asma.............................................................................10
II.1.7. Penatalaksanaan...............................................................................11
II.1.8. Konsep AsuhanKeperawatan Pada Klien Asma .............................13
II.1.9. Konsep Bersihan Jalan Nafas Tidak Efektif....................................19
II.1.10. Posisi Semi Fowler...........................................................................21
II.1.11 Batuk Efektif…………………………………………………...….22
II.2. Kerangka Teori........................................................................................23
II.3. Table Penelitian Terdahulu.....................................................................24
BAB III………………………………………………………………………………………………………….……………29
iii
METODE PENELITIAN………………………………………………………………………………………….29
III. 1 Kerangka Konsep....................................................................................29
III. 2 Desain Penelitian.....................................................................................30
III. 3 Lokasi dan Waktu Penelitian...................................................................30
III.3.1 Lokasi...............................................................................................30
III.3.2 Waktu...............................................................................................30
III. 4 Instrumen Penelitian................................................................................30
III. 5 Metode Pengumpulan Data.....................................................................31
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………….32
iv
DAFTAR TABEL
v
DAFTAR GAMBAR
vi
DAFTAR BAGANC
BAB I
PENDAHULUAN
1
2
jantung karena posisi semi fowler akan mempengaruhi keadaan curah jantung
dan pengembangan rongga paru-paru pasien, sehingga sesak nafas berkurang
dan akan mengoptimalkan kualitas tidur pasien. Pengembangan rongga dada
dan paruparu akan menyebabkan asupan oksigen membaik, sehingga proses
respirasi akan kembali normal. (Asmara et al., 2021)
Hasil penelitian yang dilakukan oleh Muzaki & Ani (2020),
menunjukkan hasil bahwa penerapan posisi semi fowler (posisi duduk 45°)
selama 3x24 jam sesuai dengan SOP membantu mengurangi sesak nafas dan
membantu mengoptimalkan RR pada klien sehingga masalah ketidakefektifan
pola nafas dapat teratasi.
Menurut penelitian Satria & Sahrudi (2020), ditemukan bahwa ada
efek penurunan frekuensi napas setelah diberikan posisi semi fowler, yaitu
sebelum diberikan posisi semi fowler rata-rata frekuensi pernapasannya
adalah 28 x/menit. Setelah diberikan posisi semi fowler, rata-rata frekuensi
pernapasan menjadi 21 x/menit yang dikategorikan pernapasan normal.
Menurut penelitian Maria et al., (2019), sebelum diberikan posisi semi
fowler rata-rata frekuensi pernapasan masuk kategori sesak yaitu 29 x/menit,
setelah diberikan posisi semi fowler rata-rata menurun menjadi 21 x/menit.
Batuk efektif adalah cara batuk yang benar. Batuk efektif dicapai
melalui gerakan yang telah direncanakan atau dilatih sebelumnya. Batuk yang
efektif dapat menghilangkan berbagai hambatan yang menghalangi atau
menutup jalan napas, dan cara batuk yang benar dapat menghemat energi,
membuat tidak lelah, dan mudah mengeluarkan dahak. Latihan ini juga
digunakan oleh kalangan medis sebagai terapi untuk mengeluarkan lendir
yang menyumbat saluran pernapasan (Zurimi, 2019). Latihan batuk yang
efektif adalah kegiatan perawat untuk membersihkan sekret jalan napas.
Latihan batuk efektif diberikan terutama pada klien dengan masalah
keperawatan, ketidakmampuan membersihkan jalan nafas secara efektif, dan
resiko tinggi infeksi saluran nafas bawah berhubungan dengan akumulasi
4
sekret jalan nafas yang sering disebabkan oleh penurunan kemampuan batuk
(Puspitasari et al., 2021).
Penelitian yang dilakukan oleh Ren et al., (2020) juga menyebutkan
bahwa latihan batuk efektif memiliki sedikit pengaruh pada pembersihan
secret. Menurut Sulistini et al., (2021) menyebutkan batuk efektif yang
dilakukan secara berkala dapat membuat saluran nafas bersih dari sputum.
