You are on page 1of 2

Nama : Ray Rifal Sunjana

Kelas : TELM002

PENJELASAN PERTAMA

Desain pembelajaran tentang rangkaian resistor seri dan paralel dibuat menggunakan
Understanding by Design (UbD). Ada tiga stage dalam UbD, yaitu Stage 1: tujuan pembelajaran,
Stage 2: evaluasi pembelajaran, dan Stage 3 : langkah pembelajaran. Template UbD yang
digunakan dapat dilihat pada Tabel 1. Template ini lebih sederhana dibandingkan dengan
template yang dibuat oleh Wiggins dan Mc Tighe (2005), karena mereka membuat desain
Understanding by Design (UbD) yang disesuaikan dengan konteks pembelajaran di Eropa,
sedangkan desain yang dibuat dalam penelitian ini disesuaikan dengan konteks pembelajaran di
Indonesia. Template yang dibuat oleh Wiggins dan Mc Tighe (2005) sangat detail mengikuti
pertanyaan-pertanyaan penggiring yang esensinya mengacu ke kurikulum pendidikan Eropa,
sedangkan pada penelitian ini template yang digunakan menyesuaikan Kurikulum 2013 yang
dipakai di Indonesia, di mana langkah pembelajaran mengintegrasikan pendekatan saintifik

PENJELASAN KEDUA

ABSTRAK

Karakterisitik dari suatu arus dan tegangan pada suatu rangkaian memiliki ciri dan sifat yang
khas, tergantung pada jenis rangkaiannya. Pada rangkaian seri terjadi pembagian tegangan
sedangkan pada rangkaian parallel sebaliknya terjadi pembagian arus. Karakterisitik inilah yang
akan dilihat pada pengukuran arus dan tegangan rangkaian seri dan paralel dengan
menggunakan beberapa resistor dengan variasi nilai ε input adalah 5 V, 12 V, 17 V dan 24 V.
Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimen. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa pada rangkaian seri terjadi perbedaan nilai tegangan antara titik VR1 dengan titik VR2,
VR3,VR4 sedangkan besar arus yang mengalir pada IR1, IR2, IR3, dan IR4 adalah sama.
Sebaliknya, pada rangkaian paralel terjadi perbedaan kuat arus yang mengalir pada IR1, IR2 dan
IR3 sedangkan nilai tegangan antara titik VR1 dengan titik VR2 dan VR3 tetap sama.

PENJELASAN KE TIGA

Resistor merupakan komponen elektronik yang berfungsi untuk menghambat aliran listrik yang
mengalir dalam suatu rangkaian atau sirkuit elektronika pasif. Sesuai dengan namanya, resistor
memiliki sifal resist menghambat. Resistor termasuk kedalam kategori komponen elektronika
pasif. Besar kemampuan resistor untuk menghambat aliran listrik dinamakan resistansi. Satuan
nilai resistansi sebuah resistor adalah ohm, Resistansi dari sebuah resistor dengan luas
penampang A dan panjang L serta resistivitas sebuah bahan dalam ohm meter.

PENJELASAN KE EMPAT

LANDASAN TEORI
Rangkaian listrik adalah suatu kumpulan elemen atau komponen listrik yang saling dihubungkan
dengan cara-cara tertentu dan paling sedikit mempunyai satu lintasan tertutup. Arus merupakan
perubahan kecepatan muatan terhadap waktu atau muatan yang mengalir dalam satuan waktu
dengan simbol i (dari kata Perancis : intensite), dengan kata lain arus adalah muatan yang
bergerak. Selama muatan tersebut bergerak maka akan muncul arus tetapi ketika muatan
tersebut diam maka arus pun akan hilang. Muatan akan bergerak jika ada energi luar yang
memepengaruhinya. Muatan adalah satuan terkecil dari atom atau sub bagian dari atom.
Dimana dalam teori atom modern menyatakan atom terdiri dari partikel inti (proton bermuatan +
dan neutron bersifat netral) yang dikelilingi oleh muatan elektron (-), normalnya atom bermuatan
netral. Muatan terdiri dari dua jenis yaitu muatan positif dan muatan negatif. Arah arus searah
dengan arah muatan positif (arah arus listrik) atau berlawanan dengan arah aliran elektron.
Suatu partikel dapat menjadi muatan positif apabila kehilangan elektron dan menjadi muatan
negatif apabila menerima elektron dari partikel lain. Coulomb adalah unit dasar dari
International System of Units (SI) yang digunakan untuk mengukur muatan listrik. Arus terbagi
atas dua yaitu arus searah dan arus bolak balik. Arus searah mempunyai nilai tetap atau
konstan terhadap satuan waktu, artinya dimana pun kita meninjau arus tersebut pada waktu
berbeda akan mendapatkan nilai yang sama.

PENJELASAN KE LIMA

Hasil pengukuran beda potensial pada resistor R1 dan R2 (nilainya berbeda) yang disusun
secara seri menunjukkan hasil yang berbeda, namun jika diukur arus yang melewati kedua
resistor maka diperoleh ukuran yang sama. Berbeda halnya jika resistor disusun secara paralel,
diperoleh hasil pengukuran yang berbeda. Arus yang melalui setiap resistor berbeda, namun
pengukuran tegangan di setiap resistor sama. Fakta ini menunjukkan bahwa jenis susunan
resistor menentukan besar nilai variabel tegangan dan kuat arus listrik dalam rangkaian. Pada
susunan seri, resistor berfungsi sebagai pembagi tegangan,yang berarti jima tegangan pada
setiap resistor dijumlahkan maka jumlahnya sama dengan besarnya tegangan sumber.
Sedangkan pada rangkaian paralel mempunyai karakteristik yakni jika resistor disusun paralel,
maka resistor berfungsi sebagai pembagi arus, yang berarti jika kuat arus listrik yang melewati
setiap resistor diukur, maka akan memiliki nilai yang sama dengan arus total sebelum titik
percabangan (Hukum I Kirchoff) [1]. Pada resistor-resistor dalam susunan seri, kita dapat
menurunkan persamaan umum untuk hambatan ekuivalensi dari sebuah gabungan seri atau
gabungan paralel dari resistor-resistor. Jika resistor-resistor itu seri, arus I harus sama dalam
semua resistor itu.dengan memberikan V =IR untuk resistor, kita

You might also like