Professional Documents
Culture Documents
192-Article Text-676-1-10-20200611
192-Article Text-676-1-10-20200611
Email: hajjahlatifah69@gmail.com
ABSTRAK
Latar Belakang: Kanker serviks adalah penyakit keganasan leher rahim dimana setiap harinya ada
40 orang terdiagnosa kanker serviks di Indonesia dan 20 orang diantaranya meninggal dunia.
Kalimantan Selatan tahun 2018 tercatat ada 53 orang penderita baru dan 1.877 orang penderita
lama. Sekitar 70% penderita baru datang berobat dalam stadium > IIB. Pemeriksaan pap smear
adalah cara deteksi dini yang dapat mengurangi angka kejadian dan kematian akibat kanker serviks.
Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor yang berkontribusi terhadap motivasi
menjalani pemeriksaan pap smear pada pasien kanker serviks.
Metode: Penelitian ini menggunakan desain kuantitatif dengan pendekatan cross sectional, Sampel
yang digunakan sebanyak 43 orang dengan teknik purposive sampling. Instrumen yang digunakan
adalah kuesioner.
Hasil: Faktor pengetahuan, sikap, dukungan suami dan dukungan petugas kesehatan berkontribusi
terhadap motivasi menjalani pemeriksaan pap smear pada pasien kanker serviks. Faktor yang paling
berkontribusi terhadap motivasi menjalani pemeriksaan pap smear pada pasien kanker serviks.
Lebih meningkatkan motivasi pasien kanker serviks dalam menjalani pemeriksaan pap smear.
Kesimpulan: Promosi kesehatan dalam pemberdayaan masyarakat khususnya tentang pemeriksaan
dini untuk meningkatkan motivasi pasien kanker serviks perlu ditingkatkan kembali. Pelayanan
kesehatan juga diharapkan dapat mengoptimalkan kegiatan seperti memberikan penyuluhan tentang
pemeriksaan dini terhadap wanita usia subur, memberikan informasi tentang penyebab dan
pencegahan kanker serviks, serta meningkatkan motivasi pasien kanker serviks dalam melakukan
pemeriksaan pap smear.
Kata Kunci : Pengetahuan, Sikap, Dukungan Suami, Dukungan Petugas Kesehatan, Motivasi
Pemeriksaan Pap Smear
90
PENDAHULUAN setelah stadium lanjut, sekitar 70% penderita
Kasus kanker serviks di Indonesia datang dalam stadium lanjut (> stadium IIB).
menempati peringkat pertama dengan jumlah Kondisi ini karena kurangnya kesadaran atau
kasus 14.368 orang dan dari jumlah tersebut tidak adanya motivasi untuk melakukan deteksi
sebanyak 7.297 orang meninggal dengan dini kanker serviks, padahal jika diobati sedini
prevalensi 10.823 orang setiap tahunnya. mungkin, hasilnya akan lebih baik. Nah, cara
Kanker yang merupakan tumor ganas pada leher terbaik untuk mendeteksi kanker serviks secara
rahim perempuan ini merupakan pembunuh dini adalah dengan melakukan tes Pap smear
nomor satu bagi perempuan Indonesia. Pap smear merupakan pemeriksaan
Penderita kanker serviks sangat tinggi, setiap mikroskopis terhadap sel yang diambil dari
tahun tidak kurang dari 15.000 kasus terjadi di mulut rahim (serviks). Pap smear dapat
Indonesia. Jumlah wanita yang dilakukan mendeteksi perubahan pada sel-sel serviks
skrining dengan sasaran wanita usia subur akibat infeksi virus tertentu seperti human
(WUS) 30-50 tahun hanya sebanyak 644.951 papilloma virus (HPV), yang diketahui
WUS atau sebesar 1,75 persen dan sebanyak menyebabkan kanker serviks. Ketika perubahan
28.850 WUS atau sebesar 4,47 persen (1,3 per prakanker diketahui dan diobati secara dini,
1000 WUS yang diskrining) diantaranya IVA maka kanker serviks dapat diatasi sebelum
positif atau curiga kanker serviks. berkembang sepenuhnya. Banyak wanita yang
Mengacu pada data dari Dinas Kesehatan akhirnya meninggal karena tidak menyadari
Provinsi Kalimantan Selatan tahun 2016 tercatat bahwa dirinya memiliki kanker serviks, karena
penderita kanker serviks di Kalimantan Selatan pada tahap awal tidak mengalami gejala apa
sebanyak 50 orang. Terjadi peningkatan angka pun. Begitu bergejala, maka kondisinya sudah
kejadian kanker serviks di Kal-Sel pada tahun berat dan sulit untuk di tolong, dengan
2018 dimana tercatat penderita kanker serviks pemeriksaan Pap smear ini, diharapkan insiden
yang melakukan kunjungan pertama untuk kanker dan kematian akibat kanker serviks
melakukan pemeriksaan dini sebanyak 53 orang dapat menurun secara signifikan, karena ketika
dan yang melakukan kunjungan kedua atau hasil Pap smear menunjukkan ketidaknormalan,
lebih sebanyak 1.877 penderita kanker serviks maka observasi dan tindakan yang tepat dapat
(Dinkes Provinsi Kalimantan Selatan, 2019). dengan cepat dilakukan (Ramadini, 2018).