Sama halnya dengan (Puspitasari et al., 2021) yang menyatakan bahwa
penerapan teknik batuk efektif dapat mengeluarkan sputum. Respon yang
didapat setelah latihan batuk efektif dari hari pertama sampai hari keempat
mengalami peningkatan yang cukup baik karena pasien mampu
mendemonstrasikannya dan dapat mengeluarkan dahak walau hanya sedikit-
sedikit dan mengalami peningkatan jumlah pengeluaran sputum yang
dikeluarkan perharinya.
Berdasarkan permasalahan yang dialami klien asma, maka perlu
dilakukan asuhan keperawatan untuk mengatasi masalah bersihan jalan nafas
dan penerapan intervensi untuk mengatasi masalah tersebut. Oleh karena itu,
karya tulis ilmiah ini akan membahas tentang “Asuhan Keperawatan Pada
Klien Asma Kronik Dengan Masalah Bersihan Jalan Nafas Tidak Efektif”.
TINJAUAN PUSTAKA
II.1.1 Pengertian
7
8
II.1.4 Klasifikasi
II.1.5 Patofisiologi
a) Pneumothoraks
Suatu kondisi udara pada rongga pleura tercurigai adaya benturan
atau tusukan dada.
b) Atelectasis
Pengecilan paru-paru yang diakibatkan oleh adanya sumbatan
saluran udara ataupun pernafasan yang pendek.
c) Aspergilos
Suatu masalah pernapasan yang diakibatkan oleh jamur
Aspergillus sp.
d) Gagal nafas
Gagal nafas disebabkan oleh adanya perubahan oksigen dengan
karbondioksida pada paru dan tidak bisa mengatur oksigen serta
pembentukan karbondioksida pada sel tubuh.
e) Bronkitis
Keadaan lapisan pada daerah saluran nafas yang kecil dan odem.
(Ambarwati, 2020).
11
II.1.7 Penatalaksanaan
d. Implementasi Keperawatan
Tindakan keperawatan adalah perilaku atau aktivitas
spesifik yang dikerjakan oleh perawat untuk
mengimplementasikan intervensi keperawatan. Tindakan-
tindakan pada intervensi keperawatan terdiri atas observasi,
terapeutik, edukasi dan kolaborasi (Tim Pokja SIKI DPP
PPNI, 2018).
Implementasi keperawatan adalah pengelolaan dan
perwujudan dari rencana keperawatan yang telah disusun
pada tahap perencanaan (Setiadi, 2012 dikutip dari Februanti,
2019). Oleh karena itu, jika intervensi keperawatan yang
telah dibuat dalam perencanaan dilaksanakan atau
19
e. Evaluasi Keperawatan
Evaluasi keperawatan adalah mengkaji respon pasien
setelah dilakukan intervensi keperawatan dan mengkaji ulang
asuhan keperawatan yang telah diberikan (Deswani, 2009
dikutip dari Febuanti, 2019). Evaluasi keperawatan adalah
kegiatan yang terus menerus dilakukan untuk menentukan
apakah rencana keperawatan efektif dan bagaimana rencana
keperawatan dilanjutkan, merevisi rencana, atau
menghentikan rencana keperawatan (Manurung, 2011 dikutip
dari Februanti 2019).
Perawat yang telah melakukan implementasi keperawatan,
maka tahap selanjutnya dalam proses keperawatan adalah
melakukan evaluasi keperawatan terhadap tindakan yang
telah diberikan. Evaluasi keperawatan merujuk pada tujuan
keperawatan yang telah ditetapkan sesuai jangka waktu yang
dibuat (Februanti, 2019).
