Professional Documents
Culture Documents
01 - Lap Antara BAB I - PPPT - 011021
01 - Lap Antara BAB I - PPPT - 011021
PENDAHULUAN
1
https://www.sdg2030indonesia.org/page/
LAPORAN ANTARA
Sementara, kondisi saat ini adalah ketersediaan perumahan yang layak dan
terjangkau di Indonesia sejak lama memiliki tantangan yang cukup kompleks
dalam hal mencukupi kebutuhan masyarakat. Besarnya kebutuhan rumah
terlihat dari besarnya ketimpangan (backlog) kepemilikan rumah nasional
yang saat ini mencapai 7,64 juta unit. Kapasitas fiskal yang terbatas
membuat permasalahan ini tidak bisa diselesaikan secara cepat.
Berdasarkan struktur alokasi APBN (Anggaran Pendapatan dan Belanja
Negara), kapasitas fiskal Pemerintah Indonesia untuk perumahan dan
fasilitas umum hanya sebesar 30,4 triliun rupiah. Nilai tersebut hanya sekitar
1,8 % belanja untuk perumahan dan fasilitas umum dari total APBN.
Sementara itu, penyediaan perumahan melalui jalur formal oleh sektor
swasta dan pemerintah hanya mampu menyediakan sekitar 15% dari total
kebutuhan rumah di perkotaan. 3 Hal ini berakibat pada masih kurang
terlihatnya peran pemerintah dalam menyediakan hunian terl'angkau
khususnya untuk kelompok Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR). Hal
tersebutlah yang melatarbelakangi penyusunan
2
Panduan Pengembangan Resilient City – Kementerian Agraria dan Tata Ruang, 2015
3
www.kampungnesia.org
Konsolidasi Tanah Vertikal hadir sebagai salah satu solusi untuk mengatasi
permasalahan dalam penyediaan permukiman yang layak huni di pusat
kota yang diimbangi dengan penyediaan prasarana dasar yang memadai
sehingga jauh dari kategori kumuh serta mengoptimalkan kawasan
underutilized space untuk mendorong peningkatan aktivitas ekonomi
sebagai bagian dari proses peremajaan kota dan sebagai bagian dari
konsep pembangunan kota yang memberikan kemudahan dan
kenyamanan untuk penghuninya dalam hal penataan kawasan
permukiman khususnya permukiman kumuh dan penataan arus
penumpang serta integrasi antarmoda sebagai bagian dari pembangunan
Transit Oiented Deuelopment (TOD).
1.3 SASARAN
1. Lingkup Kegiatan
2. Lingkup Lokasi
1.6 METODOLOGI
Yang dimaksud dengan metodologi adalah hal – hal yang terkait dengan
prosedur pelaksanaan kegiatan serta metode yang digunakan dalam setiap
tahapan prosedur tersebut lengkap dengan uraian mengenai target
keluaran serta pemberdayaan tenaga dan alat bantu yang dibutuhkan.
2. Tahap Pendataan
Selain itu, data sekunder yang dimaksud juga terkait dengan aspek
sosioekonomi dan budaya serta data aspek iklim mikro setempat. Data
sekunder ini akan dikumpulkan dengan metode koleksi dokumen
melalui instansi terkait setempat.
d. Survey Sekunder
Pengembangan Pertanahan
dan Pemanfaatan Tanah
Yang perlu dipenuhi Menentukan
e. Analisis Kependudukan
BAB 1. PENDAHULUAN