Penderita kanker serviks stadium 1 memiliki Pemeriksaan Pap smear untuk deteksi dini
angka harapan hidup antara 80-93%, penderita kanker serviks di Indonesia juga masih sangat
stadium 2 memiliki angka harapan hidup antara rendah yaitu hanya sekitar 5% dari wanita usia
58-63%, penderita stadium stadium 3 memiliki subur yang sudah menikah, masih sangat jauh
angka harapan hidup antara 32-35% dan dari cakupan deteksi dini yang efektif. Cakupan
penderita stadium stadium 4 memiliki angka deteksi dini yang efektif dalam menurunkan
harapan hidup antara15-16%. angka kesakitan dan angka kematian karena
RSUD Ulin Banjarmasin tahun 2018 kanker serviks adalah sebesar 85% dari jumlah
memperlihatkan jumlah pasien yang menderita sasaran wanita usia subur yang sudah menikah,
kanker serviks di Ruang Nifas sebanyak 108 padahal lebih dari 3.700 puskesmas di Indonesia
orang, sedangkan pada tahun 2019 dari bulan saat ini telah dilatih dalam memberikan
Maret sampai Juni didapatkan sebanyak 50 pelayanan deteksi dini kanker leher rahim
orang penderita kanker serviks. Data yang (Kemenkes RI, 2017).
didapatkan pada Poliklinik Kandungan RSUD Motivasi merupakan proses psikologi
Ulin Banjarmasin tahun 2018 dari bulan Juni dalam diri seseorang dan sangat dipengaruhi
sampai Desember jumlah pasien yang oleh berbagai faktor. Secara umum, faktor ini
terdiagnosa kanker serviks sebanyak 887 orang dapat muncul dari dalam diri (intrinsik). Faktor
dan pada tahun 2019 dari bulan Januari sampai dari dalam diri (intrinsik) merupakan motivasi
Mei terdapat 560 penderita kanker serviks yang muncul tidak perlu dirangsang dari luar
(Dokumen: RSUD Ulin Banjarmasin, 2019). karena dalam diri setiap manusia sudah ada
Tingginya angka kematian penderita dorongan untuk melakukan sesuatu seperti
kanker serviks di Indonesia disebabkan pengetahuan dan sikap. Pengetahuan yang
penderita kanker serviks baru datang berobat dimiliki tentang kanker serviks akan
91
membentuk suatu keyakinan dan menjadi kesehatan dan pencegahan penyakit kanker
motivasi internal untuk melakukan perilaku melalui berbagai media.
pencegahan kanker serviks salah satunya Hasil studi pendahuluan yang dilakukan
pemeriksaan Pap smear, namun beberapa peneliti di Poliklinik Kandungan RSUD Ulin
penelitian menunjukan bahwa masih banyak Banjarmasin terkait pemeriksaan dini kanker
wanita usia subur yang memiliki pengetahuan serviks pap smear yang dilakukan melalui
kurang tentang kanker serviks dan pemeriksaan wawancara kepada pasien rawat jalan yang
Pap smear. Hasil penlitian Miftahil Fauza et, all berusia 21-40 tahun pada tanggal 2-4 Oktober
(2019) menemukan dalam penelitiannya bahwa 2019 sebanyak 14 orang hampir seluruhnya
lebih dari setengah wanita usia subur (WUS) yaitu sebanyak 11orang (78,5%) tidak pernah
58,7% dalam penelitiannya memiliki melakukan pemeriksaan kanker serviks pap
pengetahuan kurang tentang kanker serviks, smear. Pada wawancara lebih mendalam kepada
dalam penelitiannya juga terungkap bahwa ada 11 orang tersebut, mereka menyatakan bahwa
hubungan pengetahuan dengan pemeriksaan tidak mengetahui tentang pap smear, takut
Pap smear. dilakukan pemeriksaan, tidak mendapat
Demikian juga halnya akan sikap, dukungan dari suami dan tidak memahami
terutama bagi perempuan yang memiliki informasi yang disampaikan oleh petugas
pandangan bahwa kanker serviks merupakan puskesmas di daerahnya terkait pemeriksaan
suatu penyakit yang sangat berbahaya baginya kanker serviks pap smear.