ASMA
1. Mengi
Penatalaksanaan
2. Sesak napas
3. Dada sesak
4. Batuk yang sangat Medis/Farmakologis Terapi Non
lama dalam Farmakologis
intensitas
24
Kesimpulan :
METODE PENELITIAN
Evaluasi
kperawatan Implementasi Intervensi Keperawatan
dapat dilihat dlakukan
1. Manajemen asma
dari TTV (TD, berdasarkan
2. Manajemen alergi
N, S, RR, intervensi
3. Manajemen jalan nafas
SpO2) keperawatan
4. Latihan batuk efektif
29
30
III.3.2 Waktu
Studi kasus ini dimulai dari perizinan yang diperoleh dari
Kaprodi Keperawatan, setelah itu penulis melakukan kontrak
waktu untuk melakukan pengkajian di Depok, kemudian
penulis mulai melakukan pengkajian pada klien dengan
masalah keperawatan Asma. Untuk detail waktu penelitian,
yakni pembuatan karya tulis ilmiah ini di mulai dari bulan
Februari 2023, kemudian pengkajian dan asuhan keperawatan
ini dilakukan pada bulan Februari hingga Maret tahun 2023
pada pukul 13.00-16.00 WIB dengan mengambil data dari
persetujuan klien yang menderita asma. Studi kasus ini
diselesaikan pada bulan Maret 2023.
DAFTAR PUSTAKA
Asmara, W., Sari, S. A., & Fitri, N. L. (2021). Penerapan Pemberian Posisi Semi
Fowler Terhadap Kualitas Tidur Pasien Congestive Gagal Jantung. Jurnal
Cendikia Muda, 1(2), 159–165.
Fauziyah, I., Fajriah, N. N., & Faradisi, F. (2021). Literature Review : Pengaruh
Batuk Efektif Untuk Pengeluaran Sputum Pada Pasien Tuberculosis. Anggraeni,
1516–1523. https://doi.org/https://doi.org/10.48144/prosiding.v1i.887
Global Initative for Asthma (GINA). (2021). GINA Report, Global Strategy for
Asthma Management and Prevention. Diakses dari
https://ginasthma.org/wpcontent/uploads/2021/05/Whats-new-in-GINA-
2021_final_V2.
Ilmarinen, P., Stridsman, C., Bashir, M., Tuomisto, L. E., Vähätalo, I., Goksör, E.,
Kankaanranta, H., Backman, H., Langhammer, A., Piirilä, P., Rönmark, E.,
Lundbäck, B., Nwaru, B. I., & Wennergren, G. (2021). Level of Education and
Asthma Control in Adult-Onset Asthma. Journal of Asthma, 1-20.
https://doi.org/10.1080/02770903.2021.1871742
Kementerian Kesehatan RI. (2019). Laporan Provinsi Jawa Barat, Riskesdas 2018. In
Lembaga Penerbit Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan.
Muzaki, A., & Ani, Y. (2020). Penerapan Posisi Semi Fowler Terhadap
Ketidakefektifan Pola Nafas Pada Pasien Congestive Heart Failure (Chf).
Nursing Science Journal (NSJ), 1(1), 19–24. https://doi.org/10.53510/nsj.v1i1.16
Puspitasari, F., Purwono, J., & Immawati. (2021). Penerapan Teknik Batuk Efektif
Untuk Mengatasi Masalah Keperawatan Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif
Pada Pasien Tuberkulosis Paru. Jurnal Cendikia Muda, 1(2), 230–235. Retrieved
from
https://www.jurnal.akperdharmawacana.ac.id/index.php/JWC/article/view/
33
205/116
Ren, S., Li, W., Wang, L., Shi, Y., Cai, M., Hao, L., Luo, Z., Niu, J., Xu, W., & Luo,
Z. (2020). Numerical Analysis of Airway Mucus Clearance Effectiveness Using
Assisted 156 Coughing Techniques. Scientific Reports, 10(1), 1–10.
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC7005022/
Riset Kesehatan Dasar. (2018). Pravelensi Asma Berdasarkan Diagnosis Dokter pada
Penduduk Semua Umur menurut Provinsi.
Sulistini, R., Aguscik, & Ulfa, M. (2021). Pemenuhan Bersihan Nafas Dengan Batuk
Efektif Pada Asuhan Keperawatan Asma Bronkial. Jurnal Keperawatan
Merdeka(JKM), 2, 246–252.
https://jurnal.poltekkespalembang.ac.id/index.php/jkm/article/view/1008/507
Yulia, Anita., Dahrizal., & Lestari, Widia.(2019). Pengaruh Nafas Dalam dan Posisi
Terhadap Saturasi Oksigen dan Frekuensi Nafas Pada Pasien Asma. Jurnal
Keperawatan Raflesia, Volume 1 No 1.