dan dapat dicegah sedini mungkin akan dapat
menimbulkan motivasi internal untuk METODE PENELITIAN
melakukan pemeriksaan pap smear dalam upaya Penelitian ini merupakan penelitian
pencegahan penyakit tersebut. Perempuan ini kuantitatif dengan rancangan cross sectional.
akan menunjukkan sikap berkeinginan untuk Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh
diperiksa lebih jauh. Terkait pengaruh sikap pasien kanker serviks stadium I di Poliklinik
terhadap motivasi pemeriksaan Pap smear Kandungan RSUD Ulin Banjarmasin yang rutin
Idaria Sidabukke et, all (2017) mengungkapkan kontrol sampai dalam 6 bulan terakhir sebanyak
dalam penelitiannya ada hubungan sikap dengan 290 orang dengan rata-rata perbulan berjumlah
minat WUS melakukan pemeriksaan deteksi 48 orang. Sampel pada penelitian ini adalah
dini kanker serviks. sebagian dari populasi berjumlah 43 orang yang
Faktor yang menimbulkan motivasi dalam ditentukan menggunakan rumus Slovin dengan
pemeriksaan Pap smear juga dapat dirangsang teknik sampling purposive sampling. Data
dari luar diri (ekstrinsik) seperti motivasi yang dianalisis secara univariat, bivariate dan
muncul karena adanya dukungan suami berupa multivariate dengan menggunakan uji statistik
perhatian suami untuk meminta istri melakukan Spearman’s rho dan regresi logistik berganda.
pemeriksaan dini kanker serviks Pap smear,
suami menemani dalam pemeriksaan Pap smear HASIL
dan lain sebagainya sehingga isteri mau
melakukan pemeriksaan Pap smear, hal ini Pengetahuan
didukung hasil penelitian yang dilakukan oleh Tabel 1. Distribusi Pengetahuan Responden di
Rayhana & Hatfina Izzati (2016) menunjukan Poliklinik Kandungan RSUD Ulin Banjarmasin.
peran suami yang signifikan dalam memberikan No Pengetahuan Jumlah Persentasi
motivasi untuk melakukan pemeriksaan Pap 1 Baik 24 55,8
2 Kurang Baik 19 44,2
smear. Faktor ekstrinsik lainnya diantaranya
dukungan tenaga kesehatan dalam bentuk Jumlah 43 100
penyuluhan untuk mengajak wanita usia subur Berdasarkan tabel 1. Didapatkan 24 responden
yang sudah menikah turut serta dalam (55,8%) memiliki pengetahuan baik terhadap
pemeriksaan kesehatan reproduksi seperti pemeriksaan pap smear.
pemeriksaan pap smear. Demikian pula
pemerintah atau organisasi yang terlibat dalam Sikap
pencegahan kanker seperti Yayasan Kanker Tabel 2. Distribusi Sikap Responden di
Indonesia yang melakukan upaya promosi Poliklinik Kandungan RSUD Ulin Banjarmasin
92
No Sikap Jumlah Persentasi Pasien Kanker Serviks di Poliklinik
1 Positif 22 51,2 Kandungan RSUD Ulin Banjarmasin.
2 Negatif 21 48,8 Tabel 6. Kontribusi Pengetahuan terhadap
Jumlah 43 100 Motivasi Menjalani Pemeriksaan Pap Smear
Berdasarkan tabel 2. Didapatkan 22 responden pada Pasien Kanker Serviks di Poliklinik
(51,2%) yang mempunyai sikap positif Kandungan RSUD Ulin Banjarmasin.
terhadap pemeriksaan pap smear. Motivasi
No Pengetahuan Tinggi Rendah Jumlah
Dukungan Suami n % n % N %
Tabel 3. Distribusi Dukungan Suami Responden 1 Tinggi 22 91,7 2 8,3 24 100
2 Rendah 14 73,3 5 26,3 19 100
di Poliklinik Kandungan RSUD Ulin
Jumlah 36 83,7 7 16,3 100 100
Banjarmasin Sperman’s rho p=0,048 < a = 0,05 (Korelasi Koefisien
Dukungan = 0,242)
No Jumlah Persentasi
Suami
Tabel 6. Menunjukkan bahwa pada responden
1 Baik 36 83,7
2 Kurang Baik 7 16,3 dengan pengetahuan tinggi 22 (91,7%)
Jumlah 43 100 responden dan motivasi rendah 2 (8,3%)
Berdasarkan tabel 3. Didapatkan 36 responden responden, hal ini menyatakan bahwa semakin
(83,7%) yang mendapat dukungan baik dari tinggi pengetahuan responden tentang kanker
suami untuk melakukan pemeriksaan pap servik maka semakin tinggi motivasi responden
smear. untuk melakukan pemeriksaan pap smear.
99